Search
Search
Search

Ratmi, Sang Pengrajin Batik Damai Langit Sajikan Paduan Seni dan Ketelatenan di Acara Family Gathering FMIPA UGM

Terletak di perbatasan Yogyakarta dan Bantul, Ratmi, salah satu pengrajin lokal Batik Damai Langit menawarkan sentuhan seni batik yang khas di acara Family Gathering FMIPA UGM. Berlokasi di kawasan Niti Prayan, tepat di barat SMKI, usaha batik ini dikelola oleh Ratmi yang juga memperluas usahanya dengan menjual aksesoris HP. Meski beragam produk ditawarkan, seperti aksesoris HP yang merupakan titipan, batik menjadi andalan utama yang diproduksi sendiri oleh Ratmi dengan berbagai teknik pengerjaan.

“Batik Damai Langit memproduksi berbagai jenis batik. Mulai dari batik cap, cap kombinasi, hingga batik tulis penuh. Batik cap membutuhkan waktu sekitar 3 hari sedangkan untuk cap tulis, memerlukan waktu hingga 1 minggu karena lebih rumit,” papar Ratmi salah satu penjaga stand sekaligus pengrajin Batik Damai Langit di acara Family Gathering.

Ratmi bercerita bahwa proses pembuatan batik ini tidak hanya sekedar teknik, tetapi juga memerlukan ketelatenan, keahlian, serta kesabaran untuk menghasilkan motif yang indah. Teknik batik tulis yang rumit memang menjadi daya tarik tersendiri, apalagi motif yang dihasilkan memiliki nilai seni yang tinggi. Batik Damai Langit menghadirkan motif yang tidak hanya memanjakan mata, namun juga penuh filosofi. Mulai dari perpaduan warna hingga detail-detail kecil pada motif yang terukir, semuanya merepresentasikan budaya lokal yang kaya akan makna.

Dengan tetap menjaga kualitas dan seni dalam setiap lembar batik, Batik Damai Langit menjadi pilihan menarik bagi para pecinta batik di sekitar Yogyakarta dan Bantul. Keberadaan usaha ini tidak hanya membantu melestarikan warisan budaya, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal untuk terus berkembang dalam dunia industri kreatif.

Kehadiran Ratmi pada acara Family Gathering FMIPA UGM ini turut mengimplementasikan SDGs poin 8 yaitu Bantuan untuk Perdagangan melalui ketersedian FMIPA membuka stand UMKM dengan keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari dan Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Translate