Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search
Search

SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim

FMIPA UGM dan PT MAIPARK Indonesia Teken Perjanjian Kerja Sama, Dukung Indonesia Tangguh Bencana

Indonesia merupakan negara yang terkenal sebagai salah satu dari 35 negara di dunia yang memiliki risiko bencana yang tinggi. BNPB mencatat terdapat 5.400 kejadian bencana yang terjadi sepanjang tahun 2023. Bencana alam yang terjadi di Indonesia menimbulkan dampak yang cukup signifikan, baik secara fisik berupa kerusakan bangunan maupun non-fisik berupa korban jiwa hingga kerugian finansial.

Merujuk pada hal tersebut, FMIPA UGM bersama PT MAIPARK Indonesia bersinergi dalam riset pengelolaan risiko bencana melalui penandatanganan kerja sama yang diselenggarakan pada hari Rabu, 10 Juli 2024 di FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri oleh Dekan FMIPA UGM, dosen Departemen Matematika FMIPA UGM, serta Direktur Utama PT MAIPARK yang didampingi oleh jajarannya.

“Ini merupakan kehormatan bagi kami bisa bekerja sama dengan industri,” tutur Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si dalam sambutan yang diberikan.

Direktur utama PT MAIPARK, Kocu Andre Hutagalung menyampaikan bahwa dijalinnya kolaborasi tersebut bertujuan untuk menjadikan Indonesia tangguh bencana. Hal ini berarti bahwa ketika terjadi bencana di Indonesia, negara memiliki mekanisme untuk membantu korban-korban bencana.

“Hal tersebut tidak akan dimiliki jika kita tidak memiliki kemampuan mendeskripsikan risiko bencana alam. Kemudian untuk mendeskripsikan risiko bencana alam dibutuhkan model bencana alam dan di situlah peran dari kerja sama kita karena untuk mendeskripsikan model tersebut dibutuhkan ilmu pengetahuan, seperti matematika,” papar Kocu.

Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa spektrum kerja sama yang akan dibangun meliputi pendidikan hingga aktivitas penelitian serta pengembangan bisnis asuransi bencana alam. Sementara ini, sudah ada 2 mahasiswa dari Program Studi Aktuaria FMIPA UGM yang tengah melakukan magang di PT MAIPARK. Sebelumnya, PT MAIPARK juga telah aktif memperkenalkan aktuaria bencana alam melalui pemaparan kuliah singkat mengenai permodelan katostropik.

“Saya yakin bahwa kami akan mendapatkan dukungan yang tepat dan kuat, khususnya dari FMIPA UGM karena dalam industri asuransi maupun reasuransi membutuhkan dukungan pengetahuan kuantitatif dalam pengelolaan risiko bencana alam,” tutur  Kocu.

Melalui perjanjian kerja sama ini diharapkan mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri yang berdampak dalam mendukung Indonesia tangguh bencana. Acara ini turut menjadi cerminan dari SDGs di poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dalam pendidikan untuk keberlanjutan melalui peluang riset dan studi, poin 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui manajemen bencana, poin 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim melalui manajemen perubahan iklim, dan poin 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam mendorong inovasi dan kemitraan melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Alumni Geofisika FMIPA UGM Ajak Pemuda Bijak Kelola Sampah Plastik

Puluhan pemuda di Yogyakarta mendapatkan kesempatan dalam memperoleh edukasi mengenai pengelolaan sampah plastik yang dilaksanakan pada 5 – 7 Juli 2024 di Wisma Ngestilaras, Kaliurang melalui acara Jambore Pemuda Daerah. Acara yang diselenggarakan oleh Purna Pemuda Muda Indonesia dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta ini turut mengundang Shofi Rahmadini Kusumastuti sebagai narasumber. Shofi diketahui merupakan alumni Geofisika FMIPA UGM yang bergelut di bidang lingkungan.

Dengan membawa tema Habis Platsik Susah Dibuang: Lalu Kaum Muda Bisa Apa? Shofi membagikan cerita dan wawasan terkait sampah plastik dengan beragam permasalahan dan solusinya.

“Kenapa plastik bermanfaat untuk kita?”, tanya Shofi dalam membuka presentasinya kepada para peserta.

Beragam jawaban disampaikan peserta melalui apliaksi interaktif menti.com dengan jawaban yang bervariasi mulai dari murah dan ringan, mudah dibawa, ekonomis, kuat dan ringan, dan lainnya.

Peserta mendapat materi yang meliputi jenis dan kode wadah plastik yang aman digunakan untuk konsumsi dan tidak, sejarah penggunaan plastik, kondisi lingkungan di sekitar Yogyakarta, tokoh dan pegiat lingkungan, mikroplastik, gaya hidup berkelanjutan, beserta solusi dalam penanganan sampah seperti menerapkan kegiatan 6R.

“Saat ini kita tidak hanya menerapkan 3R saja tetapi 6R yang terdiri atas rethink, refuse, reduce, reuse, repair, dan recycle dalam pengelolaan sampah plastik,” papar Shofi.

Dalam hal ini, Shofi juga memperkenalkan organisasi yang mau menerima sampah masyarakat seperti daur resik serta memperkenalkan toko keperluan sehari-hari yang ramah lingkungan. Dalam mengakhiri presentasinya, Shofi menekankan peran pemuda dalam pengelolaan lingkungan terutama sampah plastik dan mengajak para pemuda untuk memulai dari sekarang juga sesuai dengan kemampuan yang ada.

Peran Shofi dalam memberikan edukasi kepada pemuda untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan wawasan dan keterampilan dalam mengelola sampah. Kemudian, turut menjadi implementasi dari SDGs nomor 6 yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui perlindungan ekosistem dan air bersih, konsumersime, pengelolaan limbah, aksi iklim, edukasi mikroplastik, dan perlindungan lingkungan.

Read More

Edukasi Bencana hingga Negeri Sakura, Dosen FMIPA UGM Gelar Pengabdian Masyarakat dengan Mount Fuji Research Institute

Dosen Geofisika FMIPA UGM, Dr. Wiwit Suryanto memberikan edukasi bencana di Kota Kawaguchiko, Jepang bersama dengan BPBD Kabupaten Karangasem Bali, Kepala SDN Sebudi Karangasem, Dr. Sukma Arida dari Universitas Udayana, dan dari forum relawan FPRB Provinsi Bali (Ibu Dewi Reny Anggraeni) pada 22 – 25 Juni 2024. Kegiatan ini adalah bagian dari proyek dengan funding dari JICA Grassroot Technical Cooperation Project dengan judul “Building a Disaster-Resistant Community through the Utilization of Local Universities as a Base for Responding to Low Frequency, Large-Scale Disasters yang dimulai sejak tahun 2022.

Dr. Wiwit Suryanto bersama tim diundang oleh Mount Fuji Research Institute untuk memberikan pendidikan mitigasi bencana erupsi gunung api, khususnya di lereng Gunung Agung, Bali. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 22 hingga 25 Juni 2024, mencakup loka karya edukasi bencana gunungapi di SMP Katsuyama di Kota Kawaguchiko, Jepang.

Melalui loka karya yang dilaksanakan di SMP Katsuyama, para siswa mendapatkan wawasan dan pemahaman mendalam perihal fenomena gunung api dan cara-cara mitigasi yang efektif. Loka karya ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kegiatan serupa di masa mendatang, baik di Jepang maupun di Indonesia.

Kegiatan ini merupakan implementasi dari poin SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses pendidikan kebencanaan. Kemudian, SDGSs nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim dengan fokus manajemen perubahan iklim. Dalam konteks mitigasi bencana alam, kegiatan ini berfokus pada peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai risiko bencana gunungapi serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak dari bencana tersebut. Selain itu, acara tersebut juga merupakan bagian dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui manajemen bencana dan pengurangan risiko bencana.

Dengan adanya kolaborasi ini, hubungan antara FMIPA UGM dan institusi internasional lainnya diharpakn akan dapat terus terjalin dengan baik serta berdampak dalam kontribusi nyata terhadap mitigasi bencana untuk kesejahteraan masyarakat global. Hal tersebut merupakan implementasi dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kemitraan global yang terjalin.

Referensi tambahan dapat ditemukan pada berita NHK dan Kanal Bali, yang melaporkan detail mengenai acara tersebut dan dampaknya terhadap upaya mitigasi bencana gunungapi.

Reportase: Wiwit Suryanto
Penulis: Febriska Noor Fitriana

Read More

UGM Delegation Attends International Symposium on Volcano Monitoring for Immediate Action Against Disaster

Dr. Wiwit delivered a presentation

A delegation from Universitas Gadjah Mada (UGM) attended an International Symposium on Volcano Monitoring for Immediate Disaster Response at the Mount Fuji Research Institute in Yamanashi Prefecture, Japan on March, 4th 2024. This event is an important milestone in the Grassroots Japan International Cooperation Agency (JICA) Project, titled “Building a Disaster-Resistant Community through the Utilisation of Local Universities as a Base for Responding to Low Frequency, Large-Scale Disasters.” This collaborative initiation, launched in 2022 and set to last until 2025, represents a strong relationship between Universitas Gadjah Mada, Universitas Udayana, and Bali’s disaster volunteer network. Dr. Ade Anggraini, a seismologist from UGM, wholeheartedly supports this project.

Pioneering research and collaborative efforts.

Dr. Wiwit Suryanto from UGM attracted delegates at the conference with his presentation on “Efforts towards Maintaining Volcano Monitoring Stations through Local Universities in Indonesia.” Dr. Suryanto’s ideas shed light on the vital link between universities, research agencies and the community, emphasizing creative techniques and the crucial role of academic institutions in disaster preparedness to develop state-of-the-art technology for monitoring, detecting and understanding the structure of a volcano.

Dr. Kazuya Yamakawa of the Mount Fuji Research Institute (MFRI) spoke “Volcanic Infrasound Observation for Quick Detection of Eruption Vents,” providing ground-breaking perspectives on the early detection of volcanic activity. This research is critical for communities living near active volcanoes to mitigate the impact of possible disasters.

Mr. Alvin Yesaya from Universitas Udayana and Mr. Suta Wijaya, Chair of the Bali Province Disaster Risk Reduction Forum, represented the project’s collaborative spirit by sharing their experiences and collective efforts in Bali. Their comments highlight the value of local participation and volunteers in disaster resilience.

Aligning with Sustainable Development Goals.

This symposium and the broader project strongly align with the United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), particularly SDG 11 (Sustainable Cities and Communities) and SDG 13. This effort, which focuses on disaster risk reduction and the use of scientific research for community safety, illustrates a proactive approach to protecting vulnerable people from natural catastrophes.

A beacon of hope for future generations.

The UGM delegation’s participation at the International Symposium on Volcano Monitoring demonstrates not only their dedication to academic success and community engagement but also serves as a light of hope for future generations. It emphasizes the significance of international collaboration, local engagement, and the critical role of education in disaster-resistant societies.

This project and similar initiatives remind us of the power of collective action and the crucial need to be prepared for natural disasters. The quest for a safer, more resilient world continues, with academia and community collaborations at the forefront.

A group photo of the International Symposium (Photos: Wiwit)

 

Keywords: disaster, volcano, symposium

Author: Dr. rer. nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si.

Photos: Dr. rer. nat.  Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si.

Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Lectures of FMIPA UGM Participates in Developing International Talent Development Modules: Boosting Student Quality in International Science Competitions

Lecture of Chemistry FMIPA UGM, Mokhammad Fajar Pradipta, B.Sc., M.Eng. was involved in drafting the module (Photo: Fajar)

 

Lectures from FMIPA UGM, including Dr. Nanang Susyanto, B.Sc., M.Sc. (Mathematics), Dr. Eng. Rinto Anugraha NQZ, B.Sc., M.Sc. (Physics), Mokhammad Fajar Pradipta, B.Sc., M.Eng. (Chemistry), and Muhammad Idham Darussalam Mardjan, B.Sc., M.Sc., Ph.D. (Chemistry), were involved in the preparation of international talent development modules at the Golden Boutique Hotel Kemayoran, Jakarta, on Feb 18th – 21st 2024. The event, organized by the National Achievement Centre (Puspresnas), aims to prepare development modules to train and mentor secondary school students (middle and high school) to enhance their performance in international talent competitions.

These international talent competitions include the International Mathematical Olympiad (IMO), International Chemistry Olympiad (IChO), International Physics Olympiad (IPhO), International Olympiad in Informatics (IOI), International Biology Olympiad (IBO), International Geography Olympiad (iGeo), International Economics Olympiad (IEO), International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA), International Earth Science Olympiad (IESO), World Schools Debating Championships (WSDC), World Universities Debating Championships (WUDC), and International Junior Science Olympiad (IJSO).

This development process involves several stages, starting from national-level selection, and intensive coaching, to sending students to international talent competitions. The Head of Puspresnas, Dr. Maria Veronica Irene Herdjiono, B.Sc., M.Sc., states that this initiative is one of Puspresnas’ efforts to enhance Indonesian students’ achievements in international talent competitions.

“International talent development is crucial to improve the performance of Indonesian students on the international stage. With structured and systematic development modules, Indonesian students can better compete in international talent competitions,” says Dr. Maria.

“Quality education is one of the keys to enhancing student performance. Additionally, addressing climate change is also a focus in international talent development, as the International Earth Science Olympiad often addresses climate change-related disaster themes,” adds Dr. Maria.

Puspresnas hopes that with these international talent development modules, the achievements of Indonesian students in international talent competitions will increase. This activity is also aligned with SDG number 4 on quality education through enhancing mathematics skills for students and number 13 on addressing climate change through mainstreaming sustainable global citizenship education.

Keywords: students, international talent development, sciences, competition

Author: Mokhamad Fajar Pradipta, B.Sc., M.Eng.

Photo: Mokhamad Fajar Pradipta, B.Sc., M.Eng.

Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM dan PT MAIPARK Indonesia Teken Perjanjian Kerja Sama, Dukung Indonesia Tangguh Bencana

Indonesia merupakan negara yang terkenal sebagai salah satu dari 35 negara di dunia yang memiliki risiko bencana yang tinggi. BNPB mencatat terdapat 5.400 kejadian bencana yang terjadi sepanjang tahun 2023. Bencana alam yang terjadi di Indonesia menimbulkan dampak yang cukup signifikan, baik secara fisik berupa kerusakan bangunan maupun non-fisik berupa korban jiwa hingga kerugian finansial.

Merujuk pada hal tersebut, FMIPA UGM bersama PT MAIPARK Indonesia bersinergi dalam riset pengelolaan risiko bencana melalui penandatanganan kerja sama yang diselenggarakan pada hari Rabu, 10 Juli 2024 di FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri oleh Dekan FMIPA UGM, dosen Departemen Matematika FMIPA UGM, serta Direktur Utama PT MAIPARK yang didampingi oleh jajarannya.

“Ini merupakan kehormatan bagi kami bisa bekerja sama dengan industri,” tutur Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si dalam sambutan yang diberikan.

Direktur utama PT MAIPARK, Kocu Andre Hutagalung menyampaikan bahwa dijalinnya kolaborasi tersebut bertujuan untuk menjadikan Indonesia tangguh bencana. Hal ini berarti bahwa ketika terjadi bencana di Indonesia, negara memiliki mekanisme untuk membantu korban-korban bencana.

“Hal tersebut tidak akan dimiliki jika kita tidak memiliki kemampuan mendeskripsikan risiko bencana alam. Kemudian untuk mendeskripsikan risiko bencana alam dibutuhkan model bencana alam dan di situlah peran dari kerja sama kita karena untuk mendeskripsikan model tersebut dibutuhkan ilmu pengetahuan, seperti matematika,” papar Kocu.

Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa spektrum kerja sama yang akan dibangun meliputi pendidikan hingga aktivitas penelitian serta pengembangan bisnis asuransi bencana alam. Sementara ini, sudah ada 2 mahasiswa dari Program Studi Aktuaria FMIPA UGM yang tengah melakukan magang di PT MAIPARK. Sebelumnya, PT MAIPARK juga telah aktif memperkenalkan aktuaria bencana alam melalui pemaparan kuliah singkat mengenai permodelan katostropik.

“Saya yakin bahwa kami akan mendapatkan dukungan yang tepat dan kuat, khususnya dari FMIPA UGM karena dalam industri asuransi maupun reasuransi membutuhkan dukungan pengetahuan kuantitatif dalam pengelolaan risiko bencana alam,” tutur  Kocu.

Melalui perjanjian kerja sama ini diharapkan mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri yang berdampak dalam mendukung Indonesia tangguh bencana. Acara ini turut menjadi cerminan dari SDGs di poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dalam pendidikan untuk keberlanjutan melalui peluang riset dan studi, poin 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui manajemen bencana, poin 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim melalui manajemen perubahan iklim, dan poin 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam mendorong inovasi dan kemitraan melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Alumni Geofisika FMIPA UGM Ajak Pemuda Bijak Kelola Sampah Plastik

Puluhan pemuda di Yogyakarta mendapatkan kesempatan dalam memperoleh edukasi mengenai pengelolaan sampah plastik yang dilaksanakan pada 5 – 7 Juli 2024 di Wisma Ngestilaras, Kaliurang melalui acara Jambore Pemuda Daerah. Acara yang diselenggarakan oleh Purna Pemuda Muda Indonesia dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta ini turut mengundang Shofi Rahmadini Kusumastuti sebagai narasumber. Shofi diketahui merupakan alumni Geofisika FMIPA UGM yang bergelut di bidang lingkungan.

Dengan membawa tema Habis Platsik Susah Dibuang: Lalu Kaum Muda Bisa Apa? Shofi membagikan cerita dan wawasan terkait sampah plastik dengan beragam permasalahan dan solusinya.

“Kenapa plastik bermanfaat untuk kita?”, tanya Shofi dalam membuka presentasinya kepada para peserta.

Beragam jawaban disampaikan peserta melalui apliaksi interaktif menti.com dengan jawaban yang bervariasi mulai dari murah dan ringan, mudah dibawa, ekonomis, kuat dan ringan, dan lainnya.

Peserta mendapat materi yang meliputi jenis dan kode wadah plastik yang aman digunakan untuk konsumsi dan tidak, sejarah penggunaan plastik, kondisi lingkungan di sekitar Yogyakarta, tokoh dan pegiat lingkungan, mikroplastik, gaya hidup berkelanjutan, beserta solusi dalam penanganan sampah seperti menerapkan kegiatan 6R.

“Saat ini kita tidak hanya menerapkan 3R saja tetapi 6R yang terdiri atas rethink, refuse, reduce, reuse, repair, dan recycle dalam pengelolaan sampah plastik,” papar Shofi.

Dalam hal ini, Shofi juga memperkenalkan organisasi yang mau menerima sampah masyarakat seperti daur resik serta memperkenalkan toko keperluan sehari-hari yang ramah lingkungan. Dalam mengakhiri presentasinya, Shofi menekankan peran pemuda dalam pengelolaan lingkungan terutama sampah plastik dan mengajak para pemuda untuk memulai dari sekarang juga sesuai dengan kemampuan yang ada.

Peran Shofi dalam memberikan edukasi kepada pemuda untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan wawasan dan keterampilan dalam mengelola sampah. Kemudian, turut menjadi implementasi dari SDGs nomor 6 yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui perlindungan ekosistem dan air bersih, konsumersime, pengelolaan limbah, aksi iklim, edukasi mikroplastik, dan perlindungan lingkungan.

Read More

Edukasi Bencana hingga Negeri Sakura, Dosen FMIPA UGM Gelar Pengabdian Masyarakat dengan Mount Fuji Research Institute

Dosen Geofisika FMIPA UGM, Dr. Wiwit Suryanto memberikan edukasi bencana di Kota Kawaguchiko, Jepang bersama dengan BPBD Kabupaten Karangasem Bali, Kepala SDN Sebudi Karangasem, Dr. Sukma Arida dari Universitas Udayana, dan dari forum relawan FPRB Provinsi Bali (Ibu Dewi Reny Anggraeni) pada 22 – 25 Juni 2024. Kegiatan ini adalah bagian dari proyek dengan funding dari JICA Grassroot Technical Cooperation Project dengan judul “Building a Disaster-Resistant Community through the Utilization of Local Universities as a Base for Responding to Low Frequency, Large-Scale Disasters yang dimulai sejak tahun 2022.

Dr. Wiwit Suryanto bersama tim diundang oleh Mount Fuji Research Institute untuk memberikan pendidikan mitigasi bencana erupsi gunung api, khususnya di lereng Gunung Agung, Bali. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 22 hingga 25 Juni 2024, mencakup loka karya edukasi bencana gunungapi di SMP Katsuyama di Kota Kawaguchiko, Jepang.

Melalui loka karya yang dilaksanakan di SMP Katsuyama, para siswa mendapatkan wawasan dan pemahaman mendalam perihal fenomena gunung api dan cara-cara mitigasi yang efektif. Loka karya ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kegiatan serupa di masa mendatang, baik di Jepang maupun di Indonesia.

Kegiatan ini merupakan implementasi dari poin SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses pendidikan kebencanaan. Kemudian, SDGSs nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim dengan fokus manajemen perubahan iklim. Dalam konteks mitigasi bencana alam, kegiatan ini berfokus pada peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai risiko bencana gunungapi serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak dari bencana tersebut. Selain itu, acara tersebut juga merupakan bagian dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui manajemen bencana dan pengurangan risiko bencana.

Dengan adanya kolaborasi ini, hubungan antara FMIPA UGM dan institusi internasional lainnya diharpakn akan dapat terus terjalin dengan baik serta berdampak dalam kontribusi nyata terhadap mitigasi bencana untuk kesejahteraan masyarakat global. Hal tersebut merupakan implementasi dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kemitraan global yang terjalin.

Referensi tambahan dapat ditemukan pada berita NHK dan Kanal Bali, yang melaporkan detail mengenai acara tersebut dan dampaknya terhadap upaya mitigasi bencana gunungapi.

Reportase: Wiwit Suryanto
Penulis: Febriska Noor Fitriana

Read More

UGM Delegation Attends International Symposium on Volcano Monitoring for Immediate Action Against Disaster

Dr. Wiwit delivered a presentation

A delegation from Universitas Gadjah Mada (UGM) attended an International Symposium on Volcano Monitoring for Immediate Disaster Response at the Mount Fuji Research Institute in Yamanashi Prefecture, Japan on March, 4th 2024. This event is an important milestone in the Grassroots Japan International Cooperation Agency (JICA) Project, titled “Building a Disaster-Resistant Community through the Utilisation of Local Universities as a Base for Responding to Low Frequency, Large-Scale Disasters.” This collaborative initiation, launched in 2022 and set to last until 2025, represents a strong relationship between Universitas Gadjah Mada, Universitas Udayana, and Bali’s disaster volunteer network. Dr. Ade Anggraini, a seismologist from UGM, wholeheartedly supports this project.

Pioneering research and collaborative efforts.

Dr. Wiwit Suryanto from UGM attracted delegates at the conference with his presentation on “Efforts towards Maintaining Volcano Monitoring Stations through Local Universities in Indonesia.” Dr. Suryanto’s ideas shed light on the vital link between universities, research agencies and the community, emphasizing creative techniques and the crucial role of academic institutions in disaster preparedness to develop state-of-the-art technology for monitoring, detecting and understanding the structure of a volcano.

Dr. Kazuya Yamakawa of the Mount Fuji Research Institute (MFRI) spoke “Volcanic Infrasound Observation for Quick Detection of Eruption Vents,” providing ground-breaking perspectives on the early detection of volcanic activity. This research is critical for communities living near active volcanoes to mitigate the impact of possible disasters.

Mr. Alvin Yesaya from Universitas Udayana and Mr. Suta Wijaya, Chair of the Bali Province Disaster Risk Reduction Forum, represented the project’s collaborative spirit by sharing their experiences and collective efforts in Bali. Their comments highlight the value of local participation and volunteers in disaster resilience.

Aligning with Sustainable Development Goals.

This symposium and the broader project strongly align with the United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), particularly SDG 11 (Sustainable Cities and Communities) and SDG 13. This effort, which focuses on disaster risk reduction and the use of scientific research for community safety, illustrates a proactive approach to protecting vulnerable people from natural catastrophes.

A beacon of hope for future generations.

The UGM delegation’s participation at the International Symposium on Volcano Monitoring demonstrates not only their dedication to academic success and community engagement but also serves as a light of hope for future generations. It emphasizes the significance of international collaboration, local engagement, and the critical role of education in disaster-resistant societies.

This project and similar initiatives remind us of the power of collective action and the crucial need to be prepared for natural disasters. The quest for a safer, more resilient world continues, with academia and community collaborations at the forefront.

A group photo of the International Symposium (Photos: Wiwit)

 

Keywords: disaster, volcano, symposium

Author: Dr. rer. nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si.

Photos: Dr. rer. nat.  Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si.

Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Lectures of FMIPA UGM Participates in Developing International Talent Development Modules: Boosting Student Quality in International Science Competitions

Lecture of Chemistry FMIPA UGM, Mokhammad Fajar Pradipta, B.Sc., M.Eng. was involved in drafting the module (Photo: Fajar)

 

Lectures from FMIPA UGM, including Dr. Nanang Susyanto, B.Sc., M.Sc. (Mathematics), Dr. Eng. Rinto Anugraha NQZ, B.Sc., M.Sc. (Physics), Mokhammad Fajar Pradipta, B.Sc., M.Eng. (Chemistry), and Muhammad Idham Darussalam Mardjan, B.Sc., M.Sc., Ph.D. (Chemistry), were involved in the preparation of international talent development modules at the Golden Boutique Hotel Kemayoran, Jakarta, on Feb 18th – 21st 2024. The event, organized by the National Achievement Centre (Puspresnas), aims to prepare development modules to train and mentor secondary school students (middle and high school) to enhance their performance in international talent competitions.

These international talent competitions include the International Mathematical Olympiad (IMO), International Chemistry Olympiad (IChO), International Physics Olympiad (IPhO), International Olympiad in Informatics (IOI), International Biology Olympiad (IBO), International Geography Olympiad (iGeo), International Economics Olympiad (IEO), International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA), International Earth Science Olympiad (IESO), World Schools Debating Championships (WSDC), World Universities Debating Championships (WUDC), and International Junior Science Olympiad (IJSO).

This development process involves several stages, starting from national-level selection, and intensive coaching, to sending students to international talent competitions. The Head of Puspresnas, Dr. Maria Veronica Irene Herdjiono, B.Sc., M.Sc., states that this initiative is one of Puspresnas’ efforts to enhance Indonesian students’ achievements in international talent competitions.

“International talent development is crucial to improve the performance of Indonesian students on the international stage. With structured and systematic development modules, Indonesian students can better compete in international talent competitions,” says Dr. Maria.

“Quality education is one of the keys to enhancing student performance. Additionally, addressing climate change is also a focus in international talent development, as the International Earth Science Olympiad often addresses climate change-related disaster themes,” adds Dr. Maria.

Puspresnas hopes that with these international talent development modules, the achievements of Indonesian students in international talent competitions will increase. This activity is also aligned with SDG number 4 on quality education through enhancing mathematics skills for students and number 13 on addressing climate change through mainstreaming sustainable global citizenship education.

Keywords: students, international talent development, sciences, competition

Author: Mokhamad Fajar Pradipta, B.Sc., M.Eng.

Photo: Mokhamad Fajar Pradipta, B.Sc., M.Eng.

Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate