Setelah mengabdi selama puluhan tahun sebagai seorang pendidik di FMIPA UGM, Dr. -Ing. Ari Setiawan, M.Si., tutup usia pada hari Selasa, 20 Agustus 2024. Pilu dan duka yang dirasakan keluarga, rekan akademisi, dan pelayat menyelimuti seluruh rangkaian duka yang dilaksanakan di kediamannnya di Kalasan, Sleman.
“Selama berkarya di FMIPA UGM, beliau dikenal sebagai sosok yang baik. Selama hidupnya beliau sosok yang tekun dalam ilmunya serta dedikasinya dalam pembelajaran di kelas. Pada momen terakhir ini, izinkanlah saya haturkan terima kasih atas dedikasinya terhadap FMIPA UGM, terutama program studi Geofisika dan Departemen Fisika,” papar Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, selaku Dekan FMIPA UGM saat sambutan di tempat duka (20/8).
Tidak hanya disegani sebagai seorang akademisi, Dr. -Ing. Ari Setiawan yang akrab disapa Pak Ari tersebut memiliki tempat istimewa di hati para mahasiswa dan koleganya.
“Keingat jaman kuliah ambil mata kuliah Geostatistika. Ada satu materi yang aku kurang paham dan aku tanya ke beliau. Setelahnya, aku bilang paham tapi ekspresiku masih kelihatan bingung. Beliau tanpa keberatan mengulang lagi penjelasan sampai paham bahkan aku tidak minta untuk mengulang. Sampai ekspresi pun beliau paham. Salah satu alasan ambil topik skripsi inversi karena kelas beliau. Berdedikasi tinggi dan selalu tulus dalam mengajar,” kenang Ichak, salah satu mahasiswa Geofisika FMIPA UGM.
Dedikasi dan kiprahnya selain sebagai dosen adalah sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Mahasiswa yang turut menaungi berbagai kegiatan mahasiswa hingga menangani berbagai permasalahan yang dihadapi mahasiswa.
“Pak Ari sosok yang suka membanggakan orang lain dalam hal ini mengapresiasi sehingga kita merasa turut dihargai dan bangga,” papar Pamungkas selaku Ketua Alumni Geofisika FMIPA UGM.
Semangat dan dedikasinya di bidang pendidikan menjadi sumber inspirasi bagi orang lain. Walaupun kerap merasa tidak sehat, beliau tetap ingin produktif untuk melakukan pengajaran dan penelitian. Dengan demikian, semangat dan dedikasinya tersebut patut untuk dikenang bagi semua orang dalam menjalani kehidupan dan menggapai Impian. Selamat jalan, Pak Ari.
Penulis: Febriska Noor Fitriana
Fotografer: Irchash Azkiya Maknuna