Search
Search
Search

Prestasi

Altair UGM Raih Juara Harapan Pada Kontes Robot Indonesia 2024 dengan Ciptakan Robot Sepak Bola Humanoid

Tim robot sepak bola humanoid, Altair UGM kembali meraih kesuksesan besar di ajang perlombaan Kontes Robot Indonesia 2024, yang diselenggarakan pada akhir bulan Mei 2024. Kontes Robot Indonesia (KRI) merupakan kegiatan kompetisi di jenjang pendidikan tinggi dalam rancang bangun robotika dengan kreatif dan inovatif yang sesuai dengan perkembangan dan tantangan keseharian di era revolusi industri 4.0. Altair meraih juara harapan pada KRSBI-H Regional 1.

“Altair merupakan tim yang terbentuk dari tim sebelumnya yaitu Alfarobi, dengan perubahan dan rombakan yang besar akhirnya diputuskan dari nama Alfarobi menjadi Altair.” Ujar Pramudya Putra Hidayat mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi, bagian koordinator elektronis Altair.

Altair merupakan salah satu bagian tim di GMRT yang fokusnya pada robot sepak bola humanoid, yang pada setiap tahunnya di perlombakan pada KRI (Kontes Robot Indonesia). Di KRI Altair perlu melawan tim lain yang bergerak dibidang robot sepak bola humanoid yang ada di Indonesia. Altair menciptakan robot dengan melakukan riset terhadap robot di Universitas di Indonesia maupun di luar negeri.

Sebagai bagian dari Gadjah Mada Robotic Team (GMRT), Altair fokus pada pengembangan robot humanoid sepak bola. Untuk bersaing di KRI, tim melakukan riset mendalam terhadap robot-robot lain, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk menciptakan inovasi yang kompetitif. Dalam proses pengembangannya, Altair mengandalkan kolaborasi dari empat divisi utama. Divisi mekanis bertugas mendesain dan mencetak bagian robot, sekaligus menghitung pusat gravitasi, massa, dan torsi agar robot dapat bergerak stabil. Divisi elektronis menangani seluruh aspek elektronik, mulai dari pengkabelan, sensor, mikrokontroler, hingga pencetakan PCB, serta melakukan pemeliharaan rutin. Divisi programmer terbagi menjadi dua sub-divisi, yaitu motion dan vision. Programmer motion fokus memprogram gerakan robot dengan algoritma seperti PID dan odometri, sementara programmer vision mengembangkan kemampuan pengenalan objek melalui kamera menggunakan teknologi computer vision dan machine learning.

Altair memulai perancangan robot pada Februari 2024 dan berhasil menyelesaikannya tepat waktu untuk berlaga di bulan Mei. “Ke depan, kami akan terus belajar, melakukan riset lebih dalam, dan membawa nama baik program studi, fakultas, serta universitas. Kami juga berencana menciptakan inovasi robot lain untuk memperluas pengalaman di berbagai kompetisi,” ujar Pramudya.

Tim robot sepak bola humanoid Altair meraih kesuksesan di Kontes Robot Indonesia 2024. Dengan fokus pada pengembangan robotika, tim Altair mengintegrasikan empat divisi utama: mekanis, elektronis, serta divisi programmer motion dan vision. Hasil inovasi dari Tim Altair UGM merupakan implementasi dari nilai Sustainable Development Goals atau (SDGs) poin 4 yaitu Pendidikan berkualitas berupa FMIPA UGM membantu teman-teman Elektronika dan Instrumentasi itu untuk menunjang teori untuk menciptakan robot dan SDGs poin 9 yaitu inovasi dengan tujuan penciptaan alat ‘Robot sepak bola humanoid’.

Foto : Tim Altair UGM
Penulis: Ratih Cintia Sari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Statistika FMIPA UGM Menangkan Juara 3 Pada Cabang Scientific Essay Competition (SEC) di Perlombaan Satria Data 2024

Mahasiswa Statistika FMIPA UGM kembali mengharumkan nama Universitas Gadjah Mada dengan meraih juara ketiga dalam cabang esai (Scientific Essay Competition atau SEC) pada ajang bergengsi Satria Data 2024 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Satria Data, atau Statistika Ria dan Festival Sains Data, adalah kompetisi yang dirancang untuk mengembangkan talenta dan meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang Statistika, Sains Data, dan penerapannya dalam berbagai aspek kehidupan.

Tim FMIPA UGM yang terdiri dari Gian Luky Saputra, Saprina Saputri, dan Rahma Nur Annisa mempresentasikan esai bertajuk “SkinCheck: Aplikasi Deteksi Kanker Kulit Berbasis Citra Digital Menggunakan Transfer Learning Convolutional Neural Network.” Dalam esai ini, mereka mengusulkan pengembangan sebuah aplikasi bernama SkinCheck, yang memanfaatkan metode deep learning berbasis algoritma transfer learning Convolutional Neural Network (CNN) untuk menganalisis citra digital kulit. Aplikasi ini dirancang untuk membantu mendeteksi kondisi kulit yang berpotensi terkena kanker secara akurat, sekaligus mengidentifikasi jenis kanker kulit tertentu.

Gian menjelaskan bahwa persiapan kompetisi dimulai sejak akhir Maret, dengan pengerjaan esai dilakukan selama lima minggu, dimulai pada awal Mei. “Kami mengadakan rapat minimal sekali seminggu untuk membahas progres, mendiskusikan masukan, dan membagi tugas, seperti analisis data, desain aplikasi, serta penulisan esai,” ungkap Gian. Tim juga memutuskan untuk mengangkat tema kanker kulit, yang merupakan salah satu subtema dalam bidang kesehatan, setelah berdiskusi dan mem-breakdown berbagai ide yang diajukan oleh anggota tim.

Komastagama, sebagai pusat pengelolaan kompetisi mahasiswa UGM, berperan penting dalam mendukung tim ini, mulai dari proses pendaftaran, pelatihan, penyediaan mentor, hingga pengelolaan keberangkatan mereka ke tahap final. Dukungan ini membantu tim memaksimalkan potensi mereka dalam menghasilkan inovasi yang relevan dan bermanfaat.

Prestasi ini tidak hanya menunjukkan kompetensi akademik mahasiswa FMIPA UGM, tetapi juga implementasi nyata dari Sustainable Development Goals (SDGs). Inovasi SkinCheck sejalan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui pelatihan dan mentoring yang membantu mahasiswa merealisasikan teori menjadi karya nyata, serta SDG 9: Inovasi, Infrastruktur, dan Industri, dengan menciptakan solusi teknologi yang inovatif di bidang kesehatan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Gian Luky Saputra
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Lulus dengan IPK Tertinggi, Rima Mengaku Tak Menyukai Hafalan Sejak SD

Kerja keras dan ketekunan menjadi kunci utama bagi Hanan Fakhira Rima Wibowo selama menempuh studinya di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). Dengan IPK 3,94, Rima dinobatkan sebagai lulusan dengan IPK tertinggi dalam program wisuda Sarjana Fakultas MIPA Periode III, sebuah prestasi gemilang yang mencerminkan dedikasi luar biasanya.

Rima mengungkapkan bahwa sejak awal, ia memiliki minat terhadap program studi yang menonjolkan aspek numerik dan analitis, serta minim hafalan. Awalnya, Rima sempat mempertimbangkan Program Studi Matematika Murni. Namun, kunjungannya ke UGM dan interaksinya dengan staf FMIPA mengubah pandangannya. Ia tertarik pada Ilmu Komputer setelah melihat banner tentang prediksi hasil pertandingan sepak bola menggunakan data analisis, yang kemudian membawanya untuk mendalami bidang tersebut.

Sebagai mahasiswa Ilmu Komputer, Rima memilih riset Garuda ACE sebagai topik skripsinya. Awalnya, ia bergabung dengan riset tersebut untuk mendukung temannya yang sedang mengerjakannya sendirian. Dalam program ini, Rima bertugas mereview tools DDPROFILER, sebuah alat yang digunakan untuk profiling data, sambil bekerja sama dengan mahasiswa dari University of Chicago dalam bahasa Inggris. Ketika riset ini tidak berlanjut secara signifikan, Rima memutuskan untuk mengembangkan analisis lebih jauh dalam skripsinya, dengan membandingkan DDPROFILER dan beberapa tools serupa lainnya.

Selama menjalani perkuliahan, Rima memiliki strategi manajemen waktu yang efektif. Ia rutin membuat to-do list setiap malam sebelum tidur untuk mengatur kegiatan esok hari. Di sela-sela waktu kosong, ia menyempatkan diri untuk melaksanakan Salat Tahajud dan Dhuha, serta menyeimbangkan kegiatan akademiknya dengan aktivitas yang ia sukai, seperti mendengarkan lagu dari grup idol favoritnya, Tomorrow by Together, atau menghafalkan koreografi.

Pengalaman paling berkesan bagi Rima selama menjadi mahasiswa UGM adalah keterlibatannya sebagai staf choir performance dalam panitia konser Paduan Suara Mahasiswa (PSM). Ia bertanggung jawab mengoordinasikan koreografi dan blocking untuk para penyanyi, sebuah peran yang memperkaya perjalanan akademiknya dengan keterampilan manajemen dan kerja tim.

Kisah inspiratif Rima mencerminkan komitmen Fakultas MIPA UGM dalam memberikan pendidikan berkualitas melalui fasilitas dan dukungan yang mendorong pendidikan berkelanjutan, sesuai dengan nilai Sustainable Development Goals atau SDGs poin 4: Pendidikan Berkualitas. Prestasi dan perjalanan Rima menjadi bukti bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan keseimbangan, mahasiswa dapat mencapai puncak keberhasilan akademik dan pengembangan diri.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Hanan Fakhira Rima Wibowo
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Menangi Ajang AiCHE di San Diego AS, Mahasiswa FMIPA Ciptakan Mobil Mini Berbahan Bakar Reaksi Kimia

Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses mengharumkan nama Indonesia di ajang AIChE Annual Chem-E-Car Competition 2024, yang diselenggarakan di San Diego, Amerika Serikat. Kompetisi bergengsi ini mempertemukan mahasiswa dari seluruh dunia untuk berlomba menciptakan mobil mini berbahan bakar reaksi kimia. Perjalanan tim UGM menuju panggung internasional dimulai dari kemenangan mereka di kompetisi tingkat nasional di PEM Akamigas Cepu. Mereka membawa prototipe mobil berbahan bakar hasil reaksi dekomposisi hidrogen peroksida, yang mampu bergerak dengan presisi tinggi sesuai jarak yang ditentukan.

“Tantangan utama kompetisi ini adalah memastikan mobil dapat bergerak sejauh jarak yang baru diumumkan di hari perlombaan, sehingga akurasi perhitungan dan efisiensi energi menjadi kunci keberhasilan,” ujar Ikhlasul Amal, salah satu anggota tim.

Persiapan menuju kompetisi internasional ini berlangsung selama dua bulan, melibatkan latihan intensif dan penyempurnaan teknologi. Sebagai anggota komunitas Reactics UGM, tim telah memiliki pengalaman dalam berbagai ajang internasional, menjadikan komunitas ini sebagai wadah pengembangan kemampuan dan semangat berkompetisi mereka. Namun, perjalanan menuju Amerika Serikat bukan tanpa tantangan. Tim harus mengatasi kesulitan logistik, seperti pengurusan paspor, visa, surat izin, hingga penggalangan dana dalam waktu singkat. “Selain kendala teknis, membagi waktu antara persiapan lomba dan magang juga menjadi tantangan besar. Saya biasanya menyelesaikan target magang terlebih dahulu sebelum melanjutkan persiapan lomba,” tambah Ikhlasul.

Meskipun menghadapi tekanan waktu dan berbagai kendala non-teknis, tim UGM tampil gemilang di kancah internasional. Keberhasilan mereka membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing di tingkat global, sekaligus memperlihatkan inovasi dalam teknologi berbasis kimia. Prestasi ini juga mencerminkan kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yakni Pendidikan Berkualitas, melalui partisipasi dalam ajang internasional, dan SDGs poin 9, yaitu Inovasi dan Infrastruktur, dengan pengembangan prototipe mobil berbahan bakar reaksi kimia.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ikhlasul Amal
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Statistika Kembangkan Inovasi AI untuk Infrastruktur Industri dan Deteksi Cacat Infrastruktur hingga Raih Juara 1 di National Statistic Challenge UB

Ajang National Statistic Challenge (NSC) 2024 yang digelar Universitas Brawijaya (UB), Malang, menjadi kompetisi bergengsi bagi mahasiswa berbakat di bidang statistika dan data science dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hanna Marie dan Daffa Elgo, mahasiswa Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), turut ambil bagian dengan menyajikan esai komprehensif yang menyoroti inovasi berbasis Artificial Intelligence (AI).

Dari tiga cabang yang dilombakan—analisis data, ISEI (Innovative Statistical Essay Idea), dan infografis—tim ini memilih mendalami cabang ISEI. Mereka mengusung tema infrastruktur industri dengan gagasan inovasi berupa situs berbasis multi-model artificial intelligence yang mampu mendeteksi anomali atau cacat pada aset infrastruktur.

“Kami memilih fokus pada perspektif infrastruktur industri karena melihat potensi besar aplikasi AI untuk deteksi kerusakan aset. Inovasi kami dilengkapi fitur pelokalisasian kerusakan yang memungkinkan identifikasi lokasi kerusakan secara akurat, sehingga memudahkan proses perbaikan,” ungkap Hanna Marie.

ini dirancang untuk membantu industri dalam memelihara dan memantau infrastruktur secara lebih efektif, sekaligus meningkatkan efisiensi dalam manajemen aset industri.

Puncak kompetisi ini adalah grand final yang diselenggarakan secara langsung di Malang. Pada tahap ini, Hanna dan Daffa mempresentasikan gagasan mereka di hadapan juri yang terdiri dari para ahli statistik dan praktisi industri. “Rasanya sangat berkesan bisa mempresentasikan inovasi kami di hadapan juri dan audiens. Dukungan dan kritik yang kami terima benar-benar membuka wawasan untuk menyempurnakan ide ini ke depannya,” ujar Hanna.

NSC tidak hanya menjadi ajang untuk mengasah kemampuan analisis data, tetapi juga platform eksplorasi peran AI dalam menyelesaikan masalah nyata di berbagai sektor. Inovasi Hanna dan Daffa diharapkan dapat terus dikembangkan untuk memberikan manfaat nyata bagi dunia industri, khususnya dalam pemeliharaan dan peningkatan kualitas infrastruktur.

Kegiatan ini turut mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas melalui pembelajaran di kampus yang mempersiapkan mahasiswa untuk berkompetisi. Selain itu, gagasan berbasis teknologi AI yang mereka ajukan relevan dengan SDG 9, yakni Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan infrastruktur.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi:  Hanna Marie Oktavia
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Bawa Gagasan Smart Warehouse, Mahasiswa FMIPA Sabet Juara 3 dalam Kompetisi Esai Indonesian Towards Net-Zero Emission

Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) kembali menunjukkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Kali ini, Feivel Jethro Ezhekiel dan Dearmen Chandro Rumasingap berhasil meraih juara ketiga dalam kompetisi esai inovasi bertajuk Indonesia Towards Net-Zero Emission. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).

Dalam kompetisi tersebut, kedua mahasiswa UGM ini mengusung gagasan inovatif berupa Smart Warehouse berbasis teknologi Automated Guided Vehicle (AGV) yang terintegrasi dengan komunikasi berbasis blockchain. Teknologi ini dirancang untuk mendukung efisiensi logistik sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. “Banyak sekali wawasan yang kami dapatkan selama sesi kelas umum sebelum kompetisi, terutama mengenai kondisi Indonesia dalam mengejar target net-zero emission,” ujar Jethro. Ia juga menambahkan bahwa dukungan Toyota, seperti dalam pengembangan mobil hybrid dan listrik, memberikan perspektif baru yang memperkaya proses inovasi mereka.

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan FMIPA UGM, tetapi juga memberikan inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi. Prestasi ini mendukung terciptanya ekosistem pendidikan yang berkualitas, sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas. Selain itu, inovasi Smart Warehouse yang mereka gagas relevan dengan tantangan global di bidang lingkungan dan teknologi, sejalan dengan SDGs poin ke-9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Lebih jauh lagi, konsep tersebut berkontribusi pada pencapaian SDGs ke-13 tentang Perubahan Iklim melalui upaya nyata dalam mengurangi emisi karbon.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nur Hidayat
Dokumentasi : Feivel Jethro Ezhekiel

Read More

Kisah Inspiratif Mu’amar Musa Lulus Program Doktor Matematika dengan IPK Sempurna di Usia Muda

Memilih matematika sebagai bidang studi dari jenjang sarjana hingga doktor, Mu’amar Musa Nurwigantara, atau akrab disapa Mu’amar, menjadi sorotan dalam Wisuda Program Doktor Periode III pada April 2024. Ia berhasil meraih IPK sempurna 4,0 dalam Program Doktor Matematika, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, dan lulus tepat waktu di usia 25 tahun.

“Sejak menempuh S1, saya memang memiliki target untuk menjadi akademisi, sehingga saya mempersiapkan diri untuk melanjutkan ke S2. Bersyukur, saya mendapat beasiswa PMDSU yang mewajibkan fast track, yaitu S2 dalam satu tahun dan langsung lanjut ke S3 di Matematika UGM,” ujar Mu’amar.

Mu’amar, yang sangat menyukai bidang aljabar, aktif memberikan les dan membantu proyek penelitian dosen pembimbingnya sambil menunggu pendaftaran untuk menjadi dosen. Selama studi doktoral, ia melakukan penelitian di bidang aljabar, khususnya riset matematika yang menghasilkan teorema beserta pembuktiannya. Penelitiannya berfokus pada sistem aljabar yang mencakup operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian, serta bagaimana perubahan dalam sistem tersebut memengaruhi sifat-sifat matematisnya. Dalam matematika, penelitian seperti ini berkaitan dengan teori ring dan teori modul.

Mu’amar pun menyebutkan bahwa perjalanannya hingga lulus dari program doctor pun dilalui beberapa tantangan.“Selama penelitian, tantangan terbesar saya adalah memenuhi tuntutan akademik dan persyaratan beasiswa, termasuk kewajiban untuk publikasi dua artikel di jurnal bereputasi,” ungkap Mu’amar.

Mu’amar memulai penelitian doktoralnya pada Juli 2020 dan menyelesaikan tahap penulisan pada Juli 2023. Ketertarikannya pada aljabar dipupuk sejak semester awal saat ia terinspirasi oleh cara mengajar Prof. Dr. Sri Wahyuni, S.U., dosen aljabar di FMIPA UGM. Konsistensi yang ia bangun sejak S1 mendorongnya untuk mendalami topik-topik lanjutan dalam aljabar, bahkan jika topik tersebut belum banyak dipelajari di UGM atau di Indonesia. Hal ini membuatnya terbuka untuk berkolaborasi dengan peneliti lain, baik dari luar UGM maupun luar negeri, yang memiliki fokus sejalan di bidang aljabar.

Inspirasi dan ketekunan Mu’amar dalam mendalami aljabar mencerminkan upaya FMIPA UGM dalam mendukung mahasiswanya untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Dukungan ini sejalan dengan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan menyediakan fasilitas dan dorongan bagi pendidikan yang berkelanjutan dan SDGS poin 9 melalui upaya mendukung pengembangan teknologi inovatif dengan penelitian di bidang aljabar.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Mu’amar Musa Nurwigantara
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Nathanael Yosefen, Mahasiswa Aktuaria FMIPA UGM Wujudkan Pembelajaran Inklusif bagi Pelajar Indonesia melalui Mentoring Alternatifa

Alternatifa merupakan platform pendidikan online di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan dengan biaya terjangkau bagi seluruh pelajar dalam mempersiapkan diri menghadapi seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dengan ribuan peserta yang mendaftar setiap tahunnya, platform ini menyediakan layanan pembelajaran yang didukung oleh mentor dan tutor berpengalaman.

Nathanael Yosefen, mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria angkatan 2022 di Universitas Gadjah Mada, adalah salah satu mentor di Alternatifa. Ia bekerja dalam Grup Adam Smith bersama dua mentor lainnya dari Universitas Indonesia (UI) dan mendampingi lebih dari 300 pelajar. Sebagai mentor, Nathan bertugas memberikan dukungan psikologis dengan pesan-pesan motivasi yang panjang, menjawab pertanyaan mengenai perkuliahan dan jurusan, serta mengadakan sesi Zoom Mentoring. Dalam sesi ini, Nathan dan timnya membahas berbagai topik penting, seperti tips belajar, cara mengatasi demotivasi, serta panduan dalam memilih jurusan.

Nathan mengungkapkan bahwa pengalaman menjadi mentor di Alternatifa sangat membahagiakan dan penuh makna. Ia merasa terharu ketika para pelajar menunjukkan apresiasi dan dukungan kembali kepadanya setelah ia membagikan kisah pribadinya. Setiap pertanyaan yang diajukan oleh peserta dijawabnya dengan detail agar mereka benar-benar memahami informasi yang diberikan.

Sistem pembelajaran di Alternatifa dirancang agar peserta dapat mengikuti kelas untuk mata pelajaran ujian SNBT yang disampaikan secara terstruktur oleh para tutor. Selain kelas langsung, Alternatifa juga menyediakan video pembelajaran, materi tambahan, tugas, dan tryout guna mengukur kesiapan peserta. Para mentor terus mendampingi peserta untuk memastikan motivasi belajar tetap terjaga hingga ujian tiba.

Nathan turut mengajak rekan-rekannya yang peduli terhadap pendidikan untuk ikut berkontribusi dalam program ini. “Membantu orang lain itu sangat seru dan menyenangkan, apalagi saat melihat mereka berhasil menggapai mimpi,” ungkapnya dengan antusias.

Kontribusi Nathan di Alternatifa selaras dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, inisiatif ini mendukung SDG nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), yang bertujuan menjamin akses pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua. Selain itu, peran mentor seperti Nathan dalam mendukung dan memotivasi pelajar juga sejalan dengan SDG nomor 10 (Mengurangi Kesenjangan), dengan mengurangi kesenjangan akses pendidikan di berbagai lapisan masyarakat.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Nathanael Yosefen
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Altair UGM Raih Juara Harapan Pada Kontes Robot Indonesia 2024 dengan Ciptakan Robot Sepak Bola Humanoid

Tim robot sepak bola humanoid, Altair UGM kembali meraih kesuksesan besar di ajang perlombaan Kontes Robot Indonesia 2024, yang diselenggarakan pada akhir bulan Mei 2024. Kontes Robot Indonesia (KRI) merupakan kegiatan kompetisi di jenjang pendidikan tinggi dalam rancang bangun robotika dengan kreatif dan inovatif yang sesuai dengan perkembangan dan tantangan keseharian di era revolusi industri 4.0. Altair meraih juara harapan pada KRSBI-H Regional 1.

“Altair merupakan tim yang terbentuk dari tim sebelumnya yaitu Alfarobi, dengan perubahan dan rombakan yang besar akhirnya diputuskan dari nama Alfarobi menjadi Altair.” Ujar Pramudya Putra Hidayat mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi, bagian koordinator elektronis Altair.

Altair merupakan salah satu bagian tim di GMRT yang fokusnya pada robot sepak bola humanoid, yang pada setiap tahunnya di perlombakan pada KRI (Kontes Robot Indonesia). Di KRI Altair perlu melawan tim lain yang bergerak dibidang robot sepak bola humanoid yang ada di Indonesia. Altair menciptakan robot dengan melakukan riset terhadap robot di Universitas di Indonesia maupun di luar negeri.

Sebagai bagian dari Gadjah Mada Robotic Team (GMRT), Altair fokus pada pengembangan robot humanoid sepak bola. Untuk bersaing di KRI, tim melakukan riset mendalam terhadap robot-robot lain, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk menciptakan inovasi yang kompetitif. Dalam proses pengembangannya, Altair mengandalkan kolaborasi dari empat divisi utama. Divisi mekanis bertugas mendesain dan mencetak bagian robot, sekaligus menghitung pusat gravitasi, massa, dan torsi agar robot dapat bergerak stabil. Divisi elektronis menangani seluruh aspek elektronik, mulai dari pengkabelan, sensor, mikrokontroler, hingga pencetakan PCB, serta melakukan pemeliharaan rutin. Divisi programmer terbagi menjadi dua sub-divisi, yaitu motion dan vision. Programmer motion fokus memprogram gerakan robot dengan algoritma seperti PID dan odometri, sementara programmer vision mengembangkan kemampuan pengenalan objek melalui kamera menggunakan teknologi computer vision dan machine learning.

Altair memulai perancangan robot pada Februari 2024 dan berhasil menyelesaikannya tepat waktu untuk berlaga di bulan Mei. “Ke depan, kami akan terus belajar, melakukan riset lebih dalam, dan membawa nama baik program studi, fakultas, serta universitas. Kami juga berencana menciptakan inovasi robot lain untuk memperluas pengalaman di berbagai kompetisi,” ujar Pramudya.

Tim robot sepak bola humanoid Altair meraih kesuksesan di Kontes Robot Indonesia 2024. Dengan fokus pada pengembangan robotika, tim Altair mengintegrasikan empat divisi utama: mekanis, elektronis, serta divisi programmer motion dan vision. Hasil inovasi dari Tim Altair UGM merupakan implementasi dari nilai Sustainable Development Goals atau (SDGs) poin 4 yaitu Pendidikan berkualitas berupa FMIPA UGM membantu teman-teman Elektronika dan Instrumentasi itu untuk menunjang teori untuk menciptakan robot dan SDGs poin 9 yaitu inovasi dengan tujuan penciptaan alat ‘Robot sepak bola humanoid’.

Foto : Tim Altair UGM
Penulis: Ratih Cintia Sari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Statistika FMIPA UGM Menangkan Juara 3 Pada Cabang Scientific Essay Competition (SEC) di Perlombaan Satria Data 2024

Mahasiswa Statistika FMIPA UGM kembali mengharumkan nama Universitas Gadjah Mada dengan meraih juara ketiga dalam cabang esai (Scientific Essay Competition atau SEC) pada ajang bergengsi Satria Data 2024 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Satria Data, atau Statistika Ria dan Festival Sains Data, adalah kompetisi yang dirancang untuk mengembangkan talenta dan meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang Statistika, Sains Data, dan penerapannya dalam berbagai aspek kehidupan.

Tim FMIPA UGM yang terdiri dari Gian Luky Saputra, Saprina Saputri, dan Rahma Nur Annisa mempresentasikan esai bertajuk “SkinCheck: Aplikasi Deteksi Kanker Kulit Berbasis Citra Digital Menggunakan Transfer Learning Convolutional Neural Network.” Dalam esai ini, mereka mengusulkan pengembangan sebuah aplikasi bernama SkinCheck, yang memanfaatkan metode deep learning berbasis algoritma transfer learning Convolutional Neural Network (CNN) untuk menganalisis citra digital kulit. Aplikasi ini dirancang untuk membantu mendeteksi kondisi kulit yang berpotensi terkena kanker secara akurat, sekaligus mengidentifikasi jenis kanker kulit tertentu.

Gian menjelaskan bahwa persiapan kompetisi dimulai sejak akhir Maret, dengan pengerjaan esai dilakukan selama lima minggu, dimulai pada awal Mei. “Kami mengadakan rapat minimal sekali seminggu untuk membahas progres, mendiskusikan masukan, dan membagi tugas, seperti analisis data, desain aplikasi, serta penulisan esai,” ungkap Gian. Tim juga memutuskan untuk mengangkat tema kanker kulit, yang merupakan salah satu subtema dalam bidang kesehatan, setelah berdiskusi dan mem-breakdown berbagai ide yang diajukan oleh anggota tim.

Komastagama, sebagai pusat pengelolaan kompetisi mahasiswa UGM, berperan penting dalam mendukung tim ini, mulai dari proses pendaftaran, pelatihan, penyediaan mentor, hingga pengelolaan keberangkatan mereka ke tahap final. Dukungan ini membantu tim memaksimalkan potensi mereka dalam menghasilkan inovasi yang relevan dan bermanfaat.

Prestasi ini tidak hanya menunjukkan kompetensi akademik mahasiswa FMIPA UGM, tetapi juga implementasi nyata dari Sustainable Development Goals (SDGs). Inovasi SkinCheck sejalan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui pelatihan dan mentoring yang membantu mahasiswa merealisasikan teori menjadi karya nyata, serta SDG 9: Inovasi, Infrastruktur, dan Industri, dengan menciptakan solusi teknologi yang inovatif di bidang kesehatan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Gian Luky Saputra
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Lulus dengan IPK Tertinggi, Rima Mengaku Tak Menyukai Hafalan Sejak SD

Kerja keras dan ketekunan menjadi kunci utama bagi Hanan Fakhira Rima Wibowo selama menempuh studinya di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). Dengan IPK 3,94, Rima dinobatkan sebagai lulusan dengan IPK tertinggi dalam program wisuda Sarjana Fakultas MIPA Periode III, sebuah prestasi gemilang yang mencerminkan dedikasi luar biasanya.

Rima mengungkapkan bahwa sejak awal, ia memiliki minat terhadap program studi yang menonjolkan aspek numerik dan analitis, serta minim hafalan. Awalnya, Rima sempat mempertimbangkan Program Studi Matematika Murni. Namun, kunjungannya ke UGM dan interaksinya dengan staf FMIPA mengubah pandangannya. Ia tertarik pada Ilmu Komputer setelah melihat banner tentang prediksi hasil pertandingan sepak bola menggunakan data analisis, yang kemudian membawanya untuk mendalami bidang tersebut.

Sebagai mahasiswa Ilmu Komputer, Rima memilih riset Garuda ACE sebagai topik skripsinya. Awalnya, ia bergabung dengan riset tersebut untuk mendukung temannya yang sedang mengerjakannya sendirian. Dalam program ini, Rima bertugas mereview tools DDPROFILER, sebuah alat yang digunakan untuk profiling data, sambil bekerja sama dengan mahasiswa dari University of Chicago dalam bahasa Inggris. Ketika riset ini tidak berlanjut secara signifikan, Rima memutuskan untuk mengembangkan analisis lebih jauh dalam skripsinya, dengan membandingkan DDPROFILER dan beberapa tools serupa lainnya.

Selama menjalani perkuliahan, Rima memiliki strategi manajemen waktu yang efektif. Ia rutin membuat to-do list setiap malam sebelum tidur untuk mengatur kegiatan esok hari. Di sela-sela waktu kosong, ia menyempatkan diri untuk melaksanakan Salat Tahajud dan Dhuha, serta menyeimbangkan kegiatan akademiknya dengan aktivitas yang ia sukai, seperti mendengarkan lagu dari grup idol favoritnya, Tomorrow by Together, atau menghafalkan koreografi.

Pengalaman paling berkesan bagi Rima selama menjadi mahasiswa UGM adalah keterlibatannya sebagai staf choir performance dalam panitia konser Paduan Suara Mahasiswa (PSM). Ia bertanggung jawab mengoordinasikan koreografi dan blocking untuk para penyanyi, sebuah peran yang memperkaya perjalanan akademiknya dengan keterampilan manajemen dan kerja tim.

Kisah inspiratif Rima mencerminkan komitmen Fakultas MIPA UGM dalam memberikan pendidikan berkualitas melalui fasilitas dan dukungan yang mendorong pendidikan berkelanjutan, sesuai dengan nilai Sustainable Development Goals atau SDGs poin 4: Pendidikan Berkualitas. Prestasi dan perjalanan Rima menjadi bukti bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan keseimbangan, mahasiswa dapat mencapai puncak keberhasilan akademik dan pengembangan diri.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Hanan Fakhira Rima Wibowo
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Menangi Ajang AiCHE di San Diego AS, Mahasiswa FMIPA Ciptakan Mobil Mini Berbahan Bakar Reaksi Kimia

Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses mengharumkan nama Indonesia di ajang AIChE Annual Chem-E-Car Competition 2024, yang diselenggarakan di San Diego, Amerika Serikat. Kompetisi bergengsi ini mempertemukan mahasiswa dari seluruh dunia untuk berlomba menciptakan mobil mini berbahan bakar reaksi kimia. Perjalanan tim UGM menuju panggung internasional dimulai dari kemenangan mereka di kompetisi tingkat nasional di PEM Akamigas Cepu. Mereka membawa prototipe mobil berbahan bakar hasil reaksi dekomposisi hidrogen peroksida, yang mampu bergerak dengan presisi tinggi sesuai jarak yang ditentukan.

“Tantangan utama kompetisi ini adalah memastikan mobil dapat bergerak sejauh jarak yang baru diumumkan di hari perlombaan, sehingga akurasi perhitungan dan efisiensi energi menjadi kunci keberhasilan,” ujar Ikhlasul Amal, salah satu anggota tim.

Persiapan menuju kompetisi internasional ini berlangsung selama dua bulan, melibatkan latihan intensif dan penyempurnaan teknologi. Sebagai anggota komunitas Reactics UGM, tim telah memiliki pengalaman dalam berbagai ajang internasional, menjadikan komunitas ini sebagai wadah pengembangan kemampuan dan semangat berkompetisi mereka. Namun, perjalanan menuju Amerika Serikat bukan tanpa tantangan. Tim harus mengatasi kesulitan logistik, seperti pengurusan paspor, visa, surat izin, hingga penggalangan dana dalam waktu singkat. “Selain kendala teknis, membagi waktu antara persiapan lomba dan magang juga menjadi tantangan besar. Saya biasanya menyelesaikan target magang terlebih dahulu sebelum melanjutkan persiapan lomba,” tambah Ikhlasul.

Meskipun menghadapi tekanan waktu dan berbagai kendala non-teknis, tim UGM tampil gemilang di kancah internasional. Keberhasilan mereka membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing di tingkat global, sekaligus memperlihatkan inovasi dalam teknologi berbasis kimia. Prestasi ini juga mencerminkan kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yakni Pendidikan Berkualitas, melalui partisipasi dalam ajang internasional, dan SDGs poin 9, yaitu Inovasi dan Infrastruktur, dengan pengembangan prototipe mobil berbahan bakar reaksi kimia.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ikhlasul Amal
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Statistika Kembangkan Inovasi AI untuk Infrastruktur Industri dan Deteksi Cacat Infrastruktur hingga Raih Juara 1 di National Statistic Challenge UB

Ajang National Statistic Challenge (NSC) 2024 yang digelar Universitas Brawijaya (UB), Malang, menjadi kompetisi bergengsi bagi mahasiswa berbakat di bidang statistika dan data science dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hanna Marie dan Daffa Elgo, mahasiswa Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), turut ambil bagian dengan menyajikan esai komprehensif yang menyoroti inovasi berbasis Artificial Intelligence (AI).

Dari tiga cabang yang dilombakan—analisis data, ISEI (Innovative Statistical Essay Idea), dan infografis—tim ini memilih mendalami cabang ISEI. Mereka mengusung tema infrastruktur industri dengan gagasan inovasi berupa situs berbasis multi-model artificial intelligence yang mampu mendeteksi anomali atau cacat pada aset infrastruktur.

“Kami memilih fokus pada perspektif infrastruktur industri karena melihat potensi besar aplikasi AI untuk deteksi kerusakan aset. Inovasi kami dilengkapi fitur pelokalisasian kerusakan yang memungkinkan identifikasi lokasi kerusakan secara akurat, sehingga memudahkan proses perbaikan,” ungkap Hanna Marie.

ini dirancang untuk membantu industri dalam memelihara dan memantau infrastruktur secara lebih efektif, sekaligus meningkatkan efisiensi dalam manajemen aset industri.

Puncak kompetisi ini adalah grand final yang diselenggarakan secara langsung di Malang. Pada tahap ini, Hanna dan Daffa mempresentasikan gagasan mereka di hadapan juri yang terdiri dari para ahli statistik dan praktisi industri. “Rasanya sangat berkesan bisa mempresentasikan inovasi kami di hadapan juri dan audiens. Dukungan dan kritik yang kami terima benar-benar membuka wawasan untuk menyempurnakan ide ini ke depannya,” ujar Hanna.

NSC tidak hanya menjadi ajang untuk mengasah kemampuan analisis data, tetapi juga platform eksplorasi peran AI dalam menyelesaikan masalah nyata di berbagai sektor. Inovasi Hanna dan Daffa diharapkan dapat terus dikembangkan untuk memberikan manfaat nyata bagi dunia industri, khususnya dalam pemeliharaan dan peningkatan kualitas infrastruktur.

Kegiatan ini turut mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas melalui pembelajaran di kampus yang mempersiapkan mahasiswa untuk berkompetisi. Selain itu, gagasan berbasis teknologi AI yang mereka ajukan relevan dengan SDG 9, yakni Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan infrastruktur.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi:  Hanna Marie Oktavia
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Bawa Gagasan Smart Warehouse, Mahasiswa FMIPA Sabet Juara 3 dalam Kompetisi Esai Indonesian Towards Net-Zero Emission

Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) kembali menunjukkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Kali ini, Feivel Jethro Ezhekiel dan Dearmen Chandro Rumasingap berhasil meraih juara ketiga dalam kompetisi esai inovasi bertajuk Indonesia Towards Net-Zero Emission. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).

Dalam kompetisi tersebut, kedua mahasiswa UGM ini mengusung gagasan inovatif berupa Smart Warehouse berbasis teknologi Automated Guided Vehicle (AGV) yang terintegrasi dengan komunikasi berbasis blockchain. Teknologi ini dirancang untuk mendukung efisiensi logistik sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. “Banyak sekali wawasan yang kami dapatkan selama sesi kelas umum sebelum kompetisi, terutama mengenai kondisi Indonesia dalam mengejar target net-zero emission,” ujar Jethro. Ia juga menambahkan bahwa dukungan Toyota, seperti dalam pengembangan mobil hybrid dan listrik, memberikan perspektif baru yang memperkaya proses inovasi mereka.

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan FMIPA UGM, tetapi juga memberikan inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi. Prestasi ini mendukung terciptanya ekosistem pendidikan yang berkualitas, sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas. Selain itu, inovasi Smart Warehouse yang mereka gagas relevan dengan tantangan global di bidang lingkungan dan teknologi, sejalan dengan SDGs poin ke-9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Lebih jauh lagi, konsep tersebut berkontribusi pada pencapaian SDGs ke-13 tentang Perubahan Iklim melalui upaya nyata dalam mengurangi emisi karbon.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nur Hidayat
Dokumentasi : Feivel Jethro Ezhekiel

Read More

Kisah Inspiratif Mu’amar Musa Lulus Program Doktor Matematika dengan IPK Sempurna di Usia Muda

Memilih matematika sebagai bidang studi dari jenjang sarjana hingga doktor, Mu’amar Musa Nurwigantara, atau akrab disapa Mu’amar, menjadi sorotan dalam Wisuda Program Doktor Periode III pada April 2024. Ia berhasil meraih IPK sempurna 4,0 dalam Program Doktor Matematika, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, dan lulus tepat waktu di usia 25 tahun.

“Sejak menempuh S1, saya memang memiliki target untuk menjadi akademisi, sehingga saya mempersiapkan diri untuk melanjutkan ke S2. Bersyukur, saya mendapat beasiswa PMDSU yang mewajibkan fast track, yaitu S2 dalam satu tahun dan langsung lanjut ke S3 di Matematika UGM,” ujar Mu’amar.

Mu’amar, yang sangat menyukai bidang aljabar, aktif memberikan les dan membantu proyek penelitian dosen pembimbingnya sambil menunggu pendaftaran untuk menjadi dosen. Selama studi doktoral, ia melakukan penelitian di bidang aljabar, khususnya riset matematika yang menghasilkan teorema beserta pembuktiannya. Penelitiannya berfokus pada sistem aljabar yang mencakup operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian, serta bagaimana perubahan dalam sistem tersebut memengaruhi sifat-sifat matematisnya. Dalam matematika, penelitian seperti ini berkaitan dengan teori ring dan teori modul.

Mu’amar pun menyebutkan bahwa perjalanannya hingga lulus dari program doctor pun dilalui beberapa tantangan.“Selama penelitian, tantangan terbesar saya adalah memenuhi tuntutan akademik dan persyaratan beasiswa, termasuk kewajiban untuk publikasi dua artikel di jurnal bereputasi,” ungkap Mu’amar.

Mu’amar memulai penelitian doktoralnya pada Juli 2020 dan menyelesaikan tahap penulisan pada Juli 2023. Ketertarikannya pada aljabar dipupuk sejak semester awal saat ia terinspirasi oleh cara mengajar Prof. Dr. Sri Wahyuni, S.U., dosen aljabar di FMIPA UGM. Konsistensi yang ia bangun sejak S1 mendorongnya untuk mendalami topik-topik lanjutan dalam aljabar, bahkan jika topik tersebut belum banyak dipelajari di UGM atau di Indonesia. Hal ini membuatnya terbuka untuk berkolaborasi dengan peneliti lain, baik dari luar UGM maupun luar negeri, yang memiliki fokus sejalan di bidang aljabar.

Inspirasi dan ketekunan Mu’amar dalam mendalami aljabar mencerminkan upaya FMIPA UGM dalam mendukung mahasiswanya untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Dukungan ini sejalan dengan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan menyediakan fasilitas dan dorongan bagi pendidikan yang berkelanjutan dan SDGS poin 9 melalui upaya mendukung pengembangan teknologi inovatif dengan penelitian di bidang aljabar.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Mu’amar Musa Nurwigantara
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Nathanael Yosefen, Mahasiswa Aktuaria FMIPA UGM Wujudkan Pembelajaran Inklusif bagi Pelajar Indonesia melalui Mentoring Alternatifa

Alternatifa merupakan platform pendidikan online di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan dengan biaya terjangkau bagi seluruh pelajar dalam mempersiapkan diri menghadapi seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dengan ribuan peserta yang mendaftar setiap tahunnya, platform ini menyediakan layanan pembelajaran yang didukung oleh mentor dan tutor berpengalaman.

Nathanael Yosefen, mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria angkatan 2022 di Universitas Gadjah Mada, adalah salah satu mentor di Alternatifa. Ia bekerja dalam Grup Adam Smith bersama dua mentor lainnya dari Universitas Indonesia (UI) dan mendampingi lebih dari 300 pelajar. Sebagai mentor, Nathan bertugas memberikan dukungan psikologis dengan pesan-pesan motivasi yang panjang, menjawab pertanyaan mengenai perkuliahan dan jurusan, serta mengadakan sesi Zoom Mentoring. Dalam sesi ini, Nathan dan timnya membahas berbagai topik penting, seperti tips belajar, cara mengatasi demotivasi, serta panduan dalam memilih jurusan.

Nathan mengungkapkan bahwa pengalaman menjadi mentor di Alternatifa sangat membahagiakan dan penuh makna. Ia merasa terharu ketika para pelajar menunjukkan apresiasi dan dukungan kembali kepadanya setelah ia membagikan kisah pribadinya. Setiap pertanyaan yang diajukan oleh peserta dijawabnya dengan detail agar mereka benar-benar memahami informasi yang diberikan.

Sistem pembelajaran di Alternatifa dirancang agar peserta dapat mengikuti kelas untuk mata pelajaran ujian SNBT yang disampaikan secara terstruktur oleh para tutor. Selain kelas langsung, Alternatifa juga menyediakan video pembelajaran, materi tambahan, tugas, dan tryout guna mengukur kesiapan peserta. Para mentor terus mendampingi peserta untuk memastikan motivasi belajar tetap terjaga hingga ujian tiba.

Nathan turut mengajak rekan-rekannya yang peduli terhadap pendidikan untuk ikut berkontribusi dalam program ini. “Membantu orang lain itu sangat seru dan menyenangkan, apalagi saat melihat mereka berhasil menggapai mimpi,” ungkapnya dengan antusias.

Kontribusi Nathan di Alternatifa selaras dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, inisiatif ini mendukung SDG nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), yang bertujuan menjamin akses pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua. Selain itu, peran mentor seperti Nathan dalam mendukung dan memotivasi pelajar juga sejalan dengan SDG nomor 10 (Mengurangi Kesenjangan), dengan mengurangi kesenjangan akses pendidikan di berbagai lapisan masyarakat.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Nathanael Yosefen
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More
Translate