Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh

Perkuat Tata Kelola, FMIPA UGM Benchmarking ke Universitas Prasetiya Mulya

Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan administrasi dan tata kelola institusi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan kegiatan benchmarking ke Universitas Prasetiya Mulya, khususnya pada bidang keuangan dan kepegawaian. Kegiatan ini berlangsung pada 20 Juni 2025 di Kampus BSD, Tangerang Selatan.

Rombongan FMIPA UGM yang terdiri dari tim keuangan, kepegawaian, serta perwakilan pimpinan fakultas disambut hangat oleh jajaran pimpinan Universitas Prasetiya Mulya. Dalam sambutannya, perwakilan tuan rumah menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini dan membuka ruang dialog terbuka untuk saling berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan administrasi keuangan dan sumber daya manusia di lingkungan perguruan tinggi.

Sepanjang kegiatan, kedua institusi berdiskusi aktif dan bertukar informasi mengenai sistem dan kebijakan keuangan, pengelolaan dana penelitian, penyusunan laporan keuangan, serta manajemen sumber daya manusia mulai dari proses rekrutmen, evaluasi kinerja, hingga pengembangan kompetensi pegawai. FMIPA UGM secara khusus menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung efisiensi kerja, dan mengapresiasi sistem digital yang telah diterapkan di Universitas Prasetiya Mulya . Kegiatan benchmarking ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif, tur fasilitas kampus, dan pertukaran cinderamata sebagai simbol persahabatan dan kolaborasi antar kedua institusi.

Melalui semangat belajar dan berbagi, FMIPA UGM menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan fakultas melalui pembelajaran dari praktik-praktik unggul di institusi pendidikan tinggi lainnya di Indonesia. Kegiatan ini turut berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 tentang pendidikan berkualitas melalui peningkatan kapasitas kelembagaan, SDG 16 tentang tata kelola yang transparan dan akuntabel, serta SDG 17 tentang kemitraan strategis antar lembaga dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di sektor pendidikan.

Penulis: Muhammad Akmal dan Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Muhammad Akmal

Read More

Turut Ramaikan Salat Iduladha di Lapangan Pancasila UGM, Mahasiswa FMIPA UGM Refleksikan Iduladha Jadi Momen Pendidikan Spiritual dan Kepemimpinan

Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menjadi saksi kebersamaan luar biasa dalam perayaan salat iduladha 1446 H/2025 M. Suasana pagi yang cerah dan hangat menyelimuti pelaksanaan salat iduladha  yang berlangsung khidmat. Puluhan ribu jamaah, terdiri dari masyarakat umum dan civitas akademika UGM, termasuk mahasiswa FMIPA UGM turut memadati area lapangan sejak dini hari, membawa semangat pengorbanan dan keikhlasan sebagai ruh dari perayaan Idul Adha.

“Seru dan syahdu,” ujar salah satu mahasiswa FMIPA UGM ketika ditanyai mengenai testimoni sholat iduladha di GSP UGM. Ia merefleksikan momen iduladha ini sebagai bentuk pendidikan spiritual maupun kepemimpinan.

Dalam khutbah yang disampaikan seusai salat, khatib menekankan kepada jamaah bahwa Idul Adha merupakan momentum untuk merefleksikan ketulusan, keikhlasan, dan cinta sejati kepada Allah SWT. Dengan meneladani kisah Nabi Ibrahim alaihisalam Sang Khalilullah dan Nabi Ismail alaihisalam, jamaah diajak merenungkan pentingnya pendidikan spiritual sebagai fondasi kehidupan yang kokoh dan bermakna.

“Perintah menyembelih bukan sekadar perintah lahiriah, melainkan simbol ketaatan mutlak tanpa syarat dari seorang hamba kepada Tuhannya,” tutur khatib, merujuk pada dialog agung antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sebagaimana tertuang dalam Surah As-Saffat ayat 102.

Lebih lanjut, khatib mengangkat konsep menarik tentang matematika spiritual, di mana angka 1 melambangkan keesaan Allah, sementara angka 0 menggambarkan manusia yang seperti debu di alam semesta ini, tak bernilai tanpa keterhubungan dengan Sang Pencipta. Selain aspek spiritual, khutbah juga menyoroti pentingnya membangun karakter dan kepemimpinan dengan meneladani sifat-sifat Nabi Ibrahim: sabar, bijaksana, dan teguh dalam menjalankan kebenaran.

Perayaan Idul Adha di Universitas Gadjah Mada tahun ini bukan semata seremoni keagamaan, tetapi juga manifestasi nilai-nilai luhur yang menyentuh ranah spiritual dan sosial. Seperti thawaf yang melambangkan penyerahan kepada Tuhan Yang Maha Esa, demikian pula seharusnya kehidupan manusia berputar mengelilingi nilai-nilai ilahiah dalam setiap langkah menuju kemajuan dunia dan akhirat. Menutup khutbahnya, khatib mengingatkan, “Dunia dalam genggaman, dan akhirat dalam hati karena dunia adalah jalan kita menuju akhirat.”

Nilai-nilai yang terkandung dalam khutbah dan perayaan Idul Adha ini juga relevan dengan semangat Sustainable Development Goals (SDGs). Pendidikan spiritual yang mendalam sejalan dengan Tujuan 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung pembelajaran sepanjang hayat. Sifat kepemimpinan yang adil, sabar, dan bijaksana mencerminkan Tujuan 16, yaitu mendorong masyarakat damai, adil, dan inklusif. Sementara semangat kebersamaan antara civitas akademika dan masyarakat mencerminkan Tujuan 17, yaitu membangun kemitraan yang kuat dalam mencapai tujuan bersama demi kebaikan umat dan masa depan yang berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Ghissan Mulan, Luthfita Keysha A.G, dan Irma Eliana
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

FMIPA UGM Gelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Seksual untuk Dosen dan Tendik

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada menggelar acara Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) pada Kamis 16 Mei 2025 di Auditorium RMJT Soehakso. Acara ini bersifat wajib dihadiri oleh seluruh dosen dan tenaga kependidikan (tendik) di lingkungan FMIPA UGM sebagai bagian dari upaya memperkuat kesadaran dan respons sivitas akademika terhadap isu kekerasan seksual di kampus.

Kegiatan dibuka oleh MC Ibu Elida Lailiya Istiqomah, S.Si., M.Sc., kemudian dilanjutkan dengan sambutan wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM FMIPA UGM, Prof. Dr.-Ing. Mhd. Reza M. I. Pulungan, S.Si., M.Sc., yang menekankan pentingnya menyegarkan kembali pemahaman seluruh pegawai terkait isu kekerasan seksual serta mekanisme penanganannya. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kepekaan terhadap isu ini harus terus dibangun untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman dan inklusif.

Acara inti diisi oleh narasumber utama, dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D., dosen dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Univeristas Gadjah Mada. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa kekerasan seksual merupakan tindakan, bukan sekadar perasaan, sehingga perlu penanganan yang serius dan terstruktur. Ia  juga menerangkan bahwa apa saja hal-hal yang termasuk dalam kasus kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh seluruh sivitas kampus.

Acara ditutup dengan harapan bahwa seluruh peserta dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari kekerasan seksual, serta aktif melaporkan dan menangani jika terjadi dugaan pelanggaran.  Kegiatan ini juga menjadi bagian dari kontribusi UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yaitu pada poin ke-4 Pendidikan Berkualitas, poin ke-5 Kesetaraan Gender, dan poin ke-16 Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, yang menekankan pentingnya lingkungan pendidikan yang aman, adil, dan menghormati hak asasi manusia.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi:  Aprodity Nirmala
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Tingkatkan Pemahaman dan Kesadaran Sivitas Akademika, FMIPA UGM Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS)

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) pada hari Jumat, 16 Mei 2025 pukul 13.00-15.00 WIB. Berlangsung di Auditorium RMJT Soehakso (A.106) FMIPA UGM, kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 150 peserta yang terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan (tendik). Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran sivitas akademika terhadap isu kekerasan seksual serta upaya pencegahannya.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia (WDKASDM) FMIPA UGM, Prof. Dr.Ing. Mhd. Reza M. I. Pulungan, S.Si., M.Sc.. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran aktif seluruh sivitas akademika dalam mencegah kekerasan seksual, serta menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kondusif. Pentingnya kegiatan sosialisasi PPKS ini sehingga semua dosen dan tenaga kependidikan diwajibkan untuk mengikutinya. Mereka yang berhalangan hadir pada hari pelaksanaan diminta untuk mengikuti kegiatan serupa di fakultas lain yang menyelenggarakan sosialisasi tersebut.

Narasumber utama kegiatan ini adalah dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D. dari Tim Satuan Tugas PPKS UGM dengan dimoderatori oleh Dr. Chotimah, M.Si.. Dalam paparannya, dr. Bagas menyampaikan definisi kekerasan seksual menurut Peraturan Rektor UGM Nomor 1 tahun 2023, bentuk-bentuk kekerasan seksual, dan mekanisme pelaporan dan penanganan di lingkungan kampus. Beliau juga menjelaskan bagaimana pendampingan terhadap korban yang dilakukan secara profesional dan rahasia, sesuai dengan prinsip-prinsip perlindungan korban. Lebih lanjut, salah satu anggota Tim Satuan Tugas juga menyampaikan alur penanganan kasus kekerasan seksual. Selain itu juga disampaikan informasi kanal pelaporan kekerasan seksual yaitu lapor secara langsung dengan anggota Satuan Tugas PPKS UGM, Form Lapor pada Website, Email, SMS, dan WhatsApp.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya FMIPA UGM untuk menciptakan lingkungan belajar dan lingkungan kerja yang aman, kondusif, serta mendukung hak dan martabat setiap individu. Hal ini sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung implementasi Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 dan Peraturan Rektor No. 1 Tahun 2023 serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Pertama, SDG ke-4 mengenai Pendidikan Berkualitas, karena lingkungan belajar yang aman dan inklusif merupakan prasyarat penting bagi proses pendidikan yang bermakna. Selain itu, kegiatan ini juga sejalan dengan dengan SDG ke-5 tentang Kesetaraan Gender, melalui upaya untuk menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan di ruang publik dan privat, termasuk di institusi pendidikan. Terakhir, kegiatan ini juga menjadi bentuk implementasi poin SDG ke-16 mengenai Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh, dengan memperkuat lembaga yang akuntabel dan responsif dalam menangani pelanggaran hak asasi manusia, termasuk kekerasan seksual.

Penulis: Wiyarsih
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

UGM dan BPKH Kolaborasi Kajian Keberlanjutan Keuangan Haji melalui Pemodelan Aset dan Liabilitas

Jakarta, 5 Mei 2025 — Universitas Gadjah Mada bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggelar Kick Off Meeting Kajian Perhitungan Future Asset, Future Liabilities, dan Financial Modelling untuk Mendukung Sustainabilitas Keuangan Haji. Kegiatan ini berlangsung di Kantor BPKH, Muamalat Tower, Jakarta, Senin (5/5).

Acara tersebut diawali dengan sambutan dari Prof. M. Arief Mufraini, Anggota Badan Pelaksana BPKH Bidang Investasi Langsung dan Lainnya, Perencanaan, Riset dan Pengembangan, serta Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama FMIPA UGM. Kegiatan ini juga didampingi oleh Prof. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., Wakil Dekan Bidang Alumni, Kerja Sama, dan Inovasi FMIPA UGM, serta Dr. Nanang Susyanto, M.Sc., M.Act.Sc., Ketua Departemen Matematika FMIPA UGM. Paparan mengenai rencana kajian disampaikan oleh Danang Teguh Qoyyimi, M.Act.Sc., Ph.D., ASAI, selaku Ketua Pelaksana, beserta tim.

Sesi ini menjadi langkah awal kerja sama antara UGM dan BPKH untuk menjawab tantangan strategis keberlanjutan keuangan haji di Indonesia. Salah satu tantangan utama yang dihadapi BPKH adalah menjaga keberlangsungan finansial akibat adanya kebijakan subsidi berupa nilai manfaat tambahan kepada jemaah haji setiap tahunnya. Kebijakan ini muncul karena terdapat selisih antara Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang dibayarkan calon jemaah dan total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang sebenarnya diperlukan. Selisih tersebut selama ini ditutup melalui hasil investasi dana haji oleh BPKH.

Namun, apabila hasil investasi tidak mencukupi untuk menutupi besaran subsidi yang ditetapkan, dapat terjadi ketidaksesuaian (mismatch) antara aset dan liabilitas, yang berpotensi menggerus dana jemaah. Oleh karena itu, kajian mendalam dan komprehensif sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan keuangan haji dalam jangka panjang.

Selama ini, perhitungan keberlanjutan keuangan haji menggunakan asumsi rata-rata kenaikan Bipih sebesar 5,63% per tahun, BPIH sebesar 3,66% per tahun, dan imbal hasil investasi sebesar 7% per tahun. Namun, kajian sebelumnya belum sepenuhnya memperhitungkan unit cost per jemaah maupun proyeksi menyeluruh terhadap future asset. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, kajian terbaru akan menghadirkan pendekatan yang lebih menyeluruh, termasuk pemodelan finansial berbasis skenario dan analisis keseimbangan aset-liabilitas.

Melalui kolaborasi ini, UGM dan BPKH berharap dapat menghasilkan rekomendasi strategis yang mendukung penyusunan kebijakan BPIH, setoran awal, serta strategi investasi yang lebih tepat sasaran, sehingga keberlanjutan finansial penyelenggaraan ibadah haji di masa depan dapat terjaga dengan baik.

Penulis: Iin Nauli Rahmawati
Dokumentasi: Fathan Rasyid Rahmadhan

Read More

Intip Perjalanan Inspiratif Puti Naila, Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM, dalam Ajang Harvard World MUN di Manila, Filipina.

Puti Naila, Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer FMIPA UGM angkatan 2023, berhasil membuktikan bahwa tidak ada batasan akademik dalam mencapai sebuah prestasi. Ia berhasil terpilih sebagai salah satu dari tiga delegasi yang mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi Harvard World Model United Nation (HWMUN) yang berlangsung di Manila, Filipina.

Ketertarikan Naila terhadap isu diplomasi dan kemanusiaan berawal sejak saat sekolah menengah. Setelah mengenal adanya MUN, ia mencoba terjun ke dalamnya dan menyadari merasa bahwa MUN adalah wadah yang tepat bagi untuk berkembang dan menyalurkan aspirasinya. “MUN itu bukan hanya tentang debat, tapi juga tentang bagaimana kita menyelesaikan suatu masalah dengan pendekatan diplomasi,” ujarnya.

Sebelum berangkat ke Manila untuk menghadiri Harvard World MUN, Naila melakukan persiapan intens. Berbagai riset mendalam ia lakukan, karena dalam MUN, setiap delegasi harus mengeluarkan fakta dari sebuah riset untuk berpendapat, bukan sebuah opini pribadi. Persiapan tersebut pun membuahkan hasil, karena Naila berhasil melewati proses seleksi dari MUN UGM serta seleksi lanjutan yang sangat ketat dari pihak Harvard World MUN.

Sebagai mahasiswa Ilmu Komputer, Naila menghadapi tantangan tersendiri dalam mendalami isu global. Namun, latar belakangnya justru menjadi keunggulan dalam melakukan riset dan analisis kritis. Kemampuannya dalam berpikir sistematis serta menyusun solusi berbasis data membantunya menavigasi berbagai diskusi kompleks di MUN.

Pengalaman di MUN membuka wawasan Naila bahwa ilmu sains dan teknologi juga bisa diimplementasikan dalam organisasi internasional seperti PBB. Ia semakin yakin bahwa meskipun jurusan yang diambil tidak sepenuhnya sejalan dengan MUN, masih ada banyak cara untuk mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dalam ranah diplomasi global. “Setelah berbincang dengan banyak orang di Manila, saya melihat bagaimana sains diterapkan di PBB, dan saya ingin bisa berkontribusi di sana,” ujarnya. Ke depannya, Naila ingin bekerja di organisasi internasional seperti PBB sambil tetap membawa keahlian di bidang ilmu komputer.

Mengikuti Harvard World MUN menjadi salah satu pengalaman terbaik bagi Naila. Ia merasa mendapatkan banyak pembelajaran dari diskusi dengan orang-orang hebat dari seluruh dunia. “Pesan saya untuk mahasiswa FMIPA yang tertarik pada MUN, kamu hanya perlu memulai. Meskipun tidak selalu sejalan dengan jurusanmu, ilmu yang kita miliki pasti bisa diterapkan. Jika kamu peduli dengan isu global, ini adalah sesuatu yang harus kamu coba,” ujarnya.

Prestasi Naila juga mendukung tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas, poin 16 yaitu Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan Yang Tangguh, serta poin 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Naila membuktikan bahwa keterlibatan dalam diplomasi dan kebijakan global bukan hanya domain ilmu sosial dan politik, tetapi juga dapat dijembatani dengan keahlian di bidang sains dan teknologi.

Penulis: Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi: Puti Naila
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

FMIPA UGM Gelar Syawalan 1446 H, Jadikan Refleksi Kemenangan dan Kesucian Idulfitri Untuk Kesucian Jiwa

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM)  menggelar acara Syawalan 1446 Hijriah pada Senin (21/4) di Auditorium RMJT Soehakso. Kegiatan ini menjadi momentum silaturahmi keluarga besar FMIPA UGM dalam semangat kemenangan dan penyucian jiwa usai menjalani Ramadan. Acara diawali dengan pembacaan tilawah Al-Qur’an, dilanjutkan sambutan dari Ketua Panitia, Tri Wiyanto, S.E., dan Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Sc.

Selain diisi dengan kajian refleksi, kegiatan ini juga diisi dengan penyerahan kenang-kenangan kepada para dosen dan tenaga kependidikan yang telah purna tugas. Salah satu perwakilan purna tugas, Wahyudi, M.S., menyampaikan rasa syukur atas pengabdiannya di FMIPA. “Bersyukur kepada Allah untuk bisa menyelesaikan purna tugas. Kami sangat bangga menjadi bagian dari anggota Fakultas MIPA,” ujarnya.

Momentum Syawalan ini tidak hanya menjadi ruang saling memaafkan, tetapi juga sarana mempererat sinergi dan kolaborasi. Kegiatan ini mencerminkan komitmen FMIPA UGM terhadap nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam membangun masyarakat yang inklusif. Sesuai dengan SDG 16, yakni Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh, serta memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan seperti yang tertuang dalam SDG 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kolaborasi antara sivitas akademika, dosen purna tugas, dan alumni.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi : : Aphrodity Nirmala Putri

Read More

Dosen FMIPA UGM Prof. Fahrudin Nugroho Dikukuhkan Guru Besar

Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Eng. Fahrudin Nugroho, S.Si., M.Si., dikukuhkan Guru Besar, Selasa (22/4) di ruang Balai Senat Gedung Pusat UGM. Dalam pidato pengukuhan yang berjudul ‘Prospek Pengembangan Penelitian Dinamika Kompleks dalam Sistem Fisis’, Fahrudin menyoroti bagaimana konsep chaos dan turbulensi bukan sekadar istilah rumit di ruang kelas fisika, melainkan kenyataan yang membentuk banyak aspek kehidupan. “Di tengah dunia yang serba cepat dan kompleks, memahami ketidakteraturan justru menjadi kunci menciptakan solusi-solusi baru. Inilah sains yang mungkin terdengar abstrak, tapi dampaknya sangat nyata,” ungkapnya saat pidato pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Dinamika Tak-linier dan Chaos di Balai Senat UGM, Selasa (22/4).

Chaos dan turbulensi sering kali ditemui tanpa disadari, mulai dari pola angin dan awan di langit, hingga dinamika fluida dalam dunia industri. Meski tampak acak, sistem ini tetap tunduk pada hukum-hukum dasar fisika dan memiliki struktur statistik yang bisa dianalisis. Artinya, dalam kekacauan pun, sains tetap bisa membaca pola tersembunyi. Ini menjadi landasan penting dalam dunia teknik, meteorologi, hingga penerbangan. “Turbulensi adalah keadaan aliran fluida yang sangat tidak teratur dan bergejolak, sedangkan istilah chaos sendiri merujuk pada dinamika sistem deterministik yang sangat sensitif terhadap kondisi awal,” terang Fahrudin.

Kini sebagai bidang yang terus berkembang, dinamika taklinier dan chaos menjangkau tiga cabang utama, yakni pengembangan teori, kontrol sistem, dan penerapan praktis. Fahrudin mencontohkan bagaimana algoritma pembelajaran mesin kini digunakan untuk memprediksi sistem yang chaotic, atau bagaimana teori bifurkasi berperan dalam memahami ketidakstabilan sistem ekologis. Di sinilah letak menariknya, sesuatu yang tampak berantakan bisa jadi hanya proses menuju keseimbangan baru, dan memahami proses tersebut dapat menyelamatkan banyak hal, mulai dari sistem alam hingga kesehatan manusia.“Chaos tidak selalu bersifat permanen, kadang hanya fase dinamis sementara,” ujarnya.

Di UGM sendiri, penelitian tentang dinamika chaos telah berkembang pesat. Salah satunya melalui rancang bangun sistem Rayleigh-Bénard Convection (RBC) yang memungkinkan peneliti mengamati transisi aliran dari teratur ke turbulen. Selain itu, Departemen Fisika UGM juga mengembangkan studi elektro-hidrodinamika (EHD) dalam kristal cair, yang telah berhasil mengungkap fenomena soft-mode turbulence (SMT), suatu jenis turbulensi dengan sifat ketaklinieran rendah. Temuan ini tidak hanya membuka ruang riset dasar, tetapi juga menjanjikan aplikasi di bidang teknologi material dan elektronika. “Kami menemukan adanya glassy dynamics pada SMT, serta respons SMT terhadap medan magnet bolak-balik yang menyerupai karakteristik feromagnetik,” jelas Fahrudin.

Tidak hanya eksperimen, tim peneliti juga mengeksplorasi pendekatan numerik dengan menganalisis berbagai persamaan diferensial nonlinier, seperti Kuramoto–Sivashinsky, Swift-Hohenberg, dan Nikolaevskii. Lewat simulasi ini, para peneliti dapat menguji hipotesis tanpa harus langsung ke laboratorium. Ini juga memungkinkan eksplorasi ide-ide baru yang bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi teknologi aplikatif. “Simulasi ini memberikan wawasan penting tentang transisi dari dinamika biasa menuju chaos, serta struktur tersembunyi dalam turbulensi,” jelasnya.

Fahrudin juga menyinggung tokoh-tokoh penting dalam sejarah bidang ini, mulai dari Pierre-Gilles de Gennes, Giorgio Parisi, hingga Edward Ott. Dari mereka, dunia belajar bahwa sistem yang tampak kacau bisa mengandung keteraturan tersembunyi yang penting untuk kemajuan teknologi, komunikasi, hingga kecerdasan buatan. Ia mencontohkan teknologi komunikasi berbasis chaos shift keying yang sulit diintersepsi, menjadikannya relevan dalam pengembangan sistem keamanan data dan Internet of Things (IoT). Sains chaos pun kini bukan hanya studi akademik, tetapi juga bagian dari masa depan teknologi digital yang makin terhubung.

Menutup pidatonya, Fahrudin menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga, kolega, institusi, dan semua pihak yang telah mendukung perjalanannya hingga mencapai titik ini. Ia juga menitipkan harapan bagi generasi ilmuwan berikutnya untuk terus menggali potensi dinamika kompleks dalam sistem fisis. “Melalui pemahaman terhadap dinamika kompleks, kita dapat mengembangkan metode baru untuk mengendalikan dan memanfaatkan fenomena ini, baik untuk memahami alam lebih dalam maupun menerapkannya dalam teknologi. Di tengah dunia yang semakin kompleks, mungkin justru chaos-lah yang bisa menuntun kita menemukan pola, harapan, dan terobosan,” pungkasnya.

Ketua Majelis Dewan Guru Besar UGM, Prof. Dr. M. Baiquni, M.A., menyampaikan bahwa dengan pengukuhan ini, Prof. Fahrudin Nugroho menjadi bagian dari 526 Guru Besar aktif Universitas Gadjah Mada, sekaligus memperkuat barisan 56 Guru Besar aktif yang dimiliki oleh FMIPA UGM. Capaian ini tidak hanya memperkuat posisi UGM sebagai pusat keunggulan akademik di bidang dinamika kompleks dalam sistem fisis, tetapi juga menjadi bagian dari warisan keilmuan yang terus tumbuh, menyemai pemikiran dan pengabdian bagi kemajuan bangsa.

Penulis : Triya Andriyani
Foto     : Firsto

Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/dosen-fmipa-ugm-prof-fahrudin-nugroho-dikukuhkan-guru-besar/

Read More

Perkuat Tata Kelola, FMIPA UGM Benchmarking ke Universitas Prasetiya Mulya

Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan administrasi dan tata kelola institusi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan kegiatan benchmarking ke Universitas Prasetiya Mulya, khususnya pada bidang keuangan dan kepegawaian. Kegiatan ini berlangsung pada 20 Juni 2025 di Kampus BSD, Tangerang Selatan.

Rombongan FMIPA UGM yang terdiri dari tim keuangan, kepegawaian, serta perwakilan pimpinan fakultas disambut hangat oleh jajaran pimpinan Universitas Prasetiya Mulya. Dalam sambutannya, perwakilan tuan rumah menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini dan membuka ruang dialog terbuka untuk saling berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan administrasi keuangan dan sumber daya manusia di lingkungan perguruan tinggi.

Sepanjang kegiatan, kedua institusi berdiskusi aktif dan bertukar informasi mengenai sistem dan kebijakan keuangan, pengelolaan dana penelitian, penyusunan laporan keuangan, serta manajemen sumber daya manusia mulai dari proses rekrutmen, evaluasi kinerja, hingga pengembangan kompetensi pegawai. FMIPA UGM secara khusus menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung efisiensi kerja, dan mengapresiasi sistem digital yang telah diterapkan di Universitas Prasetiya Mulya . Kegiatan benchmarking ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif, tur fasilitas kampus, dan pertukaran cinderamata sebagai simbol persahabatan dan kolaborasi antar kedua institusi.

Melalui semangat belajar dan berbagi, FMIPA UGM menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan fakultas melalui pembelajaran dari praktik-praktik unggul di institusi pendidikan tinggi lainnya di Indonesia. Kegiatan ini turut berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 tentang pendidikan berkualitas melalui peningkatan kapasitas kelembagaan, SDG 16 tentang tata kelola yang transparan dan akuntabel, serta SDG 17 tentang kemitraan strategis antar lembaga dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di sektor pendidikan.

Penulis: Muhammad Akmal dan Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Muhammad Akmal

Read More

Turut Ramaikan Salat Iduladha di Lapangan Pancasila UGM, Mahasiswa FMIPA UGM Refleksikan Iduladha Jadi Momen Pendidikan Spiritual dan Kepemimpinan

Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menjadi saksi kebersamaan luar biasa dalam perayaan salat iduladha 1446 H/2025 M. Suasana pagi yang cerah dan hangat menyelimuti pelaksanaan salat iduladha  yang berlangsung khidmat. Puluhan ribu jamaah, terdiri dari masyarakat umum dan civitas akademika UGM, termasuk mahasiswa FMIPA UGM turut memadati area lapangan sejak dini hari, membawa semangat pengorbanan dan keikhlasan sebagai ruh dari perayaan Idul Adha.

“Seru dan syahdu,” ujar salah satu mahasiswa FMIPA UGM ketika ditanyai mengenai testimoni sholat iduladha di GSP UGM. Ia merefleksikan momen iduladha ini sebagai bentuk pendidikan spiritual maupun kepemimpinan.

Dalam khutbah yang disampaikan seusai salat, khatib menekankan kepada jamaah bahwa Idul Adha merupakan momentum untuk merefleksikan ketulusan, keikhlasan, dan cinta sejati kepada Allah SWT. Dengan meneladani kisah Nabi Ibrahim alaihisalam Sang Khalilullah dan Nabi Ismail alaihisalam, jamaah diajak merenungkan pentingnya pendidikan spiritual sebagai fondasi kehidupan yang kokoh dan bermakna.

“Perintah menyembelih bukan sekadar perintah lahiriah, melainkan simbol ketaatan mutlak tanpa syarat dari seorang hamba kepada Tuhannya,” tutur khatib, merujuk pada dialog agung antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sebagaimana tertuang dalam Surah As-Saffat ayat 102.

Lebih lanjut, khatib mengangkat konsep menarik tentang matematika spiritual, di mana angka 1 melambangkan keesaan Allah, sementara angka 0 menggambarkan manusia yang seperti debu di alam semesta ini, tak bernilai tanpa keterhubungan dengan Sang Pencipta. Selain aspek spiritual, khutbah juga menyoroti pentingnya membangun karakter dan kepemimpinan dengan meneladani sifat-sifat Nabi Ibrahim: sabar, bijaksana, dan teguh dalam menjalankan kebenaran.

Perayaan Idul Adha di Universitas Gadjah Mada tahun ini bukan semata seremoni keagamaan, tetapi juga manifestasi nilai-nilai luhur yang menyentuh ranah spiritual dan sosial. Seperti thawaf yang melambangkan penyerahan kepada Tuhan Yang Maha Esa, demikian pula seharusnya kehidupan manusia berputar mengelilingi nilai-nilai ilahiah dalam setiap langkah menuju kemajuan dunia dan akhirat. Menutup khutbahnya, khatib mengingatkan, “Dunia dalam genggaman, dan akhirat dalam hati karena dunia adalah jalan kita menuju akhirat.”

Nilai-nilai yang terkandung dalam khutbah dan perayaan Idul Adha ini juga relevan dengan semangat Sustainable Development Goals (SDGs). Pendidikan spiritual yang mendalam sejalan dengan Tujuan 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung pembelajaran sepanjang hayat. Sifat kepemimpinan yang adil, sabar, dan bijaksana mencerminkan Tujuan 16, yaitu mendorong masyarakat damai, adil, dan inklusif. Sementara semangat kebersamaan antara civitas akademika dan masyarakat mencerminkan Tujuan 17, yaitu membangun kemitraan yang kuat dalam mencapai tujuan bersama demi kebaikan umat dan masa depan yang berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Ghissan Mulan, Luthfita Keysha A.G, dan Irma Eliana
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

FMIPA UGM Gelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Seksual untuk Dosen dan Tendik

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada menggelar acara Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) pada Kamis 16 Mei 2025 di Auditorium RMJT Soehakso. Acara ini bersifat wajib dihadiri oleh seluruh dosen dan tenaga kependidikan (tendik) di lingkungan FMIPA UGM sebagai bagian dari upaya memperkuat kesadaran dan respons sivitas akademika terhadap isu kekerasan seksual di kampus.

Kegiatan dibuka oleh MC Ibu Elida Lailiya Istiqomah, S.Si., M.Sc., kemudian dilanjutkan dengan sambutan wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM FMIPA UGM, Prof. Dr.-Ing. Mhd. Reza M. I. Pulungan, S.Si., M.Sc., yang menekankan pentingnya menyegarkan kembali pemahaman seluruh pegawai terkait isu kekerasan seksual serta mekanisme penanganannya. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kepekaan terhadap isu ini harus terus dibangun untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman dan inklusif.

Acara inti diisi oleh narasumber utama, dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D., dosen dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Univeristas Gadjah Mada. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa kekerasan seksual merupakan tindakan, bukan sekadar perasaan, sehingga perlu penanganan yang serius dan terstruktur. Ia  juga menerangkan bahwa apa saja hal-hal yang termasuk dalam kasus kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh seluruh sivitas kampus.

Acara ditutup dengan harapan bahwa seluruh peserta dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari kekerasan seksual, serta aktif melaporkan dan menangani jika terjadi dugaan pelanggaran.  Kegiatan ini juga menjadi bagian dari kontribusi UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yaitu pada poin ke-4 Pendidikan Berkualitas, poin ke-5 Kesetaraan Gender, dan poin ke-16 Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, yang menekankan pentingnya lingkungan pendidikan yang aman, adil, dan menghormati hak asasi manusia.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi:  Aprodity Nirmala
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Tingkatkan Pemahaman dan Kesadaran Sivitas Akademika, FMIPA UGM Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS)

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) pada hari Jumat, 16 Mei 2025 pukul 13.00-15.00 WIB. Berlangsung di Auditorium RMJT Soehakso (A.106) FMIPA UGM, kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 150 peserta yang terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan (tendik). Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran sivitas akademika terhadap isu kekerasan seksual serta upaya pencegahannya.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia (WDKASDM) FMIPA UGM, Prof. Dr.Ing. Mhd. Reza M. I. Pulungan, S.Si., M.Sc.. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran aktif seluruh sivitas akademika dalam mencegah kekerasan seksual, serta menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kondusif. Pentingnya kegiatan sosialisasi PPKS ini sehingga semua dosen dan tenaga kependidikan diwajibkan untuk mengikutinya. Mereka yang berhalangan hadir pada hari pelaksanaan diminta untuk mengikuti kegiatan serupa di fakultas lain yang menyelenggarakan sosialisasi tersebut.

Narasumber utama kegiatan ini adalah dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D. dari Tim Satuan Tugas PPKS UGM dengan dimoderatori oleh Dr. Chotimah, M.Si.. Dalam paparannya, dr. Bagas menyampaikan definisi kekerasan seksual menurut Peraturan Rektor UGM Nomor 1 tahun 2023, bentuk-bentuk kekerasan seksual, dan mekanisme pelaporan dan penanganan di lingkungan kampus. Beliau juga menjelaskan bagaimana pendampingan terhadap korban yang dilakukan secara profesional dan rahasia, sesuai dengan prinsip-prinsip perlindungan korban. Lebih lanjut, salah satu anggota Tim Satuan Tugas juga menyampaikan alur penanganan kasus kekerasan seksual. Selain itu juga disampaikan informasi kanal pelaporan kekerasan seksual yaitu lapor secara langsung dengan anggota Satuan Tugas PPKS UGM, Form Lapor pada Website, Email, SMS, dan WhatsApp.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya FMIPA UGM untuk menciptakan lingkungan belajar dan lingkungan kerja yang aman, kondusif, serta mendukung hak dan martabat setiap individu. Hal ini sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung implementasi Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 dan Peraturan Rektor No. 1 Tahun 2023 serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Pertama, SDG ke-4 mengenai Pendidikan Berkualitas, karena lingkungan belajar yang aman dan inklusif merupakan prasyarat penting bagi proses pendidikan yang bermakna. Selain itu, kegiatan ini juga sejalan dengan dengan SDG ke-5 tentang Kesetaraan Gender, melalui upaya untuk menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan di ruang publik dan privat, termasuk di institusi pendidikan. Terakhir, kegiatan ini juga menjadi bentuk implementasi poin SDG ke-16 mengenai Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh, dengan memperkuat lembaga yang akuntabel dan responsif dalam menangani pelanggaran hak asasi manusia, termasuk kekerasan seksual.

Penulis: Wiyarsih
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

UGM dan BPKH Kolaborasi Kajian Keberlanjutan Keuangan Haji melalui Pemodelan Aset dan Liabilitas

Jakarta, 5 Mei 2025 — Universitas Gadjah Mada bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggelar Kick Off Meeting Kajian Perhitungan Future Asset, Future Liabilities, dan Financial Modelling untuk Mendukung Sustainabilitas Keuangan Haji. Kegiatan ini berlangsung di Kantor BPKH, Muamalat Tower, Jakarta, Senin (5/5).

Acara tersebut diawali dengan sambutan dari Prof. M. Arief Mufraini, Anggota Badan Pelaksana BPKH Bidang Investasi Langsung dan Lainnya, Perencanaan, Riset dan Pengembangan, serta Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama FMIPA UGM. Kegiatan ini juga didampingi oleh Prof. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., Wakil Dekan Bidang Alumni, Kerja Sama, dan Inovasi FMIPA UGM, serta Dr. Nanang Susyanto, M.Sc., M.Act.Sc., Ketua Departemen Matematika FMIPA UGM. Paparan mengenai rencana kajian disampaikan oleh Danang Teguh Qoyyimi, M.Act.Sc., Ph.D., ASAI, selaku Ketua Pelaksana, beserta tim.

Sesi ini menjadi langkah awal kerja sama antara UGM dan BPKH untuk menjawab tantangan strategis keberlanjutan keuangan haji di Indonesia. Salah satu tantangan utama yang dihadapi BPKH adalah menjaga keberlangsungan finansial akibat adanya kebijakan subsidi berupa nilai manfaat tambahan kepada jemaah haji setiap tahunnya. Kebijakan ini muncul karena terdapat selisih antara Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang dibayarkan calon jemaah dan total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang sebenarnya diperlukan. Selisih tersebut selama ini ditutup melalui hasil investasi dana haji oleh BPKH.

Namun, apabila hasil investasi tidak mencukupi untuk menutupi besaran subsidi yang ditetapkan, dapat terjadi ketidaksesuaian (mismatch) antara aset dan liabilitas, yang berpotensi menggerus dana jemaah. Oleh karena itu, kajian mendalam dan komprehensif sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan keuangan haji dalam jangka panjang.

Selama ini, perhitungan keberlanjutan keuangan haji menggunakan asumsi rata-rata kenaikan Bipih sebesar 5,63% per tahun, BPIH sebesar 3,66% per tahun, dan imbal hasil investasi sebesar 7% per tahun. Namun, kajian sebelumnya belum sepenuhnya memperhitungkan unit cost per jemaah maupun proyeksi menyeluruh terhadap future asset. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, kajian terbaru akan menghadirkan pendekatan yang lebih menyeluruh, termasuk pemodelan finansial berbasis skenario dan analisis keseimbangan aset-liabilitas.

Melalui kolaborasi ini, UGM dan BPKH berharap dapat menghasilkan rekomendasi strategis yang mendukung penyusunan kebijakan BPIH, setoran awal, serta strategi investasi yang lebih tepat sasaran, sehingga keberlanjutan finansial penyelenggaraan ibadah haji di masa depan dapat terjaga dengan baik.

Penulis: Iin Nauli Rahmawati
Dokumentasi: Fathan Rasyid Rahmadhan

Read More

Intip Perjalanan Inspiratif Puti Naila, Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM, dalam Ajang Harvard World MUN di Manila, Filipina.

Puti Naila, Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer FMIPA UGM angkatan 2023, berhasil membuktikan bahwa tidak ada batasan akademik dalam mencapai sebuah prestasi. Ia berhasil terpilih sebagai salah satu dari tiga delegasi yang mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi Harvard World Model United Nation (HWMUN) yang berlangsung di Manila, Filipina.

Ketertarikan Naila terhadap isu diplomasi dan kemanusiaan berawal sejak saat sekolah menengah. Setelah mengenal adanya MUN, ia mencoba terjun ke dalamnya dan menyadari merasa bahwa MUN adalah wadah yang tepat bagi untuk berkembang dan menyalurkan aspirasinya. “MUN itu bukan hanya tentang debat, tapi juga tentang bagaimana kita menyelesaikan suatu masalah dengan pendekatan diplomasi,” ujarnya.

Sebelum berangkat ke Manila untuk menghadiri Harvard World MUN, Naila melakukan persiapan intens. Berbagai riset mendalam ia lakukan, karena dalam MUN, setiap delegasi harus mengeluarkan fakta dari sebuah riset untuk berpendapat, bukan sebuah opini pribadi. Persiapan tersebut pun membuahkan hasil, karena Naila berhasil melewati proses seleksi dari MUN UGM serta seleksi lanjutan yang sangat ketat dari pihak Harvard World MUN.

Sebagai mahasiswa Ilmu Komputer, Naila menghadapi tantangan tersendiri dalam mendalami isu global. Namun, latar belakangnya justru menjadi keunggulan dalam melakukan riset dan analisis kritis. Kemampuannya dalam berpikir sistematis serta menyusun solusi berbasis data membantunya menavigasi berbagai diskusi kompleks di MUN.

Pengalaman di MUN membuka wawasan Naila bahwa ilmu sains dan teknologi juga bisa diimplementasikan dalam organisasi internasional seperti PBB. Ia semakin yakin bahwa meskipun jurusan yang diambil tidak sepenuhnya sejalan dengan MUN, masih ada banyak cara untuk mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dalam ranah diplomasi global. “Setelah berbincang dengan banyak orang di Manila, saya melihat bagaimana sains diterapkan di PBB, dan saya ingin bisa berkontribusi di sana,” ujarnya. Ke depannya, Naila ingin bekerja di organisasi internasional seperti PBB sambil tetap membawa keahlian di bidang ilmu komputer.

Mengikuti Harvard World MUN menjadi salah satu pengalaman terbaik bagi Naila. Ia merasa mendapatkan banyak pembelajaran dari diskusi dengan orang-orang hebat dari seluruh dunia. “Pesan saya untuk mahasiswa FMIPA yang tertarik pada MUN, kamu hanya perlu memulai. Meskipun tidak selalu sejalan dengan jurusanmu, ilmu yang kita miliki pasti bisa diterapkan. Jika kamu peduli dengan isu global, ini adalah sesuatu yang harus kamu coba,” ujarnya.

Prestasi Naila juga mendukung tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas, poin 16 yaitu Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan Yang Tangguh, serta poin 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Naila membuktikan bahwa keterlibatan dalam diplomasi dan kebijakan global bukan hanya domain ilmu sosial dan politik, tetapi juga dapat dijembatani dengan keahlian di bidang sains dan teknologi.

Penulis: Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi: Puti Naila
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

FMIPA UGM Gelar Syawalan 1446 H, Jadikan Refleksi Kemenangan dan Kesucian Idulfitri Untuk Kesucian Jiwa

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM)  menggelar acara Syawalan 1446 Hijriah pada Senin (21/4) di Auditorium RMJT Soehakso. Kegiatan ini menjadi momentum silaturahmi keluarga besar FMIPA UGM dalam semangat kemenangan dan penyucian jiwa usai menjalani Ramadan. Acara diawali dengan pembacaan tilawah Al-Qur’an, dilanjutkan sambutan dari Ketua Panitia, Tri Wiyanto, S.E., dan Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Sc.

Selain diisi dengan kajian refleksi, kegiatan ini juga diisi dengan penyerahan kenang-kenangan kepada para dosen dan tenaga kependidikan yang telah purna tugas. Salah satu perwakilan purna tugas, Wahyudi, M.S., menyampaikan rasa syukur atas pengabdiannya di FMIPA. “Bersyukur kepada Allah untuk bisa menyelesaikan purna tugas. Kami sangat bangga menjadi bagian dari anggota Fakultas MIPA,” ujarnya.

Momentum Syawalan ini tidak hanya menjadi ruang saling memaafkan, tetapi juga sarana mempererat sinergi dan kolaborasi. Kegiatan ini mencerminkan komitmen FMIPA UGM terhadap nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam membangun masyarakat yang inklusif. Sesuai dengan SDG 16, yakni Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh, serta memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan seperti yang tertuang dalam SDG 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kolaborasi antara sivitas akademika, dosen purna tugas, dan alumni.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi : : Aphrodity Nirmala Putri

Read More

Dosen FMIPA UGM Prof. Fahrudin Nugroho Dikukuhkan Guru Besar

Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Eng. Fahrudin Nugroho, S.Si., M.Si., dikukuhkan Guru Besar, Selasa (22/4) di ruang Balai Senat Gedung Pusat UGM. Dalam pidato pengukuhan yang berjudul ‘Prospek Pengembangan Penelitian Dinamika Kompleks dalam Sistem Fisis’, Fahrudin menyoroti bagaimana konsep chaos dan turbulensi bukan sekadar istilah rumit di ruang kelas fisika, melainkan kenyataan yang membentuk banyak aspek kehidupan. “Di tengah dunia yang serba cepat dan kompleks, memahami ketidakteraturan justru menjadi kunci menciptakan solusi-solusi baru. Inilah sains yang mungkin terdengar abstrak, tapi dampaknya sangat nyata,” ungkapnya saat pidato pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Dinamika Tak-linier dan Chaos di Balai Senat UGM, Selasa (22/4).

Chaos dan turbulensi sering kali ditemui tanpa disadari, mulai dari pola angin dan awan di langit, hingga dinamika fluida dalam dunia industri. Meski tampak acak, sistem ini tetap tunduk pada hukum-hukum dasar fisika dan memiliki struktur statistik yang bisa dianalisis. Artinya, dalam kekacauan pun, sains tetap bisa membaca pola tersembunyi. Ini menjadi landasan penting dalam dunia teknik, meteorologi, hingga penerbangan. “Turbulensi adalah keadaan aliran fluida yang sangat tidak teratur dan bergejolak, sedangkan istilah chaos sendiri merujuk pada dinamika sistem deterministik yang sangat sensitif terhadap kondisi awal,” terang Fahrudin.

Kini sebagai bidang yang terus berkembang, dinamika taklinier dan chaos menjangkau tiga cabang utama, yakni pengembangan teori, kontrol sistem, dan penerapan praktis. Fahrudin mencontohkan bagaimana algoritma pembelajaran mesin kini digunakan untuk memprediksi sistem yang chaotic, atau bagaimana teori bifurkasi berperan dalam memahami ketidakstabilan sistem ekologis. Di sinilah letak menariknya, sesuatu yang tampak berantakan bisa jadi hanya proses menuju keseimbangan baru, dan memahami proses tersebut dapat menyelamatkan banyak hal, mulai dari sistem alam hingga kesehatan manusia.“Chaos tidak selalu bersifat permanen, kadang hanya fase dinamis sementara,” ujarnya.

Di UGM sendiri, penelitian tentang dinamika chaos telah berkembang pesat. Salah satunya melalui rancang bangun sistem Rayleigh-Bénard Convection (RBC) yang memungkinkan peneliti mengamati transisi aliran dari teratur ke turbulen. Selain itu, Departemen Fisika UGM juga mengembangkan studi elektro-hidrodinamika (EHD) dalam kristal cair, yang telah berhasil mengungkap fenomena soft-mode turbulence (SMT), suatu jenis turbulensi dengan sifat ketaklinieran rendah. Temuan ini tidak hanya membuka ruang riset dasar, tetapi juga menjanjikan aplikasi di bidang teknologi material dan elektronika. “Kami menemukan adanya glassy dynamics pada SMT, serta respons SMT terhadap medan magnet bolak-balik yang menyerupai karakteristik feromagnetik,” jelas Fahrudin.

Tidak hanya eksperimen, tim peneliti juga mengeksplorasi pendekatan numerik dengan menganalisis berbagai persamaan diferensial nonlinier, seperti Kuramoto–Sivashinsky, Swift-Hohenberg, dan Nikolaevskii. Lewat simulasi ini, para peneliti dapat menguji hipotesis tanpa harus langsung ke laboratorium. Ini juga memungkinkan eksplorasi ide-ide baru yang bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi teknologi aplikatif. “Simulasi ini memberikan wawasan penting tentang transisi dari dinamika biasa menuju chaos, serta struktur tersembunyi dalam turbulensi,” jelasnya.

Fahrudin juga menyinggung tokoh-tokoh penting dalam sejarah bidang ini, mulai dari Pierre-Gilles de Gennes, Giorgio Parisi, hingga Edward Ott. Dari mereka, dunia belajar bahwa sistem yang tampak kacau bisa mengandung keteraturan tersembunyi yang penting untuk kemajuan teknologi, komunikasi, hingga kecerdasan buatan. Ia mencontohkan teknologi komunikasi berbasis chaos shift keying yang sulit diintersepsi, menjadikannya relevan dalam pengembangan sistem keamanan data dan Internet of Things (IoT). Sains chaos pun kini bukan hanya studi akademik, tetapi juga bagian dari masa depan teknologi digital yang makin terhubung.

Menutup pidatonya, Fahrudin menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga, kolega, institusi, dan semua pihak yang telah mendukung perjalanannya hingga mencapai titik ini. Ia juga menitipkan harapan bagi generasi ilmuwan berikutnya untuk terus menggali potensi dinamika kompleks dalam sistem fisis. “Melalui pemahaman terhadap dinamika kompleks, kita dapat mengembangkan metode baru untuk mengendalikan dan memanfaatkan fenomena ini, baik untuk memahami alam lebih dalam maupun menerapkannya dalam teknologi. Di tengah dunia yang semakin kompleks, mungkin justru chaos-lah yang bisa menuntun kita menemukan pola, harapan, dan terobosan,” pungkasnya.

Ketua Majelis Dewan Guru Besar UGM, Prof. Dr. M. Baiquni, M.A., menyampaikan bahwa dengan pengukuhan ini, Prof. Fahrudin Nugroho menjadi bagian dari 526 Guru Besar aktif Universitas Gadjah Mada, sekaligus memperkuat barisan 56 Guru Besar aktif yang dimiliki oleh FMIPA UGM. Capaian ini tidak hanya memperkuat posisi UGM sebagai pusat keunggulan akademik di bidang dinamika kompleks dalam sistem fisis, tetapi juga menjadi bagian dari warisan keilmuan yang terus tumbuh, menyemai pemikiran dan pengabdian bagi kemajuan bangsa.

Penulis : Triya Andriyani
Foto     : Firsto

Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/dosen-fmipa-ugm-prof-fahrudin-nugroho-dikukuhkan-guru-besar/

Read More
Translate