Search
Search
Search

SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur

Uji Kelayakan Sensor Magnetik Drone Rakitan Tim Riset Geofisika FMIPA UGM

Tim Riset Geofisika UGM melakukan uji kelayakan terhadap sensor magnetik yang terdapat pada rakitan drone. Alat sensor magnetik yang dirakit pada drone tersebut digunakan untuk mendeteksi benda magnetik di bawah permukaan bumi seperti potensi bahan tambang yang meliputi emas, nikel, tembaga, dan lain-lain. Pengujian dilaksanakan pada Senin, 29 Juli 2024 di Lapangan Sidomoyo, Sleman. Tujuan dari pengujian adalah untuk melihat dan mengetahui noise level yang ditimbulkan oleh motor drone terhadap sensor magnetik.

Dalam masa mendatang, alat ini digunakan di lapangan untuk keperluan survey eksplorasi geothermal (panas bumi) serta mendeteksi potensi tambang yang ada di lapangan. Sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Beban maksimal yang bisa ditanggung dari alat adalah 2,7 kilogram. Hasil rakitan kita hanya 2 kilogram,” papar Pamungkas, selaku Tim Riset Geofisika FMIPA UGM.

Kegiatan pengujian hasil riset tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam merakit sensor magnetik drone.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

Beri Edukasi Literasi Digital, Matematika FMIPA UGM Gelar Workshop Kriptografi dan Aplikasinya dalam Keamanan Siber

Departemen Matematika FMIPA UGM menyelenggarakan Workshop Matematika dalam Kriptografi dan Aplikasinya dalam Keamanan Siber pada Sabtu, 27 Juli 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Acara ini merupakan kolaborasi antara Departemen Matematika UGM dengan Museum Sandi dan Politeknik Sandi dan Siber Negara dalam rangka memberikan edukasi dan sosialisasi perihal literasi digital. Peserta acara terdiri atas pelajar, guru, dan mahasiswa.

Acara ini meghadirkan ahli di bidang kriptografi dan kemanan siber seperti Prof. Dr. Ir. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., selaku dosen Ilmu Komputer dan Elektronika Instrumentasi FMIPA UGM, Arizal S.T., M.T., selaku dosen Politeknik Siber dan Sandi Negara, Uha Isnaini, S.Si., M.Sc., Ph.D., selaku dosen Matematika FMIPA UGM, dan Nurul Qomariasih, M.Si. selaku dosen Politeknik Siber dan Sandi Negara.

“Kegiatan yang sangat baik dan relevan dengan tantangan di era digital karena kriptografi berakar pada nilai matematika yang kompleks. Tujuan untuk meningkatkan literasi digital tentang keamanan siber di kalangan masyarakat. Peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta mendorong kolaborasi antara berbagai instansi dalam menghadapi masalah terkait kriptografi Keamanan Siber. Awal yang baik untuk kolaborasi yang berkelanjutan dengan Poltek BSSN kedepannya,” papar Kuwat Triyana selaku Dekan FMIPA UGM dalam membuka acara.

Rangkaian acara terdiri atas pembukaan, pre-test, pemaparan materi, diskusi dan tanya jawab, serta kunjungan ke Museum Sandi. Berbagai materi yang disampaikan terdiri atas Hardware Security: Kriptografi dalam bentuk Hardware oleh Prof. Jazi, Information Security Awareness oleh Arizal, The Guardians of Privacy: Cryptography Through the Ages oleh Nurul, dan Peran Matematika dan Kriptografi: Perjalanan Menuju Komunikasi yang Aman oleh Uha.

Hadirnya acara Workshop Matematika dalam Kriptografi dan Aplikasinya merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui peningkatan keterampilan di bidang teknologi dan informasi. Di sisi lain, kegiatan ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama dalam peningkatan kapasitas di bidang teknologi komunikasi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Sulaiman Nur Hidayat

Read More

The 6th International Conference on Chemical Science: Dukung Penelitian Kimia untuk Keberlanjutan, Kimia UGM Gelar Konferensi Kimia Internasional

Sebanyak 150 peserta dari 8 negara mengikuti kegiatan The 6th International Conference on Chemical Science yang merupakan Konferesi Kimia Internasional oleh Departemen Kimia FMIPA UGM pada tanggal 24 – 25 Juli 2024. Acara dilaksanakan di Ruang Auditorium FMIPA UGM dengan dihadiri peserta yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Taiwan, Jepang, Irak, Belanda, dan Italia.

Dengan mengusung tema Chemistry for Better Life and Envinronment, acara ini mendorong dan mempertemukan para praktisi dan ahli di bidang kimia dalam melakukan penelitian sekaligus publikasi yang akan turut mendukung keberlangsungan lingkungan di masa depan.

“Kegiatan konferensi ini mendorong warga Kimia untuk mempublikasikan jurnal di jurnal internasional. Harapannya, selain outputnya artikel, ada visualisasi penlitian Kimia yang bisa ditampilkan dan menambah exposure. Hal ini bertujuan untuk membuka orang lain untuk meneliti lebih dalam mengenai penelitian di bidang kimia dan bermanfaat bagi lingkungan,” papar Prof. Dr. rer. nat. Nuryono, M.S., selaku ketua pelaksana The 6th International Conference on Chemical Science.

Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana turut membuka dan mendukung acara ini melalui sambutan yang diberikan. Menurutnya, konferensi ini menjadi ruang penting bagi para peneliti dan akademisi di bidang kimia dalam melakukan kolaborasi riset untuk keberlanjutan dan masa depan di berbagai bidang seperti kesehatan, pangan, dan lingkungan.

Sebanyak 16 poster dan 66 presentasi hadir di acara tersebut. Sesi presentasi tersebut membuka kesempatan luas bagi mahasiswa, peneliti, dan praktisi untuk bertukar pikiran serta membuka peluang kolaborasi riset dan kerja sama dalam penelitian di bidang kimia yang berdampak bagi lingkungan dan keberlanjutan.

The 6th International Conference on Chemical Science sejalan dengan SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkuliatas, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, nomro 15 yaitu Ekosistem Daratan, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui pertukaran ide dan gagasan riset di bidang kimia serta upaya pengembangan penelitian untuk mewujudkan implementasi kimia dalam menjaga dan merestorasi lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Tim Media Kimia UGM

Read More

FMIPA UGM Terima Hibah Aset Negara dari ESDM untuk Dukung Riset Pengelolaan Sumber Daya Indonesia

Universitas Gadjah Mada menerima hibah aset negara atau barang milik negara dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral melalui Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) pada Jumat, 26 Juli 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Sebanyak 17 alat pendukung kegiatan praktikum dan lapangan di bidang eksplorasi sumber daya alam diserahkan kepada Laboratorium Geofisika UGM. Nilai yang terdapat pada keseluruhan alat tersebut adalah Rp. 1.008.797.500.

Acara seremoni serah terima hibah dihadiri oleh Kepala Bagian Umum PSDMBP, Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Sekretaris Direktur Direktorat Aset, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UGM, serta segenap dosen dan pengelola program studi Geofisika UGM.

“Mahasiswa kami ada 60 orang. Kalau alatnya cuman 1 kan yang megang hanya 10 orang. Lainnya hanya lihat saja. Mudah-mudahan alat ini dapat dimanfaatkan seluas-luasnya dan data-datanya dapat digunakan untuk menemukan metode serta riset bersama,” papar Wiwit Suryanto, selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UGM dalam acara seremoni serah terima hibah.

Wiwit juga menyampaikan permasalahan mengenai pengelolaan sumber daya di Indonesia. Pengelolaan yang tidak berhati-hati maka akan berdampak tidak baik juga. Dengan ini, Wiwit menyatakan bahwa fakultas (FMIPA UGM) turut berkomitmen mengelola sumber daya dengan bijaksana melalui dukungan alat-alat yang telah diberikan.

Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Sumartono menyampaikan bahwa adanya agenda hibah aset negara ini merupakan wujud dari pengoptimalan aset negara.

“Kami mengharapkan alat ini dapat berguna dan dioptimalkan di dunia akademik,” kata Sumartono

Agenda serah terima hibah ini turut membuka peluang bagi kampus untuk memenuhi kebutuhan akan alat-alat praktikum dan kegiatan magang bagi mahasiswa.

“Mudah-mudahan kami bisa mendukung pendidikan di Indonesia. Saat ini ada 17 alat yang diserahkan. Tapi, masih ada 6.000 alat-alat yang ada untuk dihibahkan. Silakan koordinasi alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk universitas. Kami juga menerima kegiatan magang bagi mahasiswa,” kata Fitri Purnamasari Luvieta, selaku Kepala Bagian Umum PSDMBP.

Kegiatan serah terima hibah aset negara berupa alat-alat untuk praktikum dan kegiatan lapangan merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui kesempatan magang mahasiswa dan pendidikan untuk keberlanjutan, nomor 7 yaitu Energi Bersih dan Terjangkau melalui dukungan aset terhadap riset energi, fosil, dan batubara, serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama riset dan inovasi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Tumang Fair 2024: FMIPA Siap Mendukung Penguatan UMKM Kerajinan Tembaga Berskala Global

Dekan Fakultas MIPA UGM diundang untuk menghadiri International Copper Craft Festival, Tumang Fair 2024, di Desa Tumang, Cepogo, Boyolali pada tanggal 19 Juli 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya yang dilakukan oleh Desa Tumang untuk mengenalkan produk kerajinan tembaga yang merupakan produk andalan masyarakat setempat kepada mitra potensial untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi agar dapat memenuhi permintaan pasar, baik dari dalam maupun luar negeri.

Kegiatan Tumang Fair 2024 yang berlangsung selama 3 hari yaitu pada tanggal 19 – 21 Juli 2024 ini didukung oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Marsekal TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P, Pemerintah Kabupaten Boyolali, dan Yayasan Ladara Nusantara yang diketuai oleh Ibu Nanik Istumawati.

Dekan Fakultas MIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan bahwa Fakultas MIPA berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada para pengrajin melalui berbagai program seperti studi terkait penyediaan bahan baku dari sumber lokal Indonesia dan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi melalui penggunaan mesin otomatis.

Keterlibatan FMIPA UGM dalam acara tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui studi yang diberikan, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui teknologi, inovasi, dan permesinan, serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kegiatan yang terjalin bersama.

Penulis: Fajar Adi Kusumo
Foto: Fajar Adi Kusumo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tim PKC-KC UGM Ciptakan Awake Berbasis Aplikasi dan Hardware Atasi Kecelakaan Mengantuk dalam Mengemudi

PKM kembali menjadi perbincangan hangat para mahasiswa. Universitas Gadjah Mada memberikan fasilitas berupa pendanaan untuk mahasiswa nya berkarya dan berkembang dalam program ini. Tim PKM-KC Awake atau Advanced Warning for Keeping Eyes Attentive menjadi salah satu tim yang lolos pendanaan dari FMIPA.

Sementara itu, Indonesia sedang menghadapi tantangan serius terkait tingginya jumlah kecelakaan lalu lintas. Solusi dari Tim PKM-KC Awake atau Advanced Warning for Keeping Eyes Attentive adalah  menciptakan sebuah aplikasi dengan software pelengkap dan hardware berupa buzzer alarm serta sprayer. Software ini merupakan bagian bonus dari aplikasi Awake untuk memonitoring pengemudi melalui notifikasi apabila sudah di level tinggi (tingkat kantuknya).

“Nah, kalau pengemudi sudah di tingkat kantuk yang tinggi, di aplikasi Awake akan memunculkan rekomendasi rest area terdekat dan data sejarah kantuk selama pemakaian alat. Selain bisa memantau kondisi jalan karena aplikasi kami terintegrasi dengan google maps bisa juga mengatur nada dering buzzer dan akan ada notif apabila spray habis.” ujar Fanny Aulia mahasiswa Ilmu Aktuaria FMIPA UGM selaku Leader Tim PKM-KC Awake dalam wawancara daring (10/7).

Dengan bimbingan dari Dr. Ahmad Nasikun, S.T., M.Sc. sebagai dosen pembimbing beserta tim yang beranggotakan mahasiswa dari Program Studi Ilmu Aktuaria, Elektronika dan Instrumentasi, Teknologi Informasi, dan Sekolah Vokasi Teknik Rekayasa Perangkat Lunak. Tim berkolaborasi untuk menciptakan aplikasi Awake dengan harapan alat ini dapat diterapkan secara luas di masyarakat Indonesia untuk mengurangi tingkat kecelakaan dalam berkendara.

Dari fungsi aplikasi Awake pengemudi bisa memastikan posisi wajah di kamera alat apabila ada notifikasi kalau spray di alat telah habis. Tim PKM-KC memulai perealisasian aplikasi Awake ini dengan membuat programnya terlebih dahulu. Kemudian, desain aplikasi dengan mengimplementasikan desain ke kotlin. Apabila berhasil,maka akan diintegrasikan back end terkait API yang dihubungkan dengan hardware.

“Untuk jangka panjang dari aplikasi ini, tim kami sedang dalam riset penyempurnaan hardware berupa buzzer alarm dan spray simple. Fitur baru dari aplikasi Awake berupa pemberitahuan rest area terdekat, kondisi jalan, data sejarah kantuk, pengaturan kamera dan nada dering, dan notifikasi simple,” ujar Fanny Aulia.

Implementasi software dan aplikasi ini nantinya dapat mengurangi angka kecelakaan di Indonesia dan menjaga pengemudi tetap bangun apabila lelah dalam mengemudi. Software dan aplikasi ini bisa membantu pengemudi untuk memonitor tingkat kantuk pengemudi. Aplikasi ini, dilengkapi dengan buzzer alarm dan sprayer yang memberikan notifikasi serta rekomendasi rest area terdekat. Penelitian oleh Tim PKM-KC Awake ini turut mengimplementasikan nilai SDGs poin 4 yaitu Pendidikan berkelanjutan berupa FMIPA UGM membantu pendanaan tim PKM-KC untuk merealisasikan inovasi terbaru hasil mahasiswa dan nilai SDGs poin 9 yaitu teknologi inovasi dengan tujuan pembuatan alat Awake untuk mengurangi tingkat kecelakaan di Indonesia.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Tim PKMKC Awake
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Jelang Bertambah Usia, FMIPA UGM Gelar Pembukaan Dies Natalies ke-69

Menuju peringatan hari jadi ke-69, FMIPA UGM gelar acara pembukaan dies natalies pada Jumat, 12 Juli 2024 dengan tema “Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia”. Rangkaian acara dimulai dari senam bersama, pengibaran bendera FMIPA dengan drone, sambutan pimpinan fakultas, pertunjukkan seni, seremoni pemotongan tumpeng, doa bersama, sarapan, pengecekan kesehatan, dan pengundian hadiah atau doorprize.

Ramainya acara datang dari berbagai sivitas FMIPA UGM yang hadir seperti para dosen, mahasiswa, dan karyawan yang memenuhi lapangan FMIPA UGM sebagai lokasi acara sejak pukul 6 pagi. Dalam hal ini, para hadirin juga turut menyimak pesan penting yang terkandung dalam tema dies natalis yang diangkat melalui sambutan yang disampaikan oleh Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng Kuwat Triyana, M.Si.

“Saat ini kita telah memulai produk hilirisasi melalui program jalur industri. Dalam hal ini, FMIPA sudah mendapatkan 5 investor,” papar Kuwat.

Merujuk pada hal tersebut, FMIPA akan terus berkomitmen untuk fokus pada riset yang berkolaborasi dengan mitra industri yang ada sehingga akan berkembang menjadi bisnis atau hilirisasi yang tepat.

Di sela rangkaian pembukaan dies natalies, terdapat 1 buah lokasi yang sejak pagi sudah ramai dikelilingi para sivitas akademik yaitu pada pos pelayanan terpadu yang didukung oleh Health Promotion FMIPA UGM (HPU FMIPA UGM). Para dosen, mahasiswa, dan karyawan mulai mengantre untuk mendapatkan pengecekan dan pemeriksaan kesehatan.

“Rangkaian pengecekan kesehatan ini dimulai dari pendaftaran, screening awal, pengecekan fisik dari tinggi dan berat tubuh serta lingkar perut, pengecekan tekanan darah, dan yang terakhir pengecekan kolestrol, asam urat, dan gula melalui darah yang diambil,” terang Chotimah, selaku Ketua HPU FMIPA UGM.

Antusiasme dari para hadirin terjaga hingga akhir acara karena masih adanya pengundian hadiah atau doorprize. Kalangan mahasiswa turut meramaikan acara karena banyaknya nomor undian mahasiswa yang keluar. Meriahnya acara pembukaan dies natalis dirasakan seluruh lapisan warga FMIPA UGM sehingga turut tidak sabar dalam menyongsong puncak peringatan dies natalis ke-69 pada bulan September mendatang.

Rangkaian acara FMIPA UGM turut mengacu pada SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui senam dan pengecekan kesehatan, nomor 9 yaitu  Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kerja sama riset antara industri dan perguruan tinggi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kemitraan yang terjalin.

Read More

Dorong Hilirisasi Produk Teknologi, FMIPA UGM Kembangkan Drone Berbasis Sensor

Dalam upaya luar biasa untuk mendorong hilirisasi produk-produk teknologi demi mewujudkan kemandirian teknologi bangsa Indonesia, FMIPA UGM mengembangkan berbagai inovasi. Salah satunya adalah drone berbasis sensor. Teknologi tersebut diperkenalkan dalam pembukaan Dies Natalis ke-69 pada Jumat (12/7) sebagai bukti konkret mewujudkan cita-cita besar FMIPA UGM yang tertuang dalam tema Dies Natalis ke-69 yakni Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia.

“Berbeda dari drone biasanya, drone ini diintegrasikan dengan berbagai sensor. Seperti sensor udara dan sensor magnetik dengan kemampuan mengangkat beban hingga  mencapai 10 kg,” ujar Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si.,M.Si., selaku Ketua Acara Dies Natalis FMIPA UGM sekaligus Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama.

Inovasi ini merupakan kolaborasi FMIPA UGM dengan Upstream Research & Technology Innovation (URTI) Pertamina dan melibatkan kontribusi dari mahasiswa Program Studi Elektronika dan Instrumentasi serta mahasiswa Geofisika FMIPA UGM.

style=”text-align: justify;”>Pengembangan inovasi ini ditujukan agar dapat menggantikan peran manusia dalam melakukan survey di lokasi yang berbahaya atau sulit dijangkau seperti hutan lebat, pegunungan, atau daerah dengan kondisi cuaca ekstrem sehingga mampu mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan keselamatan kerja. Selain itu, drone yang dilengkapi berbagai sensor ini juga mampu mengumpulkan data yang lebih akurat dan detail dibandingkan dengan survey konvensional yang dilakukan secara langsung oleh manusia.

Saat ini, inovasi tersebut akan terus dikembangkan melalui pengintegrasian berbagai jenis sensor untuk memperluas potensi penerapannya. Harapannya, pengimplementasian teknologi akan meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keselamatan dalam proses survey dan eksplorasi, serta pemetaan potensi tambang, panas bumi dan sumber daya alam lainnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, hadirnya FMIPA UGM sebagai garda depan dalam mendorong hilirisasi teknologi menjadi cerminan dalam perwujudan SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas pada aspek pendidikan untuk keberlanjutan melalui peluang riset dan studi kepada mahasiswa dan civitas akademika untuk berperan dalam pengembangan teknologi. Dikembangkannya teknologi ini juga menjadi bukti konkret FMIPA UGM dalam mewujudkan SDGs poin nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Insfrastruktur yang mendorong semangat berinovasi dan menghilirisasi teknologi untuk kemandirian teknologi bangsa Indonesia. Selain itu, jalinan kolaborasi yang dibangun oleh FMIPA UGM juga menjadi bukti konkret dalam memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pendidikan maupun teknologi sesuai poin 17 SDGs.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Uji Kelayakan Sensor Magnetik Drone Rakitan Tim Riset Geofisika FMIPA UGM

Tim Riset Geofisika UGM melakukan uji kelayakan terhadap sensor magnetik yang terdapat pada rakitan drone. Alat sensor magnetik yang dirakit pada drone tersebut digunakan untuk mendeteksi benda magnetik di bawah permukaan bumi seperti potensi bahan tambang yang meliputi emas, nikel, tembaga, dan lain-lain. Pengujian dilaksanakan pada Senin, 29 Juli 2024 di Lapangan Sidomoyo, Sleman. Tujuan dari pengujian adalah untuk melihat dan mengetahui noise level yang ditimbulkan oleh motor drone terhadap sensor magnetik.

Dalam masa mendatang, alat ini digunakan di lapangan untuk keperluan survey eksplorasi geothermal (panas bumi) serta mendeteksi potensi tambang yang ada di lapangan. Sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Beban maksimal yang bisa ditanggung dari alat adalah 2,7 kilogram. Hasil rakitan kita hanya 2 kilogram,” papar Pamungkas, selaku Tim Riset Geofisika FMIPA UGM.

Kegiatan pengujian hasil riset tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam merakit sensor magnetik drone.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

Beri Edukasi Literasi Digital, Matematika FMIPA UGM Gelar Workshop Kriptografi dan Aplikasinya dalam Keamanan Siber

Departemen Matematika FMIPA UGM menyelenggarakan Workshop Matematika dalam Kriptografi dan Aplikasinya dalam Keamanan Siber pada Sabtu, 27 Juli 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Acara ini merupakan kolaborasi antara Departemen Matematika UGM dengan Museum Sandi dan Politeknik Sandi dan Siber Negara dalam rangka memberikan edukasi dan sosialisasi perihal literasi digital. Peserta acara terdiri atas pelajar, guru, dan mahasiswa.

Acara ini meghadirkan ahli di bidang kriptografi dan kemanan siber seperti Prof. Dr. Ir. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., selaku dosen Ilmu Komputer dan Elektronika Instrumentasi FMIPA UGM, Arizal S.T., M.T., selaku dosen Politeknik Siber dan Sandi Negara, Uha Isnaini, S.Si., M.Sc., Ph.D., selaku dosen Matematika FMIPA UGM, dan Nurul Qomariasih, M.Si. selaku dosen Politeknik Siber dan Sandi Negara.

“Kegiatan yang sangat baik dan relevan dengan tantangan di era digital karena kriptografi berakar pada nilai matematika yang kompleks. Tujuan untuk meningkatkan literasi digital tentang keamanan siber di kalangan masyarakat. Peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta mendorong kolaborasi antara berbagai instansi dalam menghadapi masalah terkait kriptografi Keamanan Siber. Awal yang baik untuk kolaborasi yang berkelanjutan dengan Poltek BSSN kedepannya,” papar Kuwat Triyana selaku Dekan FMIPA UGM dalam membuka acara.

Rangkaian acara terdiri atas pembukaan, pre-test, pemaparan materi, diskusi dan tanya jawab, serta kunjungan ke Museum Sandi. Berbagai materi yang disampaikan terdiri atas Hardware Security: Kriptografi dalam bentuk Hardware oleh Prof. Jazi, Information Security Awareness oleh Arizal, The Guardians of Privacy: Cryptography Through the Ages oleh Nurul, dan Peran Matematika dan Kriptografi: Perjalanan Menuju Komunikasi yang Aman oleh Uha.

Hadirnya acara Workshop Matematika dalam Kriptografi dan Aplikasinya merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui peningkatan keterampilan di bidang teknologi dan informasi. Di sisi lain, kegiatan ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama dalam peningkatan kapasitas di bidang teknologi komunikasi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Sulaiman Nur Hidayat

Read More

The 6th International Conference on Chemical Science: Dukung Penelitian Kimia untuk Keberlanjutan, Kimia UGM Gelar Konferensi Kimia Internasional

Sebanyak 150 peserta dari 8 negara mengikuti kegiatan The 6th International Conference on Chemical Science yang merupakan Konferesi Kimia Internasional oleh Departemen Kimia FMIPA UGM pada tanggal 24 – 25 Juli 2024. Acara dilaksanakan di Ruang Auditorium FMIPA UGM dengan dihadiri peserta yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Taiwan, Jepang, Irak, Belanda, dan Italia.

Dengan mengusung tema Chemistry for Better Life and Envinronment, acara ini mendorong dan mempertemukan para praktisi dan ahli di bidang kimia dalam melakukan penelitian sekaligus publikasi yang akan turut mendukung keberlangsungan lingkungan di masa depan.

“Kegiatan konferensi ini mendorong warga Kimia untuk mempublikasikan jurnal di jurnal internasional. Harapannya, selain outputnya artikel, ada visualisasi penlitian Kimia yang bisa ditampilkan dan menambah exposure. Hal ini bertujuan untuk membuka orang lain untuk meneliti lebih dalam mengenai penelitian di bidang kimia dan bermanfaat bagi lingkungan,” papar Prof. Dr. rer. nat. Nuryono, M.S., selaku ketua pelaksana The 6th International Conference on Chemical Science.

Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana turut membuka dan mendukung acara ini melalui sambutan yang diberikan. Menurutnya, konferensi ini menjadi ruang penting bagi para peneliti dan akademisi di bidang kimia dalam melakukan kolaborasi riset untuk keberlanjutan dan masa depan di berbagai bidang seperti kesehatan, pangan, dan lingkungan.

Sebanyak 16 poster dan 66 presentasi hadir di acara tersebut. Sesi presentasi tersebut membuka kesempatan luas bagi mahasiswa, peneliti, dan praktisi untuk bertukar pikiran serta membuka peluang kolaborasi riset dan kerja sama dalam penelitian di bidang kimia yang berdampak bagi lingkungan dan keberlanjutan.

The 6th International Conference on Chemical Science sejalan dengan SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkuliatas, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, nomro 15 yaitu Ekosistem Daratan, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui pertukaran ide dan gagasan riset di bidang kimia serta upaya pengembangan penelitian untuk mewujudkan implementasi kimia dalam menjaga dan merestorasi lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Tim Media Kimia UGM

Read More

FMIPA UGM Terima Hibah Aset Negara dari ESDM untuk Dukung Riset Pengelolaan Sumber Daya Indonesia

Universitas Gadjah Mada menerima hibah aset negara atau barang milik negara dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral melalui Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) pada Jumat, 26 Juli 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Sebanyak 17 alat pendukung kegiatan praktikum dan lapangan di bidang eksplorasi sumber daya alam diserahkan kepada Laboratorium Geofisika UGM. Nilai yang terdapat pada keseluruhan alat tersebut adalah Rp. 1.008.797.500.

Acara seremoni serah terima hibah dihadiri oleh Kepala Bagian Umum PSDMBP, Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Sekretaris Direktur Direktorat Aset, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UGM, serta segenap dosen dan pengelola program studi Geofisika UGM.

“Mahasiswa kami ada 60 orang. Kalau alatnya cuman 1 kan yang megang hanya 10 orang. Lainnya hanya lihat saja. Mudah-mudahan alat ini dapat dimanfaatkan seluas-luasnya dan data-datanya dapat digunakan untuk menemukan metode serta riset bersama,” papar Wiwit Suryanto, selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UGM dalam acara seremoni serah terima hibah.

Wiwit juga menyampaikan permasalahan mengenai pengelolaan sumber daya di Indonesia. Pengelolaan yang tidak berhati-hati maka akan berdampak tidak baik juga. Dengan ini, Wiwit menyatakan bahwa fakultas (FMIPA UGM) turut berkomitmen mengelola sumber daya dengan bijaksana melalui dukungan alat-alat yang telah diberikan.

Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Sumartono menyampaikan bahwa adanya agenda hibah aset negara ini merupakan wujud dari pengoptimalan aset negara.

“Kami mengharapkan alat ini dapat berguna dan dioptimalkan di dunia akademik,” kata Sumartono

Agenda serah terima hibah ini turut membuka peluang bagi kampus untuk memenuhi kebutuhan akan alat-alat praktikum dan kegiatan magang bagi mahasiswa.

“Mudah-mudahan kami bisa mendukung pendidikan di Indonesia. Saat ini ada 17 alat yang diserahkan. Tapi, masih ada 6.000 alat-alat yang ada untuk dihibahkan. Silakan koordinasi alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk universitas. Kami juga menerima kegiatan magang bagi mahasiswa,” kata Fitri Purnamasari Luvieta, selaku Kepala Bagian Umum PSDMBP.

Kegiatan serah terima hibah aset negara berupa alat-alat untuk praktikum dan kegiatan lapangan merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui kesempatan magang mahasiswa dan pendidikan untuk keberlanjutan, nomor 7 yaitu Energi Bersih dan Terjangkau melalui dukungan aset terhadap riset energi, fosil, dan batubara, serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama riset dan inovasi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Tumang Fair 2024: FMIPA Siap Mendukung Penguatan UMKM Kerajinan Tembaga Berskala Global

Dekan Fakultas MIPA UGM diundang untuk menghadiri International Copper Craft Festival, Tumang Fair 2024, di Desa Tumang, Cepogo, Boyolali pada tanggal 19 Juli 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya yang dilakukan oleh Desa Tumang untuk mengenalkan produk kerajinan tembaga yang merupakan produk andalan masyarakat setempat kepada mitra potensial untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi agar dapat memenuhi permintaan pasar, baik dari dalam maupun luar negeri.

Kegiatan Tumang Fair 2024 yang berlangsung selama 3 hari yaitu pada tanggal 19 – 21 Juli 2024 ini didukung oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Marsekal TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P, Pemerintah Kabupaten Boyolali, dan Yayasan Ladara Nusantara yang diketuai oleh Ibu Nanik Istumawati.

Dekan Fakultas MIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan bahwa Fakultas MIPA berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada para pengrajin melalui berbagai program seperti studi terkait penyediaan bahan baku dari sumber lokal Indonesia dan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi melalui penggunaan mesin otomatis.

Keterlibatan FMIPA UGM dalam acara tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui studi yang diberikan, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui teknologi, inovasi, dan permesinan, serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kegiatan yang terjalin bersama.

Penulis: Fajar Adi Kusumo
Foto: Fajar Adi Kusumo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tim PKC-KC UGM Ciptakan Awake Berbasis Aplikasi dan Hardware Atasi Kecelakaan Mengantuk dalam Mengemudi

PKM kembali menjadi perbincangan hangat para mahasiswa. Universitas Gadjah Mada memberikan fasilitas berupa pendanaan untuk mahasiswa nya berkarya dan berkembang dalam program ini. Tim PKM-KC Awake atau Advanced Warning for Keeping Eyes Attentive menjadi salah satu tim yang lolos pendanaan dari FMIPA.

Sementara itu, Indonesia sedang menghadapi tantangan serius terkait tingginya jumlah kecelakaan lalu lintas. Solusi dari Tim PKM-KC Awake atau Advanced Warning for Keeping Eyes Attentive adalah  menciptakan sebuah aplikasi dengan software pelengkap dan hardware berupa buzzer alarm serta sprayer. Software ini merupakan bagian bonus dari aplikasi Awake untuk memonitoring pengemudi melalui notifikasi apabila sudah di level tinggi (tingkat kantuknya).

“Nah, kalau pengemudi sudah di tingkat kantuk yang tinggi, di aplikasi Awake akan memunculkan rekomendasi rest area terdekat dan data sejarah kantuk selama pemakaian alat. Selain bisa memantau kondisi jalan karena aplikasi kami terintegrasi dengan google maps bisa juga mengatur nada dering buzzer dan akan ada notif apabila spray habis.” ujar Fanny Aulia mahasiswa Ilmu Aktuaria FMIPA UGM selaku Leader Tim PKM-KC Awake dalam wawancara daring (10/7).

Dengan bimbingan dari Dr. Ahmad Nasikun, S.T., M.Sc. sebagai dosen pembimbing beserta tim yang beranggotakan mahasiswa dari Program Studi Ilmu Aktuaria, Elektronika dan Instrumentasi, Teknologi Informasi, dan Sekolah Vokasi Teknik Rekayasa Perangkat Lunak. Tim berkolaborasi untuk menciptakan aplikasi Awake dengan harapan alat ini dapat diterapkan secara luas di masyarakat Indonesia untuk mengurangi tingkat kecelakaan dalam berkendara.

Dari fungsi aplikasi Awake pengemudi bisa memastikan posisi wajah di kamera alat apabila ada notifikasi kalau spray di alat telah habis. Tim PKM-KC memulai perealisasian aplikasi Awake ini dengan membuat programnya terlebih dahulu. Kemudian, desain aplikasi dengan mengimplementasikan desain ke kotlin. Apabila berhasil,maka akan diintegrasikan back end terkait API yang dihubungkan dengan hardware.

“Untuk jangka panjang dari aplikasi ini, tim kami sedang dalam riset penyempurnaan hardware berupa buzzer alarm dan spray simple. Fitur baru dari aplikasi Awake berupa pemberitahuan rest area terdekat, kondisi jalan, data sejarah kantuk, pengaturan kamera dan nada dering, dan notifikasi simple,” ujar Fanny Aulia.

Implementasi software dan aplikasi ini nantinya dapat mengurangi angka kecelakaan di Indonesia dan menjaga pengemudi tetap bangun apabila lelah dalam mengemudi. Software dan aplikasi ini bisa membantu pengemudi untuk memonitor tingkat kantuk pengemudi. Aplikasi ini, dilengkapi dengan buzzer alarm dan sprayer yang memberikan notifikasi serta rekomendasi rest area terdekat. Penelitian oleh Tim PKM-KC Awake ini turut mengimplementasikan nilai SDGs poin 4 yaitu Pendidikan berkelanjutan berupa FMIPA UGM membantu pendanaan tim PKM-KC untuk merealisasikan inovasi terbaru hasil mahasiswa dan nilai SDGs poin 9 yaitu teknologi inovasi dengan tujuan pembuatan alat Awake untuk mengurangi tingkat kecelakaan di Indonesia.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Tim PKMKC Awake
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Jelang Bertambah Usia, FMIPA UGM Gelar Pembukaan Dies Natalies ke-69

Menuju peringatan hari jadi ke-69, FMIPA UGM gelar acara pembukaan dies natalies pada Jumat, 12 Juli 2024 dengan tema “Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia”. Rangkaian acara dimulai dari senam bersama, pengibaran bendera FMIPA dengan drone, sambutan pimpinan fakultas, pertunjukkan seni, seremoni pemotongan tumpeng, doa bersama, sarapan, pengecekan kesehatan, dan pengundian hadiah atau doorprize.

Ramainya acara datang dari berbagai sivitas FMIPA UGM yang hadir seperti para dosen, mahasiswa, dan karyawan yang memenuhi lapangan FMIPA UGM sebagai lokasi acara sejak pukul 6 pagi. Dalam hal ini, para hadirin juga turut menyimak pesan penting yang terkandung dalam tema dies natalis yang diangkat melalui sambutan yang disampaikan oleh Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng Kuwat Triyana, M.Si.

“Saat ini kita telah memulai produk hilirisasi melalui program jalur industri. Dalam hal ini, FMIPA sudah mendapatkan 5 investor,” papar Kuwat.

Merujuk pada hal tersebut, FMIPA akan terus berkomitmen untuk fokus pada riset yang berkolaborasi dengan mitra industri yang ada sehingga akan berkembang menjadi bisnis atau hilirisasi yang tepat.

Di sela rangkaian pembukaan dies natalies, terdapat 1 buah lokasi yang sejak pagi sudah ramai dikelilingi para sivitas akademik yaitu pada pos pelayanan terpadu yang didukung oleh Health Promotion FMIPA UGM (HPU FMIPA UGM). Para dosen, mahasiswa, dan karyawan mulai mengantre untuk mendapatkan pengecekan dan pemeriksaan kesehatan.

“Rangkaian pengecekan kesehatan ini dimulai dari pendaftaran, screening awal, pengecekan fisik dari tinggi dan berat tubuh serta lingkar perut, pengecekan tekanan darah, dan yang terakhir pengecekan kolestrol, asam urat, dan gula melalui darah yang diambil,” terang Chotimah, selaku Ketua HPU FMIPA UGM.

Antusiasme dari para hadirin terjaga hingga akhir acara karena masih adanya pengundian hadiah atau doorprize. Kalangan mahasiswa turut meramaikan acara karena banyaknya nomor undian mahasiswa yang keluar. Meriahnya acara pembukaan dies natalis dirasakan seluruh lapisan warga FMIPA UGM sehingga turut tidak sabar dalam menyongsong puncak peringatan dies natalis ke-69 pada bulan September mendatang.

Rangkaian acara FMIPA UGM turut mengacu pada SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui senam dan pengecekan kesehatan, nomor 9 yaitu  Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kerja sama riset antara industri dan perguruan tinggi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kemitraan yang terjalin.

Read More

Dorong Hilirisasi Produk Teknologi, FMIPA UGM Kembangkan Drone Berbasis Sensor

Dalam upaya luar biasa untuk mendorong hilirisasi produk-produk teknologi demi mewujudkan kemandirian teknologi bangsa Indonesia, FMIPA UGM mengembangkan berbagai inovasi. Salah satunya adalah drone berbasis sensor. Teknologi tersebut diperkenalkan dalam pembukaan Dies Natalis ke-69 pada Jumat (12/7) sebagai bukti konkret mewujudkan cita-cita besar FMIPA UGM yang tertuang dalam tema Dies Natalis ke-69 yakni Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia.

“Berbeda dari drone biasanya, drone ini diintegrasikan dengan berbagai sensor. Seperti sensor udara dan sensor magnetik dengan kemampuan mengangkat beban hingga  mencapai 10 kg,” ujar Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si.,M.Si., selaku Ketua Acara Dies Natalis FMIPA UGM sekaligus Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama.

Inovasi ini merupakan kolaborasi FMIPA UGM dengan Upstream Research & Technology Innovation (URTI) Pertamina dan melibatkan kontribusi dari mahasiswa Program Studi Elektronika dan Instrumentasi serta mahasiswa Geofisika FMIPA UGM.

style=”text-align: justify;”>Pengembangan inovasi ini ditujukan agar dapat menggantikan peran manusia dalam melakukan survey di lokasi yang berbahaya atau sulit dijangkau seperti hutan lebat, pegunungan, atau daerah dengan kondisi cuaca ekstrem sehingga mampu mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan keselamatan kerja. Selain itu, drone yang dilengkapi berbagai sensor ini juga mampu mengumpulkan data yang lebih akurat dan detail dibandingkan dengan survey konvensional yang dilakukan secara langsung oleh manusia.

Saat ini, inovasi tersebut akan terus dikembangkan melalui pengintegrasian berbagai jenis sensor untuk memperluas potensi penerapannya. Harapannya, pengimplementasian teknologi akan meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keselamatan dalam proses survey dan eksplorasi, serta pemetaan potensi tambang, panas bumi dan sumber daya alam lainnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, hadirnya FMIPA UGM sebagai garda depan dalam mendorong hilirisasi teknologi menjadi cerminan dalam perwujudan SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas pada aspek pendidikan untuk keberlanjutan melalui peluang riset dan studi kepada mahasiswa dan civitas akademika untuk berperan dalam pengembangan teknologi. Dikembangkannya teknologi ini juga menjadi bukti konkret FMIPA UGM dalam mewujudkan SDGs poin nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Insfrastruktur yang mendorong semangat berinovasi dan menghilirisasi teknologi untuk kemandirian teknologi bangsa Indonesia. Selain itu, jalinan kolaborasi yang dibangun oleh FMIPA UGM juga menjadi bukti konkret dalam memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pendidikan maupun teknologi sesuai poin 17 SDGs.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate