Search
Search
Search

FMIPA UGM Beri Edukasi Penggunaan Pasta Gigi dalam Menangkal Gas Air Mata

Pasta gigi kerap dipakai oleh para mahasiswa atau masyarakat saat melakukan aksi di jalan. Namun, beberapa waktu terakhir, ada berita dan informasi yang menarasikan bahwa pasta gigi tidak terlalu efektif untuk digunakan sebagai media proteksi diri dari gas air mata. Selain itu, masyarakat dan mahasiswa belum secara utuh menyadari kandungan dari gas air mata yang membahayakan diri mereka. Untuk itu, FMIPA UGM melalui konten infografis memberikan edukasi mengenai efektifitas pasta gigi dan bahaya dari gas air mata khususnya ketika digunakan saat aksi turun ke jalan.

Hingga saat ini, konten infografis tersebut mampu menarik warganet untuk memberikan pertanyaan dan apresiasi terkait konten yang dibahas.

“Pengetahuan yang bagus untuk bekal mengawal keadilan,” papar akun @philorocker

Informasi yang disampaikan adalah berdasarkan hasil dari wawancara dengan salah satu pakar Kimia UGM, Dra. Ani Setyopratiwi, M.Si., Menurutnya, semua pasta gigi dapat digunakan untuk menangkal efek gas air mata karena terdapat emulsi yang terkandung dalam pasta gigi dan gas air mata yang jika bertemu akan saling merusak satu sama lain.

“Kalau pakai pasta gigi kan mahal, bisa pakai larutan air garam yang disemprotkan di sekitar yang terkena paparan gas air mata sebagai alternatifnya.” Papar Dra. Ani.

Dra. Ani juga menjelaskan bahwa pasta gigi cenderung tidak berbahaya kecuali bagi beberapa orang yang memiliki kecenderungan alergi dan kulit sensitif.

Simak lebih lanjut konten infografis mengenai pasta gigi dan gas air mata melalui tautan https://www.instagram.com/p/C_LRq1iSruC/?img_index=3

Edukasi yang diberikan melalui konten infografis menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap informasi mengenai penggunaan pasta gigi dan bahaya akan gas air mata. Kemudian, informasi ini turut mendapatkan apresiasi dari masyarakat di media sosial karena sesuai dengan konteks permasalahan sosial yang sedang terjadi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gamabr: Dhanada Santika
Foto: Danendra Azriel Ramdhany

Translate