Search
Search
Search

SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur

Mahasiswa Statistika Kembangkan Inovasi AI untuk Infrastruktur Industri dan Deteksi Cacat Infrastruktur hingga Raih Juara 1 di National Statistic Challenge UB

Ajang National Statistic Challenge (NSC) 2024 yang digelar Universitas Brawijaya (UB), Malang, menjadi kompetisi bergengsi bagi mahasiswa berbakat di bidang statistika dan data science dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hanna Marie dan Daffa Elgo, mahasiswa Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), turut ambil bagian dengan menyajikan esai komprehensif yang menyoroti inovasi berbasis Artificial Intelligence (AI).

Dari tiga cabang yang dilombakan—analisis data, ISEI (Innovative Statistical Essay Idea), dan infografis—tim ini memilih mendalami cabang ISEI. Mereka mengusung tema infrastruktur industri dengan gagasan inovasi berupa situs berbasis multi-model artificial intelligence yang mampu mendeteksi anomali atau cacat pada aset infrastruktur.

“Kami memilih fokus pada perspektif infrastruktur industri karena melihat potensi besar aplikasi AI untuk deteksi kerusakan aset. Inovasi kami dilengkapi fitur pelokalisasian kerusakan yang memungkinkan identifikasi lokasi kerusakan secara akurat, sehingga memudahkan proses perbaikan,” ungkap Hanna Marie.

ini dirancang untuk membantu industri dalam memelihara dan memantau infrastruktur secara lebih efektif, sekaligus meningkatkan efisiensi dalam manajemen aset industri.

Puncak kompetisi ini adalah grand final yang diselenggarakan secara langsung di Malang. Pada tahap ini, Hanna dan Daffa mempresentasikan gagasan mereka di hadapan juri yang terdiri dari para ahli statistik dan praktisi industri. “Rasanya sangat berkesan bisa mempresentasikan inovasi kami di hadapan juri dan audiens. Dukungan dan kritik yang kami terima benar-benar membuka wawasan untuk menyempurnakan ide ini ke depannya,” ujar Hanna.

NSC tidak hanya menjadi ajang untuk mengasah kemampuan analisis data, tetapi juga platform eksplorasi peran AI dalam menyelesaikan masalah nyata di berbagai sektor. Inovasi Hanna dan Daffa diharapkan dapat terus dikembangkan untuk memberikan manfaat nyata bagi dunia industri, khususnya dalam pemeliharaan dan peningkatan kualitas infrastruktur.

Kegiatan ini turut mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas melalui pembelajaran di kampus yang mempersiapkan mahasiswa untuk berkompetisi. Selain itu, gagasan berbasis teknologi AI yang mereka ajukan relevan dengan SDG 9, yakni Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan infrastruktur.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi:  Hanna Marie Oktavia
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kolaborasi FMIPA UGM Bersama Banyumanik Research Center melalui Pengabdian kepada Masyarakat dalam Rangka Branding dan Marketing untuk Pengembangan Bisnis Desa serta Pembuatan Pupuk Hayati

Sabtu, 9 November 2024, di Padukuhan Banyumanik, Kalurahan Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, telah berlangsung kolaborasi strategis antara tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (PKM FMIPA UGM) dengan Banyumanik Research Center (BRC). Acara ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat desa Wunung, Pacarejo, dan Mulo dalam meningkatkan keterampilan branding dan pemasaran, sekaligus memperkenalkan teknologi pembuatan pupuk hayati.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, seperti pengelola BRC, Ibu Sri Astuti Soedjoko; Lurah Pacarejo, Bapak Suhadi; serta tim dosen PKM FMIPA UGM. Dalam sambutannya, Ibu Sri Astuti mengungkapkan rasa syukur atas inisiatif FMIPA UGM yang membawa ilmu dan keterampilan baru ke masyarakat. “Kerja sama ini adalah wujud nyata pemberdayaan masyarakat, membantu mereka mengembangkan usaha secara mandiri,” ujarnya.

Lurah Pacarejo, Bapak Suhadi, turut mengapresiasi kolaborasi tersebut. “Pacarejo adalah kelurahan terbesar di DIY dengan penduduk terbanyak di Gunungkidul. Kehadiran BRC sebagai magnet kemajuan telah membawa banyak tamu hebat ke wilayah kami. Kami berterima kasih atas pendampingan yang diberikan,” ucapnya.

Dr. Wiwit Suryanto, M.Si., dari FMIPA UGM, juga menyampaikan pandangannya. Ia berharap kolaborasi ini dapat menginspirasi desa-desa di sekitar Pacarejo untuk menjadi mandiri dan tidak bergantung berlebihan pada pihak luar. FMIPA UGM, katanya, melihat potensi besar di wilayah ini, dan kerja sama bersama masyarakat adalah langkah strategis untuk mengembangkannya.

Sesi inti diisi oleh Dra. Ani Setyopratiwi, M.Si., yang memberikan paparan tentang pentingnya kualitas, moralitas, dan inovasi dalam membangun bisnis berkelanjutan. Sesi ini dilanjutkan oleh pelatihan “Kompos Plus dengan Cendawan Trichoderma” yang dipandu oleh Ibu Sri Astuti. Pelatihan ini memperkenalkan peserta pada manfaat Trichoderma sebagai agen pengompos dan penerapannya dalam pertanian ramah lingkungan.

Kolaborasi ini sejalan dengan berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk SDGs nomor 3 (Kesehatan yang Baik), 4 (Pendidikan Berkualitas), 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), 15 (Ekosistem Darat), serta 17 (Kemitraan untuk Tujuan). Dengan pelatihan branding dan pemasaran, acara ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, mendorong terciptanya lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Di sisi lain, pelatihan pembuatan pupuk hayati berkontribusi pada praktik pertanian berkelanjutan dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Chairunnisa Anggun Setiono
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

FMIPA UGM Gelar IEEE ICARES 2024 dalam Rangka Mendorong Inovasi, Efisiensi, Solusi, dan Kolaborasi Global untuk Masa Depan Teknologi Kedirgantaraan

IEEE International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology (ICARES) 2024 telah digelar di Auditorium Lantai 7 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) pada 8 November 2024, dengan format bauran yang memungkinkan partisipasi baik secara langsung maupun virtual.

Konferensi ini menghadirkan berbagai pakar terkemuka dari lingkup nasional hingga internasional. Beberapa pembicara utama di antaranya adalah Dr. rer. nat. Herlan Darmawan, S.Si., M.Sc., Sekretaris Program Studi Geofisika FMIPA UGM; Dr. Ing. M. Mukhyadi, S.T., M.Kom., Senior Engineer di Pusat Riset Teknologi Satelit Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); Prof. Caner Ozdemir, Profesor di Department of Electrical and Electronics Engineering, Mersin Üniversitesi, Turki; serta Ms. Tiziana Bonapace, Director of Information and Communication Technology and Disaster Risk Reduction division, United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN ESCAP).

Beragam topik inovatif dibahas dalam konferensi ini, termasuk teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan mikro-satelit, sistem komunikasi mobile untuk aplikasi maritim dan darat, desain kontrol stokastik pada kendaraan kedirgantaraan, serta penginderaan jarak jauh berbasis gelombang mikro. Selain itu, teknologi Search and Rescue (SAR), pemrosesan Big SAR Data, dan aplikasi ilmu data serta Artificial Intelligence (AI) dalam kedirgantaraan dan geosains menjadi sorotan utama dalam diskusi para pembicara.

“Pengembangan satelit kecil lebih mudah karena dana dan infrastruktur yang kita miliki terbatas. Maka, kita bisa mempercepat prosesnya dari tahap konsep, lanjut ke desain, komponen, dan pengembangan. Kemudian, kita bisa melakukan uji coba sederhana di dalam negeri karena ini tidak membutuhkan ruang lingkup atau infrastruktur yang terlalu besar,” ujar Dr. Ing. Mukhyadi, menyoroti pentingnya efisiensi dan inovasi dalam teknologi satelit kecil untuk mempercepat kemajuan teknologi di tengah keterbatasan.

Konferensi ICARES 2024 juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam mendukung SDGs ke-4, acara ini berupaya memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata dengan menyediakan wawasan keilmuan yang mendalam di berbagai bidang. Selain itu, dukungan terhadap pengembangan infrastruktur teknologi kedirgantaraan yang inovatif dan efisien menjadikan konferensi ini selaras dengan SDGs ke-9 yang menekankan pentingnya industri, inovasi, dan infrastruktur. Kehadiran pakar dari berbagai negara juga menunjukkan komitmen ICARES 2024 dalam mendorong kerja sama global, sesuai dengan nilai SDGs ke-17 tentang kemitraan internasional.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nur Hidayat
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Prianto

Read More

Bawa Gagasan Smart Warehouse, Mahasiswa FMIPA Sabet Juara 3 dalam Kompetisi Esai Indonesian Towards Net-Zero Emission

Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) kembali menunjukkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Kali ini, Feivel Jethro Ezhekiel dan Dearmen Chandro Rumasingap berhasil meraih juara ketiga dalam kompetisi esai inovasi bertajuk Indonesia Towards Net-Zero Emission. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).

Dalam kompetisi tersebut, kedua mahasiswa UGM ini mengusung gagasan inovatif berupa Smart Warehouse berbasis teknologi Automated Guided Vehicle (AGV) yang terintegrasi dengan komunikasi berbasis blockchain. Teknologi ini dirancang untuk mendukung efisiensi logistik sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. “Banyak sekali wawasan yang kami dapatkan selama sesi kelas umum sebelum kompetisi, terutama mengenai kondisi Indonesia dalam mengejar target net-zero emission,” ujar Jethro. Ia juga menambahkan bahwa dukungan Toyota, seperti dalam pengembangan mobil hybrid dan listrik, memberikan perspektif baru yang memperkaya proses inovasi mereka.

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan FMIPA UGM, tetapi juga memberikan inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi. Prestasi ini mendukung terciptanya ekosistem pendidikan yang berkualitas, sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas. Selain itu, inovasi Smart Warehouse yang mereka gagas relevan dengan tantangan global di bidang lingkungan dan teknologi, sejalan dengan SDGs poin ke-9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Lebih jauh lagi, konsep tersebut berkontribusi pada pencapaian SDGs ke-13 tentang Perubahan Iklim melalui upaya nyata dalam mengurangi emisi karbon.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nur Hidayat
Dokumentasi : Feivel Jethro Ezhekiel

Read More

Kisah Inspiratif Mu’amar Musa Lulus Program Doktor Matematika dengan IPK Sempurna di Usia Muda

Memilih matematika sebagai bidang studi dari jenjang sarjana hingga doktor, Mu’amar Musa Nurwigantara, atau akrab disapa Mu’amar, menjadi sorotan dalam Wisuda Program Doktor Periode III pada April 2024. Ia berhasil meraih IPK sempurna 4,0 dalam Program Doktor Matematika, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, dan lulus tepat waktu di usia 25 tahun.

“Sejak menempuh S1, saya memang memiliki target untuk menjadi akademisi, sehingga saya mempersiapkan diri untuk melanjutkan ke S2. Bersyukur, saya mendapat beasiswa PMDSU yang mewajibkan fast track, yaitu S2 dalam satu tahun dan langsung lanjut ke S3 di Matematika UGM,” ujar Mu’amar.

Mu’amar, yang sangat menyukai bidang aljabar, aktif memberikan les dan membantu proyek penelitian dosen pembimbingnya sambil menunggu pendaftaran untuk menjadi dosen. Selama studi doktoral, ia melakukan penelitian di bidang aljabar, khususnya riset matematika yang menghasilkan teorema beserta pembuktiannya. Penelitiannya berfokus pada sistem aljabar yang mencakup operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian, serta bagaimana perubahan dalam sistem tersebut memengaruhi sifat-sifat matematisnya. Dalam matematika, penelitian seperti ini berkaitan dengan teori ring dan teori modul.

Mu’amar pun menyebutkan bahwa perjalanannya hingga lulus dari program doctor pun dilalui beberapa tantangan.“Selama penelitian, tantangan terbesar saya adalah memenuhi tuntutan akademik dan persyaratan beasiswa, termasuk kewajiban untuk publikasi dua artikel di jurnal bereputasi,” ungkap Mu’amar.

Mu’amar memulai penelitian doktoralnya pada Juli 2020 dan menyelesaikan tahap penulisan pada Juli 2023. Ketertarikannya pada aljabar dipupuk sejak semester awal saat ia terinspirasi oleh cara mengajar Prof. Dr. Sri Wahyuni, S.U., dosen aljabar di FMIPA UGM. Konsistensi yang ia bangun sejak S1 mendorongnya untuk mendalami topik-topik lanjutan dalam aljabar, bahkan jika topik tersebut belum banyak dipelajari di UGM atau di Indonesia. Hal ini membuatnya terbuka untuk berkolaborasi dengan peneliti lain, baik dari luar UGM maupun luar negeri, yang memiliki fokus sejalan di bidang aljabar.

Inspirasi dan ketekunan Mu’amar dalam mendalami aljabar mencerminkan upaya FMIPA UGM dalam mendukung mahasiswanya untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Dukungan ini sejalan dengan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan menyediakan fasilitas dan dorongan bagi pendidikan yang berkelanjutan dan SDGS poin 9 melalui upaya mendukung pengembangan teknologi inovatif dengan penelitian di bidang aljabar.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Mu’amar Musa Nurwigantara
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa S-3 Kimia UGM Kembangkan Teknologi Sensor dari Transformasi Limbah Plastik melalui Karbon Dot

Masalah lingkungan akibat penumpukan plastik kian menjadi perhatian karena sampai saat ini belum ada solusi konkret untuk pengelolaan sampah plastik. Plastik sendiri mengandung karbon dalam jumlah besar, mencapai 84%. Namun, masih sedikit yang mengetahui bahwa kandungan karbon pada plastik berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan material karbon dot.

Melalui penelitian yang dilakukan dalam Program S-3 Kimia Universitas Gadjah Mada, Ratih Lestari berhasil mengembangkan penelitian tentang karbon dot untuk pemanfaatan sampah plastik dalam bidang sensor dan fotokatalis, dengan tujuan mengubah limbah plastik menjadi material yang memiliki nilai tambah.

“Untuk saat ini, hasil penelitian masih dalam tahap riset dan belum diaplikasikan ke masyarakat. Harapan ke depan tentu ada, tetapi dibutuhkan penelitian lebih lanjut,” ujar Ratih Lestari.

Penelitian ini menghasilkan material karbon dot yang bisa digunakan untuk aplikasi sensor ion logam dan fotokatalis dalam reaksi oksidasi. Rencananya, alat sensor kit berbasis karbon dot akan dibuat untuk mendeteksi ion logam Fe3+.  Dalam wawancara secara daring, Ratih mengungkapkan bahwa salah satu kendala dalam riset ini adalah keterbatasan instrumen di Universitas Gadjah Mada.

“Penelitian saya sempat mengalami kendala karena keterbatasan instrumen. Oleh karena itu, saya melakukan kolaborasi penelitian di Hokkaido University, di mana tersedia instrumen untuk real-time analysis gas chromatography yang belum ada di Indonesia,” jelas Ratih.

Selama di Hokkaido University, Ratih harus mengoperasikan instrumen secara mandiri dengan bantuan bimbingan teknis. Kendala bahasa juga sempat dirasakan, mengingat laboratorium di Hokkaido University didominasi oleh peneliti Jepang dan Tiongkok. Meski demikian, berbagai tantangan ini membuahkan hasil yang signifikan, yaitu optimalisasi reaksi oksidasi (termasuk pengaturan waktu, pelarut, dan massa fotokatalis) serta karakterisasi material menggunakan teknik HRTEM (High-Resolution Transmission Electron Microscopy), spektroskopi Raman, dan XPS (X-ray Photoelectron Spectroscopy).

Perjuangan Ratih dalam penelitian ini mencerminkan komitmen Fakultas MIPA UGM dalam mendukung pendidikan berkualitas bagi mahasiswanya melalui penyediaan fasilitas dan dukungan yang berkelanjutan, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. SDGS poin 9 upaya ini mendukung pengembangan teknologi inovatif dengan menciptakan karbon dot dari limbah plastik yang berpotensi mendukung sektor industri dalam menyediakan solusi berkelanjutan untuk limbah, SDGS poin 11 melalui enelitian ini turut membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mendukung kota yang berkelanjutan dengan mengurangi limbah plastik melalui teknologi sensor dan fotokatalis dan SDGS poin 13 yaitu pengelolaan limbah plastik dapat mengurangi jejak karbon dan emisi yang dihasilkan dari pembuangan dan pembakaran plastik, sehingga turut mengurangi dampak negatif terhadap perubahan iklim.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Ratih Lestari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

FMIPA UGM Gandeng Volantis untuk Gali Potensi Teknologi untuk Masa Depan Indonesia

Salah satu pendiri Volantis sekaligus alumni FMIPA UGM, Bachtiar Rifai, S.Si., M.IST., memberikan sambutan pada Konferensi Pers Jogja Innovator Summit (JIS) 2024 yang diadakan pada 18 Oktober 2024. Ia menjelaskan alasan Volantis bermitra dengan FMIPA UGM, yakni karena potensi besar fakultas ini dalam bidang sains dan teknologi.

“Perkembangan teknologi saat ini tidak hanya bersifat eksponensial, tetapi asimptotik, yang berarti peluangnya sangat besar,” ungkap Bachtiar. Menurutnya, Yogyakarta kaya akan sumber daya intelektual, namun sayangnya belum memiliki hubungan industri yang kuat. Di sinilah peran Volantis masuk untuk mengisi celah tersebut.

Volantis, sebagai akselerator, berkomitmen untuk menjalankan tahap-tahap akuisisi inovasi dari setiap departemen, dengan target melahirkan sepuluh startup per departemen. Proses akselerasi ini meliputi pendanaan riset, pelatihan, hingga tamat yang melibatkan investor nasional dan internasional. “Tujuan kami adalah menciptakan inovator dan wirausahawan berbasis teknologi,” tambah Bachtiar.

Inisiatif Volantis bersama FMIPA UGM ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, yaitu “Pendidikan Berkualitas,” karena mendukung pendidikan tinggi berbasis penelitian yang memfasilitasi pengembangan keterampilan dan pengetahuan relevan untuk memenuhi kebutuhan industri modern. Selain itu, inisiatif ini mendukung SDGs nomor 8, “Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi,” dengan menciptakan lapangan kerja berkelanjutan dan memacu pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi di Indonesia. Program akselerasi ini juga sejalan dengan SDGs nomor 9, “Industri, Inovasi, dan Infrastruktur,” karena mempromosikan pengembangan industri berbasis riset dan inovasi yang kuat dan berkelanjutan. Terakhir, inisiatif ini mendukung SDGs nomor 17, “Kemitraan untuk Mencapai Tujuan,” melalui kerja sama erat antara universitas, akselerator, dan industri. Kolaborasi lintas sektor ini penting untuk memperkuat jaringan kemitraan yang efektif dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Jogja Innovator Summit 2024 dari Sudut Pandang Universitas sebagai Kolaborasi Baru FMIPA UGM dari Sains Menuju Teknologi Terapan

Prof. Ir. Sang Komplang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D., mewakili Direktorat Bisnis UGM, menyampaikan dukungannya dalam acara Jogja Innovator Summit (JIS) 2024 di FMIPA UGM pada 18 Oktober 2024. Menurutnya, pendirian akselerator di FMIPA merupakan langkah krusial untuk mendorong inovasi berbasis sains agar dapat mencapai tahap komersialisasi.

“Dari sains ke bisnis, inilah tantangan besar saat ini. Dengan adanya kolaborasi ini, kami berharap fakultas dapat menjadi dapur inovasi yang memperkuat universitas,” ungkap Prof. Sang Komplang.

Beliau juga menyebut bahwa kolaborasi ini menjadi babak baru bagi FMIPA UGM, di mana fakultas diharapkan dapat berperan penting dalam pengembangan teknologi terapan serta mendorong pertumbuhan startup. UGM, yang saat ini memiliki 35 perusahaan spin-off, berharap model ini dapat diterapkan di fakultas lain untuk memperkuat ekosistem inovasi di tingkat universitas.

“Pada November mendatang, UGM juga akan menggelar Global Innovation and Future Technology Summit, yang menjadi bukti komitmen kami dalam memperkuat sinergi lintas universitas dan industri,” tambah beliau.

Inisiatif ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, yaitu “Pendidikan Berkualitas,” dengan mempromosikan pendidikan berbasis inovasi yang relevan dan berkelanjutan serta membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan di era modern. Selain itu, inisiatif ini sejalan dengan SDGs nomor 9, “Industri, Inovasi, dan Infrastruktur,” karena kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat perkembangan industri berbasis riset, menciptakan teknologi baru, dan menyediakan lapangan kerja yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Terakhir, inisiatif ini mendukung SDGs nomor 17, “Kemitraan untuk Mencapai Tujuan,” melalui kerja sama erat antara universitas, akselerator, dan industri. Kemitraan ini memperkuat kolaborasi lintas sektor yang penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara efektif.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Statistika Kembangkan Inovasi AI untuk Infrastruktur Industri dan Deteksi Cacat Infrastruktur hingga Raih Juara 1 di National Statistic Challenge UB

Ajang National Statistic Challenge (NSC) 2024 yang digelar Universitas Brawijaya (UB), Malang, menjadi kompetisi bergengsi bagi mahasiswa berbakat di bidang statistika dan data science dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hanna Marie dan Daffa Elgo, mahasiswa Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), turut ambil bagian dengan menyajikan esai komprehensif yang menyoroti inovasi berbasis Artificial Intelligence (AI).

Dari tiga cabang yang dilombakan—analisis data, ISEI (Innovative Statistical Essay Idea), dan infografis—tim ini memilih mendalami cabang ISEI. Mereka mengusung tema infrastruktur industri dengan gagasan inovasi berupa situs berbasis multi-model artificial intelligence yang mampu mendeteksi anomali atau cacat pada aset infrastruktur.

“Kami memilih fokus pada perspektif infrastruktur industri karena melihat potensi besar aplikasi AI untuk deteksi kerusakan aset. Inovasi kami dilengkapi fitur pelokalisasian kerusakan yang memungkinkan identifikasi lokasi kerusakan secara akurat, sehingga memudahkan proses perbaikan,” ungkap Hanna Marie.

ini dirancang untuk membantu industri dalam memelihara dan memantau infrastruktur secara lebih efektif, sekaligus meningkatkan efisiensi dalam manajemen aset industri.

Puncak kompetisi ini adalah grand final yang diselenggarakan secara langsung di Malang. Pada tahap ini, Hanna dan Daffa mempresentasikan gagasan mereka di hadapan juri yang terdiri dari para ahli statistik dan praktisi industri. “Rasanya sangat berkesan bisa mempresentasikan inovasi kami di hadapan juri dan audiens. Dukungan dan kritik yang kami terima benar-benar membuka wawasan untuk menyempurnakan ide ini ke depannya,” ujar Hanna.

NSC tidak hanya menjadi ajang untuk mengasah kemampuan analisis data, tetapi juga platform eksplorasi peran AI dalam menyelesaikan masalah nyata di berbagai sektor. Inovasi Hanna dan Daffa diharapkan dapat terus dikembangkan untuk memberikan manfaat nyata bagi dunia industri, khususnya dalam pemeliharaan dan peningkatan kualitas infrastruktur.

Kegiatan ini turut mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas melalui pembelajaran di kampus yang mempersiapkan mahasiswa untuk berkompetisi. Selain itu, gagasan berbasis teknologi AI yang mereka ajukan relevan dengan SDG 9, yakni Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan infrastruktur.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi:  Hanna Marie Oktavia
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kolaborasi FMIPA UGM Bersama Banyumanik Research Center melalui Pengabdian kepada Masyarakat dalam Rangka Branding dan Marketing untuk Pengembangan Bisnis Desa serta Pembuatan Pupuk Hayati

Sabtu, 9 November 2024, di Padukuhan Banyumanik, Kalurahan Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, telah berlangsung kolaborasi strategis antara tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (PKM FMIPA UGM) dengan Banyumanik Research Center (BRC). Acara ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat desa Wunung, Pacarejo, dan Mulo dalam meningkatkan keterampilan branding dan pemasaran, sekaligus memperkenalkan teknologi pembuatan pupuk hayati.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, seperti pengelola BRC, Ibu Sri Astuti Soedjoko; Lurah Pacarejo, Bapak Suhadi; serta tim dosen PKM FMIPA UGM. Dalam sambutannya, Ibu Sri Astuti mengungkapkan rasa syukur atas inisiatif FMIPA UGM yang membawa ilmu dan keterampilan baru ke masyarakat. “Kerja sama ini adalah wujud nyata pemberdayaan masyarakat, membantu mereka mengembangkan usaha secara mandiri,” ujarnya.

Lurah Pacarejo, Bapak Suhadi, turut mengapresiasi kolaborasi tersebut. “Pacarejo adalah kelurahan terbesar di DIY dengan penduduk terbanyak di Gunungkidul. Kehadiran BRC sebagai magnet kemajuan telah membawa banyak tamu hebat ke wilayah kami. Kami berterima kasih atas pendampingan yang diberikan,” ucapnya.

Dr. Wiwit Suryanto, M.Si., dari FMIPA UGM, juga menyampaikan pandangannya. Ia berharap kolaborasi ini dapat menginspirasi desa-desa di sekitar Pacarejo untuk menjadi mandiri dan tidak bergantung berlebihan pada pihak luar. FMIPA UGM, katanya, melihat potensi besar di wilayah ini, dan kerja sama bersama masyarakat adalah langkah strategis untuk mengembangkannya.

Sesi inti diisi oleh Dra. Ani Setyopratiwi, M.Si., yang memberikan paparan tentang pentingnya kualitas, moralitas, dan inovasi dalam membangun bisnis berkelanjutan. Sesi ini dilanjutkan oleh pelatihan “Kompos Plus dengan Cendawan Trichoderma” yang dipandu oleh Ibu Sri Astuti. Pelatihan ini memperkenalkan peserta pada manfaat Trichoderma sebagai agen pengompos dan penerapannya dalam pertanian ramah lingkungan.

Kolaborasi ini sejalan dengan berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk SDGs nomor 3 (Kesehatan yang Baik), 4 (Pendidikan Berkualitas), 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), 15 (Ekosistem Darat), serta 17 (Kemitraan untuk Tujuan). Dengan pelatihan branding dan pemasaran, acara ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, mendorong terciptanya lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Di sisi lain, pelatihan pembuatan pupuk hayati berkontribusi pada praktik pertanian berkelanjutan dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Chairunnisa Anggun Setiono
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

FMIPA UGM Gelar IEEE ICARES 2024 dalam Rangka Mendorong Inovasi, Efisiensi, Solusi, dan Kolaborasi Global untuk Masa Depan Teknologi Kedirgantaraan

IEEE International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology (ICARES) 2024 telah digelar di Auditorium Lantai 7 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) pada 8 November 2024, dengan format bauran yang memungkinkan partisipasi baik secara langsung maupun virtual.

Konferensi ini menghadirkan berbagai pakar terkemuka dari lingkup nasional hingga internasional. Beberapa pembicara utama di antaranya adalah Dr. rer. nat. Herlan Darmawan, S.Si., M.Sc., Sekretaris Program Studi Geofisika FMIPA UGM; Dr. Ing. M. Mukhyadi, S.T., M.Kom., Senior Engineer di Pusat Riset Teknologi Satelit Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); Prof. Caner Ozdemir, Profesor di Department of Electrical and Electronics Engineering, Mersin Üniversitesi, Turki; serta Ms. Tiziana Bonapace, Director of Information and Communication Technology and Disaster Risk Reduction division, United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN ESCAP).

Beragam topik inovatif dibahas dalam konferensi ini, termasuk teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan mikro-satelit, sistem komunikasi mobile untuk aplikasi maritim dan darat, desain kontrol stokastik pada kendaraan kedirgantaraan, serta penginderaan jarak jauh berbasis gelombang mikro. Selain itu, teknologi Search and Rescue (SAR), pemrosesan Big SAR Data, dan aplikasi ilmu data serta Artificial Intelligence (AI) dalam kedirgantaraan dan geosains menjadi sorotan utama dalam diskusi para pembicara.

“Pengembangan satelit kecil lebih mudah karena dana dan infrastruktur yang kita miliki terbatas. Maka, kita bisa mempercepat prosesnya dari tahap konsep, lanjut ke desain, komponen, dan pengembangan. Kemudian, kita bisa melakukan uji coba sederhana di dalam negeri karena ini tidak membutuhkan ruang lingkup atau infrastruktur yang terlalu besar,” ujar Dr. Ing. Mukhyadi, menyoroti pentingnya efisiensi dan inovasi dalam teknologi satelit kecil untuk mempercepat kemajuan teknologi di tengah keterbatasan.

Konferensi ICARES 2024 juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam mendukung SDGs ke-4, acara ini berupaya memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata dengan menyediakan wawasan keilmuan yang mendalam di berbagai bidang. Selain itu, dukungan terhadap pengembangan infrastruktur teknologi kedirgantaraan yang inovatif dan efisien menjadikan konferensi ini selaras dengan SDGs ke-9 yang menekankan pentingnya industri, inovasi, dan infrastruktur. Kehadiran pakar dari berbagai negara juga menunjukkan komitmen ICARES 2024 dalam mendorong kerja sama global, sesuai dengan nilai SDGs ke-17 tentang kemitraan internasional.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nur Hidayat
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Prianto

Read More

Bawa Gagasan Smart Warehouse, Mahasiswa FMIPA Sabet Juara 3 dalam Kompetisi Esai Indonesian Towards Net-Zero Emission

Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) kembali menunjukkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Kali ini, Feivel Jethro Ezhekiel dan Dearmen Chandro Rumasingap berhasil meraih juara ketiga dalam kompetisi esai inovasi bertajuk Indonesia Towards Net-Zero Emission. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).

Dalam kompetisi tersebut, kedua mahasiswa UGM ini mengusung gagasan inovatif berupa Smart Warehouse berbasis teknologi Automated Guided Vehicle (AGV) yang terintegrasi dengan komunikasi berbasis blockchain. Teknologi ini dirancang untuk mendukung efisiensi logistik sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. “Banyak sekali wawasan yang kami dapatkan selama sesi kelas umum sebelum kompetisi, terutama mengenai kondisi Indonesia dalam mengejar target net-zero emission,” ujar Jethro. Ia juga menambahkan bahwa dukungan Toyota, seperti dalam pengembangan mobil hybrid dan listrik, memberikan perspektif baru yang memperkaya proses inovasi mereka.

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan FMIPA UGM, tetapi juga memberikan inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi. Prestasi ini mendukung terciptanya ekosistem pendidikan yang berkualitas, sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas. Selain itu, inovasi Smart Warehouse yang mereka gagas relevan dengan tantangan global di bidang lingkungan dan teknologi, sejalan dengan SDGs poin ke-9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Lebih jauh lagi, konsep tersebut berkontribusi pada pencapaian SDGs ke-13 tentang Perubahan Iklim melalui upaya nyata dalam mengurangi emisi karbon.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nur Hidayat
Dokumentasi : Feivel Jethro Ezhekiel

Read More

Kisah Inspiratif Mu’amar Musa Lulus Program Doktor Matematika dengan IPK Sempurna di Usia Muda

Memilih matematika sebagai bidang studi dari jenjang sarjana hingga doktor, Mu’amar Musa Nurwigantara, atau akrab disapa Mu’amar, menjadi sorotan dalam Wisuda Program Doktor Periode III pada April 2024. Ia berhasil meraih IPK sempurna 4,0 dalam Program Doktor Matematika, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, dan lulus tepat waktu di usia 25 tahun.

“Sejak menempuh S1, saya memang memiliki target untuk menjadi akademisi, sehingga saya mempersiapkan diri untuk melanjutkan ke S2. Bersyukur, saya mendapat beasiswa PMDSU yang mewajibkan fast track, yaitu S2 dalam satu tahun dan langsung lanjut ke S3 di Matematika UGM,” ujar Mu’amar.

Mu’amar, yang sangat menyukai bidang aljabar, aktif memberikan les dan membantu proyek penelitian dosen pembimbingnya sambil menunggu pendaftaran untuk menjadi dosen. Selama studi doktoral, ia melakukan penelitian di bidang aljabar, khususnya riset matematika yang menghasilkan teorema beserta pembuktiannya. Penelitiannya berfokus pada sistem aljabar yang mencakup operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian, serta bagaimana perubahan dalam sistem tersebut memengaruhi sifat-sifat matematisnya. Dalam matematika, penelitian seperti ini berkaitan dengan teori ring dan teori modul.

Mu’amar pun menyebutkan bahwa perjalanannya hingga lulus dari program doctor pun dilalui beberapa tantangan.“Selama penelitian, tantangan terbesar saya adalah memenuhi tuntutan akademik dan persyaratan beasiswa, termasuk kewajiban untuk publikasi dua artikel di jurnal bereputasi,” ungkap Mu’amar.

Mu’amar memulai penelitian doktoralnya pada Juli 2020 dan menyelesaikan tahap penulisan pada Juli 2023. Ketertarikannya pada aljabar dipupuk sejak semester awal saat ia terinspirasi oleh cara mengajar Prof. Dr. Sri Wahyuni, S.U., dosen aljabar di FMIPA UGM. Konsistensi yang ia bangun sejak S1 mendorongnya untuk mendalami topik-topik lanjutan dalam aljabar, bahkan jika topik tersebut belum banyak dipelajari di UGM atau di Indonesia. Hal ini membuatnya terbuka untuk berkolaborasi dengan peneliti lain, baik dari luar UGM maupun luar negeri, yang memiliki fokus sejalan di bidang aljabar.

Inspirasi dan ketekunan Mu’amar dalam mendalami aljabar mencerminkan upaya FMIPA UGM dalam mendukung mahasiswanya untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Dukungan ini sejalan dengan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan menyediakan fasilitas dan dorongan bagi pendidikan yang berkelanjutan dan SDGS poin 9 melalui upaya mendukung pengembangan teknologi inovatif dengan penelitian di bidang aljabar.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Mu’amar Musa Nurwigantara
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa S-3 Kimia UGM Kembangkan Teknologi Sensor dari Transformasi Limbah Plastik melalui Karbon Dot

Masalah lingkungan akibat penumpukan plastik kian menjadi perhatian karena sampai saat ini belum ada solusi konkret untuk pengelolaan sampah plastik. Plastik sendiri mengandung karbon dalam jumlah besar, mencapai 84%. Namun, masih sedikit yang mengetahui bahwa kandungan karbon pada plastik berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan material karbon dot.

Melalui penelitian yang dilakukan dalam Program S-3 Kimia Universitas Gadjah Mada, Ratih Lestari berhasil mengembangkan penelitian tentang karbon dot untuk pemanfaatan sampah plastik dalam bidang sensor dan fotokatalis, dengan tujuan mengubah limbah plastik menjadi material yang memiliki nilai tambah.

“Untuk saat ini, hasil penelitian masih dalam tahap riset dan belum diaplikasikan ke masyarakat. Harapan ke depan tentu ada, tetapi dibutuhkan penelitian lebih lanjut,” ujar Ratih Lestari.

Penelitian ini menghasilkan material karbon dot yang bisa digunakan untuk aplikasi sensor ion logam dan fotokatalis dalam reaksi oksidasi. Rencananya, alat sensor kit berbasis karbon dot akan dibuat untuk mendeteksi ion logam Fe3+.  Dalam wawancara secara daring, Ratih mengungkapkan bahwa salah satu kendala dalam riset ini adalah keterbatasan instrumen di Universitas Gadjah Mada.

“Penelitian saya sempat mengalami kendala karena keterbatasan instrumen. Oleh karena itu, saya melakukan kolaborasi penelitian di Hokkaido University, di mana tersedia instrumen untuk real-time analysis gas chromatography yang belum ada di Indonesia,” jelas Ratih.

Selama di Hokkaido University, Ratih harus mengoperasikan instrumen secara mandiri dengan bantuan bimbingan teknis. Kendala bahasa juga sempat dirasakan, mengingat laboratorium di Hokkaido University didominasi oleh peneliti Jepang dan Tiongkok. Meski demikian, berbagai tantangan ini membuahkan hasil yang signifikan, yaitu optimalisasi reaksi oksidasi (termasuk pengaturan waktu, pelarut, dan massa fotokatalis) serta karakterisasi material menggunakan teknik HRTEM (High-Resolution Transmission Electron Microscopy), spektroskopi Raman, dan XPS (X-ray Photoelectron Spectroscopy).

Perjuangan Ratih dalam penelitian ini mencerminkan komitmen Fakultas MIPA UGM dalam mendukung pendidikan berkualitas bagi mahasiswanya melalui penyediaan fasilitas dan dukungan yang berkelanjutan, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. SDGS poin 9 upaya ini mendukung pengembangan teknologi inovatif dengan menciptakan karbon dot dari limbah plastik yang berpotensi mendukung sektor industri dalam menyediakan solusi berkelanjutan untuk limbah, SDGS poin 11 melalui enelitian ini turut membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mendukung kota yang berkelanjutan dengan mengurangi limbah plastik melalui teknologi sensor dan fotokatalis dan SDGS poin 13 yaitu pengelolaan limbah plastik dapat mengurangi jejak karbon dan emisi yang dihasilkan dari pembuangan dan pembakaran plastik, sehingga turut mengurangi dampak negatif terhadap perubahan iklim.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Ratih Lestari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

FMIPA UGM Gandeng Volantis untuk Gali Potensi Teknologi untuk Masa Depan Indonesia

Salah satu pendiri Volantis sekaligus alumni FMIPA UGM, Bachtiar Rifai, S.Si., M.IST., memberikan sambutan pada Konferensi Pers Jogja Innovator Summit (JIS) 2024 yang diadakan pada 18 Oktober 2024. Ia menjelaskan alasan Volantis bermitra dengan FMIPA UGM, yakni karena potensi besar fakultas ini dalam bidang sains dan teknologi.

“Perkembangan teknologi saat ini tidak hanya bersifat eksponensial, tetapi asimptotik, yang berarti peluangnya sangat besar,” ungkap Bachtiar. Menurutnya, Yogyakarta kaya akan sumber daya intelektual, namun sayangnya belum memiliki hubungan industri yang kuat. Di sinilah peran Volantis masuk untuk mengisi celah tersebut.

Volantis, sebagai akselerator, berkomitmen untuk menjalankan tahap-tahap akuisisi inovasi dari setiap departemen, dengan target melahirkan sepuluh startup per departemen. Proses akselerasi ini meliputi pendanaan riset, pelatihan, hingga tamat yang melibatkan investor nasional dan internasional. “Tujuan kami adalah menciptakan inovator dan wirausahawan berbasis teknologi,” tambah Bachtiar.

Inisiatif Volantis bersama FMIPA UGM ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, yaitu “Pendidikan Berkualitas,” karena mendukung pendidikan tinggi berbasis penelitian yang memfasilitasi pengembangan keterampilan dan pengetahuan relevan untuk memenuhi kebutuhan industri modern. Selain itu, inisiatif ini mendukung SDGs nomor 8, “Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi,” dengan menciptakan lapangan kerja berkelanjutan dan memacu pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi di Indonesia. Program akselerasi ini juga sejalan dengan SDGs nomor 9, “Industri, Inovasi, dan Infrastruktur,” karena mempromosikan pengembangan industri berbasis riset dan inovasi yang kuat dan berkelanjutan. Terakhir, inisiatif ini mendukung SDGs nomor 17, “Kemitraan untuk Mencapai Tujuan,” melalui kerja sama erat antara universitas, akselerator, dan industri. Kolaborasi lintas sektor ini penting untuk memperkuat jaringan kemitraan yang efektif dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Jogja Innovator Summit 2024 dari Sudut Pandang Universitas sebagai Kolaborasi Baru FMIPA UGM dari Sains Menuju Teknologi Terapan

Prof. Ir. Sang Komplang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D., mewakili Direktorat Bisnis UGM, menyampaikan dukungannya dalam acara Jogja Innovator Summit (JIS) 2024 di FMIPA UGM pada 18 Oktober 2024. Menurutnya, pendirian akselerator di FMIPA merupakan langkah krusial untuk mendorong inovasi berbasis sains agar dapat mencapai tahap komersialisasi.

“Dari sains ke bisnis, inilah tantangan besar saat ini. Dengan adanya kolaborasi ini, kami berharap fakultas dapat menjadi dapur inovasi yang memperkuat universitas,” ungkap Prof. Sang Komplang.

Beliau juga menyebut bahwa kolaborasi ini menjadi babak baru bagi FMIPA UGM, di mana fakultas diharapkan dapat berperan penting dalam pengembangan teknologi terapan serta mendorong pertumbuhan startup. UGM, yang saat ini memiliki 35 perusahaan spin-off, berharap model ini dapat diterapkan di fakultas lain untuk memperkuat ekosistem inovasi di tingkat universitas.

“Pada November mendatang, UGM juga akan menggelar Global Innovation and Future Technology Summit, yang menjadi bukti komitmen kami dalam memperkuat sinergi lintas universitas dan industri,” tambah beliau.

Inisiatif ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, yaitu “Pendidikan Berkualitas,” dengan mempromosikan pendidikan berbasis inovasi yang relevan dan berkelanjutan serta membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan di era modern. Selain itu, inisiatif ini sejalan dengan SDGs nomor 9, “Industri, Inovasi, dan Infrastruktur,” karena kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat perkembangan industri berbasis riset, menciptakan teknologi baru, dan menyediakan lapangan kerja yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Terakhir, inisiatif ini mendukung SDGs nomor 17, “Kemitraan untuk Mencapai Tujuan,” melalui kerja sama erat antara universitas, akselerator, dan industri. Kemitraan ini memperkuat kolaborasi lintas sektor yang penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara efektif.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More
Translate