Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Mahasiswa FMIPA UGM Raih Juara 1 Olimpiade Statistika Nasional Smatic 5.0 2024

Olimpiade Statistika Nasional Smatic 0.5 diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jakarta merupakan ajang kompetisi bergengsi dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang Statistika dengan persaingan yang ketat serta diikuti berbagai mahasiswa terbaik dari berbagai perguruan tinggi. Dalam momen tersebut, 3 mahasiswa FMIPA UGM dari program studi Statistika menyabet juara pertama setelah melewati berbagai tahapan kompetisi yang ketat seperti 10 besar di semifinal dan 3 besar di babak final untuk perebutan juara.

Ketiga mahasiswa peraih juara pertama tersebut adalah Daffa Elgo Santosa, Rahma Nur Annisa, dan Mahardi Nalendra Syafa yang merupakan mahasiswa Statistika FMIPA UGM angkatan 2022. Dengan bimbingan dosen, Mohamad Fahruli Wahyujati, S.Si., M.Si., ketiga mahasiswa tersebut dapat meleewati berbagai babak hingga memperoleh juara pertama.

Dengan membawa karya “Optimalisasi Waktu Tunggu Lampu Merah dengan Simulasi Monte Carlo”, ketiga mahasiswa tersebut mampu memukau para dewan juri di tengah persaingan peserta lain yang sangat ketat. Mereka mengoptimalkan pengaturan waktu lampu lalu lintas melalui konsep dan teori dalam ilmu Statistika sehingga menjadi cerminan dari implementasi ilmu pada aspek kehidupan nyata.

“Sangat seru dan menantang. Soal penyisihan kami banyak belajar dari materi perkuliahan beberapa soal tipe baru dan belum pernah ditemui. Semifinal menantang karena materi baru yaitu menggunakan teorema antrean yang belum pernah dipelajari. Diminta melakukan simulasi berdasarkan data dan mencari nilai-nilai yang optimal. Tapi alhamdulillah dapat diselesaikan dengan sangat baik,” papar Mahardi.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa FMIPA di bidang statistika tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan hardskill dan softskill di keilmuan statistika, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi di bidang data dan teknologi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai tujuan dalam kerja sama di bidang aplikasi ilmu data dan statistika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Fabima Fadhlin Minallah Zidta

Read More

Meriahkan Acara Workshop Paradigma dan Contextual Learning, Ratusan Guru Meriahkan Sesi Tanya Jawab

Fakultas MIPA kembali menyelenggarakan workshop intelektual. Melalui acara ini, diberikan kesempatan untuk para peserta mengajukan pertanyaan terkait tema yang dibahas. Beberapa perwakilan yang bertanya dari sesi 1 hingga 2 adalah SMA Blitar, SMA Mutiara Persada, SMK Negeri 6 Yogyakarta, SMA IT Abu Bakar Kulon Progo, SMA Kolese De Britto, dan MA IT Baitul Quran Al Jahra.

“Untuk mendobrak hambatan mind block, dengan konsisten menunjukkan contoh keberhasilan dan mencapai prestasi bersama yang dapat memotivasi orang lain sehingga global-mindedness dapat menyebar lebih merata di seluruh institusi, meskipun berada di lingkungan dengan fixed mindset,” papar Prof. Nizam.

Sementara itu permasalahan fasilitas yang kurang memadai untuk keberhasilan pencapaian muridnya juga menjadi hal yang prihatin. Namun menurut Prof. Nizam fasilitas yang tidak memadai bisa dijadikan sebagai inovasi untuk mendidik sesuatu yang hebat dan menjadikan siswa sebagai saintis yang hebat melalui fondasi kegiatan internasional.

“Jangan jadikan kekurangan fasilitas jadi kendala namun jadikan challenge untuk membuat alat yang diciptakan dari hasil siswanya sendiri misalnya,” papar Prof. Nizam.

Selain itu, kendala mengajar dikelas dan kesulitan mencari referensi materi mata pelajaran untuk menjangkau konteks juga menjadi hambatan. Padahal referensi bisa didapat dari kehidupan sehari hari dan guru bisa melakukan diskusi. Contextual learning bisa dibuat penjelasan kegiatan nyata yang dihubungkan dengan konteks sains. Dengan keterlibatan aktif memberi kesempatan kepada siswa untuk mencapai kolaboratif pembelajarannya tidak membosankan.

“Salah satu kegiatan contextual learning yang tidak melupakan diferensiasi siswa adalah dengan gaya belajar dan style dalam pembelajaran untuk menciptakan peminatan yang banyak dan memanfaatkan stimulus serta memperhatikan aspek suara, memberi kesempatan,” papar Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D. (Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM).

Contextual learning bisa dimulai dari bagaimana anak anak menghargai barang-barang yang tidak layak seperti sampah menjadi sesuatu yg penting. Bisa didasari dengan pengetahuan recific, respon, dan value. Sementara itu interaksi menjadi hal yang penting untuk menangani hambatan sarana prasarana yang ada. Dari acara workshop ini, FMIPA mengimplementasikan SDGs poin 4 Pendidikan berkelanjutan, SDGs poin 9 Kerjasama Inovasi, SDGs poin 17 Kemitraan untuk mencapai tujuan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Transformasi Data Posyandu di Desa Sugian oleh Mahasiswa Ilmu Aktuaria FMIPA UGM sebagai bentuk pengabdian KKN-PPM UGM 2024

Desa Sugian, sebuah desa wisata yang juga dikenal dengan sektor pertanian dan perikanannya, kini tengah menjadi lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Salah satu peserta KKN dari program studi Ilmu Aktuaria angkatan 2021, Taufik Hasan Wau, berperan aktif dalam kegiatan ini.

Hasan, sapaan akrab Taufik Hasan Wau, mengungkapkan bahwa Desa Sugian memiliki potensi yang luar biasa tidak hanya di bidang pariwisata, tetapi juga dalam sektor pertanian, perikanan, tambak udang, dan mutiara. Namun, yang paling menarik perhatian Hasan adalah program kerja yang ia lakukan, yaitu transformasi pendataan dan pembuatan grafik posyandu dari format buku menjadi Excel. Program ini merupakan permintaan langsung dari kader PKK Desa Sugian.

Menurut Hasan, program kerja ini bertujuan untuk mempermudah pendataan dan pembuatan grafik di setiap titik posyandu yang ada di desa tersebut. Dengan menggunakan Excel, kader PKK dapat melakukan pendataan dengan lebih cepat, akurat, dan terorganisir. “Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja di lapangan,” ujar Hasan.

Meskipun demikian, Hasan tidak menampik adanya tantangan yang harus dihadapi, terutama karena banyaknya titik posyandu yang harus dikelola. Namun, ia merasa tantangan tersebut adalah bagian dari proses belajar yang menyenangkan selama KKN ini.

Program kerja ini juga sejalan dengan upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia, tujuan nomor 9, yaitu membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, dan mendorong inovasi

Bagi Hasan, pengalaman KKN di Desa Sugian sangat berkesan dan memberikan banyak pelajaran berharga.

“KKN ini benar-benar memberikan gambaran nyata tentang bagaimana teori yang dipelajari di kampus dapat diterapkan di lapangan,” pungkasnya.

Dengan semangat yang ditunjukkan oleh Hasan dan rekan-rekannya, diharapkan program kerja ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi Desa Sugian dan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Taufik Hasan Wau
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

UGM dan Pertamina Gelar Workshop AI untuk Geosains di Bandung

Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Laboratorium Geofisika FMIPA UGM mengadakan workshop dan perencanaan kerja sama di bidang machine learning dan deep learning di dunia migas (minyak dan gas) baik untuk analisis data sumur pemboran, penemuan prospek reservoar, dan analisis seismik untuk pemetaan struktur bawah permukaan. Acara ini berlangsung di Hotel Luxton, Bandung, Jawa Barat, pada 16 – 18 Juli 2024. Workshop ini dihadiri oleh para ahli dari UGM seperti Dr. Sudarmaji dan Dr. T. Marwan Irnaka serta tim dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4.

Tujuan utama dari workshop ini adalah untuk membahas dan merencanakan pemanfaatan teknologi machine learning (ML) dan AI dalam bidang geosains. Teknologi ini semakin maju dan menawarkan peluang besar untuk mengatasi keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang ini.

“Dengan kemajuan teknologi ML dan AI, kita dapat mengoptimalkan proses eksplorasi dan produksi migas dengan lebih efisien,” kata Dr. Sudarmaji.

Pertemuan ini melibatkan berbagai pihak termasuk tim dari Pertamina Hulu Rokan Zona 4, laboratorium geofisika UGM, SLB (Schlumberger), dan tim Upstream Cloud dari Pertamina. Diskusi yang di dibahas meliputi berbagai topik, mulai dari penerapan AI dalam analisis data seismik hingga pengembangan model prediktif untuk eksplorasi sumber daya alam.

Selain itu, workshop ini juga membahas pentingnya kolaborasi antara akademisi dan industri untuk mengembangkan solusi inovatif yang dapat diterapkan di lapangan.

“Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi yang tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga berkontribusi pada pengembangan teknologi di bidang geosains,” ujar Jerry Devios Mamesah, selaku WOPDM Pertamina Hulu Rokan Zona 4.

Dengan adanya workshop ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara UGM dan Pertamina dalam memanfaatkan teknologi AI untuk menghadapi tantangan di bidang geosains, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta menguatkan kemitraan dalam mencapai tujuan selaras dengan SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: T. Marwan Irnaka
Foto: Shofi Rahmadini
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Seluruh Program Studi di Departemen Fisika Terakreditasi Internasional ASIIN

Empat program studi di Departemen Fisika FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM), yaitu Sarjana Fisika, Sarjana Geofisika, Magister Fisika, dan Doktor Fisika berhasil memperoleh akreditasi internasional dari ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik), lembaga akreditasi berbasis di Jerman yang khusus mengevaluasi program studi di bidang teknik, informatika, ilmu alam, dan matematika.

Tim penilai akreditasi yang terdiri dari Prof. Dr. Gert-Ludwig Ingold, Prof. Dr. Ethem Buelent Tezkan, Herri Trilaksana, Ph.D, Langgam Bagas Pratomo, Muhammad Taufigi, dan Dr. Natalia Vega melakukan evaluasi dan verifikasi dokumen ASIIN yang telah dikirimkan sebelumnya. Visitasi dilaksanakan pada 5 – 6 Maret 2024. Pada visitasi tersebut, tim akreditasi ASIIN bertemu dan berdiskusi dengan mahasiswa, dosen, alumni, tim kurikulum, pengurus prodi dan departemen, hingga pengurus dekanat dan rektorat. Hal ini dilakukan dalam rangka melakukan asesmen yang komprehensif terhadap berbagai aspek dari setiap program studi serta memberikan masukan yang diharapkan dapat mengembangkan kualitas keempat prodi tersebut.

Ketua Departemen Fisika UGM, Prof. Dr. Eng. Edi Suharyadi menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari upaya dalam meningkatkan kualitas program studi.

“Akreditasi adalah bagian dari proses asesmen dan evaluasi dalam rangka improvisasi secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous improvement) untuk peningkatan dan kemajuan Program Studi. Akreditasi dalam negeri dan luar negeri akan memberikan peluang dan wahana bagi kita untuk melakukan perbaikan dari berbagai aspek secara komprehensif, sehingga prodi-prodi di Departemen Fisika tidak hanya unggul di level nasional tapi juga bisa berkompetisi secara global,” ujarnya.

Prof. Edi menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran pimpinan universitas, dekan dan wakil dekan, jajaran pengurus program studi dan tenaga kependidikan yang ada di lingkungan Departemen Fisika UGM yang telah menyiapkan semuanya terkait pelaksanaan penilaian dan visitasi oleh lembaga akreditasi ASIIN. Salah satu strategi yang dilakukan Departemen Fisika agar tetap terjamin mutu pendidikannya adalah dengan melakukan pemantauan mutu secara konsisten, termasuk melakukan penilaian terhadap input-proses-output, dan tentunya outcome pendidikan pada program studi.

Dengan diraihnya akreditasi ASIIN, lulusan dari keempat program studi di Departemen Fisika UGM kini memiliki keunggulan kompetitif di komunitas global. Mereka diakui memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar internasional, yang membuka peluang karir yang lebih luas di berbagai sektor, baik domestik maupun internasional.

Usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan, baik di tingkat nasional maupun internasional, melalui akreditasi yang memastikan standar pendidikan tinggi yang tinggi dan kompetitif secara global. Hal ini sejalan dengan SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akreditasi. Kemudian, menjadi cerminan dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui peningkatan infrastruktur pendidikan dan inovasi dalam proses pengajaran dan pembelajaran, yang mendukung pengembangan industri dan ilmu pengetahuan. Terakhir, meerupakan implementasi dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui jalinan antara Universitas Gadjah Mada dan lembaga akreditasi internasional ASIIN untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik dan pengakuan internasional.

Informasi mengenai status akreditasi nasional dan internasional untuk keempat program studi tersebut dapat diakses di laman sertifikat akreditasi, sedangkan status akreditasi internasional seluruh program studi di UGM dapat ditemukan di laman KJM UGM.

Penulis : Chalis Setyadi
Foto: Shofi Rahmadini dan Agil Abdul M
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Siap Bentuk Mahasiswa Kompeten, Pionir Pascal 2024 Selenggarakan Talkshow Ke-MIPA-an

Dalam rangka mengenalkan FMIPA secara lebih mendalam, Pionir Pascal 2024 menyelenggarakan sesi talkshow ke-MIPA-an yang dibersamai oleh Dekan, beberapa Wakil Dekan, dan alumnus FMIPA UGM yang dipandu oleh seorang moderator. Selain bertujuan untuk mengenalkan FMIPA, kegiatan yang diselenggarakan pada 31 Juli 2024 di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM ini juga bertujuan untuk memberikan kiat-kiat inspirasi dalam berkarya di bidang masing-masing.

“Kompeten itu sama dengan kemampuan ditambah dengan pengetahuan, kemudian dikalikan dengan sikap,” papar Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan FMIPA UGM. Beliau menekankan pentingnya sikap dan etika dalam menggunakan pengetahuan yang dimiliki. Selain itu, Prof. Kuwat juga menjelaskan hal-hal mendasar mengenai FMIPA UGM seperti visi, misi, dan nilai-nilai dari FMIPA UGM. Prof. Kuwat juga memaparkan inovasi yang sudah dihasilkan oleh FMIPA UGM dan bermanfaat untuk masyarakat, yaitu GeNose C19.

Pemaparan Prof. Kuwat dilanjut dengan pemaparan oleh Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan. Prof. Roto membahas mengenai akademik di FMIPA, seperti masa studi, syarat kelulusan, hingga cara menjadi mahasiswa sukses. Selanjutnya, pemaparan dilanjut oleh Indra Kesuma Nasution, Ph.D. selaku alumnus FMIPA UGM. Indra membahas mengenai ANC Japan, prospek kerja lulusan FMIPA di Jepang, hingga kerja sama yang telah dilakukan dengan beberapa perusahaan di Jepang dalam menyalurkan lulusan FMIPA.

Sesi talkshow ditutup dengan sesi tanya jawab yang disambut dengan antusias oleh para peserta. Mereka mengajukan pertanyaan mengenai inovasi yang sudah dijelaskan, cara bertanggung jawab dengan baik, maupun hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan setelah lulus kuliah dari FMIPA UGM.

Sesi talkshow kali ini mampu menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang tercermin dari upaya FMIPA UGM untuk menyediakan wawasan akademik dan keterampilan kepada mahasiswa. Sesi talkshow ini juga menunjukkan penerapan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, yang direpresentasikan melalui pembahasan mengenai prospek kerja lulusan FMIPA di Jepang dan inovasi seperti GeNose C19 yang dapat mendukung ekonomi. Inovasi GeNose C19 juga menunjukkan penerapan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Terakhir, kegiatan ini juga menunjukkan implementasi SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang ditunjukkan dengan kerja sama internasional yang dipaparkan sehingga memperluas peluang global bagi mahasiswa.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Kabar Gembira untuk SMA/MA se-Indonesia, FMIPA UGM Beri Dukungan Potensi Kerja Sama

Raut wajah gembira dan antusias ratusan guru dan kepala sekolah tercemin saat mereka melihat berbagai tawaran potensi kerja sama dari FMIPA UGM dalam rangka mendukung pendidikan di level SMA/MA. Melalui acara workshop dan pameran inovasi karya dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM, para pendidik dari berbagai asal di Indonesia berkesempatan mendapat pelatihan dan potensi kerja sama khususnya dalam peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan.

Harapannya, siswa-siswi Bapak dan Ibu berkenan untuk menerima undangan yang mau imaging program, tetapi ini masih disusun. Program ini nantinya akan dilaksanakan di saat siswa sedang tidak menjalani pembelajaran, misalnya seperti awal semester. Jadi, nanti kami akan mengirimkan tim untuk memberikan bimbingan,” ucap Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan FMIPA UGM.

Ada 9 potensi kerja sama yang ditawarkan FMIPA UGM untuk sekolah-sekolah di level SMA/MA yaitu Program Immersion, Kunjungan Edukatif, Porgram Bimbingan dan Mentoring, Workshop dan Seminar, Kompetisi dan Olimpiade Sains, Program Magang, Pelatihan Guru, Kerja Sama Kurikulum, dan Beasiswa dan Bantuan Pendidikan.

Agenda penjajakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan sekolah-sekolah di tingkat SMA/MA melalui acara workshop dan pameran inovasi karya tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

FMIPA UGM Perluas Kerja Sama dengan SMA/MA Se-Indonesia: Dukung Implementasi Merdeka Belajar

FMIPA UGM memperluas kerja sama dengan SMA/MA se-Indonesia melalui acara workshop dan pameran inovasi karya dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri ratusan kepala sekolah dan guru yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia seperti Riau, Solo, Blitar, Boyolali, dan lainnya. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan Taiwan Center serta merupakan bagian dari rangkaian acara Workshop dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning.

“Kami menyambut baik untuk bapak dan ibu kepala sekolah serta guru untuk datang ke Taiwan dalam mencapai impian (studi dan karir),” papar Prof. Cheng Shuenn Ren, Ph.D., selaku Vice President Cheng Shiu University Taiwan.

Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. turut memberikan sambutan dalam acara ini serta mendukung berbagai bentuk kerja sama yang akan dilakukan dengan pihak sekolah. Prof. Kuwat mempresentasikan berbagai potensi kerja sama yang bisa dijalin antara FMIPA UGM dengan sekolah seperti beasiswa, pelatihan guru, program magang, dan kunjungan edukatif.

“Acara ini merupakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan Taiwan Center dengan mengundang pimpinan sekolah di seluruh Indonesia dalam rangka berdiskusi menatap masa depan. Lulusan kita tidak hanya kerja di dalam negeri tetapi juga menadi warga global,” papar Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. saat memberikan sambutan acara.

Selain mendapatkan workshop atau pelatihan mengenai implementasi Merdeka Belajar, para peserta juga dapat mendatangi pameran inovasi karya yang dapat diceritakan kepada siswa-siswa di sekolah. Para kepala sekolah dan guru pun dapat langsung mencoba alat-alat hasil karya inovasi di FMIPA UGM.

“Sangat meriah ya, mereka antusias nanya-nanya tentang Matematika. Jadi, lulusan Matematika tidak sebatas menjadi guru saja tetapi bisa menjadi praktisi dan memecahkan masalah di lingkungan dengan implementasi ilmu Matematika,” papar Silvina selaku mahasiswa S2 Matematika sekaligus penjaga stand pameran.

“Harapannya kami bisa bermitra dengan FMIPA UGM dengan memberikan fasilitas praktikum laboratorium di bidang Kromatografi dan laboratorium Anorganik Kimia. Misal, untuk persiapan lomba penelitian pelajaran dan uji sampel,” papar Luqman Fikry Amarullah, Kepala Sekolah SMA Masa Depan Kalasan.

Agenda penjajakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan sekolah-sekolah di tingkat SMA/MA melalui acara workshop dan pameran inovasi karya tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Raih Juara 1 Olimpiade Statistika Nasional Smatic 5.0 2024

Olimpiade Statistika Nasional Smatic 0.5 diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jakarta merupakan ajang kompetisi bergengsi dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang Statistika dengan persaingan yang ketat serta diikuti berbagai mahasiswa terbaik dari berbagai perguruan tinggi. Dalam momen tersebut, 3 mahasiswa FMIPA UGM dari program studi Statistika menyabet juara pertama setelah melewati berbagai tahapan kompetisi yang ketat seperti 10 besar di semifinal dan 3 besar di babak final untuk perebutan juara.

Ketiga mahasiswa peraih juara pertama tersebut adalah Daffa Elgo Santosa, Rahma Nur Annisa, dan Mahardi Nalendra Syafa yang merupakan mahasiswa Statistika FMIPA UGM angkatan 2022. Dengan bimbingan dosen, Mohamad Fahruli Wahyujati, S.Si., M.Si., ketiga mahasiswa tersebut dapat meleewati berbagai babak hingga memperoleh juara pertama.

Dengan membawa karya “Optimalisasi Waktu Tunggu Lampu Merah dengan Simulasi Monte Carlo”, ketiga mahasiswa tersebut mampu memukau para dewan juri di tengah persaingan peserta lain yang sangat ketat. Mereka mengoptimalkan pengaturan waktu lampu lalu lintas melalui konsep dan teori dalam ilmu Statistika sehingga menjadi cerminan dari implementasi ilmu pada aspek kehidupan nyata.

“Sangat seru dan menantang. Soal penyisihan kami banyak belajar dari materi perkuliahan beberapa soal tipe baru dan belum pernah ditemui. Semifinal menantang karena materi baru yaitu menggunakan teorema antrean yang belum pernah dipelajari. Diminta melakukan simulasi berdasarkan data dan mencari nilai-nilai yang optimal. Tapi alhamdulillah dapat diselesaikan dengan sangat baik,” papar Mahardi.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa FMIPA di bidang statistika tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan hardskill dan softskill di keilmuan statistika, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi di bidang data dan teknologi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai tujuan dalam kerja sama di bidang aplikasi ilmu data dan statistika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Fabima Fadhlin Minallah Zidta

Read More

Meriahkan Acara Workshop Paradigma dan Contextual Learning, Ratusan Guru Meriahkan Sesi Tanya Jawab

Fakultas MIPA kembali menyelenggarakan workshop intelektual. Melalui acara ini, diberikan kesempatan untuk para peserta mengajukan pertanyaan terkait tema yang dibahas. Beberapa perwakilan yang bertanya dari sesi 1 hingga 2 adalah SMA Blitar, SMA Mutiara Persada, SMK Negeri 6 Yogyakarta, SMA IT Abu Bakar Kulon Progo, SMA Kolese De Britto, dan MA IT Baitul Quran Al Jahra.

“Untuk mendobrak hambatan mind block, dengan konsisten menunjukkan contoh keberhasilan dan mencapai prestasi bersama yang dapat memotivasi orang lain sehingga global-mindedness dapat menyebar lebih merata di seluruh institusi, meskipun berada di lingkungan dengan fixed mindset,” papar Prof. Nizam.

Sementara itu permasalahan fasilitas yang kurang memadai untuk keberhasilan pencapaian muridnya juga menjadi hal yang prihatin. Namun menurut Prof. Nizam fasilitas yang tidak memadai bisa dijadikan sebagai inovasi untuk mendidik sesuatu yang hebat dan menjadikan siswa sebagai saintis yang hebat melalui fondasi kegiatan internasional.

“Jangan jadikan kekurangan fasilitas jadi kendala namun jadikan challenge untuk membuat alat yang diciptakan dari hasil siswanya sendiri misalnya,” papar Prof. Nizam.

Selain itu, kendala mengajar dikelas dan kesulitan mencari referensi materi mata pelajaran untuk menjangkau konteks juga menjadi hambatan. Padahal referensi bisa didapat dari kehidupan sehari hari dan guru bisa melakukan diskusi. Contextual learning bisa dibuat penjelasan kegiatan nyata yang dihubungkan dengan konteks sains. Dengan keterlibatan aktif memberi kesempatan kepada siswa untuk mencapai kolaboratif pembelajarannya tidak membosankan.

“Salah satu kegiatan contextual learning yang tidak melupakan diferensiasi siswa adalah dengan gaya belajar dan style dalam pembelajaran untuk menciptakan peminatan yang banyak dan memanfaatkan stimulus serta memperhatikan aspek suara, memberi kesempatan,” papar Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D. (Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM).

Contextual learning bisa dimulai dari bagaimana anak anak menghargai barang-barang yang tidak layak seperti sampah menjadi sesuatu yg penting. Bisa didasari dengan pengetahuan recific, respon, dan value. Sementara itu interaksi menjadi hal yang penting untuk menangani hambatan sarana prasarana yang ada. Dari acara workshop ini, FMIPA mengimplementasikan SDGs poin 4 Pendidikan berkelanjutan, SDGs poin 9 Kerjasama Inovasi, SDGs poin 17 Kemitraan untuk mencapai tujuan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Transformasi Data Posyandu di Desa Sugian oleh Mahasiswa Ilmu Aktuaria FMIPA UGM sebagai bentuk pengabdian KKN-PPM UGM 2024

Desa Sugian, sebuah desa wisata yang juga dikenal dengan sektor pertanian dan perikanannya, kini tengah menjadi lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Salah satu peserta KKN dari program studi Ilmu Aktuaria angkatan 2021, Taufik Hasan Wau, berperan aktif dalam kegiatan ini.

Hasan, sapaan akrab Taufik Hasan Wau, mengungkapkan bahwa Desa Sugian memiliki potensi yang luar biasa tidak hanya di bidang pariwisata, tetapi juga dalam sektor pertanian, perikanan, tambak udang, dan mutiara. Namun, yang paling menarik perhatian Hasan adalah program kerja yang ia lakukan, yaitu transformasi pendataan dan pembuatan grafik posyandu dari format buku menjadi Excel. Program ini merupakan permintaan langsung dari kader PKK Desa Sugian.

Menurut Hasan, program kerja ini bertujuan untuk mempermudah pendataan dan pembuatan grafik di setiap titik posyandu yang ada di desa tersebut. Dengan menggunakan Excel, kader PKK dapat melakukan pendataan dengan lebih cepat, akurat, dan terorganisir. “Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja di lapangan,” ujar Hasan.

Meskipun demikian, Hasan tidak menampik adanya tantangan yang harus dihadapi, terutama karena banyaknya titik posyandu yang harus dikelola. Namun, ia merasa tantangan tersebut adalah bagian dari proses belajar yang menyenangkan selama KKN ini.

Program kerja ini juga sejalan dengan upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia, tujuan nomor 9, yaitu membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, dan mendorong inovasi

Bagi Hasan, pengalaman KKN di Desa Sugian sangat berkesan dan memberikan banyak pelajaran berharga.

“KKN ini benar-benar memberikan gambaran nyata tentang bagaimana teori yang dipelajari di kampus dapat diterapkan di lapangan,” pungkasnya.

Dengan semangat yang ditunjukkan oleh Hasan dan rekan-rekannya, diharapkan program kerja ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi Desa Sugian dan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Taufik Hasan Wau
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

UGM dan Pertamina Gelar Workshop AI untuk Geosains di Bandung

Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Laboratorium Geofisika FMIPA UGM mengadakan workshop dan perencanaan kerja sama di bidang machine learning dan deep learning di dunia migas (minyak dan gas) baik untuk analisis data sumur pemboran, penemuan prospek reservoar, dan analisis seismik untuk pemetaan struktur bawah permukaan. Acara ini berlangsung di Hotel Luxton, Bandung, Jawa Barat, pada 16 – 18 Juli 2024. Workshop ini dihadiri oleh para ahli dari UGM seperti Dr. Sudarmaji dan Dr. T. Marwan Irnaka serta tim dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4.

Tujuan utama dari workshop ini adalah untuk membahas dan merencanakan pemanfaatan teknologi machine learning (ML) dan AI dalam bidang geosains. Teknologi ini semakin maju dan menawarkan peluang besar untuk mengatasi keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang ini.

“Dengan kemajuan teknologi ML dan AI, kita dapat mengoptimalkan proses eksplorasi dan produksi migas dengan lebih efisien,” kata Dr. Sudarmaji.

Pertemuan ini melibatkan berbagai pihak termasuk tim dari Pertamina Hulu Rokan Zona 4, laboratorium geofisika UGM, SLB (Schlumberger), dan tim Upstream Cloud dari Pertamina. Diskusi yang di dibahas meliputi berbagai topik, mulai dari penerapan AI dalam analisis data seismik hingga pengembangan model prediktif untuk eksplorasi sumber daya alam.

Selain itu, workshop ini juga membahas pentingnya kolaborasi antara akademisi dan industri untuk mengembangkan solusi inovatif yang dapat diterapkan di lapangan.

“Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi yang tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga berkontribusi pada pengembangan teknologi di bidang geosains,” ujar Jerry Devios Mamesah, selaku WOPDM Pertamina Hulu Rokan Zona 4.

Dengan adanya workshop ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara UGM dan Pertamina dalam memanfaatkan teknologi AI untuk menghadapi tantangan di bidang geosains, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta menguatkan kemitraan dalam mencapai tujuan selaras dengan SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: T. Marwan Irnaka
Foto: Shofi Rahmadini
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Seluruh Program Studi di Departemen Fisika Terakreditasi Internasional ASIIN

Empat program studi di Departemen Fisika FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM), yaitu Sarjana Fisika, Sarjana Geofisika, Magister Fisika, dan Doktor Fisika berhasil memperoleh akreditasi internasional dari ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik), lembaga akreditasi berbasis di Jerman yang khusus mengevaluasi program studi di bidang teknik, informatika, ilmu alam, dan matematika.

Tim penilai akreditasi yang terdiri dari Prof. Dr. Gert-Ludwig Ingold, Prof. Dr. Ethem Buelent Tezkan, Herri Trilaksana, Ph.D, Langgam Bagas Pratomo, Muhammad Taufigi, dan Dr. Natalia Vega melakukan evaluasi dan verifikasi dokumen ASIIN yang telah dikirimkan sebelumnya. Visitasi dilaksanakan pada 5 – 6 Maret 2024. Pada visitasi tersebut, tim akreditasi ASIIN bertemu dan berdiskusi dengan mahasiswa, dosen, alumni, tim kurikulum, pengurus prodi dan departemen, hingga pengurus dekanat dan rektorat. Hal ini dilakukan dalam rangka melakukan asesmen yang komprehensif terhadap berbagai aspek dari setiap program studi serta memberikan masukan yang diharapkan dapat mengembangkan kualitas keempat prodi tersebut.

Ketua Departemen Fisika UGM, Prof. Dr. Eng. Edi Suharyadi menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari upaya dalam meningkatkan kualitas program studi.

“Akreditasi adalah bagian dari proses asesmen dan evaluasi dalam rangka improvisasi secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous improvement) untuk peningkatan dan kemajuan Program Studi. Akreditasi dalam negeri dan luar negeri akan memberikan peluang dan wahana bagi kita untuk melakukan perbaikan dari berbagai aspek secara komprehensif, sehingga prodi-prodi di Departemen Fisika tidak hanya unggul di level nasional tapi juga bisa berkompetisi secara global,” ujarnya.

Prof. Edi menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran pimpinan universitas, dekan dan wakil dekan, jajaran pengurus program studi dan tenaga kependidikan yang ada di lingkungan Departemen Fisika UGM yang telah menyiapkan semuanya terkait pelaksanaan penilaian dan visitasi oleh lembaga akreditasi ASIIN. Salah satu strategi yang dilakukan Departemen Fisika agar tetap terjamin mutu pendidikannya adalah dengan melakukan pemantauan mutu secara konsisten, termasuk melakukan penilaian terhadap input-proses-output, dan tentunya outcome pendidikan pada program studi.

Dengan diraihnya akreditasi ASIIN, lulusan dari keempat program studi di Departemen Fisika UGM kini memiliki keunggulan kompetitif di komunitas global. Mereka diakui memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar internasional, yang membuka peluang karir yang lebih luas di berbagai sektor, baik domestik maupun internasional.

Usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan, baik di tingkat nasional maupun internasional, melalui akreditasi yang memastikan standar pendidikan tinggi yang tinggi dan kompetitif secara global. Hal ini sejalan dengan SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akreditasi. Kemudian, menjadi cerminan dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui peningkatan infrastruktur pendidikan dan inovasi dalam proses pengajaran dan pembelajaran, yang mendukung pengembangan industri dan ilmu pengetahuan. Terakhir, meerupakan implementasi dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui jalinan antara Universitas Gadjah Mada dan lembaga akreditasi internasional ASIIN untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik dan pengakuan internasional.

Informasi mengenai status akreditasi nasional dan internasional untuk keempat program studi tersebut dapat diakses di laman sertifikat akreditasi, sedangkan status akreditasi internasional seluruh program studi di UGM dapat ditemukan di laman KJM UGM.

Penulis : Chalis Setyadi
Foto: Shofi Rahmadini dan Agil Abdul M
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Siap Bentuk Mahasiswa Kompeten, Pionir Pascal 2024 Selenggarakan Talkshow Ke-MIPA-an

Dalam rangka mengenalkan FMIPA secara lebih mendalam, Pionir Pascal 2024 menyelenggarakan sesi talkshow ke-MIPA-an yang dibersamai oleh Dekan, beberapa Wakil Dekan, dan alumnus FMIPA UGM yang dipandu oleh seorang moderator. Selain bertujuan untuk mengenalkan FMIPA, kegiatan yang diselenggarakan pada 31 Juli 2024 di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM ini juga bertujuan untuk memberikan kiat-kiat inspirasi dalam berkarya di bidang masing-masing.

“Kompeten itu sama dengan kemampuan ditambah dengan pengetahuan, kemudian dikalikan dengan sikap,” papar Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan FMIPA UGM. Beliau menekankan pentingnya sikap dan etika dalam menggunakan pengetahuan yang dimiliki. Selain itu, Prof. Kuwat juga menjelaskan hal-hal mendasar mengenai FMIPA UGM seperti visi, misi, dan nilai-nilai dari FMIPA UGM. Prof. Kuwat juga memaparkan inovasi yang sudah dihasilkan oleh FMIPA UGM dan bermanfaat untuk masyarakat, yaitu GeNose C19.

Pemaparan Prof. Kuwat dilanjut dengan pemaparan oleh Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan. Prof. Roto membahas mengenai akademik di FMIPA, seperti masa studi, syarat kelulusan, hingga cara menjadi mahasiswa sukses. Selanjutnya, pemaparan dilanjut oleh Indra Kesuma Nasution, Ph.D. selaku alumnus FMIPA UGM. Indra membahas mengenai ANC Japan, prospek kerja lulusan FMIPA di Jepang, hingga kerja sama yang telah dilakukan dengan beberapa perusahaan di Jepang dalam menyalurkan lulusan FMIPA.

Sesi talkshow ditutup dengan sesi tanya jawab yang disambut dengan antusias oleh para peserta. Mereka mengajukan pertanyaan mengenai inovasi yang sudah dijelaskan, cara bertanggung jawab dengan baik, maupun hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan setelah lulus kuliah dari FMIPA UGM.

Sesi talkshow kali ini mampu menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang tercermin dari upaya FMIPA UGM untuk menyediakan wawasan akademik dan keterampilan kepada mahasiswa. Sesi talkshow ini juga menunjukkan penerapan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, yang direpresentasikan melalui pembahasan mengenai prospek kerja lulusan FMIPA di Jepang dan inovasi seperti GeNose C19 yang dapat mendukung ekonomi. Inovasi GeNose C19 juga menunjukkan penerapan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Terakhir, kegiatan ini juga menunjukkan implementasi SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang ditunjukkan dengan kerja sama internasional yang dipaparkan sehingga memperluas peluang global bagi mahasiswa.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Kabar Gembira untuk SMA/MA se-Indonesia, FMIPA UGM Beri Dukungan Potensi Kerja Sama

Raut wajah gembira dan antusias ratusan guru dan kepala sekolah tercemin saat mereka melihat berbagai tawaran potensi kerja sama dari FMIPA UGM dalam rangka mendukung pendidikan di level SMA/MA. Melalui acara workshop dan pameran inovasi karya dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM, para pendidik dari berbagai asal di Indonesia berkesempatan mendapat pelatihan dan potensi kerja sama khususnya dalam peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan.

Harapannya, siswa-siswi Bapak dan Ibu berkenan untuk menerima undangan yang mau imaging program, tetapi ini masih disusun. Program ini nantinya akan dilaksanakan di saat siswa sedang tidak menjalani pembelajaran, misalnya seperti awal semester. Jadi, nanti kami akan mengirimkan tim untuk memberikan bimbingan,” ucap Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan FMIPA UGM.

Ada 9 potensi kerja sama yang ditawarkan FMIPA UGM untuk sekolah-sekolah di level SMA/MA yaitu Program Immersion, Kunjungan Edukatif, Porgram Bimbingan dan Mentoring, Workshop dan Seminar, Kompetisi dan Olimpiade Sains, Program Magang, Pelatihan Guru, Kerja Sama Kurikulum, dan Beasiswa dan Bantuan Pendidikan.

Agenda penjajakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan sekolah-sekolah di tingkat SMA/MA melalui acara workshop dan pameran inovasi karya tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

FMIPA UGM Perluas Kerja Sama dengan SMA/MA Se-Indonesia: Dukung Implementasi Merdeka Belajar

FMIPA UGM memperluas kerja sama dengan SMA/MA se-Indonesia melalui acara workshop dan pameran inovasi karya dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri ratusan kepala sekolah dan guru yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia seperti Riau, Solo, Blitar, Boyolali, dan lainnya. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan Taiwan Center serta merupakan bagian dari rangkaian acara Workshop dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning.

“Kami menyambut baik untuk bapak dan ibu kepala sekolah serta guru untuk datang ke Taiwan dalam mencapai impian (studi dan karir),” papar Prof. Cheng Shuenn Ren, Ph.D., selaku Vice President Cheng Shiu University Taiwan.

Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. turut memberikan sambutan dalam acara ini serta mendukung berbagai bentuk kerja sama yang akan dilakukan dengan pihak sekolah. Prof. Kuwat mempresentasikan berbagai potensi kerja sama yang bisa dijalin antara FMIPA UGM dengan sekolah seperti beasiswa, pelatihan guru, program magang, dan kunjungan edukatif.

“Acara ini merupakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan Taiwan Center dengan mengundang pimpinan sekolah di seluruh Indonesia dalam rangka berdiskusi menatap masa depan. Lulusan kita tidak hanya kerja di dalam negeri tetapi juga menadi warga global,” papar Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. saat memberikan sambutan acara.

Selain mendapatkan workshop atau pelatihan mengenai implementasi Merdeka Belajar, para peserta juga dapat mendatangi pameran inovasi karya yang dapat diceritakan kepada siswa-siswa di sekolah. Para kepala sekolah dan guru pun dapat langsung mencoba alat-alat hasil karya inovasi di FMIPA UGM.

“Sangat meriah ya, mereka antusias nanya-nanya tentang Matematika. Jadi, lulusan Matematika tidak sebatas menjadi guru saja tetapi bisa menjadi praktisi dan memecahkan masalah di lingkungan dengan implementasi ilmu Matematika,” papar Silvina selaku mahasiswa S2 Matematika sekaligus penjaga stand pameran.

“Harapannya kami bisa bermitra dengan FMIPA UGM dengan memberikan fasilitas praktikum laboratorium di bidang Kromatografi dan laboratorium Anorganik Kimia. Misal, untuk persiapan lomba penelitian pelajaran dan uji sampel,” papar Luqman Fikry Amarullah, Kepala Sekolah SMA Masa Depan Kalasan.

Agenda penjajakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan sekolah-sekolah di tingkat SMA/MA melalui acara workshop dan pameran inovasi karya tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More
Translate