Mahasiswa KKN FMIPA UGM mengajak anak-anak di kawasan Gunung Merapi tepatnya di Ngemplak, Sleman untuk melakukan eksperimen vulkanik. Kegiatan dilakukan melalui simulasi letusan gunung api dan pengenalan tentang proses kerja gunung api serta mitigasi bencananya dengan cara yang sederhana. Media pembelajaran yang digunakan adalah clay atau plastisin, soda kue, cuka, dan pewarna merah. Plastisin dibuat menyerupai bentuk gunung api sedangkan pewarna merah digunakan sebagai pewarna lava pada gunung api.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan pada anak-anak pada fenomena alam khususnya gunung api dengan cara yang seru dan mudah dimengerti. Selain menyenangkan, eksperimen ini juga memberikan gambaran tentang bagaimana gunung api bekerja sekaligus menumbuhkan kesadaran akan mitigasi bencana,” ujar Carel, mahasiswa program studi Geofisika UGM yang sedang melakukan KKN.
Carel juga berharap bahwa dengan adanya kegiatan eksperimen ini akan menambah ilmu anak-anak dan menjadi bekal yang bermanfaat. Hal ini juga berkaitan dengan kawasan tempat tinggal mereka yang berada di kawasan rawan bencana letusan gunung api yang aktif yaitu Gunung Merapi.
“Seru, selain dapat mengenalkan proses meletusnya gunung api, saya senang melihat adik-adik sangat antusias melakukan eksperimen ini. Senang melihat keantusiasan adik adik juga ibu-ibu yang mendampingi anaknya, turut memvideokan anaknya dengan senyuman saat anaknya melakukan eksperimen tersebut. itu yang membuat proker ini berkesan, seru, dan haru menurut saya. Jadi kangen ibu di rumah,” ujar Carel.
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN FMIPA UGM tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan anak-anak dengan melakukan eksperimen dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pengurangan risiko bencana dengan simulasi bencana gunung api.
Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Carelica Fitara