Search
Search
Search

mipa

Persiapkan Ajang Olahraga dan Seni di Tingkat Universitas, Tim Basket FMIPA UGM Lakukan Persiapan

Ajang pekan olahraga dan seni di tingkat universitas sebentar lagi akan digelar. PORSENIGAMA (Pekan Olahraga dan Seni Gadjah Mada) menjadi momen besar yang dinantikan mahasiswa baik sebagai atlet cabang olahraga atau seni hingga para supporter atau pendukungnya. Merujuk pada hal tersebut, atlet di FMIPA UGM khususnya tim basket putri turut melakukan segenap rangkaian persiapan seperti pemotretan anggota tim, latihan rutin, dan koordinasi dengan tim.

“Aku dari SMA ikut basket, tanding antar sekolah. Awalnya hobi gitu. Sekali seminggu main basket. Dengan basket jadi lebih engga stress kan Senin – Jumat buat kuliah jadi weekend buat basket. Semoga tim basket FMIPA bisa lebih maju,” papar Ratu, mahasiswa Statistika.

Ratu juga berharap untuk mahasiswa lainnya yang tertarik dengan basket agar turut mengikuti latihan rutin yang dilaksanakan setiap malam di lapangan basket di kawasan Jalan Kaliurang. Kegiatan latihan dilakukan pada malam hari dengan harapan banyak mahasiwa yang bisa bergabung karena jam tersebut di luar jam kuliah dan praktikum mahasiswa di FMIPA.

“Seneng tapi takut buat persiapannya, semoga ke depannya anak basket di FMIPA mau main basket biar bisa lebih baik lagi ke depannya,” papar Praisa, mahasiswa Aktuaria.

Persiapan dan antusiasme mahasiswa FMIPA UGM dalam menghadapi Pekan Olahraga dan Seni Gadjah Mada khususnya di cabang olahraga basket menjadi cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui kegiatan olahraga dan nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang olahraga seperti bola basket.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Febriska Noor Fitriana

Read More

Sosok Uha, Dosen FMIPA UGM Dorong Mahasiswa untuk Hidup Sehat dengan Bersepeda

Bersepeda merupakan salah kegiatan yang menyehatkan dan memiliki segudang manfaat apalagi jika diterapkan untuk gaya hidup sehari-hari dengan komposisi yang pas. Hal ini yang mendorong Uha Isnaini, dosen FMIPA UGM yang turut tergabung dalam berbagai komunitas sepeda turut berupaya mengajak mahasiswa untuk turut bersepeda khususnya sebagai kegiatan rutin. Uha juga merupakan ketua dari Panitia Fundurance yang merupakan ajang kegiatan bersepeda di FMIPA UGM

Walaupun kesibukannya sebagai dosen cukup padat, Uha tetap berupaya menghimbau mahasiswa dan rekan lainnya agar turut tertarik dalam bersepeda. Dalam hal ini, dirinya turut memaparkan tips bagi mahasiswa sekaligus pesepeda pemula yang ingin menjadikan bersepeda sebagai gaya hidup.

“Badan itu perlu beradaptasi. Ada mahasiswa diajak event itu kayak pengen speednya sama. Itu ga akan bisa. Jadi perlu bertahap. Dulu, Saya awal sekilo bersepeda ya ngos-ngosan itu, serius. Terus ke Klaten, rasanya wah bisa ya sampai sini,” papar Uha.

Uha juga turut membagikan berbagai peralatan pendukung yang dapat dimiliki seperti helm, kaus tangan, sepatu, dan jam heart rate monitor. Dalam memilih peralatan tersebut juga harus diperhatikan fungsinya agar tidak mencelakan diri sendiri saat bersepeda termasuk dalam memilih jenis sepeda itu sendiri. Merujuk pada hal tersebut, mahasiswa seyogyanya perlu menguasai pengetahuan atau rajin mencari info terkait cara bersepeda yang baik demi keselamatan diri sendiri.

“Cari info, misal cara ngerem, berat badan harus di belakang ga asal ngerem, bisa njungkel (jatuh). Sepatu sepeda juga beda feelnya. Ada klit besi di punya Saya. Posisi pedal dan sepatu nempel, jadi ngayuhnya optimal. Kalau ga terbiasa pas berhenti bisa jatuh. Saya pernah jatuh di tanjakan pas awal-awal. Mau turun kaki di tanjakan jadi jatuh, untung ga ada mobil,” ungkap Uha.

Uha juga berpesan kepada para mahasiswa sekaligus pesepeda pemula agar mampu mengukur diri sendiri dahulu. Jika mengikuti rombongan pesepeda, apabila tidak mampu atau kuat sebaiknya tidak usah dipaksakan. Kemudian, dirinya menambahkan untuk pentingnya berkomunitas.

“Jaga semangat, perlu untuk berkomunitas. Misal, mahasiswa atau alumni kalau mau ikut ya di PESEGI FMIPA silakan bergabung,” papar Uha.

Kegiatan dan upaya Uha Isnaini baik selaku dosen atau pesepeda merupakan cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui dukungan kegiatan hidup sehat dengan bersepeda yang turut menyokong pencegahan penyakit seperti diabetes melitus dan obesitas serta mendorong gaya hidup berkelanjutan dengan berkendara menggunakan sepeda khususnya pada mahasiswa dan sivitas akademik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Sudut Romantis, Pasangan Alumni FMIPA UGM Giat Bersepeda Hingga Raih Hadiah Fantastis

Bersepeda terasa lebih bersemangat saat dilakukan berdua bersama orang terkasih. Hal ini turut dirasakan oleh pasangan alumni FMIPA UGM, Kaka dan Rini yang turut menjadi peserta kegiatan bersepeda di FMIPA UGM. Walaupun keduanya disibukkan dengan kegiatan akademik sebagai dosen, Kaka dan Rini menyempatkan waktu untuk aktif berolahraga dan akhirnya mengikuti acara bersepeda.

Dalam hal ini, Kaka yang merupakan dosen di FMIPA UGM merangkap tidak hanya sebagai peserta tetapi juga sebagai RC (road captain) yang memimpin rute pesepeda.

“Persiapan cukup panjang untuk koordinasi. Tantangannya ada pada dinamika rute, rute tidak sesuai di lapangan misal jalan ada yang diperbaiki. RC harus adaptif ketika ada perubahan rute. Peserta juga profilnya macam-macam ada menengah, cepat, dan lambat. Sebagai RC selayaknya bisa mengakomodasi misalnya ada peserta di section nyasar. Harapan ke depan, akan diadakan dengan rute seru, segmen peserta luas, dan doorprize lebih keren lagi,” papar Kaka.

Berbeda dengan Rini, sebagai peserta, dirinya mengaku senang bisa mendapatkan hadiah fantastis berupa sepeda lipat.

“Senang sekali bisa ikut terlibat dan mendapatkan doorprize. Dua kali ikut dan dapat doorprize. Dulu, dapet kipas angin portable, sekarang dapat sepeda lipat,” papar Rini.

Sebelumnya, Rini juga sudah mempersiapkan segala kebutuhan untuk bersepeda termasuk stamina untuk menghadapi jarak tempuh yang akan dilalui.

“Semoga ke depan rute makin menyenangkan seperti track di desa dan alam. Jangan jalan raya jangan tanah berpasir, takut bahaya kepleset atau tergelincir,” ungkap Rini.

Kegiatan alumni FMIPA baik selaku dosen atau pesepeda merupakan cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui dukungan kegiatan hidup sehat dengan bersepeda yang turut menyokong pencegahan penyakit seperti diabetes melitus dan obesitas serta mendorong gaya hidup berkelanjutan dengan berkendara menggunakan sepeda khususnya pada mahasiswa dan sivitas akademik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Perjuangan William, Ukir Berbagai Kejuaraan Kompetisi Matematika Sekaligus Bekerja Paruh Waktu untuk Bertahan Hidup

William, salah satu wisudawan terbaik tahun 2024 dari Program Studi S1 Matematika FMIPA UGM berbagi kisah perjuangannya selama menempuh pendidikan tinggi. Dalam wawancara, ia menceritakan bahwa dirinya tak ragu untuk mengambil pekerjaan paruh waktu guna membantu meringankan beban ekonomi keluarga, meski di tengah padatnya kegiatan akademis.

“Ketika ada kesempatan untuk membantu ekonomi keluarga melalui pekerjaan paruh waktu, Saya langsung mengambil tawaran tersebut tanpa banyak berpikir. Harus diakui, membagi waktu antara kegiatan akademik, non-akademik, dan pekerjaan paruh waktu bukanlah hal yang mudah,” ungkap William.

Di tengah kesibukan tersebut, William tetap mampu meraih prestasi gemilang di bidang matematika, seperti Medali Perak Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ONMIPA-PT) tahun 2022 dan 2023, Juara 1 Calculus Cup UNJ, serta Juara 3 Mathematical Analysis and Geometry Day ITB tahun 2022.

Perjuangan inspiratif William dalam meraih prestasi ini sejalan dengan nilai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang menunjukkan bahwa pendidikan dan prestasi dapat diraih meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi. Kisahnya menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk tetap berprestasi, di mana kondisi ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih impian.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Direktorat Kemahasiswaan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Inspiratif! Kisah Perjuangan William Jadi Wisudawan Terbaik FMIPA UGM, Raih IPK Hampir Sempurna dan Sabet Berbagai Penghargaan Juara

William, salah satu wisudawan terbaik pada Wisuda Program Sarjana FMIPA UGM Periode IV Tahun Akademik 2023/2024 mengungkapkan kisah perjuangannya yang inspiratif selama masa kuliah. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, William harus berhadapan dengan tantangan besar yaitu kondisi ekonomi keluarganya pasca pandemi COVID-19. Meski begitu, tantangan tersebut tidak menjadikannya penghalang dalam meraih gelar wisudawan terbaik Program Studi S1 Matematika dengan capaian IPK 3,81.

Ketika ditanya mengenai tips menjadi wisudawan terbaik, William menekankan pentingnya mengenali potensi diri.

“Saya bukan tipe mahasiswa yang ambisius. Jika ada mata kuliah yang berat dan membutuhkan banyak waktu, Saya lebih memilih fokus pada yang lebih efisien dan memberikan hasil maksimal. Sisanya, saya manfaatkan untuk kegiatan non-akademik seperti organisasi atau mencari pengalaman lain di luar kampus,” ujar William.

Meski harus menjalani kesibukan antara akademis, organisasi, dan pekerjaan paruh waktu untuk menunjang ekonomi keluarga, William tetap mampu mengukir sejumlah prestasi selama berkuliah di FMIPA UGM. Beberapa di antaranya adalah Medali Perak ONMIPA-PT 2022 dan 2024 dalam bidang Matematika, Juara 1 Calculus Cup UNJ 2022, serta Juara 3 Mathematical Analysis and Geometry Day ITB 2022.

Kisah perjuangan William ini sejalan dengan nilai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 yaitu “Pendidikan Berkualitas”. Dengan semangatnya untuk terus berprestasi meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi, William membuktikan bahwa pendidikan yang baik dapat dicapai oleh siapa saja.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Direktorat Kemahasiswaan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Penampilan Budaya Dzikir Barat oleh UiTM Secara Epik Menutup Workshop Joint Class Actuarial Science

Setelah 6 hari berada di Yogyakarta, para mahasiswa dan dosen Universiti Teknologi MARA (UiTM) Shah Alam yang terletak di Kuala Lumpur, mengakhiri rangkaian acara Joint Class Actuarial Science bersama FMIPA UGM dengan sebuah penampilan budaya yang unik. Pada penutupan acara tersebut, UITM menampilkan Dzikir Barat, sebuah kesenian tradisional dari Kelantan.

Dzikir Barat adalah bentuk pertunjukan yang melibatkan kekompakan antara para penampil di mana mereka bertepuk tangan secara serentak dan harmonis. Pertunjukan ini dikenal sangat menghibur dan memberikan pengalaman budaya yang menyenangkan bagi penonton. Selain gerakan yang dinamis, lirik Dzikir Barat juga mengandung pesan apresiasi dan penghormatan kepada penonton.

“Jika penonton memahami liriknya, mereka akan menemukan pesan tentang apresiasi dan sapaan hangat untuk semua yang hadir,” ujar salah satu penampil dari UiTM.

Para mahasiswa UiTM yang telah mengikuti workshop ini mengungkapkan rasa terima kasihnya atas fasilitas dan dukungan yang diberikan oleh FMIPA UGM. Mereka juga sangat mengapresiasi para dosen di UGM, terutama dari Prodi Ilmu Aktuaria, yang dinilai selalu up-to-date dengan materi ajar dan mampu mengajarkan konsep-konsep yang rumit dengan cara yang menyenangkan.

Penampilan Dzikir Barat ini menjadi momen penutup yang berkesan sekaligus menjadi tanda penghormatan dari UiTM kepada UGM dan para peserta workshop. Mahasiswa UITM menyampaikan harapan mereka untuk bisa kembali berkolaborasi di masa depan dan tak sabar untuk kembali berkunjung ke Kota Pelajar, Yogyakarta, di kesempatan berikutnya.

Acara Joint Class Actuarial Science ini mendukung berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, SDG 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, serta SDG 11, yaitu Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, yang mencakup pelestarian budaya. Melalui kolaborasi akademik antara UiTM dan UGM, acara ini memperkuat kualitas pendidikan dengan berbagi pengetahuan lintas negara dan meningkatkan pemahaman antar budaya melalui pertunjukan Dzikir Barat. Inisiatif ini tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa di bidang aktuaria tetapi juga mempererat hubungan antar bangsa dalam menjaga warisan budaya dan membangun kemitraan global yang lebih kuat.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Perkuat Mental Anak Sejak Dini, FMIPA UGM Hadirkan Dongeng untuk Anak Bertema Percaya Diri

Riuh tawa dan ceria anak-anak menghiasi ruangan kuliah di FMIPA UGM. Mereka bernyanyi, bersenandung, dan bercerita mengenai sosok makhluk-makhluk di hutan belantara yang sedang berjuang menemukan rasa percaya dirinya. Dengan petikan ukulele dari Kak Dinu dan untaian lagu dari Kak Syakira, anak-anak diajak berpetualangan bersama Rubby, sosok Rubah yang berpetualang mencari rasa percaya dirinya. Dongeng Bunga-Bunga di Kepala Rubby mampu menarik puluhan anak-anak yang sebelumnya lebih tertarik dengan jajanan ketimbang mendengar sebuah kisah penuh makna. Bim bam bam bim bim bam bam bim bim, anak-anak mulai bersenandung kembali bersama duo pendongeng yang handal.

“Ceritanya tentang menerima teman dalam kondisi apapun dan menyanyangi teman. Kami menceritakan efek pembullyan tetapi ga vulgar. Tadi dinasehatin kura-kura untuk nerima diri sendiri. Kalau masih tergantung omongan orang, berarti ga nerima diri sendiri,” papar Syakira.

Di samping itu, Dinu turut mengungkapkan kekagumannya pada anak-anak yang awalnya sempat terdistraksi oleh kantong panganan yang berwarna-warni tetapi pada akhirnya mereka malah fokus saat dongeng berlangsung.

“Senang karena pertemuan dengan anak-anak selalu menyenengkan. Punya energi yang berlebih, tenaga berlebih, kami ikut fun juga, saling bertukar kebahagiaan. Tidak menyangka sebanyak ini peserta anak-anaknya, tapi Aku seneng anak-anak antusias dan interaktif,” papar Dinu.

Dinu juga berharap ke depannya anak-anak dapat lebih paham tentang menerima diri sendiri dan selalu percaya diri kapan pun dan di mana pun mereka berada. Hadirnya dongeng anak di FMIPA UGM dengan tema memperkuat mental anak menjadi cerminan SDGs di bidang 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses pendidikan dan pendidikan untuk keberlanjutan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kemuslimahan KMFM Ajak Gapai Kebahagiaan dengan Sabar dan Syukur

Setiap manusia memiliki kebutuhan rohani yang perlu dipenuhi, termasuk di lingkungan kampus yang plural. Pemenuhan kebutuhan ini dapat terwujud melalui berbagai kegiatan kerohanian yang diadakan oleh organisasi keagamaan. Salah satu contohnya adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Departemen Kemuslimahan Keluarga Muslim Fakultas MIPA (KMFM) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat, 23 Agustus 2024 di ruang S1.210 FMIPA UGM.

“Tiga kunci kebahagiaan, yaitu ketika dia mendapatkan nikmat, dia bersyukur; ketika dia mendapatkan kesulitan, dia bersabar; dan ketika dia berbuat dosa, dia memohon ampunan,” terang Zulfa Munawwarah, pembicara pada kegiatan Berbagi Ilmu dalam Kajian (Berlian) dengan tema Be Patient and Humble Muslimah.

Kajian ini menekankan pentingnya keteguhan hati dalam menjalani kehidupan, terutama melalui sikap sabar, syukur, dan tawakal kepada Allah. Selain itu, disinggung juga pentingnya meluruskan niat agar setiap tindakan ditujukan untuk mencari ridha Allah dan bukan pengakuan manusia.

Tidak hanya mendengarkan pemaparan materi, para peserta yang mayoritas mahasiswi FMIPA juga berperan aktif dalam sesi tanya jawab. Dalam sesi ini, berbagai pertanyaan diajukan, mulai dari rekomendasi bacaan, cara memperluas kesabaran, konsep batas dalam bersabar, hingga bagaimana menghadapi orang yang mencemarkan nama baik dan menentukan batasan sikap rendah hati sebagai muslimah.

Kegiatan Berlian yang diselenggarakan oleh Departemen Kemuslimahan KMFM UGM menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Selain memenuhi kebutuhan rohani, acara ini juga memberikan akses kepada pendidikan agama yang bermutu bagi para muslimah FMIPA.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Azzah Nurfatin
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Persiapkan Ajang Olahraga dan Seni di Tingkat Universitas, Tim Basket FMIPA UGM Lakukan Persiapan

Ajang pekan olahraga dan seni di tingkat universitas sebentar lagi akan digelar. PORSENIGAMA (Pekan Olahraga dan Seni Gadjah Mada) menjadi momen besar yang dinantikan mahasiswa baik sebagai atlet cabang olahraga atau seni hingga para supporter atau pendukungnya. Merujuk pada hal tersebut, atlet di FMIPA UGM khususnya tim basket putri turut melakukan segenap rangkaian persiapan seperti pemotretan anggota tim, latihan rutin, dan koordinasi dengan tim.

“Aku dari SMA ikut basket, tanding antar sekolah. Awalnya hobi gitu. Sekali seminggu main basket. Dengan basket jadi lebih engga stress kan Senin – Jumat buat kuliah jadi weekend buat basket. Semoga tim basket FMIPA bisa lebih maju,” papar Ratu, mahasiswa Statistika.

Ratu juga berharap untuk mahasiswa lainnya yang tertarik dengan basket agar turut mengikuti latihan rutin yang dilaksanakan setiap malam di lapangan basket di kawasan Jalan Kaliurang. Kegiatan latihan dilakukan pada malam hari dengan harapan banyak mahasiwa yang bisa bergabung karena jam tersebut di luar jam kuliah dan praktikum mahasiswa di FMIPA.

“Seneng tapi takut buat persiapannya, semoga ke depannya anak basket di FMIPA mau main basket biar bisa lebih baik lagi ke depannya,” papar Praisa, mahasiswa Aktuaria.

Persiapan dan antusiasme mahasiswa FMIPA UGM dalam menghadapi Pekan Olahraga dan Seni Gadjah Mada khususnya di cabang olahraga basket menjadi cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui kegiatan olahraga dan nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang olahraga seperti bola basket.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Febriska Noor Fitriana

Read More

Sosok Uha, Dosen FMIPA UGM Dorong Mahasiswa untuk Hidup Sehat dengan Bersepeda

Bersepeda merupakan salah kegiatan yang menyehatkan dan memiliki segudang manfaat apalagi jika diterapkan untuk gaya hidup sehari-hari dengan komposisi yang pas. Hal ini yang mendorong Uha Isnaini, dosen FMIPA UGM yang turut tergabung dalam berbagai komunitas sepeda turut berupaya mengajak mahasiswa untuk turut bersepeda khususnya sebagai kegiatan rutin. Uha juga merupakan ketua dari Panitia Fundurance yang merupakan ajang kegiatan bersepeda di FMIPA UGM

Walaupun kesibukannya sebagai dosen cukup padat, Uha tetap berupaya menghimbau mahasiswa dan rekan lainnya agar turut tertarik dalam bersepeda. Dalam hal ini, dirinya turut memaparkan tips bagi mahasiswa sekaligus pesepeda pemula yang ingin menjadikan bersepeda sebagai gaya hidup.

“Badan itu perlu beradaptasi. Ada mahasiswa diajak event itu kayak pengen speednya sama. Itu ga akan bisa. Jadi perlu bertahap. Dulu, Saya awal sekilo bersepeda ya ngos-ngosan itu, serius. Terus ke Klaten, rasanya wah bisa ya sampai sini,” papar Uha.

Uha juga turut membagikan berbagai peralatan pendukung yang dapat dimiliki seperti helm, kaus tangan, sepatu, dan jam heart rate monitor. Dalam memilih peralatan tersebut juga harus diperhatikan fungsinya agar tidak mencelakan diri sendiri saat bersepeda termasuk dalam memilih jenis sepeda itu sendiri. Merujuk pada hal tersebut, mahasiswa seyogyanya perlu menguasai pengetahuan atau rajin mencari info terkait cara bersepeda yang baik demi keselamatan diri sendiri.

“Cari info, misal cara ngerem, berat badan harus di belakang ga asal ngerem, bisa njungkel (jatuh). Sepatu sepeda juga beda feelnya. Ada klit besi di punya Saya. Posisi pedal dan sepatu nempel, jadi ngayuhnya optimal. Kalau ga terbiasa pas berhenti bisa jatuh. Saya pernah jatuh di tanjakan pas awal-awal. Mau turun kaki di tanjakan jadi jatuh, untung ga ada mobil,” ungkap Uha.

Uha juga berpesan kepada para mahasiswa sekaligus pesepeda pemula agar mampu mengukur diri sendiri dahulu. Jika mengikuti rombongan pesepeda, apabila tidak mampu atau kuat sebaiknya tidak usah dipaksakan. Kemudian, dirinya menambahkan untuk pentingnya berkomunitas.

“Jaga semangat, perlu untuk berkomunitas. Misal, mahasiswa atau alumni kalau mau ikut ya di PESEGI FMIPA silakan bergabung,” papar Uha.

Kegiatan dan upaya Uha Isnaini baik selaku dosen atau pesepeda merupakan cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui dukungan kegiatan hidup sehat dengan bersepeda yang turut menyokong pencegahan penyakit seperti diabetes melitus dan obesitas serta mendorong gaya hidup berkelanjutan dengan berkendara menggunakan sepeda khususnya pada mahasiswa dan sivitas akademik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Sudut Romantis, Pasangan Alumni FMIPA UGM Giat Bersepeda Hingga Raih Hadiah Fantastis

Bersepeda terasa lebih bersemangat saat dilakukan berdua bersama orang terkasih. Hal ini turut dirasakan oleh pasangan alumni FMIPA UGM, Kaka dan Rini yang turut menjadi peserta kegiatan bersepeda di FMIPA UGM. Walaupun keduanya disibukkan dengan kegiatan akademik sebagai dosen, Kaka dan Rini menyempatkan waktu untuk aktif berolahraga dan akhirnya mengikuti acara bersepeda.

Dalam hal ini, Kaka yang merupakan dosen di FMIPA UGM merangkap tidak hanya sebagai peserta tetapi juga sebagai RC (road captain) yang memimpin rute pesepeda.

“Persiapan cukup panjang untuk koordinasi. Tantangannya ada pada dinamika rute, rute tidak sesuai di lapangan misal jalan ada yang diperbaiki. RC harus adaptif ketika ada perubahan rute. Peserta juga profilnya macam-macam ada menengah, cepat, dan lambat. Sebagai RC selayaknya bisa mengakomodasi misalnya ada peserta di section nyasar. Harapan ke depan, akan diadakan dengan rute seru, segmen peserta luas, dan doorprize lebih keren lagi,” papar Kaka.

Berbeda dengan Rini, sebagai peserta, dirinya mengaku senang bisa mendapatkan hadiah fantastis berupa sepeda lipat.

“Senang sekali bisa ikut terlibat dan mendapatkan doorprize. Dua kali ikut dan dapat doorprize. Dulu, dapet kipas angin portable, sekarang dapat sepeda lipat,” papar Rini.

Sebelumnya, Rini juga sudah mempersiapkan segala kebutuhan untuk bersepeda termasuk stamina untuk menghadapi jarak tempuh yang akan dilalui.

“Semoga ke depan rute makin menyenangkan seperti track di desa dan alam. Jangan jalan raya jangan tanah berpasir, takut bahaya kepleset atau tergelincir,” ungkap Rini.

Kegiatan alumni FMIPA baik selaku dosen atau pesepeda merupakan cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui dukungan kegiatan hidup sehat dengan bersepeda yang turut menyokong pencegahan penyakit seperti diabetes melitus dan obesitas serta mendorong gaya hidup berkelanjutan dengan berkendara menggunakan sepeda khususnya pada mahasiswa dan sivitas akademik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Perjuangan William, Ukir Berbagai Kejuaraan Kompetisi Matematika Sekaligus Bekerja Paruh Waktu untuk Bertahan Hidup

William, salah satu wisudawan terbaik tahun 2024 dari Program Studi S1 Matematika FMIPA UGM berbagi kisah perjuangannya selama menempuh pendidikan tinggi. Dalam wawancara, ia menceritakan bahwa dirinya tak ragu untuk mengambil pekerjaan paruh waktu guna membantu meringankan beban ekonomi keluarga, meski di tengah padatnya kegiatan akademis.

“Ketika ada kesempatan untuk membantu ekonomi keluarga melalui pekerjaan paruh waktu, Saya langsung mengambil tawaran tersebut tanpa banyak berpikir. Harus diakui, membagi waktu antara kegiatan akademik, non-akademik, dan pekerjaan paruh waktu bukanlah hal yang mudah,” ungkap William.

Di tengah kesibukan tersebut, William tetap mampu meraih prestasi gemilang di bidang matematika, seperti Medali Perak Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ONMIPA-PT) tahun 2022 dan 2023, Juara 1 Calculus Cup UNJ, serta Juara 3 Mathematical Analysis and Geometry Day ITB tahun 2022.

Perjuangan inspiratif William dalam meraih prestasi ini sejalan dengan nilai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang menunjukkan bahwa pendidikan dan prestasi dapat diraih meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi. Kisahnya menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk tetap berprestasi, di mana kondisi ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih impian.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Direktorat Kemahasiswaan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Inspiratif! Kisah Perjuangan William Jadi Wisudawan Terbaik FMIPA UGM, Raih IPK Hampir Sempurna dan Sabet Berbagai Penghargaan Juara

William, salah satu wisudawan terbaik pada Wisuda Program Sarjana FMIPA UGM Periode IV Tahun Akademik 2023/2024 mengungkapkan kisah perjuangannya yang inspiratif selama masa kuliah. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, William harus berhadapan dengan tantangan besar yaitu kondisi ekonomi keluarganya pasca pandemi COVID-19. Meski begitu, tantangan tersebut tidak menjadikannya penghalang dalam meraih gelar wisudawan terbaik Program Studi S1 Matematika dengan capaian IPK 3,81.

Ketika ditanya mengenai tips menjadi wisudawan terbaik, William menekankan pentingnya mengenali potensi diri.

“Saya bukan tipe mahasiswa yang ambisius. Jika ada mata kuliah yang berat dan membutuhkan banyak waktu, Saya lebih memilih fokus pada yang lebih efisien dan memberikan hasil maksimal. Sisanya, saya manfaatkan untuk kegiatan non-akademik seperti organisasi atau mencari pengalaman lain di luar kampus,” ujar William.

Meski harus menjalani kesibukan antara akademis, organisasi, dan pekerjaan paruh waktu untuk menunjang ekonomi keluarga, William tetap mampu mengukir sejumlah prestasi selama berkuliah di FMIPA UGM. Beberapa di antaranya adalah Medali Perak ONMIPA-PT 2022 dan 2024 dalam bidang Matematika, Juara 1 Calculus Cup UNJ 2022, serta Juara 3 Mathematical Analysis and Geometry Day ITB 2022.

Kisah perjuangan William ini sejalan dengan nilai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 yaitu “Pendidikan Berkualitas”. Dengan semangatnya untuk terus berprestasi meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi, William membuktikan bahwa pendidikan yang baik dapat dicapai oleh siapa saja.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Direktorat Kemahasiswaan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Penampilan Budaya Dzikir Barat oleh UiTM Secara Epik Menutup Workshop Joint Class Actuarial Science

Setelah 6 hari berada di Yogyakarta, para mahasiswa dan dosen Universiti Teknologi MARA (UiTM) Shah Alam yang terletak di Kuala Lumpur, mengakhiri rangkaian acara Joint Class Actuarial Science bersama FMIPA UGM dengan sebuah penampilan budaya yang unik. Pada penutupan acara tersebut, UITM menampilkan Dzikir Barat, sebuah kesenian tradisional dari Kelantan.

Dzikir Barat adalah bentuk pertunjukan yang melibatkan kekompakan antara para penampil di mana mereka bertepuk tangan secara serentak dan harmonis. Pertunjukan ini dikenal sangat menghibur dan memberikan pengalaman budaya yang menyenangkan bagi penonton. Selain gerakan yang dinamis, lirik Dzikir Barat juga mengandung pesan apresiasi dan penghormatan kepada penonton.

“Jika penonton memahami liriknya, mereka akan menemukan pesan tentang apresiasi dan sapaan hangat untuk semua yang hadir,” ujar salah satu penampil dari UiTM.

Para mahasiswa UiTM yang telah mengikuti workshop ini mengungkapkan rasa terima kasihnya atas fasilitas dan dukungan yang diberikan oleh FMIPA UGM. Mereka juga sangat mengapresiasi para dosen di UGM, terutama dari Prodi Ilmu Aktuaria, yang dinilai selalu up-to-date dengan materi ajar dan mampu mengajarkan konsep-konsep yang rumit dengan cara yang menyenangkan.

Penampilan Dzikir Barat ini menjadi momen penutup yang berkesan sekaligus menjadi tanda penghormatan dari UiTM kepada UGM dan para peserta workshop. Mahasiswa UITM menyampaikan harapan mereka untuk bisa kembali berkolaborasi di masa depan dan tak sabar untuk kembali berkunjung ke Kota Pelajar, Yogyakarta, di kesempatan berikutnya.

Acara Joint Class Actuarial Science ini mendukung berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, SDG 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, serta SDG 11, yaitu Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, yang mencakup pelestarian budaya. Melalui kolaborasi akademik antara UiTM dan UGM, acara ini memperkuat kualitas pendidikan dengan berbagi pengetahuan lintas negara dan meningkatkan pemahaman antar budaya melalui pertunjukan Dzikir Barat. Inisiatif ini tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa di bidang aktuaria tetapi juga mempererat hubungan antar bangsa dalam menjaga warisan budaya dan membangun kemitraan global yang lebih kuat.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Perkuat Mental Anak Sejak Dini, FMIPA UGM Hadirkan Dongeng untuk Anak Bertema Percaya Diri

Riuh tawa dan ceria anak-anak menghiasi ruangan kuliah di FMIPA UGM. Mereka bernyanyi, bersenandung, dan bercerita mengenai sosok makhluk-makhluk di hutan belantara yang sedang berjuang menemukan rasa percaya dirinya. Dengan petikan ukulele dari Kak Dinu dan untaian lagu dari Kak Syakira, anak-anak diajak berpetualangan bersama Rubby, sosok Rubah yang berpetualang mencari rasa percaya dirinya. Dongeng Bunga-Bunga di Kepala Rubby mampu menarik puluhan anak-anak yang sebelumnya lebih tertarik dengan jajanan ketimbang mendengar sebuah kisah penuh makna. Bim bam bam bim bim bam bam bim bim, anak-anak mulai bersenandung kembali bersama duo pendongeng yang handal.

“Ceritanya tentang menerima teman dalam kondisi apapun dan menyanyangi teman. Kami menceritakan efek pembullyan tetapi ga vulgar. Tadi dinasehatin kura-kura untuk nerima diri sendiri. Kalau masih tergantung omongan orang, berarti ga nerima diri sendiri,” papar Syakira.

Di samping itu, Dinu turut mengungkapkan kekagumannya pada anak-anak yang awalnya sempat terdistraksi oleh kantong panganan yang berwarna-warni tetapi pada akhirnya mereka malah fokus saat dongeng berlangsung.

“Senang karena pertemuan dengan anak-anak selalu menyenengkan. Punya energi yang berlebih, tenaga berlebih, kami ikut fun juga, saling bertukar kebahagiaan. Tidak menyangka sebanyak ini peserta anak-anaknya, tapi Aku seneng anak-anak antusias dan interaktif,” papar Dinu.

Dinu juga berharap ke depannya anak-anak dapat lebih paham tentang menerima diri sendiri dan selalu percaya diri kapan pun dan di mana pun mereka berada. Hadirnya dongeng anak di FMIPA UGM dengan tema memperkuat mental anak menjadi cerminan SDGs di bidang 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses pendidikan dan pendidikan untuk keberlanjutan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kemuslimahan KMFM Ajak Gapai Kebahagiaan dengan Sabar dan Syukur

Setiap manusia memiliki kebutuhan rohani yang perlu dipenuhi, termasuk di lingkungan kampus yang plural. Pemenuhan kebutuhan ini dapat terwujud melalui berbagai kegiatan kerohanian yang diadakan oleh organisasi keagamaan. Salah satu contohnya adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Departemen Kemuslimahan Keluarga Muslim Fakultas MIPA (KMFM) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat, 23 Agustus 2024 di ruang S1.210 FMIPA UGM.

“Tiga kunci kebahagiaan, yaitu ketika dia mendapatkan nikmat, dia bersyukur; ketika dia mendapatkan kesulitan, dia bersabar; dan ketika dia berbuat dosa, dia memohon ampunan,” terang Zulfa Munawwarah, pembicara pada kegiatan Berbagi Ilmu dalam Kajian (Berlian) dengan tema Be Patient and Humble Muslimah.

Kajian ini menekankan pentingnya keteguhan hati dalam menjalani kehidupan, terutama melalui sikap sabar, syukur, dan tawakal kepada Allah. Selain itu, disinggung juga pentingnya meluruskan niat agar setiap tindakan ditujukan untuk mencari ridha Allah dan bukan pengakuan manusia.

Tidak hanya mendengarkan pemaparan materi, para peserta yang mayoritas mahasiswi FMIPA juga berperan aktif dalam sesi tanya jawab. Dalam sesi ini, berbagai pertanyaan diajukan, mulai dari rekomendasi bacaan, cara memperluas kesabaran, konsep batas dalam bersabar, hingga bagaimana menghadapi orang yang mencemarkan nama baik dan menentukan batasan sikap rendah hati sebagai muslimah.

Kegiatan Berlian yang diselenggarakan oleh Departemen Kemuslimahan KMFM UGM menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Selain memenuhi kebutuhan rohani, acara ini juga memberikan akses kepada pendidikan agama yang bermutu bagi para muslimah FMIPA.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Azzah Nurfatin
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate