Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Pendidikan

Prof. Dr. Drs. Gunardi, M.Si. Dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Aktuaria UGM: Membawa Teori Menjadi Realita

Pada 17 Juni 2025, bertempat di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Drs. Gunardi, M.Si. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Aktuaria pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul Dari Teori ke Realita: Kontribusi Matematika, Statistika, dan Stokastika dalam Ilmu Aktuaria, beliau menekankan pentingnya peran teori dalam menjawab tantangan praktis dunia nyata, khususnya dalam bidang asuransi dan dana pensiun.

Mengawali pidatonya, Prof. Gunardi menyoroti sub-topik “Matematika: Fondasi Logika dalam Ilmu Aktuaria”. Dalam penjelasannya, beliau mengungkapkan bahwa matematika bukan hanya sekadar angka dan rumus, melainkan alat berpikir logis yang digunakan untuk memodelkan ketidakpastian. “Dalam praktik asuransi dan dana pensiun, konsep-konsep seperti present value dan anuitas sepenuhnya bertumpu pada prinsip kalkulus dan aljabar,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap variabel matematika, seperti X sebagai variabel bebas dan Y sebagai variabel tak bebas—dimana perubahan nilai X akan menentukan nilai Y secara langsung.

Beranjak ke sub-topik berikutnya, beliau membahas “Statistika: Jembatan antara Data dan Ilmu Aktuaria”. Menurutnya, teori yang kuat saja tidak cukup untuk menjawab dinamika kehidupan nyata yang penuh ketidakteraturan dan fluktuasi. Dalam hal ini, statistika hadir sebagai penghubung antara data empiris dan teori aktuaria. “Dunia nyata tidak ideal. Data yang kita hadapi seringkali tidak sempurna. Maka, statistika adalah alat penting dalam menafsirkan ketidakpastian tersebut,” ujar Prof. Gunardi. Ia juga menjelaskan mengenai variabel random, yang dalam teori probabilitas dan statistika digunakan untuk menggambarkan besaran kuantitatif dengan kemungkinan nilai yang bervariasi.

Menutup orasi ilmiahnya, Prof. Gunardi mengangkat tema Stokastika, cabang ilmu yang mempelajari proses-proses acak yang bersifat dinamis. Stokastika, menurutnya, berperan penting dalam membangun model-model aktuaria yang dapat memprediksi masa depan secara lebih adaptif. “Ketika ketidakpastian menjadi keniscayaan, stokastika membantu kita mengelolanya dengan cara yang rasional dan terukur,” paparnya.

Lebih lanjut, ia memperkenalkan konsep X(t) sebagai notasi umum dalam proses stokastik dan sistem dinamis. Dalam konteks ini, X(t) menggambarkan variabel acak yang berubah terhadap waktu. Dengan pendekatan ini, berbagai fenomena dunia nyata yang bersifat tidak pasti, seperti fluktuasi pasar keuangan, klaim asuransi, atau tingkat mortalitas, dapat dimodelkan secara matematis dengan struktur statistik tertentu. “Dengan menggunakan notasi X(t), kita tidak hanya memahami perubahan nilai dari waktu ke waktu, tetapi juga memprediksi pola dan kecenderungan berdasarkan data historis,” jelasnya.

Pengukuhan ini bukan hanya menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik Prof. Gunardi, tetapi juga menjadi momentum untuk menegaskan kontribusi nyata ilmu dasar seperti matematika, statistika, dan stokastika dalam pengembangan ilmu aktuaria di Indonesia. Selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yaitu Quality Education, Prof. Gunardi melalui kiprah akademiknya berupaya memberikan pendidikan bermutu dengan pendekatan yang integratif dan aplikatif. Dengan menyatukan teori dan realita, ia berharap lulusan aktuaria di masa depan tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga mampu menjawab tantangan yang nyata  di masyarakat.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Aprodity Nirmala dan  Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

FMIPA UGM Kenalkan Program Internasional Undergarduate Program Fisika kepada Siswa Al Azhar International School Yogyakarta

Yogyakarta, 18 Juni 2025 — Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari Al Azhar SMA International School pada Rabu, 18 Juni 2025. Sebanyak lima belas siswa hadir dalam kunjungan yang berlangsung di Ruang Sidang Dijkstra, Gedung DIKE FMIPA UGM, dengan fokus pengenalan Program Sarjana Internasional (International Undergraduate Program/IUP) terbaru dari Departemen Fisika.

Kunjungan ini disambut oleh Chalis Setyadi, Ph.D. (Sekretaris Unit Bidang Pendukung Kegiatan Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan FMIPA UGM) dan Dr. Sc. Robby Noor Cahyono (Sekretaris Unit Bidang Komunikasi Kreatif dan Hubungan Masyarakat FMIPA UGM). Materi yang disampaikan mencakup informasi mengenai profil seluruh program studi di FMIPA, program IUP dan kerja sama internasional, peluang studi ke luar negeri, serta prospek lulusan dari masing-masing program studi di tingkat global.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan tur laboratorium untuk melihat beberapa alat eksperimen lanjut, seperti High Performance Computing (HPC), Chemical Vapor Deposition (CVD), dan glove box, yang merupakan bagian dari riset kolaborasi INSPIRASI (Indonesia-NTU Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation) di FMIPA dalam pengembangan material baru untuk panel surya, mulai dari simulasi material hingga tahap fabrikasi. Para siswa juga diajak untuk melihat berbagai hasil inovasi riset FMIPA di bidang Geofisika.

Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen FMIPA UGM dalam memperluas akses pendidikan berkualitas serta mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin ke-4: Pendidikan Berkualitas. Melalui pengenalan program internasional sejak dini, UGM berharap dapat menumbuhkan minat generasi muda terhadap ilmu pengetahuan dan mendorong mobilitas akademik di tingkat global.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi:  Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

Mahasiswi Fisika FMIPA UGM Soroti Peran Nyata Fisika dalam Kehidupan dan Implementasinya terhadap Pembangunan Berkelanjutan: “Lebih Dari Sekadar Rumus”

Bagi sebagian besar orang, fisika kerap diasosiasikan dengan rumus-rumus kompleks atau teori abstrak yang sulit dipahami. Namun bagi mahasiswa fisika, ilmu ini lebih dari sekadar pelajaran kelas, ia hadir dan bekerja di hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya diungkapkan oleh Amalia Nurin Al Fath, mahasiswi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) yang menjelaskan peran nyata dan implementasi ilmu fisika di kehidupan sehari-hari.

“Lebih dari sekadar rumus, mulai dari listrik yang kita gunakan sehari-hari, sinyal komunikasi di ponsel, teknologi medis seperti MRI dan CT-scan, hingga GeNose, alat deteksi Covid-19 yang lahir di laboratorium Fisika UGM, semuanya berdiri di atas dasar fisika,” ujar Amalia.

Tak hanya sekadar berperan dalam kenyamanan hidup, fisika juga berperan dalam menjawab tantangan global, termasuk krisis energi dan perubahan iklim. “Para ilmuwan fisika bekerja keras mengembangkan teknologi energi terbarukan, seperti pembangkit tenaga surya, turbin angin, hingga riset reaktor fusi. Ini bukan sekadar teori, tetapi masa depan energi secara global,” tegasnya.

Sebagai mahasiswa, ia merasa penting untuk tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga menghadirkan kontribusi nyata kepada masyarakat. Hal ini ia buktikan melalui keterlibatannya dalam riset mengenai fotokatalis yang berperan langsung dalam penanganan sampah. Melalui riset ini, Amalia membuktikan bahwa fisika memiliki kontribusi langsung terhadap penyelesaian masalah lingkungan.

Kontribusi Amalia dan dukungan riset yang diberikan FMIPA UGM selaras dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) terutama SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). Adapun riset fotokatalis yang tengah dikembangkan juga mendukung SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi) melalui pengolahan limbah. FMIPA UGM, sebagai institusi pendidikan dan riset, turut berperan aktif mencetak saintis muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peka terhadap isu lingkungan dan sosial, serta mampu menjembatani ilmu fisika dengan kebutuhan nyata masyarakat nasional maupun global.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Kontributor : Amalia Nurin Al Fath

Read More

Program Studi Geofisika FMIPA UGM Gelar Sharing Knowledge Mengenai Survei Seismik 3D, Perdalam Eksplorasi Geofisika

Pada tanggal 25 Februari 2025, program studi Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) melaksanakan sebuah acara sharing knowledge yang mengangkat tema ‘Parameter Desain Survey Seismic 3d Menggunakan NORSAR’. Dipandu oleh M.Hilmi Hakim, alumni Geofisika angkatan 2007 yang kini berkarier di PT EP Oilfield Supplies, peserta dapat mempelajari dan menambah pengetahuan mengenai desain survei 3D seismic dengan menggunakan NORSAR. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang G3 gedung Departemen Fisika, Program Studi Geofisika FMIPA UGM.

“Dari sharing knowledge ini benar-benar mendapatkan ilmu baru yang membuka pikiran dalam membuat desain survei akuisisi, yang merupakan hal krusial di eksplorasi Geofisika,” Ujar Aryo, mahasiswa Geofisika angkatan 2022 yang mengikuti kegiatan tersebut.

Dalam materinya, disampaikan akan pentingnya membuat sebuah asumsi sebelum melakukan akuisisi lapangan Geofisika. Pembuatan asumsi ini juga lebih dikenal dengan sebutan pembuatan hipotesis, yang mencakup prediksi respons jika dilakukan akuisisi, validasi dari interpretasi, dan perancangan desain survei.

Peserta juga diperkenalkan dengan penggunaan perangkat lunak NORSAR untuk desain survei seismik 3D. Materi yang disampaikan mencakup analisis melalui forward modeling, pembuatan asumsi simulasi, serta desain akuisisi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian atau eksplorasi geofisika. M. Hilmi Hakim menjelaskan bahwa forward modeling sangat penting dalam menentukan rancangan survei akuisisi yang optimal. Dengan metode ini, para peneliti dapat mensimulasikan penyebaran gelombang seismik dan memahami bagaimana data akan terekam dalam survei yang dirancang.

Forward modeling menjadi salah satu aspek penting dalam survei seismik 3D, memungkinkan peneliti untuk mensimulasikan penyebaran gelombang seismik dan memahami bagaimana data akan terekam dalam survei yang dirancang. Terdapat dua metode utama dalam forward modeling, yakni metode numerik dan ray-based. Dalam konteks survei seismik, metode ray-based lebih sesuai karena mampu menghitung jalur propagasi gelombang (ray path) secara dinamis. Sementara itu, metode numerik dianggap lebih kaku karena hanya mempertimbangkan pemantulan gelombang tanpa memperhitungkan pergerakan gelombang seperti diving wave (gelombang menyelam).

Kegiatan sharing knowledge ini juga berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam SDGs poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas  dengan meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap teknologi survei geofisika. Serta SDGs poin ke-9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan harapan peserta dapat berkontribusi dalam pengembangan teknologi eksplorasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Penulis : Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi : Aryo Satriojati
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Mahasiswa Geofisika FMIPA UGM Raih Kesempatan Perdalam Pemahaman Teknologi Pemetaan Modern Total Station

Pada tanggal 14 Februari 2024 program studi Geofisika telah melaksanakan sebuah kursus singkat mengenai penggunaan salah satu alat pemetaan, Total Station. Sebanyak 25 mahasiswa aktif Geofisika yang telah mengambil praktikum perpetaan turut serta dalam kursus tersebut. Kegiatan ini menghadirkan Daniel Prasetyo, S.Si., Country Manager Satlab Geosolution, sebagai pemateri utama.

Kursus ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa pada teknologi pemetaan modern yang belum secara resmi diajarkan dalam kurikulum perkuliahan. Kegiatan ini memiliki dua sesi dalam pelaksanaanya, berupa sesi materi dan sesi praktik penggunaan alat. Dalam sesi materi, mahasiswa dikenalkan dengan berbagai alat pemetaan terbaru dari Satlab, termasuk spesifikasi, kegunaan, serta keunggulan Total Station dibandingkan alat konvensional seperti theodolite, yaitu dapat melakukan pengukuran otomatis dengan memanfaatkan sinar laser yang dipantulkan oleh prisma pada tongkat target.

Setelah sesi materi, mahasiswa langsung mempraktikkan penggunaan Total Station. Sebelum salat Jumat, peserta melakukan proses centering dengan alat tersebut, yang merupakan tahap awal dalam pengukuran untuk memastikan alat berada dalam posisi yang tepat. Setelah salat Jumat, sesi praktik pemetaan dilanjutkan di area parkiran Departemen Fisika, di mana mahasiswa melakukan pengukuran lapangan menggunakan Total Station.

“Kegiatan yang bagus dan menarik karena dapat mempelajari alat baru yang belum didapatkan saat perkuliahan, apalagi alat tersebut lebih advance,” Ujar Rayyan, salah satu mahasiswa Geofisika angkatan 2022 yang mengikuti kursus tersebut. “Total station dapat menghitung secara langsung hasil pengukuran sehingga berbeda dengan yang biasa digunakan di kuliah perpetaan,” Lanjutnya.

Kegiatan kursus ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada SDGs poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas yang mendorong peningkatan kualitas pendidikan melalui penerapan teknologi baru dalam pembelajaran, serta SDG poin ke-9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang mendukung pemanfaatan inovasi teknologi dalam pengembangan infrastruktur dan penelitian geospasial.

Penulis : Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi : Naufal Rayyan Arrafish
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More

FMIPA UGM Berikan Kuliah Umum Fotokimia Bersama Prof. Tsuyoshi Kawai dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST) Jepang

Fakultas MIPA UGM mengadakan kuliah umum pada Rabu, 26 Februari 2025 dengan menghadirkan Profesor Tsuyoshi Kawai dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang. Acara ini berlangsung di Ruang Multimedia Kimia dan diikuti oleh mahasiswa serta dosen dari berbagai program studi. Dengan mengangkat tema ‘Advancing Organic Photochemistry for Coloring Materials and Photolithographic Technology’, kuliah ini membahas perkembangan terbaru dalam bidang fotokimia organik.

Dalam paparannya, Professor Tsuyoshi Kawai menjelaskan tentang fenomena perubahan warna pada larutan yang dipengaruhi oleh paparan sinar ultraviolet (UV). Proses ini melibatkan perubahan struktur molekul dari bentuk siklik menjadi asiklik yang menyebabkan perubahan warna. Ia menekankan bahwa cahaya memiliki energi yang dapat membantu membentuk dan memutuskan ikatan kimia dalam suatu senyawa. Konsep ini memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang, termasuk material pewarna dan teknologi fotolitografi.

“Topiknya cukup menarik karena linear dengan judul skripsi saya. Ternyata pemanfaatannya sangat luas di berbagai bidang,” ujar Nabilla, mahasiswa Kimia FMIPA UGM semester 8, mengungkapkan kesan positifnya terhadap materi yang disampaikan.

Kegiatan kuliah umum ini mencerminkan pengimplementasian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada SDGs poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas, yang mendorong peningkatan kualitas pendidikan melalui penerapan teknologi baru dalam pembelajaran, serta SDG poin ke-9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang mendukung pemanfaatan inovasi teknologi dalam pengembangan fotokimia organik.

Penulis : Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi : Aphrodity Nirmala Putri
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Prof. Dr. Drs. Gunardi, M.Si. Dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Aktuaria UGM: Membawa Teori Menjadi Realita

Pada 17 Juni 2025, bertempat di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Drs. Gunardi, M.Si. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Aktuaria pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul Dari Teori ke Realita: Kontribusi Matematika, Statistika, dan Stokastika dalam Ilmu Aktuaria, beliau menekankan pentingnya peran teori dalam menjawab tantangan praktis dunia nyata, khususnya dalam bidang asuransi dan dana pensiun.

Mengawali pidatonya, Prof. Gunardi menyoroti sub-topik “Matematika: Fondasi Logika dalam Ilmu Aktuaria”. Dalam penjelasannya, beliau mengungkapkan bahwa matematika bukan hanya sekadar angka dan rumus, melainkan alat berpikir logis yang digunakan untuk memodelkan ketidakpastian. “Dalam praktik asuransi dan dana pensiun, konsep-konsep seperti present value dan anuitas sepenuhnya bertumpu pada prinsip kalkulus dan aljabar,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap variabel matematika, seperti X sebagai variabel bebas dan Y sebagai variabel tak bebas—dimana perubahan nilai X akan menentukan nilai Y secara langsung.

Beranjak ke sub-topik berikutnya, beliau membahas “Statistika: Jembatan antara Data dan Ilmu Aktuaria”. Menurutnya, teori yang kuat saja tidak cukup untuk menjawab dinamika kehidupan nyata yang penuh ketidakteraturan dan fluktuasi. Dalam hal ini, statistika hadir sebagai penghubung antara data empiris dan teori aktuaria. “Dunia nyata tidak ideal. Data yang kita hadapi seringkali tidak sempurna. Maka, statistika adalah alat penting dalam menafsirkan ketidakpastian tersebut,” ujar Prof. Gunardi. Ia juga menjelaskan mengenai variabel random, yang dalam teori probabilitas dan statistika digunakan untuk menggambarkan besaran kuantitatif dengan kemungkinan nilai yang bervariasi.

Menutup orasi ilmiahnya, Prof. Gunardi mengangkat tema Stokastika, cabang ilmu yang mempelajari proses-proses acak yang bersifat dinamis. Stokastika, menurutnya, berperan penting dalam membangun model-model aktuaria yang dapat memprediksi masa depan secara lebih adaptif. “Ketika ketidakpastian menjadi keniscayaan, stokastika membantu kita mengelolanya dengan cara yang rasional dan terukur,” paparnya.

Lebih lanjut, ia memperkenalkan konsep X(t) sebagai notasi umum dalam proses stokastik dan sistem dinamis. Dalam konteks ini, X(t) menggambarkan variabel acak yang berubah terhadap waktu. Dengan pendekatan ini, berbagai fenomena dunia nyata yang bersifat tidak pasti, seperti fluktuasi pasar keuangan, klaim asuransi, atau tingkat mortalitas, dapat dimodelkan secara matematis dengan struktur statistik tertentu. “Dengan menggunakan notasi X(t), kita tidak hanya memahami perubahan nilai dari waktu ke waktu, tetapi juga memprediksi pola dan kecenderungan berdasarkan data historis,” jelasnya.

Pengukuhan ini bukan hanya menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik Prof. Gunardi, tetapi juga menjadi momentum untuk menegaskan kontribusi nyata ilmu dasar seperti matematika, statistika, dan stokastika dalam pengembangan ilmu aktuaria di Indonesia. Selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yaitu Quality Education, Prof. Gunardi melalui kiprah akademiknya berupaya memberikan pendidikan bermutu dengan pendekatan yang integratif dan aplikatif. Dengan menyatukan teori dan realita, ia berharap lulusan aktuaria di masa depan tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga mampu menjawab tantangan yang nyata  di masyarakat.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Aprodity Nirmala dan  Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

FMIPA UGM Kenalkan Program Internasional Undergarduate Program Fisika kepada Siswa Al Azhar International School Yogyakarta

Yogyakarta, 18 Juni 2025 — Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari Al Azhar SMA International School pada Rabu, 18 Juni 2025. Sebanyak lima belas siswa hadir dalam kunjungan yang berlangsung di Ruang Sidang Dijkstra, Gedung DIKE FMIPA UGM, dengan fokus pengenalan Program Sarjana Internasional (International Undergraduate Program/IUP) terbaru dari Departemen Fisika.

Kunjungan ini disambut oleh Chalis Setyadi, Ph.D. (Sekretaris Unit Bidang Pendukung Kegiatan Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan FMIPA UGM) dan Dr. Sc. Robby Noor Cahyono (Sekretaris Unit Bidang Komunikasi Kreatif dan Hubungan Masyarakat FMIPA UGM). Materi yang disampaikan mencakup informasi mengenai profil seluruh program studi di FMIPA, program IUP dan kerja sama internasional, peluang studi ke luar negeri, serta prospek lulusan dari masing-masing program studi di tingkat global.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan tur laboratorium untuk melihat beberapa alat eksperimen lanjut, seperti High Performance Computing (HPC), Chemical Vapor Deposition (CVD), dan glove box, yang merupakan bagian dari riset kolaborasi INSPIRASI (Indonesia-NTU Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation) di FMIPA dalam pengembangan material baru untuk panel surya, mulai dari simulasi material hingga tahap fabrikasi. Para siswa juga diajak untuk melihat berbagai hasil inovasi riset FMIPA di bidang Geofisika.

Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen FMIPA UGM dalam memperluas akses pendidikan berkualitas serta mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin ke-4: Pendidikan Berkualitas. Melalui pengenalan program internasional sejak dini, UGM berharap dapat menumbuhkan minat generasi muda terhadap ilmu pengetahuan dan mendorong mobilitas akademik di tingkat global.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi:  Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

Mahasiswi Fisika FMIPA UGM Soroti Peran Nyata Fisika dalam Kehidupan dan Implementasinya terhadap Pembangunan Berkelanjutan: “Lebih Dari Sekadar Rumus”

Bagi sebagian besar orang, fisika kerap diasosiasikan dengan rumus-rumus kompleks atau teori abstrak yang sulit dipahami. Namun bagi mahasiswa fisika, ilmu ini lebih dari sekadar pelajaran kelas, ia hadir dan bekerja di hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya diungkapkan oleh Amalia Nurin Al Fath, mahasiswi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) yang menjelaskan peran nyata dan implementasi ilmu fisika di kehidupan sehari-hari.

“Lebih dari sekadar rumus, mulai dari listrik yang kita gunakan sehari-hari, sinyal komunikasi di ponsel, teknologi medis seperti MRI dan CT-scan, hingga GeNose, alat deteksi Covid-19 yang lahir di laboratorium Fisika UGM, semuanya berdiri di atas dasar fisika,” ujar Amalia.

Tak hanya sekadar berperan dalam kenyamanan hidup, fisika juga berperan dalam menjawab tantangan global, termasuk krisis energi dan perubahan iklim. “Para ilmuwan fisika bekerja keras mengembangkan teknologi energi terbarukan, seperti pembangkit tenaga surya, turbin angin, hingga riset reaktor fusi. Ini bukan sekadar teori, tetapi masa depan energi secara global,” tegasnya.

Sebagai mahasiswa, ia merasa penting untuk tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga menghadirkan kontribusi nyata kepada masyarakat. Hal ini ia buktikan melalui keterlibatannya dalam riset mengenai fotokatalis yang berperan langsung dalam penanganan sampah. Melalui riset ini, Amalia membuktikan bahwa fisika memiliki kontribusi langsung terhadap penyelesaian masalah lingkungan.

Kontribusi Amalia dan dukungan riset yang diberikan FMIPA UGM selaras dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) terutama SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). Adapun riset fotokatalis yang tengah dikembangkan juga mendukung SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi) melalui pengolahan limbah. FMIPA UGM, sebagai institusi pendidikan dan riset, turut berperan aktif mencetak saintis muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peka terhadap isu lingkungan dan sosial, serta mampu menjembatani ilmu fisika dengan kebutuhan nyata masyarakat nasional maupun global.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Kontributor : Amalia Nurin Al Fath

Read More

Program Studi Geofisika FMIPA UGM Gelar Sharing Knowledge Mengenai Survei Seismik 3D, Perdalam Eksplorasi Geofisika

Pada tanggal 25 Februari 2025, program studi Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) melaksanakan sebuah acara sharing knowledge yang mengangkat tema ‘Parameter Desain Survey Seismic 3d Menggunakan NORSAR’. Dipandu oleh M.Hilmi Hakim, alumni Geofisika angkatan 2007 yang kini berkarier di PT EP Oilfield Supplies, peserta dapat mempelajari dan menambah pengetahuan mengenai desain survei 3D seismic dengan menggunakan NORSAR. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang G3 gedung Departemen Fisika, Program Studi Geofisika FMIPA UGM.

“Dari sharing knowledge ini benar-benar mendapatkan ilmu baru yang membuka pikiran dalam membuat desain survei akuisisi, yang merupakan hal krusial di eksplorasi Geofisika,” Ujar Aryo, mahasiswa Geofisika angkatan 2022 yang mengikuti kegiatan tersebut.

Dalam materinya, disampaikan akan pentingnya membuat sebuah asumsi sebelum melakukan akuisisi lapangan Geofisika. Pembuatan asumsi ini juga lebih dikenal dengan sebutan pembuatan hipotesis, yang mencakup prediksi respons jika dilakukan akuisisi, validasi dari interpretasi, dan perancangan desain survei.

Peserta juga diperkenalkan dengan penggunaan perangkat lunak NORSAR untuk desain survei seismik 3D. Materi yang disampaikan mencakup analisis melalui forward modeling, pembuatan asumsi simulasi, serta desain akuisisi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian atau eksplorasi geofisika. M. Hilmi Hakim menjelaskan bahwa forward modeling sangat penting dalam menentukan rancangan survei akuisisi yang optimal. Dengan metode ini, para peneliti dapat mensimulasikan penyebaran gelombang seismik dan memahami bagaimana data akan terekam dalam survei yang dirancang.

Forward modeling menjadi salah satu aspek penting dalam survei seismik 3D, memungkinkan peneliti untuk mensimulasikan penyebaran gelombang seismik dan memahami bagaimana data akan terekam dalam survei yang dirancang. Terdapat dua metode utama dalam forward modeling, yakni metode numerik dan ray-based. Dalam konteks survei seismik, metode ray-based lebih sesuai karena mampu menghitung jalur propagasi gelombang (ray path) secara dinamis. Sementara itu, metode numerik dianggap lebih kaku karena hanya mempertimbangkan pemantulan gelombang tanpa memperhitungkan pergerakan gelombang seperti diving wave (gelombang menyelam).

Kegiatan sharing knowledge ini juga berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam SDGs poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas  dengan meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap teknologi survei geofisika. Serta SDGs poin ke-9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan harapan peserta dapat berkontribusi dalam pengembangan teknologi eksplorasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Penulis : Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi : Aryo Satriojati
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Mahasiswa Geofisika FMIPA UGM Raih Kesempatan Perdalam Pemahaman Teknologi Pemetaan Modern Total Station

Pada tanggal 14 Februari 2024 program studi Geofisika telah melaksanakan sebuah kursus singkat mengenai penggunaan salah satu alat pemetaan, Total Station. Sebanyak 25 mahasiswa aktif Geofisika yang telah mengambil praktikum perpetaan turut serta dalam kursus tersebut. Kegiatan ini menghadirkan Daniel Prasetyo, S.Si., Country Manager Satlab Geosolution, sebagai pemateri utama.

Kursus ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa pada teknologi pemetaan modern yang belum secara resmi diajarkan dalam kurikulum perkuliahan. Kegiatan ini memiliki dua sesi dalam pelaksanaanya, berupa sesi materi dan sesi praktik penggunaan alat. Dalam sesi materi, mahasiswa dikenalkan dengan berbagai alat pemetaan terbaru dari Satlab, termasuk spesifikasi, kegunaan, serta keunggulan Total Station dibandingkan alat konvensional seperti theodolite, yaitu dapat melakukan pengukuran otomatis dengan memanfaatkan sinar laser yang dipantulkan oleh prisma pada tongkat target.

Setelah sesi materi, mahasiswa langsung mempraktikkan penggunaan Total Station. Sebelum salat Jumat, peserta melakukan proses centering dengan alat tersebut, yang merupakan tahap awal dalam pengukuran untuk memastikan alat berada dalam posisi yang tepat. Setelah salat Jumat, sesi praktik pemetaan dilanjutkan di area parkiran Departemen Fisika, di mana mahasiswa melakukan pengukuran lapangan menggunakan Total Station.

“Kegiatan yang bagus dan menarik karena dapat mempelajari alat baru yang belum didapatkan saat perkuliahan, apalagi alat tersebut lebih advance,” Ujar Rayyan, salah satu mahasiswa Geofisika angkatan 2022 yang mengikuti kursus tersebut. “Total station dapat menghitung secara langsung hasil pengukuran sehingga berbeda dengan yang biasa digunakan di kuliah perpetaan,” Lanjutnya.

Kegiatan kursus ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada SDGs poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas yang mendorong peningkatan kualitas pendidikan melalui penerapan teknologi baru dalam pembelajaran, serta SDG poin ke-9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang mendukung pemanfaatan inovasi teknologi dalam pengembangan infrastruktur dan penelitian geospasial.

Penulis : Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi : Naufal Rayyan Arrafish
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More

FMIPA UGM Berikan Kuliah Umum Fotokimia Bersama Prof. Tsuyoshi Kawai dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST) Jepang

Fakultas MIPA UGM mengadakan kuliah umum pada Rabu, 26 Februari 2025 dengan menghadirkan Profesor Tsuyoshi Kawai dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang. Acara ini berlangsung di Ruang Multimedia Kimia dan diikuti oleh mahasiswa serta dosen dari berbagai program studi. Dengan mengangkat tema ‘Advancing Organic Photochemistry for Coloring Materials and Photolithographic Technology’, kuliah ini membahas perkembangan terbaru dalam bidang fotokimia organik.

Dalam paparannya, Professor Tsuyoshi Kawai menjelaskan tentang fenomena perubahan warna pada larutan yang dipengaruhi oleh paparan sinar ultraviolet (UV). Proses ini melibatkan perubahan struktur molekul dari bentuk siklik menjadi asiklik yang menyebabkan perubahan warna. Ia menekankan bahwa cahaya memiliki energi yang dapat membantu membentuk dan memutuskan ikatan kimia dalam suatu senyawa. Konsep ini memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang, termasuk material pewarna dan teknologi fotolitografi.

“Topiknya cukup menarik karena linear dengan judul skripsi saya. Ternyata pemanfaatannya sangat luas di berbagai bidang,” ujar Nabilla, mahasiswa Kimia FMIPA UGM semester 8, mengungkapkan kesan positifnya terhadap materi yang disampaikan.

Kegiatan kuliah umum ini mencerminkan pengimplementasian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada SDGs poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas, yang mendorong peningkatan kualitas pendidikan melalui penerapan teknologi baru dalam pembelajaran, serta SDG poin ke-9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang mendukung pemanfaatan inovasi teknologi dalam pengembangan fotokimia organik.

Penulis : Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi : Aphrodity Nirmala Putri
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More
Translate