Search
Search
Search

mipa

Kesan dan Pesan Alumni pada Malam Kangen Temu Alumni Dies Natalis FMIPA UGM ke-69

Pada acara Malam Kangen Temu Alumni dalam rangka peringatan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 yang diadakan pada 14 September 2024, beberapa alumni berbagi kesan dan pesan mereka. Nilam, alumni Prodi Kimia Angkatan 2014, mengungkapkan kekagumannya terhadap perkembangan FMIPA UGM yang semakin maju. Ia berharap kualitas pendidikan di FMIPA terus meningkat dan mampu mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam intelektual, tetapi juga dalam hal sikap dan perilaku. Nilam juga menyoroti perubahan fisik bangunan yang kini jauh lebih baik dibandingkan saat ia masih kuliah.

Sementara itu, Lucy, Agatha, dan Ardea, alumni Prodi Kimia Angkatan 2018, sangat terkesan dengan acara Malam Kangen Temu Alumni tersebut. Mereka berharap fakultas bisa menjadi wadah yang lebih kuat untuk menyatukan para alumni. Bagi mereka, acara ini tidak hanya menjadi momen nostalgia, tetapi juga kesempatan untuk napak tilas serta bersilaturahmi dengan seluruh warga FMIPA UGM, lintas angkatan, dan program studi.

Acara yang diselenggarakan FMIPA UGM ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui menciptakan generasi yang kompeten dan berkarakter, serta terus berinovasi dalam memberikan pendidikan yang inklusif dan merata bagi semua pihak. Acara ini juga relevan dengan SDGs ke-17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dengan adanya kolaborasi antara alumni dan institusi pendidikan yang menjadi kunci untuk memperkuat jaringan dan bersama-sama mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Sadar Kondisi Lingkungan, Mahasiswi FMIPA Bagikan Pengalaman Menjadi Relawan Waste Event Managament

Kansa, seorang mahasiswi FMIPA UGM, membagikan pengalamannya ketika bergabung dengan komunitas pecinta alam Lokalogi yang berfokus pada pengelolaan limbah acara atau waste event management. Lokalogi merupakan bagian dari Pramuka UGM yang berperan penting dalam menjaga kebersihan lingkungan ketika acara-acara besar kampus berlangsung, seperti PIONIR (acara pengenalan mahasiswa baru) dan Gelanggang Expo (GELEX). Ketertarikan Kansa untuk bergabung muncul setelah mengetahui tujuan dan kegiatan komunitas ini, yang sejalan dengan minat dan kepeduliannya terhadap lingkungan.

“Saya suka mencari kegiatan bermanfaat. Ketika mendapat poster volunteering untuk waste event management saat PIONIR UGM, Saya langsung mendaftar untuk merasakan euforia menjadi relawan,” ujar Kansa.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan selama volunteering cukup beragam. Dalam acara PIONIR UGM, Kansa bertugas pada hari pertama dan kedua untuk membimbing mahasiswa baru (GAMADA) dalam memilah sampah. Sampah organik ditempatkan di ember untuk dijadikan makanan maggot sedangkan sampah anorganik dikumpulkan dengan rapi dalam trashbag, dan sampah residu dibuang ke tempat sampah yang telah disediakan

Salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi Kansa adalah menyadari betapa besar jumlah food waste yang dihasilkan selama acara PIONIR.

Food waste di fakultas saya saja sudah bisa mencapai 30 kg. Gimana kalau seluruh fakultas UGM digabungkan? Pengalaman ini membuat Saya lebih bersyukur dan membuat Saya lebih aware tentang menghabiskan makanan gara tidak menjadi limbah”, ungkapnya.

Ia berharap semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya pengelolaan limbah, terutama food waste.  Keterlibatannya dalam waste event management telah menjadi langkah konkret untuk meningkatkan kesadaran banyak orang tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mengelola sampah dengan baik di lingkungan sekitar. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Kansa Medina
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Rekatkan Persahabatan Satu Rumpun, UiTM Adakan Joint Class Actuarial Science untuk Berbagi Pengalaman dan Pengetahuan Tentang Aplikasi Excel dan VBA

Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia mengadakan Joint Class bersama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 11 September 2024. Workshop ini berfokus pada penerapan Microsoft Excel dan VBA dalam bidang aktuaria dan asuransi, yang dihadiri oleh mahasiswa kedua universitas. Salah satu dosen UiTM, Nur Khaliza, menjelaskan bahwa dipilihnya UGM sebagai mitra karena kedua universitas memiliki latar belakang dan topik pembelajaran yang serupa.

“Kami merasa sangat tertarik dengan kesempatan untuk berbagi pengetahuan dari para ahli tentang topik aktuaria antara UGM dan UiTM, terutama tentang aplikasi Excel dan VBA sehingga mahasiswa bisa menerapkan apa yang mereka pelajari,” ungkap Nur Khaliza.

UiTM sendiri memiliki School of Mathematical Sciences dan School of Computing Sciences, di mana dalam School of Mathematical Sciences terdapat 3 departemen yang salah satunya adalah Departemen Ilmu Aktuaria. Menurut Nur Khaliza, tujuan utama UiTM dalam mengadakan workshop ini adalah untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan sekaligus membangun persahabatan serta kolaborasi yang lebih erat antara UiTM dan UGM, mengingat kedua institusi memiliki hubungan serumpun.

UiTM sangat antusias terhadap program-program kolaborasi di masa depan dengan FMIPA UGM dan berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dalam berbagai bentuk kegiatan akademik lainnya.

Acara ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Kolaborasi akademik ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan pelatihan yang relevan, tetapi juga memperkuat kemitraan global dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidang aktuaria.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Dorong Kompetensi Mahasiswa Baru, Himpunan Mahasiswa Geofisika FMIPA UGM Beri Wawasan Organisasi

Himpunan Mahasiswa Geofisika FMIPA UGM menyelenggarakan kegiatan pengenalan pada mahasiswa baru di bidang organisasi. Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian acara dari masa pengenalan mahasiswa baru di tingkat jurusan Geofisika. Dalam hal ini, Pamungkas yang merupakan Ketua Ikatan Alumni Geofisika FMIPA UGM turut hadir dan memberikan arahan kepada mahasiswa baru khususnya untuk lebih mengenal satu sama lain baik di organisasi mahasiswa atau teman satu angkatannya.

“HMGF (Himpunan Mahasiswa Geofisika) mengundang teman-teman mahasiswa 2024 untuk mengenal lebih dekat HMGF seperti apa. Sebagai maba, alangkah lebih baik mengetahui wadah yang menaungi program studi. Hal ini juga upaya untuk promosi HMGF kan tahun depan mereka pengurus. Alangkah lebih baik mereka tahu sekarang,” papar Abel selaku Koordinator Acara.

Melalui booth yang disediakan seperti pameran, mahasiswa baru dapat mengunjungi dan menanyakan langsung perihal bidang organisasi yang sesuai dengan minat mereka. Bidang yang dapat dikunjungi yaitu akademik, internal, kewirausahaan, sosial masyarkat, society of exploration geophysics, minat dan bakat, pengembangan SDM, media dan informasi, dan hubungan masyarakat.

“Semoga angkatan 24 bisa lebih kenal dekat dan merasa terlindungi dengan adanya HMGF,” papar Abel.

Kegiatan Elins Planet yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan mahasiswa baik secara teknis atau non teknis di bidangnya. Selain itu, kegiatan tersebut mengimplementasikan SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kegiatan praktik terhadap komponen yang sudah disiapkan untuk mewadahi ide dari mahasiswa baru.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Indara Nurwulandari

Read More

Cerita Nugi, Mahasiswa FMIPA UGM Dorong Petani Desa dengan Kreasi Hasil Bumi Jadi Sambal Salak

Sambal merupakan salah satu makanan favorit masyarakat di Indonesia dengan beragam kreasi yang dibuat sesuai dengan daerahnya. Hal ini menjadi salah satu peluang bagi Anugrah Yuwan Atmadja, yang akrab disapa Nugi, mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM untuk turut mendorong kreasi masyarakat di kawasan Desa Purwobinangun. Pada mulanya, melalui program pengabdian PPK Ormawa 2022, Nugi berhasil mendirikan Salacca Space sebagai rumah inovasi pengolahan salak di Desa Purwobinangun. Salah satu produk unggulan yang dikembangkan adalah Sambalacca, atau sambal salak yang diproduksi menggunakan hasil bumi khas Desa Purwobinangun.

“Produk ini dapat menjadi pendobrak usaha-usaha lainnya mulai dari petani salak sebagai supplier bahan baku dan rempah-rempah lainnya serta usaha restoran yang terlibat. Dukanya adalah ketika harga cabai dan bahan baku lainnya sedang mengalami kenaikan,” papar Nugi.

Sambalacca dapat dibeli dengan harga Rp18.000 untuk 1 botol dengan ukuran 120gram. Saat ini, penjualan Sambalacca berfokus pada penjualan B2B ke salah satu restoran yang ada di Godean bernama Tamanjiwo Resto. Beberapa menu yang disediakan di restoran ini menggunakan sambal salak dari Sambalacca sebagai menu pelengkapnya.

“Kesannya adalah sangat senang ketika produk ini dapat membantu petani salak yang mengalami kesulitan menjual hasil bumi mereka karena harga salak yang kian menurun. Dengan adanya produk ini, salak dapat dijual dengan nilai jual yang tinggi,” papar Nugi.

Dalam hal ini, Nugi turut berharap bahwa bisnis ini semoga dapat dikembangkan lebih jauh lagi bersama teman-teman yang lain setelah lulus kuliah. Merujuk pada upaya Nugi tersebut menjadi implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang wirausaha dan sosial masyarakt. Selain itu, upaya tersebut menjadi cerminan SDGs nomor 8 yaitu pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui produktivitas ekonomi petani salak serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi hasil bumi masyarakat desa.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Anugrah Yuwan Atmadja

Read More

Cerita Yehezkiel, Mahasiswa FMIPA UGM Penerima Kesempatan Emas Belajar di Taiwan

Berawal dari tawaran program kerjasama dari dosen Fisika, Yehezkiel mahasiswa Prodi Fisika S1 angkatan 2019 berbagi pengalamannya terkait kesempatan emas belajar di Taiwan melalui program INERSI. Program ini menawarkan beasiswa penuh yang mencakup biaya perjalanan, biaya hidup, dan dukungan dari universitas di Taiwan.

“Walaupun saat itu saya sedang mencari pekerjaan, Saya merasa ini adalah kesempatan untuk mengupgrade diri. Proses seleksi tidak mudah bagi Saya. Tantangan terbesar yang Saya hadapi adalah culture berbahasa di sana yang tidak dominan berbahasa bahasa Inggris,” papar Yehezkiel mahasiswa penerima beasiswa.

Yehezkiel bercerita alasannya memilih Taiwan sebagai tempat mengemban studi lanjut. Sebenarnya, Jepang adalah pilihan tujuan yang pertama. Namun, karena persyaratan bahasa lebih ketat di Jepang, dirinya memutuskan untuk fokus pada program di Taiwan.

“Kuliah lanjut di bidang semikonduktor adalah harapan Saya dari awal dengan target jangka panjang dan jangka pendek. Saya berharap dapat memperluas jaringan internasional dan mendapatkan pengalaman baru, khususnya di bidang semikonduktor,” papar Yehezkiel.

Yehezkiel juga bercita-cita untuk memberikan kontribusi lebih kepada Indonesia dalam bidang ini yang menurutnya masih kurang dikenal oleh masyarakat luas. Meskipun ia harus belajar dari awal berbahasa Mandarin, Yehezkiel sangat bersemangat untuk menguasai bahasa Mandarin. Hal ini bertujuan untuk mempermudah berkomunikasi dan memperluas jaringan di Asia.

Dengan semangat dan ketekunan, Yehezkiel membuktikan bahwa kesempatan untuk belajar di luar negeri bisa menjadi batu loncatan untuk karir yang lebih cemerlang. Program ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu akses terhadap pendidikan, dengan program FMIPA yang memberikan kesempatan kepada mahasiswanya dalam program studi lanjut ke Taiwan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Wahyu Micho
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Cerita Dr. Chalis, Sosok Dosen Muda FMIPA UGM Berprestasi Sejak Bangku Sekolah dan Aktif Kegiatan Pengabdian

Berprestasi sejak bangku sekolah mengantarkan Dr. Chalis Setyadi, S.Si., M.Sc. yang akrab disapa Pak Chalis menjadi seorang dosen muda Fisika FMIPA UGM. Dengan membawa nama harum sekolah dan daerahnya, dirinya mampu bersaing di ajang nasional dalam kompetisi bergengsi yaitu Olimpiade Siswa Nasional di bidang Fisika. Pada saat ini, Dr. Chalis mengampu mata kuliah Fisika khususnya di bidang fisika partikel, teori medan kuantum, fisika dasar, dan elektromagnetika.

Dr. Chalis menyelesaikan studi sarjana dan pasca sarjana di Fisika UGM dan melanjutkan jenjang doktornya di Grooningen Belanda dengan fokus penelitian struktur internal proton. Usai menyelesaikan studi doktornya pada tahun 2003, dirinya langsung mendapatkan kesempatan mengajar sebagai dosen Fisika di FMIPA UGM.

“Intinya ingin tahu bagaimana dinamika partikel-partikel penyusun proton yang membentuk karakter atau bagaimana karakter proton bisa terbentuk serta dampaknya untuk teknologi masa depan. Energi proton yang terkuat di alam semesta yang potensinya bisa diekstrak di masa depan. Harapannya, untuk ilmu Fisika ke depan agar bisa berkontribusi lebih banyak untuk kemajuan fisika dan sains karena mereka mahasiswa sebetulnya mampu tapi terbatas dalam akses informasi terbaru,” papar Dr. Chalis.

Selain aktif mengajar, Dr. Chalis turut aktif dalam kegiatan pengabdian sebagai Ketua Yayasan Hikmah Teknosains atau Pesantren Fisika. Awalnya, Pesantren Fisika tersebut dimulai dari salah satu dosen senior Fisika FMIPA UGM yaitu Prof. Kamsul Abraha. Tujuan dari adanya pesantren tersebut adalah untuk pembinaan mahasiswa muslim Fisika dalam hal sains dan agama. Mahasiswa tersebut mendapatkan fasilitas tempat tinggal dan ilmu,

Sosok Dr. Chalis yang berprestasi dan aktif dalam kegiatan pengabdian menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang sains dan membuka akses pendidikan bagi mahasiswa melalui Pesantren Fisika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Dukung Kualitas Mahasiswa Baru, Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM Beri Wawasan Kepemimpinan dan Kompetensi

Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM menyelenggarakan kegiatan pengenalan pada mahasiswa baru di bidang kepemimpinan dan kompetensi. Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian acara dari masa pengenalan mahasiswa baru di tingkat jurusan yang diberi nama Elins Planet. Pada tahun sebelumnya, materi yang diberikan sebatan mengenai teknis-teknis terkait kegiatan akademik di kampus. Namun, tahun ini, mahasiswa baru diberikan wawasan mengenai kepemimpinan dan kompetensi khususnya pada bidang softskill.

“Aku ngeliat mabanya lebih semangat dari tahun sebelumnya. Lebih excited. Di teknis mereka semangat banget kayak bilang “ini kak aku bikin ini itu”, papar Zidan selaku Koordinator Acara Elins Planet.

Dalam hal ini, Zidan turut memaparkan rangkaian acara yang terbagi ke dalam 3 bagian yaitu Skill Set Forum, Kelompok Studi Elins, dan Forum Group Discussion. Di balik suksesnya acara yang dilaksanakan oleh segenap Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi, Zidan mengaku sempat terdapat tantangan dalam memimpin acara tersebut.

“Tantangannya gimana kita cari materi yang tepat. Materi tahun sebelumnya tuh beda soalnya karena fokus ke teknis terus. Jadi, kita materi biar ada pemantik yang bisa memimpin (softskill) dan teknis,” papar Zidan.

Pada bagian Skill Set Forum, pokok materi yang disampaikan adalah mengenai mengenal diri sendiri, bagaimana menjadi pemimpin yang baik, cara mengelola organisasi, dan cara berkembang di organisasi. Pada bagian Kelompok Studi Elins, materi yang diberikan seputar kegiatan teknis dan contohnya sehingga mahasiswa baru langsung melakukan praktik dengan sensor. Para mahasiswa juga diberikan komponen untuk melakukan praktik dan ide dibebaskan untuk mereka. Terakhir, pada bagian Forum Group Discussion, terdapat kegiatan diskusi mengenai simulasi atau permainan yang tujuannya melatih kemampuan berpikir mahasiswa.

“Harapannya, semoga Elins Planet sukses dan ilmu untuk mabanya bermanfaat,” ungkap Zidan.

Kegiatan Elins Planet yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan mahasiswa baik secara teknis atau non teknis di bidangnya. Selain itu, kegiatan tersebut mengimplementasikan SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kegiatan praktik terhadap komponen yang sudah disiapkan untuk mewadahi ide dari mahasiswa baru.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Indara Nurwulandari

Read More

Kesan dan Pesan Alumni pada Malam Kangen Temu Alumni Dies Natalis FMIPA UGM ke-69

Pada acara Malam Kangen Temu Alumni dalam rangka peringatan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 yang diadakan pada 14 September 2024, beberapa alumni berbagi kesan dan pesan mereka. Nilam, alumni Prodi Kimia Angkatan 2014, mengungkapkan kekagumannya terhadap perkembangan FMIPA UGM yang semakin maju. Ia berharap kualitas pendidikan di FMIPA terus meningkat dan mampu mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam intelektual, tetapi juga dalam hal sikap dan perilaku. Nilam juga menyoroti perubahan fisik bangunan yang kini jauh lebih baik dibandingkan saat ia masih kuliah.

Sementara itu, Lucy, Agatha, dan Ardea, alumni Prodi Kimia Angkatan 2018, sangat terkesan dengan acara Malam Kangen Temu Alumni tersebut. Mereka berharap fakultas bisa menjadi wadah yang lebih kuat untuk menyatukan para alumni. Bagi mereka, acara ini tidak hanya menjadi momen nostalgia, tetapi juga kesempatan untuk napak tilas serta bersilaturahmi dengan seluruh warga FMIPA UGM, lintas angkatan, dan program studi.

Acara yang diselenggarakan FMIPA UGM ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui menciptakan generasi yang kompeten dan berkarakter, serta terus berinovasi dalam memberikan pendidikan yang inklusif dan merata bagi semua pihak. Acara ini juga relevan dengan SDGs ke-17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dengan adanya kolaborasi antara alumni dan institusi pendidikan yang menjadi kunci untuk memperkuat jaringan dan bersama-sama mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Sadar Kondisi Lingkungan, Mahasiswi FMIPA Bagikan Pengalaman Menjadi Relawan Waste Event Managament

Kansa, seorang mahasiswi FMIPA UGM, membagikan pengalamannya ketika bergabung dengan komunitas pecinta alam Lokalogi yang berfokus pada pengelolaan limbah acara atau waste event management. Lokalogi merupakan bagian dari Pramuka UGM yang berperan penting dalam menjaga kebersihan lingkungan ketika acara-acara besar kampus berlangsung, seperti PIONIR (acara pengenalan mahasiswa baru) dan Gelanggang Expo (GELEX). Ketertarikan Kansa untuk bergabung muncul setelah mengetahui tujuan dan kegiatan komunitas ini, yang sejalan dengan minat dan kepeduliannya terhadap lingkungan.

“Saya suka mencari kegiatan bermanfaat. Ketika mendapat poster volunteering untuk waste event management saat PIONIR UGM, Saya langsung mendaftar untuk merasakan euforia menjadi relawan,” ujar Kansa.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan selama volunteering cukup beragam. Dalam acara PIONIR UGM, Kansa bertugas pada hari pertama dan kedua untuk membimbing mahasiswa baru (GAMADA) dalam memilah sampah. Sampah organik ditempatkan di ember untuk dijadikan makanan maggot sedangkan sampah anorganik dikumpulkan dengan rapi dalam trashbag, dan sampah residu dibuang ke tempat sampah yang telah disediakan

Salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi Kansa adalah menyadari betapa besar jumlah food waste yang dihasilkan selama acara PIONIR.

Food waste di fakultas saya saja sudah bisa mencapai 30 kg. Gimana kalau seluruh fakultas UGM digabungkan? Pengalaman ini membuat Saya lebih bersyukur dan membuat Saya lebih aware tentang menghabiskan makanan gara tidak menjadi limbah”, ungkapnya.

Ia berharap semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya pengelolaan limbah, terutama food waste.  Keterlibatannya dalam waste event management telah menjadi langkah konkret untuk meningkatkan kesadaran banyak orang tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mengelola sampah dengan baik di lingkungan sekitar. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Kansa Medina
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Rekatkan Persahabatan Satu Rumpun, UiTM Adakan Joint Class Actuarial Science untuk Berbagi Pengalaman dan Pengetahuan Tentang Aplikasi Excel dan VBA

Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia mengadakan Joint Class bersama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 11 September 2024. Workshop ini berfokus pada penerapan Microsoft Excel dan VBA dalam bidang aktuaria dan asuransi, yang dihadiri oleh mahasiswa kedua universitas. Salah satu dosen UiTM, Nur Khaliza, menjelaskan bahwa dipilihnya UGM sebagai mitra karena kedua universitas memiliki latar belakang dan topik pembelajaran yang serupa.

“Kami merasa sangat tertarik dengan kesempatan untuk berbagi pengetahuan dari para ahli tentang topik aktuaria antara UGM dan UiTM, terutama tentang aplikasi Excel dan VBA sehingga mahasiswa bisa menerapkan apa yang mereka pelajari,” ungkap Nur Khaliza.

UiTM sendiri memiliki School of Mathematical Sciences dan School of Computing Sciences, di mana dalam School of Mathematical Sciences terdapat 3 departemen yang salah satunya adalah Departemen Ilmu Aktuaria. Menurut Nur Khaliza, tujuan utama UiTM dalam mengadakan workshop ini adalah untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan sekaligus membangun persahabatan serta kolaborasi yang lebih erat antara UiTM dan UGM, mengingat kedua institusi memiliki hubungan serumpun.

UiTM sangat antusias terhadap program-program kolaborasi di masa depan dengan FMIPA UGM dan berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dalam berbagai bentuk kegiatan akademik lainnya.

Acara ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Kolaborasi akademik ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan pelatihan yang relevan, tetapi juga memperkuat kemitraan global dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidang aktuaria.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Dorong Kompetensi Mahasiswa Baru, Himpunan Mahasiswa Geofisika FMIPA UGM Beri Wawasan Organisasi

Himpunan Mahasiswa Geofisika FMIPA UGM menyelenggarakan kegiatan pengenalan pada mahasiswa baru di bidang organisasi. Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian acara dari masa pengenalan mahasiswa baru di tingkat jurusan Geofisika. Dalam hal ini, Pamungkas yang merupakan Ketua Ikatan Alumni Geofisika FMIPA UGM turut hadir dan memberikan arahan kepada mahasiswa baru khususnya untuk lebih mengenal satu sama lain baik di organisasi mahasiswa atau teman satu angkatannya.

“HMGF (Himpunan Mahasiswa Geofisika) mengundang teman-teman mahasiswa 2024 untuk mengenal lebih dekat HMGF seperti apa. Sebagai maba, alangkah lebih baik mengetahui wadah yang menaungi program studi. Hal ini juga upaya untuk promosi HMGF kan tahun depan mereka pengurus. Alangkah lebih baik mereka tahu sekarang,” papar Abel selaku Koordinator Acara.

Melalui booth yang disediakan seperti pameran, mahasiswa baru dapat mengunjungi dan menanyakan langsung perihal bidang organisasi yang sesuai dengan minat mereka. Bidang yang dapat dikunjungi yaitu akademik, internal, kewirausahaan, sosial masyarkat, society of exploration geophysics, minat dan bakat, pengembangan SDM, media dan informasi, dan hubungan masyarakat.

“Semoga angkatan 24 bisa lebih kenal dekat dan merasa terlindungi dengan adanya HMGF,” papar Abel.

Kegiatan Elins Planet yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan mahasiswa baik secara teknis atau non teknis di bidangnya. Selain itu, kegiatan tersebut mengimplementasikan SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kegiatan praktik terhadap komponen yang sudah disiapkan untuk mewadahi ide dari mahasiswa baru.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Indara Nurwulandari

Read More

Cerita Nugi, Mahasiswa FMIPA UGM Dorong Petani Desa dengan Kreasi Hasil Bumi Jadi Sambal Salak

Sambal merupakan salah satu makanan favorit masyarakat di Indonesia dengan beragam kreasi yang dibuat sesuai dengan daerahnya. Hal ini menjadi salah satu peluang bagi Anugrah Yuwan Atmadja, yang akrab disapa Nugi, mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM untuk turut mendorong kreasi masyarakat di kawasan Desa Purwobinangun. Pada mulanya, melalui program pengabdian PPK Ormawa 2022, Nugi berhasil mendirikan Salacca Space sebagai rumah inovasi pengolahan salak di Desa Purwobinangun. Salah satu produk unggulan yang dikembangkan adalah Sambalacca, atau sambal salak yang diproduksi menggunakan hasil bumi khas Desa Purwobinangun.

“Produk ini dapat menjadi pendobrak usaha-usaha lainnya mulai dari petani salak sebagai supplier bahan baku dan rempah-rempah lainnya serta usaha restoran yang terlibat. Dukanya adalah ketika harga cabai dan bahan baku lainnya sedang mengalami kenaikan,” papar Nugi.

Sambalacca dapat dibeli dengan harga Rp18.000 untuk 1 botol dengan ukuran 120gram. Saat ini, penjualan Sambalacca berfokus pada penjualan B2B ke salah satu restoran yang ada di Godean bernama Tamanjiwo Resto. Beberapa menu yang disediakan di restoran ini menggunakan sambal salak dari Sambalacca sebagai menu pelengkapnya.

“Kesannya adalah sangat senang ketika produk ini dapat membantu petani salak yang mengalami kesulitan menjual hasil bumi mereka karena harga salak yang kian menurun. Dengan adanya produk ini, salak dapat dijual dengan nilai jual yang tinggi,” papar Nugi.

Dalam hal ini, Nugi turut berharap bahwa bisnis ini semoga dapat dikembangkan lebih jauh lagi bersama teman-teman yang lain setelah lulus kuliah. Merujuk pada upaya Nugi tersebut menjadi implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang wirausaha dan sosial masyarakt. Selain itu, upaya tersebut menjadi cerminan SDGs nomor 8 yaitu pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui produktivitas ekonomi petani salak serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi hasil bumi masyarakat desa.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Anugrah Yuwan Atmadja

Read More

Cerita Yehezkiel, Mahasiswa FMIPA UGM Penerima Kesempatan Emas Belajar di Taiwan

Berawal dari tawaran program kerjasama dari dosen Fisika, Yehezkiel mahasiswa Prodi Fisika S1 angkatan 2019 berbagi pengalamannya terkait kesempatan emas belajar di Taiwan melalui program INERSI. Program ini menawarkan beasiswa penuh yang mencakup biaya perjalanan, biaya hidup, dan dukungan dari universitas di Taiwan.

“Walaupun saat itu saya sedang mencari pekerjaan, Saya merasa ini adalah kesempatan untuk mengupgrade diri. Proses seleksi tidak mudah bagi Saya. Tantangan terbesar yang Saya hadapi adalah culture berbahasa di sana yang tidak dominan berbahasa bahasa Inggris,” papar Yehezkiel mahasiswa penerima beasiswa.

Yehezkiel bercerita alasannya memilih Taiwan sebagai tempat mengemban studi lanjut. Sebenarnya, Jepang adalah pilihan tujuan yang pertama. Namun, karena persyaratan bahasa lebih ketat di Jepang, dirinya memutuskan untuk fokus pada program di Taiwan.

“Kuliah lanjut di bidang semikonduktor adalah harapan Saya dari awal dengan target jangka panjang dan jangka pendek. Saya berharap dapat memperluas jaringan internasional dan mendapatkan pengalaman baru, khususnya di bidang semikonduktor,” papar Yehezkiel.

Yehezkiel juga bercita-cita untuk memberikan kontribusi lebih kepada Indonesia dalam bidang ini yang menurutnya masih kurang dikenal oleh masyarakat luas. Meskipun ia harus belajar dari awal berbahasa Mandarin, Yehezkiel sangat bersemangat untuk menguasai bahasa Mandarin. Hal ini bertujuan untuk mempermudah berkomunikasi dan memperluas jaringan di Asia.

Dengan semangat dan ketekunan, Yehezkiel membuktikan bahwa kesempatan untuk belajar di luar negeri bisa menjadi batu loncatan untuk karir yang lebih cemerlang. Program ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu akses terhadap pendidikan, dengan program FMIPA yang memberikan kesempatan kepada mahasiswanya dalam program studi lanjut ke Taiwan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Wahyu Micho
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Cerita Dr. Chalis, Sosok Dosen Muda FMIPA UGM Berprestasi Sejak Bangku Sekolah dan Aktif Kegiatan Pengabdian

Berprestasi sejak bangku sekolah mengantarkan Dr. Chalis Setyadi, S.Si., M.Sc. yang akrab disapa Pak Chalis menjadi seorang dosen muda Fisika FMIPA UGM. Dengan membawa nama harum sekolah dan daerahnya, dirinya mampu bersaing di ajang nasional dalam kompetisi bergengsi yaitu Olimpiade Siswa Nasional di bidang Fisika. Pada saat ini, Dr. Chalis mengampu mata kuliah Fisika khususnya di bidang fisika partikel, teori medan kuantum, fisika dasar, dan elektromagnetika.

Dr. Chalis menyelesaikan studi sarjana dan pasca sarjana di Fisika UGM dan melanjutkan jenjang doktornya di Grooningen Belanda dengan fokus penelitian struktur internal proton. Usai menyelesaikan studi doktornya pada tahun 2003, dirinya langsung mendapatkan kesempatan mengajar sebagai dosen Fisika di FMIPA UGM.

“Intinya ingin tahu bagaimana dinamika partikel-partikel penyusun proton yang membentuk karakter atau bagaimana karakter proton bisa terbentuk serta dampaknya untuk teknologi masa depan. Energi proton yang terkuat di alam semesta yang potensinya bisa diekstrak di masa depan. Harapannya, untuk ilmu Fisika ke depan agar bisa berkontribusi lebih banyak untuk kemajuan fisika dan sains karena mereka mahasiswa sebetulnya mampu tapi terbatas dalam akses informasi terbaru,” papar Dr. Chalis.

Selain aktif mengajar, Dr. Chalis turut aktif dalam kegiatan pengabdian sebagai Ketua Yayasan Hikmah Teknosains atau Pesantren Fisika. Awalnya, Pesantren Fisika tersebut dimulai dari salah satu dosen senior Fisika FMIPA UGM yaitu Prof. Kamsul Abraha. Tujuan dari adanya pesantren tersebut adalah untuk pembinaan mahasiswa muslim Fisika dalam hal sains dan agama. Mahasiswa tersebut mendapatkan fasilitas tempat tinggal dan ilmu,

Sosok Dr. Chalis yang berprestasi dan aktif dalam kegiatan pengabdian menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang sains dan membuka akses pendidikan bagi mahasiswa melalui Pesantren Fisika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Dukung Kualitas Mahasiswa Baru, Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM Beri Wawasan Kepemimpinan dan Kompetensi

Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM menyelenggarakan kegiatan pengenalan pada mahasiswa baru di bidang kepemimpinan dan kompetensi. Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian acara dari masa pengenalan mahasiswa baru di tingkat jurusan yang diberi nama Elins Planet. Pada tahun sebelumnya, materi yang diberikan sebatan mengenai teknis-teknis terkait kegiatan akademik di kampus. Namun, tahun ini, mahasiswa baru diberikan wawasan mengenai kepemimpinan dan kompetensi khususnya pada bidang softskill.

“Aku ngeliat mabanya lebih semangat dari tahun sebelumnya. Lebih excited. Di teknis mereka semangat banget kayak bilang “ini kak aku bikin ini itu”, papar Zidan selaku Koordinator Acara Elins Planet.

Dalam hal ini, Zidan turut memaparkan rangkaian acara yang terbagi ke dalam 3 bagian yaitu Skill Set Forum, Kelompok Studi Elins, dan Forum Group Discussion. Di balik suksesnya acara yang dilaksanakan oleh segenap Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi, Zidan mengaku sempat terdapat tantangan dalam memimpin acara tersebut.

“Tantangannya gimana kita cari materi yang tepat. Materi tahun sebelumnya tuh beda soalnya karena fokus ke teknis terus. Jadi, kita materi biar ada pemantik yang bisa memimpin (softskill) dan teknis,” papar Zidan.

Pada bagian Skill Set Forum, pokok materi yang disampaikan adalah mengenai mengenal diri sendiri, bagaimana menjadi pemimpin yang baik, cara mengelola organisasi, dan cara berkembang di organisasi. Pada bagian Kelompok Studi Elins, materi yang diberikan seputar kegiatan teknis dan contohnya sehingga mahasiswa baru langsung melakukan praktik dengan sensor. Para mahasiswa juga diberikan komponen untuk melakukan praktik dan ide dibebaskan untuk mereka. Terakhir, pada bagian Forum Group Discussion, terdapat kegiatan diskusi mengenai simulasi atau permainan yang tujuannya melatih kemampuan berpikir mahasiswa.

“Harapannya, semoga Elins Planet sukses dan ilmu untuk mabanya bermanfaat,” ungkap Zidan.

Kegiatan Elins Planet yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan mahasiswa baik secara teknis atau non teknis di bidangnya. Selain itu, kegiatan tersebut mengimplementasikan SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kegiatan praktik terhadap komponen yang sudah disiapkan untuk mewadahi ide dari mahasiswa baru.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Indara Nurwulandari

Read More
Translate