Search
Search
Search

SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau

Inovasi Energi Terbarukan Bawa Mahasiswa FMIPA UGM Raih Puncak Juara di National Energy Festival 2024

Mahasiswa Geofisika FMIPA UGM kembali mencatatkan prestasi membanggakan dengan memenangkan Business Case Competition yang diselenggarakan oleh Dewan Energi Mahasiswa dalam rangka National Energy Festival (NEF). Tim yang terdiri atas Wanda Marisa Bekti (Geofisika), Maulana Asahana Mustafa (Teknik Mesin), dan Mohamad Lintang (Akuntansi), yang sukses menyelesaikan tantangan dalam tiga tahap kompetisi: geothermal, panel surya, dan biomassa. “Tahap pertama itu tentang geothermal, yang kedua tentang panel surya, dan finalnya membahas biomassa,” papar Wanda.

menjelaskan bahwa tahap kedua, yang membahas panel surya, menjadi tantangan terbesar karena memerlukan analisis teknis yang mendalam. Di tengah jadwal kuliah yang padat, mereka harus menyeimbangkan waktu untuk menyelesaikan tugas kuliah sekaligus menyusun proposal kompetisi.

“Untuk tahap kedua dan final, kami bahkan menyiapkan proposal dan presentasi hanya H-1 sebelum deadline,” ungkap Wanda. Meski bekerja di bawah tekanan waktu yang ketat, tim ini menunjukkan kolaborasi yang solid hingga berhasil melaju ke final dan meraih kemenangan.

Menurut Wanda, keberhasilan mereka bukan hanya soal seberapa banyak waktu yang dimiliki, tetapi bagaimana memanfaatkannya secara maksimal. Kolaborasi antar anggota tim dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda menjadi kekuatan utama. Strategi yang matang, keberanian untuk mencoba, dan dedikasi penuh menjadi kunci kemenangan mereka.

Wanda berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk tidak ragu menghadapi tantangan baru. Ia menekankan bahwa keberanian untuk mencoba dan memanfaatkan waktu secara maksimal adalah langkah awal menuju kesuksesan. Prestasi ini tidak hanya menunjukkan kemampuan akademik yang unggul, tetapi juga potensi besar mahasiswa UGM dalam menjawab tantangan global di bidang energi. Keberhasilan tim ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui kegiatan perlombaan nasional energi dan SDGS poin 7 yaitu energi terjangkau melalui tema business proposal bertemakan geothermal, panel surya dan biomassa.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Wanda Marisa Bekti
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

FMIPA UGM dan PERTAMINA Hulu Energi Gelar Studi Pengembangan Metode Passive Seismic Dorong Inovasi Eksplorasi Hidrokarbon

Dorong Inovasi Eksplorasi Hidrokarbon, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan PERTAMINA Hulu Energi (PHE) mengadakan studi pengembangan metode Passive Seismic menggunakan teknik Time Invariant Ambient Noise Tomography (TIANT) dan pemrosesan data Controlled Source Electromagnetic (CSEM). Acara ini berlangsung selama dua hari pada 23-24 Oktober 2024 di auditorium lantai 1 FMIPA UGM, Yogyakarta.
Studi ini melibatkan tim dari PHE UI, PHE Eksplorasi, PHE Regional, serta mitra lain seperti Joint Operating Body (JOB) Tomori dan Simenggaris, serta PT. Elnusa Tbk. Fokus utama penelitian adalah mengembangkan metode deteksi reservoir hidrokarbon dengan pendekatan yang lebih efisien dan lebih ramah lingkungan.

Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., selaku perwakilan Departemen Fisika FMIPA UGM sekaligus Team Leader, menyampaikan, “Melalui kerja sama ini nantinya diharapkan dapat menciptakan inovasi untuk mendukung hilirisasi bersama dengan Pertabocsy JOB Tomori, Elnusa, dan juga Pertamina Hulu Energi.” Salah satu studi yang dipaparkan adalah pengolahan data di Lapangan Senoro, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Tim telah melaksanakan studi Low Frequency Passive Seismic (LFPS) dan Time Reverse Modelling (TRM) untuk mengidentifikasi potensi geologis area tersebut. Hasil sementara menunjukkan bahwa area tersebut tidak berpotensi likuifaksi, tetapi ada risiko penurunan tanah dan retakan saat terjadi gempa bumi. Area utara didominasi oleh tanah lunak, sedangkan area selatan terdiri dari batuan lunak atau tanah keras.

Di area Simenggaris, pengolahan data CSEM untuk 35 titik akuisisi menunjukkan bahwa intensitas temperatur di wilayah Far-North lebih rendah dibandingkan area eksplorasi lainnya. Ini menandakan adanya potensi hidrokarbon yang memerlukan tambahan titik akuisisi. Hingga 23 Oktober 2024, progress pengembangan metode ini telah mencapai 47,5%, dengan target penyelesaian pada September 2025. Studi ini akan terus berlanjut dengan pengolahan data tambahan serta koreksi berdasarkan diskusi selama acara berlangsung.

Penelitian ini relevan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (pendidikan berkualitas) dengan peningkatan kapasitas riset, SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dengan tujuan konversi hidrokarbon menjadi energi minyak bumi, SDG 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur) melalui pengembangan teknologi eksplorasi, SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dalam proses deteksi hidrokarbon yang tidak merusak lingkungan dan menggunakan sumber dari sifat fisis alami serta SDG 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan) dengan kerja sama antara akademisi dan industri dalam mewujudkan inovasi di sektor energi.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Dari Peneliti Muda ke Astrofisikawan: Cerita Inspiratif Ghita Nadhira, Mahasiswi Berprestasi Fisika FMIPA UGM

Dalam acara Pengabdian Masyarakat KBK Fisika di SMAN 1 Temanggung pada 8 Oktober 2024, Ghita Nadhira, mahasiswi Fisika UGM, membagikan pengalamannya sebagai peneliti muda yang aktif sejak SMA. Peraih medali perunggu di Asia-Pacific Conference of Young Scientist 2021 ini menekankan pentingnya mengembangkan minat riset sejak dini.

Ghita mempresentasikan inovasi alat Sky Electricity, yang memanfaatkan listrik atmosfer sebagai sumber energi terbarukan. Risetnya fokus pada penggunaan perbedaan potensial listrik di atmosfer untuk menghasilkan energi bersih, solusi potensial bagi ketergantungan energi fosil. Ghita menjelaskan bahwa listrik atmosfer memiliki peluang besar untuk dikembangkan di Indonesia, mengingat fenomena alam yang mendukung.

Ia juga memberi tips kepada siswa untuk selalu peka terhadap masalah sekitar dan terus berinovasi. Menurut Ghita, kemampuan menemukan masalah dan mencari solusi lewat riset adalah kunci kesuksesan sebagai peneliti. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan diskusi dalam riset, karena ide-ide baru sering muncul dari berbagai sudut pandang.

Riset yang dibawakan Ghita berhubungan dengan SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas, karena Ghita memberikan inspirasi kepada siswa untuk mengembangkan minat di bidang riset dan sains sejak dini. Selain itu, inovasi Ghita terkait pemanfaatan listrik atmosfer mendukung SDG 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, yang berfokus pada pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan. SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur juga sangat relevan, mengingat inovasi tersebut dapat membantu mengembangkan teknologi baru yang mendukung infrastruktur energi yang berkelanjutan. Terakhir, SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan tercermin dalam kolaborasi antara siswa, peneliti, dan institusi pendidikan untuk mendorong riset yang inovatif dan berkelanjutan di masa depan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Tim Laboran Fisika Atom dan Inti (Fisanti) Departemen Fisika FMIPA UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Menyingkap Misteri Nanofisika bersama Dr. Iman Santoso, Pakar dari FMIPA UGM

Pada 8 Oktober 2024, dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat KBK Fisika FMIPA UGM di SMAN 1 Temanggung, Dr. Iman Santoso, S.Si., M.Sc. menyampaikan materi tentang pentingnya nanofisika dalam pengembangan teknologi modern, termasuk di bidang energi dan material.

Nanofisika mempelajari struktur dan fenomena pada skala nanometer, dengan berbagai aplikasi penting dalam kehidupan sehari-hari. Dr. Iman membahas, salah satunya, penggunaan bahan nano untuk meningkatkan efisiensi sel surya dalam mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Teknologi ini sangat relevan dalam mendukung transisi energi menuju sumber yang lebih ramah lingkungan.

Dr. Iman juga menjelaskan tentang quantum dots, partikel nano yang mampu menghasilkan cahaya dengan intensitas tinggi. Quantum dots ini banyak digunakan dalam teknologi layar modern, seperti televisi dan smartphone. Siswa diajak untuk memahami bagaimana penerapan fisika dalam skala nano dapat mengubah cara kita memanfaatkan energi dan material, serta bagaimana hal ini berdampak pada perkembangan teknologi masa depan.

Kegiatan ini mendukung SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dengan memberikan siswa wawasan baru tentang penerapan nanofisika dalam teknologi modern. SDG 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau juga sangat relevan karena nanoteknologi membantu meningkatkan efisiensi energi terbarukan, seperti sel surya. SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur tercermin dalam pengembangan teknologi modern yang menggunakan nanofisika, yang berpotensi mengubah banyak sektor industri di masa depan. Selain itu, SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan juga terkait, karena kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah penting dalam mempercepat inovasi berbasis nanoteknologi.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Tim Laboran Fisika Atom dan Inti (Fisanti) Departemen Fisika FMIPA UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswi Geofisika FMIPA UGM Ikuti Kompetisi di PetroBowl Asia Pacific Regional Qualifier 2024 dalam Tim UGM

Tim Universitas Gadjah Mada (UGM) berpartisipasi dalam ajang PetroBowl Asia Pacific Regional Qualifier 2024 di Ho Chi Minh City University of Technology, Vietnam. Kompetisi ini diikuti oleh 63 mahasiswa dari 16 universitas di 7 negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, China, dan Australia. PetroBowl merupakan kompetisi berbasis cerdas cermat yang menguji pengetahuan teknis dan non-teknis dalam ranah minyak dan gas bumi yang pada tahun ini diselenggarakan pada 25-27 Juli 2024.

Tim UGM yang terdiri dari 2 mahasiswi Prodi Geofisika, Huygens Hitagabe Manullang dan Hana Zalfa serta Teknik Geologi, yakni Muhamad Rival Ferdiansah, dan Nishfu Laila Habibah, dengan pembimbing Ir. Jarot Setyowiyoto, M.Sc., Ph.D. IPU., ASEAN.Eng., berkompetisi dengan semangat tinggi meskipun menghadapi tantangan besar. Sebelum lomba, tim ini telah beberapa kali berpartisipasi dalam kompetisi PetroSmart di tingkat nasional. Persiapan mereka dilakukan kurang lebih satu setengah bulan sebelum kompetisi, meskipun tantangan muncul karena harus menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara bersamaan.

Huygens Hitagabe Manullang, mahasiswi Geofisika UGM, menceritakan perjalanan kompetisinya.

“Tantangan terberat kami adalah membagi fokus antara persiapan lomba dan kewajiban KKN, namun kepercayaan dan kerja sama tim menjadi kunci utama kami,” papar Huygens.

Di PetroBowl, tim UGM dihadapkan pada kompetitor yang memiliki kemampuan luar biasa dan tantangan berpikir cepat. Selain itu, kendala finansial menjadi masalah tersendiri karena biaya lomba ditanggung secara mandiri. Namun, tekad dan kepercayaan diri antar anggota tim menjadi kekuatan utama mereka. Meskipun bracket mereka berisi juara-juara sebelumnya, tim tetap optimis dan saling mendukung satu sama lain.

Pengalaman bertemu dengan juri ahli di bidang migas, machine learning, dan artificial intelligence menambah wawasan baru. Kompetisi ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 4, 7, dan 17, khususnya dalam mendukung pendidikan berkualitas, akses energi berkelanjutan, dan kerjasama internasional.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Huygens Hitagabe Manullang
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Harumkan Nama Bangsa di Ajang Dunia dengan Prototipe Mobil Bertenaga Reaksi Kimia Tim Reactics UGM

Tim Reactics kembali mencuri perhatian di dunia inovasi teknologi setelah meraih pencapaian gemilang dalam kompetisi prototipe mobil bertenaga reaksi kimia. Tim Reactics memilih gas bertekanan sebagai sumber energinya yang dihasilkan melalui reaksi dekomposisi hidrogen peroksida (H₂O₂) menggunakan besi klorida (FeCl₃) sebagai katalis. Pemilihan sumber energi ini dianggap tepat karena mampu menghasilkan tenaga yang stabil dan sesuai dengan kebutuhan lomba.

“Salah satu kriteria utama dalam perlombaan ini adalah ketepatan jarak tempuh. Tim diharuskan untuk mencapai jarak yang sudah ditentukan oleh panitia dengan tingkat kesalahan (error) seminimal mungkin. Tim kami berhasil membuat mobil prototipe melaju sejauh 21,02 meter,” papar Ikhlasul Amal mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi perwakilam tim.

Tim Reactics akan berlomba kembali di tingkat dunia pada 26 Oktober 2024 di San Diego, California. Kompetisi ini menjadi tantangan yang lebih besar, persiapan panjang telah dilakukan oleh tim, dimulai dari Maret hingga Agustus 2024. Tim mulai menyusun konsep mobil, menentukan mekanisme start dan stop, memilih jenis sensor yang sesuai, serta melakukan pengambilan data untuk optimasi performa.

“Sebagai perwakilan dari FMIPA, hal yang sulit selama persiapan bagiku saat persiapan lomba ini bersamaan dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Namun, dengan menerapkan metode skala prioritas, mulai dari tugas yang urgent dan penting hingga yang tidak penting,” papar papar Ikhlasul Amal mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi perwakilam tim.

Tim kini bersiap untuk langkah berikutnya, membawa semangat kompetisi dan dedikasi tinggi ke panggung dunia. Tim Reactics turut mengimplementasikan SDGs poin 7 yaitu energi terjangkau dengan menginovasikan reaksi dekomposisi hydrogen dan SDGs poin 9 yaitu inovasi dengan menginovasikan reaksi dekomposisi hydrogen menjadi sumber energi mobil.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim Reactics UGM
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Berkenalan dengan Silika Misopori, Silika Multifungsi di Pengaplikasiannya dalam Kehidupan

Prof. Dr. Drs. Suyanta, M.Si. dari Departemen Kimia FMIPA UGM telah dikukuhkan sebagai guru besar pada 6 Agustus 2024 dengan mengangkat topik penelitian Silika Mesopori. Silika mesopori yaitu silika yang mengandung pori-pori dengan diameter sebesar 2-50 nm dan berfungsi dalam membatasi pertumbuhan kristal sehingga  mencegah aglomerasi nanopartikel serta mampu menstabilkan dan meningkatkan permukaan spesifik bahan yang terdispersi di dalamnya.

Prof. Suyanta mengambangkan riset dan aplikasi dari MCM-41 yakni jenis silikat mesopori yang memiliki pori berbentuk batang yang dikemas dalam kemasan heksagonal berdimensi-1 dengan ukuran pori, luas permukaan dan volume yang seragam. Berdasarkan sifat-sifat tersebut, MCM-41 sangat direkomendasikan untuk diaplikasikan di berbagai bidang.

Dalam ilmu bahan, silika mesopori MCM-41 memiliki kekuatan multifungsi dalam implementasi yang berkaitan dengan permukaan seperti absorben, katalis, saringan molekuler, pengirim obat, dan biosensor.

Prof. Suyanta juga menjelaskan bahwa salah satu potensi pengembangan riset dan aplikasi dari MCM-41 di masa depan berkaitan dengan penanganan masalah CO2 seperti gas rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global.

Informasi mengenai riset dan aplikasi silika mesopori MCM-41 yang dikembangkan oleh Prof. Suyanta sejalan dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Pertama, SDG 4: Pendidikan berkualitas berkaitan dengan aplikasi keilmuan kimia pengembangan riset akademik mengenai silika mesopori, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, karena penggunaan silika mesopori dalam katalisis dapat meningkatkan efisiensi energi dalam berbagai proses industri. Kedua, SDG 9: Industri, novasi, dan Infrastruktur, terkait dengan inovasi material untuk aplikasi industri yang lebih berkelanjutan. Ketiga, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, karena pengembangan MCM-41 untuk penanganan CO₂ dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, berkontribusi pada mitigasi pemanasan global dan perubahan iklim.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Buka Kesempatan Mahasiswa FMIPA UGM Studi di Taiwan, Fisika UGM Gelar Seminar Rebon Charge Stochastics in Magnetic Tunnel Junction

Prof. Jhen-Yong Hong dari Departement of Physics Tamkang University Taiwan membuka kesempatan bagi mahasiswa FMIPA UGM untuk menempuh studi pascasarjana di Taiwan. Selain itu, kesempatan yang ditawarkan lainnya adalah untuk magang dan berkarir di industri Taiwan khususnya di bidang pengembangan teknologi baterai atau implementasi dari fisika semi konduktor.

Prof. Jhen-Yong Hong membuka acara seminar dengan tema Charge Stochastics in Magnetic Tunnel Junction melalui pengenalan kampus Tamkang University pada Rabu, 4 September 2024 di Ruang Sidang Fisika FMIPA UGM. Acara seminar dihadiri oleh mahasiswa dan dosen Fisika UGM. Selanjutnya, Prof. Jhen-Yong Hong turut mengenalkan profesor dan ahli di bidang fisika yang ada di Tamkang University, program-program belajar bagi mahasiswa, kelas bahasa Mandarin, dan kesempatan magang dengan mitra lain seperti dengan negara Australia.

“Jika anda bergabung di program ini, maka anda dapat ikut magang di Australia,” kata Prof. Jhen-Yong Hong.

Dalam hal ini, papar Muhammad Arifin, S.Si., M.Sc., Ph.D selaku koordinator acara seminar sekaligus dosen Fisika UGM menyampaikan mengenai detail program yang ditawarkan.

“Jadi, program tersebut untuk master (S2) dengan waktu 1 tahun di Tamkang University dan 1 tahun magang di perusahaan semi konduktor. Setelahnya, 2 tahun kerja di perusahaan. Jadi total program selama 4 tahun di Taiwan,” jelas Arifin.

Dalam hal ini, Tamkang University merupakan universitas terbaik pertama swasta di Taiwan dan menduduki peringkat nomor 9 di Taiwan. Namun, Tamkang University memiliki keunggulan di bidang studi dan karir pada bidang fisika semi konduktor yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang tertarik pada bidang tersebut. Hal ini juga didukung dengan semakin tingginya permintaan teknologi baterai dengan kapasitas yang besar terutama di sektor industri ponsel.

“Harapannya, mahasiswa jadi tertarik untuk ikut program yang ditawarkan terutama di bidang pengembangan teknologi baterai karena permintaan baterai berkapasitas besar semakin tinggi sekarang,” papar Arifin.

Hadirnya Seminar Rebon oleh Departemen Fisika FMIPA UGM dengan tema Charge Stochastics in Magnetic Tunnel Junction turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan serta pendidikan untuk keberlanjutan. Selanjutnya, kerja sama antara FMIPA UGM dengan Tamkang University di bidang pendidikan dan industri menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany

Read More

Inovasi Energi Terbarukan Bawa Mahasiswa FMIPA UGM Raih Puncak Juara di National Energy Festival 2024

Mahasiswa Geofisika FMIPA UGM kembali mencatatkan prestasi membanggakan dengan memenangkan Business Case Competition yang diselenggarakan oleh Dewan Energi Mahasiswa dalam rangka National Energy Festival (NEF). Tim yang terdiri atas Wanda Marisa Bekti (Geofisika), Maulana Asahana Mustafa (Teknik Mesin), dan Mohamad Lintang (Akuntansi), yang sukses menyelesaikan tantangan dalam tiga tahap kompetisi: geothermal, panel surya, dan biomassa. “Tahap pertama itu tentang geothermal, yang kedua tentang panel surya, dan finalnya membahas biomassa,” papar Wanda.

menjelaskan bahwa tahap kedua, yang membahas panel surya, menjadi tantangan terbesar karena memerlukan analisis teknis yang mendalam. Di tengah jadwal kuliah yang padat, mereka harus menyeimbangkan waktu untuk menyelesaikan tugas kuliah sekaligus menyusun proposal kompetisi.

“Untuk tahap kedua dan final, kami bahkan menyiapkan proposal dan presentasi hanya H-1 sebelum deadline,” ungkap Wanda. Meski bekerja di bawah tekanan waktu yang ketat, tim ini menunjukkan kolaborasi yang solid hingga berhasil melaju ke final dan meraih kemenangan.

Menurut Wanda, keberhasilan mereka bukan hanya soal seberapa banyak waktu yang dimiliki, tetapi bagaimana memanfaatkannya secara maksimal. Kolaborasi antar anggota tim dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda menjadi kekuatan utama. Strategi yang matang, keberanian untuk mencoba, dan dedikasi penuh menjadi kunci kemenangan mereka.

Wanda berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk tidak ragu menghadapi tantangan baru. Ia menekankan bahwa keberanian untuk mencoba dan memanfaatkan waktu secara maksimal adalah langkah awal menuju kesuksesan. Prestasi ini tidak hanya menunjukkan kemampuan akademik yang unggul, tetapi juga potensi besar mahasiswa UGM dalam menjawab tantangan global di bidang energi. Keberhasilan tim ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui kegiatan perlombaan nasional energi dan SDGS poin 7 yaitu energi terjangkau melalui tema business proposal bertemakan geothermal, panel surya dan biomassa.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Wanda Marisa Bekti
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

FMIPA UGM dan PERTAMINA Hulu Energi Gelar Studi Pengembangan Metode Passive Seismic Dorong Inovasi Eksplorasi Hidrokarbon

Dorong Inovasi Eksplorasi Hidrokarbon, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan PERTAMINA Hulu Energi (PHE) mengadakan studi pengembangan metode Passive Seismic menggunakan teknik Time Invariant Ambient Noise Tomography (TIANT) dan pemrosesan data Controlled Source Electromagnetic (CSEM). Acara ini berlangsung selama dua hari pada 23-24 Oktober 2024 di auditorium lantai 1 FMIPA UGM, Yogyakarta.
Studi ini melibatkan tim dari PHE UI, PHE Eksplorasi, PHE Regional, serta mitra lain seperti Joint Operating Body (JOB) Tomori dan Simenggaris, serta PT. Elnusa Tbk. Fokus utama penelitian adalah mengembangkan metode deteksi reservoir hidrokarbon dengan pendekatan yang lebih efisien dan lebih ramah lingkungan.

Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., selaku perwakilan Departemen Fisika FMIPA UGM sekaligus Team Leader, menyampaikan, “Melalui kerja sama ini nantinya diharapkan dapat menciptakan inovasi untuk mendukung hilirisasi bersama dengan Pertabocsy JOB Tomori, Elnusa, dan juga Pertamina Hulu Energi.” Salah satu studi yang dipaparkan adalah pengolahan data di Lapangan Senoro, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Tim telah melaksanakan studi Low Frequency Passive Seismic (LFPS) dan Time Reverse Modelling (TRM) untuk mengidentifikasi potensi geologis area tersebut. Hasil sementara menunjukkan bahwa area tersebut tidak berpotensi likuifaksi, tetapi ada risiko penurunan tanah dan retakan saat terjadi gempa bumi. Area utara didominasi oleh tanah lunak, sedangkan area selatan terdiri dari batuan lunak atau tanah keras.

Di area Simenggaris, pengolahan data CSEM untuk 35 titik akuisisi menunjukkan bahwa intensitas temperatur di wilayah Far-North lebih rendah dibandingkan area eksplorasi lainnya. Ini menandakan adanya potensi hidrokarbon yang memerlukan tambahan titik akuisisi. Hingga 23 Oktober 2024, progress pengembangan metode ini telah mencapai 47,5%, dengan target penyelesaian pada September 2025. Studi ini akan terus berlanjut dengan pengolahan data tambahan serta koreksi berdasarkan diskusi selama acara berlangsung.

Penelitian ini relevan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (pendidikan berkualitas) dengan peningkatan kapasitas riset, SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dengan tujuan konversi hidrokarbon menjadi energi minyak bumi, SDG 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur) melalui pengembangan teknologi eksplorasi, SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dalam proses deteksi hidrokarbon yang tidak merusak lingkungan dan menggunakan sumber dari sifat fisis alami serta SDG 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan) dengan kerja sama antara akademisi dan industri dalam mewujudkan inovasi di sektor energi.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Dari Peneliti Muda ke Astrofisikawan: Cerita Inspiratif Ghita Nadhira, Mahasiswi Berprestasi Fisika FMIPA UGM

Dalam acara Pengabdian Masyarakat KBK Fisika di SMAN 1 Temanggung pada 8 Oktober 2024, Ghita Nadhira, mahasiswi Fisika UGM, membagikan pengalamannya sebagai peneliti muda yang aktif sejak SMA. Peraih medali perunggu di Asia-Pacific Conference of Young Scientist 2021 ini menekankan pentingnya mengembangkan minat riset sejak dini.

Ghita mempresentasikan inovasi alat Sky Electricity, yang memanfaatkan listrik atmosfer sebagai sumber energi terbarukan. Risetnya fokus pada penggunaan perbedaan potensial listrik di atmosfer untuk menghasilkan energi bersih, solusi potensial bagi ketergantungan energi fosil. Ghita menjelaskan bahwa listrik atmosfer memiliki peluang besar untuk dikembangkan di Indonesia, mengingat fenomena alam yang mendukung.

Ia juga memberi tips kepada siswa untuk selalu peka terhadap masalah sekitar dan terus berinovasi. Menurut Ghita, kemampuan menemukan masalah dan mencari solusi lewat riset adalah kunci kesuksesan sebagai peneliti. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan diskusi dalam riset, karena ide-ide baru sering muncul dari berbagai sudut pandang.

Riset yang dibawakan Ghita berhubungan dengan SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas, karena Ghita memberikan inspirasi kepada siswa untuk mengembangkan minat di bidang riset dan sains sejak dini. Selain itu, inovasi Ghita terkait pemanfaatan listrik atmosfer mendukung SDG 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, yang berfokus pada pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan. SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur juga sangat relevan, mengingat inovasi tersebut dapat membantu mengembangkan teknologi baru yang mendukung infrastruktur energi yang berkelanjutan. Terakhir, SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan tercermin dalam kolaborasi antara siswa, peneliti, dan institusi pendidikan untuk mendorong riset yang inovatif dan berkelanjutan di masa depan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Tim Laboran Fisika Atom dan Inti (Fisanti) Departemen Fisika FMIPA UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Menyingkap Misteri Nanofisika bersama Dr. Iman Santoso, Pakar dari FMIPA UGM

Pada 8 Oktober 2024, dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat KBK Fisika FMIPA UGM di SMAN 1 Temanggung, Dr. Iman Santoso, S.Si., M.Sc. menyampaikan materi tentang pentingnya nanofisika dalam pengembangan teknologi modern, termasuk di bidang energi dan material.

Nanofisika mempelajari struktur dan fenomena pada skala nanometer, dengan berbagai aplikasi penting dalam kehidupan sehari-hari. Dr. Iman membahas, salah satunya, penggunaan bahan nano untuk meningkatkan efisiensi sel surya dalam mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Teknologi ini sangat relevan dalam mendukung transisi energi menuju sumber yang lebih ramah lingkungan.

Dr. Iman juga menjelaskan tentang quantum dots, partikel nano yang mampu menghasilkan cahaya dengan intensitas tinggi. Quantum dots ini banyak digunakan dalam teknologi layar modern, seperti televisi dan smartphone. Siswa diajak untuk memahami bagaimana penerapan fisika dalam skala nano dapat mengubah cara kita memanfaatkan energi dan material, serta bagaimana hal ini berdampak pada perkembangan teknologi masa depan.

Kegiatan ini mendukung SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dengan memberikan siswa wawasan baru tentang penerapan nanofisika dalam teknologi modern. SDG 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau juga sangat relevan karena nanoteknologi membantu meningkatkan efisiensi energi terbarukan, seperti sel surya. SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur tercermin dalam pengembangan teknologi modern yang menggunakan nanofisika, yang berpotensi mengubah banyak sektor industri di masa depan. Selain itu, SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan juga terkait, karena kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah penting dalam mempercepat inovasi berbasis nanoteknologi.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Tim Laboran Fisika Atom dan Inti (Fisanti) Departemen Fisika FMIPA UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswi Geofisika FMIPA UGM Ikuti Kompetisi di PetroBowl Asia Pacific Regional Qualifier 2024 dalam Tim UGM

Tim Universitas Gadjah Mada (UGM) berpartisipasi dalam ajang PetroBowl Asia Pacific Regional Qualifier 2024 di Ho Chi Minh City University of Technology, Vietnam. Kompetisi ini diikuti oleh 63 mahasiswa dari 16 universitas di 7 negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, China, dan Australia. PetroBowl merupakan kompetisi berbasis cerdas cermat yang menguji pengetahuan teknis dan non-teknis dalam ranah minyak dan gas bumi yang pada tahun ini diselenggarakan pada 25-27 Juli 2024.

Tim UGM yang terdiri dari 2 mahasiswi Prodi Geofisika, Huygens Hitagabe Manullang dan Hana Zalfa serta Teknik Geologi, yakni Muhamad Rival Ferdiansah, dan Nishfu Laila Habibah, dengan pembimbing Ir. Jarot Setyowiyoto, M.Sc., Ph.D. IPU., ASEAN.Eng., berkompetisi dengan semangat tinggi meskipun menghadapi tantangan besar. Sebelum lomba, tim ini telah beberapa kali berpartisipasi dalam kompetisi PetroSmart di tingkat nasional. Persiapan mereka dilakukan kurang lebih satu setengah bulan sebelum kompetisi, meskipun tantangan muncul karena harus menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara bersamaan.

Huygens Hitagabe Manullang, mahasiswi Geofisika UGM, menceritakan perjalanan kompetisinya.

“Tantangan terberat kami adalah membagi fokus antara persiapan lomba dan kewajiban KKN, namun kepercayaan dan kerja sama tim menjadi kunci utama kami,” papar Huygens.

Di PetroBowl, tim UGM dihadapkan pada kompetitor yang memiliki kemampuan luar biasa dan tantangan berpikir cepat. Selain itu, kendala finansial menjadi masalah tersendiri karena biaya lomba ditanggung secara mandiri. Namun, tekad dan kepercayaan diri antar anggota tim menjadi kekuatan utama mereka. Meskipun bracket mereka berisi juara-juara sebelumnya, tim tetap optimis dan saling mendukung satu sama lain.

Pengalaman bertemu dengan juri ahli di bidang migas, machine learning, dan artificial intelligence menambah wawasan baru. Kompetisi ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 4, 7, dan 17, khususnya dalam mendukung pendidikan berkualitas, akses energi berkelanjutan, dan kerjasama internasional.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Huygens Hitagabe Manullang
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Harumkan Nama Bangsa di Ajang Dunia dengan Prototipe Mobil Bertenaga Reaksi Kimia Tim Reactics UGM

Tim Reactics kembali mencuri perhatian di dunia inovasi teknologi setelah meraih pencapaian gemilang dalam kompetisi prototipe mobil bertenaga reaksi kimia. Tim Reactics memilih gas bertekanan sebagai sumber energinya yang dihasilkan melalui reaksi dekomposisi hidrogen peroksida (H₂O₂) menggunakan besi klorida (FeCl₃) sebagai katalis. Pemilihan sumber energi ini dianggap tepat karena mampu menghasilkan tenaga yang stabil dan sesuai dengan kebutuhan lomba.

“Salah satu kriteria utama dalam perlombaan ini adalah ketepatan jarak tempuh. Tim diharuskan untuk mencapai jarak yang sudah ditentukan oleh panitia dengan tingkat kesalahan (error) seminimal mungkin. Tim kami berhasil membuat mobil prototipe melaju sejauh 21,02 meter,” papar Ikhlasul Amal mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi perwakilam tim.

Tim Reactics akan berlomba kembali di tingkat dunia pada 26 Oktober 2024 di San Diego, California. Kompetisi ini menjadi tantangan yang lebih besar, persiapan panjang telah dilakukan oleh tim, dimulai dari Maret hingga Agustus 2024. Tim mulai menyusun konsep mobil, menentukan mekanisme start dan stop, memilih jenis sensor yang sesuai, serta melakukan pengambilan data untuk optimasi performa.

“Sebagai perwakilan dari FMIPA, hal yang sulit selama persiapan bagiku saat persiapan lomba ini bersamaan dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Namun, dengan menerapkan metode skala prioritas, mulai dari tugas yang urgent dan penting hingga yang tidak penting,” papar papar Ikhlasul Amal mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi perwakilam tim.

Tim kini bersiap untuk langkah berikutnya, membawa semangat kompetisi dan dedikasi tinggi ke panggung dunia. Tim Reactics turut mengimplementasikan SDGs poin 7 yaitu energi terjangkau dengan menginovasikan reaksi dekomposisi hydrogen dan SDGs poin 9 yaitu inovasi dengan menginovasikan reaksi dekomposisi hydrogen menjadi sumber energi mobil.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim Reactics UGM
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Berkenalan dengan Silika Misopori, Silika Multifungsi di Pengaplikasiannya dalam Kehidupan

Prof. Dr. Drs. Suyanta, M.Si. dari Departemen Kimia FMIPA UGM telah dikukuhkan sebagai guru besar pada 6 Agustus 2024 dengan mengangkat topik penelitian Silika Mesopori. Silika mesopori yaitu silika yang mengandung pori-pori dengan diameter sebesar 2-50 nm dan berfungsi dalam membatasi pertumbuhan kristal sehingga  mencegah aglomerasi nanopartikel serta mampu menstabilkan dan meningkatkan permukaan spesifik bahan yang terdispersi di dalamnya.

Prof. Suyanta mengambangkan riset dan aplikasi dari MCM-41 yakni jenis silikat mesopori yang memiliki pori berbentuk batang yang dikemas dalam kemasan heksagonal berdimensi-1 dengan ukuran pori, luas permukaan dan volume yang seragam. Berdasarkan sifat-sifat tersebut, MCM-41 sangat direkomendasikan untuk diaplikasikan di berbagai bidang.

Dalam ilmu bahan, silika mesopori MCM-41 memiliki kekuatan multifungsi dalam implementasi yang berkaitan dengan permukaan seperti absorben, katalis, saringan molekuler, pengirim obat, dan biosensor.

Prof. Suyanta juga menjelaskan bahwa salah satu potensi pengembangan riset dan aplikasi dari MCM-41 di masa depan berkaitan dengan penanganan masalah CO2 seperti gas rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global.

Informasi mengenai riset dan aplikasi silika mesopori MCM-41 yang dikembangkan oleh Prof. Suyanta sejalan dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Pertama, SDG 4: Pendidikan berkualitas berkaitan dengan aplikasi keilmuan kimia pengembangan riset akademik mengenai silika mesopori, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, karena penggunaan silika mesopori dalam katalisis dapat meningkatkan efisiensi energi dalam berbagai proses industri. Kedua, SDG 9: Industri, novasi, dan Infrastruktur, terkait dengan inovasi material untuk aplikasi industri yang lebih berkelanjutan. Ketiga, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, karena pengembangan MCM-41 untuk penanganan CO₂ dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, berkontribusi pada mitigasi pemanasan global dan perubahan iklim.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Buka Kesempatan Mahasiswa FMIPA UGM Studi di Taiwan, Fisika UGM Gelar Seminar Rebon Charge Stochastics in Magnetic Tunnel Junction

Prof. Jhen-Yong Hong dari Departement of Physics Tamkang University Taiwan membuka kesempatan bagi mahasiswa FMIPA UGM untuk menempuh studi pascasarjana di Taiwan. Selain itu, kesempatan yang ditawarkan lainnya adalah untuk magang dan berkarir di industri Taiwan khususnya di bidang pengembangan teknologi baterai atau implementasi dari fisika semi konduktor.

Prof. Jhen-Yong Hong membuka acara seminar dengan tema Charge Stochastics in Magnetic Tunnel Junction melalui pengenalan kampus Tamkang University pada Rabu, 4 September 2024 di Ruang Sidang Fisika FMIPA UGM. Acara seminar dihadiri oleh mahasiswa dan dosen Fisika UGM. Selanjutnya, Prof. Jhen-Yong Hong turut mengenalkan profesor dan ahli di bidang fisika yang ada di Tamkang University, program-program belajar bagi mahasiswa, kelas bahasa Mandarin, dan kesempatan magang dengan mitra lain seperti dengan negara Australia.

“Jika anda bergabung di program ini, maka anda dapat ikut magang di Australia,” kata Prof. Jhen-Yong Hong.

Dalam hal ini, papar Muhammad Arifin, S.Si., M.Sc., Ph.D selaku koordinator acara seminar sekaligus dosen Fisika UGM menyampaikan mengenai detail program yang ditawarkan.

“Jadi, program tersebut untuk master (S2) dengan waktu 1 tahun di Tamkang University dan 1 tahun magang di perusahaan semi konduktor. Setelahnya, 2 tahun kerja di perusahaan. Jadi total program selama 4 tahun di Taiwan,” jelas Arifin.

Dalam hal ini, Tamkang University merupakan universitas terbaik pertama swasta di Taiwan dan menduduki peringkat nomor 9 di Taiwan. Namun, Tamkang University memiliki keunggulan di bidang studi dan karir pada bidang fisika semi konduktor yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang tertarik pada bidang tersebut. Hal ini juga didukung dengan semakin tingginya permintaan teknologi baterai dengan kapasitas yang besar terutama di sektor industri ponsel.

“Harapannya, mahasiswa jadi tertarik untuk ikut program yang ditawarkan terutama di bidang pengembangan teknologi baterai karena permintaan baterai berkapasitas besar semakin tinggi sekarang,” papar Arifin.

Hadirnya Seminar Rebon oleh Departemen Fisika FMIPA UGM dengan tema Charge Stochastics in Magnetic Tunnel Junction turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan serta pendidikan untuk keberlanjutan. Selanjutnya, kerja sama antara FMIPA UGM dengan Tamkang University di bidang pendidikan dan industri menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany

Read More
Translate