Cuaca dingin yang melanda kawasan Indonesia menjadi topik pembicaraan di berbagai sudut jagat media sosial. Mulai dari fenomena es di Dieng hingga kabut tebal yang menyelimuti rumah-rumah warga. Dalam hal ini, FMIPA UGM beri edukasi mengenai fenomena cuaca dingin yang terjadi dari sudut ilmu Geofisika.
Dalam hal ini, penyebab suhu dingin yang terjadi disebabkan oleh 3 faktor. Pertama, angin dominan dari arah timur membawa massa udara kering dan dingin dari daratan Australia ke Indonesia sehingga tidak mendukung pertumbuhan awan. Hal ini menyebabkan langit menjadi cerah sepanjang hari. Kedua, kurangnya tutupan awan pada malam hari menyebabkan radiasi panas dari permukaan bumi terpancar ke atmosfer tanpa ada hambatan yang mengakibatkan penurunan suhu yang signifikan. Ketiga, angin yang tenang di malam hari menghambat pencampuran udara sehingga udara dingin terperangkap di permukaan bumi.
Selain penjelasan mengenai fenomena yang ada, terdapat edukasi dan sosialisasi mengenai tips menjaga kesehatan di kondisi dingin seperti menjaga olahraga dengan minimal 15 menit setiap hari, mengonsumsi vitamin dan air putih, dan menjaga pola istirahat dan aktivitas. Edukasi mengenai fenomena cuaca dingin tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan yang diberikan untuk memberikan wawasan terhadap isu yang ada. Simak konten Cuaca Dingin melalui tautan https://www.instagram.com/p/C9mLKlDyFWh/?img_index=8.
Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM