Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

mipa

Fermaze: Inovasi Mahasiswa FMIPA UGM Sulap Limbah Ayam Jadi Suplemen Pakan Kaya Nutrisi

Industri peternakan ayam petelur di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hingga pertengahan 2025, produksi nasional tercatat mencapai 6,52 juta ton. Tingginya permintaan protein hewani menjadikan sektor ini semakin diminati oleh peternak muda maupun investor agribisnis. Namun, di balik peluang tersebut, tersimpan tantangan besar berupa limbah kotoran ayam yang berpotensi mencemari udara dan air, serta menimbulkan risiko kesehatan masyarakat akibat gas amonia dan hidrogen sulfida dari proses dekomposisi.

Menjawab tantangan ini, tim PKM-K Fermaze UGM menghadirkan inovasi berupa suplemen pakan organik untuk ayam petelur bernama Fermaze. Tim ini terdiri dari Renata Satriatama Ranukumbolo (FMIPA 2023), Najwa Ramadhani (Fakultas Teknologi Pertanian 2023), Dimas Landung Ghofaro (Fakultas Peternakan 2023), Afifah Diaz Restu Mawarni (Fakultas Peternakan 2023), dan Armedina Radine (Sekolah Vokasi 2024), dengan dosen pendamping Ir. Galuh Adi Insani, S.Pt., M.Sc., IPM.

“Fermaze tidak hanya sekadar suplemen pakan alternatif, tetapi juga langkah nyata menuju ekosistem peternakan yang berkelanjutan. Kami ingin mengolah limbah menjadi sumber daya bernilai, sehingga dapat menekan biaya produksi, menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus meningkatkan daya saing peternak kecil,” ujar Tama, Ketua Tim Fermaze UGM (25/8).

Fermaze dikembangkan dengan memanfaatkan maggot Black Soldier Fly (BSF) yang mampu menguraikan limbah kotoran ayam. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga mengembalikan nutrisi penting yang dapat diserap kembali oleh ayam. Selain itu, maggot BSF menjadi sumber protein berkualitas tinggi, sehingga membantu mencegah kekurangan gizi pada ayam petelur. Tak berhenti di situ, Fermaze juga diperkaya dengan tepung tulang sebagai sumber kalsium, mineral utama yang membentuk 94% cangkang telur. Kandungan ini penting untuk memastikan kualitas cangkang tetap baik, tidak tipis, rapuh, atau cacat.

Inovasi Fermaze yang dikembangkan oleh mahasiswa lintas program studi merupakan bentuk kontribusi nyata dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Pemanfaatan limbah kotoran ayam sebagai bahan utama dalam inovasi ini menjadi solusi alternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing peternak kecil. Hal tersebut juga berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, selaras dengan SDG poin ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Penulis: Afifah Diaz Restu Mawarni
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: TIM PKM-K Fermaze

Read More

Kolaborasi Sains dan Seni dalam Pameran DATA.RT, FMIPA UGM Tunjukkan Inovasi Baru dalam Dunia Pendidikan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menggelar kegiatan pameran seni dan seminar ilmiah bertajuk DATA.RT yang dilaksanakan di Jogja Gallery selama 5 hari, pada 25 – 30 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan pameran data dan seni pertama yang dilaksanakan di Indonesia dan berhasil menampilkan 40 karya dari 27 partisipan yang terdiri atas dosen dan mahasiswa FMIPA UGM. Pembukaan resmi kegiatan dilakukan pada 25 Agustus 2025, dengan penandatanganan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Rektor Universitas Gadjah Mada, Pendiri Jogja Gallery, serta Ketua KAMIPAGAMA, pada salah satu lukisan yang menjadi simbol pameran DATA.RT.

Dalam sambutan oleh ketua KAMIPAGAMA, Daniel Oscar Baskoro, menyebutkan bahwa “pameran DATA.RT ini tak hanya melibatkan satu elemen akademisi, melainkan juga dosen, mahasiswa, serta alumni seluruhnya ikut terlibat dalam pelaksanaannya. Semangat inilah yang membawa perbedaan dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh KAMIPAGAMA,” ujar Oscar.

Tak hanya menyajikan seni visual, dari  40 karya yang terkumpul, terdapat karya yang berbentuk benda serta permainan interaktif. Menurut Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., kegiatan ini merupakan sebuah terobosan baru, kolaborasi antara seni dan teknologi. “Tentu ide ini akan tercatat sebagai hal yang luar biasa,” ucap Prof. Ova dalam sambutannya.

DATA.RT mengusung konsep ilmu pengetahuan sebagai inspirasi karya kontemporer. menunjukkan bagaimana riset dan pengetahuan dapat hidup di luar laboratorium dan hidup melalui seni. Pameran ini mengajak pengunjung untuk memahami bagaimana data dapat dihidupkan menjadi narasi oleh seni, dan memandang data menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.  Melalui kegiatan DATA.RT, FMIPA UGM turut mendukung berjalannya Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yakni Pendidikan Berkualitas, dalam mendukung kolaborasi antara seni dan teknologi untuk kemajuan pendidikan. Hal ini juga selaras dengan SDG ke-9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur.

Penulis : Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi : Raditya Maulana Adiwicaksana, Aphrodity Nirmala Putri
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Tiga Mahasiswa Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Raih Juara Pertama di Ajang Internasional GAIP Insurance Innovation Competition 2025

Tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA ) Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengharumkan nama Indonesia di panggung internasional dengan meraih juara pertama dalam ajang GAIP Insurance Innovation Competition 2025. Kompetisi bergengsi yang diselenggarakan oleh Nanyang Technological University (NTU) dan Global Asia Insurance Partnership (GAIP) ini mencapai puncaknya pada babak final di Singapura, 15 Agustus 2025 lalu. Tim yang terdiri dari Rafael, Victor, dan Rara ini tidak hanya membawa pulang gelar juara, tetapi juga sebuah gagasan inovatif “Dynamic Copay System”, yang berpotensi menjawab tantangan besar di industri asuransi kesehatan.

Berangkat dari keresahan atas tingginya angka inflasi medis di kawasan Asia Pasifik, tim UGM menggagas sebuah sistem pembayaran copay (biaya awal yang dibayar pemegang polis) yang bersifat dinamis dan personal. Ide ini tidak lahir dari ruang hampa, melainkan dari riset yang melibatkan n aktuaris, dokter, hingga survei langsung ke masyarakat. “Kami ingin memahami akar masalah dari berbagai sudut pandang. Dari sanalah kami merancang Dynamic Copay System, sebuah sistem dengan empat lapisan yang saling melengkapi untuk menciptakan pembayaran yang lebih adil dan disesuaikan bagi setiap individu,” ungkap salah satu anggota tim

Bagi Victor, kemenangan ini adalah bukti kekuatan kolaborasi. “Perjalanan bersama tim benar-benar berkesan, mulai dari diskusi panjang, perdebatan ide, hingga akhirnya lahirlah gagasan kami. Kemenangan ini menjadi pengingat bahwa kolaborasi, ketekunan, dan keberanian bermimpi besar dapat membawa kita melampaui batas,” tuturnya.

Melalui gagasan inovatif ini, mereka berharap inovasi Dynamic Copay System dapat dikembangkan lebih jauh karena konsepnya sangat feasible dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Mereka berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberi kontribusi nyata bagi industri asuransi itu sendiri. Dedikasi dan prestasi yang mereka raih mencerminkan perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin ke-4 Pendidikan Berkualitas dan poin ke-9 mengenai Inovasi, Industri, dan Infrastruktur.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Reportase: Amalia Nurmalitasari

Read More

Dikukuhkan sebagai Guru Besar Kimia FMIPA UGM, Prof. Dr. Drs. Winarto Haryadi, M.Si Soroti Potensi Sumber Daya Alam Hayati Indonesia sebagai Bahan Baku Obat

Indonesia sebagai negara dengan kekayaan megabiodiversitas dunia ironisnya masih sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan bahan baku obat. Isu krusial ini diangkat oleh Prof. Dr. Drs. Winarto Haryadi, M.Si., dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Bahan Alam Tumbuhan Tropis dan Pengembangan Senyawa Obat Baru di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa, 12 Agustus 2025.  Dalam pidatonya yang berjudul “Pengembangan Senyawa Aktif Bahan Alam sebagai Sumber Bahan Baku Obat Masa Depan,” Prof. Winarto menyoroti potensi luar biasa yang tersimpan dalam sumber daya alam hayati Indonesia untuk dijadikan bahan baku obat.

Menurutnya, ketergantungan pada produk impor merupakan sebuah ironi yang harus segera diatasi. “Dengan potensi alam yang sangat besar, perlu dilakukan eksplorasi senyawa aktif melalui penelitian dalam bidang Kimia bahan alam,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa riset untuk menemukan senyawa aktif dari bahan alam merupakan fondasi strategis untuk mewujudkan kemandirian farmasi di masa depan. Upaya ini, menurutnya, sejalan dengan salah satu topik riset unggulan (flagship) di UGM, yaitu Kemandirian Bahan Baku Obat dan Alat Kesehatan. Lebih lanjut, Prof. Winarto menyatakan bahwa pengembangan bahan baku obat dari sumber daya lokal tidak hanya akan mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor 3, yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

“Tantangan terbesar kita adalah bagaimana menyatukan semua potensi, mulai dari keanekaragaman hayati, pengetahuan tradisional, hingga sumber daya peneliti yang terus berkembang, dalam satu visi kemandirian inovasi berbasis senyawa aktif dari bahan alam Indonesia,” ujarnya.

Melalui risetnya, Prof. Winarto telah mengkaji berbagai potensi, mulai dari senyawa antikanker pada tanaman bangun-bangun (Coleus amboinicus), antibiotik dari turunan eritromisin, hingga senyawa bioaktif dari spons laut yang berpotensi sebagai obat malaria. Kontribusi dan dedikasinya menegaskan kembali peran sentral akademisi sentral akademisi dalam menjawab tantangan global melalui inovasi sains yang aplikatif dan berdampak luas. Hal ini sejalan dengan SDG poin 4 (Pendidikan Berkualitas), sekaligus poin 9 (Inovasi, Industri, dan Infrastruktur).

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Raditya Maulana Wicaksana

Read More

Dikukuhkan sebagai Guru Besar Kimia Analitik FMIPA UGM, Prof. Dr.rer.nat. Nurul Hidayat Aprilita, M.Si Tawarkan Inovasi Ubah Limbah Industri Jadi Solusi Atasi Polusi

Pada 12 Agustus 2025, Prof. Dr.rer.nat. Nurul Hidayat Aprilita, M.Si resmi dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang kimia analitik di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam upacara pengukuhan, Prof. Nurul memaparkan gagasan inovatif mengenai pemanfaatan limbah padat industri sebagai solusi strategis untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Melalui pidato pengukuhan berjudul “Modifikasi Limbah Padat Industri untuk Menangani Polutan Kimia Logam Berat Berbahaya dan Zat Warna,” ia menjelaskan bagaimana limbah yang melimpah dapat diubah menjadi material bernilai tinggi.

Menurutnya, limbah padat industri seperti slag nikel, abu dasar, abu layang batubara, dan slag baja, yang sering kali menjadi masalah lingkungan, memiliki potensi besar. Dengan sedikit pengolahan atau modifikasi, limbah ini dapat diubah menjadi bahan adsorben (penyerap) berbiaya rendah untuk menyerap polutan berbahaya seperti logam berat dan zat warna di perairan.

“Inovasi pemanfaatan kembali limbah melalui modifikasi untuk remediasi pencemar logam berat dan zat warna dapat menjadi solusi strategis dalam mencapai keberlanjutan industri dan lingkungan,” ujarnya dalam pidato tersebut.

Pendekatan ini, lanjutnya, menawarkan alternatif yang jauh lebih ekonomis dibandingkan material konvensional seperti karbon aktif yang harganya lebih mahal. Pemanfaatan limbah padat ini merupakan implementasi nyata dari pendekatan ekonomi sirkular yang menekankan pada penggunaan kembali material dan pengurangan limbah.

Ia juga menegaskan bahwa teknologi ini sejalan dengan prinsip kimia hijau (green chemistry) dan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). “Teknologi ini sangat cocok untuk negara berkembang karena kesederhanaan proses dan ketersediaan bahan baku lokal yang melimpah,” tambahnya. Dengan riset berkelanjutan dan dukungan kebijakan, ia optimis pendekatan ini bisa menjadi solusi efisien dan berkelanjutan dalam pengendalian pencemaran.

Acara pengukuhan dihadiri oleh jajaran pimpinan UGM, sivitas akademika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, serta keluarga dan kolega Prof. Nurul. Dengan pengukuhan ini, UGM menegaskan kembali peran sentral akademisi dalam menjawab tantangan global melalui inovasi sains yang aplikatif dan berdampak luas. Hal ini sejalan dengan SDG poin 4 (Pendidikan Berkualitas), sekaligus poin 9 (Inovasi, Industri, dan Infrastruktur).

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Raditya Maulana Wicaksana

Read More

89% Mahasiswa FMIPA UGM Rasakan Cuaca Dingin: Kenali Fenomena Aphelion dan Miskonsepsi yang Menyertainya

(SHUTTERSTOCK/Jose L. Stephens)

Sejak awal bulan Juli 2025, cuaca daerah Indonesia terutama pulau Jawa terasa lebih dingin dari pada biasanya. Suhu di pagi hari terasa dingin menusuk, baik pada daerah di dataran tinggi maupun dataran rendah. Dilakukan sebuah survei sederhana oleh Tim Sosial Media Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM kepada mahasiswa FMIPA UGM dan mencatat bahwa 89% mahasiswa merasakan perubahan suhu yang cukup signifikan dibanding biasanya.

Fenomena ini memicu diskusi pada sosial media. Masyarakat mulai mengaitkan kondisi cuaca dingin tersebut dengan sebuah fenomena astronomi, Aphelion, kondisi dimana Bumi berada pada titik terjauh dari matahari. Simpang siur informasi tersebut melalui pesan dan isu sosial media, mengaitkan perubahan cuaca dengan fenomena tersebut dan memicu terbentuknya misinformasi.

Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah keterkaitan antara fenomena Aphelion dengan perubahan cuaca. Dilansir dari detik.com, BMKG menjelaskan bahwa fenomena Aphelion tidak memberikan dampak langsung terhadap perubahan suhu udara dan cuaca ekstrem di Indonesia. Aphelion terjadi merupakan fenomena astronomis yang terjadi secara berkala setiap tahun. Perubahan cuaca menjadi lebih dingin yang dirasakan justru disebabkan oleh angin muson timur yang beritup dari benua Australia yang sedang mengalami musim dingin.

Fenomena Aphelion dapat menjadi pembelajaran dan bahan edukasi bagi masyarakat. Mendalami pemahaman dalam sebuah fenomena hangat di masyarakat, turut mendukung Suistanable Development Goals (SDGs) poin ke 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim, dan poin 4 yakni Pendidikan Berkualitas. Pengetahuan mengenai fenomena Aphelion bisa didapatkan pada pembelajaran Program Studi Fisika dalam cabang Ilmu Astronomi.

Referensi:

Detikcom. (2025, Juli 6). Fenomena Aphelion Juli 2025: Kapan dan Apa Dampaknya bagi Bumi?
https://news.detik.com/berita/d-7990940/fenomena-aphelion-juli-2025-kapan-dan-apa-dampaknya-bagi-bumi

Penulis: Sekar Melati Putri Pratiwi
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Jose L. Stephens

Read More

Pionir PASCAL 2025 Bangun Kesadaran Kesehatan Holistik dan Inovasi Berlandaskan SDGs Lewat Sosialisasi Health Promoting University dan Science Project

Sebanyak 808 mahasiswa baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada mengikuti rangkaian acara Pionir PASCAL 2025 yang berlangsung pada 6–7 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi ajang pengenalan lingkungan fakultas sekaligus mendorong kreativitas mahasiswa dalam memecahkan masalah nyata, serta membekali mereka dengan wawasan mengenai kesehatan secara menyeluruh. Sebagai bagian dari acara, Pionir PASCAL 2025 menghadirkan kegiatan Science Project dan Sosialisasi Health Promoting University (HPU) sebagai kegiatan penunjang.

Dalam kegiatan Science Project, mahasiswa baru mempresentasikan ide-ide inovatif yang berfokus pada penyelesaian permasalahan lingkungan dengan mengangkat tema Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya mengenai isu air bersih dan sanitasi, energi bersih dan terjangkau, industri-inovasi-infrastruktur, serta penanganan perubahan iklim. Berbagai tim menampilkan solusi kreatif, mulai dari teknologi ramah lingkungan, pengelolaan energi terbarukan, hingga sistem inovatif pengolahan limbah.

Sementara itu, sesi Health Promoting University (HPU) yang dibawakan oleh Dr. Chotimah, M.Si. memberikan wawasan tentang pentingnya kesadaran menjaga kesehatan secara menyeluruh yang mencakup aspek jasmani, rohani, mental, dan sosial. Hal ini selaras dengan prinsip HPU yang mendorong lingkungan kampus sebagai tempat tumbuh kembang yang sehat bagi seluruh sivitas akademika. Melalui sosialisasi ini, HPU mengajak seluruh elemen sivitas akademika dalam menjaga pola hidup sehat mulai dari kebiasaan sehari-hari, sehingga kampus dapat menjadi ruang aman dan nyaman dalam mengembangkan diri.

Pionir PASCAL 2025 menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengasah kreativitas sekaligus mengubah ide menjadi aksi nyata yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui Science Project, mahasiswa didorong untuk menghasilkan inovasi yang selaras dengan SDG poin ke-4 (Pendidikan Berkualitas) dan poin ke-9 (Inovasi, Industri, dan Infrastruktur). Sementara itu, pelaksanaan sosialisasi Health Promoting University (HPU) menjadi bukti kepedulian FMIPA dalam mendukung terwujudnya SDG poin ke-3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), dengan menanamkan kesadaran menjaga kesehatan secara holistik di lingkungan kampus.

Penulis : Sekar
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Tim Valuator UGM Raih Juara Pertama GAIP Insurance Innovation Competition 2025 di Singapura

Singapura, 15 Agustus 2025 – Tim The Valuator dari Program Studi Ilmu Aktuaria, Universitas Gadjah Mada (UGM), berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih Juara Pertama dalam ajang internasional GAIP Insurance Innovation Competition 2025 Global Final Round yang diselenggarakan di Nanyang Technological University (NTU), Singapura.

Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Global Asia Insurance Partnership (GAIP) bekerja sama dengan NTU, dengan dukungan berbagai sponsor dari industri asuransi global. Kompetisi tahun ini diikuti oleh tim mahasiswa dari sepuluh negara: Singapura, Jepang, Hong Kong SAR, Australia, Chinese Taipei, Indonesia, Thailand, Vietnam, Tiongkok, dan Korea.

Tentang Tim The Valuator

Tim The Valuator terdiri dari tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria UGM angkatan 2022:

  • Rafael Wicaksono Hadi

  • Victorius Chendryanto

  • Dewa Ayu Maharani Adithi Kirana

Ketiganya tampil memukau dengan bimbingan Dr. Danang Teguh Qoyyimi, dosen Program Studi Ilmu Aktuaria UGM. Penampilan mereka yang elegan dengan balutan busana nasional dipadu penyampaian ide yang lugas dan atraktif berhasil memikat perhatian dewan juri dan audiens.

Inovasi ORBIS: Dynamic Copay Modeling untuk Asuransi Kesehatan

Tim The Valuator, yang beranggotakan tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria angkatan 2022 – Rafael Wicaksono Hadi, Victorius Chendryanto, dan Dewa Ayu Maharani Adithi Kirana – serta dibimbing oleh Dr. Danang Teguh Qoyyimi, memperkenalkan inovasi sistem bernama ORBIS (Dynamic Copay Modeling System).

ORBIS dirancang untuk menjawab dua persoalan utama dalam asuransi kesehatan: inflasi medis yang terus meningkat dan ketidakefisienan cost-sharing. Dengan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI), ORBIS menawarkan solusi pembagian biaya kesehatan yang lebih adil, adaptif, dan berbasis nilai.

Sistem ini terdiri dari empat lapisan utama:

  1. Smart Health Triage Assistant (OrbisChat) – membantu peserta menavigasi keluhan kesehatan secara cerdas.
  2. Care-Value Score (CVS) – menilai nilai klinis dan efisiensi biaya layanan kesehatan.
  3. Dynamic Copay – menyesuaikan besaran copay secara real-time berdasarkan nilai perawatan.
  4. Behavioral Bonus Credits – memberikan insentif kredit bagi perilaku sehat yang dapat digunakan untuk mengurangi biaya di masa depan.

Dengan inovasi ini, ORBIS tidak hanya berfokus pada pengendalian biaya klaim, tetapi juga pada peningkatan perilaku konsumsi layanan kesehatan yang lebih bijak, transparan, dan personal.

Apresiasi Dewan Juri

Kompetisi GAIP Insurance Innovation Competition 2025 menghadirkan juri yang terdiri dari para praktisi senior dan eksekutif industri asuransi internasional, mulai dari CEO perusahaan asuransi multinasional, konsultan industri, hingga akademisi ternama. Keberadaan para juri dari latar belakang yang beragam ini menjadikan proses penilaian berlangsung komprehensif, dengan menekankan aspek inovasi, keberlanjutan, keterterapan solusi, serta potensi dampaknya terhadap industri asuransi global.

Dalam sesi final, presentasi Tim The Valuator dari UGM dinilai mampu menggabungkan analisis mendalam dengan penyampaian yang sederhana, lugas, dan komunikatif. Ms. Min Hung Cheng, CEO GAIP, yang juga menjadi juri utama, menekankan bahwa kekuatan tim UGM terletak pada kemampuan mereka untuk mengomunikasikan masalah yang kompleks secara mudah dipahami, sekaligus menghadirkan solusi yang relevan dengan tantangan nyata industri asuransi kesehatan. “Slogan yang mereka sampaikan, Healthcare should be about who gets the right care at the right time, and for the right reasons, sangat menyentuh karena mengingatkan kita bahwa inti dari layanan kesehatan bukan sekadar angka dan biaya, tetapi manusia dan kualitas hidup,” ungkap Ms. Cheng.

Selain itu, juri juga mengapresiasi gaya presentasi interaktif tim UGM yang melibatkan audiens sejak awal, serta penggunaan bahasa Inggris yang fasih dan percaya diri. Hal ini membedakan mereka dari beberapa tim negara lain yang cenderung masih terbatas dalam penyampaian ide karena menggunakan bahasa lokal pada tahap sebelumnya. Dengan demikian, UGM mampu menunjukkan keunggulan tidak hanya dari sisi ide, tetapi juga kemampuan komunikasi internasional.

Persaingan dalam kompetisi ini terbilang sangat ketat. Juara kedua diraih oleh tim dari University of Melbourne (Australia) yang mengangkat inovasi di bidang kesehatan mental, khususnya perlindungan dan mitigasi risiko terkait penyebaran berita bohong (hoax) yang dapat memperburuk kondisi psikologis masyarakat. Inovasi ini mendapat perhatian karena relevan dengan era digital saat ini, di mana kesehatan mental sering dipengaruhi oleh informasi yang beredar luas tanpa verifikasi.

Sementara itu, juara ketiga berhasil diraih oleh tim dari Nanyang Technological University (Singapura) yang membawakan topik Unemployment Insurance. Inovasi ini menyoroti pentingnya perlindungan finansial bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat ketidakpastian ekonomi global, disrupsi teknologi, maupun krisis kesehatan publik.

Kehadiran berbagai topik dari negara peserta menunjukkan bahwa kompetisi ini bukan sekadar lomba ide, tetapi juga refleksi nyata atas keragaman tantangan yang dihadapi industri asuransi di berbagai belahan dunia. Mulai dari isu kesehatan fisik, kesehatan mental, perlindungan sosial, hingga digitalisasi layanan, semuanya menjadi bahan diskusi dalam forum ini. Tim UGM berhasil membuktikan bahwa inovasi dari Indonesia tidak kalah relevan dan bahkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap solusi global.

Ajang Networking dan Kolaborasi Global

Lebih dari sekadar kompetisi, GAIP Insurance Innovation Competition juga menjadi ajang bertukar ide dan membangun jejaring global bagi mahasiswa dari berbagai negara. Para peserta tidak hanya mempresentasikan inovasi, tetapi juga terlibat dalam diskusi, mentoring, dan forum interaktif dengan praktisi industri. Hal ini memberikan pengalaman berharga untuk memahami tantangan nyata dalam industri asuransi di berbagai negara dan membuka peluang kolaborasi riset maupun profesional di masa depan.

Dukungan Sponsor dan Hadiah

Kompetisi GAIP 2025 mendapat dukungan penuh dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sebagai sponsor utama. Manulife Indonesia tidak hanya berperan dalam mendukung penyelenggaraan acara local round di ITB, Indonesia, tetapi juga memberikan penghargaan berupa pembiayaan perjalanan bagi tim pemenang untuk mewakili Indonesia di babak global di NTU Singapura pada 15 Agustus 2025.

Dukungan ini menjadi bentuk nyata komitmen Manulife Indonesia dalam mendorong inovasi, mengembangkan talenta muda, dan memperkuat ekosistem industri asuransi di Indonesia maupun di tingkat global.

Apresiasi terhadap Mentor

Tim The Valuator menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing Dr. Danang Teguh Qoyyimi, serta para mentor: Yohan Dharmawan, FSA, MSc, QRGP, Paul Setio Kartono, FSAI, FIIS, Rianto A. Djojosugito, Ph.D., FSAI, dan Yusman yang telah memberikan pendampingan dan masukan berharga sejak tahap awal kompetisi di tingkat nasional.

Penutup

Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa UGM tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga di panggung global dengan membawa solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan industri. UGM berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswanya dalam mengembangkan ide-ide kreatif yang berdampak positif bagi masyarakat, industri, dan bangsa.

Penulis: Danang Teguh Qoyyimi
Dokumentasi: Tim The Valuator

Read More

Fermaze: Inovasi Mahasiswa FMIPA UGM Sulap Limbah Ayam Jadi Suplemen Pakan Kaya Nutrisi

Industri peternakan ayam petelur di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hingga pertengahan 2025, produksi nasional tercatat mencapai 6,52 juta ton. Tingginya permintaan protein hewani menjadikan sektor ini semakin diminati oleh peternak muda maupun investor agribisnis. Namun, di balik peluang tersebut, tersimpan tantangan besar berupa limbah kotoran ayam yang berpotensi mencemari udara dan air, serta menimbulkan risiko kesehatan masyarakat akibat gas amonia dan hidrogen sulfida dari proses dekomposisi.

Menjawab tantangan ini, tim PKM-K Fermaze UGM menghadirkan inovasi berupa suplemen pakan organik untuk ayam petelur bernama Fermaze. Tim ini terdiri dari Renata Satriatama Ranukumbolo (FMIPA 2023), Najwa Ramadhani (Fakultas Teknologi Pertanian 2023), Dimas Landung Ghofaro (Fakultas Peternakan 2023), Afifah Diaz Restu Mawarni (Fakultas Peternakan 2023), dan Armedina Radine (Sekolah Vokasi 2024), dengan dosen pendamping Ir. Galuh Adi Insani, S.Pt., M.Sc., IPM.

“Fermaze tidak hanya sekadar suplemen pakan alternatif, tetapi juga langkah nyata menuju ekosistem peternakan yang berkelanjutan. Kami ingin mengolah limbah menjadi sumber daya bernilai, sehingga dapat menekan biaya produksi, menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus meningkatkan daya saing peternak kecil,” ujar Tama, Ketua Tim Fermaze UGM (25/8).

Fermaze dikembangkan dengan memanfaatkan maggot Black Soldier Fly (BSF) yang mampu menguraikan limbah kotoran ayam. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga mengembalikan nutrisi penting yang dapat diserap kembali oleh ayam. Selain itu, maggot BSF menjadi sumber protein berkualitas tinggi, sehingga membantu mencegah kekurangan gizi pada ayam petelur. Tak berhenti di situ, Fermaze juga diperkaya dengan tepung tulang sebagai sumber kalsium, mineral utama yang membentuk 94% cangkang telur. Kandungan ini penting untuk memastikan kualitas cangkang tetap baik, tidak tipis, rapuh, atau cacat.

Inovasi Fermaze yang dikembangkan oleh mahasiswa lintas program studi merupakan bentuk kontribusi nyata dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Pemanfaatan limbah kotoran ayam sebagai bahan utama dalam inovasi ini menjadi solusi alternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing peternak kecil. Hal tersebut juga berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, selaras dengan SDG poin ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Penulis: Afifah Diaz Restu Mawarni
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: TIM PKM-K Fermaze

Read More

Kolaborasi Sains dan Seni dalam Pameran DATA.RT, FMIPA UGM Tunjukkan Inovasi Baru dalam Dunia Pendidikan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menggelar kegiatan pameran seni dan seminar ilmiah bertajuk DATA.RT yang dilaksanakan di Jogja Gallery selama 5 hari, pada 25 – 30 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan pameran data dan seni pertama yang dilaksanakan di Indonesia dan berhasil menampilkan 40 karya dari 27 partisipan yang terdiri atas dosen dan mahasiswa FMIPA UGM. Pembukaan resmi kegiatan dilakukan pada 25 Agustus 2025, dengan penandatanganan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Rektor Universitas Gadjah Mada, Pendiri Jogja Gallery, serta Ketua KAMIPAGAMA, pada salah satu lukisan yang menjadi simbol pameran DATA.RT.

Dalam sambutan oleh ketua KAMIPAGAMA, Daniel Oscar Baskoro, menyebutkan bahwa “pameran DATA.RT ini tak hanya melibatkan satu elemen akademisi, melainkan juga dosen, mahasiswa, serta alumni seluruhnya ikut terlibat dalam pelaksanaannya. Semangat inilah yang membawa perbedaan dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh KAMIPAGAMA,” ujar Oscar.

Tak hanya menyajikan seni visual, dari  40 karya yang terkumpul, terdapat karya yang berbentuk benda serta permainan interaktif. Menurut Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., kegiatan ini merupakan sebuah terobosan baru, kolaborasi antara seni dan teknologi. “Tentu ide ini akan tercatat sebagai hal yang luar biasa,” ucap Prof. Ova dalam sambutannya.

DATA.RT mengusung konsep ilmu pengetahuan sebagai inspirasi karya kontemporer. menunjukkan bagaimana riset dan pengetahuan dapat hidup di luar laboratorium dan hidup melalui seni. Pameran ini mengajak pengunjung untuk memahami bagaimana data dapat dihidupkan menjadi narasi oleh seni, dan memandang data menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.  Melalui kegiatan DATA.RT, FMIPA UGM turut mendukung berjalannya Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yakni Pendidikan Berkualitas, dalam mendukung kolaborasi antara seni dan teknologi untuk kemajuan pendidikan. Hal ini juga selaras dengan SDG ke-9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur.

Penulis : Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi : Raditya Maulana Adiwicaksana, Aphrodity Nirmala Putri
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Tiga Mahasiswa Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Raih Juara Pertama di Ajang Internasional GAIP Insurance Innovation Competition 2025

Tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA ) Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengharumkan nama Indonesia di panggung internasional dengan meraih juara pertama dalam ajang GAIP Insurance Innovation Competition 2025. Kompetisi bergengsi yang diselenggarakan oleh Nanyang Technological University (NTU) dan Global Asia Insurance Partnership (GAIP) ini mencapai puncaknya pada babak final di Singapura, 15 Agustus 2025 lalu. Tim yang terdiri dari Rafael, Victor, dan Rara ini tidak hanya membawa pulang gelar juara, tetapi juga sebuah gagasan inovatif “Dynamic Copay System”, yang berpotensi menjawab tantangan besar di industri asuransi kesehatan.

Berangkat dari keresahan atas tingginya angka inflasi medis di kawasan Asia Pasifik, tim UGM menggagas sebuah sistem pembayaran copay (biaya awal yang dibayar pemegang polis) yang bersifat dinamis dan personal. Ide ini tidak lahir dari ruang hampa, melainkan dari riset yang melibatkan n aktuaris, dokter, hingga survei langsung ke masyarakat. “Kami ingin memahami akar masalah dari berbagai sudut pandang. Dari sanalah kami merancang Dynamic Copay System, sebuah sistem dengan empat lapisan yang saling melengkapi untuk menciptakan pembayaran yang lebih adil dan disesuaikan bagi setiap individu,” ungkap salah satu anggota tim

Bagi Victor, kemenangan ini adalah bukti kekuatan kolaborasi. “Perjalanan bersama tim benar-benar berkesan, mulai dari diskusi panjang, perdebatan ide, hingga akhirnya lahirlah gagasan kami. Kemenangan ini menjadi pengingat bahwa kolaborasi, ketekunan, dan keberanian bermimpi besar dapat membawa kita melampaui batas,” tuturnya.

Melalui gagasan inovatif ini, mereka berharap inovasi Dynamic Copay System dapat dikembangkan lebih jauh karena konsepnya sangat feasible dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Mereka berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberi kontribusi nyata bagi industri asuransi itu sendiri. Dedikasi dan prestasi yang mereka raih mencerminkan perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin ke-4 Pendidikan Berkualitas dan poin ke-9 mengenai Inovasi, Industri, dan Infrastruktur.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Reportase: Amalia Nurmalitasari

Read More

Dikukuhkan sebagai Guru Besar Kimia FMIPA UGM, Prof. Dr. Drs. Winarto Haryadi, M.Si Soroti Potensi Sumber Daya Alam Hayati Indonesia sebagai Bahan Baku Obat

Indonesia sebagai negara dengan kekayaan megabiodiversitas dunia ironisnya masih sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan bahan baku obat. Isu krusial ini diangkat oleh Prof. Dr. Drs. Winarto Haryadi, M.Si., dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Bahan Alam Tumbuhan Tropis dan Pengembangan Senyawa Obat Baru di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa, 12 Agustus 2025.  Dalam pidatonya yang berjudul “Pengembangan Senyawa Aktif Bahan Alam sebagai Sumber Bahan Baku Obat Masa Depan,” Prof. Winarto menyoroti potensi luar biasa yang tersimpan dalam sumber daya alam hayati Indonesia untuk dijadikan bahan baku obat.

Menurutnya, ketergantungan pada produk impor merupakan sebuah ironi yang harus segera diatasi. “Dengan potensi alam yang sangat besar, perlu dilakukan eksplorasi senyawa aktif melalui penelitian dalam bidang Kimia bahan alam,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa riset untuk menemukan senyawa aktif dari bahan alam merupakan fondasi strategis untuk mewujudkan kemandirian farmasi di masa depan. Upaya ini, menurutnya, sejalan dengan salah satu topik riset unggulan (flagship) di UGM, yaitu Kemandirian Bahan Baku Obat dan Alat Kesehatan. Lebih lanjut, Prof. Winarto menyatakan bahwa pengembangan bahan baku obat dari sumber daya lokal tidak hanya akan mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor 3, yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

“Tantangan terbesar kita adalah bagaimana menyatukan semua potensi, mulai dari keanekaragaman hayati, pengetahuan tradisional, hingga sumber daya peneliti yang terus berkembang, dalam satu visi kemandirian inovasi berbasis senyawa aktif dari bahan alam Indonesia,” ujarnya.

Melalui risetnya, Prof. Winarto telah mengkaji berbagai potensi, mulai dari senyawa antikanker pada tanaman bangun-bangun (Coleus amboinicus), antibiotik dari turunan eritromisin, hingga senyawa bioaktif dari spons laut yang berpotensi sebagai obat malaria. Kontribusi dan dedikasinya menegaskan kembali peran sentral akademisi sentral akademisi dalam menjawab tantangan global melalui inovasi sains yang aplikatif dan berdampak luas. Hal ini sejalan dengan SDG poin 4 (Pendidikan Berkualitas), sekaligus poin 9 (Inovasi, Industri, dan Infrastruktur).

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Raditya Maulana Wicaksana

Read More

Dikukuhkan sebagai Guru Besar Kimia Analitik FMIPA UGM, Prof. Dr.rer.nat. Nurul Hidayat Aprilita, M.Si Tawarkan Inovasi Ubah Limbah Industri Jadi Solusi Atasi Polusi

Pada 12 Agustus 2025, Prof. Dr.rer.nat. Nurul Hidayat Aprilita, M.Si resmi dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang kimia analitik di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam upacara pengukuhan, Prof. Nurul memaparkan gagasan inovatif mengenai pemanfaatan limbah padat industri sebagai solusi strategis untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Melalui pidato pengukuhan berjudul “Modifikasi Limbah Padat Industri untuk Menangani Polutan Kimia Logam Berat Berbahaya dan Zat Warna,” ia menjelaskan bagaimana limbah yang melimpah dapat diubah menjadi material bernilai tinggi.

Menurutnya, limbah padat industri seperti slag nikel, abu dasar, abu layang batubara, dan slag baja, yang sering kali menjadi masalah lingkungan, memiliki potensi besar. Dengan sedikit pengolahan atau modifikasi, limbah ini dapat diubah menjadi bahan adsorben (penyerap) berbiaya rendah untuk menyerap polutan berbahaya seperti logam berat dan zat warna di perairan.

“Inovasi pemanfaatan kembali limbah melalui modifikasi untuk remediasi pencemar logam berat dan zat warna dapat menjadi solusi strategis dalam mencapai keberlanjutan industri dan lingkungan,” ujarnya dalam pidato tersebut.

Pendekatan ini, lanjutnya, menawarkan alternatif yang jauh lebih ekonomis dibandingkan material konvensional seperti karbon aktif yang harganya lebih mahal. Pemanfaatan limbah padat ini merupakan implementasi nyata dari pendekatan ekonomi sirkular yang menekankan pada penggunaan kembali material dan pengurangan limbah.

Ia juga menegaskan bahwa teknologi ini sejalan dengan prinsip kimia hijau (green chemistry) dan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). “Teknologi ini sangat cocok untuk negara berkembang karena kesederhanaan proses dan ketersediaan bahan baku lokal yang melimpah,” tambahnya. Dengan riset berkelanjutan dan dukungan kebijakan, ia optimis pendekatan ini bisa menjadi solusi efisien dan berkelanjutan dalam pengendalian pencemaran.

Acara pengukuhan dihadiri oleh jajaran pimpinan UGM, sivitas akademika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, serta keluarga dan kolega Prof. Nurul. Dengan pengukuhan ini, UGM menegaskan kembali peran sentral akademisi dalam menjawab tantangan global melalui inovasi sains yang aplikatif dan berdampak luas. Hal ini sejalan dengan SDG poin 4 (Pendidikan Berkualitas), sekaligus poin 9 (Inovasi, Industri, dan Infrastruktur).

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Raditya Maulana Wicaksana

Read More

89% Mahasiswa FMIPA UGM Rasakan Cuaca Dingin: Kenali Fenomena Aphelion dan Miskonsepsi yang Menyertainya

(SHUTTERSTOCK/Jose L. Stephens)

Sejak awal bulan Juli 2025, cuaca daerah Indonesia terutama pulau Jawa terasa lebih dingin dari pada biasanya. Suhu di pagi hari terasa dingin menusuk, baik pada daerah di dataran tinggi maupun dataran rendah. Dilakukan sebuah survei sederhana oleh Tim Sosial Media Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM kepada mahasiswa FMIPA UGM dan mencatat bahwa 89% mahasiswa merasakan perubahan suhu yang cukup signifikan dibanding biasanya.

Fenomena ini memicu diskusi pada sosial media. Masyarakat mulai mengaitkan kondisi cuaca dingin tersebut dengan sebuah fenomena astronomi, Aphelion, kondisi dimana Bumi berada pada titik terjauh dari matahari. Simpang siur informasi tersebut melalui pesan dan isu sosial media, mengaitkan perubahan cuaca dengan fenomena tersebut dan memicu terbentuknya misinformasi.

Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah keterkaitan antara fenomena Aphelion dengan perubahan cuaca. Dilansir dari detik.com, BMKG menjelaskan bahwa fenomena Aphelion tidak memberikan dampak langsung terhadap perubahan suhu udara dan cuaca ekstrem di Indonesia. Aphelion terjadi merupakan fenomena astronomis yang terjadi secara berkala setiap tahun. Perubahan cuaca menjadi lebih dingin yang dirasakan justru disebabkan oleh angin muson timur yang beritup dari benua Australia yang sedang mengalami musim dingin.

Fenomena Aphelion dapat menjadi pembelajaran dan bahan edukasi bagi masyarakat. Mendalami pemahaman dalam sebuah fenomena hangat di masyarakat, turut mendukung Suistanable Development Goals (SDGs) poin ke 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim, dan poin 4 yakni Pendidikan Berkualitas. Pengetahuan mengenai fenomena Aphelion bisa didapatkan pada pembelajaran Program Studi Fisika dalam cabang Ilmu Astronomi.

Referensi:

Detikcom. (2025, Juli 6). Fenomena Aphelion Juli 2025: Kapan dan Apa Dampaknya bagi Bumi?
https://news.detik.com/berita/d-7990940/fenomena-aphelion-juli-2025-kapan-dan-apa-dampaknya-bagi-bumi

Penulis: Sekar Melati Putri Pratiwi
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Jose L. Stephens

Read More

Pionir PASCAL 2025 Bangun Kesadaran Kesehatan Holistik dan Inovasi Berlandaskan SDGs Lewat Sosialisasi Health Promoting University dan Science Project

Sebanyak 808 mahasiswa baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada mengikuti rangkaian acara Pionir PASCAL 2025 yang berlangsung pada 6–7 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi ajang pengenalan lingkungan fakultas sekaligus mendorong kreativitas mahasiswa dalam memecahkan masalah nyata, serta membekali mereka dengan wawasan mengenai kesehatan secara menyeluruh. Sebagai bagian dari acara, Pionir PASCAL 2025 menghadirkan kegiatan Science Project dan Sosialisasi Health Promoting University (HPU) sebagai kegiatan penunjang.

Dalam kegiatan Science Project, mahasiswa baru mempresentasikan ide-ide inovatif yang berfokus pada penyelesaian permasalahan lingkungan dengan mengangkat tema Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya mengenai isu air bersih dan sanitasi, energi bersih dan terjangkau, industri-inovasi-infrastruktur, serta penanganan perubahan iklim. Berbagai tim menampilkan solusi kreatif, mulai dari teknologi ramah lingkungan, pengelolaan energi terbarukan, hingga sistem inovatif pengolahan limbah.

Sementara itu, sesi Health Promoting University (HPU) yang dibawakan oleh Dr. Chotimah, M.Si. memberikan wawasan tentang pentingnya kesadaran menjaga kesehatan secara menyeluruh yang mencakup aspek jasmani, rohani, mental, dan sosial. Hal ini selaras dengan prinsip HPU yang mendorong lingkungan kampus sebagai tempat tumbuh kembang yang sehat bagi seluruh sivitas akademika. Melalui sosialisasi ini, HPU mengajak seluruh elemen sivitas akademika dalam menjaga pola hidup sehat mulai dari kebiasaan sehari-hari, sehingga kampus dapat menjadi ruang aman dan nyaman dalam mengembangkan diri.

Pionir PASCAL 2025 menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengasah kreativitas sekaligus mengubah ide menjadi aksi nyata yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui Science Project, mahasiswa didorong untuk menghasilkan inovasi yang selaras dengan SDG poin ke-4 (Pendidikan Berkualitas) dan poin ke-9 (Inovasi, Industri, dan Infrastruktur). Sementara itu, pelaksanaan sosialisasi Health Promoting University (HPU) menjadi bukti kepedulian FMIPA dalam mendukung terwujudnya SDG poin ke-3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), dengan menanamkan kesadaran menjaga kesehatan secara holistik di lingkungan kampus.

Penulis : Sekar
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Tim Valuator UGM Raih Juara Pertama GAIP Insurance Innovation Competition 2025 di Singapura

Singapura, 15 Agustus 2025 – Tim The Valuator dari Program Studi Ilmu Aktuaria, Universitas Gadjah Mada (UGM), berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih Juara Pertama dalam ajang internasional GAIP Insurance Innovation Competition 2025 Global Final Round yang diselenggarakan di Nanyang Technological University (NTU), Singapura.

Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Global Asia Insurance Partnership (GAIP) bekerja sama dengan NTU, dengan dukungan berbagai sponsor dari industri asuransi global. Kompetisi tahun ini diikuti oleh tim mahasiswa dari sepuluh negara: Singapura, Jepang, Hong Kong SAR, Australia, Chinese Taipei, Indonesia, Thailand, Vietnam, Tiongkok, dan Korea.

Tentang Tim The Valuator

Tim The Valuator terdiri dari tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria UGM angkatan 2022:

  • Rafael Wicaksono Hadi

  • Victorius Chendryanto

  • Dewa Ayu Maharani Adithi Kirana

Ketiganya tampil memukau dengan bimbingan Dr. Danang Teguh Qoyyimi, dosen Program Studi Ilmu Aktuaria UGM. Penampilan mereka yang elegan dengan balutan busana nasional dipadu penyampaian ide yang lugas dan atraktif berhasil memikat perhatian dewan juri dan audiens.

Inovasi ORBIS: Dynamic Copay Modeling untuk Asuransi Kesehatan

Tim The Valuator, yang beranggotakan tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria angkatan 2022 – Rafael Wicaksono Hadi, Victorius Chendryanto, dan Dewa Ayu Maharani Adithi Kirana – serta dibimbing oleh Dr. Danang Teguh Qoyyimi, memperkenalkan inovasi sistem bernama ORBIS (Dynamic Copay Modeling System).

ORBIS dirancang untuk menjawab dua persoalan utama dalam asuransi kesehatan: inflasi medis yang terus meningkat dan ketidakefisienan cost-sharing. Dengan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI), ORBIS menawarkan solusi pembagian biaya kesehatan yang lebih adil, adaptif, dan berbasis nilai.

Sistem ini terdiri dari empat lapisan utama:

  1. Smart Health Triage Assistant (OrbisChat) – membantu peserta menavigasi keluhan kesehatan secara cerdas.
  2. Care-Value Score (CVS) – menilai nilai klinis dan efisiensi biaya layanan kesehatan.
  3. Dynamic Copay – menyesuaikan besaran copay secara real-time berdasarkan nilai perawatan.
  4. Behavioral Bonus Credits – memberikan insentif kredit bagi perilaku sehat yang dapat digunakan untuk mengurangi biaya di masa depan.

Dengan inovasi ini, ORBIS tidak hanya berfokus pada pengendalian biaya klaim, tetapi juga pada peningkatan perilaku konsumsi layanan kesehatan yang lebih bijak, transparan, dan personal.

Apresiasi Dewan Juri

Kompetisi GAIP Insurance Innovation Competition 2025 menghadirkan juri yang terdiri dari para praktisi senior dan eksekutif industri asuransi internasional, mulai dari CEO perusahaan asuransi multinasional, konsultan industri, hingga akademisi ternama. Keberadaan para juri dari latar belakang yang beragam ini menjadikan proses penilaian berlangsung komprehensif, dengan menekankan aspek inovasi, keberlanjutan, keterterapan solusi, serta potensi dampaknya terhadap industri asuransi global.

Dalam sesi final, presentasi Tim The Valuator dari UGM dinilai mampu menggabungkan analisis mendalam dengan penyampaian yang sederhana, lugas, dan komunikatif. Ms. Min Hung Cheng, CEO GAIP, yang juga menjadi juri utama, menekankan bahwa kekuatan tim UGM terletak pada kemampuan mereka untuk mengomunikasikan masalah yang kompleks secara mudah dipahami, sekaligus menghadirkan solusi yang relevan dengan tantangan nyata industri asuransi kesehatan. “Slogan yang mereka sampaikan, Healthcare should be about who gets the right care at the right time, and for the right reasons, sangat menyentuh karena mengingatkan kita bahwa inti dari layanan kesehatan bukan sekadar angka dan biaya, tetapi manusia dan kualitas hidup,” ungkap Ms. Cheng.

Selain itu, juri juga mengapresiasi gaya presentasi interaktif tim UGM yang melibatkan audiens sejak awal, serta penggunaan bahasa Inggris yang fasih dan percaya diri. Hal ini membedakan mereka dari beberapa tim negara lain yang cenderung masih terbatas dalam penyampaian ide karena menggunakan bahasa lokal pada tahap sebelumnya. Dengan demikian, UGM mampu menunjukkan keunggulan tidak hanya dari sisi ide, tetapi juga kemampuan komunikasi internasional.

Persaingan dalam kompetisi ini terbilang sangat ketat. Juara kedua diraih oleh tim dari University of Melbourne (Australia) yang mengangkat inovasi di bidang kesehatan mental, khususnya perlindungan dan mitigasi risiko terkait penyebaran berita bohong (hoax) yang dapat memperburuk kondisi psikologis masyarakat. Inovasi ini mendapat perhatian karena relevan dengan era digital saat ini, di mana kesehatan mental sering dipengaruhi oleh informasi yang beredar luas tanpa verifikasi.

Sementara itu, juara ketiga berhasil diraih oleh tim dari Nanyang Technological University (Singapura) yang membawakan topik Unemployment Insurance. Inovasi ini menyoroti pentingnya perlindungan finansial bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat ketidakpastian ekonomi global, disrupsi teknologi, maupun krisis kesehatan publik.

Kehadiran berbagai topik dari negara peserta menunjukkan bahwa kompetisi ini bukan sekadar lomba ide, tetapi juga refleksi nyata atas keragaman tantangan yang dihadapi industri asuransi di berbagai belahan dunia. Mulai dari isu kesehatan fisik, kesehatan mental, perlindungan sosial, hingga digitalisasi layanan, semuanya menjadi bahan diskusi dalam forum ini. Tim UGM berhasil membuktikan bahwa inovasi dari Indonesia tidak kalah relevan dan bahkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap solusi global.

Ajang Networking dan Kolaborasi Global

Lebih dari sekadar kompetisi, GAIP Insurance Innovation Competition juga menjadi ajang bertukar ide dan membangun jejaring global bagi mahasiswa dari berbagai negara. Para peserta tidak hanya mempresentasikan inovasi, tetapi juga terlibat dalam diskusi, mentoring, dan forum interaktif dengan praktisi industri. Hal ini memberikan pengalaman berharga untuk memahami tantangan nyata dalam industri asuransi di berbagai negara dan membuka peluang kolaborasi riset maupun profesional di masa depan.

Dukungan Sponsor dan Hadiah

Kompetisi GAIP 2025 mendapat dukungan penuh dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sebagai sponsor utama. Manulife Indonesia tidak hanya berperan dalam mendukung penyelenggaraan acara local round di ITB, Indonesia, tetapi juga memberikan penghargaan berupa pembiayaan perjalanan bagi tim pemenang untuk mewakili Indonesia di babak global di NTU Singapura pada 15 Agustus 2025.

Dukungan ini menjadi bentuk nyata komitmen Manulife Indonesia dalam mendorong inovasi, mengembangkan talenta muda, dan memperkuat ekosistem industri asuransi di Indonesia maupun di tingkat global.

Apresiasi terhadap Mentor

Tim The Valuator menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing Dr. Danang Teguh Qoyyimi, serta para mentor: Yohan Dharmawan, FSA, MSc, QRGP, Paul Setio Kartono, FSAI, FIIS, Rianto A. Djojosugito, Ph.D., FSAI, dan Yusman yang telah memberikan pendampingan dan masukan berharga sejak tahap awal kompetisi di tingkat nasional.

Penutup

Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa UGM tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga di panggung global dengan membawa solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan industri. UGM berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswanya dalam mengembangkan ide-ide kreatif yang berdampak positif bagi masyarakat, industri, dan bangsa.

Penulis: Danang Teguh Qoyyimi
Dokumentasi: Tim The Valuator

Read More
Translate