Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Inovasi

NASPO dan I2ASPO 2025 Digelar di Yogyakarta, Kolaborasi dengan FMIPA UGM Dorong Inovasi Sains Generasi Muda

National Applied Science Project Olympiad (NASPO) dan Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) 2025 resmi digelar di Yogyakarta pada 18–21 Desember 2025. Ajang kompetisi sains ini merupakan hasil kolaborasi antara Indonesian Young Scientist Association (IYSA) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). Rangkaian kegiatan dibuka pada Rabu (18/12) melalui Opening Ceremony yang dirangkaikan dengan Cultural Expo. Acara pembukaan menampilkan beragam pertunjukan seni dan budaya dari siswa-siswi berbagai daerah di Indonesia, mulai dari tari tradisional, tari kreasi, hingga penampilan vokal, sebagai wujud keberagaman budaya sekaligus semangat persatuan generasi muda dalam dunia sains.

President of IYSA, Deni Irawan, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin dengan FMIPA UGM dalam penyelenggaraan NASPO dan IASPO 2025.“This event is a collaboration between IYSA and FMIPA UGM, so I would like to thank you so much for the willingness to be a partner in holding NASPO and IASPO 2025. Today we gather to celebrate innovation, creativity, and collaboration in addressing some of the most pressing environmental challenges of our time,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga ruang bertemunya ide-ide inovatif generasi muda untuk menjawab tantangan global, khususnya di bidang lingkungan dan keberlanjutan.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan FMIPA UGM, Prof. Drs. Roto, M.Eng, Ph.D., menekankan peran fundamental sains dalam pengembangan teknologi masa depan. “Science is actually the background of all the basics of how we can produce new technology. This kind of event will speed up our need to create tomorrow’s technology with current science,” tuturnya. Ia juga mengajak para pelajar dan generasi muda untuk terus belajar dan mencintai sains sebagai bekal menghadapi tantangan zaman.

NASPO dan I2ASPO 2025 diikuti oleh peserta dari berbagai daerah dan negara, dengan fokus pada pengembangan proyek sains terapan yang inovatif dan solutif. Selama empat hari pelaksanaan, peserta akan mempresentasikan karya terbaik mereka di hadapan dewan juri nasional dan internasional. Penyelenggaraan NASPO dan I2ASPO 2025 ini sejalan dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDGs poin 4 tentang pendidikan berkualitas melalui penguatan literasi sains dan inovasi generasi muda, serta SDGs poin 17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan melalui kolaborasi antara institusi pendidikan dan organisasi pengembangan sains.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Aphrodity

Read More

Masa Depan Tambang Indonesia: Sinergi AI, Data, dan Energi Baru

JAKARTA, Industri pertambangan nasional menghadapi momentum transformasi vital di tengah volatilitas pasar global. Tidak lagi sekadar mengandalkan cadangan sumber daya, masa depan sektor ini bertumpu pada kecerdasan digital dan kemandirian teknologi. Isu strategis ini menjadi fokus utama dalam forum “Mining Full Technology” yang digelar oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) UGM, Keluarga Alumni FMIPA UGM, berkolaborasi bersama Djakarta Mining Club di Auditorium Indonesia Power, Jakarta, 28 November 2025.

Membuka perspektif pemerintah, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara, Surya Herjuna, yang mewakili Menteri ESDM, menegaskan komitmen pemerintah dalam digitalisasi sektor tambang. Ia memberikan apresiasi tinggi terhadap Minerba One, super aplikasi terintegrasi hasil kolaborasi dengan FMIPA UGM, yang dinilai sebagai bukti nyata kontribusi akademisi dalam mewujudkan tata kelola minerba yang transparan dan akuntabel.

Dukungan institusional turut disuarakan oleh Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., yang hadir menegaskan dukungan penuh universitas terhadap kolaborasi ini sebagai langkah konkret hilirisasi riset ke dunia industri.

Menjabarkan peran strategis kampus, Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., mengajak korporasi tambang untuk mengubah paradigma riset. “Perusahaan tidak perlu menanggung beban investasi fasilitas riset yang mahal dan dari nol. Jadikan FMIPA UGM mitra R&D (Research and Development) strategis Anda,” tegas Prof. Kuwat. Ia memaparkan kesiapan fakultas menyediakan solusi teknologi hulu-hilir, dengan berbagai pengalaman dari sistem AI untuk deteksi geologis dan optimalisasi operasional.

Diskusi forum juga menyoroti riset strategis mengenai potensi hilirisasi isotopik berbasis nikel dan thorium dari limbah timah. Inovasi ini berpotensi menjadi kunci pengembangan baterai berukuran kecil yang mampu beroperasi dalam jangka waktu panjang.

Memperkaya perspektif ekosistem industri, forum ini turut menghadirkan pembicara ahli dari Vale, MIND ID, PLN Enjinering, Gowell Energy, dan Red Hat. Para pemangku kepentingan ini membedah kesiapan infrastruktur energi dan digital, menegaskan perlunya integrasi dan riset AI yang solid antara korporasi tambang dan penyedia teknologi.

Terkait strategi adopsi teknologi, Ketua Umum KAMIPAGAMA, Daniel Oscar Baskoro, menekankan bahwa inisiatif ini harus berorientasi pada profitabilitas. “Kemitraan R&D dengan kampus memastikan pemanfaatan AI dapat dikonversi menjadi keuntungan finansial perusahaan tambang melalui efisiensi biaya dan operasional yang presisi, sehingga teknologi berdampak langsung pada bottom line perusahaan,” tegas Oscar.

Menutup diskusi, Ketua Djakarta Mining Club, Mangantar S. Marpaung, menyoroti kebutuhan lapangan. “Pemanfaatan teknologi cerdas dan AI sangat dibutuhkan untuk menjawab kendala geografis di medan tropis yang sulit, sekaligus membereskan kompleksitas administrasi operasional yang selama ini membebani industri,” pungkasnya.

Forum ini menyimpulkan bahwa kedaulatan pertambangan masa depan Indonesia akan ditentukan oleh aksi dan kolaborasi yang solid, mengantarkan Indonesia menjadi pemain kunci industri pertambangan cerdas global.

Narahubung : setdekan.mipa@ugm.ac.id
Sumber: https://kumparan.com/kumparanbisnis/26Li7qzh9xY/full?utm_source=App&utm_medium=wa&shareID=KCeS6MMWbtJF
Foto: Muhamad Muhibudin Zain

Read More

FMIPA UGM Gelar Forum Diskusi sebagai Wadah untuk Ciptakan Solusi dan Inovasi Terkait Pertambangan Indonesia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM mengadakan Forum Diskusi Panel bertemakan Miningfull Technology. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 29 November 2025 di Auditorium Indonesia Power, Jakarta Selatan. Dengan peserta kegiatan merupakan profesional dari dunia industri pertambangan, serta pembuat kebijakan dan regulator pertambangan, forum ini diinisiasi oleh FMIPA UGM dan KAMIPAGAMA (Keluarga Alumni FMIPA UGM) sebagai wadah untuk menghubungkan para profesional agar dapat berbagi serta berdiskusi pengalaman dan permasalahan.

Acara ini dibuka dengan penekanan kolaborasi lintas sektor, mulai dari sambutan Pak Daniel Oscar Baskoro selaku perwakilan dari KAMIPAGAMA yang menegaskan pentingnya sinergi antara industri, akademisi, dan praktisi teknologi untuk mendukung nilai-nilai ESG serta menjadikan teknologi sebagai peningkat keberlanjutan, bukan sekadar efisiensi. Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Dr. Danang Sri Hadmoko, menambahkan bahwa forum ini menjadi ruang strategis untuk mempertemukan akademisi, regulator, dan praktisi guna memahami kebutuhan nyata industri pertambangan dan merumuskan agenda konkret, khususnya dalam riset menuju net-zero dan low-carbon emission.

Perwakilan Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Direktorat Jendral Minerba, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, menyoroti besarnya risiko di sektor pertambangan, baik lingkungan maupun kepentingan publik, serta keterbatasan pemanfaatan AI dan teknologi di sektor minerba, sehingga berharap forum ini dapat menjadi wadah untuk memperoleh dukungan dan memperkuat pengawasan di industri tersebut.

Kegiatan terdiri dari tiga sesi dengan topik dan narasumber yang berbeda. Pada sesi pertama, pembahasan berfokus pada optimalisasi AI untuk profitabilitas dan efisiensi operasional tambang. Sesi pertama ini mengundang Widyanto Andono sebagai perwakilan dari GoWell International serta Raka Satrio sebagai perwakilan dari Red Hat.

Dilanjutkan dengan topik strategi hilirisasi efisiensi energi smelter dan inovasi digital pada sesi kedua. Sesi kedua ini diisi oleh tiga narasumber yaitu Muhidin selaku Division Head Downstream Energy MIND ID, dan Sofuan Karnadi selaku VP Instrumentation and Engineering Support PT PLN Engineering.

Sesi terakhir yaitu sesi ketiga, yang berfokus pada inovasi teknologi upstream di masa depan dan model operasi baru dari lini upstream. Dengan menghadirkan Mangantar S. Marapaung selaku Chairman Djakarta Mining Club serta Slamet Sugiharto selaku Director TEchnology Officer PT Vale Indonesia, sesi ini lebih menekankan pada diskusi teknologi, investasi, dan keberlanjutan.

Forum diskusi Miningfull Technology ini turut mendukung tujuan dari Suistanable Development Goals (SDGs) poin ke 9 (Industri, Inovasi, dan INfrastruktur), serta poin ke 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Melalui kegiatan ini, FMIPA UGM membuka sebuah kesempatan dalam agar menciptakan solusi bersama demi pertambangan Indonesia yang tetap kompetitif, inklusif, dan berkelanjutan.

Penulis: Sekar Melati Putri Pratiwi
Foto: Sekar Melati Putri Pratiwi

Read More

Pengenalan dan Pelatihan Penggunaan Kecerdasan Buatan sebagai Media Pembelajaran Interaktif untuk Siswa Kelas 1–3 SDN Pergiwatu Wetan

Program Pengabdian Kepada Masyarakat (On Demand) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kegiatan “Pengenalan dan Pelatihan Penggunaan Kecerdasan Buatan sebagai Media Pembelajaran Interaktif untuk Siswa Kelas 1–3 SDN Pergiwatu Wetan.” Kegiatan ini lahir dari kebutuhan transformasi digital di sekolah desa dengan keterbatasan perangkat dan jaringan, sekaligus menjadi bagian dari upaya pemerataan akses teknologi pendidikan. Tim pengabdian memilih pendekatan implementasi kecerdasan buatan yang ringan, khususnya model bahasa yang mampu menghasilkan penjelasan pembelajaran berupa suara serta visualisasi yang interaktif agar dapat berjalan pada perangkat sederhana dan tetap relevan pada pembelajaran siswa sekolah dasar. Inisiatif ini sejalan dengan agenda adopsi Artificial Intellegent (AI) berbasis Laptop Merah Putih (LMP) yang menekankan solusi tepat guna dan mudah dioperasikan oleh guru.

Pelaksanaan dimulai dengan pengantar konsep AI bagi pembelajaran dasar, dilanjutkan pelatihan intensif bagi guru untuk menyusun materi ajar, kuis, dan latihan interaktif yang bisa disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Fasilitator mendemonstrasikan alur kerja sederhana dari sistem, yaitu mengubah materi pembelajaran menjadi respon berupa keluaran suara yang ramah bagi pembaca awal, menambahkan animasi untuk konsep abstrak, serta memanfaatkan tanya-jawab berbasis AI guna memicu ketertarikan siswa. Sesi berikutnya berfokus pada pendampingan praktik di kelas agar guru merasakan langsung integrasi AI pada proses mengajar dan siswa memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan.

Pada praktik penggunaan di kelas, keterlibatan siswa cukup meningkat, terlihat dari keberanian bertanya, menjawab, dan mencoba. Siswa yang sebelumnya pasif karena kendala membaca, dibantu oleh penjelasan audio dan visual sehingga dapat mengikuti ritme pembelajaran tanpa tertinggal. Guru merasakan manfaat konkret berupa berkurangnya pekerjaan dalam menyiapkan latihan dan lembar evaluasi sehingga waktu mengajar bisa dialihkan untuk pendampingan individual dan remedial. Materi yang dibuat menjadi lebih variatif karena pembuatan aset digital dapat dilakukan cepat dan diadaptasi dengan konteks lokal.

Manfaat kegiatan meluas ke tingkat sekolah melalui penguatan literasi digital pendidik dan rasa percaya diri siswa terhadap penggunaan teknologi. Bagi sekolah, pengalaman ini menjadi pijakan untuk menjadi model percontohan adopsi AI berbasis LMP di wilayah pedesaan dengan menunjukkan bahwa transformasi digital tidak harus menunggu infrastruktur mahal. Solusi yang dipilih bersifat inklusif dengan tetap fungsional di jaringan tidak stabil, hemat sumber daya perangkat, dan mudah dipelajari oleh guru yang baru pertama kali berinteraksi dengan alat AI.

Dari sisi sosial, kegiatan ini membuka akses pembelajaran bermutu yang merata bagi siswa kelas awal, memperkecil kesenjangan teknologi antar sekolah, serta menegaskan pentingnya desain teknologi yang sensitif terhadap keterbatasan lingkungan. Tim mendorong terbentuknya komunitas praktik guru untuk dapat berlanjut pada pembaruan materi dan peningkatan kualitas pengajaran secara berkelanjutan.

Seluruh rangkaian didokumentasikan melalui sesi pelatihan, praktik kelas, dan refleksi bersama antara guru, siswa, dan tim pelaksana. Kegiatan ini didanai oleh hibah On Demand Fakultas MIPA UGM 2025. Dengan kombinasi pendekatan teknis yang ringan, pelatihan yang aplikatif, dan pendampingan langsung di kelas, program ini menunjukkan bahwa kecerdasan buatan dapat dihadirkan sebagai alat bantu pedagogis yang relevan, inklusif, dan berdampak nyata bagi sekolah dasar di daerah dengan keterbatasan infrastruktur. Hal sejalan dengan cita-cita sustainable development goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas, serta poin ke-9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Penulis: Fadillah Siva
Dokumentasi: Humairah
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Management Walkthrough Klamono, Sorong: Kolaborasi Multihelix Menuju Kemandirian Teknologi Energi Nasional

Sorong, Papua Barat Daya — 21–25 Oktober 2025.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada berpartisipasi dalam kegiatan Management Walkthrough (MWT) ke Lapangan Klamono, Sorong, salah satu lapangan minyak tertua di Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan bersama Upstream Innovation Pertamina, PHE Zona 4, dan Elnusa, sebagai bagian dari upaya memperkuat kolaborasi riset antara perguruan tinggi dan industri energi nasional.

FMIPA UGM diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Wiwit Suryanto, yang sekaligus bertindak sebagai Koordinator Kegiatan Riset Industri dengan Upstream Innovation Pertamina.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata model kolaborasi multihelix yang melibatkan perguruan tinggi, industri hulu migas, dan service company nasional, dengan peran yang saling melengkapi mulai dari tahap ide hingga implementasi komersial:

  1. Perumusan Ide Bersama – Gagasan dikembangkan secara kolaboratif antara kampus dan industri berdasarkan tantangan aktual di lapangan.
  2. Riset Akademik Intensif – Peneliti kampus melakukan pengujian dan validasi saintifik menggunakan metode dan teknologi terkini.
  3. Uji Coba Lapangan (Pilot Testing) – Prototipe diuji langsung di lapangan industri untuk menilai kelayakan dan keandalan sistem.
  4. Komersialisasi Nasional – Hasil riset yang terbukti efektif di-hand over ke service company nasional (Elnusa) untuk proses hilirisasi dan replikasi ke lapangan-lapangan migas lain di Indonesia.

FMIPA UGM menegaskan komitmennya dalam mendukung riset-riset yang berorientasi pada solusi nyata bagi industri energi nasional. Sejumlah inovasi hasil kolaborasi antara laboratorium riset FMIPA UGM dan mitra industri telah berhasil mencapai tahap komersialisasi, antara lain:

  • LFPS (Low Frequency Passive Seismic)
  • EAOR (Electrically Assisted Oil Recovery)
  • SP-ERT (Self Potential–Electrical Resistivity Tomography)

Riset lanjutan yang saat ini sedang dikembangkan mencakup TIAN, CSEM, dan Sonochemistry, seluruhnya diarahkan untuk mendukung peningkatan produksi minyak nasional melalui pendekatan berbasis sains dan teknologi dalam negeri.

Dr. Wiwit Suryanto menyampaikan bahwa kolaborasi seperti ini merupakan bukti bahwa riset perguruan tinggi bukan sekadar menghasilkan publikasi, tetapi juga dapat menjadi solusi strategis bagi kemandirian energi bangsa.

“Keterlibatan aktif kampus dalam riset terapan bersama industri memperlihatkan bahwa inovasi sains mampu memberikan dampak nyata bagi peningkatan daya saing dan ketahanan energi nasional,” ujarnya.

Penulis : Wiwit Suryanto
Dokumentasi: Wiwit Suryanto

Read More

Mahasiswa UGM Kembangkan “Nova The Starbook”, Inovasi Buku Cerita Interaktif Berbasis Augmented Reality (AR) untuk Edukasi Kesehatan Gigi Anak

Di tengah minimnya media edukasi kesehatan gigi dan mulut untuk anak, sekelompok mahasiswa lintas disiplin dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadirkan inovasi unik dan interaktif yang mereka beri nama “Nova The Starbook”. Inovasi ini merupakan sebuah smart storybook interaktif teritegrasi teknologi Augmented Reality (AR) berbasis role modelling yang dirancang untuk menanamkan kemandirian dan kebiasaan sehat gigi anak sejak dini. Di bawah bimbingan drg. Anrizandy Narwidina, M.Dsc, Sp. KGA, Ph.D , tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) yang diketuai Fania Salsabillah (Sekolah Vokasi 2023) ini beranggotakan Khalisa Amanina (Kedokteran Gigi 2022), Dwina Aulia (Kedokteran Gigi 2022), Khairul Ihsannudin (Ilmu Komputer 2022), dan Rahmalia Putri (Sekolah Vokasi 2024).

“Melalui kombinasi cerita edukatif, ilustrasi menarik, dan teknologi AR, anak-anak dapat belajar dengan cara yang menyenangkan sambil meniru perilaku baik dari karakter utama, Nova. Produk ini juga dipadukan dengan elemen permainan dan kartu interaktif yang menambah pengalaman belajar anak,” ujar Dwina, salah satu anggota tim.

Gagasan “Nova The Starbook” bermula dari keresahan anggota tim berlatar belakang Fakultas Kedokteran Gigi karena belum adanya media edukasi yang efektif untuk mengajarkan Kesehatan gigi. Mereka menyadari bahwa meskipun kesehatan gigi dan mulut memiliki peran fundamental dalam tumbuh kembang anak, materi edukasinya masih sangat terbatas.

“Selama ini, buku cerita anak tentang gigi biasanya hanya berhenti di ajakan seperti ‘ayo gosok gigi malam hari’, tanpa penjelasan mendalam dan menarik,” ungkap Dwina. Dari situ, mereka ingin menghadirkan media edukasi yang komprehensif sekaligus menyenangkan, agar anak dapat belajar melalui cerita, role model karakter, dan teknologi AR yang menarik. Anak-anak tidak hanya membaca, tetapi juga berinteraksi langsung dengan karakter melalui aplikasi AR, serta bermain dengan kartu interaktif yang memperkaya pengalaman belajar.

Awalnya, tim berharap dapat mencetak buku dalam format 3D untuk memperkuat pengalaman yang lebih interaktif, namun mendapatkan percetakan yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut ternyata tidak mudah. Meski begitu, mereka terus mengoptimalkan agar hasil akhir tetap maksimal. Menyadari waktu pelaksanaan PKM yang singkat, tim memprioritaskan aspek-aspek inti agar produk dapat segera terbit dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Harapan kami, proyek ini tidak hanya berhenti di PKM. Kami ingin ‘Nova The Starbook’ terus dikembangkan hingga bisa menjangkau pasar nasional bahkan internasional,” ungkap Dwina.

Inovasi ini menjadi bukti kontribusi para mahasiswa tersebut terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya tujuan ke-3, yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera dengan menanamkan kesadaran dan kebiasaan sehat gigi sejak dini. “Nova The Starbook” berperan dalam mencegah penyakit gigi dan mulut yang sering diabaikan, padahal berdampak besar terhadap kesehatan anak. Selain itu, pendekatan edukasi kreatif dan inklusif ini turut mendukung tujuan ke-4, yakni Pendidikan Berkualitas, melalui media pembelajaran inovatif yang mudah diakses anak-anak. Dengan kolaborasi lintas bidang dan latar belakang keilmuan, semangat pantang menyerah, dan keinginan untuk memberi dampak, “Nova The Starbook” ini membuka jalan baru bagi media pembelajaran anak di Indonesia.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Tim PKM-K Nova The Starbook

Read More

Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM Soroti Inovasi Mobil Listrik dalam Family Gathering Lustrum Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta, 28 September 2025 – Perkembangan teknologi mobil listrik menjadi salah satu topik menarik yang dibicarakan dalam rangkaian acara Family Gathering Lustrum Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) ke-14. Salah satu mahasiswa Departemen Ilmu Komputer FMIPA UGM, Raditya Maulana, menyampaikan pandangannya mengenai potensi dan prospek kendaraan listrik di masa depan. Menurut Raditya, teknologi mobil listrik sebenarnya bukanlah hal yang sepenuhnya baru. Namun, tren ini semakin populer karena dinilai lebih ramah lingkungan.

“Teknologi listrik sebenarnya sudah lama ada, tetapi mobil listrik dianggap lebih eco-friendly sehingga menarik perhatian masyarakat. Dari sisi pengalaman berkendara, mobil listrik menawarkan sensasi yang berbeda. Selain itu, dari segi efisiensi biaya juga lebih hemat, dan saat ini tidak jarang produk-produk dari Tiongkok menawarkan harga yang kompetitif dengan kualitas yang baik,” jelasnya.

Lebih lanjut, Raditya menuturkan bahwa mahasiswa FMIPA UGM memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam pengembangan komponen mobil listrik, seperti chip, sistem kendali, hingga aspek komputasi yang menunjang performa kendaraan. “Banyak komponen penting dalam mobil listrik yang relevan untuk diteliti oleh mahasiswa FMIPA, sehingga kami dapat turut berperan dalam mendorong inovasi teknologi yang berkelanjutan,” tambahnya.

Keterlibatan mahasiswa dalam kajian teknologi mobil listrik ini juga sejalan dengan komitmen FMIPA UGM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-7 (Energi Bersih dan Terjangkau) serta tujuan ke-9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Melalui penelitian dan pengembangan yang dilakukan, FMIPA UGM terus berusaha menghadirkan kontribusi nyata bagi solusi energi dan lingkungan di masa depan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Narasumber: Raditya Maulana Wicaksana
Dokumentaasi: Raditya Maulana dan Aproditty Nirmala

Read More

Fermaze: Inovasi Mahasiswa FMIPA UGM Sulap Limbah Ayam Jadi Suplemen Pakan Kaya Nutrisi

Industri peternakan ayam petelur di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hingga pertengahan 2025, produksi nasional tercatat mencapai 6,52 juta ton. Tingginya permintaan protein hewani menjadikan sektor ini semakin diminati oleh peternak muda maupun investor agribisnis. Namun, di balik peluang tersebut, tersimpan tantangan besar berupa limbah kotoran ayam yang berpotensi mencemari udara dan air, serta menimbulkan risiko kesehatan masyarakat akibat gas amonia dan hidrogen sulfida dari proses dekomposisi.

Menjawab tantangan ini, tim PKM-K Fermaze UGM menghadirkan inovasi berupa suplemen pakan organik untuk ayam petelur bernama Fermaze. Tim ini terdiri dari Renata Satriatama Ranukumbolo (FMIPA 2023), Najwa Ramadhani (Fakultas Teknologi Pertanian 2023), Dimas Landung Ghofaro (Fakultas Peternakan 2023), Afifah Diaz Restu Mawarni (Fakultas Peternakan 2023), dan Armedina Radine (Sekolah Vokasi 2024), dengan dosen pendamping Ir. Galuh Adi Insani, S.Pt., M.Sc., IPM.

“Fermaze tidak hanya sekadar suplemen pakan alternatif, tetapi juga langkah nyata menuju ekosistem peternakan yang berkelanjutan. Kami ingin mengolah limbah menjadi sumber daya bernilai, sehingga dapat menekan biaya produksi, menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus meningkatkan daya saing peternak kecil,” ujar Tama, Ketua Tim Fermaze UGM (25/8).

Fermaze dikembangkan dengan memanfaatkan maggot Black Soldier Fly (BSF) yang mampu menguraikan limbah kotoran ayam. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga mengembalikan nutrisi penting yang dapat diserap kembali oleh ayam. Selain itu, maggot BSF menjadi sumber protein berkualitas tinggi, sehingga membantu mencegah kekurangan gizi pada ayam petelur. Tak berhenti di situ, Fermaze juga diperkaya dengan tepung tulang sebagai sumber kalsium, mineral utama yang membentuk 94% cangkang telur. Kandungan ini penting untuk memastikan kualitas cangkang tetap baik, tidak tipis, rapuh, atau cacat.

Inovasi Fermaze yang dikembangkan oleh mahasiswa lintas program studi merupakan bentuk kontribusi nyata dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Pemanfaatan limbah kotoran ayam sebagai bahan utama dalam inovasi ini menjadi solusi alternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing peternak kecil. Hal tersebut juga berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, selaras dengan SDG poin ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Penulis: Afifah Diaz Restu Mawarni
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: TIM PKM-K Fermaze

Read More

NASPO dan I2ASPO 2025 Digelar di Yogyakarta, Kolaborasi dengan FMIPA UGM Dorong Inovasi Sains Generasi Muda

National Applied Science Project Olympiad (NASPO) dan Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) 2025 resmi digelar di Yogyakarta pada 18–21 Desember 2025. Ajang kompetisi sains ini merupakan hasil kolaborasi antara Indonesian Young Scientist Association (IYSA) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). Rangkaian kegiatan dibuka pada Rabu (18/12) melalui Opening Ceremony yang dirangkaikan dengan Cultural Expo. Acara pembukaan menampilkan beragam pertunjukan seni dan budaya dari siswa-siswi berbagai daerah di Indonesia, mulai dari tari tradisional, tari kreasi, hingga penampilan vokal, sebagai wujud keberagaman budaya sekaligus semangat persatuan generasi muda dalam dunia sains.

President of IYSA, Deni Irawan, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin dengan FMIPA UGM dalam penyelenggaraan NASPO dan IASPO 2025.“This event is a collaboration between IYSA and FMIPA UGM, so I would like to thank you so much for the willingness to be a partner in holding NASPO and IASPO 2025. Today we gather to celebrate innovation, creativity, and collaboration in addressing some of the most pressing environmental challenges of our time,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga ruang bertemunya ide-ide inovatif generasi muda untuk menjawab tantangan global, khususnya di bidang lingkungan dan keberlanjutan.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan FMIPA UGM, Prof. Drs. Roto, M.Eng, Ph.D., menekankan peran fundamental sains dalam pengembangan teknologi masa depan. “Science is actually the background of all the basics of how we can produce new technology. This kind of event will speed up our need to create tomorrow’s technology with current science,” tuturnya. Ia juga mengajak para pelajar dan generasi muda untuk terus belajar dan mencintai sains sebagai bekal menghadapi tantangan zaman.

NASPO dan I2ASPO 2025 diikuti oleh peserta dari berbagai daerah dan negara, dengan fokus pada pengembangan proyek sains terapan yang inovatif dan solutif. Selama empat hari pelaksanaan, peserta akan mempresentasikan karya terbaik mereka di hadapan dewan juri nasional dan internasional. Penyelenggaraan NASPO dan I2ASPO 2025 ini sejalan dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDGs poin 4 tentang pendidikan berkualitas melalui penguatan literasi sains dan inovasi generasi muda, serta SDGs poin 17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan melalui kolaborasi antara institusi pendidikan dan organisasi pengembangan sains.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Aphrodity

Read More

Masa Depan Tambang Indonesia: Sinergi AI, Data, dan Energi Baru

JAKARTA, Industri pertambangan nasional menghadapi momentum transformasi vital di tengah volatilitas pasar global. Tidak lagi sekadar mengandalkan cadangan sumber daya, masa depan sektor ini bertumpu pada kecerdasan digital dan kemandirian teknologi. Isu strategis ini menjadi fokus utama dalam forum “Mining Full Technology” yang digelar oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) UGM, Keluarga Alumni FMIPA UGM, berkolaborasi bersama Djakarta Mining Club di Auditorium Indonesia Power, Jakarta, 28 November 2025.

Membuka perspektif pemerintah, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara, Surya Herjuna, yang mewakili Menteri ESDM, menegaskan komitmen pemerintah dalam digitalisasi sektor tambang. Ia memberikan apresiasi tinggi terhadap Minerba One, super aplikasi terintegrasi hasil kolaborasi dengan FMIPA UGM, yang dinilai sebagai bukti nyata kontribusi akademisi dalam mewujudkan tata kelola minerba yang transparan dan akuntabel.

Dukungan institusional turut disuarakan oleh Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., yang hadir menegaskan dukungan penuh universitas terhadap kolaborasi ini sebagai langkah konkret hilirisasi riset ke dunia industri.

Menjabarkan peran strategis kampus, Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., mengajak korporasi tambang untuk mengubah paradigma riset. “Perusahaan tidak perlu menanggung beban investasi fasilitas riset yang mahal dan dari nol. Jadikan FMIPA UGM mitra R&D (Research and Development) strategis Anda,” tegas Prof. Kuwat. Ia memaparkan kesiapan fakultas menyediakan solusi teknologi hulu-hilir, dengan berbagai pengalaman dari sistem AI untuk deteksi geologis dan optimalisasi operasional.

Diskusi forum juga menyoroti riset strategis mengenai potensi hilirisasi isotopik berbasis nikel dan thorium dari limbah timah. Inovasi ini berpotensi menjadi kunci pengembangan baterai berukuran kecil yang mampu beroperasi dalam jangka waktu panjang.

Memperkaya perspektif ekosistem industri, forum ini turut menghadirkan pembicara ahli dari Vale, MIND ID, PLN Enjinering, Gowell Energy, dan Red Hat. Para pemangku kepentingan ini membedah kesiapan infrastruktur energi dan digital, menegaskan perlunya integrasi dan riset AI yang solid antara korporasi tambang dan penyedia teknologi.

Terkait strategi adopsi teknologi, Ketua Umum KAMIPAGAMA, Daniel Oscar Baskoro, menekankan bahwa inisiatif ini harus berorientasi pada profitabilitas. “Kemitraan R&D dengan kampus memastikan pemanfaatan AI dapat dikonversi menjadi keuntungan finansial perusahaan tambang melalui efisiensi biaya dan operasional yang presisi, sehingga teknologi berdampak langsung pada bottom line perusahaan,” tegas Oscar.

Menutup diskusi, Ketua Djakarta Mining Club, Mangantar S. Marpaung, menyoroti kebutuhan lapangan. “Pemanfaatan teknologi cerdas dan AI sangat dibutuhkan untuk menjawab kendala geografis di medan tropis yang sulit, sekaligus membereskan kompleksitas administrasi operasional yang selama ini membebani industri,” pungkasnya.

Forum ini menyimpulkan bahwa kedaulatan pertambangan masa depan Indonesia akan ditentukan oleh aksi dan kolaborasi yang solid, mengantarkan Indonesia menjadi pemain kunci industri pertambangan cerdas global.

Narahubung : setdekan.mipa@ugm.ac.id
Sumber: https://kumparan.com/kumparanbisnis/26Li7qzh9xY/full?utm_source=App&utm_medium=wa&shareID=KCeS6MMWbtJF
Foto: Muhamad Muhibudin Zain

Read More

FMIPA UGM Gelar Forum Diskusi sebagai Wadah untuk Ciptakan Solusi dan Inovasi Terkait Pertambangan Indonesia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM mengadakan Forum Diskusi Panel bertemakan Miningfull Technology. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 29 November 2025 di Auditorium Indonesia Power, Jakarta Selatan. Dengan peserta kegiatan merupakan profesional dari dunia industri pertambangan, serta pembuat kebijakan dan regulator pertambangan, forum ini diinisiasi oleh FMIPA UGM dan KAMIPAGAMA (Keluarga Alumni FMIPA UGM) sebagai wadah untuk menghubungkan para profesional agar dapat berbagi serta berdiskusi pengalaman dan permasalahan.

Acara ini dibuka dengan penekanan kolaborasi lintas sektor, mulai dari sambutan Pak Daniel Oscar Baskoro selaku perwakilan dari KAMIPAGAMA yang menegaskan pentingnya sinergi antara industri, akademisi, dan praktisi teknologi untuk mendukung nilai-nilai ESG serta menjadikan teknologi sebagai peningkat keberlanjutan, bukan sekadar efisiensi. Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Dr. Danang Sri Hadmoko, menambahkan bahwa forum ini menjadi ruang strategis untuk mempertemukan akademisi, regulator, dan praktisi guna memahami kebutuhan nyata industri pertambangan dan merumuskan agenda konkret, khususnya dalam riset menuju net-zero dan low-carbon emission.

Perwakilan Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Direktorat Jendral Minerba, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, menyoroti besarnya risiko di sektor pertambangan, baik lingkungan maupun kepentingan publik, serta keterbatasan pemanfaatan AI dan teknologi di sektor minerba, sehingga berharap forum ini dapat menjadi wadah untuk memperoleh dukungan dan memperkuat pengawasan di industri tersebut.

Kegiatan terdiri dari tiga sesi dengan topik dan narasumber yang berbeda. Pada sesi pertama, pembahasan berfokus pada optimalisasi AI untuk profitabilitas dan efisiensi operasional tambang. Sesi pertama ini mengundang Widyanto Andono sebagai perwakilan dari GoWell International serta Raka Satrio sebagai perwakilan dari Red Hat.

Dilanjutkan dengan topik strategi hilirisasi efisiensi energi smelter dan inovasi digital pada sesi kedua. Sesi kedua ini diisi oleh tiga narasumber yaitu Muhidin selaku Division Head Downstream Energy MIND ID, dan Sofuan Karnadi selaku VP Instrumentation and Engineering Support PT PLN Engineering.

Sesi terakhir yaitu sesi ketiga, yang berfokus pada inovasi teknologi upstream di masa depan dan model operasi baru dari lini upstream. Dengan menghadirkan Mangantar S. Marapaung selaku Chairman Djakarta Mining Club serta Slamet Sugiharto selaku Director TEchnology Officer PT Vale Indonesia, sesi ini lebih menekankan pada diskusi teknologi, investasi, dan keberlanjutan.

Forum diskusi Miningfull Technology ini turut mendukung tujuan dari Suistanable Development Goals (SDGs) poin ke 9 (Industri, Inovasi, dan INfrastruktur), serta poin ke 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Melalui kegiatan ini, FMIPA UGM membuka sebuah kesempatan dalam agar menciptakan solusi bersama demi pertambangan Indonesia yang tetap kompetitif, inklusif, dan berkelanjutan.

Penulis: Sekar Melati Putri Pratiwi
Foto: Sekar Melati Putri Pratiwi

Read More

Pengenalan dan Pelatihan Penggunaan Kecerdasan Buatan sebagai Media Pembelajaran Interaktif untuk Siswa Kelas 1–3 SDN Pergiwatu Wetan

Program Pengabdian Kepada Masyarakat (On Demand) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kegiatan “Pengenalan dan Pelatihan Penggunaan Kecerdasan Buatan sebagai Media Pembelajaran Interaktif untuk Siswa Kelas 1–3 SDN Pergiwatu Wetan.” Kegiatan ini lahir dari kebutuhan transformasi digital di sekolah desa dengan keterbatasan perangkat dan jaringan, sekaligus menjadi bagian dari upaya pemerataan akses teknologi pendidikan. Tim pengabdian memilih pendekatan implementasi kecerdasan buatan yang ringan, khususnya model bahasa yang mampu menghasilkan penjelasan pembelajaran berupa suara serta visualisasi yang interaktif agar dapat berjalan pada perangkat sederhana dan tetap relevan pada pembelajaran siswa sekolah dasar. Inisiatif ini sejalan dengan agenda adopsi Artificial Intellegent (AI) berbasis Laptop Merah Putih (LMP) yang menekankan solusi tepat guna dan mudah dioperasikan oleh guru.

Pelaksanaan dimulai dengan pengantar konsep AI bagi pembelajaran dasar, dilanjutkan pelatihan intensif bagi guru untuk menyusun materi ajar, kuis, dan latihan interaktif yang bisa disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Fasilitator mendemonstrasikan alur kerja sederhana dari sistem, yaitu mengubah materi pembelajaran menjadi respon berupa keluaran suara yang ramah bagi pembaca awal, menambahkan animasi untuk konsep abstrak, serta memanfaatkan tanya-jawab berbasis AI guna memicu ketertarikan siswa. Sesi berikutnya berfokus pada pendampingan praktik di kelas agar guru merasakan langsung integrasi AI pada proses mengajar dan siswa memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan.

Pada praktik penggunaan di kelas, keterlibatan siswa cukup meningkat, terlihat dari keberanian bertanya, menjawab, dan mencoba. Siswa yang sebelumnya pasif karena kendala membaca, dibantu oleh penjelasan audio dan visual sehingga dapat mengikuti ritme pembelajaran tanpa tertinggal. Guru merasakan manfaat konkret berupa berkurangnya pekerjaan dalam menyiapkan latihan dan lembar evaluasi sehingga waktu mengajar bisa dialihkan untuk pendampingan individual dan remedial. Materi yang dibuat menjadi lebih variatif karena pembuatan aset digital dapat dilakukan cepat dan diadaptasi dengan konteks lokal.

Manfaat kegiatan meluas ke tingkat sekolah melalui penguatan literasi digital pendidik dan rasa percaya diri siswa terhadap penggunaan teknologi. Bagi sekolah, pengalaman ini menjadi pijakan untuk menjadi model percontohan adopsi AI berbasis LMP di wilayah pedesaan dengan menunjukkan bahwa transformasi digital tidak harus menunggu infrastruktur mahal. Solusi yang dipilih bersifat inklusif dengan tetap fungsional di jaringan tidak stabil, hemat sumber daya perangkat, dan mudah dipelajari oleh guru yang baru pertama kali berinteraksi dengan alat AI.

Dari sisi sosial, kegiatan ini membuka akses pembelajaran bermutu yang merata bagi siswa kelas awal, memperkecil kesenjangan teknologi antar sekolah, serta menegaskan pentingnya desain teknologi yang sensitif terhadap keterbatasan lingkungan. Tim mendorong terbentuknya komunitas praktik guru untuk dapat berlanjut pada pembaruan materi dan peningkatan kualitas pengajaran secara berkelanjutan.

Seluruh rangkaian didokumentasikan melalui sesi pelatihan, praktik kelas, dan refleksi bersama antara guru, siswa, dan tim pelaksana. Kegiatan ini didanai oleh hibah On Demand Fakultas MIPA UGM 2025. Dengan kombinasi pendekatan teknis yang ringan, pelatihan yang aplikatif, dan pendampingan langsung di kelas, program ini menunjukkan bahwa kecerdasan buatan dapat dihadirkan sebagai alat bantu pedagogis yang relevan, inklusif, dan berdampak nyata bagi sekolah dasar di daerah dengan keterbatasan infrastruktur. Hal sejalan dengan cita-cita sustainable development goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas, serta poin ke-9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Penulis: Fadillah Siva
Dokumentasi: Humairah
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Management Walkthrough Klamono, Sorong: Kolaborasi Multihelix Menuju Kemandirian Teknologi Energi Nasional

Sorong, Papua Barat Daya — 21–25 Oktober 2025.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada berpartisipasi dalam kegiatan Management Walkthrough (MWT) ke Lapangan Klamono, Sorong, salah satu lapangan minyak tertua di Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan bersama Upstream Innovation Pertamina, PHE Zona 4, dan Elnusa, sebagai bagian dari upaya memperkuat kolaborasi riset antara perguruan tinggi dan industri energi nasional.

FMIPA UGM diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Wiwit Suryanto, yang sekaligus bertindak sebagai Koordinator Kegiatan Riset Industri dengan Upstream Innovation Pertamina.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata model kolaborasi multihelix yang melibatkan perguruan tinggi, industri hulu migas, dan service company nasional, dengan peran yang saling melengkapi mulai dari tahap ide hingga implementasi komersial:

  1. Perumusan Ide Bersama – Gagasan dikembangkan secara kolaboratif antara kampus dan industri berdasarkan tantangan aktual di lapangan.
  2. Riset Akademik Intensif – Peneliti kampus melakukan pengujian dan validasi saintifik menggunakan metode dan teknologi terkini.
  3. Uji Coba Lapangan (Pilot Testing) – Prototipe diuji langsung di lapangan industri untuk menilai kelayakan dan keandalan sistem.
  4. Komersialisasi Nasional – Hasil riset yang terbukti efektif di-hand over ke service company nasional (Elnusa) untuk proses hilirisasi dan replikasi ke lapangan-lapangan migas lain di Indonesia.

FMIPA UGM menegaskan komitmennya dalam mendukung riset-riset yang berorientasi pada solusi nyata bagi industri energi nasional. Sejumlah inovasi hasil kolaborasi antara laboratorium riset FMIPA UGM dan mitra industri telah berhasil mencapai tahap komersialisasi, antara lain:

  • LFPS (Low Frequency Passive Seismic)
  • EAOR (Electrically Assisted Oil Recovery)
  • SP-ERT (Self Potential–Electrical Resistivity Tomography)

Riset lanjutan yang saat ini sedang dikembangkan mencakup TIAN, CSEM, dan Sonochemistry, seluruhnya diarahkan untuk mendukung peningkatan produksi minyak nasional melalui pendekatan berbasis sains dan teknologi dalam negeri.

Dr. Wiwit Suryanto menyampaikan bahwa kolaborasi seperti ini merupakan bukti bahwa riset perguruan tinggi bukan sekadar menghasilkan publikasi, tetapi juga dapat menjadi solusi strategis bagi kemandirian energi bangsa.

“Keterlibatan aktif kampus dalam riset terapan bersama industri memperlihatkan bahwa inovasi sains mampu memberikan dampak nyata bagi peningkatan daya saing dan ketahanan energi nasional,” ujarnya.

Penulis : Wiwit Suryanto
Dokumentasi: Wiwit Suryanto

Read More

Mahasiswa UGM Kembangkan “Nova The Starbook”, Inovasi Buku Cerita Interaktif Berbasis Augmented Reality (AR) untuk Edukasi Kesehatan Gigi Anak

Di tengah minimnya media edukasi kesehatan gigi dan mulut untuk anak, sekelompok mahasiswa lintas disiplin dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadirkan inovasi unik dan interaktif yang mereka beri nama “Nova The Starbook”. Inovasi ini merupakan sebuah smart storybook interaktif teritegrasi teknologi Augmented Reality (AR) berbasis role modelling yang dirancang untuk menanamkan kemandirian dan kebiasaan sehat gigi anak sejak dini. Di bawah bimbingan drg. Anrizandy Narwidina, M.Dsc, Sp. KGA, Ph.D , tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) yang diketuai Fania Salsabillah (Sekolah Vokasi 2023) ini beranggotakan Khalisa Amanina (Kedokteran Gigi 2022), Dwina Aulia (Kedokteran Gigi 2022), Khairul Ihsannudin (Ilmu Komputer 2022), dan Rahmalia Putri (Sekolah Vokasi 2024).

“Melalui kombinasi cerita edukatif, ilustrasi menarik, dan teknologi AR, anak-anak dapat belajar dengan cara yang menyenangkan sambil meniru perilaku baik dari karakter utama, Nova. Produk ini juga dipadukan dengan elemen permainan dan kartu interaktif yang menambah pengalaman belajar anak,” ujar Dwina, salah satu anggota tim.

Gagasan “Nova The Starbook” bermula dari keresahan anggota tim berlatar belakang Fakultas Kedokteran Gigi karena belum adanya media edukasi yang efektif untuk mengajarkan Kesehatan gigi. Mereka menyadari bahwa meskipun kesehatan gigi dan mulut memiliki peran fundamental dalam tumbuh kembang anak, materi edukasinya masih sangat terbatas.

“Selama ini, buku cerita anak tentang gigi biasanya hanya berhenti di ajakan seperti ‘ayo gosok gigi malam hari’, tanpa penjelasan mendalam dan menarik,” ungkap Dwina. Dari situ, mereka ingin menghadirkan media edukasi yang komprehensif sekaligus menyenangkan, agar anak dapat belajar melalui cerita, role model karakter, dan teknologi AR yang menarik. Anak-anak tidak hanya membaca, tetapi juga berinteraksi langsung dengan karakter melalui aplikasi AR, serta bermain dengan kartu interaktif yang memperkaya pengalaman belajar.

Awalnya, tim berharap dapat mencetak buku dalam format 3D untuk memperkuat pengalaman yang lebih interaktif, namun mendapatkan percetakan yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut ternyata tidak mudah. Meski begitu, mereka terus mengoptimalkan agar hasil akhir tetap maksimal. Menyadari waktu pelaksanaan PKM yang singkat, tim memprioritaskan aspek-aspek inti agar produk dapat segera terbit dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Harapan kami, proyek ini tidak hanya berhenti di PKM. Kami ingin ‘Nova The Starbook’ terus dikembangkan hingga bisa menjangkau pasar nasional bahkan internasional,” ungkap Dwina.

Inovasi ini menjadi bukti kontribusi para mahasiswa tersebut terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya tujuan ke-3, yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera dengan menanamkan kesadaran dan kebiasaan sehat gigi sejak dini. “Nova The Starbook” berperan dalam mencegah penyakit gigi dan mulut yang sering diabaikan, padahal berdampak besar terhadap kesehatan anak. Selain itu, pendekatan edukasi kreatif dan inklusif ini turut mendukung tujuan ke-4, yakni Pendidikan Berkualitas, melalui media pembelajaran inovatif yang mudah diakses anak-anak. Dengan kolaborasi lintas bidang dan latar belakang keilmuan, semangat pantang menyerah, dan keinginan untuk memberi dampak, “Nova The Starbook” ini membuka jalan baru bagi media pembelajaran anak di Indonesia.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Tim PKM-K Nova The Starbook

Read More

Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM Soroti Inovasi Mobil Listrik dalam Family Gathering Lustrum Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta, 28 September 2025 – Perkembangan teknologi mobil listrik menjadi salah satu topik menarik yang dibicarakan dalam rangkaian acara Family Gathering Lustrum Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) ke-14. Salah satu mahasiswa Departemen Ilmu Komputer FMIPA UGM, Raditya Maulana, menyampaikan pandangannya mengenai potensi dan prospek kendaraan listrik di masa depan. Menurut Raditya, teknologi mobil listrik sebenarnya bukanlah hal yang sepenuhnya baru. Namun, tren ini semakin populer karena dinilai lebih ramah lingkungan.

“Teknologi listrik sebenarnya sudah lama ada, tetapi mobil listrik dianggap lebih eco-friendly sehingga menarik perhatian masyarakat. Dari sisi pengalaman berkendara, mobil listrik menawarkan sensasi yang berbeda. Selain itu, dari segi efisiensi biaya juga lebih hemat, dan saat ini tidak jarang produk-produk dari Tiongkok menawarkan harga yang kompetitif dengan kualitas yang baik,” jelasnya.

Lebih lanjut, Raditya menuturkan bahwa mahasiswa FMIPA UGM memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam pengembangan komponen mobil listrik, seperti chip, sistem kendali, hingga aspek komputasi yang menunjang performa kendaraan. “Banyak komponen penting dalam mobil listrik yang relevan untuk diteliti oleh mahasiswa FMIPA, sehingga kami dapat turut berperan dalam mendorong inovasi teknologi yang berkelanjutan,” tambahnya.

Keterlibatan mahasiswa dalam kajian teknologi mobil listrik ini juga sejalan dengan komitmen FMIPA UGM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-7 (Energi Bersih dan Terjangkau) serta tujuan ke-9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Melalui penelitian dan pengembangan yang dilakukan, FMIPA UGM terus berusaha menghadirkan kontribusi nyata bagi solusi energi dan lingkungan di masa depan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Narasumber: Raditya Maulana Wicaksana
Dokumentaasi: Raditya Maulana dan Aproditty Nirmala

Read More

Fermaze: Inovasi Mahasiswa FMIPA UGM Sulap Limbah Ayam Jadi Suplemen Pakan Kaya Nutrisi

Industri peternakan ayam petelur di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hingga pertengahan 2025, produksi nasional tercatat mencapai 6,52 juta ton. Tingginya permintaan protein hewani menjadikan sektor ini semakin diminati oleh peternak muda maupun investor agribisnis. Namun, di balik peluang tersebut, tersimpan tantangan besar berupa limbah kotoran ayam yang berpotensi mencemari udara dan air, serta menimbulkan risiko kesehatan masyarakat akibat gas amonia dan hidrogen sulfida dari proses dekomposisi.

Menjawab tantangan ini, tim PKM-K Fermaze UGM menghadirkan inovasi berupa suplemen pakan organik untuk ayam petelur bernama Fermaze. Tim ini terdiri dari Renata Satriatama Ranukumbolo (FMIPA 2023), Najwa Ramadhani (Fakultas Teknologi Pertanian 2023), Dimas Landung Ghofaro (Fakultas Peternakan 2023), Afifah Diaz Restu Mawarni (Fakultas Peternakan 2023), dan Armedina Radine (Sekolah Vokasi 2024), dengan dosen pendamping Ir. Galuh Adi Insani, S.Pt., M.Sc., IPM.

“Fermaze tidak hanya sekadar suplemen pakan alternatif, tetapi juga langkah nyata menuju ekosistem peternakan yang berkelanjutan. Kami ingin mengolah limbah menjadi sumber daya bernilai, sehingga dapat menekan biaya produksi, menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus meningkatkan daya saing peternak kecil,” ujar Tama, Ketua Tim Fermaze UGM (25/8).

Fermaze dikembangkan dengan memanfaatkan maggot Black Soldier Fly (BSF) yang mampu menguraikan limbah kotoran ayam. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga mengembalikan nutrisi penting yang dapat diserap kembali oleh ayam. Selain itu, maggot BSF menjadi sumber protein berkualitas tinggi, sehingga membantu mencegah kekurangan gizi pada ayam petelur. Tak berhenti di situ, Fermaze juga diperkaya dengan tepung tulang sebagai sumber kalsium, mineral utama yang membentuk 94% cangkang telur. Kandungan ini penting untuk memastikan kualitas cangkang tetap baik, tidak tipis, rapuh, atau cacat.

Inovasi Fermaze yang dikembangkan oleh mahasiswa lintas program studi merupakan bentuk kontribusi nyata dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Pemanfaatan limbah kotoran ayam sebagai bahan utama dalam inovasi ini menjadi solusi alternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing peternak kecil. Hal tersebut juga berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, selaras dengan SDG poin ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Penulis: Afifah Diaz Restu Mawarni
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: TIM PKM-K Fermaze

Read More
Translate