Search
Search
Search

Sukses Bina Panitia Pionir Pascal, Intip Dr. Chalis Sosok Koordinator Gugus di FMIPA UGM

Puncak acara sekaligus penutupan Pionir Pascal 2024 menjadi momen besar dan berharga bagi Dr. Chalis selaku Koordinator Gugus di FMIPA UGM. Pasalnya, sosok dosen di program studi Fisika UGM ini mampu meluangkan waktu di tengah kesibukannya sebagai pengajar dan peneliti untuk membersamai proses seluruh rangkaian dan panitia Pionir Pascal 2024 hingga berjalan lancar dan sukses sampai di hari penutupan.

“Saya sangat senang melihat mahasiswa begitu kreatif dan antusias dalam menjalankan misi menjadi representasi MIPA untuk menyambut keluarga baru MIPA serta memperkenalkan MIPA kepada Gamami (Gadjah Mada MIPA). Saya sangat terkesan dengan proses pengenalan kampus MIPA kepada Gamami dapat dikemas dalam berbagai aktifitas yang menarik dan meriah, tergambar dari kebahagiaan Gamami mengikuti Pascal selama 2 hari. Semua kegiatan didesain secara mandiri oleh mahasiswa, saya sebagai Korgus hanya menjaga gawang agar semua konsep dan pelaksanaan mengikuti aturan yang ada yang tertuang dalam pakta integritas,” ungkap Dr. Chalis.

Namun, di balik suksesnya acara Pionir Pascal, ada beberapa lika-liku yang dijalani bersama segenap panitia lainnya.

“Ini adalah pertama kali menjadi Koordinator Gugus (Korgus) dan juga merupakan kali pertama terlibat dalam kegaiatan Pionir. Banyak hal yang harus dipelajari mandiri seperti alur koordinasi, bagaimana memilih panitia mahasiswa, pertanggungjawaban ke Fakultas dan Universitas. Tidak hanya memastikan bahwa acara Pionir Pascal berjalan dengan baik namun juga harus mengawal seluruh aktifitas Pionir di Gugus Herman Yohanes (MIPA) hari pertama hingga akhir. Korgus juga harus menguasai seluruh materi dan acara termasuk games karena harus siap menjadi pemateri di sesi apapun jika dibutuhkan,” papar Dr. Chalis.

Selain itu, Dr. Chalis jugaa menyampaikan bahwa tantangan terbesar bagi Korgus baru seperti dirinya adalah mendesain aktifitas Darma Bakti Kampus (DBK) untuk mahasiswa MIPA yang tidak lulus Pionir. Hal ini tidak mudah baginya selain karena masih penugasan yang baru, dirinya juga harus memastikan bobot materi dan jam kegiatan DBK ekuivalen dengan Pionir.

Usai terselenggaranya Pionir Pascal di FMIPA UGM, Dr. Chalis berharap agar Pionir Pascal dapat dipersiapkan lebih awal.

“Sebaiknya Februari sudah mulai dipilih kordum dan dibentuk panitia. Tahun ini kepanitiaan Pascal dibentuk agak terlambat. Namun, panitia mahasiswa begerak begitu cepat dan adaptif dalam mengejar tenggat waktu pembuatan konsep dan review dari tim Task Force yang begitu singkat. Sebaiknya juga ada transfer materi kepada Korgus berikutnya agar proses pemahaman tugas dan tanggung jawab Korgus lebih cepat,” kat Dr. Chalis.

Harapan lain yang turut disampaikan adalah sebaiknya terdapat komunikasi lebih baik dengan universitas yang memiliki akses ke mahasiswa baru dalam rangka meningkatkan partisipasi Gamada, khususnya Gamami di Pionir dan Pionir Pascal.

Terselenggaranya kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan bagi panitia Pionir Pascal FMIPA UGM. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Translate