Geophysics Outreach menjadi event tahunan HMGF UGM bersama SEG UGM SC. Dengan membawa tema Fenomena Intrusi Air Laut dan Sesar Opak di Pantai Samas dan sekitaran wilayah Bantul di tanggal 19 Juli 2024 hingga 22 Juli 2024.
“Pengangkatan tema ini berdasarkan letak geografis pantai di Jogja, terutama banyak pantai di Jogja menjadi objek wisata dan di sekitaran Bantul terjadi sesar opak. Sehingga terpikir untuk mengangkat tema intrusi air laut dan sesar opak Bantul,” ujar Anastasia Sherliana, selaku Ketua pelaksana Geophysics Expedition dan Outreach, dalam wawancara daring, Rabu (31/7).
Metode geofisika yang digunakan dalam event terdiri dari metode VES, IP, dan VLF dengan target yang didapatkan berupa intrusi air laut. Selain itu, ada pula metode mikroseismik dengan target yang didapatkan kerentanan seismik, serta metode gravity GPS dan magnetik dengan target akhir yang didapatkan adalah litologi kretek di Bantul.
“Warga sangat welcome dengan event ini, salah satu warga yaitu Bapak Atmono yang tidak kami sangka bahwa beliau sangat aware dengan fenomena ini,” ujar Anastasia Sherliana menambahkan keterangannya dalam wawancara online, Rabu (31/7).
Dari keterangan yang ada wilayah Sanden terutama wilayah yang dekat dengan Pantai Samas sudah teridentifikasi terkena fenomena intrusi air laut. Dari akuisisi yang teman-teman Geofisika UGM lakukan membuktikan bahwa fenomena tersebut sudah mencemari kegiatan warga terutama kegiatan pertanian hingga simpanan air tawar milik warga. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah sebuah poster berisi pengolahan akuisisi dan pembahasan yang akan dipublikasikan di Instagram HMGF UGM.
Acara ini mengimplementasikan SDGs poin 2 yaitu produktivitas pertanian, SDGs poin 4 yaitu pendidikan untuk berkelanjutan dengan memberikan pembelajaran diluar jam kuliah untuk menunjang fasilitas mahasiswa Geofisika di FMIPA UGM, SDGs poin 6 yaitu air yang dapat diakses dan air tanah.
Reportase: Ratih Cintia Sari
Foto: DDD Geophysics Expedition and Outreach