Berjualan sejak di bangku kuliah, Dipta Eka Satria yang akrab disapa Dipta tak menyangka bahwa brownis lumer buatannya mampu laku hingga ratusan porsi dalam setiap kali dirinya melakukan pre order atau pra pesan. Diketahui, brownis lumer buatannya merupakan bagian dari usaha keluarganya di bawah naungan Djiwani Kitchen. Terdapat 3 menu utama pada brownis lumernya yaitu coklat, green tea, dan red velvet. Namun, varian coklatnya menjadi menu favorit pilihan pelanggannya. Ketiga menunya tersebut memiliki pilihan topping atau taburan yang beragam serta dapat disesuaikan dengan permintaan pelanggan seperti keju, kukis, dan sprinkle.
“Pada awal penjualan, kami menjual brownies lumer box dengan sistem preorder dan dengan sistem COD untuk pengantaran pemesanan. Awalnya, kami ragu karena ini sekadar camilan untuk penggajal perut saja. Namun, takdir berkata lain. Saat preorder batch pertama masuk dengan jumlah pemesanan 25 box brownies, selanjutnya kloter kedua 40box, dan kloter ketiga hingga 48box. Pemesanan tertinggi Djiwani mencapai hingga lebih dari 190 box. Sangat bersyukurnya kami jika banyaknya customer yang cocok dan suka dengan brownies lumer Djiwani Kitchen,” papar Dipta.
Di balik laris manisnya camilan yang digemari berbagai kalangan tersebut, Dipta juga turut memaparkan kendala yang dihadapinya saat proses produksi. Hal ini berkaitan dengan pengembangan varian taburan atau topping yang bervariasi dan daya tahannya terutama dalam skema pengantaran ke pelanggan luar kota.
“Harapan kami dengan adanya Djiwani Kitchen ini dapat melengkapi nutrisi dan sebagai teman nyemil di keseharian customer baik di rumah, suatu acara, maupun di mana customer berada baik dengan olahan manis atau asin yang tentunya bervariasi agar tidak membosankan dan tentunya cocok di lidah para customer,” papar Dipta.
Dalam hal ini, kisah Dipta tersebut menjadi implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan di bidang wirausaha. Selain itu, upaya tersebut menjadi cerminan SDGs nomor 8 yaitu pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui produktivitas ekonomi yang dilakukan.
Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Dipta Eka Satria