Search
Search
Search

Mahasiswa UGM Juara 2 Lomba Esai NACOESTA UNIMUS 2024

Tim dari Departemen Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada, yang terdiri dari Gian Luky Saputra (Statistika, 2021) dan Saprina Saputri (Statistika, 2021), berhasil menduduki juara kedua dalam Nacoesta Essay Competition (NEC), termasuk dalam rangkaian kegiatan untuk National Competition Of De Estadisticas (NACOESTA) Universitas Muhammadiyah Semarang 2024 yang mengusung tema Bridging the Digital Divide: Building Equitable Access to Data and Technology for a Sustainable Society.

“Kompetisi cabang esay dalam acara NACOESTA UNIMUS 2024 diikuti oleh mahasiswa dari beragam perguruan tinggi. Beberapa diantaranya termasuk Politeknik Statistika STIS, Universitas Airlangga, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, dan lainnya,” papar Gian Luky.

Perjuangan Gian dan Saprina dalam meraih juara tidaklah mudah. Sebelumnya, mereka harus berhasil melewati tahap pengumpulan abstrak untuk masuk dalam 10 tim terbaik yang lolos ke semifinal. Pada tahap ini, seluruh peserta diwajibkan mengirimkan abstrak sesuai dengan tema dan format yang ditentukan, dengan batas waktu pengumpulan pada awal Juni. Mereka mengalami kendala pada tahap ini karena jadwal pengerjaan bertepatan dengan periode pengerjaan final project dari program MSIB Kampus Merdeka, sehingga mereka harus bekerja dengan waktu yang sangat terbatas.

“Kami sangat bersyukur atas prestasi yang diraih pada salah satu ajang lomba cukup bergengsi di Indonesia. Prestasi ini seolah menjadi awal yang gemilang bagi kami dalam berkompetisi pada bidang esay,” papar Saprina.

Setelah berhasil melalui tahap awal, tim yang terdiri dari mahasiswa statistika ini diminta untuk mengirimkan full paper pada tahap semifinal. Pada tahap ini, mereka secara rinci menjelaskan apa yang telah disampaikan dalam abstrak sebelumnya secara runtut. Menariknya, tim ini mengangkat isu kesehatan yang kerap diabaikan masyarakat, yaitu penyakit mata termasuk katarak, glukoma, dan diabetic retinopathy. Mereka mengajukan gagasan aplikasi bernama TerangMata, yang dirancang untuk mengidentifikasi kemungkinan gangguan pada mata melalui pindaian kamera ponsel menggunakan teknologi computer vision. Dalam pengembangannya, mereka menerapkan arsitektur Convolutional Neural Network (CNN) untuk melatih model deteksi gambar kondisi kulit pengguna. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keberhasilan tim dalam memenangkan perlombaan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Gian Luky
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Translate