Program Pengabdian Kepada Masyarakat (On Demand) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kegiatan “Pengenalan dan Pelatihan Penggunaan Kecerdasan Buatan sebagai Media Pembelajaran Interaktif untuk Siswa Kelas 1–3 SDN Pergiwatu Wetan.” Kegiatan ini lahir dari kebutuhan transformasi digital di sekolah desa dengan keterbatasan perangkat dan jaringan, sekaligus menjadi bagian dari upaya pemerataan akses teknologi pendidikan. Tim pengabdian memilih pendekatan implementasi kecerdasan buatan yang ringan, khususnya model bahasa yang mampu menghasilkan penjelasan pembelajaran berupa suara serta visualisasi yang interaktif agar dapat berjalan pada perangkat sederhana dan tetap relevan pada pembelajaran siswa sekolah dasar. Inisiatif ini sejalan dengan agenda adopsi Artificial Intellegent (AI) berbasis Laptop Merah Putih (LMP) yang menekankan solusi tepat guna dan mudah dioperasikan oleh guru.
Pelaksanaan dimulai dengan pengantar konsep AI bagi pembelajaran dasar, dilanjutkan pelatihan intensif bagi guru untuk menyusun materi ajar, kuis, dan latihan interaktif yang bisa disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Fasilitator mendemonstrasikan alur kerja sederhana dari sistem, yaitu mengubah materi pembelajaran menjadi respon berupa keluaran suara yang ramah bagi pembaca awal, menambahkan animasi untuk konsep abstrak, serta memanfaatkan tanya-jawab berbasis AI guna memicu ketertarikan siswa. Sesi berikutnya berfokus pada pendampingan praktik di kelas agar guru merasakan langsung integrasi AI pada proses mengajar dan siswa memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan.
Pada praktik penggunaan di kelas, keterlibatan siswa cukup meningkat, terlihat dari keberanian bertanya, menjawab, dan mencoba. Siswa yang sebelumnya pasif karena kendala membaca, dibantu oleh penjelasan audio dan visual sehingga dapat mengikuti ritme pembelajaran tanpa tertinggal. Guru merasakan manfaat konkret berupa berkurangnya pekerjaan dalam menyiapkan latihan dan lembar evaluasi sehingga waktu mengajar bisa dialihkan untuk pendampingan individual dan remedial. Materi yang dibuat menjadi lebih variatif karena pembuatan aset digital dapat dilakukan cepat dan diadaptasi dengan konteks lokal.
Manfaat kegiatan meluas ke tingkat sekolah melalui penguatan literasi digital pendidik dan rasa percaya diri siswa terhadap penggunaan teknologi. Bagi sekolah, pengalaman ini menjadi pijakan untuk menjadi model percontohan adopsi AI berbasis LMP di wilayah pedesaan dengan menunjukkan bahwa transformasi digital tidak harus menunggu infrastruktur mahal. Solusi yang dipilih bersifat inklusif dengan tetap fungsional di jaringan tidak stabil, hemat sumber daya perangkat, dan mudah dipelajari oleh guru yang baru pertama kali berinteraksi dengan alat AI.
Dari sisi sosial, kegiatan ini membuka akses pembelajaran bermutu yang merata bagi siswa kelas awal, memperkecil kesenjangan teknologi antar sekolah, serta menegaskan pentingnya desain teknologi yang sensitif terhadap keterbatasan lingkungan. Tim mendorong terbentuknya komunitas praktik guru untuk dapat berlanjut pada pembaruan materi dan peningkatan kualitas pengajaran secara berkelanjutan.
Seluruh rangkaian didokumentasikan melalui sesi pelatihan, praktik kelas, dan refleksi bersama antara guru, siswa, dan tim pelaksana. Kegiatan ini didanai oleh hibah On Demand Fakultas MIPA UGM 2025. Dengan kombinasi pendekatan teknis yang ringan, pelatihan yang aplikatif, dan pendampingan langsung di kelas, program ini menunjukkan bahwa kecerdasan buatan dapat dihadirkan sebagai alat bantu pedagogis yang relevan, inklusif, dan berdampak nyata bagi sekolah dasar di daerah dengan keterbatasan infrastruktur. Hal sejalan dengan cita-cita sustainable development goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas, serta poin ke-9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.
Penulis: Fadillah Siva
Dokumentasi: Humairah
Editor: Meitha Eka Nurhasanah



