Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search
Search

Pakar Kimia FMIPA UGM Ungkap Keajaiban Pasta Gigi untuk Penangkal Gas Air Mata

Dra. Ani Setyopratiwi, M.Si., selaku peneliti, dosen, sekaligus pakar Kimia FMIPA UGM turut memberikan informasi mengenai penggunaan pasta gigi yang kerap dipakai saat mahasiswa atau masyarakat melakukan aksi di jalan. Hal ini dilakukan karena pasta gigi telah dipercaya oleh khalayak umum sebagai media proteksi dari paparan gas air mata. Namun, derasnya arus informasi pemberitaan akhir-akhir ini cukup membuat masyarakat bingung karena adanya narasi betapa berbahayanya penggunaan pasta gigi untuk diaplikasikan di wajah.

Menurut Dra. Ani, semua pasta gigi dapat digunakan untuk menangkal efek gas air mata karena terdapat emulsi yang terkandung dalam pasta gigi dan gas air mata yang jika bertemu akan saling merusak satu sama lain. Emulsi pada pasta gigi adalah berupa gel dan emulsi pada gas air mata adalah berupa air.

“Semua pasta gigi khususnya pasta gigi yang baru bisa digunakan karena larutannya masih homogen. Kalau sudah lama dan tercampur air, larutannya cenderung pecah dan berair sehingga emulsinya sudah rusak dan kurang efektif,” papar Dra. Ani.

“Kalau pakai pasta gigi kan mahal, bisa pakai larutan air garam yang disemprotkan di sekitar yang terkena paparan gas air mata sebagai alternatifnya.” Papar Dra. Ani.

Dra. Ani juga menjelaskan bahwa pasta gigi cenderung tidak berbahaya kecuali bagi beberapa orang yang memiliki kecenderungan alergi dan kulit sensitif.

FMIPA UGM juga turut menyajikan infografis mengenai korelasi penggunaan pasta gigi dan kandungan gas air mata yang dapat diakses melalui air mata melalui tautan di bawah ini: https://www.instagram.com/p/C_LRq1iSruC/?img_index=3

Edukasi yang diberikan melalui konten infografis menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap informasi mengenai penggunaan pasta gigi dan bahaya akan gas air mata. Kemudian, informasi ini turut mendapatkan apresiasi dari masyarakat di media sosial karena sesuai dengan konteks permasalahan sosial yang sedang terjadi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gamabr: Dhanada Santika
Foto: Danendra Azriel Ramdhany

Other News

Categories

Translate