Search
Search
Search

SDGs

Semarak MIPA Expo 2024 dalam Menginspirasi Generasi Muda untuk Inovasi Berkelanjutan

Hari pertama MIPA Expo 2024 berlangsung meriah, dipenuhi antusiasme para peserta, terutama siswa-siswi SMA yang semangat mengikuti berbagai acara menarik. Salah satu sosok di balik kesuksesan acara ini adalah Shafna, mahasiswi Prodi Geofisika angkatan 2022, yang berperan sebagai MC dan moderator untuk dua sesi diskusi dengan tema utama Sustainable Innovation for Global Impact.

“Menjadi MC dan moderator di hari pertama dan ketiga MIPA Expo ini sangat seru,” ujar Shafna. “Terutama karena pembicara seperti Mas Danang dan Hanif sudah sangat berpengalaman dalam public speaking, jadi alurnya mengalir dengan mudah.”

 

Shafna juga berbagi cerita lucu dari pengalaman memoderatori sesi bersama Mas Danang Giri Sadewa. Ada seorang siswa dari SMA Bandung yang bertanya tentang cara menghadapi kegagalan. Namun, ketika ditanya lebih lanjut, jawaban siswa tersebut cukup mengejutkan dan mengundang tawa, menciptakan momen lucu yang sekaligus menjadi ciri khasnya di acara tersebut.

“Tantangan saat menjadi moderator itu muncul saat sesi bersama Hanif,” cerita Shafna. “Hanif dikenal dengan gaya yang sangat tenang dan kalem, jadi aku harus pandai menyesuaikan untuk mengimbangi agar alur pembicaraan tetap seimbang,” tambahnya.

Acara MIPA Expo 2024, yang mengusung tema besar Sustainable Innovation for Global Impact, memang bertujuan untuk menginspirasi generasi muda agar semakin sadar akan pentingnya inovasi berkelanjutan. Hal ini sangat relevan dengan antusiasme para siswa SMA yang hadir, berinteraksi dengan berbagai stand departemen di Fakultas MIPA, serta menyaksikan berbagai presentasi yang mengedepankan inovasi sains dan teknologi.

Acara ini memberikan gambaran bahwa inovasi tidak hanya tentang kemajuan teknologi, tetapi juga tentang keberlanjutan dan dampaknya bagi masa depan global. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui talk show perjalanan karir setelah kuliah, dan SDGs poin 9 yaitu akses internet dan teknologi melalui tema MIPA Expo Sustainable Innovation for Global Impact, SDGs poin 17 kemitraan global dengan memperluas jejaring dengan SMA se-Indonesia.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Studi Pengembangan Riset Akuisisi Data Magnetik di Karaha: Kolaborasi FMIPA UGM dengan Pertamina Geothermal Energy

Pada hari kedua akuisisi di Lapangan Karaha, Tim Geofisika Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadapi beberapa tantangan dalam pengumpulan data magnetik berkualitas. Salah satu masalah utama adalah rendahnya kualitas baterai pada PPM base, yang memaksa tim untuk menukar baterai dengan PPM rover. Hal ini menyebabkan data yang dikumpulkan menjadi noisy. Untuk mengatasi masalah ini, tim memutuskan untuk menetapkan solusi tegas: tidak akan ada lagi pertukaran antara PPM base dan rover.

Proses sinkronisasi GPS RTK juga memakan waktu cukup lama, sekitar 30 menit hingga 1 jam. Tim kemudian mengubah metode operasional dengan menunggu untuk menyalakan drone, yang berhasil memangkas waktu sinkronisasi menjadi hanya 15-30 menit.

Tim juga menghadapi insiden jatuhnya tripod RTK. Sebagai langkah pencegahan, tim berencana menambah pemberat pada tripod base atau memperlebar kaki tripod agar lebih stabil selama pengukuran. Dalam pengukuran ground magnetic di area E, tim menemui gangguan dari jalan cor dan tiang listrik yang menyebabkan banyak noise, memengaruhi kualitas hasil pengukuran. Untuk mengatasi ini, mereka mencari cara agar noise dapat diminimalisasi selama proses pengukuran berlangsung.

Tinggi terbang drone juga menjadi perhatian, karena pengukuran pada ketinggian yang terlalu tinggi membuat perbedaan nilai anomali kurang terlihat. Tim merencanakan penyesuaian ketinggian terbang drone agar hasil pengukuran lebih optimal dan akurat.

“Kami menyadari pentingnya survei medan potensial yang mencakup area yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada area dengan anomali. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, survei harus mencakup area yang melewati kontras anomali,” jelas Tim Riset Geofisika.

Tim juga menemukan bahwa terbang di ketinggian yang tidak tepat dapat mempengaruhi kemampuan drone dalam mendeteksi frekuensi tinggi, yang penting untuk mendeteksi anomali lokal. Dengan demikian, fokus akan diberikan untuk menyesuaikan ketinggian penerbangan drone sesuai dengan target yang ingin dicapai. Dengan penerapan solusi-solusi tersebut, tim berharap dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengumpulan data magnetik, yang esensial untuk keberhasilan proyek ini ke depan.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan mahasiswa dalam projek kerjasama, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses pembuatan UAV untuk survei Geothermal dan SDGS poin 17 yaitu mendorong inovasi dengan adanya kerjasama bersama Pertamina.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Sinergi Pertamina PGE dan FMIPA UGM untuk Pengembangan Pengolahan Data Magnetik Berbasis Drone

Tim penelitian Geofisika UGM baru-baru ini mencapai kemajuan signifikan dalam pengolahan data dari drone dan ground magnetic menggunakan software Pertagamant. Beberapa fitur baru telah ditambahkan, termasuk metode gridding minimum curvature dan pengolahan data yang mencakup inline dan crossline. Kini, pengolahan data menggunakan filter bandpass pada tingkat mikro. Namun, tim masih menghadapi tantangan berupa bug pada fitur multiple filter yang menyulitkan dalam menghapus filter yang tidak diperlukan.

Proses pemodelan juga mengalami perkembangan dengan pemanfaatan data topografi. Tim perlu melakukan pembersihan data NaN dari Digital Elevation Model (DEM) agar data dapat diinput dengan baik. Mereka menemukan bahwa model awal untuk 3D perlu disederhanakan, dengan hanya menyimpan satu hasil filter sebelum menerapkan mesh pada setiap slice.

“Tim juga berupaya meningkatkan resolusi model dengan memperkirakan jumlah slice yang dibutuhkan. Meskipun metode upward continuation sekarang menggunakan satuan meter, penting untuk mencantumkan satuan tersebut dengan jelas,” jelas Tim Riset Geofisika.

Dalam pengolahan data, proses inversi saat ini masih menggunakan single core, yang menyebabkan waktu pemrosesan cukup lama. Meski begitu, hasil dari proses inversi, gridding, dan filtering kini dapat diekspor. Walaupun pengembangan backend telah disiapkan, tim masih perlu mengembangkan frontend untuk menghasilkan output 2D dan 3D dalam format array atau CSV.

Tim terus berkomitmen untuk mengatasi kendala yang ada dan berupaya untuk meningkatkan fungsionalitas software Pertagamant, termasuk penambahan fitur untuk menghitung gradien vertikal dan horizontal serta kemampuan untuk mengunduh output yang telah terfilter. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pengolahan data akan semakin efisien dan akurat, memberikan kontribusi penting bagi penelitian geosains di Indonesia.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan mahasiswa dalam projek kerjasama, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses pembuatan UAV untuk survei Geothermal dan SDGS poin 17 yaitu mendorong inovasi dengan adanya kerjasama bersama Pertamina.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kisah Inspiratif Hanif: Peserta COC Bagikan Pengalaman Kuliah dan Motivasi di MIPA EXPO 2024

Pada Rabu, 16 Oktober 2024, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan acara MIPA EXPO sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis FMIPA ke-69. Mengusung tema Sustainable Innovation for Global Impact, acara ini menghadirkan MIPA Talk dengan pembicara Muhammad Hanif, mahasiswa jurusan Matematika yang menjadi delegasi FMIPA UGM dalam Clash of Champions 2024.

Dalam sesi tersebut, Hanif berbagi pengalaman dan pesan inspiratifnya kepada siswa-siswa MAN 1 Magetan, terutama mengenai perjalanan kuliahnya. Ia menceritakan pengalamannya selama SMA jika ia aktif berpartisipasi dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN). Demi fokus pada persiapan lomba, Hanif sering harus mengesampingkan kegiatan akademik lainnya.

Hanif menjelaskan bahwa perbedaan terbesar antara masa SMA dan kuliah adalah tingkat kemandirian yang dituntut. Awalnya, ia tertarik pada ilmu komputer, tetapi kemudian memilih jurusan Matematika karena lebih menyukai pemahaman konsep dan perhitungan matematis daripada penerapan komputasi.

Saat ini, Hanif aktif dalam organisasi kampus yaitu hanya di Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA). menurutnya, relasi dalam organisasi sangat penting, namun menurutnya untuk prospek kerja kedepannya pengalaman magang akan lebih berdampak.

“Kalau diberi kesempatan aku ingin mencoba melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dulu dibanding bekerja setelah lulus,” papar Hanif.

Hanif juga memberikan tips dan triknya dalam mengatasi stres belajar, dengan healing dan bermain games online yaitu Mobile Legends. Terkait tujuan hidup dan motivasinya, Hanif menegaskan bahwa ia tetap berpegang pada tekad untuk menyelesaikan kuliahnya di Matematika Fakultas MIPA UGM. Ia terinspirasi oleh perjuangan orang tuanya dalam membiayai pendidikannya.

Menutup sesi MIPA Talk, Hanif memberikan saran berharga kepada siswa-siswi MAN 1 Magetan. Ia menekankan pentingnya aktif beranya kepada guru dan terlibat dalam diskusi. Selain itu, ia pun berpesan mencari suasana belajar yang mendukung dan tetap disiplin dalam belajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

“Mulai dari SMA, usahakan untuk lebih aktif bertanya kepada guru dan terlibat dalam diskusi. Ini penting karena selama kuliah, kita akan lebih sering belajar secara mandiri,” tutur Hanif.

Mengakhiri pesannya, Hanif berkata singkat namun penuh makna, “Tetap belajar!”

Dalam kesannya terhadap acara MIPA EXPO, salah satu siswa MAN 1 Magelang memuji acara MIPA Expo. Menurutnya MIPA EXPO kali ini sungguh keren, dengan mendatangkan salah satu narasumber ternama membuat acara ini menjadi salah satu pengalaman berharga baginya. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas dengan melalui MIPA Talk sebagai acuan siswa SMA untuk meneruskan ke jenjang lebih tinggi, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui tema MIPA EXPO yaitu Sustainable Innovation for Global Impact, SDGS poin 17 kemitraan global dengan memperluas jejaring dengan SMA se Indonesia.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Anugrah Yuwan Atmadja
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Hari Pertama MIPA EXPO 2024: Kolaborasi Budaya, Inovasi, dan Edukasi Mewujudkan Sustainable Innovation for Global Impact

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) memulai rangkaian kegiatan MIPA EXPO 2024 pada Rabu, 16 Oktober 2024. Dengan mengusung tema “Sustainable Innovation for Global Impact,” acara ini secara resmi dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (WDPPM), Dr. rer. nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., di lapangan basket FMIPA UGM. Kegiatan tersebut memperkenalkan berbagai pameran inovasi dan talkshow edukasi yang menarik perhatian banyak kalangan. Di antara peserta yang hadir, terdapat perwakilan dari beberapa sekolah, seperti Thursina IIBS Malang, SMA Margahayu Bandung, dan MAN 1 Magetan, yang turut menyaksikan beragam inovasi yang ditampilkan selama expo berlangsung.

Acara pembukaan MIPA EXPO 2024 semakin meriah dengan penampilan Tari Bali yang dipersembahkan oleh Tim Alfan dari perwakilan Gadjah Mada Robotics Team (GMRT) UGM. Penampilan ini sukses mencuri perhatian karena kehadiran robot humanoid yang turut menari mengikuti irama musik, sebuah inovasi yang memperlihatkan perpaduan harmonis antara budaya dan teknologi. Hal ini menjadi bukti nyata kreativitas mahasiswa dalam menciptakan karya inovatif yang unik dan membanggakan.

Tak hanya itu, MIPA EXPO 2024 juga menampilkan berbagai inovasi dan produk unggulan dari beragam departemen dan himpunan mahasiswa FMIPA UGM, memperlihatkan pencapaian akademik yang inspiratif. Sebagai puncak acara, sesi MIPA Talk menghadirkan Danang Giri Sadewa, seorang content creator dan creativepreneur ternama, yang memberikan motivasi kepada para pelajar. Dalam sesi tersebut, Danang membagikan pengalaman serta tips sukses memasuki perguruan tinggi favorit. “Jika kalian belajar dalam waktu singkat, ingatlah bahwa saingan kalian tidak berdiam diri. Saingan kalian bukan hanya teman seangkatan, tetapi juga mereka yang gap year dan yang menganggur,” ungkapnya, memberi semangat kepada para peserta.

MIPA EXPO 2024 diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi kalangan akademik, tetapi juga bagi masyarakat luas melalui inovasi berkelanjutan yang diciptakan oleh FMIPA UGM. Kegiatan ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-4 mengenai Pendidikan Berkualitas, yang mendorong para pelajar untuk mempersiapkan diri memasuki dunia perkuliahan. Selain itu, acara ini mendukung SDGs ke-9 tentang Industri dan Inovasi, dengan menggabungkan teknologi, kreativitas, dan edukasi untuk mendorong terciptanya solusi inovatif yang berkelanjutan serta meningkatkan kapasitas generasi muda. Kemudian, kolaborasi yang terjalin dengan berbagai sekolah juga menjadi cerminan dalam mewujudkan SDGs ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nurhidayat
Dokumentasi : Dhanendra Azriel Ramadhany

Read More

University of Manchester Jalin Kolaborasi dengan FMIPA UGM untuk Penguatan Kerja Sama Internasional di Bidang Sains dan Teknologi

Pada 15 Oktober 2024, perwakilan dari University of Manchester mengunjungi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM di KPTU lantai 2 untuk membahas penguatan kerja sama internasional di bidang sains dan teknologi. Pertemuan tersebut dihadiri oleh tiga orang representatif dari University of Manchester dan beberapa petinggi dari FMIPA UGM, antara lain Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., Prof. Drs. Roto, M.Eng, Ph.D., serta perwakilan dari Departemen Matematika dan DIKE (Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika).

Diskusi dalam kunjungan ini mencakup peluang kolaborasi dalam program double degree dan riset. Perwakilan University of Manchester menawarkan program summer course untuk mahasiswa FMIPA UGM dan berencana mendirikan program master spesifik di bidang matematika, fisika, dan kimia. Selain itu, terdapat peluang untuk pertukaran mahasiswa dan dosen yang didukung oleh pendanaan dari LPDP serta pemerintah kedua negara.

Ketua DIKE, Wahyono, S.Kom., Ph.D. pun menyampaikan bahwa DIKE ingin memperluas program pertukaran dan double degree untuk jenjang S1 dan S2, serta memberikan kesempatan bagi staf akademik untuk melakukan penelitian bersama selama dua minggu hingga satu bulan. Salah satu bidang yang sangat diminati oleh UGM adalah data science, meskipun cyber security belum dapat dijalankan karena adanya kendala regulasi di Inggris.

Pihak University of Manchester menyambut baik kolaborasi ini dan berharap dapat melakukan pertemuan lanjutan. “We are very interested in some areas for collaboration in education,” ungkap perwakilan University of Manchester.

Kunjungan ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 4 dan 17. SDG 4 berfokus pada pendidikan berkualitas yang inklusif, sementara SDG 17 menekankan pentingnya kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan. Melalui program double degree, pertukaran mahasiswa, dan penelitian bersama, kerja sama antara University of Manchester dan FMIPA UGM diharapkan dapat meningkatkan akses serta kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya dalam sains dan teknologi. Kolaborasi ini juga memperkuat inovasi, berbagi pengetahuan, dan kapasitas institusi pendidikan dalam menghadapi tantangan global, dengan dukungan dari pemerintah dan mitra internasional.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Dari Peneliti Muda ke Astrofisikawan: Cerita Inspiratif Ghita Nadhira, Mahasiswi Berprestasi Fisika FMIPA UGM

Dalam acara Pengabdian Masyarakat KBK Fisika di SMAN 1 Temanggung pada 8 Oktober 2024, Ghita Nadhira, mahasiswi Fisika UGM, membagikan pengalamannya sebagai peneliti muda yang aktif sejak SMA. Peraih medali perunggu di Asia-Pacific Conference of Young Scientist 2021 ini menekankan pentingnya mengembangkan minat riset sejak dini.

Ghita mempresentasikan inovasi alat Sky Electricity, yang memanfaatkan listrik atmosfer sebagai sumber energi terbarukan. Risetnya fokus pada penggunaan perbedaan potensial listrik di atmosfer untuk menghasilkan energi bersih, solusi potensial bagi ketergantungan energi fosil. Ghita menjelaskan bahwa listrik atmosfer memiliki peluang besar untuk dikembangkan di Indonesia, mengingat fenomena alam yang mendukung.

Ia juga memberi tips kepada siswa untuk selalu peka terhadap masalah sekitar dan terus berinovasi. Menurut Ghita, kemampuan menemukan masalah dan mencari solusi lewat riset adalah kunci kesuksesan sebagai peneliti. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan diskusi dalam riset, karena ide-ide baru sering muncul dari berbagai sudut pandang.

Riset yang dibawakan Ghita berhubungan dengan SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas, karena Ghita memberikan inspirasi kepada siswa untuk mengembangkan minat di bidang riset dan sains sejak dini. Selain itu, inovasi Ghita terkait pemanfaatan listrik atmosfer mendukung SDG 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, yang berfokus pada pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan. SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur juga sangat relevan, mengingat inovasi tersebut dapat membantu mengembangkan teknologi baru yang mendukung infrastruktur energi yang berkelanjutan. Terakhir, SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan tercermin dalam kolaborasi antara siswa, peneliti, dan institusi pendidikan untuk mendorong riset yang inovatif dan berkelanjutan di masa depan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Tim Laboran Fisika Atom dan Inti (Fisanti) Departemen Fisika FMIPA UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Menyingkap Misteri Nanofisika bersama Dr. Iman Santoso, Pakar dari FMIPA UGM

Pada 8 Oktober 2024, dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat KBK Fisika FMIPA UGM di SMAN 1 Temanggung, Dr. Iman Santoso, S.Si., M.Sc. menyampaikan materi tentang pentingnya nanofisika dalam pengembangan teknologi modern, termasuk di bidang energi dan material.

Nanofisika mempelajari struktur dan fenomena pada skala nanometer, dengan berbagai aplikasi penting dalam kehidupan sehari-hari. Dr. Iman membahas, salah satunya, penggunaan bahan nano untuk meningkatkan efisiensi sel surya dalam mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Teknologi ini sangat relevan dalam mendukung transisi energi menuju sumber yang lebih ramah lingkungan.

Dr. Iman juga menjelaskan tentang quantum dots, partikel nano yang mampu menghasilkan cahaya dengan intensitas tinggi. Quantum dots ini banyak digunakan dalam teknologi layar modern, seperti televisi dan smartphone. Siswa diajak untuk memahami bagaimana penerapan fisika dalam skala nano dapat mengubah cara kita memanfaatkan energi dan material, serta bagaimana hal ini berdampak pada perkembangan teknologi masa depan.

Kegiatan ini mendukung SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dengan memberikan siswa wawasan baru tentang penerapan nanofisika dalam teknologi modern. SDG 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau juga sangat relevan karena nanoteknologi membantu meningkatkan efisiensi energi terbarukan, seperti sel surya. SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur tercermin dalam pengembangan teknologi modern yang menggunakan nanofisika, yang berpotensi mengubah banyak sektor industri di masa depan. Selain itu, SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan juga terkait, karena kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah penting dalam mempercepat inovasi berbasis nanoteknologi.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Tim Laboran Fisika Atom dan Inti (Fisanti) Departemen Fisika FMIPA UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Semarak MIPA Expo 2024 dalam Menginspirasi Generasi Muda untuk Inovasi Berkelanjutan

Hari pertama MIPA Expo 2024 berlangsung meriah, dipenuhi antusiasme para peserta, terutama siswa-siswi SMA yang semangat mengikuti berbagai acara menarik. Salah satu sosok di balik kesuksesan acara ini adalah Shafna, mahasiswi Prodi Geofisika angkatan 2022, yang berperan sebagai MC dan moderator untuk dua sesi diskusi dengan tema utama Sustainable Innovation for Global Impact.

“Menjadi MC dan moderator di hari pertama dan ketiga MIPA Expo ini sangat seru,” ujar Shafna. “Terutama karena pembicara seperti Mas Danang dan Hanif sudah sangat berpengalaman dalam public speaking, jadi alurnya mengalir dengan mudah.”

 

Shafna juga berbagi cerita lucu dari pengalaman memoderatori sesi bersama Mas Danang Giri Sadewa. Ada seorang siswa dari SMA Bandung yang bertanya tentang cara menghadapi kegagalan. Namun, ketika ditanya lebih lanjut, jawaban siswa tersebut cukup mengejutkan dan mengundang tawa, menciptakan momen lucu yang sekaligus menjadi ciri khasnya di acara tersebut.

“Tantangan saat menjadi moderator itu muncul saat sesi bersama Hanif,” cerita Shafna. “Hanif dikenal dengan gaya yang sangat tenang dan kalem, jadi aku harus pandai menyesuaikan untuk mengimbangi agar alur pembicaraan tetap seimbang,” tambahnya.

Acara MIPA Expo 2024, yang mengusung tema besar Sustainable Innovation for Global Impact, memang bertujuan untuk menginspirasi generasi muda agar semakin sadar akan pentingnya inovasi berkelanjutan. Hal ini sangat relevan dengan antusiasme para siswa SMA yang hadir, berinteraksi dengan berbagai stand departemen di Fakultas MIPA, serta menyaksikan berbagai presentasi yang mengedepankan inovasi sains dan teknologi.

Acara ini memberikan gambaran bahwa inovasi tidak hanya tentang kemajuan teknologi, tetapi juga tentang keberlanjutan dan dampaknya bagi masa depan global. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui talk show perjalanan karir setelah kuliah, dan SDGs poin 9 yaitu akses internet dan teknologi melalui tema MIPA Expo Sustainable Innovation for Global Impact, SDGs poin 17 kemitraan global dengan memperluas jejaring dengan SMA se-Indonesia.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Studi Pengembangan Riset Akuisisi Data Magnetik di Karaha: Kolaborasi FMIPA UGM dengan Pertamina Geothermal Energy

Pada hari kedua akuisisi di Lapangan Karaha, Tim Geofisika Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadapi beberapa tantangan dalam pengumpulan data magnetik berkualitas. Salah satu masalah utama adalah rendahnya kualitas baterai pada PPM base, yang memaksa tim untuk menukar baterai dengan PPM rover. Hal ini menyebabkan data yang dikumpulkan menjadi noisy. Untuk mengatasi masalah ini, tim memutuskan untuk menetapkan solusi tegas: tidak akan ada lagi pertukaran antara PPM base dan rover.

Proses sinkronisasi GPS RTK juga memakan waktu cukup lama, sekitar 30 menit hingga 1 jam. Tim kemudian mengubah metode operasional dengan menunggu untuk menyalakan drone, yang berhasil memangkas waktu sinkronisasi menjadi hanya 15-30 menit.

Tim juga menghadapi insiden jatuhnya tripod RTK. Sebagai langkah pencegahan, tim berencana menambah pemberat pada tripod base atau memperlebar kaki tripod agar lebih stabil selama pengukuran. Dalam pengukuran ground magnetic di area E, tim menemui gangguan dari jalan cor dan tiang listrik yang menyebabkan banyak noise, memengaruhi kualitas hasil pengukuran. Untuk mengatasi ini, mereka mencari cara agar noise dapat diminimalisasi selama proses pengukuran berlangsung.

Tinggi terbang drone juga menjadi perhatian, karena pengukuran pada ketinggian yang terlalu tinggi membuat perbedaan nilai anomali kurang terlihat. Tim merencanakan penyesuaian ketinggian terbang drone agar hasil pengukuran lebih optimal dan akurat.

“Kami menyadari pentingnya survei medan potensial yang mencakup area yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada area dengan anomali. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, survei harus mencakup area yang melewati kontras anomali,” jelas Tim Riset Geofisika.

Tim juga menemukan bahwa terbang di ketinggian yang tidak tepat dapat mempengaruhi kemampuan drone dalam mendeteksi frekuensi tinggi, yang penting untuk mendeteksi anomali lokal. Dengan demikian, fokus akan diberikan untuk menyesuaikan ketinggian penerbangan drone sesuai dengan target yang ingin dicapai. Dengan penerapan solusi-solusi tersebut, tim berharap dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengumpulan data magnetik, yang esensial untuk keberhasilan proyek ini ke depan.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan mahasiswa dalam projek kerjasama, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses pembuatan UAV untuk survei Geothermal dan SDGS poin 17 yaitu mendorong inovasi dengan adanya kerjasama bersama Pertamina.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Sinergi Pertamina PGE dan FMIPA UGM untuk Pengembangan Pengolahan Data Magnetik Berbasis Drone

Tim penelitian Geofisika UGM baru-baru ini mencapai kemajuan signifikan dalam pengolahan data dari drone dan ground magnetic menggunakan software Pertagamant. Beberapa fitur baru telah ditambahkan, termasuk metode gridding minimum curvature dan pengolahan data yang mencakup inline dan crossline. Kini, pengolahan data menggunakan filter bandpass pada tingkat mikro. Namun, tim masih menghadapi tantangan berupa bug pada fitur multiple filter yang menyulitkan dalam menghapus filter yang tidak diperlukan.

Proses pemodelan juga mengalami perkembangan dengan pemanfaatan data topografi. Tim perlu melakukan pembersihan data NaN dari Digital Elevation Model (DEM) agar data dapat diinput dengan baik. Mereka menemukan bahwa model awal untuk 3D perlu disederhanakan, dengan hanya menyimpan satu hasil filter sebelum menerapkan mesh pada setiap slice.

“Tim juga berupaya meningkatkan resolusi model dengan memperkirakan jumlah slice yang dibutuhkan. Meskipun metode upward continuation sekarang menggunakan satuan meter, penting untuk mencantumkan satuan tersebut dengan jelas,” jelas Tim Riset Geofisika.

Dalam pengolahan data, proses inversi saat ini masih menggunakan single core, yang menyebabkan waktu pemrosesan cukup lama. Meski begitu, hasil dari proses inversi, gridding, dan filtering kini dapat diekspor. Walaupun pengembangan backend telah disiapkan, tim masih perlu mengembangkan frontend untuk menghasilkan output 2D dan 3D dalam format array atau CSV.

Tim terus berkomitmen untuk mengatasi kendala yang ada dan berupaya untuk meningkatkan fungsionalitas software Pertagamant, termasuk penambahan fitur untuk menghitung gradien vertikal dan horizontal serta kemampuan untuk mengunduh output yang telah terfilter. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pengolahan data akan semakin efisien dan akurat, memberikan kontribusi penting bagi penelitian geosains di Indonesia.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan mahasiswa dalam projek kerjasama, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses pembuatan UAV untuk survei Geothermal dan SDGS poin 17 yaitu mendorong inovasi dengan adanya kerjasama bersama Pertamina.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kisah Inspiratif Hanif: Peserta COC Bagikan Pengalaman Kuliah dan Motivasi di MIPA EXPO 2024

Pada Rabu, 16 Oktober 2024, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan acara MIPA EXPO sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis FMIPA ke-69. Mengusung tema Sustainable Innovation for Global Impact, acara ini menghadirkan MIPA Talk dengan pembicara Muhammad Hanif, mahasiswa jurusan Matematika yang menjadi delegasi FMIPA UGM dalam Clash of Champions 2024.

Dalam sesi tersebut, Hanif berbagi pengalaman dan pesan inspiratifnya kepada siswa-siswa MAN 1 Magetan, terutama mengenai perjalanan kuliahnya. Ia menceritakan pengalamannya selama SMA jika ia aktif berpartisipasi dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN). Demi fokus pada persiapan lomba, Hanif sering harus mengesampingkan kegiatan akademik lainnya.

Hanif menjelaskan bahwa perbedaan terbesar antara masa SMA dan kuliah adalah tingkat kemandirian yang dituntut. Awalnya, ia tertarik pada ilmu komputer, tetapi kemudian memilih jurusan Matematika karena lebih menyukai pemahaman konsep dan perhitungan matematis daripada penerapan komputasi.

Saat ini, Hanif aktif dalam organisasi kampus yaitu hanya di Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA). menurutnya, relasi dalam organisasi sangat penting, namun menurutnya untuk prospek kerja kedepannya pengalaman magang akan lebih berdampak.

“Kalau diberi kesempatan aku ingin mencoba melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dulu dibanding bekerja setelah lulus,” papar Hanif.

Hanif juga memberikan tips dan triknya dalam mengatasi stres belajar, dengan healing dan bermain games online yaitu Mobile Legends. Terkait tujuan hidup dan motivasinya, Hanif menegaskan bahwa ia tetap berpegang pada tekad untuk menyelesaikan kuliahnya di Matematika Fakultas MIPA UGM. Ia terinspirasi oleh perjuangan orang tuanya dalam membiayai pendidikannya.

Menutup sesi MIPA Talk, Hanif memberikan saran berharga kepada siswa-siswi MAN 1 Magetan. Ia menekankan pentingnya aktif beranya kepada guru dan terlibat dalam diskusi. Selain itu, ia pun berpesan mencari suasana belajar yang mendukung dan tetap disiplin dalam belajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

“Mulai dari SMA, usahakan untuk lebih aktif bertanya kepada guru dan terlibat dalam diskusi. Ini penting karena selama kuliah, kita akan lebih sering belajar secara mandiri,” tutur Hanif.

Mengakhiri pesannya, Hanif berkata singkat namun penuh makna, “Tetap belajar!”

Dalam kesannya terhadap acara MIPA EXPO, salah satu siswa MAN 1 Magelang memuji acara MIPA Expo. Menurutnya MIPA EXPO kali ini sungguh keren, dengan mendatangkan salah satu narasumber ternama membuat acara ini menjadi salah satu pengalaman berharga baginya. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas dengan melalui MIPA Talk sebagai acuan siswa SMA untuk meneruskan ke jenjang lebih tinggi, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui tema MIPA EXPO yaitu Sustainable Innovation for Global Impact, SDGS poin 17 kemitraan global dengan memperluas jejaring dengan SMA se Indonesia.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Anugrah Yuwan Atmadja
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Hari Pertama MIPA EXPO 2024: Kolaborasi Budaya, Inovasi, dan Edukasi Mewujudkan Sustainable Innovation for Global Impact

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) memulai rangkaian kegiatan MIPA EXPO 2024 pada Rabu, 16 Oktober 2024. Dengan mengusung tema “Sustainable Innovation for Global Impact,” acara ini secara resmi dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (WDPPM), Dr. rer. nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., di lapangan basket FMIPA UGM. Kegiatan tersebut memperkenalkan berbagai pameran inovasi dan talkshow edukasi yang menarik perhatian banyak kalangan. Di antara peserta yang hadir, terdapat perwakilan dari beberapa sekolah, seperti Thursina IIBS Malang, SMA Margahayu Bandung, dan MAN 1 Magetan, yang turut menyaksikan beragam inovasi yang ditampilkan selama expo berlangsung.

Acara pembukaan MIPA EXPO 2024 semakin meriah dengan penampilan Tari Bali yang dipersembahkan oleh Tim Alfan dari perwakilan Gadjah Mada Robotics Team (GMRT) UGM. Penampilan ini sukses mencuri perhatian karena kehadiran robot humanoid yang turut menari mengikuti irama musik, sebuah inovasi yang memperlihatkan perpaduan harmonis antara budaya dan teknologi. Hal ini menjadi bukti nyata kreativitas mahasiswa dalam menciptakan karya inovatif yang unik dan membanggakan.

Tak hanya itu, MIPA EXPO 2024 juga menampilkan berbagai inovasi dan produk unggulan dari beragam departemen dan himpunan mahasiswa FMIPA UGM, memperlihatkan pencapaian akademik yang inspiratif. Sebagai puncak acara, sesi MIPA Talk menghadirkan Danang Giri Sadewa, seorang content creator dan creativepreneur ternama, yang memberikan motivasi kepada para pelajar. Dalam sesi tersebut, Danang membagikan pengalaman serta tips sukses memasuki perguruan tinggi favorit. “Jika kalian belajar dalam waktu singkat, ingatlah bahwa saingan kalian tidak berdiam diri. Saingan kalian bukan hanya teman seangkatan, tetapi juga mereka yang gap year dan yang menganggur,” ungkapnya, memberi semangat kepada para peserta.

MIPA EXPO 2024 diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi kalangan akademik, tetapi juga bagi masyarakat luas melalui inovasi berkelanjutan yang diciptakan oleh FMIPA UGM. Kegiatan ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-4 mengenai Pendidikan Berkualitas, yang mendorong para pelajar untuk mempersiapkan diri memasuki dunia perkuliahan. Selain itu, acara ini mendukung SDGs ke-9 tentang Industri dan Inovasi, dengan menggabungkan teknologi, kreativitas, dan edukasi untuk mendorong terciptanya solusi inovatif yang berkelanjutan serta meningkatkan kapasitas generasi muda. Kemudian, kolaborasi yang terjalin dengan berbagai sekolah juga menjadi cerminan dalam mewujudkan SDGs ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nurhidayat
Dokumentasi : Dhanendra Azriel Ramadhany

Read More

University of Manchester Jalin Kolaborasi dengan FMIPA UGM untuk Penguatan Kerja Sama Internasional di Bidang Sains dan Teknologi

Pada 15 Oktober 2024, perwakilan dari University of Manchester mengunjungi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM di KPTU lantai 2 untuk membahas penguatan kerja sama internasional di bidang sains dan teknologi. Pertemuan tersebut dihadiri oleh tiga orang representatif dari University of Manchester dan beberapa petinggi dari FMIPA UGM, antara lain Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., Prof. Drs. Roto, M.Eng, Ph.D., serta perwakilan dari Departemen Matematika dan DIKE (Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika).

Diskusi dalam kunjungan ini mencakup peluang kolaborasi dalam program double degree dan riset. Perwakilan University of Manchester menawarkan program summer course untuk mahasiswa FMIPA UGM dan berencana mendirikan program master spesifik di bidang matematika, fisika, dan kimia. Selain itu, terdapat peluang untuk pertukaran mahasiswa dan dosen yang didukung oleh pendanaan dari LPDP serta pemerintah kedua negara.

Ketua DIKE, Wahyono, S.Kom., Ph.D. pun menyampaikan bahwa DIKE ingin memperluas program pertukaran dan double degree untuk jenjang S1 dan S2, serta memberikan kesempatan bagi staf akademik untuk melakukan penelitian bersama selama dua minggu hingga satu bulan. Salah satu bidang yang sangat diminati oleh UGM adalah data science, meskipun cyber security belum dapat dijalankan karena adanya kendala regulasi di Inggris.

Pihak University of Manchester menyambut baik kolaborasi ini dan berharap dapat melakukan pertemuan lanjutan. “We are very interested in some areas for collaboration in education,” ungkap perwakilan University of Manchester.

Kunjungan ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 4 dan 17. SDG 4 berfokus pada pendidikan berkualitas yang inklusif, sementara SDG 17 menekankan pentingnya kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan. Melalui program double degree, pertukaran mahasiswa, dan penelitian bersama, kerja sama antara University of Manchester dan FMIPA UGM diharapkan dapat meningkatkan akses serta kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya dalam sains dan teknologi. Kolaborasi ini juga memperkuat inovasi, berbagi pengetahuan, dan kapasitas institusi pendidikan dalam menghadapi tantangan global, dengan dukungan dari pemerintah dan mitra internasional.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Dari Peneliti Muda ke Astrofisikawan: Cerita Inspiratif Ghita Nadhira, Mahasiswi Berprestasi Fisika FMIPA UGM

Dalam acara Pengabdian Masyarakat KBK Fisika di SMAN 1 Temanggung pada 8 Oktober 2024, Ghita Nadhira, mahasiswi Fisika UGM, membagikan pengalamannya sebagai peneliti muda yang aktif sejak SMA. Peraih medali perunggu di Asia-Pacific Conference of Young Scientist 2021 ini menekankan pentingnya mengembangkan minat riset sejak dini.

Ghita mempresentasikan inovasi alat Sky Electricity, yang memanfaatkan listrik atmosfer sebagai sumber energi terbarukan. Risetnya fokus pada penggunaan perbedaan potensial listrik di atmosfer untuk menghasilkan energi bersih, solusi potensial bagi ketergantungan energi fosil. Ghita menjelaskan bahwa listrik atmosfer memiliki peluang besar untuk dikembangkan di Indonesia, mengingat fenomena alam yang mendukung.

Ia juga memberi tips kepada siswa untuk selalu peka terhadap masalah sekitar dan terus berinovasi. Menurut Ghita, kemampuan menemukan masalah dan mencari solusi lewat riset adalah kunci kesuksesan sebagai peneliti. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan diskusi dalam riset, karena ide-ide baru sering muncul dari berbagai sudut pandang.

Riset yang dibawakan Ghita berhubungan dengan SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas, karena Ghita memberikan inspirasi kepada siswa untuk mengembangkan minat di bidang riset dan sains sejak dini. Selain itu, inovasi Ghita terkait pemanfaatan listrik atmosfer mendukung SDG 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, yang berfokus pada pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan. SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur juga sangat relevan, mengingat inovasi tersebut dapat membantu mengembangkan teknologi baru yang mendukung infrastruktur energi yang berkelanjutan. Terakhir, SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan tercermin dalam kolaborasi antara siswa, peneliti, dan institusi pendidikan untuk mendorong riset yang inovatif dan berkelanjutan di masa depan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Tim Laboran Fisika Atom dan Inti (Fisanti) Departemen Fisika FMIPA UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Menyingkap Misteri Nanofisika bersama Dr. Iman Santoso, Pakar dari FMIPA UGM

Pada 8 Oktober 2024, dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat KBK Fisika FMIPA UGM di SMAN 1 Temanggung, Dr. Iman Santoso, S.Si., M.Sc. menyampaikan materi tentang pentingnya nanofisika dalam pengembangan teknologi modern, termasuk di bidang energi dan material.

Nanofisika mempelajari struktur dan fenomena pada skala nanometer, dengan berbagai aplikasi penting dalam kehidupan sehari-hari. Dr. Iman membahas, salah satunya, penggunaan bahan nano untuk meningkatkan efisiensi sel surya dalam mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Teknologi ini sangat relevan dalam mendukung transisi energi menuju sumber yang lebih ramah lingkungan.

Dr. Iman juga menjelaskan tentang quantum dots, partikel nano yang mampu menghasilkan cahaya dengan intensitas tinggi. Quantum dots ini banyak digunakan dalam teknologi layar modern, seperti televisi dan smartphone. Siswa diajak untuk memahami bagaimana penerapan fisika dalam skala nano dapat mengubah cara kita memanfaatkan energi dan material, serta bagaimana hal ini berdampak pada perkembangan teknologi masa depan.

Kegiatan ini mendukung SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dengan memberikan siswa wawasan baru tentang penerapan nanofisika dalam teknologi modern. SDG 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau juga sangat relevan karena nanoteknologi membantu meningkatkan efisiensi energi terbarukan, seperti sel surya. SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur tercermin dalam pengembangan teknologi modern yang menggunakan nanofisika, yang berpotensi mengubah banyak sektor industri di masa depan. Selain itu, SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan juga terkait, karena kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah penting dalam mempercepat inovasi berbasis nanoteknologi.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Tim Laboran Fisika Atom dan Inti (Fisanti) Departemen Fisika FMIPA UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More
Translate