Search
Search
Search

SDGs

Rekatkan Persahabatan Satu Rumpun, UiTM Adakan Joint Class Actuarial Science untuk Berbagi Pengalaman dan Pengetahuan Tentang Aplikasi Excel dan VBA

Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia mengadakan Joint Class bersama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 11 September 2024. Workshop ini berfokus pada penerapan Microsoft Excel dan VBA dalam bidang aktuaria dan asuransi, yang dihadiri oleh mahasiswa kedua universitas. Salah satu dosen UiTM, Nur Khaliza, menjelaskan bahwa dipilihnya UGM sebagai mitra karena kedua universitas memiliki latar belakang dan topik pembelajaran yang serupa.

“Kami merasa sangat tertarik dengan kesempatan untuk berbagi pengetahuan dari para ahli tentang topik aktuaria antara UGM dan UiTM, terutama tentang aplikasi Excel dan VBA sehingga mahasiswa bisa menerapkan apa yang mereka pelajari,” ungkap Nur Khaliza.

UiTM sendiri memiliki School of Mathematical Sciences dan School of Computing Sciences, di mana dalam School of Mathematical Sciences terdapat 3 departemen yang salah satunya adalah Departemen Ilmu Aktuaria. Menurut Nur Khaliza, tujuan utama UiTM dalam mengadakan workshop ini adalah untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan sekaligus membangun persahabatan serta kolaborasi yang lebih erat antara UiTM dan UGM, mengingat kedua institusi memiliki hubungan serumpun.

UiTM sangat antusias terhadap program-program kolaborasi di masa depan dengan FMIPA UGM dan berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dalam berbagai bentuk kegiatan akademik lainnya.

Acara ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Kolaborasi akademik ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan pelatihan yang relevan, tetapi juga memperkuat kemitraan global dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidang aktuaria.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Dorong Kompetensi Mahasiswa Baru, Himpunan Mahasiswa Geofisika FMIPA UGM Beri Wawasan Organisasi

Himpunan Mahasiswa Geofisika FMIPA UGM menyelenggarakan kegiatan pengenalan pada mahasiswa baru di bidang organisasi. Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian acara dari masa pengenalan mahasiswa baru di tingkat jurusan Geofisika. Dalam hal ini, Pamungkas yang merupakan Ketua Ikatan Alumni Geofisika FMIPA UGM turut hadir dan memberikan arahan kepada mahasiswa baru khususnya untuk lebih mengenal satu sama lain baik di organisasi mahasiswa atau teman satu angkatannya.

“HMGF (Himpunan Mahasiswa Geofisika) mengundang teman-teman mahasiswa 2024 untuk mengenal lebih dekat HMGF seperti apa. Sebagai maba, alangkah lebih baik mengetahui wadah yang menaungi program studi. Hal ini juga upaya untuk promosi HMGF kan tahun depan mereka pengurus. Alangkah lebih baik mereka tahu sekarang,” papar Abel selaku Koordinator Acara.

Melalui booth yang disediakan seperti pameran, mahasiswa baru dapat mengunjungi dan menanyakan langsung perihal bidang organisasi yang sesuai dengan minat mereka. Bidang yang dapat dikunjungi yaitu akademik, internal, kewirausahaan, sosial masyarkat, society of exploration geophysics, minat dan bakat, pengembangan SDM, media dan informasi, dan hubungan masyarakat.

“Semoga angkatan 24 bisa lebih kenal dekat dan merasa terlindungi dengan adanya HMGF,” papar Abel.

Kegiatan Elins Planet yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan mahasiswa baik secara teknis atau non teknis di bidangnya. Selain itu, kegiatan tersebut mengimplementasikan SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kegiatan praktik terhadap komponen yang sudah disiapkan untuk mewadahi ide dari mahasiswa baru.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Indara Nurwulandari

Read More

Cerita Nugi, Mahasiswa FMIPA UGM Dorong Petani Desa dengan Kreasi Hasil Bumi Jadi Sambal Salak

Sambal merupakan salah satu makanan favorit masyarakat di Indonesia dengan beragam kreasi yang dibuat sesuai dengan daerahnya. Hal ini menjadi salah satu peluang bagi Anugrah Yuwan Atmadja, yang akrab disapa Nugi, mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM untuk turut mendorong kreasi masyarakat di kawasan Desa Purwobinangun. Pada mulanya, melalui program pengabdian PPK Ormawa 2022, Nugi berhasil mendirikan Salacca Space sebagai rumah inovasi pengolahan salak di Desa Purwobinangun. Salah satu produk unggulan yang dikembangkan adalah Sambalacca, atau sambal salak yang diproduksi menggunakan hasil bumi khas Desa Purwobinangun.

“Produk ini dapat menjadi pendobrak usaha-usaha lainnya mulai dari petani salak sebagai supplier bahan baku dan rempah-rempah lainnya serta usaha restoran yang terlibat. Dukanya adalah ketika harga cabai dan bahan baku lainnya sedang mengalami kenaikan,” papar Nugi.

Sambalacca dapat dibeli dengan harga Rp18.000 untuk 1 botol dengan ukuran 120gram. Saat ini, penjualan Sambalacca berfokus pada penjualan B2B ke salah satu restoran yang ada di Godean bernama Tamanjiwo Resto. Beberapa menu yang disediakan di restoran ini menggunakan sambal salak dari Sambalacca sebagai menu pelengkapnya.

“Kesannya adalah sangat senang ketika produk ini dapat membantu petani salak yang mengalami kesulitan menjual hasil bumi mereka karena harga salak yang kian menurun. Dengan adanya produk ini, salak dapat dijual dengan nilai jual yang tinggi,” papar Nugi.

Dalam hal ini, Nugi turut berharap bahwa bisnis ini semoga dapat dikembangkan lebih jauh lagi bersama teman-teman yang lain setelah lulus kuliah. Merujuk pada upaya Nugi tersebut menjadi implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang wirausaha dan sosial masyarakt. Selain itu, upaya tersebut menjadi cerminan SDGs nomor 8 yaitu pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui produktivitas ekonomi petani salak serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi hasil bumi masyarakat desa.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Anugrah Yuwan Atmadja

Read More

Cerita Yehezkiel, Mahasiswa FMIPA UGM Penerima Kesempatan Emas Belajar di Taiwan

Berawal dari tawaran program kerjasama dari dosen Fisika, Yehezkiel mahasiswa Prodi Fisika S1 angkatan 2019 berbagi pengalamannya terkait kesempatan emas belajar di Taiwan melalui program INERSI. Program ini menawarkan beasiswa penuh yang mencakup biaya perjalanan, biaya hidup, dan dukungan dari universitas di Taiwan.

“Walaupun saat itu saya sedang mencari pekerjaan, Saya merasa ini adalah kesempatan untuk mengupgrade diri. Proses seleksi tidak mudah bagi Saya. Tantangan terbesar yang Saya hadapi adalah culture berbahasa di sana yang tidak dominan berbahasa bahasa Inggris,” papar Yehezkiel mahasiswa penerima beasiswa.

Yehezkiel bercerita alasannya memilih Taiwan sebagai tempat mengemban studi lanjut. Sebenarnya, Jepang adalah pilihan tujuan yang pertama. Namun, karena persyaratan bahasa lebih ketat di Jepang, dirinya memutuskan untuk fokus pada program di Taiwan.

“Kuliah lanjut di bidang semikonduktor adalah harapan Saya dari awal dengan target jangka panjang dan jangka pendek. Saya berharap dapat memperluas jaringan internasional dan mendapatkan pengalaman baru, khususnya di bidang semikonduktor,” papar Yehezkiel.

Yehezkiel juga bercita-cita untuk memberikan kontribusi lebih kepada Indonesia dalam bidang ini yang menurutnya masih kurang dikenal oleh masyarakat luas. Meskipun ia harus belajar dari awal berbahasa Mandarin, Yehezkiel sangat bersemangat untuk menguasai bahasa Mandarin. Hal ini bertujuan untuk mempermudah berkomunikasi dan memperluas jaringan di Asia.

Dengan semangat dan ketekunan, Yehezkiel membuktikan bahwa kesempatan untuk belajar di luar negeri bisa menjadi batu loncatan untuk karir yang lebih cemerlang. Program ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu akses terhadap pendidikan, dengan program FMIPA yang memberikan kesempatan kepada mahasiswanya dalam program studi lanjut ke Taiwan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Wahyu Micho
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Cerita Dr. Chalis, Sosok Dosen Muda FMIPA UGM Berprestasi Sejak Bangku Sekolah dan Aktif Kegiatan Pengabdian

Berprestasi sejak bangku sekolah mengantarkan Dr. Chalis Setyadi, S.Si., M.Sc. yang akrab disapa Pak Chalis menjadi seorang dosen muda Fisika FMIPA UGM. Dengan membawa nama harum sekolah dan daerahnya, dirinya mampu bersaing di ajang nasional dalam kompetisi bergengsi yaitu Olimpiade Siswa Nasional di bidang Fisika. Pada saat ini, Dr. Chalis mengampu mata kuliah Fisika khususnya di bidang fisika partikel, teori medan kuantum, fisika dasar, dan elektromagnetika.

Dr. Chalis menyelesaikan studi sarjana dan pasca sarjana di Fisika UGM dan melanjutkan jenjang doktornya di Grooningen Belanda dengan fokus penelitian struktur internal proton. Usai menyelesaikan studi doktornya pada tahun 2003, dirinya langsung mendapatkan kesempatan mengajar sebagai dosen Fisika di FMIPA UGM.

“Intinya ingin tahu bagaimana dinamika partikel-partikel penyusun proton yang membentuk karakter atau bagaimana karakter proton bisa terbentuk serta dampaknya untuk teknologi masa depan. Energi proton yang terkuat di alam semesta yang potensinya bisa diekstrak di masa depan. Harapannya, untuk ilmu Fisika ke depan agar bisa berkontribusi lebih banyak untuk kemajuan fisika dan sains karena mereka mahasiswa sebetulnya mampu tapi terbatas dalam akses informasi terbaru,” papar Dr. Chalis.

Selain aktif mengajar, Dr. Chalis turut aktif dalam kegiatan pengabdian sebagai Ketua Yayasan Hikmah Teknosains atau Pesantren Fisika. Awalnya, Pesantren Fisika tersebut dimulai dari salah satu dosen senior Fisika FMIPA UGM yaitu Prof. Kamsul Abraha. Tujuan dari adanya pesantren tersebut adalah untuk pembinaan mahasiswa muslim Fisika dalam hal sains dan agama. Mahasiswa tersebut mendapatkan fasilitas tempat tinggal dan ilmu,

Sosok Dr. Chalis yang berprestasi dan aktif dalam kegiatan pengabdian menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang sains dan membuka akses pendidikan bagi mahasiswa melalui Pesantren Fisika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Dukung Kualitas Mahasiswa Baru, Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM Beri Wawasan Kepemimpinan dan Kompetensi

Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM menyelenggarakan kegiatan pengenalan pada mahasiswa baru di bidang kepemimpinan dan kompetensi. Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian acara dari masa pengenalan mahasiswa baru di tingkat jurusan yang diberi nama Elins Planet. Pada tahun sebelumnya, materi yang diberikan sebatan mengenai teknis-teknis terkait kegiatan akademik di kampus. Namun, tahun ini, mahasiswa baru diberikan wawasan mengenai kepemimpinan dan kompetensi khususnya pada bidang softskill.

“Aku ngeliat mabanya lebih semangat dari tahun sebelumnya. Lebih excited. Di teknis mereka semangat banget kayak bilang “ini kak aku bikin ini itu”, papar Zidan selaku Koordinator Acara Elins Planet.

Dalam hal ini, Zidan turut memaparkan rangkaian acara yang terbagi ke dalam 3 bagian yaitu Skill Set Forum, Kelompok Studi Elins, dan Forum Group Discussion. Di balik suksesnya acara yang dilaksanakan oleh segenap Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi, Zidan mengaku sempat terdapat tantangan dalam memimpin acara tersebut.

“Tantangannya gimana kita cari materi yang tepat. Materi tahun sebelumnya tuh beda soalnya karena fokus ke teknis terus. Jadi, kita materi biar ada pemantik yang bisa memimpin (softskill) dan teknis,” papar Zidan.

Pada bagian Skill Set Forum, pokok materi yang disampaikan adalah mengenai mengenal diri sendiri, bagaimana menjadi pemimpin yang baik, cara mengelola organisasi, dan cara berkembang di organisasi. Pada bagian Kelompok Studi Elins, materi yang diberikan seputar kegiatan teknis dan contohnya sehingga mahasiswa baru langsung melakukan praktik dengan sensor. Para mahasiswa juga diberikan komponen untuk melakukan praktik dan ide dibebaskan untuk mereka. Terakhir, pada bagian Forum Group Discussion, terdapat kegiatan diskusi mengenai simulasi atau permainan yang tujuannya melatih kemampuan berpikir mahasiswa.

“Harapannya, semoga Elins Planet sukses dan ilmu untuk mabanya bermanfaat,” ungkap Zidan.

Kegiatan Elins Planet yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan mahasiswa baik secara teknis atau non teknis di bidangnya. Selain itu, kegiatan tersebut mengimplementasikan SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kegiatan praktik terhadap komponen yang sudah disiapkan untuk mewadahi ide dari mahasiswa baru.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Indara Nurwulandari

Read More

Cerita Jose, Mahasiswa Elins FMIPA Tuai Prestasi di Ajang Model United Nation

Ajang Model United Nation (MUN) menjadi momen kompetisi bergengsi di mana peserta berperan sebagai duta besar atau diplomat suatu negara untuk representasikan untuk menyelesaikan isu-isu global yang penting untuk meningkatkan kesadaran global, melatih cara berpikir secara kritis, dan cara melobi. Walaupun pada praktiknya peserta didominasi oleh mahasiswa sosial humaniora, cerita Jose Otto Ranier yang merupakan mahasiswa saisn dari program studi Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM mampu turut bersaing dan berprestasi di ajang tersebut.

“Perjalanan untuk menjadi anggota MUN pun tidak mudah. Sebelum mendaftarkan diri, Saya adalah mahasiswa yang sangat berlatar belakang sains dan belum terbiasa dengan hal-hal seperti public speaking dan membuat esai bertema politik. Tetapi, hal itu justru membuat Saya lebih semangat dalam meningkatkan tingkat riset, grammar, dan cara berpikir kritis,” papar Jose.

Jose turut dilibatkan sebagai anggota akademik United Nations Security Council (UNSC) untuk kompetisi MUN terbesar di Jogja yang diketahui sebagai Jogja International Model United Nations atau JOINMUN.

“Setelah belajar atas kesalahan dan meningkatkan kekurangan Saya dalam berlomba, Saya akhirnya mendapatkan juara Best Position Paper yang membuktikan bahwa karya tulis saya diberikan penghargaan terbaik & Verbal Commendation atau juara runner up ketiga pada debat di acara Udayana Model United Nations 2023,” papar Jose.

Walaupun terdapat tantangan dalam mengikuti kompetisi MUN, Jose tetap berusaha untuk meningkatkan kemampuan diri. Pada tahun 2024, dirinya juga kembali berkompetisi melalui ajang Jakarta International Model United Nation pada bulan Agustus.

“Saya harap bahwa semua mahasiswa FMIPA yang memiliki minat atau bakat di suatu bidang yang berbeda dengan jurusannya agar tetap mengikuti organisasi atau komunitas UGM yang dapat membantu mengasah kemampuan mereka dan semoga dapat membawa prestasi untuk universitas yang mereka cintai. Lawanlah ketakutan kalian untuk menggapai kebahagiaan pada akhirnya!” ungkap Jose.

Prestasi dan keterampilan Jose sebagai mahasiswa turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan untuk berkompetisi. Selain itu, kegiatan tersebut mengimplementasikan SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kegiatan MUN yang memberikan wadah untuk menyelesaikan isu-isu global melalui inovasi yang ada.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Jose Otto Ranier

Read More

Suguhkan Cerita Karir Lulusan Sains, FMIPA UGM Sambut Kunjungan MAN Insan Cendikia Serpong

Pengalaman langsung mengenal berbagai program studi di FMIPA UGM menjadi kesempatan berharga bagi para siswa, guru, dan pimpinan MAN Insan Cendikia Serpong pada hari Kamis, 26 September 2024. Dalam hal ini, para siswa dan guru disambut dan dipandu langsung oleh Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si.. Dalam pemaparan mengenai seluk belum FMIPA UGM, siswa dan guru mendapatkan informasi terkait daftar program studi, jejaring dan karir alumni, fasilitas fakultas, dan lainnya. Selain itu, terdapat sesi tanya jawab yang saling memberikan wawasan atau hal baru baik bagi FMIPA atau siswa dan guru.

“Kita di FMIPA punya hacker tetapi soleh dan solehah untuk melakukan penetrasi situs-situs. Saat ini, penangan data-data masih rentan dibajak orang. Kemudian, di FMIPA juga sedang melakukan pengembangan fisika forensik dan kesehatan. Misal, meneliti efek dari konsumsi narkoba melalui pengecekan rambutnya,” jelas Prof. Kuwat.

Kemudian, siswa kembali ditunjukkan potret alumni FMIPA UGM yang tidak hanya bekerja di bidang yang linear saja tetapi juga di berbagai bidang dengan capaian karir yang cemerlang. Seperti pada sosok sarjana sains di bidang Geofisika yang sukses bekerja di Pertamina Hulu Energi.

Salah satu program studi unggulan FMIPA yaitu Geofisika dam Aktuaria banyak memancing rasa penasaran para siswa. Beberapa siswa langsung menanyakan perihal teknis pendaftaran program studi kemudian bagaimana kegiatan kuliah yang dilakukan. Dalam hal ini, pendamping sekolah pun turut tertarik dengan kedua program studi tersebut yang salah satunya didorong dari karir lulusan yang dihasilkan.

“Jadi, kesan pesan pas dateng ke sini itu, kampusnya besar, banyak mahasiswa beraktivitas yang menunjukkan kampus yang berhak menempati predikat respectable. Mahasiswa diarahkan berpartisipasi begitu. I want to familiar ourselves to ecosystem, pengen tahu suasana kampus juga,” papar Syarif selaku siswa MAN Insan Cendekia Serpong.

Diana Abbas Thalib, selaku Ketua Komite MAN Insan Cendekia Serpong dalam hal ini turut menyampaikan perihal harapan dari adanya kunjungan yang dilakukan. “Harapannya, bisa terjalin silaturahmi dan anak-anak kami bisa mendapatkan pengetahuan khususnya mengenai FMIPA UGM,” papar Diana.

FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses pendidikan yang diberikan melalui wawasan yang diberikan serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara perguruan tinggi dan instansi pendidikan dalam menyiapkan generasi unggul khususnya di bidang sains.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Dhanendra Azriel Ramadhany

Read More

Rekatkan Persahabatan Satu Rumpun, UiTM Adakan Joint Class Actuarial Science untuk Berbagi Pengalaman dan Pengetahuan Tentang Aplikasi Excel dan VBA

Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia mengadakan Joint Class bersama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 11 September 2024. Workshop ini berfokus pada penerapan Microsoft Excel dan VBA dalam bidang aktuaria dan asuransi, yang dihadiri oleh mahasiswa kedua universitas. Salah satu dosen UiTM, Nur Khaliza, menjelaskan bahwa dipilihnya UGM sebagai mitra karena kedua universitas memiliki latar belakang dan topik pembelajaran yang serupa.

“Kami merasa sangat tertarik dengan kesempatan untuk berbagi pengetahuan dari para ahli tentang topik aktuaria antara UGM dan UiTM, terutama tentang aplikasi Excel dan VBA sehingga mahasiswa bisa menerapkan apa yang mereka pelajari,” ungkap Nur Khaliza.

UiTM sendiri memiliki School of Mathematical Sciences dan School of Computing Sciences, di mana dalam School of Mathematical Sciences terdapat 3 departemen yang salah satunya adalah Departemen Ilmu Aktuaria. Menurut Nur Khaliza, tujuan utama UiTM dalam mengadakan workshop ini adalah untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan sekaligus membangun persahabatan serta kolaborasi yang lebih erat antara UiTM dan UGM, mengingat kedua institusi memiliki hubungan serumpun.

UiTM sangat antusias terhadap program-program kolaborasi di masa depan dengan FMIPA UGM dan berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dalam berbagai bentuk kegiatan akademik lainnya.

Acara ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Kolaborasi akademik ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan pelatihan yang relevan, tetapi juga memperkuat kemitraan global dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidang aktuaria.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Dorong Kompetensi Mahasiswa Baru, Himpunan Mahasiswa Geofisika FMIPA UGM Beri Wawasan Organisasi

Himpunan Mahasiswa Geofisika FMIPA UGM menyelenggarakan kegiatan pengenalan pada mahasiswa baru di bidang organisasi. Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian acara dari masa pengenalan mahasiswa baru di tingkat jurusan Geofisika. Dalam hal ini, Pamungkas yang merupakan Ketua Ikatan Alumni Geofisika FMIPA UGM turut hadir dan memberikan arahan kepada mahasiswa baru khususnya untuk lebih mengenal satu sama lain baik di organisasi mahasiswa atau teman satu angkatannya.

“HMGF (Himpunan Mahasiswa Geofisika) mengundang teman-teman mahasiswa 2024 untuk mengenal lebih dekat HMGF seperti apa. Sebagai maba, alangkah lebih baik mengetahui wadah yang menaungi program studi. Hal ini juga upaya untuk promosi HMGF kan tahun depan mereka pengurus. Alangkah lebih baik mereka tahu sekarang,” papar Abel selaku Koordinator Acara.

Melalui booth yang disediakan seperti pameran, mahasiswa baru dapat mengunjungi dan menanyakan langsung perihal bidang organisasi yang sesuai dengan minat mereka. Bidang yang dapat dikunjungi yaitu akademik, internal, kewirausahaan, sosial masyarkat, society of exploration geophysics, minat dan bakat, pengembangan SDM, media dan informasi, dan hubungan masyarakat.

“Semoga angkatan 24 bisa lebih kenal dekat dan merasa terlindungi dengan adanya HMGF,” papar Abel.

Kegiatan Elins Planet yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan mahasiswa baik secara teknis atau non teknis di bidangnya. Selain itu, kegiatan tersebut mengimplementasikan SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kegiatan praktik terhadap komponen yang sudah disiapkan untuk mewadahi ide dari mahasiswa baru.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Indara Nurwulandari

Read More

Cerita Nugi, Mahasiswa FMIPA UGM Dorong Petani Desa dengan Kreasi Hasil Bumi Jadi Sambal Salak

Sambal merupakan salah satu makanan favorit masyarakat di Indonesia dengan beragam kreasi yang dibuat sesuai dengan daerahnya. Hal ini menjadi salah satu peluang bagi Anugrah Yuwan Atmadja, yang akrab disapa Nugi, mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM untuk turut mendorong kreasi masyarakat di kawasan Desa Purwobinangun. Pada mulanya, melalui program pengabdian PPK Ormawa 2022, Nugi berhasil mendirikan Salacca Space sebagai rumah inovasi pengolahan salak di Desa Purwobinangun. Salah satu produk unggulan yang dikembangkan adalah Sambalacca, atau sambal salak yang diproduksi menggunakan hasil bumi khas Desa Purwobinangun.

“Produk ini dapat menjadi pendobrak usaha-usaha lainnya mulai dari petani salak sebagai supplier bahan baku dan rempah-rempah lainnya serta usaha restoran yang terlibat. Dukanya adalah ketika harga cabai dan bahan baku lainnya sedang mengalami kenaikan,” papar Nugi.

Sambalacca dapat dibeli dengan harga Rp18.000 untuk 1 botol dengan ukuran 120gram. Saat ini, penjualan Sambalacca berfokus pada penjualan B2B ke salah satu restoran yang ada di Godean bernama Tamanjiwo Resto. Beberapa menu yang disediakan di restoran ini menggunakan sambal salak dari Sambalacca sebagai menu pelengkapnya.

“Kesannya adalah sangat senang ketika produk ini dapat membantu petani salak yang mengalami kesulitan menjual hasil bumi mereka karena harga salak yang kian menurun. Dengan adanya produk ini, salak dapat dijual dengan nilai jual yang tinggi,” papar Nugi.

Dalam hal ini, Nugi turut berharap bahwa bisnis ini semoga dapat dikembangkan lebih jauh lagi bersama teman-teman yang lain setelah lulus kuliah. Merujuk pada upaya Nugi tersebut menjadi implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang wirausaha dan sosial masyarakt. Selain itu, upaya tersebut menjadi cerminan SDGs nomor 8 yaitu pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui produktivitas ekonomi petani salak serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi hasil bumi masyarakat desa.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Anugrah Yuwan Atmadja

Read More

Cerita Yehezkiel, Mahasiswa FMIPA UGM Penerima Kesempatan Emas Belajar di Taiwan

Berawal dari tawaran program kerjasama dari dosen Fisika, Yehezkiel mahasiswa Prodi Fisika S1 angkatan 2019 berbagi pengalamannya terkait kesempatan emas belajar di Taiwan melalui program INERSI. Program ini menawarkan beasiswa penuh yang mencakup biaya perjalanan, biaya hidup, dan dukungan dari universitas di Taiwan.

“Walaupun saat itu saya sedang mencari pekerjaan, Saya merasa ini adalah kesempatan untuk mengupgrade diri. Proses seleksi tidak mudah bagi Saya. Tantangan terbesar yang Saya hadapi adalah culture berbahasa di sana yang tidak dominan berbahasa bahasa Inggris,” papar Yehezkiel mahasiswa penerima beasiswa.

Yehezkiel bercerita alasannya memilih Taiwan sebagai tempat mengemban studi lanjut. Sebenarnya, Jepang adalah pilihan tujuan yang pertama. Namun, karena persyaratan bahasa lebih ketat di Jepang, dirinya memutuskan untuk fokus pada program di Taiwan.

“Kuliah lanjut di bidang semikonduktor adalah harapan Saya dari awal dengan target jangka panjang dan jangka pendek. Saya berharap dapat memperluas jaringan internasional dan mendapatkan pengalaman baru, khususnya di bidang semikonduktor,” papar Yehezkiel.

Yehezkiel juga bercita-cita untuk memberikan kontribusi lebih kepada Indonesia dalam bidang ini yang menurutnya masih kurang dikenal oleh masyarakat luas. Meskipun ia harus belajar dari awal berbahasa Mandarin, Yehezkiel sangat bersemangat untuk menguasai bahasa Mandarin. Hal ini bertujuan untuk mempermudah berkomunikasi dan memperluas jaringan di Asia.

Dengan semangat dan ketekunan, Yehezkiel membuktikan bahwa kesempatan untuk belajar di luar negeri bisa menjadi batu loncatan untuk karir yang lebih cemerlang. Program ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu akses terhadap pendidikan, dengan program FMIPA yang memberikan kesempatan kepada mahasiswanya dalam program studi lanjut ke Taiwan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Wahyu Micho
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Cerita Dr. Chalis, Sosok Dosen Muda FMIPA UGM Berprestasi Sejak Bangku Sekolah dan Aktif Kegiatan Pengabdian

Berprestasi sejak bangku sekolah mengantarkan Dr. Chalis Setyadi, S.Si., M.Sc. yang akrab disapa Pak Chalis menjadi seorang dosen muda Fisika FMIPA UGM. Dengan membawa nama harum sekolah dan daerahnya, dirinya mampu bersaing di ajang nasional dalam kompetisi bergengsi yaitu Olimpiade Siswa Nasional di bidang Fisika. Pada saat ini, Dr. Chalis mengampu mata kuliah Fisika khususnya di bidang fisika partikel, teori medan kuantum, fisika dasar, dan elektromagnetika.

Dr. Chalis menyelesaikan studi sarjana dan pasca sarjana di Fisika UGM dan melanjutkan jenjang doktornya di Grooningen Belanda dengan fokus penelitian struktur internal proton. Usai menyelesaikan studi doktornya pada tahun 2003, dirinya langsung mendapatkan kesempatan mengajar sebagai dosen Fisika di FMIPA UGM.

“Intinya ingin tahu bagaimana dinamika partikel-partikel penyusun proton yang membentuk karakter atau bagaimana karakter proton bisa terbentuk serta dampaknya untuk teknologi masa depan. Energi proton yang terkuat di alam semesta yang potensinya bisa diekstrak di masa depan. Harapannya, untuk ilmu Fisika ke depan agar bisa berkontribusi lebih banyak untuk kemajuan fisika dan sains karena mereka mahasiswa sebetulnya mampu tapi terbatas dalam akses informasi terbaru,” papar Dr. Chalis.

Selain aktif mengajar, Dr. Chalis turut aktif dalam kegiatan pengabdian sebagai Ketua Yayasan Hikmah Teknosains atau Pesantren Fisika. Awalnya, Pesantren Fisika tersebut dimulai dari salah satu dosen senior Fisika FMIPA UGM yaitu Prof. Kamsul Abraha. Tujuan dari adanya pesantren tersebut adalah untuk pembinaan mahasiswa muslim Fisika dalam hal sains dan agama. Mahasiswa tersebut mendapatkan fasilitas tempat tinggal dan ilmu,

Sosok Dr. Chalis yang berprestasi dan aktif dalam kegiatan pengabdian menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang sains dan membuka akses pendidikan bagi mahasiswa melalui Pesantren Fisika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Dukung Kualitas Mahasiswa Baru, Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM Beri Wawasan Kepemimpinan dan Kompetensi

Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM menyelenggarakan kegiatan pengenalan pada mahasiswa baru di bidang kepemimpinan dan kompetensi. Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian acara dari masa pengenalan mahasiswa baru di tingkat jurusan yang diberi nama Elins Planet. Pada tahun sebelumnya, materi yang diberikan sebatan mengenai teknis-teknis terkait kegiatan akademik di kampus. Namun, tahun ini, mahasiswa baru diberikan wawasan mengenai kepemimpinan dan kompetensi khususnya pada bidang softskill.

“Aku ngeliat mabanya lebih semangat dari tahun sebelumnya. Lebih excited. Di teknis mereka semangat banget kayak bilang “ini kak aku bikin ini itu”, papar Zidan selaku Koordinator Acara Elins Planet.

Dalam hal ini, Zidan turut memaparkan rangkaian acara yang terbagi ke dalam 3 bagian yaitu Skill Set Forum, Kelompok Studi Elins, dan Forum Group Discussion. Di balik suksesnya acara yang dilaksanakan oleh segenap Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi, Zidan mengaku sempat terdapat tantangan dalam memimpin acara tersebut.

“Tantangannya gimana kita cari materi yang tepat. Materi tahun sebelumnya tuh beda soalnya karena fokus ke teknis terus. Jadi, kita materi biar ada pemantik yang bisa memimpin (softskill) dan teknis,” papar Zidan.

Pada bagian Skill Set Forum, pokok materi yang disampaikan adalah mengenai mengenal diri sendiri, bagaimana menjadi pemimpin yang baik, cara mengelola organisasi, dan cara berkembang di organisasi. Pada bagian Kelompok Studi Elins, materi yang diberikan seputar kegiatan teknis dan contohnya sehingga mahasiswa baru langsung melakukan praktik dengan sensor. Para mahasiswa juga diberikan komponen untuk melakukan praktik dan ide dibebaskan untuk mereka. Terakhir, pada bagian Forum Group Discussion, terdapat kegiatan diskusi mengenai simulasi atau permainan yang tujuannya melatih kemampuan berpikir mahasiswa.

“Harapannya, semoga Elins Planet sukses dan ilmu untuk mabanya bermanfaat,” ungkap Zidan.

Kegiatan Elins Planet yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan mahasiswa baik secara teknis atau non teknis di bidangnya. Selain itu, kegiatan tersebut mengimplementasikan SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kegiatan praktik terhadap komponen yang sudah disiapkan untuk mewadahi ide dari mahasiswa baru.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Indara Nurwulandari

Read More

Cerita Jose, Mahasiswa Elins FMIPA Tuai Prestasi di Ajang Model United Nation

Ajang Model United Nation (MUN) menjadi momen kompetisi bergengsi di mana peserta berperan sebagai duta besar atau diplomat suatu negara untuk representasikan untuk menyelesaikan isu-isu global yang penting untuk meningkatkan kesadaran global, melatih cara berpikir secara kritis, dan cara melobi. Walaupun pada praktiknya peserta didominasi oleh mahasiswa sosial humaniora, cerita Jose Otto Ranier yang merupakan mahasiswa saisn dari program studi Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM mampu turut bersaing dan berprestasi di ajang tersebut.

“Perjalanan untuk menjadi anggota MUN pun tidak mudah. Sebelum mendaftarkan diri, Saya adalah mahasiswa yang sangat berlatar belakang sains dan belum terbiasa dengan hal-hal seperti public speaking dan membuat esai bertema politik. Tetapi, hal itu justru membuat Saya lebih semangat dalam meningkatkan tingkat riset, grammar, dan cara berpikir kritis,” papar Jose.

Jose turut dilibatkan sebagai anggota akademik United Nations Security Council (UNSC) untuk kompetisi MUN terbesar di Jogja yang diketahui sebagai Jogja International Model United Nations atau JOINMUN.

“Setelah belajar atas kesalahan dan meningkatkan kekurangan Saya dalam berlomba, Saya akhirnya mendapatkan juara Best Position Paper yang membuktikan bahwa karya tulis saya diberikan penghargaan terbaik & Verbal Commendation atau juara runner up ketiga pada debat di acara Udayana Model United Nations 2023,” papar Jose.

Walaupun terdapat tantangan dalam mengikuti kompetisi MUN, Jose tetap berusaha untuk meningkatkan kemampuan diri. Pada tahun 2024, dirinya juga kembali berkompetisi melalui ajang Jakarta International Model United Nation pada bulan Agustus.

“Saya harap bahwa semua mahasiswa FMIPA yang memiliki minat atau bakat di suatu bidang yang berbeda dengan jurusannya agar tetap mengikuti organisasi atau komunitas UGM yang dapat membantu mengasah kemampuan mereka dan semoga dapat membawa prestasi untuk universitas yang mereka cintai. Lawanlah ketakutan kalian untuk menggapai kebahagiaan pada akhirnya!” ungkap Jose.

Prestasi dan keterampilan Jose sebagai mahasiswa turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan untuk berkompetisi. Selain itu, kegiatan tersebut mengimplementasikan SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kegiatan MUN yang memberikan wadah untuk menyelesaikan isu-isu global melalui inovasi yang ada.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Jose Otto Ranier

Read More

Suguhkan Cerita Karir Lulusan Sains, FMIPA UGM Sambut Kunjungan MAN Insan Cendikia Serpong

Pengalaman langsung mengenal berbagai program studi di FMIPA UGM menjadi kesempatan berharga bagi para siswa, guru, dan pimpinan MAN Insan Cendikia Serpong pada hari Kamis, 26 September 2024. Dalam hal ini, para siswa dan guru disambut dan dipandu langsung oleh Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si.. Dalam pemaparan mengenai seluk belum FMIPA UGM, siswa dan guru mendapatkan informasi terkait daftar program studi, jejaring dan karir alumni, fasilitas fakultas, dan lainnya. Selain itu, terdapat sesi tanya jawab yang saling memberikan wawasan atau hal baru baik bagi FMIPA atau siswa dan guru.

“Kita di FMIPA punya hacker tetapi soleh dan solehah untuk melakukan penetrasi situs-situs. Saat ini, penangan data-data masih rentan dibajak orang. Kemudian, di FMIPA juga sedang melakukan pengembangan fisika forensik dan kesehatan. Misal, meneliti efek dari konsumsi narkoba melalui pengecekan rambutnya,” jelas Prof. Kuwat.

Kemudian, siswa kembali ditunjukkan potret alumni FMIPA UGM yang tidak hanya bekerja di bidang yang linear saja tetapi juga di berbagai bidang dengan capaian karir yang cemerlang. Seperti pada sosok sarjana sains di bidang Geofisika yang sukses bekerja di Pertamina Hulu Energi.

Salah satu program studi unggulan FMIPA yaitu Geofisika dam Aktuaria banyak memancing rasa penasaran para siswa. Beberapa siswa langsung menanyakan perihal teknis pendaftaran program studi kemudian bagaimana kegiatan kuliah yang dilakukan. Dalam hal ini, pendamping sekolah pun turut tertarik dengan kedua program studi tersebut yang salah satunya didorong dari karir lulusan yang dihasilkan.

“Jadi, kesan pesan pas dateng ke sini itu, kampusnya besar, banyak mahasiswa beraktivitas yang menunjukkan kampus yang berhak menempati predikat respectable. Mahasiswa diarahkan berpartisipasi begitu. I want to familiar ourselves to ecosystem, pengen tahu suasana kampus juga,” papar Syarif selaku siswa MAN Insan Cendekia Serpong.

Diana Abbas Thalib, selaku Ketua Komite MAN Insan Cendekia Serpong dalam hal ini turut menyampaikan perihal harapan dari adanya kunjungan yang dilakukan. “Harapannya, bisa terjalin silaturahmi dan anak-anak kami bisa mendapatkan pengetahuan khususnya mengenai FMIPA UGM,” papar Diana.

FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses pendidikan yang diberikan melalui wawasan yang diberikan serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara perguruan tinggi dan instansi pendidikan dalam menyiapkan generasi unggul khususnya di bidang sains.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Dhanendra Azriel Ramadhany

Read More
Translate