Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

mipa

Prof. Dr. Drs. Gunardi, M.Si. Dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Aktuaria UGM: Membawa Teori Menjadi Realita

Pada 17 Juni 2025, bertempat di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Drs. Gunardi, M.Si. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Aktuaria pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul Dari Teori ke Realita: Kontribusi Matematika, Statistika, dan Stokastika dalam Ilmu Aktuaria, beliau menekankan pentingnya peran teori dalam menjawab tantangan praktis dunia nyata, khususnya dalam bidang asuransi dan dana pensiun.

Mengawali pidatonya, Prof. Gunardi menyoroti sub-topik “Matematika: Fondasi Logika dalam Ilmu Aktuaria”. Dalam penjelasannya, beliau mengungkapkan bahwa matematika bukan hanya sekadar angka dan rumus, melainkan alat berpikir logis yang digunakan untuk memodelkan ketidakpastian. “Dalam praktik asuransi dan dana pensiun, konsep-konsep seperti present value dan anuitas sepenuhnya bertumpu pada prinsip kalkulus dan aljabar,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap variabel matematika, seperti X sebagai variabel bebas dan Y sebagai variabel tak bebas—dimana perubahan nilai X akan menentukan nilai Y secara langsung.

Beranjak ke sub-topik berikutnya, beliau membahas “Statistika: Jembatan antara Data dan Ilmu Aktuaria”. Menurutnya, teori yang kuat saja tidak cukup untuk menjawab dinamika kehidupan nyata yang penuh ketidakteraturan dan fluktuasi. Dalam hal ini, statistika hadir sebagai penghubung antara data empiris dan teori aktuaria. “Dunia nyata tidak ideal. Data yang kita hadapi seringkali tidak sempurna. Maka, statistika adalah alat penting dalam menafsirkan ketidakpastian tersebut,” ujar Prof. Gunardi. Ia juga menjelaskan mengenai variabel random, yang dalam teori probabilitas dan statistika digunakan untuk menggambarkan besaran kuantitatif dengan kemungkinan nilai yang bervariasi.

Menutup orasi ilmiahnya, Prof. Gunardi mengangkat tema Stokastika, cabang ilmu yang mempelajari proses-proses acak yang bersifat dinamis. Stokastika, menurutnya, berperan penting dalam membangun model-model aktuaria yang dapat memprediksi masa depan secara lebih adaptif. “Ketika ketidakpastian menjadi keniscayaan, stokastika membantu kita mengelolanya dengan cara yang rasional dan terukur,” paparnya.

Lebih lanjut, ia memperkenalkan konsep X(t) sebagai notasi umum dalam proses stokastik dan sistem dinamis. Dalam konteks ini, X(t) menggambarkan variabel acak yang berubah terhadap waktu. Dengan pendekatan ini, berbagai fenomena dunia nyata yang bersifat tidak pasti, seperti fluktuasi pasar keuangan, klaim asuransi, atau tingkat mortalitas, dapat dimodelkan secara matematis dengan struktur statistik tertentu. “Dengan menggunakan notasi X(t), kita tidak hanya memahami perubahan nilai dari waktu ke waktu, tetapi juga memprediksi pola dan kecenderungan berdasarkan data historis,” jelasnya.

Pengukuhan ini bukan hanya menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik Prof. Gunardi, tetapi juga menjadi momentum untuk menegaskan kontribusi nyata ilmu dasar seperti matematika, statistika, dan stokastika dalam pengembangan ilmu aktuaria di Indonesia. Selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yaitu Quality Education, Prof. Gunardi melalui kiprah akademiknya berupaya memberikan pendidikan bermutu dengan pendekatan yang integratif dan aplikatif. Dengan menyatukan teori dan realita, ia berharap lulusan aktuaria di masa depan tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga mampu menjawab tantangan yang nyata  di masyarakat.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Aprodity Nirmala dan  Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

FMIPA UGM Kenalkan Program Internasional Undergarduate Program Fisika kepada Siswa Al Azhar International School Yogyakarta

Yogyakarta, 18 Juni 2025 — Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari Al Azhar SMA International School pada Rabu, 18 Juni 2025. Sebanyak lima belas siswa hadir dalam kunjungan yang berlangsung di Ruang Sidang Dijkstra, Gedung DIKE FMIPA UGM, dengan fokus pengenalan Program Sarjana Internasional (International Undergraduate Program/IUP) terbaru dari Departemen Fisika.

Kunjungan ini diterima langsung oleh dosen Departemen Fisika UGM, Bapak Chalis Setyadi, S.Si., M.Sc., Ph.D., dan Dr. Sc. Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Dalam paparannya, mereka menyampaikan informasi mengenai profil Departemen Fisika serta keunggulan program IUP yang baru dibuka, termasuk kurikulum berstandar internasional, kesempatan studi ke luar negeri, dan prospek lulusan di tingkat global.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan tur laboratorium di Departemen Fisika, di mana para siswa diajak mengamati langsung fasilitas dan praktik eksperimen yang mendukung pembelajaran mahasiswa. Interaksi langsung ini diharapkan dapat memotivasi para siswa untuk melanjutkan studi di bidang sains, khususnya fisika.

Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen FMIPA UGM dalam memperluas akses pendidikan berkualitas serta mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin ke-4: Pendidikan Berkualitas. Melalui pengenalan program internasional sejak dini, UGM berharap dapat menumbuhkan minat generasi muda terhadap ilmu pengetahuan dan mendorong mobilitas akademik di tingkat global.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi:  Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

Prof. Gunardi Dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Aktuaria FMIPA UGM

Yogyakarta, 17 Juni 2025  Prof. Dr. Drs. Gunardi, M.Si. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Aktuaria di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada, Selasa (17/6) di Balai Senat Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul Dari Teori ke Realita: Kontribusi Matematika, Statistika, dan Stokastika dalam Ilmu Aktuaria, Prof. Gunardi menyoroti pentingnya peran ketiga cabang ilmu tersebut dalam menjawab tantangan kompleks di bidang keuangan dan asuransi.

“Matematika merupakan fondasi logika yang menopang model-model aktuaria, statistika menjadi jembatan antara data dan praktik aktuaria, sedangkan stokastika digunakan untuk memodelkan serta mengelola ketidakpastian dinamis,” jelasnya.

Pengukuhan ini menjadi bagian dari komitmen UGM untuk terus memperkuat peran akademisi dalam menjawab tantangan global melalui pendidikan, penelitian, dan inovasi lintas disiplin. Lebih dari sekadar kontribusi akademik, pengembangan ilmu aktuaria seperti yang disampaikan Prof. Gunardi juga memiliki implikasi langsung terhadap upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada SDG 4 terkait peningkatan mutu pendidikan tinggi, serta SDG 8 yang menekankan pentingnya keahlian profesional dalam mendukung sistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan pendekatan ilmiah berbasis data dan ketidakpastian, ilmu aktuaria diharapkan mampu memperkuat kapasitas pengambilan keputusan di sektor keuangan, asuransi, dan jaminan sosial.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Perkuat Tata Kelola, FMIPA UGM Benchmarking ke Universitas Prasetiya Mulya

Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan administrasi dan tata kelola institusi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan kegiatan benchmarking ke Universitas Prasetiya Mulya, khususnya pada bidang keuangan dan kepegawaian. Kegiatan ini berlangsung pada 20 Juni 2025 di Kampus BSD, Tangerang Selatan.

Rombongan FMIPA UGM yang terdiri dari tim keuangan, kepegawaian, serta perwakilan pimpinan fakultas disambut hangat oleh jajaran pimpinan Universitas Prasetiya Mulya. Dalam sambutannya, perwakilan tuan rumah menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini dan membuka ruang dialog terbuka untuk saling berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan administrasi keuangan dan sumber daya manusia di lingkungan perguruan tinggi.

Sepanjang kegiatan, kedua institusi berdiskusi aktif dan bertukar informasi mengenai sistem dan kebijakan keuangan, pengelolaan dana penelitian, penyusunan laporan keuangan, serta manajemen sumber daya manusia mulai dari proses rekrutmen, evaluasi kinerja, hingga pengembangan kompetensi pegawai. FMIPA UGM secara khusus menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung efisiensi kerja, dan mengapresiasi sistem digital yang telah diterapkan di Universitas Prasetiya Mulya . Kegiatan benchmarking ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif, tur fasilitas kampus, dan pertukaran cinderamata sebagai simbol persahabatan dan kolaborasi antar kedua institusi.

Melalui semangat belajar dan berbagi, FMIPA UGM menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan fakultas melalui pembelajaran dari praktik-praktik unggul di institusi pendidikan tinggi lainnya di Indonesia. Kegiatan ini turut berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 tentang pendidikan berkualitas melalui peningkatan kapasitas kelembagaan, SDG 16 tentang tata kelola yang transparan dan akuntabel, serta SDG 17 tentang kemitraan strategis antar lembaga dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di sektor pendidikan.

Penulis: Muhammad Akmal dan Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Muhammad Akmal

Read More

Prof. Wega Trisunaryanti Dosen Departemen Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada Dianugerahi “Global Alumni Fellow” oleh University of Osaka

Dunia peneliti Indonesia, tak terkecuali keluarga Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat internasional. Prof. Dra. Wega Trisunaryanti, M.S., Ph.D.Eng., yang menjabat sebagai Penasihat Indonesia Japan Business Network (IJBNET), menerima penghargaan bergengsi “The University of Osaka Global Alumni Fellow”. Penghargaan tersebut merupakan kehormatan yang dianugerahkan kepada alumni internasional yang dinilai telah memberikan kontribusi luar biasa dalam riset, kolaborasi lintas negara, serta pengembangan ilmu pengetahuan.

University of Osaka, salah satu institusi pendidikan terkemuka di Jepang, menganugerahkan penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi Prof. Wega dalam membangun kerja sama akademik strategis antara Indonesia dan Jepang, khususnya di bidang kimia fisika, energi terbarukan, dan teknologi lingkungan. Dedikasinya menjadi cerminan peran penting akademisi dalam membangun diplomasi, menjadi jembatan antara Indonesia dan Jepang dalam mendorong inovasi dan transfer pengetahuan. Selama ini, ia dikenal aktif dalam dunia riset dan pendidikan tinggi, khususnya dalam pengembangan material katalis dan energi bersih di laboratorium Kimia Fisik Departemen  FMIPA Universitas Gadjah Mada. Beliau juga dikenal sebagai sosok yang berkomitmen mendorong keterlibatan perempuan dalam dunia sains dan teknologi.

Penghargaan ini menegaskan kembali peran penting ilmuwan dan akademisi dalam mendukung tujuan global. Dedikasi Prof. Wega secara nyata berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui penguatan pendidikan tinggi dan riset, SDG 5 (Kesetaraan Gender) lewat kiprahnya sebagai ilmuwan perempuan inspiratif, SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) melalui inovasi di bidang energi terbarukan, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi internasional Indonesia dan Jepang. Capaian ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya demi dunia yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

MIDSEA Summer School 2025 Perkuat Jaringan dan Kompetensi Pemodelan di Asia Tenggara

Departemen Matematika FMIPA UGM secara resmi membuka MIDSEA Summer School 2025, sebuah forum ilmiah tingkat regional yang bertujuan membangun kapasitas serta memperluas jaringan di bidang pemodelan penyakit menular. Kegiatan ini digelar pada 23–29 Juni 2025 di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center dan fokus pada penguatan riset serta kolaborasi dalam pemodelan matematika untuk menangani tantangan penyakit menular yang semakin kompleks dan dinamis.

Acara pembukaan berlangsung khidmat dan hangat, dimulai dengan sambutan dari pembawa acara dan dilanjutkan dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Suasana budaya juga dihadirkan melalui pertunjukan tari Gambyong oleh penari dari Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta (UKJGS) UGM, menambah semarak acara.

Dalam sambutannya, Ketua Departemen Matematika FMIPA UGM, Dr. Nanang Susyanto, menegaskan pentingnya ilmu matematika sebagai alat utama dalam memahami dan mengatasi persoalan kesehatan masyarakat, terutama di tengah pandemi global. Beliau juga memaparkan program unggulan departemen, termasuk pendidikan berkualitas, riset terkini, dan kolaborasi ilmiah yang telah dan sedang dijalankan.

Acara kemudian secara resmi dibuka oleh Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana. Dalam pidatonya, Prof. Kuwat menyampaikan dukungan penuh terhadap MIDSEA sebagai inisiatif kolaborasi akademik lintas negara yang esensial di era globalisasi dan tantangan kesehatan yang semakin kompleks. Beliau menggambarkan kerja sama ini sebagai “Golden Keeper,” sebuah sinergi emas yang menyatukan ide, riset inovatif, pelatihan, serta aplikasi praktis demi manfaat nyata bagi masyarakat. Prof. Kuwat berharap peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal dan merasakan pengalaman yang produktif serta menyenangkan selama Summer School di Yogyakarta.

Selanjutnya, Prof. Alex Cook dari National University of Singapore (NUS) yang juga perwakilan utama MIDSEA, memaparkan visi dan misi inisiatif ini. Prof. Cook menjelaskan bahwa MIDSEA merupakan jaringan kolaborasi strategis untuk membangun kapasitas riset dan pertukaran ilmu dalam pemodelan penyakit menular berbasis data. Fokus MIDSEA adalah mengintegrasikan keahlian matematika dan epidemiologi guna mendukung pengambilan keputusan kesehatan masyarakat yang lebih tepat dan responsif di tingkat regional. Dengan pendekatan ilmiah yang solid dan jejaring lintas negara yang kuat, MIDSEA diharapkan menjadi fondasi pengembangan strategi adaptif dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular di Asia Tenggara.

“MIDSEA aims to create a strong and coordinated network of researchers using mathematical models as a foundation for better public health decision-making in the region.” jelas Prof. Cook.

Setelah pembukaan yang penuh antusiasme, MIDSEA Summer School 2025 melanjutkan rangkaian kegiatan dengan seminar interaktif, lokakarya praktis, dan diskusi panel yang melibatkan pakar serta peserta dari berbagai disiplin ilmu. Program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan teknis peserta sekaligus membangun jejaring kerja sama jangka panjang yang berkontribusi signifikan dalam pengendalian penyakit menular di Asia Tenggara.

Kata Kunci: MIDSEA, Summer School, Penyakit Menular
Penulis: Priscilla Deviana Tachija
Foto: Fathan Rasyid Rahmadhan
*Opsi foto lain dapat diakses pada drive berikut: MIDSEA 2025

Read More

Partner EY Indonesia Berikan Tips dan Pesan Untuk Fresh Graduate Agar Adaptif dan Proaktif dalam Memilih Pekerjaan

Dalam rangkaian acara seminar SAP Indonesia di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Kamis, 5 Juni 2025, Bapak Antonius Susanto, Partner di EY Indonesia, hadir sebagai panelis dan memberikan pandangannya mengenai kesiapan karier lulusan baru di tengah ekosistem kerja yang dinamis. Tim media Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam berkesempatan untuk mewawancarai beliau secara langsung.

Dalam sesi tersebut, Jurnalis FMIPA UGM, Amalia Nurmalitasari, mengajukan pertanyaan mengenai mengenai sejauh mana dan sampai kapan seseorang bisa tetap selektif dalam memilih pekerjaan yang ingin dilamar, sebelum akhirnya harus mengambil kesempatan yang tersedia. Menanggapi pertanyaan tersebut, Bapak Antonius memberikan pandangan yang realistis namun tetap berlandaskan prinsip, “Ketika kita menghadapi dunia nyata, kita akan dihadapkan pada banyak pertimbangan terutama realita. Tidak ada satu formula pasti yang berlaku untuk semua orang. Tapi tetap ada guiding principles yang bisa kita pegang. Tanyakan pada diri sendiri: apakah saya masih menyukai pilihan-pilihan yang saya ambil?,” ujarnya.

Beliau menjelaskan bahwa idealnya seseorang melamar pekerjaan yang sesuai minat. Namun, apabila proses pencarian terlalu lama, ada baiknya mulai mempertimbangkan pilihan dari jurusan lain, industri lain, atau bahkan peluang di luar negeri, selama masih sejalan dengan minat dan nilai pribadi. Ia mencontohkan bahwa mahasiswa dari jurusan MIPA, misalnya, bisa menonjolkan kekuatan di bidang analytical skills. “Tawarkan kemampuan itu ke perusahaan yang membutuhkannya. Jangan terpaku pada jurusan semata. Hal terpenting adalah bagaimana ilmu yang dipelajari bisa diterapkan secara nyata,” jelasnya.

Lebih lanjut, Antonius menekankan pentingnya mengembangkan karakter yang kuat dan sikap proaktif, selain tentunya penguasaan hard skills. “Lamar saja berbagai pekerjaan, tapi pastikan Anda tampil dengan karakter yang kuat dan proaktif. Banyak perusahaan sangat terbuka jika melihat potensi dari sikap dan soft skills kandidat,” ujarnya.

Acara ini tidak hanya berdampak pada individu, tapi juga sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Goal 8) dan Pendidikan Berkualitas (Goal 4). Dengan pendekatan yang adaptif tetapi berprinsip, lulusan muda diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang berdaya saing dan berkontribusi bagi pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Tim Reportase: Amalia Nurmalitasari, Annasiqah, dan Nabila Putri Azzahra

Read More

Seminar SAP di UGM: Cerita Tiga Alumni Ilmu Komputer Soal Salah Jurusan, Pentingnya Organisasi, dan Perjuangan Membangun Startup

Yogyakarta,  Kamis 5 Juni 2025 ,  Gedung Gama Innovation Center (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM) hari ini menjadi saksi semangat perubahan dan inspirasi. SAP Indonesia menggelar seminar dan diskusi panel yang bertujuan memperkenalkan ekosistem SAP sekaligus membuka peluang karier global bagi mahasiswa lintas jurusan. Namun yang paling mencuri perhatian adalah kisah-kisah inspiratif dari tiga alumni Ilmu Komputer UGM yang kini menapaki jalan sukses mereka masing-masing.

Sesi diskusi dibuka dengan cerita Adela Irawan Account Excecutive SAP, alumni Ilmu Komputer UGM, yang dengan jujur mengungkap pernah merasa salah jurusan. “Saya sempat bingung, merasa tidak cocok. Tapi dari situ saya belajar untuk survive, beradaptasi dengan lingkungan baru, dan mulai merencanakan masa depan dengan lebih matang,” ujarnya. Adela kemudian membentuk komunitas mentoring yang mempertemukan mentee dan mentor, sebagai bentuk kontribusi sekaligus jalan untuk terus berkembang.

Selanjutnya, Azka Edy, Solution Advisory for Southesat Asia di SAP, sekaligus alumni Ilmu Komputer UGM, menekankan pentingnya mengikuti organisasi saat kuliah. “Organisasi memberi saya kesempatan belajar soft skills seperti komunikasi, kepemimpinan, dan menyelesaikan masalah dalam tim. Semua itu menjadi baseline saya dalam berkarier hingga sekarang,” jelasnya. Menurutnya, kegiatan di luar kelas adalah laboratorium nyata yang melatih kesiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja.

Cerita ketiga datang dari Fany Meidiana Prayoga, Pre Sales untuk DSC, alumni Ilmu Komputer UGM angkatan 2020. Ia membagikan perjalanan bisnisnya dalam mendirikan Slamet House, sebuah software house yang ia bangun bersama rekan-rekannya. “Kami melihat dua kebutuhan: mahasiswa butuh portofolio proyek, dan UMKM butuh sistem digital. Dari gap itu, lahirlah Slamet House,” jelas Fany Meidiana Prayoga.

Ketiga alumni ini membuktikan bahwa sukses tidak ditentukan hanya oleh jurusan atau IPK, tapi oleh keberanian untuk berubah, semangat kolaborasi, dan kemauan untuk terus belajar. Seminar ini menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga wadah bertumbuh dan berkembangnya jiwa kepemimpinan, kreativitas, dan inovasi bermasyarakat.

Lebih dari itu, inisiatif-inisiatif yang dibagikan dalam acara ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-4 (Quality Education), ke-8 (Decent Work and Economic Growth), dan ke-9 (Industry, Innovation, and Infrastructure). Dengan memberdayakan mahasiswa dan alumni untuk membangun solusi inovatif serta menciptakan akses pembelajaran dan karier yang inklusif, kegiatan ini turut mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan dunia.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Reportase: Amalia Nurmalitasari, Syifa Azzahra Susilo, dan Muhammad Irfan

Read More

Prof. Dr. Drs. Gunardi, M.Si. Dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Aktuaria UGM: Membawa Teori Menjadi Realita

Pada 17 Juni 2025, bertempat di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Drs. Gunardi, M.Si. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Aktuaria pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul Dari Teori ke Realita: Kontribusi Matematika, Statistika, dan Stokastika dalam Ilmu Aktuaria, beliau menekankan pentingnya peran teori dalam menjawab tantangan praktis dunia nyata, khususnya dalam bidang asuransi dan dana pensiun.

Mengawali pidatonya, Prof. Gunardi menyoroti sub-topik “Matematika: Fondasi Logika dalam Ilmu Aktuaria”. Dalam penjelasannya, beliau mengungkapkan bahwa matematika bukan hanya sekadar angka dan rumus, melainkan alat berpikir logis yang digunakan untuk memodelkan ketidakpastian. “Dalam praktik asuransi dan dana pensiun, konsep-konsep seperti present value dan anuitas sepenuhnya bertumpu pada prinsip kalkulus dan aljabar,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap variabel matematika, seperti X sebagai variabel bebas dan Y sebagai variabel tak bebas—dimana perubahan nilai X akan menentukan nilai Y secara langsung.

Beranjak ke sub-topik berikutnya, beliau membahas “Statistika: Jembatan antara Data dan Ilmu Aktuaria”. Menurutnya, teori yang kuat saja tidak cukup untuk menjawab dinamika kehidupan nyata yang penuh ketidakteraturan dan fluktuasi. Dalam hal ini, statistika hadir sebagai penghubung antara data empiris dan teori aktuaria. “Dunia nyata tidak ideal. Data yang kita hadapi seringkali tidak sempurna. Maka, statistika adalah alat penting dalam menafsirkan ketidakpastian tersebut,” ujar Prof. Gunardi. Ia juga menjelaskan mengenai variabel random, yang dalam teori probabilitas dan statistika digunakan untuk menggambarkan besaran kuantitatif dengan kemungkinan nilai yang bervariasi.

Menutup orasi ilmiahnya, Prof. Gunardi mengangkat tema Stokastika, cabang ilmu yang mempelajari proses-proses acak yang bersifat dinamis. Stokastika, menurutnya, berperan penting dalam membangun model-model aktuaria yang dapat memprediksi masa depan secara lebih adaptif. “Ketika ketidakpastian menjadi keniscayaan, stokastika membantu kita mengelolanya dengan cara yang rasional dan terukur,” paparnya.

Lebih lanjut, ia memperkenalkan konsep X(t) sebagai notasi umum dalam proses stokastik dan sistem dinamis. Dalam konteks ini, X(t) menggambarkan variabel acak yang berubah terhadap waktu. Dengan pendekatan ini, berbagai fenomena dunia nyata yang bersifat tidak pasti, seperti fluktuasi pasar keuangan, klaim asuransi, atau tingkat mortalitas, dapat dimodelkan secara matematis dengan struktur statistik tertentu. “Dengan menggunakan notasi X(t), kita tidak hanya memahami perubahan nilai dari waktu ke waktu, tetapi juga memprediksi pola dan kecenderungan berdasarkan data historis,” jelasnya.

Pengukuhan ini bukan hanya menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik Prof. Gunardi, tetapi juga menjadi momentum untuk menegaskan kontribusi nyata ilmu dasar seperti matematika, statistika, dan stokastika dalam pengembangan ilmu aktuaria di Indonesia. Selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yaitu Quality Education, Prof. Gunardi melalui kiprah akademiknya berupaya memberikan pendidikan bermutu dengan pendekatan yang integratif dan aplikatif. Dengan menyatukan teori dan realita, ia berharap lulusan aktuaria di masa depan tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga mampu menjawab tantangan yang nyata  di masyarakat.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Aprodity Nirmala dan  Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

FMIPA UGM Kenalkan Program Internasional Undergarduate Program Fisika kepada Siswa Al Azhar International School Yogyakarta

Yogyakarta, 18 Juni 2025 — Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari Al Azhar SMA International School pada Rabu, 18 Juni 2025. Sebanyak lima belas siswa hadir dalam kunjungan yang berlangsung di Ruang Sidang Dijkstra, Gedung DIKE FMIPA UGM, dengan fokus pengenalan Program Sarjana Internasional (International Undergraduate Program/IUP) terbaru dari Departemen Fisika.

Kunjungan ini diterima langsung oleh dosen Departemen Fisika UGM, Bapak Chalis Setyadi, S.Si., M.Sc., Ph.D., dan Dr. Sc. Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Dalam paparannya, mereka menyampaikan informasi mengenai profil Departemen Fisika serta keunggulan program IUP yang baru dibuka, termasuk kurikulum berstandar internasional, kesempatan studi ke luar negeri, dan prospek lulusan di tingkat global.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan tur laboratorium di Departemen Fisika, di mana para siswa diajak mengamati langsung fasilitas dan praktik eksperimen yang mendukung pembelajaran mahasiswa. Interaksi langsung ini diharapkan dapat memotivasi para siswa untuk melanjutkan studi di bidang sains, khususnya fisika.

Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen FMIPA UGM dalam memperluas akses pendidikan berkualitas serta mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin ke-4: Pendidikan Berkualitas. Melalui pengenalan program internasional sejak dini, UGM berharap dapat menumbuhkan minat generasi muda terhadap ilmu pengetahuan dan mendorong mobilitas akademik di tingkat global.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi:  Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

Prof. Gunardi Dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Aktuaria FMIPA UGM

Yogyakarta, 17 Juni 2025  Prof. Dr. Drs. Gunardi, M.Si. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Aktuaria di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada, Selasa (17/6) di Balai Senat Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul Dari Teori ke Realita: Kontribusi Matematika, Statistika, dan Stokastika dalam Ilmu Aktuaria, Prof. Gunardi menyoroti pentingnya peran ketiga cabang ilmu tersebut dalam menjawab tantangan kompleks di bidang keuangan dan asuransi.

“Matematika merupakan fondasi logika yang menopang model-model aktuaria, statistika menjadi jembatan antara data dan praktik aktuaria, sedangkan stokastika digunakan untuk memodelkan serta mengelola ketidakpastian dinamis,” jelasnya.

Pengukuhan ini menjadi bagian dari komitmen UGM untuk terus memperkuat peran akademisi dalam menjawab tantangan global melalui pendidikan, penelitian, dan inovasi lintas disiplin. Lebih dari sekadar kontribusi akademik, pengembangan ilmu aktuaria seperti yang disampaikan Prof. Gunardi juga memiliki implikasi langsung terhadap upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada SDG 4 terkait peningkatan mutu pendidikan tinggi, serta SDG 8 yang menekankan pentingnya keahlian profesional dalam mendukung sistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan pendekatan ilmiah berbasis data dan ketidakpastian, ilmu aktuaria diharapkan mampu memperkuat kapasitas pengambilan keputusan di sektor keuangan, asuransi, dan jaminan sosial.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Perkuat Tata Kelola, FMIPA UGM Benchmarking ke Universitas Prasetiya Mulya

Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan administrasi dan tata kelola institusi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan kegiatan benchmarking ke Universitas Prasetiya Mulya, khususnya pada bidang keuangan dan kepegawaian. Kegiatan ini berlangsung pada 20 Juni 2025 di Kampus BSD, Tangerang Selatan.

Rombongan FMIPA UGM yang terdiri dari tim keuangan, kepegawaian, serta perwakilan pimpinan fakultas disambut hangat oleh jajaran pimpinan Universitas Prasetiya Mulya. Dalam sambutannya, perwakilan tuan rumah menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini dan membuka ruang dialog terbuka untuk saling berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan administrasi keuangan dan sumber daya manusia di lingkungan perguruan tinggi.

Sepanjang kegiatan, kedua institusi berdiskusi aktif dan bertukar informasi mengenai sistem dan kebijakan keuangan, pengelolaan dana penelitian, penyusunan laporan keuangan, serta manajemen sumber daya manusia mulai dari proses rekrutmen, evaluasi kinerja, hingga pengembangan kompetensi pegawai. FMIPA UGM secara khusus menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung efisiensi kerja, dan mengapresiasi sistem digital yang telah diterapkan di Universitas Prasetiya Mulya . Kegiatan benchmarking ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif, tur fasilitas kampus, dan pertukaran cinderamata sebagai simbol persahabatan dan kolaborasi antar kedua institusi.

Melalui semangat belajar dan berbagi, FMIPA UGM menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan fakultas melalui pembelajaran dari praktik-praktik unggul di institusi pendidikan tinggi lainnya di Indonesia. Kegiatan ini turut berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 tentang pendidikan berkualitas melalui peningkatan kapasitas kelembagaan, SDG 16 tentang tata kelola yang transparan dan akuntabel, serta SDG 17 tentang kemitraan strategis antar lembaga dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di sektor pendidikan.

Penulis: Muhammad Akmal dan Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Muhammad Akmal

Read More

Prof. Wega Trisunaryanti Dosen Departemen Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada Dianugerahi “Global Alumni Fellow” oleh University of Osaka

Dunia peneliti Indonesia, tak terkecuali keluarga Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat internasional. Prof. Dra. Wega Trisunaryanti, M.S., Ph.D.Eng., yang menjabat sebagai Penasihat Indonesia Japan Business Network (IJBNET), menerima penghargaan bergengsi “The University of Osaka Global Alumni Fellow”. Penghargaan tersebut merupakan kehormatan yang dianugerahkan kepada alumni internasional yang dinilai telah memberikan kontribusi luar biasa dalam riset, kolaborasi lintas negara, serta pengembangan ilmu pengetahuan.

University of Osaka, salah satu institusi pendidikan terkemuka di Jepang, menganugerahkan penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi Prof. Wega dalam membangun kerja sama akademik strategis antara Indonesia dan Jepang, khususnya di bidang kimia fisika, energi terbarukan, dan teknologi lingkungan. Dedikasinya menjadi cerminan peran penting akademisi dalam membangun diplomasi, menjadi jembatan antara Indonesia dan Jepang dalam mendorong inovasi dan transfer pengetahuan. Selama ini, ia dikenal aktif dalam dunia riset dan pendidikan tinggi, khususnya dalam pengembangan material katalis dan energi bersih di laboratorium Kimia Fisik Departemen  FMIPA Universitas Gadjah Mada. Beliau juga dikenal sebagai sosok yang berkomitmen mendorong keterlibatan perempuan dalam dunia sains dan teknologi.

Penghargaan ini menegaskan kembali peran penting ilmuwan dan akademisi dalam mendukung tujuan global. Dedikasi Prof. Wega secara nyata berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui penguatan pendidikan tinggi dan riset, SDG 5 (Kesetaraan Gender) lewat kiprahnya sebagai ilmuwan perempuan inspiratif, SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) melalui inovasi di bidang energi terbarukan, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi internasional Indonesia dan Jepang. Capaian ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya demi dunia yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

MIDSEA Summer School 2025 Perkuat Jaringan dan Kompetensi Pemodelan di Asia Tenggara

Departemen Matematika FMIPA UGM secara resmi membuka MIDSEA Summer School 2025, sebuah forum ilmiah tingkat regional yang bertujuan membangun kapasitas serta memperluas jaringan di bidang pemodelan penyakit menular. Kegiatan ini digelar pada 23–29 Juni 2025 di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center dan fokus pada penguatan riset serta kolaborasi dalam pemodelan matematika untuk menangani tantangan penyakit menular yang semakin kompleks dan dinamis.

Acara pembukaan berlangsung khidmat dan hangat, dimulai dengan sambutan dari pembawa acara dan dilanjutkan dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Suasana budaya juga dihadirkan melalui pertunjukan tari Gambyong oleh penari dari Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta (UKJGS) UGM, menambah semarak acara.

Dalam sambutannya, Ketua Departemen Matematika FMIPA UGM, Dr. Nanang Susyanto, menegaskan pentingnya ilmu matematika sebagai alat utama dalam memahami dan mengatasi persoalan kesehatan masyarakat, terutama di tengah pandemi global. Beliau juga memaparkan program unggulan departemen, termasuk pendidikan berkualitas, riset terkini, dan kolaborasi ilmiah yang telah dan sedang dijalankan.

Acara kemudian secara resmi dibuka oleh Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana. Dalam pidatonya, Prof. Kuwat menyampaikan dukungan penuh terhadap MIDSEA sebagai inisiatif kolaborasi akademik lintas negara yang esensial di era globalisasi dan tantangan kesehatan yang semakin kompleks. Beliau menggambarkan kerja sama ini sebagai “Golden Keeper,” sebuah sinergi emas yang menyatukan ide, riset inovatif, pelatihan, serta aplikasi praktis demi manfaat nyata bagi masyarakat. Prof. Kuwat berharap peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal dan merasakan pengalaman yang produktif serta menyenangkan selama Summer School di Yogyakarta.

Selanjutnya, Prof. Alex Cook dari National University of Singapore (NUS) yang juga perwakilan utama MIDSEA, memaparkan visi dan misi inisiatif ini. Prof. Cook menjelaskan bahwa MIDSEA merupakan jaringan kolaborasi strategis untuk membangun kapasitas riset dan pertukaran ilmu dalam pemodelan penyakit menular berbasis data. Fokus MIDSEA adalah mengintegrasikan keahlian matematika dan epidemiologi guna mendukung pengambilan keputusan kesehatan masyarakat yang lebih tepat dan responsif di tingkat regional. Dengan pendekatan ilmiah yang solid dan jejaring lintas negara yang kuat, MIDSEA diharapkan menjadi fondasi pengembangan strategi adaptif dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular di Asia Tenggara.

“MIDSEA aims to create a strong and coordinated network of researchers using mathematical models as a foundation for better public health decision-making in the region.” jelas Prof. Cook.

Setelah pembukaan yang penuh antusiasme, MIDSEA Summer School 2025 melanjutkan rangkaian kegiatan dengan seminar interaktif, lokakarya praktis, dan diskusi panel yang melibatkan pakar serta peserta dari berbagai disiplin ilmu. Program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan teknis peserta sekaligus membangun jejaring kerja sama jangka panjang yang berkontribusi signifikan dalam pengendalian penyakit menular di Asia Tenggara.

Kata Kunci: MIDSEA, Summer School, Penyakit Menular
Penulis: Priscilla Deviana Tachija
Foto: Fathan Rasyid Rahmadhan
*Opsi foto lain dapat diakses pada drive berikut: MIDSEA 2025

Read More

Partner EY Indonesia Berikan Tips dan Pesan Untuk Fresh Graduate Agar Adaptif dan Proaktif dalam Memilih Pekerjaan

Dalam rangkaian acara seminar SAP Indonesia di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Kamis, 5 Juni 2025, Bapak Antonius Susanto, Partner di EY Indonesia, hadir sebagai panelis dan memberikan pandangannya mengenai kesiapan karier lulusan baru di tengah ekosistem kerja yang dinamis. Tim media Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam berkesempatan untuk mewawancarai beliau secara langsung.

Dalam sesi tersebut, Jurnalis FMIPA UGM, Amalia Nurmalitasari, mengajukan pertanyaan mengenai mengenai sejauh mana dan sampai kapan seseorang bisa tetap selektif dalam memilih pekerjaan yang ingin dilamar, sebelum akhirnya harus mengambil kesempatan yang tersedia. Menanggapi pertanyaan tersebut, Bapak Antonius memberikan pandangan yang realistis namun tetap berlandaskan prinsip, “Ketika kita menghadapi dunia nyata, kita akan dihadapkan pada banyak pertimbangan terutama realita. Tidak ada satu formula pasti yang berlaku untuk semua orang. Tapi tetap ada guiding principles yang bisa kita pegang. Tanyakan pada diri sendiri: apakah saya masih menyukai pilihan-pilihan yang saya ambil?,” ujarnya.

Beliau menjelaskan bahwa idealnya seseorang melamar pekerjaan yang sesuai minat. Namun, apabila proses pencarian terlalu lama, ada baiknya mulai mempertimbangkan pilihan dari jurusan lain, industri lain, atau bahkan peluang di luar negeri, selama masih sejalan dengan minat dan nilai pribadi. Ia mencontohkan bahwa mahasiswa dari jurusan MIPA, misalnya, bisa menonjolkan kekuatan di bidang analytical skills. “Tawarkan kemampuan itu ke perusahaan yang membutuhkannya. Jangan terpaku pada jurusan semata. Hal terpenting adalah bagaimana ilmu yang dipelajari bisa diterapkan secara nyata,” jelasnya.

Lebih lanjut, Antonius menekankan pentingnya mengembangkan karakter yang kuat dan sikap proaktif, selain tentunya penguasaan hard skills. “Lamar saja berbagai pekerjaan, tapi pastikan Anda tampil dengan karakter yang kuat dan proaktif. Banyak perusahaan sangat terbuka jika melihat potensi dari sikap dan soft skills kandidat,” ujarnya.

Acara ini tidak hanya berdampak pada individu, tapi juga sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Goal 8) dan Pendidikan Berkualitas (Goal 4). Dengan pendekatan yang adaptif tetapi berprinsip, lulusan muda diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang berdaya saing dan berkontribusi bagi pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Tim Reportase: Amalia Nurmalitasari, Annasiqah, dan Nabila Putri Azzahra

Read More

Seminar SAP di UGM: Cerita Tiga Alumni Ilmu Komputer Soal Salah Jurusan, Pentingnya Organisasi, dan Perjuangan Membangun Startup

Yogyakarta,  Kamis 5 Juni 2025 ,  Gedung Gama Innovation Center (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM) hari ini menjadi saksi semangat perubahan dan inspirasi. SAP Indonesia menggelar seminar dan diskusi panel yang bertujuan memperkenalkan ekosistem SAP sekaligus membuka peluang karier global bagi mahasiswa lintas jurusan. Namun yang paling mencuri perhatian adalah kisah-kisah inspiratif dari tiga alumni Ilmu Komputer UGM yang kini menapaki jalan sukses mereka masing-masing.

Sesi diskusi dibuka dengan cerita Adela Irawan Account Excecutive SAP, alumni Ilmu Komputer UGM, yang dengan jujur mengungkap pernah merasa salah jurusan. “Saya sempat bingung, merasa tidak cocok. Tapi dari situ saya belajar untuk survive, beradaptasi dengan lingkungan baru, dan mulai merencanakan masa depan dengan lebih matang,” ujarnya. Adela kemudian membentuk komunitas mentoring yang mempertemukan mentee dan mentor, sebagai bentuk kontribusi sekaligus jalan untuk terus berkembang.

Selanjutnya, Azka Edy, Solution Advisory for Southesat Asia di SAP, sekaligus alumni Ilmu Komputer UGM, menekankan pentingnya mengikuti organisasi saat kuliah. “Organisasi memberi saya kesempatan belajar soft skills seperti komunikasi, kepemimpinan, dan menyelesaikan masalah dalam tim. Semua itu menjadi baseline saya dalam berkarier hingga sekarang,” jelasnya. Menurutnya, kegiatan di luar kelas adalah laboratorium nyata yang melatih kesiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja.

Cerita ketiga datang dari Fany Meidiana Prayoga, Pre Sales untuk DSC, alumni Ilmu Komputer UGM angkatan 2020. Ia membagikan perjalanan bisnisnya dalam mendirikan Slamet House, sebuah software house yang ia bangun bersama rekan-rekannya. “Kami melihat dua kebutuhan: mahasiswa butuh portofolio proyek, dan UMKM butuh sistem digital. Dari gap itu, lahirlah Slamet House,” jelas Fany Meidiana Prayoga.

Ketiga alumni ini membuktikan bahwa sukses tidak ditentukan hanya oleh jurusan atau IPK, tapi oleh keberanian untuk berubah, semangat kolaborasi, dan kemauan untuk terus belajar. Seminar ini menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga wadah bertumbuh dan berkembangnya jiwa kepemimpinan, kreativitas, dan inovasi bermasyarakat.

Lebih dari itu, inisiatif-inisiatif yang dibagikan dalam acara ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-4 (Quality Education), ke-8 (Decent Work and Economic Growth), dan ke-9 (Industry, Innovation, and Infrastructure). Dengan memberdayakan mahasiswa dan alumni untuk membangun solusi inovatif serta menciptakan akses pembelajaran dan karier yang inklusif, kegiatan ini turut mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan dunia.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Reportase: Amalia Nurmalitasari, Syifa Azzahra Susilo, dan Muhammad Irfan

Read More
Translate