
Yogyakarta, 22 Juli 2025 – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan The Centre International de Mathématiques Pures et Appliquées (CIMPA) menyelenggarakan CIMPA School 2025 yang berlangsung pada 14–25 Juli 2025. Kegiatan ini digelar di Auditorium Herman Yohannes, Lantai 1 FMIPA UGM, dan dihadiri oleh akademisi dari berbagai negara untuk membahas topik-topik terkini dalam matematika murni dan terapan.
CIMPA School 2025 diselenggarakan dengan dukungan dari berbagai lembaga mitra internasional, termasuk CIMPA yang berperan aktif dalam pendidikan matematika di negara-negara berkembang. Salah satu narasumber internasional dan juga koordinator pembicara yang hadir adalah Dr. Richard Griffon, dosen dari Université Clermont Auvergne, Prancis, yang menyampaikan antusiasmenya terhadap pelaksanaan CIMPA di Indonesia. “I am very happy and enthusiastic to be here. UGM is a great campus, with great facilities and very nice people,” ujar Dr. Griffon.
Dalam wawancaranya, Dr. Griffon juga membandingkan tantangan akademik antara Indonesia dan Prancis. “Compared to France, it is difficult in Indonesia to recruit professors and staff. But it’s also difficult to find job opportunities. However, thanks to the collaboration between the French Embassy and Indonesian institutions, we can collaborate and offer more international projects and job opportunities for Indonesian students and researchers,” jelasnya.
Kehadiran Direktur Eksekutif CIMPA di kegiatan ini menegaskan dukungan terhadap penguatan kapasitas matematika di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat jejaring akademik internasional dan memperluas dampak riset matematika dalam pembangunan berkelanjutan.
Sebagai bagian dari kontribusinya terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), CIMPA 2025 mendorong penguatan kapasitas ilmiah, pemerataan akses pendidikan tinggi berkualitas, serta kolaborasi global dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan ini juga membuka peluang bagi para peneliti dan mahasiswa Indonesia untuk menjalin kerja sama riset lintas negara, baik dalam bidang akademik maupun profesional.
CIMPA 2025 diharapkan dapat menjadi pendorong bagi Indonesia untuk semakin memperkuat peranannya dalam komunitas ilmiah global dan menciptakan peluang lebih luas dalam dunia pendidikan matematika.
Penulis: Amalia.Nurmalitasari
Editor: Uha Isnaini, M.Sc., PhD
Dokumentasi: Amalia Nurmalitasari

Yogyakarta – Sebanyak 300 kepala sekolah dari seluruh Indonesia menghadiri Workshop for Educators: Deep Learning Curriculum for Creating Mindful, Meaningful, and Joyful Learning yang diselenggarakan di Auditorium Lantai 7, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada Kamis, 10 Juli 2025.
Acara ini merupakan bentuk kerja sama FMIPA UGM dengan Taiwan Center Indoneisa. Forum strategis bertujuan untuk mendiskusikan transformasi pendidikan di Indonesia melalui pendekatan deep learning yang menekankan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan penuh kesadaran. Workshop ini menghadirkan tiga dekan dari fakultas rumpun sains UGM, yakni Dekan Fakultas Biologi, Dekan Fakultas Geografi, dan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), yang secara sinergis menyampaikan visi bersama mengenai arah baru pendidikan sains di Indonesia.
Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, S.Si., M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa FMIPA UGM kini mengusung semangat dan identitas baru. “MIPA bukan lagi sekadar tempat bagi mereka yang bercita-cita menjadi dosen atau peneliti. Lebih dari itu, kami ingin mencetak creators — generasi yang mampu menciptakan solusi, bukan hanya mempelajarinya,” ungkapnya.
Mengusung tagar dan slogan baru “We Are Scientists”, FMIPA UGM menegaskan peran aktif ilmuwan muda di era digital yang tidak tergerus oleh kecanggihan kecerdasan buatan. “AI tidak akan mengalahkan kita, karena kita adalah creators of techonology. Kita adalah manusia berpikir yang mampu melampaui algoritma,” lanjut Prof. Kuwat dalam sesi sambutan.
Workshop ini tidak hanya mempertemukan pemangku kepentingan pendidikan dari berbagai wilayah, tetapi juga menjadi ruang kolaboratif untuk menyusun langkah konkret dalam menerapkan kurikulum yang berorientasi pada perkembangan karakter, empati, dan daya cipta siswa. Para kepala sekolah diajak mengeksplorasi strategi pembelajaran yang tidak hanya mengasah kognisi, tetapi juga membangun kesadaran dan kebahagiaan dalam proses belajar.
Kegiatan ini menjadi bagian dari kontribusi aktif UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), nomor empat terkhususnya di bidang pendidikan berkualitas dan pengembangan sumber daya manusia unggul yang siap menghadapi tantangan global.
Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi : Raditya Maulana Wicaksana

Yogyakarta – Sebagai bagian dari Deep Learning Curriculum Workshop for Educators: Creating Mindful, Meaningful, and Joyful Learning, lebih dari 300 delegasi guru dari 80 sekolah mitra di Indonesia, yang hadir dari Aceh hingga Ambon, melakukan kunjungan ke sejumlah laboratorium unggulan di Fakultas MIPA UGM kemudian Fakultas Biologi dan Fakultas Geografi sebagai bagian dari Klaster Sains UGM pada Kamis (10/7/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memperluas wawasan para guru tentang teknologi dan fasilitas penunjang pembelajaran mutakhir.
Para peserta berkesempatan mengunjungi berbagai laboratorium, antara lain:
teknologi mikroskop terbaru, teknik biomolekuler, DNA sequencing, hingga kultur jaringan.
Kunjungan laboratorium ini mendapat sambutan positif dari para peserta. “Kunjungan ke laboratorium-laboratorium di Fakultas MIPA UGM ini sangat bermanfaat. Kami memperoleh wawasan baru tentang teknologi dan fasilitas pembelajaran terkini yang dapat diterapkan di sekolah kami. Pengalaman ini akan sangat membantu kami dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.” ungkap salah satu guru peserta workshop. Kunjungan ini diharapkan dapat menginspirasi para guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan efektif di sekolah masing-masing. Dengan dukungan teknologi dan fasilitas laboratorium yang memadai, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat.
Lab Fisika
Lab Geografi
Lab DIKE (Departemen Ilmu Komputer dan Elektornika)
Penulis: Dr. Chalis Setyadi
Dokumentasi: TIM Sosmed FMIPA

Yogyakarta – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) hari ini, Kamis (10/7/2025), menjadi saksi terjalinnya kerjasama yang kuat antara UGM dengan 80 sekolah mitra dari seluruh Indonesia, mulai dari Aceh, Kalimantan Selatan, hingga Maluku. Kerjasama tersebut diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dalam puncak kegiatan Deep Learning Curriculum Workshop for Educators: Creating Mindful, Meaningful, and Joyful Learning.
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah mitra melalui penerapan metode pembelajaran deep learning. Peserta yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan dari berbagai sekolah, mengikuti serangkaian sesi yang diisi oleh akademisi dan praktisi di bidang sains, dilengkapi kunjungan laboratorium di lingkungan klaster sains UGM. Materi yang disampaikan mencakup strategi pembelajaran inovatif, pemanfaatan teknologi, dan pengembangan kurikulum yang berpusat pada siswa. FMIPA UGM menghadirkan Prof. Chen Yuh-wen (Da-Yeh University, Taiwan) yang memaparkan pembelajaran interaktif dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence. Paparan dari praktisi bidang semiconductor, Mr. Satyadharma Bhakti Andyana Onggowaskito (Director of R&D, Infineon Tech. Germany Batam Office) memberikan gambaran peran sentral talenta muda bidang sains dalam perkembangan teknologi. Sesi Talkshow bersama Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. bersama Bapak Arif Misbahul MBM (Chairman, Taiwan Alumni/ICDF-Indonesia) secara khusus memberikan gambaran bagi delegasi sekolah mitra terkait langkah-langkah yang akan dijalani dalam kerjasama yang dijalin melalui penandatanganan MoU pada kegiatan ini.
Penandatanganan MoU antara FMIPA UGM dan perwakilan dari 80 sekolah mitra tersebut menandai komitmen bersama untuk mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum pembelajaran yang berdampak, bermakna, dan menyenangkan. Kerjasama ini mencakup berbagai aspek, mulai dari peningkatan kompetensi guru, pengembangan materi pembelajaran, kegiatan pelatihan dan pembelajaran bagi siswa, hingga pemantauan dan evaluasi program. Melalui terjalinnya kerjasama ini, UGM berkomitmen untuk terus meningkatkan pendidikan di Indonesia dari berbagai sisi, terutama di bidang sains yang memegang peran sentral dalam perkembangan teknologi yang berdampak besar bagi kemanusiaan.
MoU Simbolis
Peserta MoU
SMA Mosa Aceh
SMA Siwa Lima Ambon
SMAN 1 Yogyakarta
Penulis: Dr. Chalis Setyadi
Dokumentasi: Tim Sosmed FMIPA

Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengukuhkan satu lagi Guru Besar pada Senin, 1 Juli 2024. Prof. Dr. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Sistem Dinamik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Upacara pengukuhan dilangsungkan di Gedung Senat, Balairung UGM.
Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Sistem Dinamik dan Perannya pada Prognostik Kanker”, Prof. Fajar menyoroti pentingnya pendekatan sistem dinamik dalam dunia medis, khususnya dalam memodelkan dan memprediksi perkembangan penyakit kanker. Menurutnya, sistem dinamik sebagai cabang dari matematika terapan memungkinkan para peneliti dan praktisi kesehatan untuk memahami pola, interaksi, dan dampak dari berbagai variabel biologis secara lebih holistik dan terukur.
“Prognostik kanker bukan hanya sekadar memperkirakan hasil dari suatu pengobatan, tetapi juga memahami bagaimana sistem tubuh bereaksi terhadap berbagai intervensi. Di sinilah sistem dinamik memberikan kontribusi strategis,” ujar Prof. Fajar dalam pidatonya.
Pengukuhan ini tidak hanya menjadi tonggak penting bagi karier akademik Prof. Fajar, tetapi juga mempertegas komitmen UGM dalam mendukung pengembangan ilmu interdisipliner yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Rektor UGM beserta jajaran pimpinan universitas turut hadir dalam acara tersebut untuk memberikan ucapan selamat dan apresiasi.
Kontribusi Prof. Fajar juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-3: Good Health and Well-being, dan poin ke-4: Quality Education. Melalui riset dan dedikasi akademiknya, Prof. Fajar diharapkan dapat terus memperkuat posisi UGM sebagai pusat keunggulan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berorientasi pada pemecahan masalah nyata di masyarakat.
Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi : Aprodity Nirmala dan Raditya Maulana Adi Wicaksana
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Pada 17 Juni 2025, bertempat di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Drs. Gunardi, M.Si. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Aktuaria pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Dari Teori ke Realita: Kontribusi Matematika, Statistika, dan Stokastika dalam Ilmu Aktuaria”, beliau menekankan pentingnya peran teori dalam menjawab tantangan praktis dunia nyata, khususnya dalam bidang asuransi dan dana pensiun.
Mengawali pidatonya, Prof. Gunardi menyoroti sub-topik “Matematika: Fondasi Logika dalam Ilmu Aktuaria”. Dalam penjelasannya, beliau mengungkapkan bahwa matematika bukan hanya sekadar angka dan rumus, melainkan alat berpikir logis yang digunakan untuk memodelkan ketidakpastian. “Dalam praktik asuransi dan dana pensiun, konsep-konsep seperti present value dan anuitas sepenuhnya bertumpu pada prinsip kalkulus dan aljabar,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap variabel matematika, seperti X sebagai variabel bebas dan Y sebagai variabel tak bebas—dimana perubahan nilai X akan menentukan nilai Y secara langsung.
Beranjak ke sub-topik berikutnya, beliau membahas “Statistika: Jembatan antara Data dan Ilmu Aktuaria”. Menurutnya, teori yang kuat saja tidak cukup untuk menjawab dinamika kehidupan nyata yang penuh ketidakteraturan dan fluktuasi. Dalam hal ini, statistika hadir sebagai penghubung antara data empiris dan teori aktuaria. “Dunia nyata tidak ideal. Data yang kita hadapi seringkali tidak sempurna. Maka, statistika adalah alat penting dalam menafsirkan ketidakpastian tersebut,” ujar Prof. Gunardi. Ia juga menjelaskan mengenai variabel random, yang dalam teori probabilitas dan statistika digunakan untuk menggambarkan besaran kuantitatif dengan kemungkinan nilai yang bervariasi.
Menutup orasi ilmiahnya, Prof. Gunardi mengangkat tema Stokastika, cabang ilmu yang mempelajari proses-proses acak yang bersifat dinamis. Stokastika, menurutnya, berperan penting dalam membangun model-model aktuaria yang dapat memprediksi masa depan secara lebih adaptif. “Ketika ketidakpastian menjadi keniscayaan, stokastika membantu kita mengelolanya dengan cara yang rasional dan terukur,” paparnya.
Lebih lanjut, ia memperkenalkan konsep X(t) sebagai notasi umum dalam proses stokastik dan sistem dinamis. Dalam konteks ini, X(t) menggambarkan variabel acak yang berubah terhadap waktu. Dengan pendekatan ini, berbagai fenomena dunia nyata yang bersifat tidak pasti, seperti fluktuasi pasar keuangan, klaim asuransi, atau tingkat mortalitas, dapat dimodelkan secara matematis dengan struktur statistik tertentu. “Dengan menggunakan notasi X(t), kita tidak hanya memahami perubahan nilai dari waktu ke waktu, tetapi juga memprediksi pola dan kecenderungan berdasarkan data historis,” jelasnya.
Pengukuhan ini bukan hanya menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik Prof. Gunardi, tetapi juga menjadi momentum untuk menegaskan kontribusi nyata ilmu dasar seperti matematika, statistika, dan stokastika dalam pengembangan ilmu aktuaria di Indonesia. Selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yaitu Quality Education, Prof. Gunardi melalui kiprah akademiknya berupaya memberikan pendidikan bermutu dengan pendekatan yang integratif dan aplikatif. Dengan menyatukan teori dan realita, ia berharap lulusan aktuaria di masa depan tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga mampu menjawab tantangan yang nyata di masyarakat.
Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Aprodity Nirmala dan Raditya Maulana Adiwicaksana

Yogyakarta, 18 Juni 2025 — Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari Al Azhar SMA International School pada Rabu, 18 Juni 2025. Sebanyak lima belas siswa hadir dalam kunjungan yang berlangsung di Ruang Sidang Dijkstra, Gedung DIKE FMIPA UGM, dengan fokus pengenalan Program Sarjana Internasional (International Undergraduate Program/IUP) terbaru dari Departemen Fisika.
Kunjungan ini disambut oleh Chalis Setyadi, Ph.D. (Sekretaris Unit Bidang Pendukung Kegiatan Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan FMIPA UGM) dan Dr. Sc. Robby Noor Cahyono (Sekretaris Unit Bidang Komunikasi Kreatif dan Hubungan Masyarakat FMIPA UGM). Materi yang disampaikan mencakup informasi mengenai profil seluruh program studi di FMIPA, program IUP dan kerja sama internasional, peluang studi ke luar negeri, serta prospek lulusan dari masing-masing program studi di tingkat global.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan tur laboratorium untuk melihat beberapa alat eksperimen lanjut, seperti High Performance Computing (HPC), Chemical Vapor Deposition (CVD), dan glove box, yang merupakan bagian dari riset kolaborasi INSPIRASI (Indonesia-NTU Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation) di FMIPA dalam pengembangan material baru untuk panel surya, mulai dari simulasi material hingga tahap fabrikasi. Para siswa juga diajak untuk melihat berbagai hasil inovasi riset FMIPA di bidang Geofisika.
Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen FMIPA UGM dalam memperluas akses pendidikan berkualitas serta mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin ke-4: Pendidikan Berkualitas. Melalui pengenalan program internasional sejak dini, UGM berharap dapat menumbuhkan minat generasi muda terhadap ilmu pengetahuan dan mendorong mobilitas akademik di tingkat global.
Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Raditya Maulana Adiwicaksana

Yogyakarta, 22 Juli 2025 – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan The Centre International de Mathématiques Pures et Appliquées (CIMPA) menyelenggarakan CIMPA School 2025 yang berlangsung pada 14–25 Juli 2025. Kegiatan ini digelar di Auditorium Herman Yohannes, Lantai 1 FMIPA UGM, dan dihadiri oleh akademisi dari berbagai negara untuk membahas topik-topik terkini dalam matematika murni dan terapan.
CIMPA School 2025 diselenggarakan dengan dukungan dari berbagai lembaga mitra internasional, termasuk CIMPA yang berperan aktif dalam pendidikan matematika di negara-negara berkembang. Salah satu narasumber internasional dan juga koordinator pembicara yang hadir adalah Dr. Richard Griffon, dosen dari Université Clermont Auvergne, Prancis, yang menyampaikan antusiasmenya terhadap pelaksanaan CIMPA di Indonesia. “I am very happy and enthusiastic to be here. UGM is a great campus, with great facilities and very nice people,” ujar Dr. Griffon.
Dalam wawancaranya, Dr. Griffon juga membandingkan tantangan akademik antara Indonesia dan Prancis. “Compared to France, it is difficult in Indonesia to recruit professors and staff. But it’s also difficult to find job opportunities. However, thanks to the collaboration between the French Embassy and Indonesian institutions, we can collaborate and offer more international projects and job opportunities for Indonesian students and researchers,” jelasnya.
Kehadiran Direktur Eksekutif CIMPA di kegiatan ini menegaskan dukungan terhadap penguatan kapasitas matematika di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat jejaring akademik internasional dan memperluas dampak riset matematika dalam pembangunan berkelanjutan.
Sebagai bagian dari kontribusinya terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), CIMPA 2025 mendorong penguatan kapasitas ilmiah, pemerataan akses pendidikan tinggi berkualitas, serta kolaborasi global dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan ini juga membuka peluang bagi para peneliti dan mahasiswa Indonesia untuk menjalin kerja sama riset lintas negara, baik dalam bidang akademik maupun profesional.
CIMPA 2025 diharapkan dapat menjadi pendorong bagi Indonesia untuk semakin memperkuat peranannya dalam komunitas ilmiah global dan menciptakan peluang lebih luas dalam dunia pendidikan matematika.
Penulis: Amalia.Nurmalitasari
Editor: Uha Isnaini, M.Sc., PhD
Dokumentasi: Amalia Nurmalitasari

Yogyakarta – Sebanyak 300 kepala sekolah dari seluruh Indonesia menghadiri Workshop for Educators: Deep Learning Curriculum for Creating Mindful, Meaningful, and Joyful Learning yang diselenggarakan di Auditorium Lantai 7, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada Kamis, 10 Juli 2025.
Acara ini merupakan bentuk kerja sama FMIPA UGM dengan Taiwan Center Indoneisa. Forum strategis bertujuan untuk mendiskusikan transformasi pendidikan di Indonesia melalui pendekatan deep learning yang menekankan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan penuh kesadaran. Workshop ini menghadirkan tiga dekan dari fakultas rumpun sains UGM, yakni Dekan Fakultas Biologi, Dekan Fakultas Geografi, dan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), yang secara sinergis menyampaikan visi bersama mengenai arah baru pendidikan sains di Indonesia.
Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, S.Si., M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa FMIPA UGM kini mengusung semangat dan identitas baru. “MIPA bukan lagi sekadar tempat bagi mereka yang bercita-cita menjadi dosen atau peneliti. Lebih dari itu, kami ingin mencetak creators — generasi yang mampu menciptakan solusi, bukan hanya mempelajarinya,” ungkapnya.
Mengusung tagar dan slogan baru “We Are Scientists”, FMIPA UGM menegaskan peran aktif ilmuwan muda di era digital yang tidak tergerus oleh kecanggihan kecerdasan buatan. “AI tidak akan mengalahkan kita, karena kita adalah creators of techonology. Kita adalah manusia berpikir yang mampu melampaui algoritma,” lanjut Prof. Kuwat dalam sesi sambutan.
Workshop ini tidak hanya mempertemukan pemangku kepentingan pendidikan dari berbagai wilayah, tetapi juga menjadi ruang kolaboratif untuk menyusun langkah konkret dalam menerapkan kurikulum yang berorientasi pada perkembangan karakter, empati, dan daya cipta siswa. Para kepala sekolah diajak mengeksplorasi strategi pembelajaran yang tidak hanya mengasah kognisi, tetapi juga membangun kesadaran dan kebahagiaan dalam proses belajar.
Kegiatan ini menjadi bagian dari kontribusi aktif UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), nomor empat terkhususnya di bidang pendidikan berkualitas dan pengembangan sumber daya manusia unggul yang siap menghadapi tantangan global.
Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi : Raditya Maulana Wicaksana

Yogyakarta – Sebagai bagian dari Deep Learning Curriculum Workshop for Educators: Creating Mindful, Meaningful, and Joyful Learning, lebih dari 300 delegasi guru dari 80 sekolah mitra di Indonesia, yang hadir dari Aceh hingga Ambon, melakukan kunjungan ke sejumlah laboratorium unggulan di Fakultas MIPA UGM kemudian Fakultas Biologi dan Fakultas Geografi sebagai bagian dari Klaster Sains UGM pada Kamis (10/7/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memperluas wawasan para guru tentang teknologi dan fasilitas penunjang pembelajaran mutakhir.
Para peserta berkesempatan mengunjungi berbagai laboratorium, antara lain:
teknologi mikroskop terbaru, teknik biomolekuler, DNA sequencing, hingga kultur jaringan.
Kunjungan laboratorium ini mendapat sambutan positif dari para peserta. “Kunjungan ke laboratorium-laboratorium di Fakultas MIPA UGM ini sangat bermanfaat. Kami memperoleh wawasan baru tentang teknologi dan fasilitas pembelajaran terkini yang dapat diterapkan di sekolah kami. Pengalaman ini akan sangat membantu kami dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.” ungkap salah satu guru peserta workshop. Kunjungan ini diharapkan dapat menginspirasi para guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan efektif di sekolah masing-masing. Dengan dukungan teknologi dan fasilitas laboratorium yang memadai, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat.
Lab Fisika
Lab Geografi
Lab DIKE (Departemen Ilmu Komputer dan Elektornika)
Penulis: Dr. Chalis Setyadi
Dokumentasi: TIM Sosmed FMIPA

Yogyakarta – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) hari ini, Kamis (10/7/2025), menjadi saksi terjalinnya kerjasama yang kuat antara UGM dengan 80 sekolah mitra dari seluruh Indonesia, mulai dari Aceh, Kalimantan Selatan, hingga Maluku. Kerjasama tersebut diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dalam puncak kegiatan Deep Learning Curriculum Workshop for Educators: Creating Mindful, Meaningful, and Joyful Learning.
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah mitra melalui penerapan metode pembelajaran deep learning. Peserta yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan dari berbagai sekolah, mengikuti serangkaian sesi yang diisi oleh akademisi dan praktisi di bidang sains, dilengkapi kunjungan laboratorium di lingkungan klaster sains UGM. Materi yang disampaikan mencakup strategi pembelajaran inovatif, pemanfaatan teknologi, dan pengembangan kurikulum yang berpusat pada siswa. FMIPA UGM menghadirkan Prof. Chen Yuh-wen (Da-Yeh University, Taiwan) yang memaparkan pembelajaran interaktif dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence. Paparan dari praktisi bidang semiconductor, Mr. Satyadharma Bhakti Andyana Onggowaskito (Director of R&D, Infineon Tech. Germany Batam Office) memberikan gambaran peran sentral talenta muda bidang sains dalam perkembangan teknologi. Sesi Talkshow bersama Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. bersama Bapak Arif Misbahul MBM (Chairman, Taiwan Alumni/ICDF-Indonesia) secara khusus memberikan gambaran bagi delegasi sekolah mitra terkait langkah-langkah yang akan dijalani dalam kerjasama yang dijalin melalui penandatanganan MoU pada kegiatan ini.
Penandatanganan MoU antara FMIPA UGM dan perwakilan dari 80 sekolah mitra tersebut menandai komitmen bersama untuk mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum pembelajaran yang berdampak, bermakna, dan menyenangkan. Kerjasama ini mencakup berbagai aspek, mulai dari peningkatan kompetensi guru, pengembangan materi pembelajaran, kegiatan pelatihan dan pembelajaran bagi siswa, hingga pemantauan dan evaluasi program. Melalui terjalinnya kerjasama ini, UGM berkomitmen untuk terus meningkatkan pendidikan di Indonesia dari berbagai sisi, terutama di bidang sains yang memegang peran sentral dalam perkembangan teknologi yang berdampak besar bagi kemanusiaan.
MoU Simbolis
Peserta MoU
SMA Mosa Aceh
SMA Siwa Lima Ambon
SMAN 1 Yogyakarta
Penulis: Dr. Chalis Setyadi
Dokumentasi: Tim Sosmed FMIPA

Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengukuhkan satu lagi Guru Besar pada Senin, 1 Juli 2024. Prof. Dr. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Sistem Dinamik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Upacara pengukuhan dilangsungkan di Gedung Senat, Balairung UGM.
Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Sistem Dinamik dan Perannya pada Prognostik Kanker”, Prof. Fajar menyoroti pentingnya pendekatan sistem dinamik dalam dunia medis, khususnya dalam memodelkan dan memprediksi perkembangan penyakit kanker. Menurutnya, sistem dinamik sebagai cabang dari matematika terapan memungkinkan para peneliti dan praktisi kesehatan untuk memahami pola, interaksi, dan dampak dari berbagai variabel biologis secara lebih holistik dan terukur.
“Prognostik kanker bukan hanya sekadar memperkirakan hasil dari suatu pengobatan, tetapi juga memahami bagaimana sistem tubuh bereaksi terhadap berbagai intervensi. Di sinilah sistem dinamik memberikan kontribusi strategis,” ujar Prof. Fajar dalam pidatonya.
Pengukuhan ini tidak hanya menjadi tonggak penting bagi karier akademik Prof. Fajar, tetapi juga mempertegas komitmen UGM dalam mendukung pengembangan ilmu interdisipliner yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Rektor UGM beserta jajaran pimpinan universitas turut hadir dalam acara tersebut untuk memberikan ucapan selamat dan apresiasi.
Kontribusi Prof. Fajar juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-3: Good Health and Well-being, dan poin ke-4: Quality Education. Melalui riset dan dedikasi akademiknya, Prof. Fajar diharapkan dapat terus memperkuat posisi UGM sebagai pusat keunggulan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berorientasi pada pemecahan masalah nyata di masyarakat.
Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi : Aprodity Nirmala dan Raditya Maulana Adi Wicaksana
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Pada 17 Juni 2025, bertempat di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Drs. Gunardi, M.Si. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Aktuaria pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Dari Teori ke Realita: Kontribusi Matematika, Statistika, dan Stokastika dalam Ilmu Aktuaria”, beliau menekankan pentingnya peran teori dalam menjawab tantangan praktis dunia nyata, khususnya dalam bidang asuransi dan dana pensiun.
Mengawali pidatonya, Prof. Gunardi menyoroti sub-topik “Matematika: Fondasi Logika dalam Ilmu Aktuaria”. Dalam penjelasannya, beliau mengungkapkan bahwa matematika bukan hanya sekadar angka dan rumus, melainkan alat berpikir logis yang digunakan untuk memodelkan ketidakpastian. “Dalam praktik asuransi dan dana pensiun, konsep-konsep seperti present value dan anuitas sepenuhnya bertumpu pada prinsip kalkulus dan aljabar,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap variabel matematika, seperti X sebagai variabel bebas dan Y sebagai variabel tak bebas—dimana perubahan nilai X akan menentukan nilai Y secara langsung.
Beranjak ke sub-topik berikutnya, beliau membahas “Statistika: Jembatan antara Data dan Ilmu Aktuaria”. Menurutnya, teori yang kuat saja tidak cukup untuk menjawab dinamika kehidupan nyata yang penuh ketidakteraturan dan fluktuasi. Dalam hal ini, statistika hadir sebagai penghubung antara data empiris dan teori aktuaria. “Dunia nyata tidak ideal. Data yang kita hadapi seringkali tidak sempurna. Maka, statistika adalah alat penting dalam menafsirkan ketidakpastian tersebut,” ujar Prof. Gunardi. Ia juga menjelaskan mengenai variabel random, yang dalam teori probabilitas dan statistika digunakan untuk menggambarkan besaran kuantitatif dengan kemungkinan nilai yang bervariasi.
Menutup orasi ilmiahnya, Prof. Gunardi mengangkat tema Stokastika, cabang ilmu yang mempelajari proses-proses acak yang bersifat dinamis. Stokastika, menurutnya, berperan penting dalam membangun model-model aktuaria yang dapat memprediksi masa depan secara lebih adaptif. “Ketika ketidakpastian menjadi keniscayaan, stokastika membantu kita mengelolanya dengan cara yang rasional dan terukur,” paparnya.
Lebih lanjut, ia memperkenalkan konsep X(t) sebagai notasi umum dalam proses stokastik dan sistem dinamis. Dalam konteks ini, X(t) menggambarkan variabel acak yang berubah terhadap waktu. Dengan pendekatan ini, berbagai fenomena dunia nyata yang bersifat tidak pasti, seperti fluktuasi pasar keuangan, klaim asuransi, atau tingkat mortalitas, dapat dimodelkan secara matematis dengan struktur statistik tertentu. “Dengan menggunakan notasi X(t), kita tidak hanya memahami perubahan nilai dari waktu ke waktu, tetapi juga memprediksi pola dan kecenderungan berdasarkan data historis,” jelasnya.
Pengukuhan ini bukan hanya menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik Prof. Gunardi, tetapi juga menjadi momentum untuk menegaskan kontribusi nyata ilmu dasar seperti matematika, statistika, dan stokastika dalam pengembangan ilmu aktuaria di Indonesia. Selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yaitu Quality Education, Prof. Gunardi melalui kiprah akademiknya berupaya memberikan pendidikan bermutu dengan pendekatan yang integratif dan aplikatif. Dengan menyatukan teori dan realita, ia berharap lulusan aktuaria di masa depan tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga mampu menjawab tantangan yang nyata di masyarakat.
Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Aprodity Nirmala dan Raditya Maulana Adiwicaksana

Yogyakarta, 18 Juni 2025 — Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari Al Azhar SMA International School pada Rabu, 18 Juni 2025. Sebanyak lima belas siswa hadir dalam kunjungan yang berlangsung di Ruang Sidang Dijkstra, Gedung DIKE FMIPA UGM, dengan fokus pengenalan Program Sarjana Internasional (International Undergraduate Program/IUP) terbaru dari Departemen Fisika.
Kunjungan ini disambut oleh Chalis Setyadi, Ph.D. (Sekretaris Unit Bidang Pendukung Kegiatan Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan FMIPA UGM) dan Dr. Sc. Robby Noor Cahyono (Sekretaris Unit Bidang Komunikasi Kreatif dan Hubungan Masyarakat FMIPA UGM). Materi yang disampaikan mencakup informasi mengenai profil seluruh program studi di FMIPA, program IUP dan kerja sama internasional, peluang studi ke luar negeri, serta prospek lulusan dari masing-masing program studi di tingkat global.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan tur laboratorium untuk melihat beberapa alat eksperimen lanjut, seperti High Performance Computing (HPC), Chemical Vapor Deposition (CVD), dan glove box, yang merupakan bagian dari riset kolaborasi INSPIRASI (Indonesia-NTU Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation) di FMIPA dalam pengembangan material baru untuk panel surya, mulai dari simulasi material hingga tahap fabrikasi. Para siswa juga diajak untuk melihat berbagai hasil inovasi riset FMIPA di bidang Geofisika.
Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen FMIPA UGM dalam memperluas akses pendidikan berkualitas serta mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin ke-4: Pendidikan Berkualitas. Melalui pengenalan program internasional sejak dini, UGM berharap dapat menumbuhkan minat generasi muda terhadap ilmu pengetahuan dan mendorong mobilitas akademik di tingkat global.
Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Raditya Maulana Adiwicaksana