Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search
Search

Prestasi

Reza, Mahasiswa FMIPA Raih Medali Perunggu Cabang Gateball di PON 2024

Prestasi gemilang kembali didapatkan oleh mahasiswa FMIPA UGM dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Tahun 2024 yang diselenggarakan di Aceh – Sumatera Utara. Reza Kusuma Hadianto, mahasiswa Statistika angkatan 2023 raih medali perunggu di cabang olahraga gateball. Ia masuk UGM melalui jalur prestasi PBUB (Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi) berkat prestasinya di cabang olahraga gateball.

“Aku memulai latihan dengan melakukan try out di luar daerah, seperti Jawa Barat dan Ngawi, serta mengikuti beberapa turnamen terbuka untuk meningkatkan kemampuanku di cabor Gateball,” papar Reza Kusuma Hadianto.

Gateball merupakan cabor pertama kali yang dipertandingkan di PON, mempertemukan para atlet terbaik dari berbagai daerah. Sebelum PON, Reza berhasil meraih peringkat 3 dalam babak kualifikasi yang menjadi pintu masuk menuju PON. Dengan kuota hanya 8 atlet, termasuk 2 dari tuan rumah, Reza berhasil masuk dan mengalahkan atlet lainnya dalam kategori ganda putra dan meraih medali perunggu di PON kali ini.

“Kami mulai dari latihan mandiri hingga pemusatan latihan intensif dari Januari hingga Agustus 2024 yang diadakan oleh pihak DIY. Kami diharuskan berlatih minimal 18 jam per minggu, yang dilakukannya hampir setiap hari. Sehingga strategiku untuk fokus dengan memprioritaskan masing-masing kegiatan,” papar Reza Kusuma Hadianto.

Reza memulai perjalanan panjangnya sejak 2017 di dunia gateball, mulai dari kejurda antar kabupaten hingga kejurnas, meskipun belum pernah meraih juara di kejurnas, menunjukkan semangat pantang menyerahnya untuk terus berprestasi. Prestasi yang ia capai di PON kali ini menjadi bukti bahwa dengan fokus dan manajemen waktu yang baik, mahasiswa bisa berprestasi baik di bidang akademik maupun olahraga. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS point 4 yaitu yaitu akses terhadap pendidikan, dengan menyediakan program pelatihan untuk mahasiswa dalam mencapai prestasi di PON.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Reza Kusuma Hadianto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Keyword: PON, Kejuaraan, Gateball, SDGS, SDGS 4

Read More

Asah Pengetahuan Islami, Mahasiswi FMIPA UGM Sabet Juara 3 di Liga MTQ Nasional 2024 Bidang Cerdas Cermat Islam

Prestasi gemilang kembali diraih oleh mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM dalam ajang Liga Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) UGM 2024. Tim Cerdas Cermat Islam (CCI) yang beranggotakan Zulfa Nailil Muna, mahasiswi Fisika 2022 dan dua rekannya berhasil menyabet juara 3. Lomba cerdas cermat Islam ini mengasah pengetahuan para peserta dalam berbagai aspek agama Islam, mulai dari pemahaman terhadap Al-Qur’an, Hadits, hingga sejarah Islam.

“Kami sebenarnya belum terlalu siap, hanya mengandalkan pengetahuan lama yang diingat kembali,” ujar Zulfa, salah satu anggota tim.

Meski hanya melewati persiapan yang singkat, tim yang beranggotakan mahasiswi lintas prodi ini berhasil menoreh prestasi yang memuaskan. Tak disangka, tantangan yang mereka hadapi ternyata membuka wawasan yang lebih luas tentang Islam. “Rasanya menantang, karena ini pertama kali ikut lomba seperti ini. Kami sempat merasa rendah diri melihat peserta lain yang ilmunya lebih tinggi, bahkan beberapa di antaranya adalah kenalan kami,” tambahnya.

Prestasi mahasiswi FMIPA UGM dalam ajang Liga MTQ, khususnya di bidang Cerdas Cermat Islam, tidak hanya mengharumkan nama FMIPA UGM, tetapi juga sejalan dengan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas. Kompetisi ini mendorong peserta agar tidak hanya memperdalam keilmuan sains, tetapi juga pemahaman agama dan etika untuk mendukung pendidikan inklusif dan berkualitas.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi : Zulfa Nailil Muna

Read More

Geluti Kimia di Bidang Medis, Prof. Jumina Raih Penghargaan Ilmuwan Terkemuka Dunia

Tekun dan ulet melakukan penelitian berdampak di bidang medis, Prof. Drs. Jumina, Ph.D. diakui sebagai sebagai World’s Top 2% Scientists 2024 by Stanford University pada tahun 2024. Penghargaan Prof. Jumina turut mengharumkan nama Indonesia bersama dengan 150 ilmuwan lainnya. Penghargaan ini diraih berdasarkan jumlah publikasi dan sitasi serta pengaruh jangka panjang dari karya ilmiah yang dihasilkan. Dalam hal ini, Prof. Jumina memiliki pengaruh yang diakui melalui kontribusi riset inovatif dan berkelanjutan.

“Sebagai pribadi tentu Saya senang dengan penghargaan itu. Namun sekaligus juga menambah motivasi untuk terus berkarya di masa mendatang. Penelitian yang saya lakukan dalam 5 tahun terakhir lebih banyak berfokus pada sintesis senyawa obat, uji aktivitasnya sebagai antikanker, dan pembuktian mekanisme aksinya melalui studi molecular docking. Selain itu Saya juga mengembangkan formulasi krim pencerah kulit (whitening agent) berbasis kaliksresorsinarena yang terbukti aktif dan aman serta telah lolos uji klinik,”

Prof. Jumina juga menjelaskan bahwa formula krim ini sedang dalam proses pendaftaran ke Badan POM RI dan kalau sudah mendapatkan ijin edar maka akan dapat membantu masyarakat khususnya wanita yang mengalami gangguan kulit seperti bercak-bercak hitam atau merah pada wajah serta kulitnya menjadi lebih cerah secara umum. Bahan aktif krim ini aman dan lebih aktif daripada hidroquinon, asam kojat ataupun niasinamida, dan asli dikembangkan di Departemen Kimia FMIPA UGM.

“Hendaknya kita semua selalu bersemangat untuk melakukan riset, inovasi, dan publikasi. Kolaborasi antar sesama peneliti dan dengan mahasiswa sangat diperlukan untuk mencapai kemajuan bersama. Dengan semangat kolaborasi maka kemajuan besar insyaAllah akan dapat dicapai. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada anggota riset grup saya baik sesama dosen maupun mahasiswa S1, S2, dan S3 yang telah bekerja bersama-sama. Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada Departemen Kimia, Fakultas MIPA, dan Direktorat Penelitian, serta Direktorat Pengembangan Usaha UGM yang telah banyak mendukung riset Saya,” ungkap Prof. Jumina.

Kiprah dan penghargaan yang diraih oleh Prof. Jumina menjadi cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan nomor 4 yaitu Pendidikan Berkulitas melalui penelitian yang berdampak pada bidang kesehatan sekaligus memberikan dampak pada pendidikan untuk keberlanjutan. Selain itu, penelitian yang dilakukan menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infratsruktur melalui bidang Kimia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Jumina

Read More

Kisah Rinto, Dosen Fisika FMIPA UGM Kawal Pelajar Sabet Medali di Ajang Olimpiade Fisika Internasional

Ajang International Physics Olympiad (IPhO) atau Olimpiade Fisika Internasional menjadi pengalaman berharga bagi pelajar tingkat SMA/MA tak terkecuali juga bagi pembina mereka yang salah satunya merupakan Dosen Fisika FMIPA UGM, Dr. Eng. Rinto Anugrah Nur Qomaru Zaman, S.Si., M.Si. Dengan membawa 1 medali perak, 1 medali perunggu, dan 3 honorable mention oleh kelima pelajar terbaik di Indonesia pada bidang Fisika, Rinto mengaku bangga dengan prestasi anak-anak yang dibinanya melalui ajang bergengsi di tingkat dunia yang pada tahun ini dilaksanakan di Isfahan, Iran.

Rinto mendampingi kelima siswa tersebut di Isfahan, Iran bersama dengan Triyanta Mugianto yang berasal dari Institut Teknik Bandung. Dirinya menjelaskan bahwa terdapat 2 bagian pada olimpiade yaitu ujian teori dan praktik. Sebagai pembina dan pendamping, Rinto turut mengikuti jalannya olimpiade dengan turut menyimak soal yang diujikan. Menurut Rinto, corak atau jenis soal yang diujikan tidak seperti di kuliah yang cenderung singkat tetapi terdapat cerita atau studi kasus sehingga soal cukup panjang.

“Kalau soal yang diujikan pasti ada ceritanya. Misal, kemarin yang di Iran itu tentang pemanasan global ada ceritanya dulu. Ini butuh kemampuan dan kreativitas dari pelajar untuk mengerjakan soal-soal tersebut,” papar Rinto.

Rinto menyampaikan bahwa keberhasilan olimpiade di bidang Fisika atau bidang lain itu banyak faktor, baik dari siswa, sekolah, pembina, dan pemerintah yang harus saling mendukung. Dirinya juga berharap bahwa durasi dan kuantitas pembinaan kepada siswa sebaiknya diperpanjang. Dirinya pun membandingkan dengan negara Cina yang selalu meraih medali emas karena kuantitas dan kualitas pembinaan yang optimal yaitu dengan 6 bulan pembinaan di universitas. Kemudian, Rinto juga berharap untuk peralatan kebutuhan eksperimen dengan standar olimpiade juga dapat disediakan untuk menunjang siswa belajar. Selain itu, aspek eksperimen memiliki bobot besar dalam penilaian di ajang olimpiade tersebut.

Kiprah dan peran Rinto dalam membina pelajar pada bidang International Physics Olympiad (IChO) atau Olimpiade Fisika Internasional hingga meraih medali menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan dan peningkatan keterampilan pelajar khususnya di bidang Fisika. Selain itu, hasil pembinaan yang dilakukan turut mendukung generasi muda dalam menciptakan inovasi yang berdampak bagi masyarakat sehingga menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Rinto Anugrah Nur Qomaru Zaman

Read More

Menangkan Kompetisi di Bidang Digital, Nada Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM Siap Terbang ke Korea Selatan

Setelah melewati persaingan ketat dengan 60 mahasiswa di Universitas Gadjah Mada dalam ajang 2024 Sookmyung UNESCO-UNITWIN Digital and Leadership Training, Dhanada Santika Putri yang akrab disapa Nada, Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM berhasil menarik perhatian juri untuk terbang ke Korea Selatan atas ide dan karyanya di bidang digital. Acara ini merupakan program yang digelar oleh Asia Pacific Women’s Information Network Center (APWINC) dari Sookmyung Women’s University, Seoul, Korea Selatan, yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan melalui pelatihan digital dan pengembangan kepemimpinan.

“Saya sangat senang bisa membangun koneksi dengan teman-teman dari Korea, bertukar budaya antara Indonesia dan Korea, serta mendapatkan ilmu berharga dari pelatihan Digital Training yang berkonsep hands-on. Selain itu, Saya juga senang sekali karena dapat kesempatan untuk menjalin relasi dengan teman-teman UGM dari fakultas lain yang sebelumnya belum saya kenal,” papar Nada.

Diketahui Nada akan berangkat ke Korea Selatan pada bulan November 2024 mendatang bersama dengan mahasiswa UGM lainnya serta dengan penghargaan yang diterima. Penghargaan diberikan kepada Dhanada Santika Putri (Ilmu Komputer 2022) sebagai “Best Student“, Dewi Adelia Priyono (Ilmu Komputer 2022), dan Alfia Sabrina Oktavia (Aktuaria 2022) sebagai “Best Group”. Mahasiswa tersebut akan mendapatkan pelatihan lanjutan di Korea Selatan.

“Saya berharap kedepannya program ini bisa terus diadakan sehingga lebih banyak mahasiswi yang mendapat kesempatan untuk belajar dan berkembang. Saya juga berharap agar hubungan yang terjalin dengan teman-teman dari Korea maupun UGM bisa tetap terjaga, dan semoga dapat bertemu dan bekerja sama kembali di berbagai kesempatan di masa depan,” ungkap Nada.

Prestasi dan kompetensi yang dimiliki Nada tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan 5 yaitu Kesetaraan Gender melalui keterampilan di bidang digital khususnya di kelompok perempuan yang mampu berdaya di bidang digital. Kemudian, ide dan karya Nada tersebut menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui keterampilan teknologi dan digital yang dimiliki Nada.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Dhanada Santika Putri

Read More

Inspiratif! Kisah Perjuangan William Jadi Wisudawan Terbaik FMIPA UGM, Raih IPK Hampir Sempurna dan Sabet Berbagai Penghargaan Juara

William, salah satu wisudawan terbaik pada Wisuda Program Sarjana FMIPA UGM Periode IV Tahun Akademik 2023/2024 mengungkapkan kisah perjuangannya yang inspiratif selama masa kuliah. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, William harus berhadapan dengan tantangan besar yaitu kondisi ekonomi keluarganya pasca pandemi COVID-19. Meski begitu, tantangan tersebut tidak menjadikannya penghalang dalam meraih gelar wisudawan terbaik Program Studi S1 Matematika dengan capaian IPK 3,81.

Ketika ditanya mengenai tips menjadi wisudawan terbaik, William menekankan pentingnya mengenali potensi diri.

“Saya bukan tipe mahasiswa yang ambisius. Jika ada mata kuliah yang berat dan membutuhkan banyak waktu, Saya lebih memilih fokus pada yang lebih efisien dan memberikan hasil maksimal. Sisanya, saya manfaatkan untuk kegiatan non-akademik seperti organisasi atau mencari pengalaman lain di luar kampus,” ujar William.

Meski harus menjalani kesibukan antara akademis, organisasi, dan pekerjaan paruh waktu untuk menunjang ekonomi keluarga, William tetap mampu mengukir sejumlah prestasi selama berkuliah di FMIPA UGM. Beberapa di antaranya adalah Medali Perak ONMIPA-PT 2022 dan 2024 dalam bidang Matematika, Juara 1 Calculus Cup UNJ 2022, serta Juara 3 Mathematical Analysis and Geometry Day ITB 2022.

Kisah perjuangan William ini sejalan dengan nilai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 yaitu “Pendidikan Berkualitas”. Dengan semangatnya untuk terus berprestasi meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi, William membuktikan bahwa pendidikan yang baik dapat dicapai oleh siapa saja.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Direktorat Kemahasiswaan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Cerita Dr. Chalis, Sosok Dosen Muda FMIPA UGM Berprestasi Sejak Bangku Sekolah dan Aktif Kegiatan Pengabdian

Berprestasi sejak bangku sekolah mengantarkan Dr. Chalis Setyadi, S.Si., M.Sc. yang akrab disapa Pak Chalis menjadi seorang dosen muda Fisika FMIPA UGM. Dengan membawa nama harum sekolah dan daerahnya, dirinya mampu bersaing di ajang nasional dalam kompetisi bergengsi yaitu Olimpiade Siswa Nasional di bidang Fisika. Pada saat ini, Dr. Chalis mengampu mata kuliah Fisika khususnya di bidang fisika partikel, teori medan kuantum, fisika dasar, dan elektromagnetika.

Dr. Chalis menyelesaikan studi sarjana dan pasca sarjana di Fisika UGM dan melanjutkan jenjang doktornya di Grooningen Belanda dengan fokus penelitian struktur internal proton. Usai menyelesaikan studi doktornya pada tahun 2003, dirinya langsung mendapatkan kesempatan mengajar sebagai dosen Fisika di FMIPA UGM.

“Intinya ingin tahu bagaimana dinamika partikel-partikel penyusun proton yang membentuk karakter atau bagaimana karakter proton bisa terbentuk serta dampaknya untuk teknologi masa depan. Energi proton yang terkuat di alam semesta yang potensinya bisa diekstrak di masa depan. Harapannya, untuk ilmu Fisika ke depan agar bisa berkontribusi lebih banyak untuk kemajuan fisika dan sains karena mereka mahasiswa sebetulnya mampu tapi terbatas dalam akses informasi terbaru,” papar Dr. Chalis.

Selain aktif mengajar, Dr. Chalis turut aktif dalam kegiatan pengabdian sebagai Ketua Yayasan Hikmah Teknosains atau Pesantren Fisika. Awalnya, Pesantren Fisika tersebut dimulai dari salah satu dosen senior Fisika FMIPA UGM yaitu Prof. Kamsul Abraha. Tujuan dari adanya pesantren tersebut adalah untuk pembinaan mahasiswa muslim Fisika dalam hal sains dan agama. Mahasiswa tersebut mendapatkan fasilitas tempat tinggal dan ilmu,

Sosok Dr. Chalis yang berprestasi dan aktif dalam kegiatan pengabdian menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang sains dan membuka akses pendidikan bagi mahasiswa melalui Pesantren Fisika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Cerita Jose, Mahasiswa Elins FMIPA Tuai Prestasi di Ajang Model United Nation

Ajang Model United Nation (MUN) menjadi momen kompetisi bergengsi di mana peserta berperan sebagai duta besar atau diplomat suatu negara untuk representasikan untuk menyelesaikan isu-isu global yang penting untuk meningkatkan kesadaran global, melatih cara berpikir secara kritis, dan cara melobi. Walaupun pada praktiknya peserta didominasi oleh mahasiswa sosial humaniora, cerita Jose Otto Ranier yang merupakan mahasiswa saisn dari program studi Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM mampu turut bersaing dan berprestasi di ajang tersebut.

“Perjalanan untuk menjadi anggota MUN pun tidak mudah. Sebelum mendaftarkan diri, Saya adalah mahasiswa yang sangat berlatar belakang sains dan belum terbiasa dengan hal-hal seperti public speaking dan membuat esai bertema politik. Tetapi, hal itu justru membuat Saya lebih semangat dalam meningkatkan tingkat riset, grammar, dan cara berpikir kritis,” papar Jose.

Jose turut dilibatkan sebagai anggota akademik United Nations Security Council (UNSC) untuk kompetisi MUN terbesar di Jogja yang diketahui sebagai Jogja International Model United Nations atau JOINMUN.

“Setelah belajar atas kesalahan dan meningkatkan kekurangan Saya dalam berlomba, Saya akhirnya mendapatkan juara Best Position Paper yang membuktikan bahwa karya tulis saya diberikan penghargaan terbaik & Verbal Commendation atau juara runner up ketiga pada debat di acara Udayana Model United Nations 2023,” papar Jose.

Walaupun terdapat tantangan dalam mengikuti kompetisi MUN, Jose tetap berusaha untuk meningkatkan kemampuan diri. Pada tahun 2024, dirinya juga kembali berkompetisi melalui ajang Jakarta International Model United Nation pada bulan Agustus.

“Saya harap bahwa semua mahasiswa FMIPA yang memiliki minat atau bakat di suatu bidang yang berbeda dengan jurusannya agar tetap mengikuti organisasi atau komunitas UGM yang dapat membantu mengasah kemampuan mereka dan semoga dapat membawa prestasi untuk universitas yang mereka cintai. Lawanlah ketakutan kalian untuk menggapai kebahagiaan pada akhirnya!” ungkap Jose.

Prestasi dan keterampilan Jose sebagai mahasiswa turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan untuk berkompetisi. Selain itu, kegiatan tersebut mengimplementasikan SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kegiatan MUN yang memberikan wadah untuk menyelesaikan isu-isu global melalui inovasi yang ada.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Jose Otto Ranier

Read More

Reza, Mahasiswa FMIPA Raih Medali Perunggu Cabang Gateball di PON 2024

Prestasi gemilang kembali didapatkan oleh mahasiswa FMIPA UGM dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Tahun 2024 yang diselenggarakan di Aceh – Sumatera Utara. Reza Kusuma Hadianto, mahasiswa Statistika angkatan 2023 raih medali perunggu di cabang olahraga gateball. Ia masuk UGM melalui jalur prestasi PBUB (Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi) berkat prestasinya di cabang olahraga gateball.

“Aku memulai latihan dengan melakukan try out di luar daerah, seperti Jawa Barat dan Ngawi, serta mengikuti beberapa turnamen terbuka untuk meningkatkan kemampuanku di cabor Gateball,” papar Reza Kusuma Hadianto.

Gateball merupakan cabor pertama kali yang dipertandingkan di PON, mempertemukan para atlet terbaik dari berbagai daerah. Sebelum PON, Reza berhasil meraih peringkat 3 dalam babak kualifikasi yang menjadi pintu masuk menuju PON. Dengan kuota hanya 8 atlet, termasuk 2 dari tuan rumah, Reza berhasil masuk dan mengalahkan atlet lainnya dalam kategori ganda putra dan meraih medali perunggu di PON kali ini.

“Kami mulai dari latihan mandiri hingga pemusatan latihan intensif dari Januari hingga Agustus 2024 yang diadakan oleh pihak DIY. Kami diharuskan berlatih minimal 18 jam per minggu, yang dilakukannya hampir setiap hari. Sehingga strategiku untuk fokus dengan memprioritaskan masing-masing kegiatan,” papar Reza Kusuma Hadianto.

Reza memulai perjalanan panjangnya sejak 2017 di dunia gateball, mulai dari kejurda antar kabupaten hingga kejurnas, meskipun belum pernah meraih juara di kejurnas, menunjukkan semangat pantang menyerahnya untuk terus berprestasi. Prestasi yang ia capai di PON kali ini menjadi bukti bahwa dengan fokus dan manajemen waktu yang baik, mahasiswa bisa berprestasi baik di bidang akademik maupun olahraga. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS point 4 yaitu yaitu akses terhadap pendidikan, dengan menyediakan program pelatihan untuk mahasiswa dalam mencapai prestasi di PON.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Reza Kusuma Hadianto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Keyword: PON, Kejuaraan, Gateball, SDGS, SDGS 4

Read More

Asah Pengetahuan Islami, Mahasiswi FMIPA UGM Sabet Juara 3 di Liga MTQ Nasional 2024 Bidang Cerdas Cermat Islam

Prestasi gemilang kembali diraih oleh mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM dalam ajang Liga Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) UGM 2024. Tim Cerdas Cermat Islam (CCI) yang beranggotakan Zulfa Nailil Muna, mahasiswi Fisika 2022 dan dua rekannya berhasil menyabet juara 3. Lomba cerdas cermat Islam ini mengasah pengetahuan para peserta dalam berbagai aspek agama Islam, mulai dari pemahaman terhadap Al-Qur’an, Hadits, hingga sejarah Islam.

“Kami sebenarnya belum terlalu siap, hanya mengandalkan pengetahuan lama yang diingat kembali,” ujar Zulfa, salah satu anggota tim.

Meski hanya melewati persiapan yang singkat, tim yang beranggotakan mahasiswi lintas prodi ini berhasil menoreh prestasi yang memuaskan. Tak disangka, tantangan yang mereka hadapi ternyata membuka wawasan yang lebih luas tentang Islam. “Rasanya menantang, karena ini pertama kali ikut lomba seperti ini. Kami sempat merasa rendah diri melihat peserta lain yang ilmunya lebih tinggi, bahkan beberapa di antaranya adalah kenalan kami,” tambahnya.

Prestasi mahasiswi FMIPA UGM dalam ajang Liga MTQ, khususnya di bidang Cerdas Cermat Islam, tidak hanya mengharumkan nama FMIPA UGM, tetapi juga sejalan dengan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas. Kompetisi ini mendorong peserta agar tidak hanya memperdalam keilmuan sains, tetapi juga pemahaman agama dan etika untuk mendukung pendidikan inklusif dan berkualitas.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi : Zulfa Nailil Muna

Read More

Geluti Kimia di Bidang Medis, Prof. Jumina Raih Penghargaan Ilmuwan Terkemuka Dunia

Tekun dan ulet melakukan penelitian berdampak di bidang medis, Prof. Drs. Jumina, Ph.D. diakui sebagai sebagai World’s Top 2% Scientists 2024 by Stanford University pada tahun 2024. Penghargaan Prof. Jumina turut mengharumkan nama Indonesia bersama dengan 150 ilmuwan lainnya. Penghargaan ini diraih berdasarkan jumlah publikasi dan sitasi serta pengaruh jangka panjang dari karya ilmiah yang dihasilkan. Dalam hal ini, Prof. Jumina memiliki pengaruh yang diakui melalui kontribusi riset inovatif dan berkelanjutan.

“Sebagai pribadi tentu Saya senang dengan penghargaan itu. Namun sekaligus juga menambah motivasi untuk terus berkarya di masa mendatang. Penelitian yang saya lakukan dalam 5 tahun terakhir lebih banyak berfokus pada sintesis senyawa obat, uji aktivitasnya sebagai antikanker, dan pembuktian mekanisme aksinya melalui studi molecular docking. Selain itu Saya juga mengembangkan formulasi krim pencerah kulit (whitening agent) berbasis kaliksresorsinarena yang terbukti aktif dan aman serta telah lolos uji klinik,”

Prof. Jumina juga menjelaskan bahwa formula krim ini sedang dalam proses pendaftaran ke Badan POM RI dan kalau sudah mendapatkan ijin edar maka akan dapat membantu masyarakat khususnya wanita yang mengalami gangguan kulit seperti bercak-bercak hitam atau merah pada wajah serta kulitnya menjadi lebih cerah secara umum. Bahan aktif krim ini aman dan lebih aktif daripada hidroquinon, asam kojat ataupun niasinamida, dan asli dikembangkan di Departemen Kimia FMIPA UGM.

“Hendaknya kita semua selalu bersemangat untuk melakukan riset, inovasi, dan publikasi. Kolaborasi antar sesama peneliti dan dengan mahasiswa sangat diperlukan untuk mencapai kemajuan bersama. Dengan semangat kolaborasi maka kemajuan besar insyaAllah akan dapat dicapai. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada anggota riset grup saya baik sesama dosen maupun mahasiswa S1, S2, dan S3 yang telah bekerja bersama-sama. Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada Departemen Kimia, Fakultas MIPA, dan Direktorat Penelitian, serta Direktorat Pengembangan Usaha UGM yang telah banyak mendukung riset Saya,” ungkap Prof. Jumina.

Kiprah dan penghargaan yang diraih oleh Prof. Jumina menjadi cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan nomor 4 yaitu Pendidikan Berkulitas melalui penelitian yang berdampak pada bidang kesehatan sekaligus memberikan dampak pada pendidikan untuk keberlanjutan. Selain itu, penelitian yang dilakukan menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infratsruktur melalui bidang Kimia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Jumina

Read More

Kisah Rinto, Dosen Fisika FMIPA UGM Kawal Pelajar Sabet Medali di Ajang Olimpiade Fisika Internasional

Ajang International Physics Olympiad (IPhO) atau Olimpiade Fisika Internasional menjadi pengalaman berharga bagi pelajar tingkat SMA/MA tak terkecuali juga bagi pembina mereka yang salah satunya merupakan Dosen Fisika FMIPA UGM, Dr. Eng. Rinto Anugrah Nur Qomaru Zaman, S.Si., M.Si. Dengan membawa 1 medali perak, 1 medali perunggu, dan 3 honorable mention oleh kelima pelajar terbaik di Indonesia pada bidang Fisika, Rinto mengaku bangga dengan prestasi anak-anak yang dibinanya melalui ajang bergengsi di tingkat dunia yang pada tahun ini dilaksanakan di Isfahan, Iran.

Rinto mendampingi kelima siswa tersebut di Isfahan, Iran bersama dengan Triyanta Mugianto yang berasal dari Institut Teknik Bandung. Dirinya menjelaskan bahwa terdapat 2 bagian pada olimpiade yaitu ujian teori dan praktik. Sebagai pembina dan pendamping, Rinto turut mengikuti jalannya olimpiade dengan turut menyimak soal yang diujikan. Menurut Rinto, corak atau jenis soal yang diujikan tidak seperti di kuliah yang cenderung singkat tetapi terdapat cerita atau studi kasus sehingga soal cukup panjang.

“Kalau soal yang diujikan pasti ada ceritanya. Misal, kemarin yang di Iran itu tentang pemanasan global ada ceritanya dulu. Ini butuh kemampuan dan kreativitas dari pelajar untuk mengerjakan soal-soal tersebut,” papar Rinto.

Rinto menyampaikan bahwa keberhasilan olimpiade di bidang Fisika atau bidang lain itu banyak faktor, baik dari siswa, sekolah, pembina, dan pemerintah yang harus saling mendukung. Dirinya juga berharap bahwa durasi dan kuantitas pembinaan kepada siswa sebaiknya diperpanjang. Dirinya pun membandingkan dengan negara Cina yang selalu meraih medali emas karena kuantitas dan kualitas pembinaan yang optimal yaitu dengan 6 bulan pembinaan di universitas. Kemudian, Rinto juga berharap untuk peralatan kebutuhan eksperimen dengan standar olimpiade juga dapat disediakan untuk menunjang siswa belajar. Selain itu, aspek eksperimen memiliki bobot besar dalam penilaian di ajang olimpiade tersebut.

Kiprah dan peran Rinto dalam membina pelajar pada bidang International Physics Olympiad (IChO) atau Olimpiade Fisika Internasional hingga meraih medali menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan dan peningkatan keterampilan pelajar khususnya di bidang Fisika. Selain itu, hasil pembinaan yang dilakukan turut mendukung generasi muda dalam menciptakan inovasi yang berdampak bagi masyarakat sehingga menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Rinto Anugrah Nur Qomaru Zaman

Read More

Menangkan Kompetisi di Bidang Digital, Nada Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM Siap Terbang ke Korea Selatan

Setelah melewati persaingan ketat dengan 60 mahasiswa di Universitas Gadjah Mada dalam ajang 2024 Sookmyung UNESCO-UNITWIN Digital and Leadership Training, Dhanada Santika Putri yang akrab disapa Nada, Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM berhasil menarik perhatian juri untuk terbang ke Korea Selatan atas ide dan karyanya di bidang digital. Acara ini merupakan program yang digelar oleh Asia Pacific Women’s Information Network Center (APWINC) dari Sookmyung Women’s University, Seoul, Korea Selatan, yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan melalui pelatihan digital dan pengembangan kepemimpinan.

“Saya sangat senang bisa membangun koneksi dengan teman-teman dari Korea, bertukar budaya antara Indonesia dan Korea, serta mendapatkan ilmu berharga dari pelatihan Digital Training yang berkonsep hands-on. Selain itu, Saya juga senang sekali karena dapat kesempatan untuk menjalin relasi dengan teman-teman UGM dari fakultas lain yang sebelumnya belum saya kenal,” papar Nada.

Diketahui Nada akan berangkat ke Korea Selatan pada bulan November 2024 mendatang bersama dengan mahasiswa UGM lainnya serta dengan penghargaan yang diterima. Penghargaan diberikan kepada Dhanada Santika Putri (Ilmu Komputer 2022) sebagai “Best Student“, Dewi Adelia Priyono (Ilmu Komputer 2022), dan Alfia Sabrina Oktavia (Aktuaria 2022) sebagai “Best Group”. Mahasiswa tersebut akan mendapatkan pelatihan lanjutan di Korea Selatan.

“Saya berharap kedepannya program ini bisa terus diadakan sehingga lebih banyak mahasiswi yang mendapat kesempatan untuk belajar dan berkembang. Saya juga berharap agar hubungan yang terjalin dengan teman-teman dari Korea maupun UGM bisa tetap terjaga, dan semoga dapat bertemu dan bekerja sama kembali di berbagai kesempatan di masa depan,” ungkap Nada.

Prestasi dan kompetensi yang dimiliki Nada tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan 5 yaitu Kesetaraan Gender melalui keterampilan di bidang digital khususnya di kelompok perempuan yang mampu berdaya di bidang digital. Kemudian, ide dan karya Nada tersebut menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui keterampilan teknologi dan digital yang dimiliki Nada.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Dhanada Santika Putri

Read More

Inspiratif! Kisah Perjuangan William Jadi Wisudawan Terbaik FMIPA UGM, Raih IPK Hampir Sempurna dan Sabet Berbagai Penghargaan Juara

William, salah satu wisudawan terbaik pada Wisuda Program Sarjana FMIPA UGM Periode IV Tahun Akademik 2023/2024 mengungkapkan kisah perjuangannya yang inspiratif selama masa kuliah. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, William harus berhadapan dengan tantangan besar yaitu kondisi ekonomi keluarganya pasca pandemi COVID-19. Meski begitu, tantangan tersebut tidak menjadikannya penghalang dalam meraih gelar wisudawan terbaik Program Studi S1 Matematika dengan capaian IPK 3,81.

Ketika ditanya mengenai tips menjadi wisudawan terbaik, William menekankan pentingnya mengenali potensi diri.

“Saya bukan tipe mahasiswa yang ambisius. Jika ada mata kuliah yang berat dan membutuhkan banyak waktu, Saya lebih memilih fokus pada yang lebih efisien dan memberikan hasil maksimal. Sisanya, saya manfaatkan untuk kegiatan non-akademik seperti organisasi atau mencari pengalaman lain di luar kampus,” ujar William.

Meski harus menjalani kesibukan antara akademis, organisasi, dan pekerjaan paruh waktu untuk menunjang ekonomi keluarga, William tetap mampu mengukir sejumlah prestasi selama berkuliah di FMIPA UGM. Beberapa di antaranya adalah Medali Perak ONMIPA-PT 2022 dan 2024 dalam bidang Matematika, Juara 1 Calculus Cup UNJ 2022, serta Juara 3 Mathematical Analysis and Geometry Day ITB 2022.

Kisah perjuangan William ini sejalan dengan nilai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 yaitu “Pendidikan Berkualitas”. Dengan semangatnya untuk terus berprestasi meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi, William membuktikan bahwa pendidikan yang baik dapat dicapai oleh siapa saja.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Direktorat Kemahasiswaan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Cerita Dr. Chalis, Sosok Dosen Muda FMIPA UGM Berprestasi Sejak Bangku Sekolah dan Aktif Kegiatan Pengabdian

Berprestasi sejak bangku sekolah mengantarkan Dr. Chalis Setyadi, S.Si., M.Sc. yang akrab disapa Pak Chalis menjadi seorang dosen muda Fisika FMIPA UGM. Dengan membawa nama harum sekolah dan daerahnya, dirinya mampu bersaing di ajang nasional dalam kompetisi bergengsi yaitu Olimpiade Siswa Nasional di bidang Fisika. Pada saat ini, Dr. Chalis mengampu mata kuliah Fisika khususnya di bidang fisika partikel, teori medan kuantum, fisika dasar, dan elektromagnetika.

Dr. Chalis menyelesaikan studi sarjana dan pasca sarjana di Fisika UGM dan melanjutkan jenjang doktornya di Grooningen Belanda dengan fokus penelitian struktur internal proton. Usai menyelesaikan studi doktornya pada tahun 2003, dirinya langsung mendapatkan kesempatan mengajar sebagai dosen Fisika di FMIPA UGM.

“Intinya ingin tahu bagaimana dinamika partikel-partikel penyusun proton yang membentuk karakter atau bagaimana karakter proton bisa terbentuk serta dampaknya untuk teknologi masa depan. Energi proton yang terkuat di alam semesta yang potensinya bisa diekstrak di masa depan. Harapannya, untuk ilmu Fisika ke depan agar bisa berkontribusi lebih banyak untuk kemajuan fisika dan sains karena mereka mahasiswa sebetulnya mampu tapi terbatas dalam akses informasi terbaru,” papar Dr. Chalis.

Selain aktif mengajar, Dr. Chalis turut aktif dalam kegiatan pengabdian sebagai Ketua Yayasan Hikmah Teknosains atau Pesantren Fisika. Awalnya, Pesantren Fisika tersebut dimulai dari salah satu dosen senior Fisika FMIPA UGM yaitu Prof. Kamsul Abraha. Tujuan dari adanya pesantren tersebut adalah untuk pembinaan mahasiswa muslim Fisika dalam hal sains dan agama. Mahasiswa tersebut mendapatkan fasilitas tempat tinggal dan ilmu,

Sosok Dr. Chalis yang berprestasi dan aktif dalam kegiatan pengabdian menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang sains dan membuka akses pendidikan bagi mahasiswa melalui Pesantren Fisika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Cerita Jose, Mahasiswa Elins FMIPA Tuai Prestasi di Ajang Model United Nation

Ajang Model United Nation (MUN) menjadi momen kompetisi bergengsi di mana peserta berperan sebagai duta besar atau diplomat suatu negara untuk representasikan untuk menyelesaikan isu-isu global yang penting untuk meningkatkan kesadaran global, melatih cara berpikir secara kritis, dan cara melobi. Walaupun pada praktiknya peserta didominasi oleh mahasiswa sosial humaniora, cerita Jose Otto Ranier yang merupakan mahasiswa saisn dari program studi Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM mampu turut bersaing dan berprestasi di ajang tersebut.

“Perjalanan untuk menjadi anggota MUN pun tidak mudah. Sebelum mendaftarkan diri, Saya adalah mahasiswa yang sangat berlatar belakang sains dan belum terbiasa dengan hal-hal seperti public speaking dan membuat esai bertema politik. Tetapi, hal itu justru membuat Saya lebih semangat dalam meningkatkan tingkat riset, grammar, dan cara berpikir kritis,” papar Jose.

Jose turut dilibatkan sebagai anggota akademik United Nations Security Council (UNSC) untuk kompetisi MUN terbesar di Jogja yang diketahui sebagai Jogja International Model United Nations atau JOINMUN.

“Setelah belajar atas kesalahan dan meningkatkan kekurangan Saya dalam berlomba, Saya akhirnya mendapatkan juara Best Position Paper yang membuktikan bahwa karya tulis saya diberikan penghargaan terbaik & Verbal Commendation atau juara runner up ketiga pada debat di acara Udayana Model United Nations 2023,” papar Jose.

Walaupun terdapat tantangan dalam mengikuti kompetisi MUN, Jose tetap berusaha untuk meningkatkan kemampuan diri. Pada tahun 2024, dirinya juga kembali berkompetisi melalui ajang Jakarta International Model United Nation pada bulan Agustus.

“Saya harap bahwa semua mahasiswa FMIPA yang memiliki minat atau bakat di suatu bidang yang berbeda dengan jurusannya agar tetap mengikuti organisasi atau komunitas UGM yang dapat membantu mengasah kemampuan mereka dan semoga dapat membawa prestasi untuk universitas yang mereka cintai. Lawanlah ketakutan kalian untuk menggapai kebahagiaan pada akhirnya!” ungkap Jose.

Prestasi dan keterampilan Jose sebagai mahasiswa turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan untuk berkompetisi. Selain itu, kegiatan tersebut mengimplementasikan SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kegiatan MUN yang memberikan wadah untuk menyelesaikan isu-isu global melalui inovasi yang ada.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Jose Otto Ranier

Read More
Translate