Search
Search
Search

SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

BEM KM FMIPA UGM Gelar Expo Beasiswa 2024 sebagai Jembatan Menuju Pendidikan Tanpa Batas untuk Generasi Muda

Expo Beasiswa 2024 sukses menjadi pusat perhatian dan platform penting bagi mahasiswa yang ingin mengejar pendidikan tanpa batasan finansial. Dalam suasana yang interaktif dan penuh antusiasme, acara ini menghadirkan berbagai peluang beasiswa dari lembaga-lembaga ternama untuk mendukung perjalanan akademis generasi muda Indonesia. Beberapa instansi besar, seperti Sobat Bumi Pertamina, Bank Indonesia, Bakti BCA, Adaro Foundation, dan BSI Scholarship, menawarkan program beasiswa menarik. Tak hanya mendapatkan informasi, para pengunjung juga berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan perwakilan lembaga, memberikan pengalaman yang lebih personal dan mendalam.

“Saya jadi tahu lebih banyak opsi beasiswa yang bisa saya coba, dan itu sangat membantu. Biasanya hanya membaca informasi dari internet, tapi di sini saya bisa langsung tanya ke pihak pemberi beasiswa. Rasanya jadi lebih percaya diri untuk mencoba,” ujar Rahma, mahasiswa semester empat FMIPA UGM yang hadir dengan antusias dalam acara tersebut.

Selain memaparkan informasi beasiswa, acara ini juga menghadirkan kisah inspiratif dari para penerima beasiswa (awardee), yang membagikan perjalanan mereka dalam meraih pendidikan berkualitas. Cerita-cerita ini diharapkan mampu menanamkan semangat optimisme di kalangan mahasiswa untuk terus mencoba dan tidak menyerah menghadapi tantangan pendidikan.

Kementerian Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma) BEM KM FMIPA UGM, selaku penyelenggara, menekankan pentingnya membangun jejaring di era global yang semakin kompetitif. “Expo Beasiswa 2024 tidak hanya tentang akses pendidikan, tetapi juga tentang kolaborasi. Kami ingin mahasiswa memahami bahwa melalui kolaborasi antara lembaga pemberi beasiswa dan penerima manfaat, pendidikan yang inklusif bisa menjadi kenyataan,” jelas Ratih, salah satu panitia.

Dengan tema futuristik yang mengusung inovasi dan harapan, Expo Beasiswa 2024 juga menjadi ruang bagi mahasiswa untuk saling terhubung, berbagi pengalaman, dan memperluas wawasan. Kesuksesan acara ini menjadi bukti bahwa tidak ada hambatan yang terlalu besar untuk diraih selama ada dukungan yang memadai dan tekad yang kuat.

Panitia berharap Expo Beasiswa dapat terus berlangsung di tahun-tahun mendatang dengan skala yang lebih besar dan dampak yang lebih luas. Acara ini juga sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 4, yaitu meningkatkan akses terhadap pendidikan yang inklusif dan berkualitas. Expo Beasiswa 2024 tidak hanya menjadi jembatan menuju pendidikan yang lebih baik, tetapi juga sumber inspirasi bagi generasi muda untuk meraih masa depan yang gemilang.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim DDD Expo Beasiswa 2024
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

UGM dan GIZ bersama Bappenas Dorong Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional melalui Kajian Ilmu Aktuaria

Tim peneliti aktuaria dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) berpartisipasi dalam Diseminasi Pre-Final Kajian Bidang Jaminan Sosial, yang diadakan oleh Kementerian PPN/Bappenas bekerja sama dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ). Acara ini berlangsung pada 17 Desember 2024 di Jakarta dan menjadi bagian dari upaya reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) untuk mendukung penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

Dengan mengusung tema Bringing Research to Policy on Social Security in Indonesia, acara ini bertujuan untuk menyampaikan hasil kajian strategis guna mendorong perbaikan kebijakan jaminan sosial yang lebih inklusif, efektif, dan berkelanjutan. Dalam sambutannya, Muhammad Cholifihani, Direktur Kependudukan dan Jaminan Sosial Kementerian PPN/Bappenas, menyampaikan pentingnya reformasi program jaminan sosial agar lebih tangguh dan responsif terhadap perubahan ekonomi dan demografi. “Reformasi program jaminan sosial adalah langkah penting untuk memastikan perlindungan yang menyeluruh bagi seluruh masyarakat, terutama di tengah dinamika global yang terus berubah,” ujarnya.

Pada kegiatan ini, sembilan kajian strategis dipaparkan oleh berbagai lembaga penelitian di bawah payung kerja sama Kementerian PPN/Bappenas dan Pemerintah Jerman melalui Social Protection Programme (SPP GIZ). Kajian tersebut mencakup dua fokus utama, yaitu program jaminan sosial dan aspek regulasi serta kelembagaan.

Fokus pada program jaminan sosial diisi oleh berbagai penelitian, seperti analisis situasi demografi dan sistem perlindungan sosial oleh Lembaga Demografi FEB UI, kajian kesenjangan akses jaminan sosial oleh The Reform Initiatives Indonesia (TRI Indonesia), hingga kajian kemampuan dan kemauan membayar jaminan sosial oleh InterCAFE IPB. Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan (Pusat KPMAK) UGM turut mengevaluasi kecukupan dana jaminan sosial ketenagakerjaan, sementara tim FMIPA UGM mempresentasikan analisis model aktuaria untuk program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

Pada fokus regulasi dan kelembagaan, beberapa kajian strategis lainnya dipresentasikan, termasuk riviu Peraturan Presiden No. 36/2023 tentang peta jalan jaminan sosial oleh CHEPS UI, kajian pembagian kewenangan dalam implementasi program perlindungan sosial oleh LPEM UI, serta analisis penguatan regulasi DJSN oleh PT SDG. Pusat KPMAK UGM turut memaparkan kajian transformasi program dan kelembagaan sistem jaminan sosial nasional.

Salah satu kontribusi penting datang dari Tim Riset Aktuaria FMIPA UGM yang dipimpin oleh Bapak Danang Teguh Qoyyimi, S.Si., M.Si., M.Si., M.Act.Sc., Ph.D. Dalam paparannya, tim ini mempresentasikan hasil kajian bertajuk “Analisis Model Aktuaria Program Jaminan Sosial di Indonesia” dengan fokus pada tiga program utama: Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) .

Output dari kajian ini adalah dashboard model aktuaria yang memungkinkan pemerintah dan pemangku kepentingan membuat kebijakan berbasis data yang lebih relevan untuk memperbaiki sistem jaminan sosial di Indonesia,” jelas Danang dalam paparannya.

Setelah sesi pemaparan, diskusi interaktif melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, praktisi, dan pengambil kebijakan. Salah satu isu utama yang dibahas adalah rendahnya partisipasi pekerja informal dalam program jaminan sosial. Woro Ariyandini, Deputi Direktur Bidang Kebijakan Pelayanan Program BPJS Ketenagakerjaan, menyatakan, “Pekerja informal mencakup lebih dari separuh populasi tenaga kerja di Indonesia, tetapi partisipasi mereka dalam program jaminan sosial masih rendah. Ini menjadi tantangan utama yang harus segera diatasi karena peningkatan kepesertaan pekerja informal juga berpotensi memperpendek keberlanjutan dana JKM.”

Rekomendasi dari kegiatan ini mencakup peningkatan kualitas data pekerja informal, penguatan asumsi aktuaria, serta optimalisasi strategi investasi untuk keberlanjutan dana jaminan sosial. Hasil dari kajian ini diharapkan dapat memberikan landasan yang kuat bagi pemerintah dalam meningkatkan sistem jaminan sosial nasional demi kesejahteraan masyarakat. “Kolaborasi seperti ini menunjukkan bahwa solusi untuk jaminan sosial tidak hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga membutuhkan kontribusi penelitian akademik dan kerja sama internasional yang kuat,” tambah Muhammad Cholifihani.

 

Kegiatan ini sejalan dengan beberapa poin dari Sustainable Development Goals (SDGs) antara lain, SDGs 1: Tanpa Kemiskinan, melalui penguatan sistem perlindungan sosial yang melindungi kelompok rentan dari risiko ekonomi dan ketenagakerjaan. Selain itu, peran UGM sebagai institusi pendidikan tinggi mencerminkan komitmen terhadap SDGs 4: Pendidikan Berkualitas, dengan mendorong riset sebagai solusi untuk tantangan sosial.

Kajian ini juga berkontribusi pada SDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, melalui upaya meningkatkan kualitas jaminan sosial untuk menciptakan stabilitas dan kesejahteraan tenaga kerja. Lebih jauh, kolaborasi lintas sektor antara Kementerian PPN/Bappenas, GIZ, dan lembaga penelitian seperti UGM mencerminkan semangat SDGs 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang menekankan pentingnya sinergi untuk menciptakan kebijakan inklusif dan berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi:  Tim Riset Ilmu Aktuaria UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Workshop Diseminasi Hasil Sementara Kajian dan Penggunaan Model Aktuaria Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Tim Riset Ilmu Aktuaria FMIPA UGM bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ) menyelenggarakan Workshop Diseminasi Hasil Sementara Kajian dan Penggunaan Model Aktuaria Jaminan Sosial Ketenagakerjaan pada 9 Desember 2024 di Yogyakarta. Workshop ini berfokus pada tiga program utama yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan hasil sementara kajian model aktuaria, memperkenalkan kalkulator simulasi aktuaria yang telah dikembangkan, serta memperoleh masukan strategis dari para pemangku kepentingan terkait. Acara ini dihadiri oleh Tim Riset FMIPA UGM, perwakilan Bappenas, serta tim GIZ.

Workshop membahas pengembangan sistem jaminan sosial di Indonesia dengan mengadopsi pendekatan komparatif terhadap negara lain, proyeksi partisipasi tenaga kerja, dan analisis keberlanjutan keuangan jangka panjang. Tim peneliti memaparkan model simulasi aktuaria yang telah dikembangkan beserta asumsi dan skenario alternatif untuk meningkatkan efektivitas program JKK, JKM, dan JKP. Dalam sesi diskusi panel, peserta mengeksplorasi berbagai tantangan dalam pengembangan sistem jaminan sosial, seperti evaluasi asumsi ekonomi terkait tingkat bunga dan inflasi, serta dinamika kepesertaan tenaga kerja. Tantangan ini dinilai penting untuk menciptakan model aktuaria yang relevan dan responsif terhadap perubahan ekonomi maupun sosial.

Ketua Tim Riset Ilmu Aktuaria FMIPA UGM, Bapak Danang Teguh Qoyyimi, S.Si., M.Si., M.Act.Sc., Ph.D., menyatakan bahwa meskipun tidak ada model aktuaria yang sepenuhnya sempurna, alat ini merupakan instrumen penting dalam pengambilan keputusan strategis. Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada kemampuan untuk terus memperbarui model sesuai dengan tantangan dinamis yang ada. “Meskipun tidak ada model yang sepenuhnya benar, model aktuaria adalah alat penting yang membantu memberikan wawasan dalam pengambilan keputusan strategis. Kuncinya adalah terus memperbarui model agar dapat menjawab tantangan dinamis yang dihadapi saat ini dan masa mendatang.”

Dari hasil diskusi, disepakati perlunya fleksibilitas dalam pengembangan kalkulator aktuaria serta integrasi skenario berbasis data terkini. Selain itu, masukan dari GIZ dan Bappenas menegaskan pentingnya pendekatan multidisiplin untuk mendukung keberlanjutan program jaminan sosial di Indonesia.

Workshop ini mendukung pencapaian beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu: SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) melalui jaminan sosial yang melindungi kelompok rentan, SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan adanya kolaborasi riset dan pengembangan model yang komprehensif, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan memastikan keberlanjutan program ketenagakerjaan, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi antara UGM, Bappenas, dan GIZ dalam membangun sistem jaminan sosial yang lebih baik dan berkelanjutan. Workshop ini mencerminkan komitmen UGM, khususnya FMIPA, dalam mendukung pengembangan kebijakan berbasis riset untuk memperkuat sistem perlindungan sosial di Indonesia. Dengan kolaborasi antara akademisi, pembuat kebijakan, dan mitra internasional, kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan sistem jaminan sosial yang berkelanjutan, inovatif, dan adaptif terhadap tantangan masa depan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi:  Tim Riset Ilmu Aktuaria UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Tim Riset Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Gelar Focus Group Discussion Perdana dengan BPJamsostek sebagai Langkah Awal Menuju Keberlanjutan Jaminan Sosial

Departemen Matematika Universitas Gadjah Mada (UGM) telah berhasil menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) perdana sebagai bagian dari proyek penelitian bertajuk Actuarial Modeling Analysis for Employment Social Security Program in Indonesia.” Kegiatan ini berlangsung pada 18 Oktober 2024 di Mason Pine Hotel, Bandung, dengan kolaborasi antara tim peneliti UGM dan BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) sebagai mitra utama. Diskusi ini bertujuan untuk mendalami faktor-faktor yang memengaruhi keberlanjutan program jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia, sekaligus menjadi langkah awal dalam pengembangan model aktuaria yang adaptif dan tepat guna dalam pengelolaan dana jaminan sosial.

Tim peneliti UGM, yang merupakan kolaborasi multidisiplin dari dosen FMIPA dan FISIPOL UGM, dipimpin oleh Danang Teguh Qoyyimi, S.Si., M.Si., M.Act.Sc., Ph.D., bersama sejumlah anggota seperti Nurhadi, S.Sos., M.Si., Ph.D., Dr. Nanang Susyanto, S.Si., M.Sc., Drs. Danardono, MPH., Ph.D., Drs. Gunardi, M.Si., dan Restu Ananda Putra, S.Si., M.Aktr. Kolaborasi ini juga melibatkan enam alumni Ilmu Aktuaria UGM dan satu alumni PSDK UGM yaitu diantaranya Andi Fathurrozi Ramadhani Adistifasa, S.Aktr., Faustina Dian Cahyaningrum, S.Aktr., Bagus Rizky Rahartantyo, S.Aktr., Dewa Sunandar, S.Aktr., Muhammad Rasyad Daffa Hanif, S.Aktr., Sifaur Rohmah, S.Aktr., Ukhti Erisawati, S.Aktr dan Hana Aulia, S.Sos. yang memberikan kontribusi besar dalam penelitian ini. Dalam sambutannya, Danang Teguh Qoyyimi, Ph.D., menyatakan bahwa diskusi ini menjadi langkah awal untuk memahami lebih dalam tata kelola program jaminan sosial di Indonesia, yang akan membantu dalam menyusun strategi pengelolaan risiko dan metode aktuaria untuk memastikan keberlanjutan program jaminan sosial ketenagakerjaan.

FGD ini difokuskan pada program-program utama BPJamsostek, seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). BPJamsostek memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk keberlanjutan finansial, rendahnya partisipasi pekerja informal, dan pendekatan dalam pengelolaan dana. Para peserta FGD membahas langkah-langkah strategis untuk memperluas cakupan program, khususnya bagi pekerja informal dan kelompok rentan, guna menciptakan sistem jaminan sosial yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dalam diskusi ini, BPJamsostek memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan program jaminan sosial, termasuk keberlanjutan finansial dan partisipasi pekerja informal. Para peserta FGD juga membahas strategi pengelolaan risiko, pendekatan dalam pengelolaan dana, serta metode aktuaria yang tepat untuk menjaga keberlanjutan jangka panjang program. Selain itu, FGD ini juga mengeksplorasi langkah-langkah yang telah diambil untuk memperluas cakupan bagi pekerja informal, rentan, dan miskin, guna memastikan program jaminan sosial yang lebih inklusif.

Kegiatan ini menunjukkan peran pendidikan tinggi dalam memfasilitasi diskusi multidisiplin untuk memperkuat kolaborasi antara UGM dan BPJamsostek serta menghasilkan pemahaman yang komprehensif untuk menyusun model aktuaria yang efektif dan berkelanjutan bagi sistem jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia yang relevan dengan SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas). Selain itu, hasil penelitian diharapkan memperkuat tata kelola keuangan dan keberlanjutan, sejalan dengan SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan), dengan meningkatkan akses dan keberlanjutan program jaminan sosial untuk mengurangi angka kemiskinan. Kerja sama antarlembaga ini juga mencerminkan semangat SDGs 17 (Kemitraan untuk Tujuan).

Melalui langkah ini, FMIPA UGM dan BPJamsostek tidak hanya memperkuat kemitraan strategis di bidang riset dan inovasi tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ilmu aktuaria yang relevan dengan kebutuhan nasional. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan menjadi pijakan penting dalam pengelolaan program jaminan sosial yang lebih adaptif, berkelanjutan, dan inklusif bagi masyarakat Indonesia.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi:  Bagus Rizky Hartyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Tim Riset Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Kembangkan Model Aktuaria untuk Jaminan Sosial Nasional dalam Mendukung Keberlanjutan Program Jaminan Sosial

Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) di Indonesia merupakan langkah strategis dalam memberikan perlindungan sosial menyeluruh bagi seluruh masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2004, SJSN mencakup berbagai program yang dirancang untuk mengatasi risiko terkait kesehatan, ketenagakerjaan, dan masa pensiun. Di antara program-program tersebut, Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) menjadi elemen utama yang menyediakan dukungan finansial bagi pekerja dan keluarganya ketika menghadapi risiko yang tidak terduga.

Dalam menghadapi kebutuhan pengelolaan risiko yang semakin kompleks, Program Sarjana Ilmu Aktuaria di Universitas Gadjah Mada (UGM) dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada mahasiswa mengenai probabilitas, matematika, statistik, dan ekonomi. Fondasi teoretis dan praktis ini memungkinkan mahasiswa untuk menganalisis serta mengelola risiko keuangan yang dapat timbul di masa depan. Kurikulum Program Ilmu Aktuaria UGM telah disesuaikan dengan standar nasional dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), sehingga menghasilkan lulusan yang kompetitif dan siap bersaing di dunia kerja, khususnya dalam bidang aktuaria.

Sebagai langkah konkret dalam mendukung pengembangan sistem jaminan sosial yang berkelanjutan, UGM berkolaborasi dengan Bappenas dan GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH) untuk menyusun model aktuaria dalam Jaminan Sosial Nasional. Penelitian ini, yang dimulai pada 27 September 2024 oleh Tim Riset Ilmu Aktuaria UGM, bertujuan untuk mengembangkan panduan komprehensif dalam menciptakan model aktuaria yang relevan dengan kebutuhan Indonesia. Penelitian ini berfokus pada memastikan efisiensi serta keberlanjutan jangka panjang program jaminan sosial melalui mitigasi risiko keuangan, adaptasi terhadap perubahan demografi, dan dinamika ekonomi. Dengan mengintegrasikan praktik terbaik dunia dalam konteks lokal, penelitian ini berkontribusi besar dalam memperkuat fondasi sistem jaminan sosial nasional.

Metodologi yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-methods, yang menggabungkan analisis kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi proyeksi serta kecukupan dana jaminan sosial, khususnya untuk program JKK, JKM, dan JKP. Pendekatan ini bertujuan memberikan analisis mendalam terkait kecukupan dana, efisiensi, transparansi, serta akuntabilitas pengelolaan dana jaminan sosial. Dengan evaluasi ini, diharapkan sistem jaminan sosial di Indonesia dapat terus beroperasi secara adil, transparan, dan berkelanjutan, sehingga mampu memberikan rasa aman serta kesejahteraan bagi pekerja dan masyarakat secara umum.

Program ini tidak hanya berkontribusi pada SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan) dengan memperluas akses pekerja terhadap sistem jaminan sosial yang inklusif, tetapi juga mendukung SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan memberikan pendidikan berkualitas di bidang aktuaria. Selain itu, program ini meningkatkan kesejahteraan pekerja (SDGs 8) melalui manajemen risiko yang lebih baik. Proyek ini mengandalkan kolaborasi luas untuk mencapai solusi yang berdampak, mendukung pencapaian SDGs 17 (Kemitraan untuk Tujuan).

Melalui inisiatif ini, UGM tidak hanya berperan sebagai institusi pendidikan tinggi, tetapi juga sebagai motor penggerak perubahan yang berfokus pada keberlanjutan dan kesejahteraan sosial. Dengan kolaborasi ini, sistem jaminan sosial nasional diharapkan semakin kokoh dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin beragam dan dinamis.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi:  Bagus Rizky Hartyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Dedikasi Sujarwanto selama 17 Tahun Membuahkan Prestasi Manis dan Membanggakan pada Gelaran Malam Apresiasi FMIPA UGM 2024

Pada Jumat, 6 Desember 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menyelenggarakan Malam Apresiasi FMIPA UGM 2024 di Selasar Auditorium Lantai 1. Acara istimewa ini bertujuan memberikan penghargaan kepada dosen, tenaga kependidikan (Tendik), dan mahasiswa yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi perkembangan dan keberhasilan FMIPA UGM. Selain menjadi momen penghormatan, Malam Apresiasi ini juga menjadi bukti nyata dedikasi FMIPA UGM dalam mendukung prestasi dan semangat kerja kolektif di lingkungan akademik.

Salah satu momen yang menarik perhatian adalah penghargaan yang diterima Sujarwanto, Tendik di bidang Kantor Keamanan Keselamatan Kerja Kedaruratan Lingkungan Lingkungan (K5L). Dengan pengalaman kerja selama 17 tahun, Sujarwanto akhirnya mendapat pengakuan atas kontribusi dan dedikasinya yang luar biasa. “Saya sangat senang sekali dan bangga karena sudah 17 tahun saya di sini untuk mengabdi dan berdedikasi, baru kali ini saya dapat penghargaan dari MIPA,” ujar Sujarwanto dengan penuh rasa haru. Dedikasinya bahkan terlihat saat ia langsung kembali bekerja setelah menerima penghargaan. Sebelumnya, Sujarwanto juga menerima penghargaan dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2017, serta apresiasi dari mahasiswa pada 2022 dan 2023, yang membuktikan konsistensi kontribusinya di kampus.

Penghargaan dalam Malam Apresiasi FMIPA UGM 2024 diberikan untuk berbagai bidang, meliputi akademik, sumber daya manusia, tata usaha, teknologi informasi, teknisi dan petugas lapangan, keselamatan dan keamanan lingkungan, kebersihan kampus, hingga kesehatan mental mahasiswa. Setiap bidang memiliki dua kategori utama, yaitu Tendik Inspiratif dan Tendik Dedikatif, untuk memberikan apresiasi atas kontribusi yang spesifik dan berharga bagi lingkungan kampus. Nama-nama penerima penghargaan diumumkan oleh Puthut Dwi Jatmiko, A.Md.T., dan Susiana, A.Md., dengan penghargaan diserahkan langsung oleh Dr. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Alumni, Kerja Sama, dan Inovasi FMIPA UGM.

Beberapa nama penerima penghargaan yang patut diapresiasi meliputi Bambang Sugiharyono dan Sugeng Raharjo dari bidang akademik, Ika Yuanita dan Emiliana Sunaryani dari bidang sumber daya manusia, serta Nindy Husnul Majid dan Tri Wiyanto dari bidang tata usaha. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada Venoruton Budi Irmawan, yang bertugas sebagai petugas lapangan, dan Eka Dwi Lestari, yang berperan dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa. Pemberian penghargaan ini mencerminkan bahwa setiap elemen kampus, baik di dalam maupun di luar ruang kelas, memiliki kontribusi besar dalam menciptakan lingkungan yang harmonis, produktif, dan inovatif.

Acara ini tidak hanya menjadi simbol penghargaan, tetapi juga mencerminkan dukungan FMIPA UGM terhadap Sustainable Development Goals (SDGs). Dukungan terhadap pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan sejalan dengan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, karena mereka memainkan peran penting dalam menciptakan fasilitas dan layanan yang mendukung pembelajaran. Pengakuan terhadap dedikasi mereka di tempat kerja juga merefleksikan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan menghormati kerja keras dan memberikan motivasi bagi semua pihak untuk terus berkontribusi. Melalui Malam Apresiasi ini, FMIPA UGM menunjukkan bahwa menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, manusiawi, dan penuh penghargaan merupakan langkah nyata dalam membangun masa depan yang berkelanjutan.

Melalui Malam Apresiasi FMIPA UGM 2024, fakultas ini menegaskan posisinya sebagai salah satu pelopor pendidikan tinggi yang menjunjung tinggi nilai-nilai penghargaan, inklusivitas, dan keberlanjutan. Acara ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga langkah strategis untuk membangun semangat kolaborasi dan kontribusi di masa depan, demi mencapai visi FMIPA UGM sebagai institusi pendidikan yang unggul dan berdaya saing global.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany dan Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Praktikum Pengantar Analisis Numerik sebagai Fondasi Utama dalam Meningkatkan Pemahaman Matematika Komputasi secara Komprehensif

Praktikum Pengantar Analisis Numerik (PAN) merupakan salah satu pengalaman belajar yang esensial khususnya bagi mahasiswa program studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). Kegiatan ini dilaksanakan selama dua belas pertemuan dengan pendekatan terstruktur untuk memastikan pemahaman mendalam terhadap materi yang diajarkan.

“Setiap pertemuan dimulai dengan penjelasan materi yang diikuti dengan sesi latihan soal,” ujar Juan Ebenezer Hardyanto, mahasiswa program S-1 Matematika UGM yang juga bertindak sebagai asisten praktikum. Juan, yang akrab disapa Juan, menjelaskan bahwa mahasiswa diberi kesempatan untuk maju ke depan kelas dan mengerjakan soal secara langsung. Jika ada latihan yang belum terselesaikan, pembahasan akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya sebelum memasuki materi baru.

Praktikum ini bertujuan untuk membantu mahasiswa menguasai penerapan bahasa pemrograman Python dalam menyelesaikan persoalan numerik yang telah dibahas di kelas teori. Mahasiswa mempelajari berbagai metode, seperti mencari akar persamaan non-linear, membuat grafik fungsi dengan kesalahan minimal menggunakan interpolasi Lagrange, menghitung integral secara numerik, mencari turunan pertama dan kedua suatu fungsi, hingga menyelesaikan persamaan diferensial dengan syarat awal. Metode-metode yang diajarkan, termasuk metode biseksi, Newton, dan Runge-Kutta Orde 2, memberikan pemahaman komprehensif tentang bagaimana konsep Matematika dapat diterapkan dalam dunia komputasi.

Aplikasi praktikum PAN tidak terbatas pada ranah akademik, tetapi juga mencakup berbagai bidang praktis. Misalnya, mahasiswa dapat menggunakan metode numerik untuk mencari akar polinomial derajat tinggi, memprediksi data yang belum diketahui dari data empiris, atau bahkan menyelesaikan perhitungan dalam reaksi kimia. Juan menjelaskan bahwa praktikum ini membuka wawasan mahasiswa terhadap manfaat nyata pendekatan numerik dalam memecahkan berbagai masalah di dunia nyata.

Praktikum PAN juga selaras dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, poin 4, Pendidikan Berkualitas, diwujudkan melalui pembekalan keterampilan komputasi yang relevan dan aplikatif, membantu mahasiswa menjadi inovator masa depan. Kedua, poin 8, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, tercermin dari keterlibatan mahasiswa sebagai asisten praktikum. Selain mendalami materi dan meningkatkan kemampuan mengajar, mereka juga mendapatkan penghargaan finansial atas kontribusi mereka. Ketiga, poin 9, Inovasi, Industri, dan Infrastruktur, tampak dari fokus praktikum dalam melatih mahasiswa untuk menyelesaikan masalah kompleks, mempersiapkan mereka memberikan dampak nyata di masa depan.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Juan Ebenezer Hardyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Tim PPK Ormawa PASAINS Gandeng Pengembangan SDM dalam Rangka Revitalisasi Wisata Edukatif Berbasis Kearifan Lokal di Kelurahan Muntuk

Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) kembali menarik perhatian setelah pembukaannya pada Februari lalu. Salah satu tim pecinta alam dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), yang dikenal sebagai PASAINS, berhasil lolos seleksi dengan tema pengabdian berbasis revitalisasi dan pengembangan wisata edukatif berbasis kearifan lokal di Kelurahan Muntuk, Bantul.

Menurut Sinta Rahmadillah, mahasiswa Geofisika angkatan 2022 yang mewakili Tim PASAINS, pengabdian ini dilatarbelakangi oleh potensi alam dan budaya di Kelurahan Muntuk seperti gua, tebing, batuan, dan bambu, yang hingga kini belum dioptimalkan secara maksimal oleh sumber daya manusia setempat. “Pengelolaan pengabdian dilakukan selama kurang lebih lima bulan sejak Juni lalu, dengan target utama peluncuran desa wisata di akhir program,” ujar Sinta.

Program ini bertujuan untuk mendorong Kelurahan Muntuk lebih maju dalam mengelola sumber daya alamnya. Tim PASAINS berkolaborasi erat dengan masyarakat melalui diskusi dan sosialisasi dengan berbagai kelompok kegiatan setempat. Respons warga sangat positif, dengan harapan besar bahwa program ini dapat membantu memajukan kelurahan mereka.

Anggota tim PASAINS berasal dari berbagai program studi di FMIPA, seperti Geofisika, Statistika, Elektronika dan Instrumentasi (Elins), serta Fisika. Kolaborasi lintas disiplin ini difasilitasi oleh pendampingan dari Drs. Imam Suyanto, M.Si., dosen FMIPA UGM, yang memberikan arahan dan dukungan selama pelaksanaan pengabdian.

Program ini dirancang untuk memiliki dampak jangka panjang. Jika berhasil, masyarakat Kelurahan Muntuk diharapkan dapat melanjutkan pengelolaan desa wisata secara mandiri, dengan monitoring dan evaluasi dari Tim PASAINS. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, Kelurahan Muntuk diharapkan berkembang sebagai destinasi wisata edukatif yang maju dan menjadi desa mandiri budaya.

Pengabdian ini juga mengintegrasikan nilai-nilai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs). Program ini mendukung SDG 8, yaitu pertumbuhan ekonomi dan kewirausahaan melalui pengembangan sektor wisata, serta SDG 17, yang menekankan pentingnya kolaborasi dan peningkatan kapasitas untuk inovasi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim PPK Ormawa PASAINS
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

BEM KM FMIPA UGM Gelar Expo Beasiswa 2024 sebagai Jembatan Menuju Pendidikan Tanpa Batas untuk Generasi Muda

Expo Beasiswa 2024 sukses menjadi pusat perhatian dan platform penting bagi mahasiswa yang ingin mengejar pendidikan tanpa batasan finansial. Dalam suasana yang interaktif dan penuh antusiasme, acara ini menghadirkan berbagai peluang beasiswa dari lembaga-lembaga ternama untuk mendukung perjalanan akademis generasi muda Indonesia. Beberapa instansi besar, seperti Sobat Bumi Pertamina, Bank Indonesia, Bakti BCA, Adaro Foundation, dan BSI Scholarship, menawarkan program beasiswa menarik. Tak hanya mendapatkan informasi, para pengunjung juga berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan perwakilan lembaga, memberikan pengalaman yang lebih personal dan mendalam.

“Saya jadi tahu lebih banyak opsi beasiswa yang bisa saya coba, dan itu sangat membantu. Biasanya hanya membaca informasi dari internet, tapi di sini saya bisa langsung tanya ke pihak pemberi beasiswa. Rasanya jadi lebih percaya diri untuk mencoba,” ujar Rahma, mahasiswa semester empat FMIPA UGM yang hadir dengan antusias dalam acara tersebut.

Selain memaparkan informasi beasiswa, acara ini juga menghadirkan kisah inspiratif dari para penerima beasiswa (awardee), yang membagikan perjalanan mereka dalam meraih pendidikan berkualitas. Cerita-cerita ini diharapkan mampu menanamkan semangat optimisme di kalangan mahasiswa untuk terus mencoba dan tidak menyerah menghadapi tantangan pendidikan.

Kementerian Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma) BEM KM FMIPA UGM, selaku penyelenggara, menekankan pentingnya membangun jejaring di era global yang semakin kompetitif. “Expo Beasiswa 2024 tidak hanya tentang akses pendidikan, tetapi juga tentang kolaborasi. Kami ingin mahasiswa memahami bahwa melalui kolaborasi antara lembaga pemberi beasiswa dan penerima manfaat, pendidikan yang inklusif bisa menjadi kenyataan,” jelas Ratih, salah satu panitia.

Dengan tema futuristik yang mengusung inovasi dan harapan, Expo Beasiswa 2024 juga menjadi ruang bagi mahasiswa untuk saling terhubung, berbagi pengalaman, dan memperluas wawasan. Kesuksesan acara ini menjadi bukti bahwa tidak ada hambatan yang terlalu besar untuk diraih selama ada dukungan yang memadai dan tekad yang kuat.

Panitia berharap Expo Beasiswa dapat terus berlangsung di tahun-tahun mendatang dengan skala yang lebih besar dan dampak yang lebih luas. Acara ini juga sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 4, yaitu meningkatkan akses terhadap pendidikan yang inklusif dan berkualitas. Expo Beasiswa 2024 tidak hanya menjadi jembatan menuju pendidikan yang lebih baik, tetapi juga sumber inspirasi bagi generasi muda untuk meraih masa depan yang gemilang.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim DDD Expo Beasiswa 2024
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

UGM dan GIZ bersama Bappenas Dorong Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional melalui Kajian Ilmu Aktuaria

Tim peneliti aktuaria dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) berpartisipasi dalam Diseminasi Pre-Final Kajian Bidang Jaminan Sosial, yang diadakan oleh Kementerian PPN/Bappenas bekerja sama dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ). Acara ini berlangsung pada 17 Desember 2024 di Jakarta dan menjadi bagian dari upaya reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) untuk mendukung penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

Dengan mengusung tema Bringing Research to Policy on Social Security in Indonesia, acara ini bertujuan untuk menyampaikan hasil kajian strategis guna mendorong perbaikan kebijakan jaminan sosial yang lebih inklusif, efektif, dan berkelanjutan. Dalam sambutannya, Muhammad Cholifihani, Direktur Kependudukan dan Jaminan Sosial Kementerian PPN/Bappenas, menyampaikan pentingnya reformasi program jaminan sosial agar lebih tangguh dan responsif terhadap perubahan ekonomi dan demografi. “Reformasi program jaminan sosial adalah langkah penting untuk memastikan perlindungan yang menyeluruh bagi seluruh masyarakat, terutama di tengah dinamika global yang terus berubah,” ujarnya.

Pada kegiatan ini, sembilan kajian strategis dipaparkan oleh berbagai lembaga penelitian di bawah payung kerja sama Kementerian PPN/Bappenas dan Pemerintah Jerman melalui Social Protection Programme (SPP GIZ). Kajian tersebut mencakup dua fokus utama, yaitu program jaminan sosial dan aspek regulasi serta kelembagaan.

Fokus pada program jaminan sosial diisi oleh berbagai penelitian, seperti analisis situasi demografi dan sistem perlindungan sosial oleh Lembaga Demografi FEB UI, kajian kesenjangan akses jaminan sosial oleh The Reform Initiatives Indonesia (TRI Indonesia), hingga kajian kemampuan dan kemauan membayar jaminan sosial oleh InterCAFE IPB. Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan (Pusat KPMAK) UGM turut mengevaluasi kecukupan dana jaminan sosial ketenagakerjaan, sementara tim FMIPA UGM mempresentasikan analisis model aktuaria untuk program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

Pada fokus regulasi dan kelembagaan, beberapa kajian strategis lainnya dipresentasikan, termasuk riviu Peraturan Presiden No. 36/2023 tentang peta jalan jaminan sosial oleh CHEPS UI, kajian pembagian kewenangan dalam implementasi program perlindungan sosial oleh LPEM UI, serta analisis penguatan regulasi DJSN oleh PT SDG. Pusat KPMAK UGM turut memaparkan kajian transformasi program dan kelembagaan sistem jaminan sosial nasional.

Salah satu kontribusi penting datang dari Tim Riset Aktuaria FMIPA UGM yang dipimpin oleh Bapak Danang Teguh Qoyyimi, S.Si., M.Si., M.Si., M.Act.Sc., Ph.D. Dalam paparannya, tim ini mempresentasikan hasil kajian bertajuk “Analisis Model Aktuaria Program Jaminan Sosial di Indonesia” dengan fokus pada tiga program utama: Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) .

Output dari kajian ini adalah dashboard model aktuaria yang memungkinkan pemerintah dan pemangku kepentingan membuat kebijakan berbasis data yang lebih relevan untuk memperbaiki sistem jaminan sosial di Indonesia,” jelas Danang dalam paparannya.

Setelah sesi pemaparan, diskusi interaktif melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, praktisi, dan pengambil kebijakan. Salah satu isu utama yang dibahas adalah rendahnya partisipasi pekerja informal dalam program jaminan sosial. Woro Ariyandini, Deputi Direktur Bidang Kebijakan Pelayanan Program BPJS Ketenagakerjaan, menyatakan, “Pekerja informal mencakup lebih dari separuh populasi tenaga kerja di Indonesia, tetapi partisipasi mereka dalam program jaminan sosial masih rendah. Ini menjadi tantangan utama yang harus segera diatasi karena peningkatan kepesertaan pekerja informal juga berpotensi memperpendek keberlanjutan dana JKM.”

Rekomendasi dari kegiatan ini mencakup peningkatan kualitas data pekerja informal, penguatan asumsi aktuaria, serta optimalisasi strategi investasi untuk keberlanjutan dana jaminan sosial. Hasil dari kajian ini diharapkan dapat memberikan landasan yang kuat bagi pemerintah dalam meningkatkan sistem jaminan sosial nasional demi kesejahteraan masyarakat. “Kolaborasi seperti ini menunjukkan bahwa solusi untuk jaminan sosial tidak hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga membutuhkan kontribusi penelitian akademik dan kerja sama internasional yang kuat,” tambah Muhammad Cholifihani.

 

Kegiatan ini sejalan dengan beberapa poin dari Sustainable Development Goals (SDGs) antara lain, SDGs 1: Tanpa Kemiskinan, melalui penguatan sistem perlindungan sosial yang melindungi kelompok rentan dari risiko ekonomi dan ketenagakerjaan. Selain itu, peran UGM sebagai institusi pendidikan tinggi mencerminkan komitmen terhadap SDGs 4: Pendidikan Berkualitas, dengan mendorong riset sebagai solusi untuk tantangan sosial.

Kajian ini juga berkontribusi pada SDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, melalui upaya meningkatkan kualitas jaminan sosial untuk menciptakan stabilitas dan kesejahteraan tenaga kerja. Lebih jauh, kolaborasi lintas sektor antara Kementerian PPN/Bappenas, GIZ, dan lembaga penelitian seperti UGM mencerminkan semangat SDGs 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang menekankan pentingnya sinergi untuk menciptakan kebijakan inklusif dan berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi:  Tim Riset Ilmu Aktuaria UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Workshop Diseminasi Hasil Sementara Kajian dan Penggunaan Model Aktuaria Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Tim Riset Ilmu Aktuaria FMIPA UGM bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ) menyelenggarakan Workshop Diseminasi Hasil Sementara Kajian dan Penggunaan Model Aktuaria Jaminan Sosial Ketenagakerjaan pada 9 Desember 2024 di Yogyakarta. Workshop ini berfokus pada tiga program utama yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan hasil sementara kajian model aktuaria, memperkenalkan kalkulator simulasi aktuaria yang telah dikembangkan, serta memperoleh masukan strategis dari para pemangku kepentingan terkait. Acara ini dihadiri oleh Tim Riset FMIPA UGM, perwakilan Bappenas, serta tim GIZ.

Workshop membahas pengembangan sistem jaminan sosial di Indonesia dengan mengadopsi pendekatan komparatif terhadap negara lain, proyeksi partisipasi tenaga kerja, dan analisis keberlanjutan keuangan jangka panjang. Tim peneliti memaparkan model simulasi aktuaria yang telah dikembangkan beserta asumsi dan skenario alternatif untuk meningkatkan efektivitas program JKK, JKM, dan JKP. Dalam sesi diskusi panel, peserta mengeksplorasi berbagai tantangan dalam pengembangan sistem jaminan sosial, seperti evaluasi asumsi ekonomi terkait tingkat bunga dan inflasi, serta dinamika kepesertaan tenaga kerja. Tantangan ini dinilai penting untuk menciptakan model aktuaria yang relevan dan responsif terhadap perubahan ekonomi maupun sosial.

Ketua Tim Riset Ilmu Aktuaria FMIPA UGM, Bapak Danang Teguh Qoyyimi, S.Si., M.Si., M.Act.Sc., Ph.D., menyatakan bahwa meskipun tidak ada model aktuaria yang sepenuhnya sempurna, alat ini merupakan instrumen penting dalam pengambilan keputusan strategis. Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada kemampuan untuk terus memperbarui model sesuai dengan tantangan dinamis yang ada. “Meskipun tidak ada model yang sepenuhnya benar, model aktuaria adalah alat penting yang membantu memberikan wawasan dalam pengambilan keputusan strategis. Kuncinya adalah terus memperbarui model agar dapat menjawab tantangan dinamis yang dihadapi saat ini dan masa mendatang.”

Dari hasil diskusi, disepakati perlunya fleksibilitas dalam pengembangan kalkulator aktuaria serta integrasi skenario berbasis data terkini. Selain itu, masukan dari GIZ dan Bappenas menegaskan pentingnya pendekatan multidisiplin untuk mendukung keberlanjutan program jaminan sosial di Indonesia.

Workshop ini mendukung pencapaian beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu: SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) melalui jaminan sosial yang melindungi kelompok rentan, SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan adanya kolaborasi riset dan pengembangan model yang komprehensif, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan memastikan keberlanjutan program ketenagakerjaan, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi antara UGM, Bappenas, dan GIZ dalam membangun sistem jaminan sosial yang lebih baik dan berkelanjutan. Workshop ini mencerminkan komitmen UGM, khususnya FMIPA, dalam mendukung pengembangan kebijakan berbasis riset untuk memperkuat sistem perlindungan sosial di Indonesia. Dengan kolaborasi antara akademisi, pembuat kebijakan, dan mitra internasional, kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan sistem jaminan sosial yang berkelanjutan, inovatif, dan adaptif terhadap tantangan masa depan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi:  Tim Riset Ilmu Aktuaria UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Tim Riset Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Gelar Focus Group Discussion Perdana dengan BPJamsostek sebagai Langkah Awal Menuju Keberlanjutan Jaminan Sosial

Departemen Matematika Universitas Gadjah Mada (UGM) telah berhasil menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) perdana sebagai bagian dari proyek penelitian bertajuk Actuarial Modeling Analysis for Employment Social Security Program in Indonesia.” Kegiatan ini berlangsung pada 18 Oktober 2024 di Mason Pine Hotel, Bandung, dengan kolaborasi antara tim peneliti UGM dan BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) sebagai mitra utama. Diskusi ini bertujuan untuk mendalami faktor-faktor yang memengaruhi keberlanjutan program jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia, sekaligus menjadi langkah awal dalam pengembangan model aktuaria yang adaptif dan tepat guna dalam pengelolaan dana jaminan sosial.

Tim peneliti UGM, yang merupakan kolaborasi multidisiplin dari dosen FMIPA dan FISIPOL UGM, dipimpin oleh Danang Teguh Qoyyimi, S.Si., M.Si., M.Act.Sc., Ph.D., bersama sejumlah anggota seperti Nurhadi, S.Sos., M.Si., Ph.D., Dr. Nanang Susyanto, S.Si., M.Sc., Drs. Danardono, MPH., Ph.D., Drs. Gunardi, M.Si., dan Restu Ananda Putra, S.Si., M.Aktr. Kolaborasi ini juga melibatkan enam alumni Ilmu Aktuaria UGM dan satu alumni PSDK UGM yaitu diantaranya Andi Fathurrozi Ramadhani Adistifasa, S.Aktr., Faustina Dian Cahyaningrum, S.Aktr., Bagus Rizky Rahartantyo, S.Aktr., Dewa Sunandar, S.Aktr., Muhammad Rasyad Daffa Hanif, S.Aktr., Sifaur Rohmah, S.Aktr., Ukhti Erisawati, S.Aktr dan Hana Aulia, S.Sos. yang memberikan kontribusi besar dalam penelitian ini. Dalam sambutannya, Danang Teguh Qoyyimi, Ph.D., menyatakan bahwa diskusi ini menjadi langkah awal untuk memahami lebih dalam tata kelola program jaminan sosial di Indonesia, yang akan membantu dalam menyusun strategi pengelolaan risiko dan metode aktuaria untuk memastikan keberlanjutan program jaminan sosial ketenagakerjaan.

FGD ini difokuskan pada program-program utama BPJamsostek, seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). BPJamsostek memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk keberlanjutan finansial, rendahnya partisipasi pekerja informal, dan pendekatan dalam pengelolaan dana. Para peserta FGD membahas langkah-langkah strategis untuk memperluas cakupan program, khususnya bagi pekerja informal dan kelompok rentan, guna menciptakan sistem jaminan sosial yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dalam diskusi ini, BPJamsostek memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan program jaminan sosial, termasuk keberlanjutan finansial dan partisipasi pekerja informal. Para peserta FGD juga membahas strategi pengelolaan risiko, pendekatan dalam pengelolaan dana, serta metode aktuaria yang tepat untuk menjaga keberlanjutan jangka panjang program. Selain itu, FGD ini juga mengeksplorasi langkah-langkah yang telah diambil untuk memperluas cakupan bagi pekerja informal, rentan, dan miskin, guna memastikan program jaminan sosial yang lebih inklusif.

Kegiatan ini menunjukkan peran pendidikan tinggi dalam memfasilitasi diskusi multidisiplin untuk memperkuat kolaborasi antara UGM dan BPJamsostek serta menghasilkan pemahaman yang komprehensif untuk menyusun model aktuaria yang efektif dan berkelanjutan bagi sistem jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia yang relevan dengan SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas). Selain itu, hasil penelitian diharapkan memperkuat tata kelola keuangan dan keberlanjutan, sejalan dengan SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan), dengan meningkatkan akses dan keberlanjutan program jaminan sosial untuk mengurangi angka kemiskinan. Kerja sama antarlembaga ini juga mencerminkan semangat SDGs 17 (Kemitraan untuk Tujuan).

Melalui langkah ini, FMIPA UGM dan BPJamsostek tidak hanya memperkuat kemitraan strategis di bidang riset dan inovasi tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ilmu aktuaria yang relevan dengan kebutuhan nasional. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan menjadi pijakan penting dalam pengelolaan program jaminan sosial yang lebih adaptif, berkelanjutan, dan inklusif bagi masyarakat Indonesia.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi:  Bagus Rizky Hartyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Tim Riset Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Kembangkan Model Aktuaria untuk Jaminan Sosial Nasional dalam Mendukung Keberlanjutan Program Jaminan Sosial

Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) di Indonesia merupakan langkah strategis dalam memberikan perlindungan sosial menyeluruh bagi seluruh masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2004, SJSN mencakup berbagai program yang dirancang untuk mengatasi risiko terkait kesehatan, ketenagakerjaan, dan masa pensiun. Di antara program-program tersebut, Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) menjadi elemen utama yang menyediakan dukungan finansial bagi pekerja dan keluarganya ketika menghadapi risiko yang tidak terduga.

Dalam menghadapi kebutuhan pengelolaan risiko yang semakin kompleks, Program Sarjana Ilmu Aktuaria di Universitas Gadjah Mada (UGM) dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada mahasiswa mengenai probabilitas, matematika, statistik, dan ekonomi. Fondasi teoretis dan praktis ini memungkinkan mahasiswa untuk menganalisis serta mengelola risiko keuangan yang dapat timbul di masa depan. Kurikulum Program Ilmu Aktuaria UGM telah disesuaikan dengan standar nasional dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), sehingga menghasilkan lulusan yang kompetitif dan siap bersaing di dunia kerja, khususnya dalam bidang aktuaria.

Sebagai langkah konkret dalam mendukung pengembangan sistem jaminan sosial yang berkelanjutan, UGM berkolaborasi dengan Bappenas dan GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH) untuk menyusun model aktuaria dalam Jaminan Sosial Nasional. Penelitian ini, yang dimulai pada 27 September 2024 oleh Tim Riset Ilmu Aktuaria UGM, bertujuan untuk mengembangkan panduan komprehensif dalam menciptakan model aktuaria yang relevan dengan kebutuhan Indonesia. Penelitian ini berfokus pada memastikan efisiensi serta keberlanjutan jangka panjang program jaminan sosial melalui mitigasi risiko keuangan, adaptasi terhadap perubahan demografi, dan dinamika ekonomi. Dengan mengintegrasikan praktik terbaik dunia dalam konteks lokal, penelitian ini berkontribusi besar dalam memperkuat fondasi sistem jaminan sosial nasional.

Metodologi yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-methods, yang menggabungkan analisis kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi proyeksi serta kecukupan dana jaminan sosial, khususnya untuk program JKK, JKM, dan JKP. Pendekatan ini bertujuan memberikan analisis mendalam terkait kecukupan dana, efisiensi, transparansi, serta akuntabilitas pengelolaan dana jaminan sosial. Dengan evaluasi ini, diharapkan sistem jaminan sosial di Indonesia dapat terus beroperasi secara adil, transparan, dan berkelanjutan, sehingga mampu memberikan rasa aman serta kesejahteraan bagi pekerja dan masyarakat secara umum.

Program ini tidak hanya berkontribusi pada SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan) dengan memperluas akses pekerja terhadap sistem jaminan sosial yang inklusif, tetapi juga mendukung SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan memberikan pendidikan berkualitas di bidang aktuaria. Selain itu, program ini meningkatkan kesejahteraan pekerja (SDGs 8) melalui manajemen risiko yang lebih baik. Proyek ini mengandalkan kolaborasi luas untuk mencapai solusi yang berdampak, mendukung pencapaian SDGs 17 (Kemitraan untuk Tujuan).

Melalui inisiatif ini, UGM tidak hanya berperan sebagai institusi pendidikan tinggi, tetapi juga sebagai motor penggerak perubahan yang berfokus pada keberlanjutan dan kesejahteraan sosial. Dengan kolaborasi ini, sistem jaminan sosial nasional diharapkan semakin kokoh dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin beragam dan dinamis.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi:  Bagus Rizky Hartyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Dedikasi Sujarwanto selama 17 Tahun Membuahkan Prestasi Manis dan Membanggakan pada Gelaran Malam Apresiasi FMIPA UGM 2024

Pada Jumat, 6 Desember 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menyelenggarakan Malam Apresiasi FMIPA UGM 2024 di Selasar Auditorium Lantai 1. Acara istimewa ini bertujuan memberikan penghargaan kepada dosen, tenaga kependidikan (Tendik), dan mahasiswa yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi perkembangan dan keberhasilan FMIPA UGM. Selain menjadi momen penghormatan, Malam Apresiasi ini juga menjadi bukti nyata dedikasi FMIPA UGM dalam mendukung prestasi dan semangat kerja kolektif di lingkungan akademik.

Salah satu momen yang menarik perhatian adalah penghargaan yang diterima Sujarwanto, Tendik di bidang Kantor Keamanan Keselamatan Kerja Kedaruratan Lingkungan Lingkungan (K5L). Dengan pengalaman kerja selama 17 tahun, Sujarwanto akhirnya mendapat pengakuan atas kontribusi dan dedikasinya yang luar biasa. “Saya sangat senang sekali dan bangga karena sudah 17 tahun saya di sini untuk mengabdi dan berdedikasi, baru kali ini saya dapat penghargaan dari MIPA,” ujar Sujarwanto dengan penuh rasa haru. Dedikasinya bahkan terlihat saat ia langsung kembali bekerja setelah menerima penghargaan. Sebelumnya, Sujarwanto juga menerima penghargaan dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2017, serta apresiasi dari mahasiswa pada 2022 dan 2023, yang membuktikan konsistensi kontribusinya di kampus.

Penghargaan dalam Malam Apresiasi FMIPA UGM 2024 diberikan untuk berbagai bidang, meliputi akademik, sumber daya manusia, tata usaha, teknologi informasi, teknisi dan petugas lapangan, keselamatan dan keamanan lingkungan, kebersihan kampus, hingga kesehatan mental mahasiswa. Setiap bidang memiliki dua kategori utama, yaitu Tendik Inspiratif dan Tendik Dedikatif, untuk memberikan apresiasi atas kontribusi yang spesifik dan berharga bagi lingkungan kampus. Nama-nama penerima penghargaan diumumkan oleh Puthut Dwi Jatmiko, A.Md.T., dan Susiana, A.Md., dengan penghargaan diserahkan langsung oleh Dr. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Alumni, Kerja Sama, dan Inovasi FMIPA UGM.

Beberapa nama penerima penghargaan yang patut diapresiasi meliputi Bambang Sugiharyono dan Sugeng Raharjo dari bidang akademik, Ika Yuanita dan Emiliana Sunaryani dari bidang sumber daya manusia, serta Nindy Husnul Majid dan Tri Wiyanto dari bidang tata usaha. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada Venoruton Budi Irmawan, yang bertugas sebagai petugas lapangan, dan Eka Dwi Lestari, yang berperan dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa. Pemberian penghargaan ini mencerminkan bahwa setiap elemen kampus, baik di dalam maupun di luar ruang kelas, memiliki kontribusi besar dalam menciptakan lingkungan yang harmonis, produktif, dan inovatif.

Acara ini tidak hanya menjadi simbol penghargaan, tetapi juga mencerminkan dukungan FMIPA UGM terhadap Sustainable Development Goals (SDGs). Dukungan terhadap pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan sejalan dengan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, karena mereka memainkan peran penting dalam menciptakan fasilitas dan layanan yang mendukung pembelajaran. Pengakuan terhadap dedikasi mereka di tempat kerja juga merefleksikan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan menghormati kerja keras dan memberikan motivasi bagi semua pihak untuk terus berkontribusi. Melalui Malam Apresiasi ini, FMIPA UGM menunjukkan bahwa menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, manusiawi, dan penuh penghargaan merupakan langkah nyata dalam membangun masa depan yang berkelanjutan.

Melalui Malam Apresiasi FMIPA UGM 2024, fakultas ini menegaskan posisinya sebagai salah satu pelopor pendidikan tinggi yang menjunjung tinggi nilai-nilai penghargaan, inklusivitas, dan keberlanjutan. Acara ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga langkah strategis untuk membangun semangat kolaborasi dan kontribusi di masa depan, demi mencapai visi FMIPA UGM sebagai institusi pendidikan yang unggul dan berdaya saing global.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany dan Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Praktikum Pengantar Analisis Numerik sebagai Fondasi Utama dalam Meningkatkan Pemahaman Matematika Komputasi secara Komprehensif

Praktikum Pengantar Analisis Numerik (PAN) merupakan salah satu pengalaman belajar yang esensial khususnya bagi mahasiswa program studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). Kegiatan ini dilaksanakan selama dua belas pertemuan dengan pendekatan terstruktur untuk memastikan pemahaman mendalam terhadap materi yang diajarkan.

“Setiap pertemuan dimulai dengan penjelasan materi yang diikuti dengan sesi latihan soal,” ujar Juan Ebenezer Hardyanto, mahasiswa program S-1 Matematika UGM yang juga bertindak sebagai asisten praktikum. Juan, yang akrab disapa Juan, menjelaskan bahwa mahasiswa diberi kesempatan untuk maju ke depan kelas dan mengerjakan soal secara langsung. Jika ada latihan yang belum terselesaikan, pembahasan akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya sebelum memasuki materi baru.

Praktikum ini bertujuan untuk membantu mahasiswa menguasai penerapan bahasa pemrograman Python dalam menyelesaikan persoalan numerik yang telah dibahas di kelas teori. Mahasiswa mempelajari berbagai metode, seperti mencari akar persamaan non-linear, membuat grafik fungsi dengan kesalahan minimal menggunakan interpolasi Lagrange, menghitung integral secara numerik, mencari turunan pertama dan kedua suatu fungsi, hingga menyelesaikan persamaan diferensial dengan syarat awal. Metode-metode yang diajarkan, termasuk metode biseksi, Newton, dan Runge-Kutta Orde 2, memberikan pemahaman komprehensif tentang bagaimana konsep Matematika dapat diterapkan dalam dunia komputasi.

Aplikasi praktikum PAN tidak terbatas pada ranah akademik, tetapi juga mencakup berbagai bidang praktis. Misalnya, mahasiswa dapat menggunakan metode numerik untuk mencari akar polinomial derajat tinggi, memprediksi data yang belum diketahui dari data empiris, atau bahkan menyelesaikan perhitungan dalam reaksi kimia. Juan menjelaskan bahwa praktikum ini membuka wawasan mahasiswa terhadap manfaat nyata pendekatan numerik dalam memecahkan berbagai masalah di dunia nyata.

Praktikum PAN juga selaras dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, poin 4, Pendidikan Berkualitas, diwujudkan melalui pembekalan keterampilan komputasi yang relevan dan aplikatif, membantu mahasiswa menjadi inovator masa depan. Kedua, poin 8, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, tercermin dari keterlibatan mahasiswa sebagai asisten praktikum. Selain mendalami materi dan meningkatkan kemampuan mengajar, mereka juga mendapatkan penghargaan finansial atas kontribusi mereka. Ketiga, poin 9, Inovasi, Industri, dan Infrastruktur, tampak dari fokus praktikum dalam melatih mahasiswa untuk menyelesaikan masalah kompleks, mempersiapkan mereka memberikan dampak nyata di masa depan.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Juan Ebenezer Hardyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Tim PPK Ormawa PASAINS Gandeng Pengembangan SDM dalam Rangka Revitalisasi Wisata Edukatif Berbasis Kearifan Lokal di Kelurahan Muntuk

Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) kembali menarik perhatian setelah pembukaannya pada Februari lalu. Salah satu tim pecinta alam dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), yang dikenal sebagai PASAINS, berhasil lolos seleksi dengan tema pengabdian berbasis revitalisasi dan pengembangan wisata edukatif berbasis kearifan lokal di Kelurahan Muntuk, Bantul.

Menurut Sinta Rahmadillah, mahasiswa Geofisika angkatan 2022 yang mewakili Tim PASAINS, pengabdian ini dilatarbelakangi oleh potensi alam dan budaya di Kelurahan Muntuk seperti gua, tebing, batuan, dan bambu, yang hingga kini belum dioptimalkan secara maksimal oleh sumber daya manusia setempat. “Pengelolaan pengabdian dilakukan selama kurang lebih lima bulan sejak Juni lalu, dengan target utama peluncuran desa wisata di akhir program,” ujar Sinta.

Program ini bertujuan untuk mendorong Kelurahan Muntuk lebih maju dalam mengelola sumber daya alamnya. Tim PASAINS berkolaborasi erat dengan masyarakat melalui diskusi dan sosialisasi dengan berbagai kelompok kegiatan setempat. Respons warga sangat positif, dengan harapan besar bahwa program ini dapat membantu memajukan kelurahan mereka.

Anggota tim PASAINS berasal dari berbagai program studi di FMIPA, seperti Geofisika, Statistika, Elektronika dan Instrumentasi (Elins), serta Fisika. Kolaborasi lintas disiplin ini difasilitasi oleh pendampingan dari Drs. Imam Suyanto, M.Si., dosen FMIPA UGM, yang memberikan arahan dan dukungan selama pelaksanaan pengabdian.

Program ini dirancang untuk memiliki dampak jangka panjang. Jika berhasil, masyarakat Kelurahan Muntuk diharapkan dapat melanjutkan pengelolaan desa wisata secara mandiri, dengan monitoring dan evaluasi dari Tim PASAINS. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, Kelurahan Muntuk diharapkan berkembang sebagai destinasi wisata edukatif yang maju dan menjadi desa mandiri budaya.

Pengabdian ini juga mengintegrasikan nilai-nilai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs). Program ini mendukung SDG 8, yaitu pertumbuhan ekonomi dan kewirausahaan melalui pengembangan sektor wisata, serta SDG 17, yang menekankan pentingnya kolaborasi dan peningkatan kapasitas untuk inovasi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim PPK Ormawa PASAINS
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More
Translate