“Workshop “Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contaxtual Learning” 2024 menyajikan peranan penting Contextual Learning pada sesi pemaparan materi yang kedua. Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, MMedEd, PhD selaku narasumber menjelaskan bahwa dalam pendidikan, anak-anak sering kali hanya menghafal materi tanpa memahami implementasinya secara kontekstual.
“Dalam materi pembelajaran, visualisasi asli sangat penting untuk mendukung proses belajar. Rasa ingin tahu adalah hal utama yang memulai aktivitas belajar. Pertanyaan “mengapa” menjadi dasar dimulainya suatu pembelajaran untuk mengetahui tujuan dari proses tersebut dan dapat menjadi pemicu pemecahan masalah dalam tugas sehari-hari,” ungkap Prof. Gandes.
Pembelajaran kontekstual adalah pendekatan yang mengaitkan materi pelajaran dengan situasi kehidupan nyata agar siswa dapat memahami makna dan relevansi dari apa yang mereka pelajari. Prinsip utamanya adalah terkait dengan kehidupan nyata, pembelajaran kolaboratif, keterlibatan aktif, dan refleksi. Pembelajaran ini melibatkan penggunaan panca indra dalam memahami mata pelajaran dan fungsionalitasnya dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat 2 teori yang menjadi fundamental dalam contextual learning yakni teori belajar tentang memori manusia menyebutkan bahwa proses belajar dimulai dari stimulus yang merangsang semua indera kita dan teori motivasi ARCS Model menangkap minat dan rasa ingin tahu siswa melalui attention, relevance, confidence, dan satisfaction dengan pemberian reward and punishment. Dalam pembelajaran kontekstual, perhatian dan relevansi sangat penting untuk membangun kepercayaan diri dan kepuasan siswa.
Implementasi pembelajaran kontekstual berkaitan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) antara lain SDGs nomor 4 yakni mendukung pembelajaran inklusif dan berkualitas untuk semua, SDGs 8 tentang pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan serta pekerjaan yang layak melalui pendidikan yang relevan dan bermakna dan SDGs 9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur yang mendorong inovasi serta pengembangan infrastruktur pendidikan yang tangguh dan inklusif.
Penulis : Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto