Search
Search
Search

Prestasi

Lulus dengan IPK Tertinggi, Rima Mengaku Tak Menyukai Hafalan Sejak SD

Kerja keras dan ketekunan menjadi kunci utama bagi Hanan Fakhira Rima Wibowo selama menempuh studinya di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). Dengan IPK 3,94, Rima dinobatkan sebagai lulusan dengan IPK tertinggi dalam program wisuda Sarjana Fakultas MIPA Periode III, sebuah prestasi gemilang yang mencerminkan dedikasi luar biasanya.

Rima mengungkapkan bahwa sejak awal, ia memiliki minat terhadap program studi yang menonjolkan aspek numerik dan analitis, serta minim hafalan. Awalnya, Rima sempat mempertimbangkan Program Studi Matematika Murni. Namun, kunjungannya ke UGM dan interaksinya dengan staf FMIPA mengubah pandangannya. Ia tertarik pada Ilmu Komputer setelah melihat banner tentang prediksi hasil pertandingan sepak bola menggunakan data analisis, yang kemudian membawanya untuk mendalami bidang tersebut.

Sebagai mahasiswa Ilmu Komputer, Rima memilih riset Garuda ACE sebagai topik skripsinya. Awalnya, ia bergabung dengan riset tersebut untuk mendukung temannya yang sedang mengerjakannya sendirian. Dalam program ini, Rima bertugas mereview tools DDPROFILER, sebuah alat yang digunakan untuk profiling data, sambil bekerja sama dengan mahasiswa dari University of Chicago dalam bahasa Inggris. Ketika riset ini tidak berlanjut secara signifikan, Rima memutuskan untuk mengembangkan analisis lebih jauh dalam skripsinya, dengan membandingkan DDPROFILER dan beberapa tools serupa lainnya.

Selama menjalani perkuliahan, Rima memiliki strategi manajemen waktu yang efektif. Ia rutin membuat to-do list setiap malam sebelum tidur untuk mengatur kegiatan esok hari. Di sela-sela waktu kosong, ia menyempatkan diri untuk melaksanakan Salat Tahajud dan Dhuha, serta menyeimbangkan kegiatan akademiknya dengan aktivitas yang ia sukai, seperti mendengarkan lagu dari grup idol favoritnya, Tomorrow by Together, atau menghafalkan koreografi.

Pengalaman paling berkesan bagi Rima selama menjadi mahasiswa UGM adalah keterlibatannya sebagai staf choir performance dalam panitia konser Paduan Suara Mahasiswa (PSM). Ia bertanggung jawab mengoordinasikan koreografi dan blocking untuk para penyanyi, sebuah peran yang memperkaya perjalanan akademiknya dengan keterampilan manajemen dan kerja tim.

Kisah inspiratif Rima mencerminkan komitmen Fakultas MIPA UGM dalam memberikan pendidikan berkualitas melalui fasilitas dan dukungan yang mendorong pendidikan berkelanjutan, sesuai dengan nilai Sustainable Development Goals atau SDGs poin 4: Pendidikan Berkualitas. Prestasi dan perjalanan Rima menjadi bukti bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan keseimbangan, mahasiswa dapat mencapai puncak keberhasilan akademik dan pengembangan diri.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Hanan Fakhira Rima Wibowo
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Menangi Ajang AiCHE di San Diego AS, Mahasiswa FMIPA Ciptakan Mobil Mini Berbahan Bakar Reaksi Kimia

Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses mengharumkan nama Indonesia di ajang AIChE Annual Chem-E-Car Competition 2024, yang diselenggarakan di San Diego, Amerika Serikat. Kompetisi bergengsi ini mempertemukan mahasiswa dari seluruh dunia untuk berlomba menciptakan mobil mini berbahan bakar reaksi kimia. Perjalanan tim UGM menuju panggung internasional dimulai dari kemenangan mereka di kompetisi tingkat nasional di PEM Akamigas Cepu. Mereka membawa prototipe mobil berbahan bakar hasil reaksi dekomposisi hidrogen peroksida, yang mampu bergerak dengan presisi tinggi sesuai jarak yang ditentukan.

“Tantangan utama kompetisi ini adalah memastikan mobil dapat bergerak sejauh jarak yang baru diumumkan di hari perlombaan, sehingga akurasi perhitungan dan efisiensi energi menjadi kunci keberhasilan,” ujar Ikhlasul Amal, salah satu anggota tim.

Persiapan menuju kompetisi internasional ini berlangsung selama dua bulan, melibatkan latihan intensif dan penyempurnaan teknologi. Sebagai anggota komunitas Reactics UGM, tim telah memiliki pengalaman dalam berbagai ajang internasional, menjadikan komunitas ini sebagai wadah pengembangan kemampuan dan semangat berkompetisi mereka. Namun, perjalanan menuju Amerika Serikat bukan tanpa tantangan. Tim harus mengatasi kesulitan logistik, seperti pengurusan paspor, visa, surat izin, hingga penggalangan dana dalam waktu singkat. “Selain kendala teknis, membagi waktu antara persiapan lomba dan magang juga menjadi tantangan besar. Saya biasanya menyelesaikan target magang terlebih dahulu sebelum melanjutkan persiapan lomba,” tambah Ikhlasul.

Meskipun menghadapi tekanan waktu dan berbagai kendala non-teknis, tim UGM tampil gemilang di kancah internasional. Keberhasilan mereka membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing di tingkat global, sekaligus memperlihatkan inovasi dalam teknologi berbasis kimia. Prestasi ini juga mencerminkan kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yakni Pendidikan Berkualitas, melalui partisipasi dalam ajang internasional, dan SDGs poin 9, yaitu Inovasi dan Infrastruktur, dengan pengembangan prototipe mobil berbahan bakar reaksi kimia.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ikhlasul Amal
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Statistika Kembangkan Inovasi AI untuk Infrastruktur Industri dan Deteksi Cacat Infrastruktur hingga Raih Juara 1 di National Statistic Challenge UB

Ajang National Statistic Challenge (NSC) 2024 yang digelar Universitas Brawijaya (UB), Malang, menjadi kompetisi bergengsi bagi mahasiswa berbakat di bidang statistika dan data science dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hanna Marie dan Daffa Elgo, mahasiswa Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), turut ambil bagian dengan menyajikan esai komprehensif yang menyoroti inovasi berbasis Artificial Intelligence (AI).

Dari tiga cabang yang dilombakan—analisis data, ISEI (Innovative Statistical Essay Idea), dan infografis—tim ini memilih mendalami cabang ISEI. Mereka mengusung tema infrastruktur industri dengan gagasan inovasi berupa situs berbasis multi-model artificial intelligence yang mampu mendeteksi anomali atau cacat pada aset infrastruktur.

“Kami memilih fokus pada perspektif infrastruktur industri karena melihat potensi besar aplikasi AI untuk deteksi kerusakan aset. Inovasi kami dilengkapi fitur pelokalisasian kerusakan yang memungkinkan identifikasi lokasi kerusakan secara akurat, sehingga memudahkan proses perbaikan,” ungkap Hanna Marie.

ini dirancang untuk membantu industri dalam memelihara dan memantau infrastruktur secara lebih efektif, sekaligus meningkatkan efisiensi dalam manajemen aset industri.

Puncak kompetisi ini adalah grand final yang diselenggarakan secara langsung di Malang. Pada tahap ini, Hanna dan Daffa mempresentasikan gagasan mereka di hadapan juri yang terdiri dari para ahli statistik dan praktisi industri. “Rasanya sangat berkesan bisa mempresentasikan inovasi kami di hadapan juri dan audiens. Dukungan dan kritik yang kami terima benar-benar membuka wawasan untuk menyempurnakan ide ini ke depannya,” ujar Hanna.

NSC tidak hanya menjadi ajang untuk mengasah kemampuan analisis data, tetapi juga platform eksplorasi peran AI dalam menyelesaikan masalah nyata di berbagai sektor. Inovasi Hanna dan Daffa diharapkan dapat terus dikembangkan untuk memberikan manfaat nyata bagi dunia industri, khususnya dalam pemeliharaan dan peningkatan kualitas infrastruktur.

Kegiatan ini turut mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas melalui pembelajaran di kampus yang mempersiapkan mahasiswa untuk berkompetisi. Selain itu, gagasan berbasis teknologi AI yang mereka ajukan relevan dengan SDG 9, yakni Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan infrastruktur.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi:  Hanna Marie Oktavia
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Bawa Gagasan Smart Warehouse, Mahasiswa FMIPA Sabet Juara 3 dalam Kompetisi Esai Indonesian Towards Net-Zero Emission

Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) kembali menunjukkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Kali ini, Feivel Jethro Ezhekiel dan Dearmen Chandro Rumasingap berhasil meraih juara ketiga dalam kompetisi esai inovasi bertajuk Indonesia Towards Net-Zero Emission. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).

Dalam kompetisi tersebut, kedua mahasiswa UGM ini mengusung gagasan inovatif berupa Smart Warehouse berbasis teknologi Automated Guided Vehicle (AGV) yang terintegrasi dengan komunikasi berbasis blockchain. Teknologi ini dirancang untuk mendukung efisiensi logistik sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. “Banyak sekali wawasan yang kami dapatkan selama sesi kelas umum sebelum kompetisi, terutama mengenai kondisi Indonesia dalam mengejar target net-zero emission,” ujar Jethro. Ia juga menambahkan bahwa dukungan Toyota, seperti dalam pengembangan mobil hybrid dan listrik, memberikan perspektif baru yang memperkaya proses inovasi mereka.

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan FMIPA UGM, tetapi juga memberikan inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi. Prestasi ini mendukung terciptanya ekosistem pendidikan yang berkualitas, sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas. Selain itu, inovasi Smart Warehouse yang mereka gagas relevan dengan tantangan global di bidang lingkungan dan teknologi, sejalan dengan SDGs poin ke-9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Lebih jauh lagi, konsep tersebut berkontribusi pada pencapaian SDGs ke-13 tentang Perubahan Iklim melalui upaya nyata dalam mengurangi emisi karbon.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nur Hidayat
Dokumentasi : Feivel Jethro Ezhekiel

Read More

Kisah Inspiratif Mu’amar Musa Lulus Program Doktor Matematika dengan IPK Sempurna di Usia Muda

Memilih matematika sebagai bidang studi dari jenjang sarjana hingga doktor, Mu’amar Musa Nurwigantara, atau akrab disapa Mu’amar, menjadi sorotan dalam Wisuda Program Doktor Periode III pada April 2024. Ia berhasil meraih IPK sempurna 4,0 dalam Program Doktor Matematika, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, dan lulus tepat waktu di usia 25 tahun.

“Sejak menempuh S1, saya memang memiliki target untuk menjadi akademisi, sehingga saya mempersiapkan diri untuk melanjutkan ke S2. Bersyukur, saya mendapat beasiswa PMDSU yang mewajibkan fast track, yaitu S2 dalam satu tahun dan langsung lanjut ke S3 di Matematika UGM,” ujar Mu’amar.

Mu’amar, yang sangat menyukai bidang aljabar, aktif memberikan les dan membantu proyek penelitian dosen pembimbingnya sambil menunggu pendaftaran untuk menjadi dosen. Selama studi doktoral, ia melakukan penelitian di bidang aljabar, khususnya riset matematika yang menghasilkan teorema beserta pembuktiannya. Penelitiannya berfokus pada sistem aljabar yang mencakup operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian, serta bagaimana perubahan dalam sistem tersebut memengaruhi sifat-sifat matematisnya. Dalam matematika, penelitian seperti ini berkaitan dengan teori ring dan teori modul.

Mu’amar pun menyebutkan bahwa perjalanannya hingga lulus dari program doctor pun dilalui beberapa tantangan.“Selama penelitian, tantangan terbesar saya adalah memenuhi tuntutan akademik dan persyaratan beasiswa, termasuk kewajiban untuk publikasi dua artikel di jurnal bereputasi,” ungkap Mu’amar.

Mu’amar memulai penelitian doktoralnya pada Juli 2020 dan menyelesaikan tahap penulisan pada Juli 2023. Ketertarikannya pada aljabar dipupuk sejak semester awal saat ia terinspirasi oleh cara mengajar Prof. Dr. Sri Wahyuni, S.U., dosen aljabar di FMIPA UGM. Konsistensi yang ia bangun sejak S1 mendorongnya untuk mendalami topik-topik lanjutan dalam aljabar, bahkan jika topik tersebut belum banyak dipelajari di UGM atau di Indonesia. Hal ini membuatnya terbuka untuk berkolaborasi dengan peneliti lain, baik dari luar UGM maupun luar negeri, yang memiliki fokus sejalan di bidang aljabar.

Inspirasi dan ketekunan Mu’amar dalam mendalami aljabar mencerminkan upaya FMIPA UGM dalam mendukung mahasiswanya untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Dukungan ini sejalan dengan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan menyediakan fasilitas dan dorongan bagi pendidikan yang berkelanjutan dan SDGS poin 9 melalui upaya mendukung pengembangan teknologi inovatif dengan penelitian di bidang aljabar.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Mu’amar Musa Nurwigantara
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Nathanael Yosefen, Mahasiswa Aktuaria FMIPA UGM Wujudkan Pembelajaran Inklusif bagi Pelajar Indonesia melalui Mentoring Alternatifa

Alternatifa merupakan platform pendidikan online di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan dengan biaya terjangkau bagi seluruh pelajar dalam mempersiapkan diri menghadapi seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dengan ribuan peserta yang mendaftar setiap tahunnya, platform ini menyediakan layanan pembelajaran yang didukung oleh mentor dan tutor berpengalaman.

Nathanael Yosefen, mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria angkatan 2022 di Universitas Gadjah Mada, adalah salah satu mentor di Alternatifa. Ia bekerja dalam Grup Adam Smith bersama dua mentor lainnya dari Universitas Indonesia (UI) dan mendampingi lebih dari 300 pelajar. Sebagai mentor, Nathan bertugas memberikan dukungan psikologis dengan pesan-pesan motivasi yang panjang, menjawab pertanyaan mengenai perkuliahan dan jurusan, serta mengadakan sesi Zoom Mentoring. Dalam sesi ini, Nathan dan timnya membahas berbagai topik penting, seperti tips belajar, cara mengatasi demotivasi, serta panduan dalam memilih jurusan.

Nathan mengungkapkan bahwa pengalaman menjadi mentor di Alternatifa sangat membahagiakan dan penuh makna. Ia merasa terharu ketika para pelajar menunjukkan apresiasi dan dukungan kembali kepadanya setelah ia membagikan kisah pribadinya. Setiap pertanyaan yang diajukan oleh peserta dijawabnya dengan detail agar mereka benar-benar memahami informasi yang diberikan.

Sistem pembelajaran di Alternatifa dirancang agar peserta dapat mengikuti kelas untuk mata pelajaran ujian SNBT yang disampaikan secara terstruktur oleh para tutor. Selain kelas langsung, Alternatifa juga menyediakan video pembelajaran, materi tambahan, tugas, dan tryout guna mengukur kesiapan peserta. Para mentor terus mendampingi peserta untuk memastikan motivasi belajar tetap terjaga hingga ujian tiba.

Nathan turut mengajak rekan-rekannya yang peduli terhadap pendidikan untuk ikut berkontribusi dalam program ini. “Membantu orang lain itu sangat seru dan menyenangkan, apalagi saat melihat mereka berhasil menggapai mimpi,” ungkapnya dengan antusias.

Kontribusi Nathan di Alternatifa selaras dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, inisiatif ini mendukung SDG nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), yang bertujuan menjamin akses pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua. Selain itu, peran mentor seperti Nathan dalam mendukung dan memotivasi pelajar juga sejalan dengan SDG nomor 10 (Mengurangi Kesenjangan), dengan mengurangi kesenjangan akses pendidikan di berbagai lapisan masyarakat.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Nathanael Yosefen
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Ilmu Komputer UGM Raih Prestasi Membanggakan pada Kompetisi RISTEK Datathon 2024

Muhammad Dafa Wisnu Galih, mahasiswa Ilmu Komputer angkatan 2022, berhasil meraih posisi 2nd Winner dalam ajang RISTEK Datathon 2024 yang diselenggarakan oleh RISTEK Fasilkom Universitas Indonesia. Kompetisi yang berlangsung dari Juli hingga Agustus 2024 ini mencapai puncaknya pada 10 Agustus di Auditorium Green Office Park, BSD City, Tangerang. Dafa bersama dua tim lainnya dari UGM, yaitu Stack Overfit dan Kuliah di Depok v.2, berhasil melaju ke babak final dari total 7 tim yang terpilih.

Dafa dan timnya, seperti datamaxxing sciencepilled, telah lama tertarik pada bidang Data Science. “Dari awal, kami sudah mengincar Datathon sebagai salah satu kompetisi besar yang menarik lebih dari 300 peserta setiap tahunnya,” ujar Dafa. Persiapan mereka lebih mengandalkan pengetahuan sebelumnya karena tema dan dataset baru diumumkan pada hari perlombaan.

Di tahap penyisihan, Dafa dan tim mengerjakan tugas mendeteksi penipuan dalam dataset fintech dengan memanfaatkan koneksi antar pengguna. Kompetisi yang berlangsung di platform Kaggle ini menantang peserta untuk membangun model dengan akurasi tinggi. Dafa dan tim sangat terbantu oleh PC berperforma tinggi di Laboratorium Sistem Cerdas DIKE UGM untuk menangani dataset besar.

Pada babak final, tantangan melibatkan pengembangan search engine produk dengan teknologi Machine Learning. Dafa dan tim mengintegrasikan tren terbaru untuk menciptakan pengalaman pencarian yang lebih relevan dan kontekstual. Selama perlombaan, tantangan terbesar mereka adalah waktu yang terbatas dan topik baru yang belum sepenuhnya dikuasai. Penilaian akhir difokuskan pada laporan teknis dan presentasi. Perasaan bangga dan lega menyelimuti tim Dafa saat diumumkan sebagai runner-up.

Forget average, be an outlier. Untuk itu, kita perlu kemampuan dan usaha di atas rata-rata serta terus belajar hal baru agar tetap relevan di dunia teknologi yang cepat berkembang,” ujar Dafa, membagikan motivasinya kepada mahasiswa lain yang ingin berprestasi.

Prestasi Dafa dan timnya dalam RISTEK Datathon 2024 tidak hanya mengharumkan nama UGM, tetapi juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Kompetisi ini mendorong penerapan SDGs nomor 4, yaitu “Pendidikan Berkualitas,” dengan menyediakan platform bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan analitis dan teknis yang mendalam. Selain itu, kegiatan ini mendukung SDGs nomor 8, “Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi,” dengan mempersiapkan tenaga kerja muda yang kompetitif untuk menghadapi tantangan pasar kerja global. Kolaborasi dan kerja sama tim juga mencerminkan SDGs nomor 17, “Kemitraan untuk Mencapai Tujuan,” dengan mempererat hubungan antarmahasiswa lintas universitas dan negara dalam ajang internasional.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Muhammad Dafa Wisnu Galih
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Ilmu Aktuaria UGM Berkontribusi dalam Proyek Internasional dan Meningkatkan Keterampilan Konsultan Melalui 180 Degrees Consulting

Nathanael Yosefen, mahasiswa Ilmu Aktuaria Universitas Gadjah Mada (UGM), memutuskan bergabung dengan 180 Degrees Consulting UGM karena tertarik dengan dunia konsultasi yang meski dikenal memiliki beban kerja tinggi, menawarkan penghasilan yang kompetitif. Keputusan tersebut diambilnya setelah melihat peluang untuk memanfaatkan keahlian yang ia miliki guna membantu berbagai pihak, sekaligus mempersiapkan diri untuk berkarier di bidang konsultasi melalui organisasi yang memiliki reputasi internasional.

Saat ini, Nathan berperan sebagai Project Analyst dalam tim konsultasi yang terdiri dari enam anggota. Bersama timnya, Nathan bertugas menangani permasalahan klien dari Lombok selama periode tiga bulan. Tugas mereka meliputi penelitian berkala, pengumpulan data, serta perumusan solusi dengan kerangka kerja yang terstruktur. Di akhir periode proyek, mereka akan mempresentasikan hasil kerja mereka kepada klien.

Bergabung dengan 180 Degrees Consulting menghadirkan tantangan tersendiri bagi Nathan, terutama dalam komunikasi menggunakan bahasa Inggris, mengingat beberapa klien berasal dari luar negeri. Pengalaman ini juga memperdalam pemahaman Nathan di bidang bisnis dan ekonomi yang sebelumnya telah dipelajarinya di program studi Ilmu Aktuaria, tetapi kini dengan pendekatan yang lebih praktis dan mendalam. Hal ini membantu Nathan membangun pemikiran bisnis yang lebih matang.

Pengalaman ini berdampak positif terhadap berbagai aspek dalam diri Nathan, termasuk peningkatan kreativitas, pengembangan kerangka berpikir yang lebih terstruktur, kepercayaan diri dalam berbicara bahasa Inggris, serta perluasan jaringan lintas fakultas. Nathan menekankan bahwa kegiatan ini memberikan nilai tambah signifikan, baik secara akademik maupun personal.

Nathan juga berpesan kepada mahasiswa baru untuk memperbanyak pengalaman sejak dini, khususnya bagi mereka yang tertarik dengan dunia konsultasi. Di UGM, terdapat berbagai peluang untuk mengembangkan diri. “Manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin agar ketika lulus, kalian telah memiliki pengalaman dan nilai diri yang lebih unggul,” ujarnya.

Partisipasi Nathan dalam 180 Degrees Consulting ini sejalan dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain SDG nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG nomor 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDG nomor 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Melalui perannya sebagai Project Analyst, Nathan tidak hanya memperkuat keterampilan akademik dan pengalamannya, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan solusi bisnis yang membantu klien di Lombok mengatasi tantangan ekonomi. Kegiatan ini mendukung penciptaan pekerjaan yang layak serta mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Selain itu, dengan pendekatan berbasis data dan solusi terstruktur yang dipresentasikan kepada klien, Nathan dan timnya mempromosikan inovasi dan memperkuat infrastruktur ekonomi lokal. Pengalaman ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi pengembangan diri Nathan, tetapi juga mendukung pembangunan komunitas yang inklusif dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip SDGs.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Nathanael Yosefen
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Lulus dengan IPK Tertinggi, Rima Mengaku Tak Menyukai Hafalan Sejak SD

Kerja keras dan ketekunan menjadi kunci utama bagi Hanan Fakhira Rima Wibowo selama menempuh studinya di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). Dengan IPK 3,94, Rima dinobatkan sebagai lulusan dengan IPK tertinggi dalam program wisuda Sarjana Fakultas MIPA Periode III, sebuah prestasi gemilang yang mencerminkan dedikasi luar biasanya.

Rima mengungkapkan bahwa sejak awal, ia memiliki minat terhadap program studi yang menonjolkan aspek numerik dan analitis, serta minim hafalan. Awalnya, Rima sempat mempertimbangkan Program Studi Matematika Murni. Namun, kunjungannya ke UGM dan interaksinya dengan staf FMIPA mengubah pandangannya. Ia tertarik pada Ilmu Komputer setelah melihat banner tentang prediksi hasil pertandingan sepak bola menggunakan data analisis, yang kemudian membawanya untuk mendalami bidang tersebut.

Sebagai mahasiswa Ilmu Komputer, Rima memilih riset Garuda ACE sebagai topik skripsinya. Awalnya, ia bergabung dengan riset tersebut untuk mendukung temannya yang sedang mengerjakannya sendirian. Dalam program ini, Rima bertugas mereview tools DDPROFILER, sebuah alat yang digunakan untuk profiling data, sambil bekerja sama dengan mahasiswa dari University of Chicago dalam bahasa Inggris. Ketika riset ini tidak berlanjut secara signifikan, Rima memutuskan untuk mengembangkan analisis lebih jauh dalam skripsinya, dengan membandingkan DDPROFILER dan beberapa tools serupa lainnya.

Selama menjalani perkuliahan, Rima memiliki strategi manajemen waktu yang efektif. Ia rutin membuat to-do list setiap malam sebelum tidur untuk mengatur kegiatan esok hari. Di sela-sela waktu kosong, ia menyempatkan diri untuk melaksanakan Salat Tahajud dan Dhuha, serta menyeimbangkan kegiatan akademiknya dengan aktivitas yang ia sukai, seperti mendengarkan lagu dari grup idol favoritnya, Tomorrow by Together, atau menghafalkan koreografi.

Pengalaman paling berkesan bagi Rima selama menjadi mahasiswa UGM adalah keterlibatannya sebagai staf choir performance dalam panitia konser Paduan Suara Mahasiswa (PSM). Ia bertanggung jawab mengoordinasikan koreografi dan blocking untuk para penyanyi, sebuah peran yang memperkaya perjalanan akademiknya dengan keterampilan manajemen dan kerja tim.

Kisah inspiratif Rima mencerminkan komitmen Fakultas MIPA UGM dalam memberikan pendidikan berkualitas melalui fasilitas dan dukungan yang mendorong pendidikan berkelanjutan, sesuai dengan nilai Sustainable Development Goals atau SDGs poin 4: Pendidikan Berkualitas. Prestasi dan perjalanan Rima menjadi bukti bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan keseimbangan, mahasiswa dapat mencapai puncak keberhasilan akademik dan pengembangan diri.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Hanan Fakhira Rima Wibowo
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Menangi Ajang AiCHE di San Diego AS, Mahasiswa FMIPA Ciptakan Mobil Mini Berbahan Bakar Reaksi Kimia

Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses mengharumkan nama Indonesia di ajang AIChE Annual Chem-E-Car Competition 2024, yang diselenggarakan di San Diego, Amerika Serikat. Kompetisi bergengsi ini mempertemukan mahasiswa dari seluruh dunia untuk berlomba menciptakan mobil mini berbahan bakar reaksi kimia. Perjalanan tim UGM menuju panggung internasional dimulai dari kemenangan mereka di kompetisi tingkat nasional di PEM Akamigas Cepu. Mereka membawa prototipe mobil berbahan bakar hasil reaksi dekomposisi hidrogen peroksida, yang mampu bergerak dengan presisi tinggi sesuai jarak yang ditentukan.

“Tantangan utama kompetisi ini adalah memastikan mobil dapat bergerak sejauh jarak yang baru diumumkan di hari perlombaan, sehingga akurasi perhitungan dan efisiensi energi menjadi kunci keberhasilan,” ujar Ikhlasul Amal, salah satu anggota tim.

Persiapan menuju kompetisi internasional ini berlangsung selama dua bulan, melibatkan latihan intensif dan penyempurnaan teknologi. Sebagai anggota komunitas Reactics UGM, tim telah memiliki pengalaman dalam berbagai ajang internasional, menjadikan komunitas ini sebagai wadah pengembangan kemampuan dan semangat berkompetisi mereka. Namun, perjalanan menuju Amerika Serikat bukan tanpa tantangan. Tim harus mengatasi kesulitan logistik, seperti pengurusan paspor, visa, surat izin, hingga penggalangan dana dalam waktu singkat. “Selain kendala teknis, membagi waktu antara persiapan lomba dan magang juga menjadi tantangan besar. Saya biasanya menyelesaikan target magang terlebih dahulu sebelum melanjutkan persiapan lomba,” tambah Ikhlasul.

Meskipun menghadapi tekanan waktu dan berbagai kendala non-teknis, tim UGM tampil gemilang di kancah internasional. Keberhasilan mereka membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing di tingkat global, sekaligus memperlihatkan inovasi dalam teknologi berbasis kimia. Prestasi ini juga mencerminkan kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yakni Pendidikan Berkualitas, melalui partisipasi dalam ajang internasional, dan SDGs poin 9, yaitu Inovasi dan Infrastruktur, dengan pengembangan prototipe mobil berbahan bakar reaksi kimia.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ikhlasul Amal
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Statistika Kembangkan Inovasi AI untuk Infrastruktur Industri dan Deteksi Cacat Infrastruktur hingga Raih Juara 1 di National Statistic Challenge UB

Ajang National Statistic Challenge (NSC) 2024 yang digelar Universitas Brawijaya (UB), Malang, menjadi kompetisi bergengsi bagi mahasiswa berbakat di bidang statistika dan data science dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hanna Marie dan Daffa Elgo, mahasiswa Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), turut ambil bagian dengan menyajikan esai komprehensif yang menyoroti inovasi berbasis Artificial Intelligence (AI).

Dari tiga cabang yang dilombakan—analisis data, ISEI (Innovative Statistical Essay Idea), dan infografis—tim ini memilih mendalami cabang ISEI. Mereka mengusung tema infrastruktur industri dengan gagasan inovasi berupa situs berbasis multi-model artificial intelligence yang mampu mendeteksi anomali atau cacat pada aset infrastruktur.

“Kami memilih fokus pada perspektif infrastruktur industri karena melihat potensi besar aplikasi AI untuk deteksi kerusakan aset. Inovasi kami dilengkapi fitur pelokalisasian kerusakan yang memungkinkan identifikasi lokasi kerusakan secara akurat, sehingga memudahkan proses perbaikan,” ungkap Hanna Marie.

ini dirancang untuk membantu industri dalam memelihara dan memantau infrastruktur secara lebih efektif, sekaligus meningkatkan efisiensi dalam manajemen aset industri.

Puncak kompetisi ini adalah grand final yang diselenggarakan secara langsung di Malang. Pada tahap ini, Hanna dan Daffa mempresentasikan gagasan mereka di hadapan juri yang terdiri dari para ahli statistik dan praktisi industri. “Rasanya sangat berkesan bisa mempresentasikan inovasi kami di hadapan juri dan audiens. Dukungan dan kritik yang kami terima benar-benar membuka wawasan untuk menyempurnakan ide ini ke depannya,” ujar Hanna.

NSC tidak hanya menjadi ajang untuk mengasah kemampuan analisis data, tetapi juga platform eksplorasi peran AI dalam menyelesaikan masalah nyata di berbagai sektor. Inovasi Hanna dan Daffa diharapkan dapat terus dikembangkan untuk memberikan manfaat nyata bagi dunia industri, khususnya dalam pemeliharaan dan peningkatan kualitas infrastruktur.

Kegiatan ini turut mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas melalui pembelajaran di kampus yang mempersiapkan mahasiswa untuk berkompetisi. Selain itu, gagasan berbasis teknologi AI yang mereka ajukan relevan dengan SDG 9, yakni Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan infrastruktur.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi:  Hanna Marie Oktavia
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Bawa Gagasan Smart Warehouse, Mahasiswa FMIPA Sabet Juara 3 dalam Kompetisi Esai Indonesian Towards Net-Zero Emission

Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) kembali menunjukkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Kali ini, Feivel Jethro Ezhekiel dan Dearmen Chandro Rumasingap berhasil meraih juara ketiga dalam kompetisi esai inovasi bertajuk Indonesia Towards Net-Zero Emission. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).

Dalam kompetisi tersebut, kedua mahasiswa UGM ini mengusung gagasan inovatif berupa Smart Warehouse berbasis teknologi Automated Guided Vehicle (AGV) yang terintegrasi dengan komunikasi berbasis blockchain. Teknologi ini dirancang untuk mendukung efisiensi logistik sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. “Banyak sekali wawasan yang kami dapatkan selama sesi kelas umum sebelum kompetisi, terutama mengenai kondisi Indonesia dalam mengejar target net-zero emission,” ujar Jethro. Ia juga menambahkan bahwa dukungan Toyota, seperti dalam pengembangan mobil hybrid dan listrik, memberikan perspektif baru yang memperkaya proses inovasi mereka.

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan FMIPA UGM, tetapi juga memberikan inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi. Prestasi ini mendukung terciptanya ekosistem pendidikan yang berkualitas, sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas. Selain itu, inovasi Smart Warehouse yang mereka gagas relevan dengan tantangan global di bidang lingkungan dan teknologi, sejalan dengan SDGs poin ke-9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Lebih jauh lagi, konsep tersebut berkontribusi pada pencapaian SDGs ke-13 tentang Perubahan Iklim melalui upaya nyata dalam mengurangi emisi karbon.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nur Hidayat
Dokumentasi : Feivel Jethro Ezhekiel

Read More

Kisah Inspiratif Mu’amar Musa Lulus Program Doktor Matematika dengan IPK Sempurna di Usia Muda

Memilih matematika sebagai bidang studi dari jenjang sarjana hingga doktor, Mu’amar Musa Nurwigantara, atau akrab disapa Mu’amar, menjadi sorotan dalam Wisuda Program Doktor Periode III pada April 2024. Ia berhasil meraih IPK sempurna 4,0 dalam Program Doktor Matematika, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, dan lulus tepat waktu di usia 25 tahun.

“Sejak menempuh S1, saya memang memiliki target untuk menjadi akademisi, sehingga saya mempersiapkan diri untuk melanjutkan ke S2. Bersyukur, saya mendapat beasiswa PMDSU yang mewajibkan fast track, yaitu S2 dalam satu tahun dan langsung lanjut ke S3 di Matematika UGM,” ujar Mu’amar.

Mu’amar, yang sangat menyukai bidang aljabar, aktif memberikan les dan membantu proyek penelitian dosen pembimbingnya sambil menunggu pendaftaran untuk menjadi dosen. Selama studi doktoral, ia melakukan penelitian di bidang aljabar, khususnya riset matematika yang menghasilkan teorema beserta pembuktiannya. Penelitiannya berfokus pada sistem aljabar yang mencakup operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian, serta bagaimana perubahan dalam sistem tersebut memengaruhi sifat-sifat matematisnya. Dalam matematika, penelitian seperti ini berkaitan dengan teori ring dan teori modul.

Mu’amar pun menyebutkan bahwa perjalanannya hingga lulus dari program doctor pun dilalui beberapa tantangan.“Selama penelitian, tantangan terbesar saya adalah memenuhi tuntutan akademik dan persyaratan beasiswa, termasuk kewajiban untuk publikasi dua artikel di jurnal bereputasi,” ungkap Mu’amar.

Mu’amar memulai penelitian doktoralnya pada Juli 2020 dan menyelesaikan tahap penulisan pada Juli 2023. Ketertarikannya pada aljabar dipupuk sejak semester awal saat ia terinspirasi oleh cara mengajar Prof. Dr. Sri Wahyuni, S.U., dosen aljabar di FMIPA UGM. Konsistensi yang ia bangun sejak S1 mendorongnya untuk mendalami topik-topik lanjutan dalam aljabar, bahkan jika topik tersebut belum banyak dipelajari di UGM atau di Indonesia. Hal ini membuatnya terbuka untuk berkolaborasi dengan peneliti lain, baik dari luar UGM maupun luar negeri, yang memiliki fokus sejalan di bidang aljabar.

Inspirasi dan ketekunan Mu’amar dalam mendalami aljabar mencerminkan upaya FMIPA UGM dalam mendukung mahasiswanya untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Dukungan ini sejalan dengan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan menyediakan fasilitas dan dorongan bagi pendidikan yang berkelanjutan dan SDGS poin 9 melalui upaya mendukung pengembangan teknologi inovatif dengan penelitian di bidang aljabar.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Mu’amar Musa Nurwigantara
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Nathanael Yosefen, Mahasiswa Aktuaria FMIPA UGM Wujudkan Pembelajaran Inklusif bagi Pelajar Indonesia melalui Mentoring Alternatifa

Alternatifa merupakan platform pendidikan online di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan dengan biaya terjangkau bagi seluruh pelajar dalam mempersiapkan diri menghadapi seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dengan ribuan peserta yang mendaftar setiap tahunnya, platform ini menyediakan layanan pembelajaran yang didukung oleh mentor dan tutor berpengalaman.

Nathanael Yosefen, mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria angkatan 2022 di Universitas Gadjah Mada, adalah salah satu mentor di Alternatifa. Ia bekerja dalam Grup Adam Smith bersama dua mentor lainnya dari Universitas Indonesia (UI) dan mendampingi lebih dari 300 pelajar. Sebagai mentor, Nathan bertugas memberikan dukungan psikologis dengan pesan-pesan motivasi yang panjang, menjawab pertanyaan mengenai perkuliahan dan jurusan, serta mengadakan sesi Zoom Mentoring. Dalam sesi ini, Nathan dan timnya membahas berbagai topik penting, seperti tips belajar, cara mengatasi demotivasi, serta panduan dalam memilih jurusan.

Nathan mengungkapkan bahwa pengalaman menjadi mentor di Alternatifa sangat membahagiakan dan penuh makna. Ia merasa terharu ketika para pelajar menunjukkan apresiasi dan dukungan kembali kepadanya setelah ia membagikan kisah pribadinya. Setiap pertanyaan yang diajukan oleh peserta dijawabnya dengan detail agar mereka benar-benar memahami informasi yang diberikan.

Sistem pembelajaran di Alternatifa dirancang agar peserta dapat mengikuti kelas untuk mata pelajaran ujian SNBT yang disampaikan secara terstruktur oleh para tutor. Selain kelas langsung, Alternatifa juga menyediakan video pembelajaran, materi tambahan, tugas, dan tryout guna mengukur kesiapan peserta. Para mentor terus mendampingi peserta untuk memastikan motivasi belajar tetap terjaga hingga ujian tiba.

Nathan turut mengajak rekan-rekannya yang peduli terhadap pendidikan untuk ikut berkontribusi dalam program ini. “Membantu orang lain itu sangat seru dan menyenangkan, apalagi saat melihat mereka berhasil menggapai mimpi,” ungkapnya dengan antusias.

Kontribusi Nathan di Alternatifa selaras dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, inisiatif ini mendukung SDG nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), yang bertujuan menjamin akses pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua. Selain itu, peran mentor seperti Nathan dalam mendukung dan memotivasi pelajar juga sejalan dengan SDG nomor 10 (Mengurangi Kesenjangan), dengan mengurangi kesenjangan akses pendidikan di berbagai lapisan masyarakat.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Nathanael Yosefen
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Ilmu Komputer UGM Raih Prestasi Membanggakan pada Kompetisi RISTEK Datathon 2024

Muhammad Dafa Wisnu Galih, mahasiswa Ilmu Komputer angkatan 2022, berhasil meraih posisi 2nd Winner dalam ajang RISTEK Datathon 2024 yang diselenggarakan oleh RISTEK Fasilkom Universitas Indonesia. Kompetisi yang berlangsung dari Juli hingga Agustus 2024 ini mencapai puncaknya pada 10 Agustus di Auditorium Green Office Park, BSD City, Tangerang. Dafa bersama dua tim lainnya dari UGM, yaitu Stack Overfit dan Kuliah di Depok v.2, berhasil melaju ke babak final dari total 7 tim yang terpilih.

Dafa dan timnya, seperti datamaxxing sciencepilled, telah lama tertarik pada bidang Data Science. “Dari awal, kami sudah mengincar Datathon sebagai salah satu kompetisi besar yang menarik lebih dari 300 peserta setiap tahunnya,” ujar Dafa. Persiapan mereka lebih mengandalkan pengetahuan sebelumnya karena tema dan dataset baru diumumkan pada hari perlombaan.

Di tahap penyisihan, Dafa dan tim mengerjakan tugas mendeteksi penipuan dalam dataset fintech dengan memanfaatkan koneksi antar pengguna. Kompetisi yang berlangsung di platform Kaggle ini menantang peserta untuk membangun model dengan akurasi tinggi. Dafa dan tim sangat terbantu oleh PC berperforma tinggi di Laboratorium Sistem Cerdas DIKE UGM untuk menangani dataset besar.

Pada babak final, tantangan melibatkan pengembangan search engine produk dengan teknologi Machine Learning. Dafa dan tim mengintegrasikan tren terbaru untuk menciptakan pengalaman pencarian yang lebih relevan dan kontekstual. Selama perlombaan, tantangan terbesar mereka adalah waktu yang terbatas dan topik baru yang belum sepenuhnya dikuasai. Penilaian akhir difokuskan pada laporan teknis dan presentasi. Perasaan bangga dan lega menyelimuti tim Dafa saat diumumkan sebagai runner-up.

Forget average, be an outlier. Untuk itu, kita perlu kemampuan dan usaha di atas rata-rata serta terus belajar hal baru agar tetap relevan di dunia teknologi yang cepat berkembang,” ujar Dafa, membagikan motivasinya kepada mahasiswa lain yang ingin berprestasi.

Prestasi Dafa dan timnya dalam RISTEK Datathon 2024 tidak hanya mengharumkan nama UGM, tetapi juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Kompetisi ini mendorong penerapan SDGs nomor 4, yaitu “Pendidikan Berkualitas,” dengan menyediakan platform bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan analitis dan teknis yang mendalam. Selain itu, kegiatan ini mendukung SDGs nomor 8, “Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi,” dengan mempersiapkan tenaga kerja muda yang kompetitif untuk menghadapi tantangan pasar kerja global. Kolaborasi dan kerja sama tim juga mencerminkan SDGs nomor 17, “Kemitraan untuk Mencapai Tujuan,” dengan mempererat hubungan antarmahasiswa lintas universitas dan negara dalam ajang internasional.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Muhammad Dafa Wisnu Galih
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Ilmu Aktuaria UGM Berkontribusi dalam Proyek Internasional dan Meningkatkan Keterampilan Konsultan Melalui 180 Degrees Consulting

Nathanael Yosefen, mahasiswa Ilmu Aktuaria Universitas Gadjah Mada (UGM), memutuskan bergabung dengan 180 Degrees Consulting UGM karena tertarik dengan dunia konsultasi yang meski dikenal memiliki beban kerja tinggi, menawarkan penghasilan yang kompetitif. Keputusan tersebut diambilnya setelah melihat peluang untuk memanfaatkan keahlian yang ia miliki guna membantu berbagai pihak, sekaligus mempersiapkan diri untuk berkarier di bidang konsultasi melalui organisasi yang memiliki reputasi internasional.

Saat ini, Nathan berperan sebagai Project Analyst dalam tim konsultasi yang terdiri dari enam anggota. Bersama timnya, Nathan bertugas menangani permasalahan klien dari Lombok selama periode tiga bulan. Tugas mereka meliputi penelitian berkala, pengumpulan data, serta perumusan solusi dengan kerangka kerja yang terstruktur. Di akhir periode proyek, mereka akan mempresentasikan hasil kerja mereka kepada klien.

Bergabung dengan 180 Degrees Consulting menghadirkan tantangan tersendiri bagi Nathan, terutama dalam komunikasi menggunakan bahasa Inggris, mengingat beberapa klien berasal dari luar negeri. Pengalaman ini juga memperdalam pemahaman Nathan di bidang bisnis dan ekonomi yang sebelumnya telah dipelajarinya di program studi Ilmu Aktuaria, tetapi kini dengan pendekatan yang lebih praktis dan mendalam. Hal ini membantu Nathan membangun pemikiran bisnis yang lebih matang.

Pengalaman ini berdampak positif terhadap berbagai aspek dalam diri Nathan, termasuk peningkatan kreativitas, pengembangan kerangka berpikir yang lebih terstruktur, kepercayaan diri dalam berbicara bahasa Inggris, serta perluasan jaringan lintas fakultas. Nathan menekankan bahwa kegiatan ini memberikan nilai tambah signifikan, baik secara akademik maupun personal.

Nathan juga berpesan kepada mahasiswa baru untuk memperbanyak pengalaman sejak dini, khususnya bagi mereka yang tertarik dengan dunia konsultasi. Di UGM, terdapat berbagai peluang untuk mengembangkan diri. “Manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin agar ketika lulus, kalian telah memiliki pengalaman dan nilai diri yang lebih unggul,” ujarnya.

Partisipasi Nathan dalam 180 Degrees Consulting ini sejalan dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain SDG nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG nomor 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDG nomor 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Melalui perannya sebagai Project Analyst, Nathan tidak hanya memperkuat keterampilan akademik dan pengalamannya, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan solusi bisnis yang membantu klien di Lombok mengatasi tantangan ekonomi. Kegiatan ini mendukung penciptaan pekerjaan yang layak serta mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Selain itu, dengan pendekatan berbasis data dan solusi terstruktur yang dipresentasikan kepada klien, Nathan dan timnya mempromosikan inovasi dan memperkuat infrastruktur ekonomi lokal. Pengalaman ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi pengembangan diri Nathan, tetapi juga mendukung pembangunan komunitas yang inklusif dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip SDGs.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Nathanael Yosefen
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More
Translate