Lincah dan luwes dalam menabuh gendang, Viga memainkan peran penting dalam sebuah permainan tabuhan karawitan. Tidak hanya piawai dalam memainkan 1 instrumen, Viga mampu memainkan hampir semua instrumen gamelan yang ada seperti bonang, saron, kenong, dan lainnya. Sosok mahasiswa yang sedang menempuh studi pascasarjana di FMIPA UGM tersebut turut mendukung hidupnya komunitas karawitan yang ada di lingkungan fakultasnya yaitu Tim Karawitan Laras Sains. Perjalanannya menabuh gamelan di lingkungan kampus sudah dimulai sejak menempuh studi sarjana di tahun 2018.
“Sangat senang bisa bergabung ke Laras Sains. Bisa bertukar pikiran dan latihan bersama. Suasana ngobrol santai di ruang gamelan kan beda kalau ngobrol di kelas,” papar Viga mengenai kesan mengikuti komunitas Laras Sains.
Viga turut menceritakan bahwa tidak ada pembeda bagi pemain pemula dan ahli ketika bergabung dalam Laras Sains. Perbedaan jenjang usia yang cukup kontras juga bukan menjadi tembok penghalang bagi para pemain. Menurutnya, para pemain yang dianggap senior justru dianggap menaungi atau mengemong para pemain pemula atau pemain muda. Terhadap pemain pemula, Viga juga turut membantu mengarahkan dan mengajari hingga tuntas.
Viga mengaku merasa sedih jika jadwal karawitan tidak dapat terlaksana akibat perbedaan masing-masing jadwal dari anggota atau pemain karawitan. Dalam hal ini, dirinya menuturkan bahwa Laras Sains merupakan wadah yang tepat untuk menyalurkan emosi ke arah yang positif terutama ketika sedang merasa penat di kala pekerjaan atau perkuliahan.
“Laras Sains bukan untuk bagus-bagusan skill, tapi malah tempat untuk menyalurkan emosi ke arah yang positif,” pungkasnya.
Keterlibatan Viga sebagai pelestari budaya di lingkungan fakultas merupakan salah 1 cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan seni dan budaya yang diberikan kepada rekan mahasiswa atau sivitas kampus serta nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.
Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto dan Anugrah Yuwan Atmaja