Search
Search
Search

SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur

Puluhan Tahun Menjadi Dosen, Simak Perjalanan Roto Raih Gelar Guru Besar

Balai Senat Universitas Gadjah Mada menjadi saksi suasana haru dan bangga atas perjuangan Prof. Drs. Roto, S.Si., M.Eng., Ph.D. dalam meraih gelar guru besar pada Selasa, 14 Mei 2024 melalui penelitiannya yang berjudul Analisis Kimia Berbasis Quartz Resonator dan Aplikasinya. Dengan perlahan, Prof. Roto mencoba menyampaikan apresiasi atas capaian dan perjalanannya hingga berada pada saat ini.

“Saya persembahkan capaian ini untuk Departemen Kimia, tempat berkarya para guru dan mentor saya selama ini. Terima kasih telah membuka jalan bagi saya untuk menimba ilmu dan mengabdi di Departemen Kimia terbaik di Indonesia. Demikian pula bimbingan dan arahan yang tak pernah hendti dari mentor dan para rekan sejawat,” papar Prof. Roto.

Pria kelahiran 56 tahun lalu tersebut menyelesaikan studi di tanah kelahirannya yaitu Purworejo, Jawa Tengah melalui SD Negeri Wero Ngombol, SMP Panca Marga Bhakti 5 Purworejo, SMA Panca Marga Bhakti 1 Purworejo, hingga menyelesaikan program sarjana di Kimia FMIPA UGM, program magister di Keio University Japan, dan doktor di University New Brunswick Canada.

Setelah menamatkan studi di Fisika UGM, Prof. Roto mendedikasikan dirinya sebagai seorang dosen di Fisika UGM sejak tahun 1991. Hingga saat ini, Prof. Roto turut dipercaya sebagai Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan dengan deretan peran penting lainnya di berbagai sektor lembaga akreditasi. Beliau menjadi Wakil Direktur dari Lembaga Akreditasi Sains Alam dan Ilmu Formal (LAMSAMA), Asesor International Royal Society of Chemistry London England, Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, dan Reviewer penelitian di lingkungan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dikti.

Dari hasil penelitian Prof. Roto sebagai guru besar, penelitiannya memiliki keberanfaatan dalam aplikasinya di bidang lingkungan untuk pemantauan pencemaran, di bidang kesehatan dan kedokteran untuk diagnosis penyakit, dan di bidang keamanan pangan untuk mendeteksi patogen dalam makanan. Kemudian, disampaikan juga mengenai potensi pengembangan riset dan aplikasi Quartz Crystal Microbalance di masa depan.

“Saya bersyukur menjadi bagian dari UGM khususnya di Departemen Fisika sehingga dapat belajar dan berkembang bersama,” ungkap Prof. Roto.

Kiprah dan dRotokasi Prof. Roto di bidang kimia menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan melalui riset yang dilakukan dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi yang dilakukan untuk bidang kesehatan, kemanann pangan, dan lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Datu Maulana Ahmad

Read More

Bertahan Hidup di Masjid saat Kuliah, Simak Perjuangan Edi Suharyadi Raih Gelar Guru Besar

Balai Senat Universitas Gadjah Mada menjadi saksi suasana haru dan bangga atas perjuangan Prof. Dr. Eng. Edi Suharyadi, S.Si., M.Si., M.Eng. dalam meraih gelar guru besar pada Selasa, 7 Mei 2024. Dengan perlahan, Prof. Edi mencoba mengenang bagaimana perjalanannya hingga berada pada saat ini.

“Terima kasih juga kepada sahabat saya di Masjid Nurul Islam Jalan Kaliurang Km. 5,6 di mana saya pernah tinggal bersama dan menjadi marbot selama 5 tahun sejak tahun 1995 hingga tahun 2000,” kenang Prof. Edi.

Pria kelahiran 49 tahun lalu tersebut menyelesaikan studi di tanah kelahirannya yaitu Madura, Jawa Timur melalui SD Negeri Polangan 1 Sampang, SMPN 1 Sampang, SMAN 1 Madura, hingga menyelesaikan program sarjana hingga magister di FMIPA UGM serta program magister dan doktor di Waseda University dan Nagoya University. Sejak kecil, Prof. Edi bercita-cita ingin menjadi seorang peneliti. Konsistensi dan sikap disiplin yang dimiliki sejak kecil telah membawanya hingga meraih apa yang diinginkan yaitu menjadi seorang peneliti sekaligus dosen.

“Beliau adalah sosok yang disiplin kepada kami keluarga,” ujar Fauzan, putra dari Prof. Edi.

Setelah menamatkan studi di Fisika UGM, Prof. Edi mendedikasikan dirinya sebagai seorang dosen di Fisika UGM. Hingga saat ini, Prof. Edi telah membentuk tim riset yang mengakomodasi 42 mahasiswa dari jenjang sarjana hingga doktor untuk memberikan kesempatan belajar dan penelitian di bidang fisika. Dari hasil penelitian Prof. Edi sebagai guru besar, penelitiannya memiliki keberanfaatan dalam aplikasi di bidang kesehatan seperti penghancur sel kanker, penghantar obat, dan untuk degradasi limbah.

“Saya bersyukur menjadi bagian dari UGM khususnya di Departemen Fisika sehingga dapat belajar dan berkembang bersama,” ungkap Prof. Edi.

Kiprah dan dedikasi Prof. Edi di bidang fisika menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan melalui riset yang dilakukan dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi yang dilakukan untuk bidang kesehatan seperti penghancur sel kanker, penghantar obat, dan untuk degradasi limbah.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Datu Maulana Ahmad

Read More

Puluhan Tahun Teliti Magnet, Edi Suharyadi Raih Gelar Guru besar di Bidang Ilmu Fisika Material

Prof. Dr. Eng. Edi Suharyadi, S.Si., M.Si., M.Eng. resmi dikukuhkan sebagai guru besar pada Selasa, 7 Mei 2024 di Balai Senat Universitas Gadjah Mada. Dengan penelitian berjudul Perkembangan Riset Bidang Nanomaterial Magnetik dan Aplikasinya, Prof. Edi akhirnya menyandang guru besar dalam Bidang Ilmu Fisika Material.

“Topik yang saya angkat tersebut didasarkan atas penelitian Kemagnetan dan Material Magnetik yang saya mulai sejak menempuh program Magister di Fisika UGM pada tahun 1998. Kemagnetan dan Material Magnetik merupakan cabang dari bidang Fisika dan Kimia, khususnya Ilmu Material,” ucap Prof. Edi dalam pidato yang disampaikan Selasa (7/5).

Dalam pengantar pidatonya, Prof. Edi menjelaskan mengenai tema penelitiannya yaitu terkait magnet. Beliau menjelaskan bahwa dalam 2 abad terakhir, kemajuan penelitian bidang magnet permanen semakin pesat dan memainkan banyak peran besar. Bahan magnet merupakan komponen penting dari komputer bahkan dalam industri, ruang angkasa, kesehatan, dan lingkungan. Pertumbuhan penggunaan bahan magnet sebagian besar disebabkan oleh peningkatan sifat magnetik yang memungkinkan merancang perangkat yang lebih kecil, lebih ringan, dan lebih efisien.

“Atas keluasan aplikasi nanomaterial magnetik, penelitian bidang ini terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Ini menjadi tantangan bagi para peneliti bidang material magnetik untuk terus melakukan penelitian lintas bidang dan transdisipliner. Tidak hanya Fisika dan Kimia, tapi juga Kedokteran, Lingkungan, Pertanian, Farmasi, Teknologi Informasi, dan lain sebagainya,” papar Prof. Edi.

Secara umum, Prof. Edi menyampaikan riwayat singkat penemuan, pengembangan aplikasi nanomaterial magnetik, dan beberapa contoh aplikasinya sebagai biosensor, penghantaran obat, dan untuk degradasi limbah. Kemudian, disampaikan juga mengenai potensi pengembangan riset dan aplikasi nanomaterial magnetik di masa depan.

Kiprah dan dedikasi Prof. Edi di bidang fisika menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan melalui riset yang dilakukan dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi yang dilakukan untuk biosensor, penghantaran obat, dan untuk degradasi limbah.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Datu Maulana Ahmad

Read More

Satu Dekade Lebih Bersinergi Bersama, FMIPA UGM dan Taman Pintar Kawal Potensi Taman Budaya Embung Giwangan

FMIPA UGM bersama dengan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta yang dalam hal ini instansi yang menaungi Taman Budaya Embung Giwangan melangsungkan pertemuan pada Kamis, 4 April 2024. Pertemuan dilaksakan langsung di lokasi kerja sama yaitu Taman Budaya Embung Giwangan. Dalam hal ini, Yetti Martanti selaku Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta memimpin langsung jalannya rapat.

Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., memberikan sambutan dan menyatakan dukungan terhadap program kerja sama mengenai potensi lokasi yang akan dilakukan.

“Kami dari FMIPA UGM sangat antusias dalam kegiatan kerja sama yang ada. Dalam hal ini telah hadir juga dosen-dosen yang mumpuni seperti Prof. Jazi yang ahli di bidang robotika,” papar Kuwat.

FMIPA UGM turut mendukung melalui keterlibatan para peneliti baik dosen atau mahasiswa yang memiliki kompetensi dalam kerja sama yang akan dilakukan. Beberapa inovasi yang ditawarkan adalah produk dari robotika dan AI (kecerdasan buatan) untuk menunjang lokasi Taman Budaya seperti tempat sampah pintar serta penyusunan konsep adaptasi smart city yang dapat diaplikasikan di Taman Budaya.

Yetti Martanti selaku Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta memberikan apresiasi terhadap FMIPA UGM dan memberikan pemaparan terkait potensi yang bisa dikembangkan bersama dengan FMIPA UGM.

“Kami telah lebih dari 10 tahun menjalin kerja sama dengan FMIPA UGM melalui keterlibatan berbagai lapisan masyarakat seperti pameran, lomba, dan loka karya yang bersifat edukatif. Harapannya, dengan adanya kerja sama ini akan ada inovasi untuk pengembangan potensi dari Taman Budaya Embung Giwangan,” papar Yetti.

Kolaborasi yang dilakukan FMIPA UGM bersama Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterlibatan mahasiswa dan dosen untuk pendidikan keberlanjutan dalam inovasi Taman Budaya. Selain itu, kolaborasi yang dilakukan merupakan implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui teknologi dan inovasi yang akan dikembangkan bersama.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Datu Maulana Ahmad

Read More

Department of Physics FMIPA UGM Held Seminar on Medical Physics: Nanophotosensitizer with Natural Bioreductants to Increase the Efficacy of Antibacterial Effects

Prof. Suryani presented material on Nanophotosensitizer (Photo: Febriska)

The Physics Department of FMIPA UGM held a seminar titled “Nanophotosensitizer with Natural Bioreductants to Increase the Efficacy of Antibacterial Effects” on Wednesday, Mar 27th 2024, virtually. The speaker at this event was Prof. Dr. Suryani Dyah Astuti, M.Sc., a researcher and lecturer from Universitas Airlangga. This seminar was held with the hope of expanding knowledge increasing public interest in medical physics and providing information about downstream products beneficial for the community. Seminar participants came not only from lecturers, researchers, and students but also from the general public.

“One of the serious challenges in the field of health is the increasing antibiotic resistance by pathogenic microorganisms causing infections. Resistant organisms can withstand the effects of antimicrobial drugs such as antibiotics, antivirals, and others. As a result, the use of standard treatments becomes ineffective in combating infections. Photodynamic inactivation therapy (PDI) offers an alternative route utilizing silver nanoparticles synthesized from grape seeds as nano photosensitizers that enhance antibacterial efficacy. PDI method is a non-invasive, non-ionizing photon-based method that is safe and effective in killing infection-causing microbes,” said Prof. Suryani.

Prof. Suryani presented material on photophysics (Photo: Febriska)

The material presented was an introduction to research results beneficial to the community, such as in the medical sector. For example, the utilization of local raw materials from local plant extracts as reductants for green synthesis of nanoparticles that are safe and have antibacterial properties by the activities contained in plants.

“How do we commercialize research products and establish partnerships to support the commercialization process?” asked one of the participants. Then, Prof. Suryani explained the commercialization scheme with partners. “The way is to share with supportive partners. Research nowadays tends to be commercialized. So, we need to optimize production first so that the prototype is mature for large-scale production. Then, conduct test markets such as product introduction. It can be done by providing the product for trial. Next, inquire about the results and then contact the partner. So, start optimizing for industrial scale. It is essential for us to have a team in collaboration, for example, involving doctors or other professions,” said Prof. Suryani.

The presentation of research product results from medical physics reflects SDG number 3, Good Health and Well-being, to the community to be utilized in daily life, especially in the field of health such as affordable drugs and biomedical treatment. In addition, the presentation of the technical flow of research product commercialization encourages lecturers and researchers to collaborate with industries for the commercialization of research results, thus reflecting SDG number 9, Industry, Innovation, and Infrastructure.

Keywords: Nanophotosensitizer, biomedical, medical treatment, good health and well-being, industry

Author: Febriska Noor Fitriana

Photos: Febriska Noor Fitriana

Read More

Department of Physics FMIPA UGM Holds Nanofiber Application Seminar: Sharing Knowledge about the Benefits of Nanofiber

The speaker delivered a presentation on nanofiber (Photo: Hero)

Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences UGM held a seminar on “Nanofiber Application as Active Layer of Gas Sensor and Air Filtration Membrane” on Wednesday, March 20th, 2024 at the Department of Physics UGM Conference Room in a mixed mode (online and offline). The speaker at this event was Rizky Aflaha, S.Si, a doctoral student of the Department of Physics. This seminar was held in the hope of expanding knowledge and increasing public interest in nanofiber.

Seminar participants not only came from lecturers, researchers, and students at UGM but also from other educational institutions such as students from UIN Makassar.

“Can this sensor distinguish between this gas and another gas? What changes in physical properties occur so that it can detect gas differences?” asked Farid, a seminar participant.

“This is still a mystery. So, what can be reviewed is chemically through the interactions that occur,” explained Rizky.

The material presented was the result of research from Rizky Aflaha, S.Si, who was guided by Prof. Kuwat Triyana (Dean of FMIPA UGM) and Prof. Roto (Vice Dean of FMIPA UGM) with the title “Nanofiber Membrane with Superhydrophobic Characteristics and High-Temperature Resistance for ISO 16890 Standard Air Filter Membrane Applications”. The presentation of the material began with a recap of the research journey since 2020, followed by an explanation of electrospun nanofiber which applies the electrospining method to nanofiber for Quartz Crystal Microbalance (QCM) gas sensors. These nanofibers are also of more structural interest as a coating on air filter membranes due to their hydrophobic properties and small diameter size.

The output of this research project is an insight into nanofiber applications that can be known to the public. The involvement of the wider community such as students outside UGM as participants in the event reflects SDGs point number 4 (Quality Education) and SDGs point number 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) through the publication of research results in the STEM field to the community. Researchers can also find out the insights and questions of the community towards the implementation of the nanofiber studied as data to encourage the development of research and partnerships to be the implementation of SDGs number 17 (Partnerships to Achieve Goals).

 

Keywords: Nanofiber, filtration, gas, physics

Author: Febriska Noor Fitriana

Photo: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

FMIPA UGM Holds Socialization of Creative Innovation Grants 2024 for FMIPA UGM’s Staff

The Dean of the Faculty of Mathematics and Natural Sciences at UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Sc., guides the audience (Photo: FMIPA UGM Media Team)

FMIPA UGM holds a Socialization on Creative Innovation Grants for the Fiscal Year 2024 for Faculty of Mathematics and Natural Sciences UGM staff on Friday, 8th March 2024, at the Auditorium, 7th floor, FMIPA UGM. These Creative Innovation Grants are a routine program of the faculty aimed at providing support for educational staff to innovate in service improvement focusing on information technology and human resource effectiveness. The socialization begins with the launch of the educational staff creative innovation grants by the Vice Dean for Research and Community Service Affairs at FMIPA UGM.

The Vice Dean for Research and Community Service Affairs at FMIPA UGM, Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, B.Sc., M.Sc., guides the audience (Photo: FMIPA UGM Media Team)

“This is one of FMIPA UGM’s missions to transform in line with current digital technology developments, so we want routine tasks to be automated, and we hope for input from all of you because you understand the business processes,” says Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, B.Sc., M.Sc., Vice Dean for Research and Community Service Affairs at FMIPA UGM. The grant competition is open to all educational staff within FMIPA UGM, with funding ranging from Rp. 5 million to Rp. 20 million for each grant proposal.

“What FMIPA needs is digital transformation; we shouldn’t keep doing routine tasks continuously, so propose to make them systematic,” says Prof. Kuwat Triyana, Dean of FMIPA UGM. The socialization also includes presentations from three representatives of the 2023 Educational Staff Creative Innovation Grant recipients:

  1. Alvin Yovi Dwi Putra with the proposal title “EFFECTIVE, EFFICIENT, AND INTEGRATED ROOM BORROWING MANAGEMENT SYSTEM”.
  2. David Julian Nggebu, S.E., with the proposal title “Procedure and Inventory Management System Governance Faculty of Mathematics and Natural Sciences UGM”, and
  3. Suswiyanti Rahayu, A.Md., with the proposal title “YUDISIUM INFORMATION SYSTEM AT THE FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES, UNIVERSITAS GADJAH MADA”.

Presentation session from grant recipient representatives (Photo: FMIPA UGM Media Team).

Deans and Vice Deans within FMIPA provide an open forum for all educational staff at FMIPA interested in consulting on their creative ideas. The educational staff at FMIPA UGM interested in applying for grant proposals can access further information and guidance through the grant system.

A group photo with the Educational Staff at FMIPA UGM (Photo: FMIPA UGM Media Team)

Through such activities, educational staff are expected to innovate with information technology in more effective and efficient service at FMIPA, reflecting SDGs number 9 through the quality of human resources in the field of technology.

Keywords: grant, innovation, creative, educational staff

Author: Shafa Purnama Sari

Photo: FMIPA UGM Media Team

Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Puluhan Tahun Menjadi Dosen, Simak Perjalanan Roto Raih Gelar Guru Besar

Balai Senat Universitas Gadjah Mada menjadi saksi suasana haru dan bangga atas perjuangan Prof. Drs. Roto, S.Si., M.Eng., Ph.D. dalam meraih gelar guru besar pada Selasa, 14 Mei 2024 melalui penelitiannya yang berjudul Analisis Kimia Berbasis Quartz Resonator dan Aplikasinya. Dengan perlahan, Prof. Roto mencoba menyampaikan apresiasi atas capaian dan perjalanannya hingga berada pada saat ini.

“Saya persembahkan capaian ini untuk Departemen Kimia, tempat berkarya para guru dan mentor saya selama ini. Terima kasih telah membuka jalan bagi saya untuk menimba ilmu dan mengabdi di Departemen Kimia terbaik di Indonesia. Demikian pula bimbingan dan arahan yang tak pernah hendti dari mentor dan para rekan sejawat,” papar Prof. Roto.

Pria kelahiran 56 tahun lalu tersebut menyelesaikan studi di tanah kelahirannya yaitu Purworejo, Jawa Tengah melalui SD Negeri Wero Ngombol, SMP Panca Marga Bhakti 5 Purworejo, SMA Panca Marga Bhakti 1 Purworejo, hingga menyelesaikan program sarjana di Kimia FMIPA UGM, program magister di Keio University Japan, dan doktor di University New Brunswick Canada.

Setelah menamatkan studi di Fisika UGM, Prof. Roto mendedikasikan dirinya sebagai seorang dosen di Fisika UGM sejak tahun 1991. Hingga saat ini, Prof. Roto turut dipercaya sebagai Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan dengan deretan peran penting lainnya di berbagai sektor lembaga akreditasi. Beliau menjadi Wakil Direktur dari Lembaga Akreditasi Sains Alam dan Ilmu Formal (LAMSAMA), Asesor International Royal Society of Chemistry London England, Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, dan Reviewer penelitian di lingkungan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dikti.

Dari hasil penelitian Prof. Roto sebagai guru besar, penelitiannya memiliki keberanfaatan dalam aplikasinya di bidang lingkungan untuk pemantauan pencemaran, di bidang kesehatan dan kedokteran untuk diagnosis penyakit, dan di bidang keamanan pangan untuk mendeteksi patogen dalam makanan. Kemudian, disampaikan juga mengenai potensi pengembangan riset dan aplikasi Quartz Crystal Microbalance di masa depan.

“Saya bersyukur menjadi bagian dari UGM khususnya di Departemen Fisika sehingga dapat belajar dan berkembang bersama,” ungkap Prof. Roto.

Kiprah dan dRotokasi Prof. Roto di bidang kimia menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan melalui riset yang dilakukan dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi yang dilakukan untuk bidang kesehatan, kemanann pangan, dan lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Datu Maulana Ahmad

Read More

Bertahan Hidup di Masjid saat Kuliah, Simak Perjuangan Edi Suharyadi Raih Gelar Guru Besar

Balai Senat Universitas Gadjah Mada menjadi saksi suasana haru dan bangga atas perjuangan Prof. Dr. Eng. Edi Suharyadi, S.Si., M.Si., M.Eng. dalam meraih gelar guru besar pada Selasa, 7 Mei 2024. Dengan perlahan, Prof. Edi mencoba mengenang bagaimana perjalanannya hingga berada pada saat ini.

“Terima kasih juga kepada sahabat saya di Masjid Nurul Islam Jalan Kaliurang Km. 5,6 di mana saya pernah tinggal bersama dan menjadi marbot selama 5 tahun sejak tahun 1995 hingga tahun 2000,” kenang Prof. Edi.

Pria kelahiran 49 tahun lalu tersebut menyelesaikan studi di tanah kelahirannya yaitu Madura, Jawa Timur melalui SD Negeri Polangan 1 Sampang, SMPN 1 Sampang, SMAN 1 Madura, hingga menyelesaikan program sarjana hingga magister di FMIPA UGM serta program magister dan doktor di Waseda University dan Nagoya University. Sejak kecil, Prof. Edi bercita-cita ingin menjadi seorang peneliti. Konsistensi dan sikap disiplin yang dimiliki sejak kecil telah membawanya hingga meraih apa yang diinginkan yaitu menjadi seorang peneliti sekaligus dosen.

“Beliau adalah sosok yang disiplin kepada kami keluarga,” ujar Fauzan, putra dari Prof. Edi.

Setelah menamatkan studi di Fisika UGM, Prof. Edi mendedikasikan dirinya sebagai seorang dosen di Fisika UGM. Hingga saat ini, Prof. Edi telah membentuk tim riset yang mengakomodasi 42 mahasiswa dari jenjang sarjana hingga doktor untuk memberikan kesempatan belajar dan penelitian di bidang fisika. Dari hasil penelitian Prof. Edi sebagai guru besar, penelitiannya memiliki keberanfaatan dalam aplikasi di bidang kesehatan seperti penghancur sel kanker, penghantar obat, dan untuk degradasi limbah.

“Saya bersyukur menjadi bagian dari UGM khususnya di Departemen Fisika sehingga dapat belajar dan berkembang bersama,” ungkap Prof. Edi.

Kiprah dan dedikasi Prof. Edi di bidang fisika menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan melalui riset yang dilakukan dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi yang dilakukan untuk bidang kesehatan seperti penghancur sel kanker, penghantar obat, dan untuk degradasi limbah.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Datu Maulana Ahmad

Read More

Puluhan Tahun Teliti Magnet, Edi Suharyadi Raih Gelar Guru besar di Bidang Ilmu Fisika Material

Prof. Dr. Eng. Edi Suharyadi, S.Si., M.Si., M.Eng. resmi dikukuhkan sebagai guru besar pada Selasa, 7 Mei 2024 di Balai Senat Universitas Gadjah Mada. Dengan penelitian berjudul Perkembangan Riset Bidang Nanomaterial Magnetik dan Aplikasinya, Prof. Edi akhirnya menyandang guru besar dalam Bidang Ilmu Fisika Material.

“Topik yang saya angkat tersebut didasarkan atas penelitian Kemagnetan dan Material Magnetik yang saya mulai sejak menempuh program Magister di Fisika UGM pada tahun 1998. Kemagnetan dan Material Magnetik merupakan cabang dari bidang Fisika dan Kimia, khususnya Ilmu Material,” ucap Prof. Edi dalam pidato yang disampaikan Selasa (7/5).

Dalam pengantar pidatonya, Prof. Edi menjelaskan mengenai tema penelitiannya yaitu terkait magnet. Beliau menjelaskan bahwa dalam 2 abad terakhir, kemajuan penelitian bidang magnet permanen semakin pesat dan memainkan banyak peran besar. Bahan magnet merupakan komponen penting dari komputer bahkan dalam industri, ruang angkasa, kesehatan, dan lingkungan. Pertumbuhan penggunaan bahan magnet sebagian besar disebabkan oleh peningkatan sifat magnetik yang memungkinkan merancang perangkat yang lebih kecil, lebih ringan, dan lebih efisien.

“Atas keluasan aplikasi nanomaterial magnetik, penelitian bidang ini terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Ini menjadi tantangan bagi para peneliti bidang material magnetik untuk terus melakukan penelitian lintas bidang dan transdisipliner. Tidak hanya Fisika dan Kimia, tapi juga Kedokteran, Lingkungan, Pertanian, Farmasi, Teknologi Informasi, dan lain sebagainya,” papar Prof. Edi.

Secara umum, Prof. Edi menyampaikan riwayat singkat penemuan, pengembangan aplikasi nanomaterial magnetik, dan beberapa contoh aplikasinya sebagai biosensor, penghantaran obat, dan untuk degradasi limbah. Kemudian, disampaikan juga mengenai potensi pengembangan riset dan aplikasi nanomaterial magnetik di masa depan.

Kiprah dan dedikasi Prof. Edi di bidang fisika menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan melalui riset yang dilakukan dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi yang dilakukan untuk biosensor, penghantaran obat, dan untuk degradasi limbah.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Datu Maulana Ahmad

Read More

Satu Dekade Lebih Bersinergi Bersama, FMIPA UGM dan Taman Pintar Kawal Potensi Taman Budaya Embung Giwangan

FMIPA UGM bersama dengan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta yang dalam hal ini instansi yang menaungi Taman Budaya Embung Giwangan melangsungkan pertemuan pada Kamis, 4 April 2024. Pertemuan dilaksakan langsung di lokasi kerja sama yaitu Taman Budaya Embung Giwangan. Dalam hal ini, Yetti Martanti selaku Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta memimpin langsung jalannya rapat.

Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., memberikan sambutan dan menyatakan dukungan terhadap program kerja sama mengenai potensi lokasi yang akan dilakukan.

“Kami dari FMIPA UGM sangat antusias dalam kegiatan kerja sama yang ada. Dalam hal ini telah hadir juga dosen-dosen yang mumpuni seperti Prof. Jazi yang ahli di bidang robotika,” papar Kuwat.

FMIPA UGM turut mendukung melalui keterlibatan para peneliti baik dosen atau mahasiswa yang memiliki kompetensi dalam kerja sama yang akan dilakukan. Beberapa inovasi yang ditawarkan adalah produk dari robotika dan AI (kecerdasan buatan) untuk menunjang lokasi Taman Budaya seperti tempat sampah pintar serta penyusunan konsep adaptasi smart city yang dapat diaplikasikan di Taman Budaya.

Yetti Martanti selaku Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta memberikan apresiasi terhadap FMIPA UGM dan memberikan pemaparan terkait potensi yang bisa dikembangkan bersama dengan FMIPA UGM.

“Kami telah lebih dari 10 tahun menjalin kerja sama dengan FMIPA UGM melalui keterlibatan berbagai lapisan masyarakat seperti pameran, lomba, dan loka karya yang bersifat edukatif. Harapannya, dengan adanya kerja sama ini akan ada inovasi untuk pengembangan potensi dari Taman Budaya Embung Giwangan,” papar Yetti.

Kolaborasi yang dilakukan FMIPA UGM bersama Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterlibatan mahasiswa dan dosen untuk pendidikan keberlanjutan dalam inovasi Taman Budaya. Selain itu, kolaborasi yang dilakukan merupakan implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui teknologi dan inovasi yang akan dikembangkan bersama.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Datu Maulana Ahmad

Read More

Department of Physics FMIPA UGM Held Seminar on Medical Physics: Nanophotosensitizer with Natural Bioreductants to Increase the Efficacy of Antibacterial Effects

Prof. Suryani presented material on Nanophotosensitizer (Photo: Febriska)

The Physics Department of FMIPA UGM held a seminar titled “Nanophotosensitizer with Natural Bioreductants to Increase the Efficacy of Antibacterial Effects” on Wednesday, Mar 27th 2024, virtually. The speaker at this event was Prof. Dr. Suryani Dyah Astuti, M.Sc., a researcher and lecturer from Universitas Airlangga. This seminar was held with the hope of expanding knowledge increasing public interest in medical physics and providing information about downstream products beneficial for the community. Seminar participants came not only from lecturers, researchers, and students but also from the general public.

“One of the serious challenges in the field of health is the increasing antibiotic resistance by pathogenic microorganisms causing infections. Resistant organisms can withstand the effects of antimicrobial drugs such as antibiotics, antivirals, and others. As a result, the use of standard treatments becomes ineffective in combating infections. Photodynamic inactivation therapy (PDI) offers an alternative route utilizing silver nanoparticles synthesized from grape seeds as nano photosensitizers that enhance antibacterial efficacy. PDI method is a non-invasive, non-ionizing photon-based method that is safe and effective in killing infection-causing microbes,” said Prof. Suryani.

Prof. Suryani presented material on photophysics (Photo: Febriska)

The material presented was an introduction to research results beneficial to the community, such as in the medical sector. For example, the utilization of local raw materials from local plant extracts as reductants for green synthesis of nanoparticles that are safe and have antibacterial properties by the activities contained in plants.

“How do we commercialize research products and establish partnerships to support the commercialization process?” asked one of the participants. Then, Prof. Suryani explained the commercialization scheme with partners. “The way is to share with supportive partners. Research nowadays tends to be commercialized. So, we need to optimize production first so that the prototype is mature for large-scale production. Then, conduct test markets such as product introduction. It can be done by providing the product for trial. Next, inquire about the results and then contact the partner. So, start optimizing for industrial scale. It is essential for us to have a team in collaboration, for example, involving doctors or other professions,” said Prof. Suryani.

The presentation of research product results from medical physics reflects SDG number 3, Good Health and Well-being, to the community to be utilized in daily life, especially in the field of health such as affordable drugs and biomedical treatment. In addition, the presentation of the technical flow of research product commercialization encourages lecturers and researchers to collaborate with industries for the commercialization of research results, thus reflecting SDG number 9, Industry, Innovation, and Infrastructure.

Keywords: Nanophotosensitizer, biomedical, medical treatment, good health and well-being, industry

Author: Febriska Noor Fitriana

Photos: Febriska Noor Fitriana

Read More

Department of Physics FMIPA UGM Holds Nanofiber Application Seminar: Sharing Knowledge about the Benefits of Nanofiber

The speaker delivered a presentation on nanofiber (Photo: Hero)

Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences UGM held a seminar on “Nanofiber Application as Active Layer of Gas Sensor and Air Filtration Membrane” on Wednesday, March 20th, 2024 at the Department of Physics UGM Conference Room in a mixed mode (online and offline). The speaker at this event was Rizky Aflaha, S.Si, a doctoral student of the Department of Physics. This seminar was held in the hope of expanding knowledge and increasing public interest in nanofiber.

Seminar participants not only came from lecturers, researchers, and students at UGM but also from other educational institutions such as students from UIN Makassar.

“Can this sensor distinguish between this gas and another gas? What changes in physical properties occur so that it can detect gas differences?” asked Farid, a seminar participant.

“This is still a mystery. So, what can be reviewed is chemically through the interactions that occur,” explained Rizky.

The material presented was the result of research from Rizky Aflaha, S.Si, who was guided by Prof. Kuwat Triyana (Dean of FMIPA UGM) and Prof. Roto (Vice Dean of FMIPA UGM) with the title “Nanofiber Membrane with Superhydrophobic Characteristics and High-Temperature Resistance for ISO 16890 Standard Air Filter Membrane Applications”. The presentation of the material began with a recap of the research journey since 2020, followed by an explanation of electrospun nanofiber which applies the electrospining method to nanofiber for Quartz Crystal Microbalance (QCM) gas sensors. These nanofibers are also of more structural interest as a coating on air filter membranes due to their hydrophobic properties and small diameter size.

The output of this research project is an insight into nanofiber applications that can be known to the public. The involvement of the wider community such as students outside UGM as participants in the event reflects SDGs point number 4 (Quality Education) and SDGs point number 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) through the publication of research results in the STEM field to the community. Researchers can also find out the insights and questions of the community towards the implementation of the nanofiber studied as data to encourage the development of research and partnerships to be the implementation of SDGs number 17 (Partnerships to Achieve Goals).

 

Keywords: Nanofiber, filtration, gas, physics

Author: Febriska Noor Fitriana

Photo: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

FMIPA UGM Holds Socialization of Creative Innovation Grants 2024 for FMIPA UGM’s Staff

The Dean of the Faculty of Mathematics and Natural Sciences at UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Sc., guides the audience (Photo: FMIPA UGM Media Team)

FMIPA UGM holds a Socialization on Creative Innovation Grants for the Fiscal Year 2024 for Faculty of Mathematics and Natural Sciences UGM staff on Friday, 8th March 2024, at the Auditorium, 7th floor, FMIPA UGM. These Creative Innovation Grants are a routine program of the faculty aimed at providing support for educational staff to innovate in service improvement focusing on information technology and human resource effectiveness. The socialization begins with the launch of the educational staff creative innovation grants by the Vice Dean for Research and Community Service Affairs at FMIPA UGM.

The Vice Dean for Research and Community Service Affairs at FMIPA UGM, Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, B.Sc., M.Sc., guides the audience (Photo: FMIPA UGM Media Team)

“This is one of FMIPA UGM’s missions to transform in line with current digital technology developments, so we want routine tasks to be automated, and we hope for input from all of you because you understand the business processes,” says Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, B.Sc., M.Sc., Vice Dean for Research and Community Service Affairs at FMIPA UGM. The grant competition is open to all educational staff within FMIPA UGM, with funding ranging from Rp. 5 million to Rp. 20 million for each grant proposal.

“What FMIPA needs is digital transformation; we shouldn’t keep doing routine tasks continuously, so propose to make them systematic,” says Prof. Kuwat Triyana, Dean of FMIPA UGM. The socialization also includes presentations from three representatives of the 2023 Educational Staff Creative Innovation Grant recipients:

  1. Alvin Yovi Dwi Putra with the proposal title “EFFECTIVE, EFFICIENT, AND INTEGRATED ROOM BORROWING MANAGEMENT SYSTEM”.
  2. David Julian Nggebu, S.E., with the proposal title “Procedure and Inventory Management System Governance Faculty of Mathematics and Natural Sciences UGM”, and
  3. Suswiyanti Rahayu, A.Md., with the proposal title “YUDISIUM INFORMATION SYSTEM AT THE FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES, UNIVERSITAS GADJAH MADA”.

Presentation session from grant recipient representatives (Photo: FMIPA UGM Media Team).

Deans and Vice Deans within FMIPA provide an open forum for all educational staff at FMIPA interested in consulting on their creative ideas. The educational staff at FMIPA UGM interested in applying for grant proposals can access further information and guidance through the grant system.

A group photo with the Educational Staff at FMIPA UGM (Photo: FMIPA UGM Media Team)

Through such activities, educational staff are expected to innovate with information technology in more effective and efficient service at FMIPA, reflecting SDGs number 9 through the quality of human resources in the field of technology.

Keywords: grant, innovation, creative, educational staff

Author: Shafa Purnama Sari

Photo: FMIPA UGM Media Team

Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate