Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Pendidikan

Fathan, Alumni Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Kenang Perjalanan Kuliah dan Pengalaman Jadi Fotografer Media di Departemen Matematika

Satu bulan setelah resmi menyandang gelar sarjana dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada, Fathan Rasyid R., alumni program studi Ilmu Aktuaria angkatan 2021, mulai merasakan atmosfer baru dalam hidupnya. Semasa berkuliah, ia aktif sebagai fotografer di media Departemen Matematika, dan kerap terlibat dalam berbagai kegiatan kampus. Meski bangga dengan capaian akademis, ia tak bisa menutupi rasa rindunya pada hari-hari kuliah yang penuh cerita.

Salah satu momen yang paling dirindukannya adalah acara Dekan Cup yang biasanya diselenggarakan di bulan Oktober. “Kalau ada Dekan Cup, suasana kampus selalu hidup. Dari sorak-sorai suporter, menjadi delegasi, sampai dokumentasi bareng teman-teman media, itu pengalaman yang bikin berkesan,” katanya.

Fathan Rasyid R. (paling kanan). Foto: Dokumentasi Media Departemen Matematika

Bagi Fathan, pengalaman kuliah di Departemen Matematika tidak hanya tentang mengasah kemampuan kuantitatif dan logika, tetapi juga bagaimana berkegiatan di kampus dan organisasi membentuk keterampilan komunikasi, kerja sama, dan kreativitas. Hal ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 4 tentang Pendidikan Berkualitas, yang menekankan pentingnya pendidikan berkualitas untuk membekali generasi muda dengan kemampuan akademik sekaligus soft skills.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Narasumber: Fathan Rasyid
Dokumentasi: Departemen Matematika FMIPA UGM

Read More

Prof. Dr. Eng. Rinto Anugraha NQZ, S.Si., M.Si. Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sosiofisika dan Jaringan Kompleks Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM

Prof. Dr. Eng. Rinto Anugraha NQZ, S.Si., M.Si. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Sosiofisika dan Jaringan Kompleks Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 25 September 2025 di Balai Senat Gedung Rektorat Balairung UGM. Ia memaparkan pidato pengukuhan bertajuk Universalitas, Transisi Fase dan Fenomena Emergen dalam Fisika Interdisipliner: Dari Sosiofisika, Elektrokonveksi Hingga Polusi Cahaya. Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Rinto menyoroti keterkaitan fisika interdisipliner dengan isu pembangunan berkelanjutan.

Prof. Rinto menjelaskan bagaimana sosiofisika dapat digunakan untuk memahami penyebaran opini, informasi, dan perilaku sosial secara kuantitatif. “Dengan pendekatan ini, kita dapat memahami bagaimana polarisasi sosial terbentuk, hoaks menyebar, atau konsensus dibangun. Hal ini berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDG) 16 tentang perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh, serta SDG 10 tentang berkurangnya kesenjangan,” paparnya.

Prof. Rinto memiliki rekam jejak riset variatif mulai dari kosmologi saat menempuh pendidikan S1 Fisika UGM, teori medan kuantum pada jenjang S2, hingga elektrokonveksi menggunakan kristal cair nematik ketika menjalani studi doktoral dan riset pascadoktoral di Kyushu University, Jepang. Di luar fokus tersebut, Prof. Rinto juga mendalami ilmu falak berbasis astronomi posisi. Ia telah menerbitkan dua buku, yakni Mekanika Benda Langit (2012) dan Pernak-Pernik Ilmu Falak Populer yang rilis bertepatan dengan pengukuhannya sebagai Guru Besar pada tahun ini.

Pengukuhan Prof. Dr. Eng. Rinto Anugraha NQZ, S.Si., M.Si. sebagai Guru Besar tidak hanya menegaskan kiprah beliau dalam mengembangkan riset lintas disiplin, tetapi juga memperlihatkan komitmen FMIPA UGM dalam mendukung pencapaian SDGs. Melalui kajian sosiofisika, elektrokonveksi, hingga polusi cahaya, Prof. Rinto menunjukkan bagaimana ilmu fisika dapat berkontribusi pada isu global seperti perdamaian dan keadilan (SDG 16), juga berkurangnya kesenjangan (SDG 10) Dengan demikian, pengukuhan ini bukan hanya momentum akademik, melainkan juga wujud peran UGM yang terus berkontribusi dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan agenda pembangunan berkelanjutan, sejalan juga dengan SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Raditya Maulana Wicaksana

Read More

Three Minutes Thesis Competition – MIPA70

Persyaratan peserta

  1. Mahasiswa S1/S2/S3 tahun terakhir yang sedang melakukan tugas akhir di FMIPA UGM atau FMIPA dari universitas lain.
  2. Mahasiswa yang sudah lulus diperbolehkan mengikuti 3-minute thesis dengan persayaratan maksimal 6 bulan setelah melakukan ujian akhir (dibuktikan dengan melampirkan lembar pengesahan ujian akhir).

Peraturan

  1. Presentasi dibatasi hingga 3 menit dan peserta yang melebihi 3 menit akan didiskualifikasi.
  2. Presentasi harus berupa lisan (tidak boleh berupa puisi, atau lagu).
  3. Presentasi dianggap dimulai ketika peserta memulai presentasinya dengan pidato.
  4. Presentasi menggunakan satu slide PowerPoint statis (tidak boleh ada transisi slide, animasi, atau gerakan) dan harus dipresentasikan sejak awal presentasi.
  5. Slide PowerPoint disusun dalam Bahasa Inggris.
  6. Presentasi bisa dilakukan dalam Bahasa Indonesia atau Inggris.
  7. Media elektronik tambahan (misalnya suara dan video) tidak diperbolehkan.
  8. Alat peraga tambahan (misalnya kostum, alat musik, peralatan laboratorium, hasil penelitian) tidak diperbolehkan.
  9. Keputusan juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.

Kriteria penilaian

Pemahaman materi

  1. Presentasi memberikan motivasi, latar belakang, dan signifikansi yang jelas terhadap penelitian yang dilakukan.
  2. Presentasi menggambarkan strategi/desain penelitian dan hasil/temuan penelitian dengan jelas.
  3. Presentasi menggambarkan kesimpulan, luaran, dan dampak penelitian dengan jelas.

Komunikasi dan presentasi

  1. Presentasi disampaikan dengan jelas, dan menggunakan bahasanya sesuai untuk audiens umum.
  2. Slide PowerPoint disusun dengan baik dan sistematis.
  3. Presenter menunjukkan antusiasme terhadap penelitian mereka dan menarik perhatian audiens.

 

Read More

FMIPA UGM Jadi Tuan Rumah Southeast Asian Workshop on Nuclear and Hadron Physics (SEANHP 2025), Jembatani Kolaborasi Riset Fisikawan Asia Tenggara

Southeast Asian Workshop on Nuclear and Hadron Physics (SEANHP 2025) digelar di Auditorium RMJT Soehakso FMIPA UGM, Yogyakarta, pada 19–21 Agustus 2025 sebagai bagian dari rangkaian acara Dies Natalis ke-70 dan Lustrum ke-14 FMIPA UGM. Acara ini menghadirkan peneliti, ilmuwan muda, dan mahasiswa dari Asia Tenggara serta mancanegara untuk memaparkan riset terbaru sekaligus menjalin kolaborasi. Topik yang dibahas mencakup spektroskopi dan struktur hadron, hadron dalam materi nuklir, struktur dan reaksi nuklir, astrofisika nuklir, serta kajian Standard Model (SM) dan Beyond Standard Model (BSM).

Forum ini menjadi wadah penguatan kapasitas dan pengembangan jejaring riset, khususnya bagi fisikawan muda di kawasan Asia Tenggara. Workshop berlangsung selama tiga hari dengan rangkaian presentasi dari peneliti senior dan kontribusi dari peneliti muda. Struktur sesi dirancang untuk menyeimbangkan peran peneliti senior dengan memberi ruang bagi ilmuwan pemula. Presentasi dibagi ke dalam dua format, yakni sesi peneliti senior yang menyampaikan presentasi selama 20 menit dan dilanjutkan dengan 5 menit sesi diskusi, serta sesi peneliti muda yang ditujukan bagi mahasiswa dan peneliti pascadoktoral, dengan presentasi selama 10 menit dan 5 menit untuk diskusi.

Output dari rangkaian acara ini adalah memberi kesempatan kepada seluruh pembicara untuk berkontribusi dalam edisi khusus Modern Physics Letters A (MPLA) dengan tema “Status and Future Perspectives on Nuclear and Hadron Structure.” Edisi khusus ini akan menjadi rekam jejak ilmiah dari workshop sekaligus menyoroti kemajuan terkini serta arah pengembangan bidang tersebut.

Melalui kegiatan ini, FMIPA UGM membuktikan komitmen terhadap pencapaian sustainable development goals (SDGs) khususnya pada poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan poin ke-9 yaitu Industri, Inovasi, Infrastruktur dengan memberikan wadah untuk penguatan kapasitas para peneliti, dosen, maupun mahasiswa. Hal ini juga sejalan dengan poin ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yakni menjembatani kolaborasi antar peneliti di Asia Tenggara untuk mencapai kemajuan inovasi riset di tingkat global.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Chalis Setyadi

Read More

Mahasiswa Kimia FMIPA UGM Ikuti Summer Program Kolaborasi Indonesia, Malaysia, dan Jepang di USM Penang

Sebanyak tiga mahasiswa Departemen Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) mengikuti USM Summer Program yang diselenggarakan di Universiti Sains Malaysia (USM), Penang pada 17–24 Agustus 2025. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Almira, Andrew, dan Amalia yang mewakili Indonesia dalam program kolaborasi internasional ini. Kegiatan yang melibatkan mahasiswa serta calon mahasiswa dari Malaysia dan Jepang ini berfokus pada pembelajaran kimia, khususnya bidang instrumentasi, kebudayaan, serta eksplorasi biota laut.

Salah satu agenda utama adalah kunjungan ke Centre for Marine and Coastal Studies (CEMACS) USM untuk mempelajari langsung keanekaragaman hayati laut sekaligus pengaplikasiannya dalam studi kimia. Selain kegiatan akademik, para peserta juga terlibat dalam pertukaran budaya dan diskusi ilmiah lintas negara. Program ini menjadi sarana untuk memperluas wawasan, membangun jejaring internasional, serta memperkuat kolaborasi antara Indonesia, Malaysia, dan Jepang di bidang pendidikan dan penelitian kimia.

Partisipasi mahasiswa Kimia UGM dalam kegiatan ini juga berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Melalui program ini, mahasiswa memperoleh pengalaman akademik lintas negara yang sejalan dengan SDG 4 tentang pendidikan berkualitas. Eksplorasi biota laut di CEMACS turut mendorong kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan laut sesuai dengan SDG 14 tentang ekosistem lautan. Sementara itu, kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Jepang dalam penyelenggaraan program ini memperkuat SDG 17 mengenai kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi global mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan di tingkat regional maupun internasional.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

FMIPA UGM Gelar Sarasehan dan Bedah Buku Blue Print Bersama Satrijo Tanudjaja dan Adi Harsono

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Sarasehan dan Bedah Buku bersama dua alumninya, Satrijo Tanudjaja dan Adi Harsono, pada Rabu, 10 September 2025. Acara ini dihadiri mahasiswa, dosen, serta sivitas akademika FMIPA. Diselenggarakan di auditorium Herman Johannaes, acara dibuka dengan sambutan Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si.

Dalam sambutannya, Prof. Kuwat menekankan pentingnya kontribusi alumni dalam memberikan pandangan global bagi mahasiswa. “Transformasi MIPA tidak bisa berjalan sepekan. Masukan dari bapak berdua bisa signifikan dalam membuka wawasan mahasiswa terkait dunia luar kampus,” ujarnya.

Acara ini membedah buku Blue Print: Petualangan Putra Putri Indonesia bersama 160 Bangsa di 120 Negara yang Dipersatukan Meritokrasi, yang ditulis bersama 20 profesional Indonesia di berbagai belahan dunia. Satrijo mengungkapkan, motivasi penulisan buku ini adalah keinginan berbagi pengalaman internasional. “Awalnya saya ingin menulis pengalaman pribadi, kemudian 20 orang lainnya bergabung untuk berbagi pula. Buku ini ditujukan untuk kaum muda agar memahami bagaimana bekerja di perusahaan internasional dengan growth mindset, juga bagi manajer muda sebagai acuan,” katanya.

Sementara itu, Adi Harsono menekankan pentingnya penguasaan teknologi dan kepemimpinan. “Perusahaan luar akan mencari talenta terbaik. Mahasiswa perlu menyambut kesempatan, mencerna, dan mencari aplikasi nyata dalam pekerjaan. Kita akan lebih maju kalau memanfaatkan data dengan benar, termasuk melalui AI,” jelasnya.

Acara ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-4 tentang Quality Education dan tujuan ke-8 tentang Decent Work and Economic Growth. Melalui berbagi pengalaman global, kegiatan ini mendorong mahasiswa untuk memiliki wawasan internasional, meningkatkan keterampilan teknologi, serta menyiapkan diri menghadapi tantangan pasar kerja global dengan semangat kepemimpinan dan meritokrasi.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Aphrodity

Read More

Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Rekayasa Sistem Multiagen Cerdas, Prof. Dr. Azhari, M.T., Paparkan Kolaboratif Manusia dengan Agentik AI Adaptif

Prof. Dr. Azhari, M.T. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Rekayasa Sistem Multiagen Cerdas pada 4 September 2025 di Balai Senat Gedung Rektorat Balairung UGM. Dalam pidato pengukuhan bertajuk Paradigma Kolaboratif Manusia dengan Agentik AI Adaptif: Menyongsong Masa Depan Rekayasa Sistem Cerdas pada Era Hibrid Ekosistem Digital, ia menekankan pentingnya kolaborasi manusia dan kecerdasan buatan adaptif. Menurut Azhari, kolaborasi ini membuka peluang inovatif dalam merancang ekosistem digital hibrid yang melibatkan dimensi teknis, sosial, dan filosofis.

Azhari menguraikan bagaimana evolusi rekayasa cerdas untuk interaksi simbiotik antara manusia dan AI adaptif. Menurutnya, masa depan cerdas bukanlah soal dominansi teknologi semata, melainkan tentang bagaimana manusia dan AI dapat tumbuh bersama dalam ekosistem yang sadar etika dan kolaboratif. “Membangun sistem cerdas berarti membangun refleksi tentang siapa kita, apa yang kita hargai, dan kemana kita bersama ingin menuju,” ujar Prof. Azhari.

Selama hampir satu dasawarsa, ia terus mendalami konsep teoritis dan penerapannya di bidang ilmu rekayasa sistem multiagen cerdas, khususnya pada ekosistem enterprise cerdas berbasis teknologi responsif. Penelitian dan gagasannya berfokus pada pengembangan sistem yang mampu beradaptasi sekaligus memperhatikan aspek etika dalam penerapannya. Kontribusi dan dedikasinya menegaskan kembali peran sentral akademisi dalam menjawab tantangan global melalui inovasi yang aplikatif dan berdampak luas. Hal ini sejalan dengan SDG poin 4 (Pendidikan Berkualitas), sekaligus poin 9 (Inovasi, Industri, dan Infrastruktur).

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Raditya Maulana Wicaksana

Read More

Fermaze: Inovasi Mahasiswa FMIPA UGM Sulap Limbah Ayam Jadi Suplemen Pakan Kaya Nutrisi

Industri peternakan ayam petelur di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hingga pertengahan 2025, produksi nasional tercatat mencapai 6,52 juta ton. Tingginya permintaan protein hewani menjadikan sektor ini semakin diminati oleh peternak muda maupun investor agribisnis. Namun, di balik peluang tersebut, tersimpan tantangan besar berupa limbah kotoran ayam yang berpotensi mencemari udara dan air, serta menimbulkan risiko kesehatan masyarakat akibat gas amonia dan hidrogen sulfida dari proses dekomposisi.

Menjawab tantangan ini, tim PKM-K Fermaze UGM menghadirkan inovasi berupa suplemen pakan organik untuk ayam petelur bernama Fermaze. Tim ini terdiri dari Renata Satriatama Ranukumbolo (FMIPA 2023), Najwa Ramadhani (Fakultas Teknologi Pertanian 2023), Dimas Landung Ghofaro (Fakultas Peternakan 2023), Afifah Diaz Restu Mawarni (Fakultas Peternakan 2023), dan Armedina Radine (Sekolah Vokasi 2024), dengan dosen pendamping Ir. Galuh Adi Insani, S.Pt., M.Sc., IPM.

“Fermaze tidak hanya sekadar suplemen pakan alternatif, tetapi juga langkah nyata menuju ekosistem peternakan yang berkelanjutan. Kami ingin mengolah limbah menjadi sumber daya bernilai, sehingga dapat menekan biaya produksi, menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus meningkatkan daya saing peternak kecil,” ujar Tama, Ketua Tim Fermaze UGM (25/8).

Fermaze dikembangkan dengan memanfaatkan maggot Black Soldier Fly (BSF) yang mampu menguraikan limbah kotoran ayam. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga mengembalikan nutrisi penting yang dapat diserap kembali oleh ayam. Selain itu, maggot BSF menjadi sumber protein berkualitas tinggi, sehingga membantu mencegah kekurangan gizi pada ayam petelur. Tak berhenti di situ, Fermaze juga diperkaya dengan tepung tulang sebagai sumber kalsium, mineral utama yang membentuk 94% cangkang telur. Kandungan ini penting untuk memastikan kualitas cangkang tetap baik, tidak tipis, rapuh, atau cacat.

Inovasi Fermaze yang dikembangkan oleh mahasiswa lintas program studi merupakan bentuk kontribusi nyata dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Pemanfaatan limbah kotoran ayam sebagai bahan utama dalam inovasi ini menjadi solusi alternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing peternak kecil. Hal tersebut juga berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, selaras dengan SDG poin ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Penulis: Afifah Diaz Restu Mawarni
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: TIM PKM-K Fermaze

Read More

Fathan, Alumni Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Kenang Perjalanan Kuliah dan Pengalaman Jadi Fotografer Media di Departemen Matematika

Satu bulan setelah resmi menyandang gelar sarjana dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada, Fathan Rasyid R., alumni program studi Ilmu Aktuaria angkatan 2021, mulai merasakan atmosfer baru dalam hidupnya. Semasa berkuliah, ia aktif sebagai fotografer di media Departemen Matematika, dan kerap terlibat dalam berbagai kegiatan kampus. Meski bangga dengan capaian akademis, ia tak bisa menutupi rasa rindunya pada hari-hari kuliah yang penuh cerita.

Salah satu momen yang paling dirindukannya adalah acara Dekan Cup yang biasanya diselenggarakan di bulan Oktober. “Kalau ada Dekan Cup, suasana kampus selalu hidup. Dari sorak-sorai suporter, menjadi delegasi, sampai dokumentasi bareng teman-teman media, itu pengalaman yang bikin berkesan,” katanya.

Fathan Rasyid R. (paling kanan). Foto: Dokumentasi Media Departemen Matematika

Bagi Fathan, pengalaman kuliah di Departemen Matematika tidak hanya tentang mengasah kemampuan kuantitatif dan logika, tetapi juga bagaimana berkegiatan di kampus dan organisasi membentuk keterampilan komunikasi, kerja sama, dan kreativitas. Hal ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 4 tentang Pendidikan Berkualitas, yang menekankan pentingnya pendidikan berkualitas untuk membekali generasi muda dengan kemampuan akademik sekaligus soft skills.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Narasumber: Fathan Rasyid
Dokumentasi: Departemen Matematika FMIPA UGM

Read More

Prof. Dr. Eng. Rinto Anugraha NQZ, S.Si., M.Si. Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sosiofisika dan Jaringan Kompleks Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM

Prof. Dr. Eng. Rinto Anugraha NQZ, S.Si., M.Si. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Sosiofisika dan Jaringan Kompleks Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 25 September 2025 di Balai Senat Gedung Rektorat Balairung UGM. Ia memaparkan pidato pengukuhan bertajuk Universalitas, Transisi Fase dan Fenomena Emergen dalam Fisika Interdisipliner: Dari Sosiofisika, Elektrokonveksi Hingga Polusi Cahaya. Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Rinto menyoroti keterkaitan fisika interdisipliner dengan isu pembangunan berkelanjutan.

Prof. Rinto menjelaskan bagaimana sosiofisika dapat digunakan untuk memahami penyebaran opini, informasi, dan perilaku sosial secara kuantitatif. “Dengan pendekatan ini, kita dapat memahami bagaimana polarisasi sosial terbentuk, hoaks menyebar, atau konsensus dibangun. Hal ini berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDG) 16 tentang perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh, serta SDG 10 tentang berkurangnya kesenjangan,” paparnya.

Prof. Rinto memiliki rekam jejak riset variatif mulai dari kosmologi saat menempuh pendidikan S1 Fisika UGM, teori medan kuantum pada jenjang S2, hingga elektrokonveksi menggunakan kristal cair nematik ketika menjalani studi doktoral dan riset pascadoktoral di Kyushu University, Jepang. Di luar fokus tersebut, Prof. Rinto juga mendalami ilmu falak berbasis astronomi posisi. Ia telah menerbitkan dua buku, yakni Mekanika Benda Langit (2012) dan Pernak-Pernik Ilmu Falak Populer yang rilis bertepatan dengan pengukuhannya sebagai Guru Besar pada tahun ini.

Pengukuhan Prof. Dr. Eng. Rinto Anugraha NQZ, S.Si., M.Si. sebagai Guru Besar tidak hanya menegaskan kiprah beliau dalam mengembangkan riset lintas disiplin, tetapi juga memperlihatkan komitmen FMIPA UGM dalam mendukung pencapaian SDGs. Melalui kajian sosiofisika, elektrokonveksi, hingga polusi cahaya, Prof. Rinto menunjukkan bagaimana ilmu fisika dapat berkontribusi pada isu global seperti perdamaian dan keadilan (SDG 16), juga berkurangnya kesenjangan (SDG 10) Dengan demikian, pengukuhan ini bukan hanya momentum akademik, melainkan juga wujud peran UGM yang terus berkontribusi dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan agenda pembangunan berkelanjutan, sejalan juga dengan SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Raditya Maulana Wicaksana

Read More

Three Minutes Thesis Competition – MIPA70

Persyaratan peserta

  1. Mahasiswa S1/S2/S3 tahun terakhir yang sedang melakukan tugas akhir di FMIPA UGM atau FMIPA dari universitas lain.
  2. Mahasiswa yang sudah lulus diperbolehkan mengikuti 3-minute thesis dengan persayaratan maksimal 6 bulan setelah melakukan ujian akhir (dibuktikan dengan melampirkan lembar pengesahan ujian akhir).

Peraturan

  1. Presentasi dibatasi hingga 3 menit dan peserta yang melebihi 3 menit akan didiskualifikasi.
  2. Presentasi harus berupa lisan (tidak boleh berupa puisi, atau lagu).
  3. Presentasi dianggap dimulai ketika peserta memulai presentasinya dengan pidato.
  4. Presentasi menggunakan satu slide PowerPoint statis (tidak boleh ada transisi slide, animasi, atau gerakan) dan harus dipresentasikan sejak awal presentasi.
  5. Slide PowerPoint disusun dalam Bahasa Inggris.
  6. Presentasi bisa dilakukan dalam Bahasa Indonesia atau Inggris.
  7. Media elektronik tambahan (misalnya suara dan video) tidak diperbolehkan.
  8. Alat peraga tambahan (misalnya kostum, alat musik, peralatan laboratorium, hasil penelitian) tidak diperbolehkan.
  9. Keputusan juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.

Kriteria penilaian

Pemahaman materi

  1. Presentasi memberikan motivasi, latar belakang, dan signifikansi yang jelas terhadap penelitian yang dilakukan.
  2. Presentasi menggambarkan strategi/desain penelitian dan hasil/temuan penelitian dengan jelas.
  3. Presentasi menggambarkan kesimpulan, luaran, dan dampak penelitian dengan jelas.

Komunikasi dan presentasi

  1. Presentasi disampaikan dengan jelas, dan menggunakan bahasanya sesuai untuk audiens umum.
  2. Slide PowerPoint disusun dengan baik dan sistematis.
  3. Presenter menunjukkan antusiasme terhadap penelitian mereka dan menarik perhatian audiens.

 

Read More

FMIPA UGM Jadi Tuan Rumah Southeast Asian Workshop on Nuclear and Hadron Physics (SEANHP 2025), Jembatani Kolaborasi Riset Fisikawan Asia Tenggara

Southeast Asian Workshop on Nuclear and Hadron Physics (SEANHP 2025) digelar di Auditorium RMJT Soehakso FMIPA UGM, Yogyakarta, pada 19–21 Agustus 2025 sebagai bagian dari rangkaian acara Dies Natalis ke-70 dan Lustrum ke-14 FMIPA UGM. Acara ini menghadirkan peneliti, ilmuwan muda, dan mahasiswa dari Asia Tenggara serta mancanegara untuk memaparkan riset terbaru sekaligus menjalin kolaborasi. Topik yang dibahas mencakup spektroskopi dan struktur hadron, hadron dalam materi nuklir, struktur dan reaksi nuklir, astrofisika nuklir, serta kajian Standard Model (SM) dan Beyond Standard Model (BSM).

Forum ini menjadi wadah penguatan kapasitas dan pengembangan jejaring riset, khususnya bagi fisikawan muda di kawasan Asia Tenggara. Workshop berlangsung selama tiga hari dengan rangkaian presentasi dari peneliti senior dan kontribusi dari peneliti muda. Struktur sesi dirancang untuk menyeimbangkan peran peneliti senior dengan memberi ruang bagi ilmuwan pemula. Presentasi dibagi ke dalam dua format, yakni sesi peneliti senior yang menyampaikan presentasi selama 20 menit dan dilanjutkan dengan 5 menit sesi diskusi, serta sesi peneliti muda yang ditujukan bagi mahasiswa dan peneliti pascadoktoral, dengan presentasi selama 10 menit dan 5 menit untuk diskusi.

Output dari rangkaian acara ini adalah memberi kesempatan kepada seluruh pembicara untuk berkontribusi dalam edisi khusus Modern Physics Letters A (MPLA) dengan tema “Status and Future Perspectives on Nuclear and Hadron Structure.” Edisi khusus ini akan menjadi rekam jejak ilmiah dari workshop sekaligus menyoroti kemajuan terkini serta arah pengembangan bidang tersebut.

Melalui kegiatan ini, FMIPA UGM membuktikan komitmen terhadap pencapaian sustainable development goals (SDGs) khususnya pada poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan poin ke-9 yaitu Industri, Inovasi, Infrastruktur dengan memberikan wadah untuk penguatan kapasitas para peneliti, dosen, maupun mahasiswa. Hal ini juga sejalan dengan poin ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yakni menjembatani kolaborasi antar peneliti di Asia Tenggara untuk mencapai kemajuan inovasi riset di tingkat global.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Chalis Setyadi

Read More

Mahasiswa Kimia FMIPA UGM Ikuti Summer Program Kolaborasi Indonesia, Malaysia, dan Jepang di USM Penang

Sebanyak tiga mahasiswa Departemen Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) mengikuti USM Summer Program yang diselenggarakan di Universiti Sains Malaysia (USM), Penang pada 17–24 Agustus 2025. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Almira, Andrew, dan Amalia yang mewakili Indonesia dalam program kolaborasi internasional ini. Kegiatan yang melibatkan mahasiswa serta calon mahasiswa dari Malaysia dan Jepang ini berfokus pada pembelajaran kimia, khususnya bidang instrumentasi, kebudayaan, serta eksplorasi biota laut.

Salah satu agenda utama adalah kunjungan ke Centre for Marine and Coastal Studies (CEMACS) USM untuk mempelajari langsung keanekaragaman hayati laut sekaligus pengaplikasiannya dalam studi kimia. Selain kegiatan akademik, para peserta juga terlibat dalam pertukaran budaya dan diskusi ilmiah lintas negara. Program ini menjadi sarana untuk memperluas wawasan, membangun jejaring internasional, serta memperkuat kolaborasi antara Indonesia, Malaysia, dan Jepang di bidang pendidikan dan penelitian kimia.

Partisipasi mahasiswa Kimia UGM dalam kegiatan ini juga berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Melalui program ini, mahasiswa memperoleh pengalaman akademik lintas negara yang sejalan dengan SDG 4 tentang pendidikan berkualitas. Eksplorasi biota laut di CEMACS turut mendorong kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan laut sesuai dengan SDG 14 tentang ekosistem lautan. Sementara itu, kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Jepang dalam penyelenggaraan program ini memperkuat SDG 17 mengenai kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi global mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan di tingkat regional maupun internasional.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

FMIPA UGM Gelar Sarasehan dan Bedah Buku Blue Print Bersama Satrijo Tanudjaja dan Adi Harsono

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Sarasehan dan Bedah Buku bersama dua alumninya, Satrijo Tanudjaja dan Adi Harsono, pada Rabu, 10 September 2025. Acara ini dihadiri mahasiswa, dosen, serta sivitas akademika FMIPA. Diselenggarakan di auditorium Herman Johannaes, acara dibuka dengan sambutan Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si.

Dalam sambutannya, Prof. Kuwat menekankan pentingnya kontribusi alumni dalam memberikan pandangan global bagi mahasiswa. “Transformasi MIPA tidak bisa berjalan sepekan. Masukan dari bapak berdua bisa signifikan dalam membuka wawasan mahasiswa terkait dunia luar kampus,” ujarnya.

Acara ini membedah buku Blue Print: Petualangan Putra Putri Indonesia bersama 160 Bangsa di 120 Negara yang Dipersatukan Meritokrasi, yang ditulis bersama 20 profesional Indonesia di berbagai belahan dunia. Satrijo mengungkapkan, motivasi penulisan buku ini adalah keinginan berbagi pengalaman internasional. “Awalnya saya ingin menulis pengalaman pribadi, kemudian 20 orang lainnya bergabung untuk berbagi pula. Buku ini ditujukan untuk kaum muda agar memahami bagaimana bekerja di perusahaan internasional dengan growth mindset, juga bagi manajer muda sebagai acuan,” katanya.

Sementara itu, Adi Harsono menekankan pentingnya penguasaan teknologi dan kepemimpinan. “Perusahaan luar akan mencari talenta terbaik. Mahasiswa perlu menyambut kesempatan, mencerna, dan mencari aplikasi nyata dalam pekerjaan. Kita akan lebih maju kalau memanfaatkan data dengan benar, termasuk melalui AI,” jelasnya.

Acara ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-4 tentang Quality Education dan tujuan ke-8 tentang Decent Work and Economic Growth. Melalui berbagi pengalaman global, kegiatan ini mendorong mahasiswa untuk memiliki wawasan internasional, meningkatkan keterampilan teknologi, serta menyiapkan diri menghadapi tantangan pasar kerja global dengan semangat kepemimpinan dan meritokrasi.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Aphrodity

Read More

Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Rekayasa Sistem Multiagen Cerdas, Prof. Dr. Azhari, M.T., Paparkan Kolaboratif Manusia dengan Agentik AI Adaptif

Prof. Dr. Azhari, M.T. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Rekayasa Sistem Multiagen Cerdas pada 4 September 2025 di Balai Senat Gedung Rektorat Balairung UGM. Dalam pidato pengukuhan bertajuk Paradigma Kolaboratif Manusia dengan Agentik AI Adaptif: Menyongsong Masa Depan Rekayasa Sistem Cerdas pada Era Hibrid Ekosistem Digital, ia menekankan pentingnya kolaborasi manusia dan kecerdasan buatan adaptif. Menurut Azhari, kolaborasi ini membuka peluang inovatif dalam merancang ekosistem digital hibrid yang melibatkan dimensi teknis, sosial, dan filosofis.

Azhari menguraikan bagaimana evolusi rekayasa cerdas untuk interaksi simbiotik antara manusia dan AI adaptif. Menurutnya, masa depan cerdas bukanlah soal dominansi teknologi semata, melainkan tentang bagaimana manusia dan AI dapat tumbuh bersama dalam ekosistem yang sadar etika dan kolaboratif. “Membangun sistem cerdas berarti membangun refleksi tentang siapa kita, apa yang kita hargai, dan kemana kita bersama ingin menuju,” ujar Prof. Azhari.

Selama hampir satu dasawarsa, ia terus mendalami konsep teoritis dan penerapannya di bidang ilmu rekayasa sistem multiagen cerdas, khususnya pada ekosistem enterprise cerdas berbasis teknologi responsif. Penelitian dan gagasannya berfokus pada pengembangan sistem yang mampu beradaptasi sekaligus memperhatikan aspek etika dalam penerapannya. Kontribusi dan dedikasinya menegaskan kembali peran sentral akademisi dalam menjawab tantangan global melalui inovasi yang aplikatif dan berdampak luas. Hal ini sejalan dengan SDG poin 4 (Pendidikan Berkualitas), sekaligus poin 9 (Inovasi, Industri, dan Infrastruktur).

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Raditya Maulana Wicaksana

Read More

Fermaze: Inovasi Mahasiswa FMIPA UGM Sulap Limbah Ayam Jadi Suplemen Pakan Kaya Nutrisi

Industri peternakan ayam petelur di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hingga pertengahan 2025, produksi nasional tercatat mencapai 6,52 juta ton. Tingginya permintaan protein hewani menjadikan sektor ini semakin diminati oleh peternak muda maupun investor agribisnis. Namun, di balik peluang tersebut, tersimpan tantangan besar berupa limbah kotoran ayam yang berpotensi mencemari udara dan air, serta menimbulkan risiko kesehatan masyarakat akibat gas amonia dan hidrogen sulfida dari proses dekomposisi.

Menjawab tantangan ini, tim PKM-K Fermaze UGM menghadirkan inovasi berupa suplemen pakan organik untuk ayam petelur bernama Fermaze. Tim ini terdiri dari Renata Satriatama Ranukumbolo (FMIPA 2023), Najwa Ramadhani (Fakultas Teknologi Pertanian 2023), Dimas Landung Ghofaro (Fakultas Peternakan 2023), Afifah Diaz Restu Mawarni (Fakultas Peternakan 2023), dan Armedina Radine (Sekolah Vokasi 2024), dengan dosen pendamping Ir. Galuh Adi Insani, S.Pt., M.Sc., IPM.

“Fermaze tidak hanya sekadar suplemen pakan alternatif, tetapi juga langkah nyata menuju ekosistem peternakan yang berkelanjutan. Kami ingin mengolah limbah menjadi sumber daya bernilai, sehingga dapat menekan biaya produksi, menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus meningkatkan daya saing peternak kecil,” ujar Tama, Ketua Tim Fermaze UGM (25/8).

Fermaze dikembangkan dengan memanfaatkan maggot Black Soldier Fly (BSF) yang mampu menguraikan limbah kotoran ayam. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga mengembalikan nutrisi penting yang dapat diserap kembali oleh ayam. Selain itu, maggot BSF menjadi sumber protein berkualitas tinggi, sehingga membantu mencegah kekurangan gizi pada ayam petelur. Tak berhenti di situ, Fermaze juga diperkaya dengan tepung tulang sebagai sumber kalsium, mineral utama yang membentuk 94% cangkang telur. Kandungan ini penting untuk memastikan kualitas cangkang tetap baik, tidak tipis, rapuh, atau cacat.

Inovasi Fermaze yang dikembangkan oleh mahasiswa lintas program studi merupakan bentuk kontribusi nyata dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Pemanfaatan limbah kotoran ayam sebagai bahan utama dalam inovasi ini menjadi solusi alternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing peternak kecil. Hal tersebut juga berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, selaras dengan SDG poin ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Penulis: Afifah Diaz Restu Mawarni
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: TIM PKM-K Fermaze

Read More
Translate