Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Turut Ramaikan Salat Iduladha di Lapangan Pancasila UGM, Mahasiswa FMIPA UGM Refleksikan Iduladha Jadi Momen Pendidikan Spiritual dan Kepemimpinan

Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menjadi saksi kebersamaan luar biasa dalam perayaan salat iduladha 1446 H/2025 M. Suasana pagi yang cerah dan hangat menyelimuti pelaksanaan salat iduladha  yang berlangsung khidmat. Puluhan ribu jamaah, terdiri dari masyarakat umum dan civitas akademika UGM, termasuk mahasiswa FMIPA UGM turut memadati area lapangan sejak dini hari, membawa semangat pengorbanan dan keikhlasan sebagai ruh dari perayaan Idul Adha.

“Seru dan syahdu,” ujar salah satu mahasiswa FMIPA UGM ketika ditanyai mengenai testimoni sholat iduladha di GSP UGM. Ia merefleksikan momen iduladha ini sebagai bentuk pendidikan spiritual maupun kepemimpinan.

Dalam khutbah yang disampaikan seusai salat, khatib menekankan kepada jamaah bahwa Idul Adha merupakan momentum untuk merefleksikan ketulusan, keikhlasan, dan cinta sejati kepada Allah SWT. Dengan meneladani kisah Nabi Ibrahim alaihisalam Sang Khalilullah dan Nabi Ismail alaihisalam, jamaah diajak merenungkan pentingnya pendidikan spiritual sebagai fondasi kehidupan yang kokoh dan bermakna.

“Perintah menyembelih bukan sekadar perintah lahiriah, melainkan simbol ketaatan mutlak tanpa syarat dari seorang hamba kepada Tuhannya,” tutur khatib, merujuk pada dialog agung antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sebagaimana tertuang dalam Surah As-Saffat ayat 102.

Lebih lanjut, khatib mengangkat konsep menarik tentang matematika spiritual, di mana angka 1 melambangkan keesaan Allah, sementara angka 0 menggambarkan manusia yang seperti debu di alam semesta ini, tak bernilai tanpa keterhubungan dengan Sang Pencipta. Selain aspek spiritual, khutbah juga menyoroti pentingnya membangun karakter dan kepemimpinan dengan meneladani sifat-sifat Nabi Ibrahim: sabar, bijaksana, dan teguh dalam menjalankan kebenaran.

Perayaan Idul Adha di Universitas Gadjah Mada tahun ini bukan semata seremoni keagamaan, tetapi juga manifestasi nilai-nilai luhur yang menyentuh ranah spiritual dan sosial. Seperti thawaf yang melambangkan penyerahan kepada Tuhan Yang Maha Esa, demikian pula seharusnya kehidupan manusia berputar mengelilingi nilai-nilai ilahiah dalam setiap langkah menuju kemajuan dunia dan akhirat. Menutup khutbahnya, khatib mengingatkan, “Dunia dalam genggaman, dan akhirat dalam hati karena dunia adalah jalan kita menuju akhirat.”

Nilai-nilai yang terkandung dalam khutbah dan perayaan Idul Adha ini juga relevan dengan semangat Sustainable Development Goals (SDGs). Pendidikan spiritual yang mendalam sejalan dengan Tujuan 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung pembelajaran sepanjang hayat. Sifat kepemimpinan yang adil, sabar, dan bijaksana mencerminkan Tujuan 16, yaitu mendorong masyarakat damai, adil, dan inklusif. Sementara semangat kebersamaan antara civitas akademika dan masyarakat mencerminkan Tujuan 17, yaitu membangun kemitraan yang kuat dalam mencapai tujuan bersama demi kebaikan umat dan masa depan yang berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Ghissan Mulan, Luthfita Keysha A.G, dan Irma Eliana
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

SAP Indonesia berkolaborasi dengan GIK UGM: Perkenalkan Ekosistem Global dan Sertifikasi Gratis bagi Mahasiswa

Yogyakarta, 5 Juni 2025 – SAP Indonesia menyelenggarakan seminar dan diskusi panel di Gedung Gama Innovation Center (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (5/6), sebagai bagian dari upaya memperkenalkan ekosistem SAP serta membuka peluang karier global bagi mahasiswa lintas jurusan.

Sesi perkenalan SAP Indonesia dibuka langsung oleh Andreas Diantoro, Managing Director SAP Indonesia, yang hadir bersama Adela Irawan, alumni Ilmu Komputer Fakultas MIPA UGM yang kini berkarier di SAP. Dalam paparannya, Andreas menyampaikan bahwa SAP bukan hanya perusahaan perangkat lunak, tetapi sebuah penyedia solusi proses bisnis yang krusial bagi industri global.

“SAP adalah fondasi banyak perusahaan besar di dunia. Jika sistem SAP berhenti, seluruh proses bisnis bisa terhenti. Itulah besarnya dampak SAP di industri, terutama di Indonesia” jelas Andreas.

Ia juga menegaskan bahwa SAP hadir langsung ke kampus bukan hanya untuk berbagi wawasan, tetapi juga untuk membuka akses nyata menuju dunia kerja. “Kami tidak datang dengan tangan kosong. Kami hadir membawa peluang kerja, sertifikasi gratis, dan program pembelajaran global. Kami ingin menjangkau mahasiswa Indonesia dan membekali mereka agar siap menjadi talenta global,” tegas Andreas Diantoro.

Melalui inisiatif ini, mahasiswa UGM berkesempatan mengakses SAP Learning Hub, serta mendapatkan dua sertifikasi SAP secara gratis dan empat kali kesempatan ujian. Adela Irawan turut membagikan pengalamannya setelah lulus dari UGM dan berkairi di SAP.  Acara ini juga menampilkan sesi panel diskusi yang menghadirkan tokoh-tokoh penting dari industri konsultan global. Antonius Susanto dari EY Indonesia dan Didi Laksana, Direktur KPMG Indonesia, turut berbagi wawasan tentang pentingnya transformasi digital, penguasaan proses bisnis, dan pengembangan soft skills dalam menghadapi persaingan global. Mereka menekankan bahwa lulusan dari berbagai latar belakang dapat sukses di industri berbasis teknologi selama memiliki kemauan belajar dan karakter yang kuat.

“Karakter dan attitude adalah fondasi. Soft skills, hard skills, dan kemauan untuk terus belajar adalah kombinasi yang dicari oleh perusahaan-perusahaan global,” ujar Antonius Susanto.

Dengan komunitas global dan pendekatan berbasis kompetensi yang berlaku lintas negara, SAP mendorong mahasiswa Indonesia untuk mengembangkan diri dan menembus pasar kerja internasional. “Kami datang untuk tumbuh bersama. SAP hadir untuk membawa talenta Indonesia menjadi global,” tutup Andreas Diantoro.

Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud komitmen SAP dan Universitas Gadjah Mada terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam bidang Pendidikan Berkualitas (Goal 4), Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Goal 8), serta Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Goal 17). Melalui kolaborasi antara industri dan institusi pendidikan tinggi, SAP berupaya menciptakan ekosistem talenta yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Sabik Hikami Kantor Alumni UGM

Read More

Mahasiswi Fisika UGM Soroti Kondisi Saintis di Indonesia dan Peran Fisika bagi Masyarakat Lewat Pengabdiannya dalam Menyokong Tsunami Ready Community

Bagi banyak mahasiswa, menempuh pendidikan tinggi merupakan jendela menuju kesuksesan di masa depan. Namun, bagi sebagian lainnya, khususnya mereka yang menekuni bidang sains seperti fisika, masa depan tersebut kerap dibayangi oleh realitas yang belum ideal. Hal ini diungkapkan oleh Inna Tahalliah, mahasiswi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Sebagai mahasiswi fisika, saya melihat menjadi saintis di Indonesia bukan sekadar tentang mencintai ilmu, tetapi juga soal bertahan di tengah berbagai keterbatasan,” tutur Inna. Ia menggambarkan bagaimana para calon ilmuwan di Indonesia harus berjuang, tidak hanya menghadapi kompleksitas teori, tetapi juga sistem yang belum sepenuhnya mendukung.

Minimnya dukungan terhadap riset, keterbatasan infrastruktur, serta kesejahteraan yang belum memadai menjadi tantangan nyata bagi banyak saintis muda. “Tak sedikit yang akhirnya memilih jalan lain, atau bahkan hijrah ke luar negeri demi mendapatkan apresiasi yang lebih layak,” lanjutnya. Padahal, menurutnya, sains memiliki peran strategis dalam menjawab berbagai tantangan bangsa. “Dari krisis energi hingga pengembangan teknologi berkelanjutan, fisika punya jawabannya. Namun, bagaimana kami bisa berkontribusi jika fondasi untuk tumbuh saja belum kokoh?” ujarnya.

Meski begitu, Inna tetap menyalakan harapan. Ia berharap Indonesia dapat benar-benar menghargai para ilmuwan, bukan sekadar melalui pujian seremonial, melainkan lewat sistem yang berpihak dan mendukung secara konkret. “Tanpa kesejahteraan saintis, mimpi menjadi bangsa yang mandiri secara teknologi hanya akan menjadi wacana,” pungkasnya.

Tak hanya aktif secara akademik, Inna juga turut mewujudkan cita-citanya melalui peran langsung di masyarakat. Ia kerap menjadi asisten praktikum lintas program studi, membantu mahasiswa memahami berbagai eksperimen dasar fisika. Selain itu, ia juga terlibat dalam program magang kolaboratif antara Departemen Fisika FMIPA UGM dan BMKG. Dalam program tersebut, Inna berkontribusi pada pemenuhan 12 indikator Tsunami Ready Community (TRC) yang diinisiasi oleh UNESCO.

“Di sana, saya melihat bagaimana sains benar-benar bisa hadir di tengah masyarakat, bukan hanya di atas kertas jurnal,” tutupnya.

Kontribusi nyata yang ia lakukan menjadi bukti kepeduliannya terhadap kemajuan sains dan peran saintis di Indonesia. Dalam hal ini, FMIPA UGM sendiri terus berupaya menjadi ruang tumbuh yang mendukung para mahasiswa dan peneliti muda. Melalui program-program akademik dan kemitraan riset, fakultas ini mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul secara teoritis, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata di tengah masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen global dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada tujuan nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), dan 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Adanya kolaborasi dengan lembaga eksternal seperti BMKG juga menjadi bukti FMIPA UGM dalam mengimplementasikan nilai SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Kontributor : Inna Tahalliah

Read More

Semarak MIPA FUN RUN: 130 Mahasiswa Ramaikan Lari Santai Lintas Fakultas di Kampus UGM

Yogyakarta, 29 Mei 2025 – Suasana cerah dan semangat sehat mewarnai pagi  hari pukul enam pagi di kawasan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada saat ratusan mahasiswa berkumpul untuk mengikuti MIPA FUN RUN. Acara yang digagas oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM ini berhasil menarik perhatian 130 mahasiswa dari berbagai fakultas untuk berlari bersama dalam semangat sportivitas, kebersamaan, dan gaya hidup sehat.

Dengan titik start dan finish di FMPA UGM, rute lari dirancang melintasi beberapa landmark kampus yang ikonik. Suasana penuh semangat tampak dari para peserta yang tidak hanya datang untuk berolahraga, tetapi juga untuk menjalin relasi antar-teman

Kemeriahan tidak berhenti setelah garis finish. Panitia telah menyiapkan  beberapa refreshment sehat serta beragam doorprize menarik, mulai dari kaos lari , topi olahraga, tumblr, paket obat-obatan ringan, mug MIPA, dan berbagai merchandise eksklusif yang menjadi incaran para peserta. Suasana semakin meriah ketika nama nama peserta undian dibacakan, dan para pemenang doorprize maju dengan senyum lebar.

Acara ini tidak hanya bertujuan untuk membangun gaya hidup sehat, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), dengan memperkuat kolaborasi antar fakultas dan mempromosikan pentingnya kesehatan fisik dan mental di kalangan mahasiswa.

Bagi yang belum sempat ikut kali ini, jangan lewatkan MIPA FUN RUN berikutnya! Akan ada lebih banyak kejutan dan doorprize menarik menanti. Mari terus berlari bersama dalam semangat sehat, ceria, dan penuh kolaborasi!

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

Gemini Academy Resmi Diluncurkan, Perkuat Peran UMKM dalam Perdagangan Internasional Lewat Transformasi Digital

Bertempat di Auditorium Lantai 7 FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM), program Gemini Academy untuk UMKM Bisa Ekspor: From Local to Global, Mastering Digital Export with Gemini resmi diluncurkan pada Jumat (23/5). Acara ini diresmikan langsung oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. Budi Santoso, M.Si, sebagai bagian dari inisiatif pemerintah untuk memperkuat peran UMKM dalam perdagangan internasional berbasis digital. Program ini juga merupakan kontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini selaras dengan peran strategis perguruan tinggi dalam menjalankan Tri Dharma, khususnya dalam menghadirkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “Kami berharap acara ini menjadi jawaban atas berbagai tantangan yang dihadapi UMKM, terutama dalam perluasan pasar dan pemanfaatan teknologi secara inklusif,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, dua dokumen kerja sama penting ditandatangani dan disaksikan langsung oleh Bapak Menteri Perdagangan Republik Indonesia. Kolaborasi ini melibatkan Google Indonesia yang diwakili oleh Isya Hanum Kresnadi, Government Affairs and Public Policy Manager Google Indonesia. “Google memiliki misi untuk membuka akses informasi dan teknologi bagi semua. Kami percaya, jika digunakan secara inklusif dan etis, teknologi dapat memberdayakan UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk wisatawan,” ujarnya. Dengan pendekatan kolaboratif ini. Sesi talkshow bersama panelis ini menghadirkan lima pembicara inspiratif, yaitu Reza Monoarfa (CTO Sheo Home Living), Linda Widya (Influencer), Nissa Khoirinna (fashion prenuer & Influencer), Dewi Harlas (Key Opinion Leader/KOL TEI 2025 & Praktisi Ekspor), dan Agnes Anindtya Kumala Aprilla (CEO & Founder Hepi.inc).

Gemini Academy tidak hanya menjadi wadah pelatihan, tetapi juga mendorong kemajuan UMKM yang berdampak langsung terhadap pencapaian tujuan-tujuan SDGs, diantaranya SDG 5: Kesetaraan Gender dengan memberdayakan pelaku UMKM perempuan melalui dukungan pelatihan, akses pasar, dan kebijakan afirmatif. SDG 8:Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan meningkatkan kapasitas UMKM untuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan memfasilitasi pengembangan teknologi, desain, dan infrastruktur digital yang memperkuat daya saing produk lokal. Kemudian, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui penguatan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan komunitas untuk mendukung ekspor berbasis digital.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Muhammad Irfan
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Meretas Karier di Industri Energi, Pertamina Hulu Energi dan Dealls Ajak Mahasiswa UGM Siap Hadapi Tantangan Global

Riuh tepuk tangan dan semangat bergemuruh mengiringi pembukaan acara “Energy Industry Talent Scouting: Career in Energy” yang diselenggarakan oleh Pertamina Hulu Energi bersama Dealls Job pada Selasa, 14 Mei 2025 di Auditorium Herman Johannes, Fakultas MIPA UGM. Lebih dari 2000 mahasiswa lintas jurusan, mulai dari peserta magang hingga pencari kerja berpengalaman, hadir menyemarakkan acara ini.

Acara ini turut dihadiri oleh jajaran manajemen Pertamina Hulu Energi, diantaranya:

  • Fata Yunus – Vice President Drilling & Well Intervention
  • Dewi Kurnia Salwa – Vice President Human Capital
  • Vinni Indrawati – Manager HCBP Business Operation Function
  • Abimanyu Suryadi – Manager HC Services
  • Dharmantara Nusetyo Narendra – Assistant Manager Talent Acquisition & Learning
  • Dwi Cahyani – Officer HCBP Corporate Function Regional 2
  • Anida Triana Dewi – Sr Analyst HCBP Business Operation Function

Dari pihak Dealls, hadir langsung Andhika Putra Sudarman, S.H., LL.M., CEO & Founder KantorKu HRIS dan Dealls Jobs. Sementara dari UGM, turut hadir Dr. Sulistyowati, S.S., M.Hum., Kepala Kantor Alumni UGM, yang menyambut baik kolaborasi lintas sektor ini sebagai bentuk nyata sinergi antara kampus, industri, dan platform profesional.

Mengangkat tema besar terkait karier di industri migas, acara ini menghadirkan dua pembicara utama, yakni Fata Yunus dan Vinni Indrawati. Diskusi berlangsung interaktif dan dipandu dengan hangat oleh Dwi Cahyani, Officer HCBP Regional PT PHE. Dalam sesi bertajuk Unlocking Career Opportunities in Oil & Gas Industry, Fata mengungkap potensi luar biasa yang masih tersimpan dalam sektor energi fosil.

“Indonesia masih memiliki sekitar 15 miliar barel sumber daya minyak dan gas yang belum tergali. Ini bukan menandakan bahwa industri migas yang akan padam. Dengan kebutuhan energi global yang naik hingga 30% pada tahun 2050, kita masih mempunyai tanggung jawab untuk menjaga swasembada energi nasional,” jelasnya.

Topik lain yang tak kalah inspiratif datang dari Vinni Indrawati dalam sesi Women in Oil & Gas Industry. Ia membuka fakta menarik bahwa perempuan di Pertamina menduduki 75% posisi entry-level, dan 17% posisi strategis. Ia menekankan pentingnya inklusivitas dan kesetaraan, memberikan ruang adil untuk berkembang berdasarkan kompetensi dan karakter.

Pada sesi Q&A, muncul pertanyaan dari Jurnalis MIPA, Amalia Nurmalitasari, terkait peluang karier lulusan MIPA yang kerap bersaing dengan lulusan teknik, terutama di industri energi seperti Pertamina Hulu Energi. Ia bertanya, Apakah lulusan MIPA memiliki kesempatan yang sama atau bahkan keunggulan di bidang ini?

Menanggapi hal ini, Bapak Fata Yunus menyampaikan, “When you enter the career world and you’re helpful, open-minded, berkontribusi maksimal, dan bisa mengerjakan semua hal. Don’t expect you stay in your background.” Ia menekankan bahwa dunia kerja tidak selalu memandang latar belakang pendidikan sebagai hal mutlak. “Yang dibutuhkan adalah AKHLAK. Karakter seseorang jauh lebih penting daripada sekadar gelar akademis,” tegasnya.

Menambahkan jawaban tersebut, Ibu Vinni Indrawati menekankan pentingnya perilaku kerja. “Selain kompetensi, dari perspektif Pertamina, kami sangat memperhatikan behavior dan potensi untuk berkembang. Ketika seseorang sulit berkembang secara sikap, itu jadi catatan penting bagi kami,” jelasnya.

Acara ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi lintas sektor mampu mendorong tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-5 tentang Kesetaraan Gender, ke-7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, ke-8 mengenai Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta ke-17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Pertamina Hulu Energi, melalui kerja sama strategis dengan Dealls Job dan Alumni UGM, menunjukkan komitmennya dalam mencetak tenaga kerja masa depan yang berdaya saing global dan siap menjawab tantangan sektor energi yang terus berkembang.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Aprodity Nirmala
Reportase: Amalia Nurmalitasari

Read More

Pertamina Hulu Energi Gelar Energy Industry Talent Scouting di FMIPA UGM, Tarik Minat Ribuan Mahasiswa

Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Dealls Job menyelenggarakan acara “Energy Industry Talent Scouting: Career In Energy” pada 14 Mei 2025 di Auditorium Herman Johannes, Gedung D Lt. 7, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan dihadiri lebih dari 2000 mahasiswa dari berbagai jurusan, mulai dari peserta magang, lulusan baru, hingga pencari kerja berpengalaman. Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Dewi Kurnia Salwa, Vice President Human Resources PT Pertamina Hulu Energi, dan Bapak Andhika Sudarman, CEO & Founder Dealls Job & Sejuta Cita. Hadir pula Bapak Abimanyu Suryadi, Vice President Human Capital Services PT Pertamina Hulu Energi, yang bersama timnya terus mendorong pengembangan talenta muda Indonesia di sektor energi.

Dalam sambutannya, Ibu Dewi Kurnia Salwa menyampaikan bahwa acara ini merupakan bagian dari gerakan kemitraan untuk mendukung pengembangan talenta muda di industri energi, yang terwujud melalui kerja sama antara PT Pertamina Hulu Energi, Dealls Job, dan Alumni UGM. Bapak Andhika Sudarman juga menyampaikan motivasi kepada para peserta bahwa setiap pencapaian yang besar pasti diikuti dengan persaingan dan tantangan yang kompetitif. “Sesuatu hal yang besar pasti banyak yang mau,” ujarnya.

Sesi utama acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Bapak Fata Yunus, Vice President Drilling and Well Intervention PT Pertamina Hulu Energi sekaligus alumni UGM, serta Ibu Vinni Indrawati, Manager HCBP Business Operation Function. Diskusi ini dipimpin oleh Ibu Dwi Cahyani, Officer HCBP Regional PT Pertamina Hulu Energi sebagai moderator.

Bapak Fata Yunus dalam sesinya membawakan topik “Unlocking Career Opportunities in Oil & Gas Industry”. Beliau menekankan bahwa industri Oil & Gas (migas) masih memiliki peran penting dalam mencapai swasembada energi nasional. “Indonesia memiliki sekitar 15 miliar barel sumber daya minyak dan gas yang belum terjamah. Ini menunjukkan bahwa industri migas masih memiliki prospek signifikan untuk 30-50 tahun ke depan, meskipun kami juga terus berkomitmen mengembangkan energi terbarukan,” ujar Bapak Fata.

Sementara itu, Ibu Vinni Indrawati membawakan topik “Women in Oil & Gas Industry” yang menyoroti pentingnya keterlibatan perempuan dalam sektor migas. “Meskipun industri ini sering dianggap sebagai industri yang maskulin, di Pertamina sendiri perempuan menempati posisi 75% berada dalam entry level dan 17% di posisi strategis,” jelasnya. Beliau juga memperkenalkan komunitas Pertiwi Pertamina yang berperan aktif dalam pemberdayaan perempuan melalui berbagai program pengembangan personal dan profesional, untuk memastikan inklusivitas perempuan dalam perkembangan karir di dunia profesional.

Acara ini sejalan dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) seperti SDG’s  5 Gender Equality, SDG’s 7 Affordable and Clean Energy, SDG’s nomor 8 Decent Work and Economic Growth, serta SDG’s  17 partnership for the Goals, yang mencerminkan komitmen Pertamina Hulu Energi untuk menciptakan tenaga kerja yang berdaya saing dan berkelanjutan di masa depan melalui kolaborasi lintas sektor.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Aprodity Nirmala
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Departemen Kimia UGM Diskusi Bersama Durham University untuk Kolaborasi Riset dan Student Exchange

Yogyakarta, 6 Mei 2025 – Departemen Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan diskusi intensif dengan Durham University dalam rangka menjajaki kolaborasi riset dan program pertukaran mahasiswa. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan profesor dan peneliti dari berbagai laboratorium, termasuk laboratorium kimia anorganik, analitik, organik, dan fisik. Diskusi ini berlangsung pada 6 Mei 2025 dan bertujuan untuk memperkuat jaringan akademik internasional, khususnya di bidang kimia.

Durham University, yang didirikan pada tahun 1832 dan berlokasi di timur laut Inggris, merupakan salah satu universitas ternama di dunia dengan 32% mahasiswanya berasal dari luar negeri. Meskipun tidak memiliki fakultas kedokteran, Durham memiliki reputasi kuat dalam ilmu pengetahuan, khususnya pada Fakultas Sains yang menaungi Departemen Kimia. Durham Univeristy senditi terletak sekitar tiga jam perjalanan dari London dan terkenal akan lingkungan akademiknya yang mendukung penelitian inovatif.

Diskusi ini dipandu oleh  Victoria Anderson, Head of International Student Recruitment Durham University, yang menyampaikan berbagai peluang untuk mahasiswa UGM, termasuk program double degree, summer course, student mobility, dan student exchange untuk jenjang S1, S2, hingga S3. Dalam kesempatan ini, Prof. Dra. Tutik Dwi Wahyuningsih, M.Si., Ph.D. dari laboratrium kimia organik menanyakan tentang kemungkinan program summer course dan double degree yang bisa diakses mahasiswa UGM. Dr. Anderson menjawab dengan antusias, “I am sure we can work on that international program. It is very interesting and we are very excited to collaborate.”

Dr. Anderson juga menjelaskan beberapa program unggulan yang ditawarkan, termasuk Chemistry for Sustainability, Chemistry for Health, dan Chemistry for Change. Untuk mahasiswa S2, Durham menawarkan program master selama dua tahun dengan persyaratan kemampuan bahasa Inggris yang cukup tinggi, seperti IELTS minimal 6.5-7 atau TOEFL 560. Persyaratan ini semakin penting mengingat tantangan akademis yang dihadapi mahasiswa internasional, terutama dari Asia Tenggara.

Selain itu, Durham juga memiliki program summer course yang lebih pendek dan lebih terjangkau, seperti 10 weeks research program yang biasanya dilakukan dengan seleksi ketat melalui universitas mitra seperti dari  Hong Kong dan Brazil. Mahasiswa yang mengikuti program ini harus siap secara finansial dan akademis untuk beradaptasi dalam lingkungan riset internasional. Melalui kegiatan ini, Departemen Kimia UGM berkomitmen untuk terus memperluas jaringan internasionalnya dan memberikan kesempatan terbaik bagi mahasiswanya untuk berkembang di kancah global.

Kegiatan ini merupakah kegiatan yang mengimplementasikan (Sustainable Development Goals) SDGs poin ke- 3 yaitu, pendidikan berkualitas (quality education) serta kolaborasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di UGM, tetapi juga memperkuat jaringan akademik internasional melalui kemitraan yang berkelanjutan, sesuai dengan semangat SDGs poin ke- 17 untuk memperkuat kemitraan global (partnership for the goals) dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi:  Raditya Maulana Adiwicaksana
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Turut Ramaikan Salat Iduladha di Lapangan Pancasila UGM, Mahasiswa FMIPA UGM Refleksikan Iduladha Jadi Momen Pendidikan Spiritual dan Kepemimpinan

Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menjadi saksi kebersamaan luar biasa dalam perayaan salat iduladha 1446 H/2025 M. Suasana pagi yang cerah dan hangat menyelimuti pelaksanaan salat iduladha  yang berlangsung khidmat. Puluhan ribu jamaah, terdiri dari masyarakat umum dan civitas akademika UGM, termasuk mahasiswa FMIPA UGM turut memadati area lapangan sejak dini hari, membawa semangat pengorbanan dan keikhlasan sebagai ruh dari perayaan Idul Adha.

“Seru dan syahdu,” ujar salah satu mahasiswa FMIPA UGM ketika ditanyai mengenai testimoni sholat iduladha di GSP UGM. Ia merefleksikan momen iduladha ini sebagai bentuk pendidikan spiritual maupun kepemimpinan.

Dalam khutbah yang disampaikan seusai salat, khatib menekankan kepada jamaah bahwa Idul Adha merupakan momentum untuk merefleksikan ketulusan, keikhlasan, dan cinta sejati kepada Allah SWT. Dengan meneladani kisah Nabi Ibrahim alaihisalam Sang Khalilullah dan Nabi Ismail alaihisalam, jamaah diajak merenungkan pentingnya pendidikan spiritual sebagai fondasi kehidupan yang kokoh dan bermakna.

“Perintah menyembelih bukan sekadar perintah lahiriah, melainkan simbol ketaatan mutlak tanpa syarat dari seorang hamba kepada Tuhannya,” tutur khatib, merujuk pada dialog agung antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sebagaimana tertuang dalam Surah As-Saffat ayat 102.

Lebih lanjut, khatib mengangkat konsep menarik tentang matematika spiritual, di mana angka 1 melambangkan keesaan Allah, sementara angka 0 menggambarkan manusia yang seperti debu di alam semesta ini, tak bernilai tanpa keterhubungan dengan Sang Pencipta. Selain aspek spiritual, khutbah juga menyoroti pentingnya membangun karakter dan kepemimpinan dengan meneladani sifat-sifat Nabi Ibrahim: sabar, bijaksana, dan teguh dalam menjalankan kebenaran.

Perayaan Idul Adha di Universitas Gadjah Mada tahun ini bukan semata seremoni keagamaan, tetapi juga manifestasi nilai-nilai luhur yang menyentuh ranah spiritual dan sosial. Seperti thawaf yang melambangkan penyerahan kepada Tuhan Yang Maha Esa, demikian pula seharusnya kehidupan manusia berputar mengelilingi nilai-nilai ilahiah dalam setiap langkah menuju kemajuan dunia dan akhirat. Menutup khutbahnya, khatib mengingatkan, “Dunia dalam genggaman, dan akhirat dalam hati karena dunia adalah jalan kita menuju akhirat.”

Nilai-nilai yang terkandung dalam khutbah dan perayaan Idul Adha ini juga relevan dengan semangat Sustainable Development Goals (SDGs). Pendidikan spiritual yang mendalam sejalan dengan Tujuan 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung pembelajaran sepanjang hayat. Sifat kepemimpinan yang adil, sabar, dan bijaksana mencerminkan Tujuan 16, yaitu mendorong masyarakat damai, adil, dan inklusif. Sementara semangat kebersamaan antara civitas akademika dan masyarakat mencerminkan Tujuan 17, yaitu membangun kemitraan yang kuat dalam mencapai tujuan bersama demi kebaikan umat dan masa depan yang berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Ghissan Mulan, Luthfita Keysha A.G, dan Irma Eliana
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

SAP Indonesia berkolaborasi dengan GIK UGM: Perkenalkan Ekosistem Global dan Sertifikasi Gratis bagi Mahasiswa

Yogyakarta, 5 Juni 2025 – SAP Indonesia menyelenggarakan seminar dan diskusi panel di Gedung Gama Innovation Center (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (5/6), sebagai bagian dari upaya memperkenalkan ekosistem SAP serta membuka peluang karier global bagi mahasiswa lintas jurusan.

Sesi perkenalan SAP Indonesia dibuka langsung oleh Andreas Diantoro, Managing Director SAP Indonesia, yang hadir bersama Adela Irawan, alumni Ilmu Komputer Fakultas MIPA UGM yang kini berkarier di SAP. Dalam paparannya, Andreas menyampaikan bahwa SAP bukan hanya perusahaan perangkat lunak, tetapi sebuah penyedia solusi proses bisnis yang krusial bagi industri global.

“SAP adalah fondasi banyak perusahaan besar di dunia. Jika sistem SAP berhenti, seluruh proses bisnis bisa terhenti. Itulah besarnya dampak SAP di industri, terutama di Indonesia” jelas Andreas.

Ia juga menegaskan bahwa SAP hadir langsung ke kampus bukan hanya untuk berbagi wawasan, tetapi juga untuk membuka akses nyata menuju dunia kerja. “Kami tidak datang dengan tangan kosong. Kami hadir membawa peluang kerja, sertifikasi gratis, dan program pembelajaran global. Kami ingin menjangkau mahasiswa Indonesia dan membekali mereka agar siap menjadi talenta global,” tegas Andreas Diantoro.

Melalui inisiatif ini, mahasiswa UGM berkesempatan mengakses SAP Learning Hub, serta mendapatkan dua sertifikasi SAP secara gratis dan empat kali kesempatan ujian. Adela Irawan turut membagikan pengalamannya setelah lulus dari UGM dan berkairi di SAP.  Acara ini juga menampilkan sesi panel diskusi yang menghadirkan tokoh-tokoh penting dari industri konsultan global. Antonius Susanto dari EY Indonesia dan Didi Laksana, Direktur KPMG Indonesia, turut berbagi wawasan tentang pentingnya transformasi digital, penguasaan proses bisnis, dan pengembangan soft skills dalam menghadapi persaingan global. Mereka menekankan bahwa lulusan dari berbagai latar belakang dapat sukses di industri berbasis teknologi selama memiliki kemauan belajar dan karakter yang kuat.

“Karakter dan attitude adalah fondasi. Soft skills, hard skills, dan kemauan untuk terus belajar adalah kombinasi yang dicari oleh perusahaan-perusahaan global,” ujar Antonius Susanto.

Dengan komunitas global dan pendekatan berbasis kompetensi yang berlaku lintas negara, SAP mendorong mahasiswa Indonesia untuk mengembangkan diri dan menembus pasar kerja internasional. “Kami datang untuk tumbuh bersama. SAP hadir untuk membawa talenta Indonesia menjadi global,” tutup Andreas Diantoro.

Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud komitmen SAP dan Universitas Gadjah Mada terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam bidang Pendidikan Berkualitas (Goal 4), Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Goal 8), serta Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Goal 17). Melalui kolaborasi antara industri dan institusi pendidikan tinggi, SAP berupaya menciptakan ekosistem talenta yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Sabik Hikami Kantor Alumni UGM

Read More

Mahasiswi Fisika UGM Soroti Kondisi Saintis di Indonesia dan Peran Fisika bagi Masyarakat Lewat Pengabdiannya dalam Menyokong Tsunami Ready Community

Bagi banyak mahasiswa, menempuh pendidikan tinggi merupakan jendela menuju kesuksesan di masa depan. Namun, bagi sebagian lainnya, khususnya mereka yang menekuni bidang sains seperti fisika, masa depan tersebut kerap dibayangi oleh realitas yang belum ideal. Hal ini diungkapkan oleh Inna Tahalliah, mahasiswi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Sebagai mahasiswi fisika, saya melihat menjadi saintis di Indonesia bukan sekadar tentang mencintai ilmu, tetapi juga soal bertahan di tengah berbagai keterbatasan,” tutur Inna. Ia menggambarkan bagaimana para calon ilmuwan di Indonesia harus berjuang, tidak hanya menghadapi kompleksitas teori, tetapi juga sistem yang belum sepenuhnya mendukung.

Minimnya dukungan terhadap riset, keterbatasan infrastruktur, serta kesejahteraan yang belum memadai menjadi tantangan nyata bagi banyak saintis muda. “Tak sedikit yang akhirnya memilih jalan lain, atau bahkan hijrah ke luar negeri demi mendapatkan apresiasi yang lebih layak,” lanjutnya. Padahal, menurutnya, sains memiliki peran strategis dalam menjawab berbagai tantangan bangsa. “Dari krisis energi hingga pengembangan teknologi berkelanjutan, fisika punya jawabannya. Namun, bagaimana kami bisa berkontribusi jika fondasi untuk tumbuh saja belum kokoh?” ujarnya.

Meski begitu, Inna tetap menyalakan harapan. Ia berharap Indonesia dapat benar-benar menghargai para ilmuwan, bukan sekadar melalui pujian seremonial, melainkan lewat sistem yang berpihak dan mendukung secara konkret. “Tanpa kesejahteraan saintis, mimpi menjadi bangsa yang mandiri secara teknologi hanya akan menjadi wacana,” pungkasnya.

Tak hanya aktif secara akademik, Inna juga turut mewujudkan cita-citanya melalui peran langsung di masyarakat. Ia kerap menjadi asisten praktikum lintas program studi, membantu mahasiswa memahami berbagai eksperimen dasar fisika. Selain itu, ia juga terlibat dalam program magang kolaboratif antara Departemen Fisika FMIPA UGM dan BMKG. Dalam program tersebut, Inna berkontribusi pada pemenuhan 12 indikator Tsunami Ready Community (TRC) yang diinisiasi oleh UNESCO.

“Di sana, saya melihat bagaimana sains benar-benar bisa hadir di tengah masyarakat, bukan hanya di atas kertas jurnal,” tutupnya.

Kontribusi nyata yang ia lakukan menjadi bukti kepeduliannya terhadap kemajuan sains dan peran saintis di Indonesia. Dalam hal ini, FMIPA UGM sendiri terus berupaya menjadi ruang tumbuh yang mendukung para mahasiswa dan peneliti muda. Melalui program-program akademik dan kemitraan riset, fakultas ini mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul secara teoritis, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata di tengah masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen global dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada tujuan nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), dan 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Adanya kolaborasi dengan lembaga eksternal seperti BMKG juga menjadi bukti FMIPA UGM dalam mengimplementasikan nilai SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Kontributor : Inna Tahalliah

Read More

Semarak MIPA FUN RUN: 130 Mahasiswa Ramaikan Lari Santai Lintas Fakultas di Kampus UGM

Yogyakarta, 29 Mei 2025 – Suasana cerah dan semangat sehat mewarnai pagi  hari pukul enam pagi di kawasan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada saat ratusan mahasiswa berkumpul untuk mengikuti MIPA FUN RUN. Acara yang digagas oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM ini berhasil menarik perhatian 130 mahasiswa dari berbagai fakultas untuk berlari bersama dalam semangat sportivitas, kebersamaan, dan gaya hidup sehat.

Dengan titik start dan finish di FMPA UGM, rute lari dirancang melintasi beberapa landmark kampus yang ikonik. Suasana penuh semangat tampak dari para peserta yang tidak hanya datang untuk berolahraga, tetapi juga untuk menjalin relasi antar-teman

Kemeriahan tidak berhenti setelah garis finish. Panitia telah menyiapkan  beberapa refreshment sehat serta beragam doorprize menarik, mulai dari kaos lari , topi olahraga, tumblr, paket obat-obatan ringan, mug MIPA, dan berbagai merchandise eksklusif yang menjadi incaran para peserta. Suasana semakin meriah ketika nama nama peserta undian dibacakan, dan para pemenang doorprize maju dengan senyum lebar.

Acara ini tidak hanya bertujuan untuk membangun gaya hidup sehat, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), dengan memperkuat kolaborasi antar fakultas dan mempromosikan pentingnya kesehatan fisik dan mental di kalangan mahasiswa.

Bagi yang belum sempat ikut kali ini, jangan lewatkan MIPA FUN RUN berikutnya! Akan ada lebih banyak kejutan dan doorprize menarik menanti. Mari terus berlari bersama dalam semangat sehat, ceria, dan penuh kolaborasi!

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

Gemini Academy Resmi Diluncurkan, Perkuat Peran UMKM dalam Perdagangan Internasional Lewat Transformasi Digital

Bertempat di Auditorium Lantai 7 FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM), program Gemini Academy untuk UMKM Bisa Ekspor: From Local to Global, Mastering Digital Export with Gemini resmi diluncurkan pada Jumat (23/5). Acara ini diresmikan langsung oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. Budi Santoso, M.Si, sebagai bagian dari inisiatif pemerintah untuk memperkuat peran UMKM dalam perdagangan internasional berbasis digital. Program ini juga merupakan kontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini selaras dengan peran strategis perguruan tinggi dalam menjalankan Tri Dharma, khususnya dalam menghadirkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “Kami berharap acara ini menjadi jawaban atas berbagai tantangan yang dihadapi UMKM, terutama dalam perluasan pasar dan pemanfaatan teknologi secara inklusif,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, dua dokumen kerja sama penting ditandatangani dan disaksikan langsung oleh Bapak Menteri Perdagangan Republik Indonesia. Kolaborasi ini melibatkan Google Indonesia yang diwakili oleh Isya Hanum Kresnadi, Government Affairs and Public Policy Manager Google Indonesia. “Google memiliki misi untuk membuka akses informasi dan teknologi bagi semua. Kami percaya, jika digunakan secara inklusif dan etis, teknologi dapat memberdayakan UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk wisatawan,” ujarnya. Dengan pendekatan kolaboratif ini. Sesi talkshow bersama panelis ini menghadirkan lima pembicara inspiratif, yaitu Reza Monoarfa (CTO Sheo Home Living), Linda Widya (Influencer), Nissa Khoirinna (fashion prenuer & Influencer), Dewi Harlas (Key Opinion Leader/KOL TEI 2025 & Praktisi Ekspor), dan Agnes Anindtya Kumala Aprilla (CEO & Founder Hepi.inc).

Gemini Academy tidak hanya menjadi wadah pelatihan, tetapi juga mendorong kemajuan UMKM yang berdampak langsung terhadap pencapaian tujuan-tujuan SDGs, diantaranya SDG 5: Kesetaraan Gender dengan memberdayakan pelaku UMKM perempuan melalui dukungan pelatihan, akses pasar, dan kebijakan afirmatif. SDG 8:Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan meningkatkan kapasitas UMKM untuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan memfasilitasi pengembangan teknologi, desain, dan infrastruktur digital yang memperkuat daya saing produk lokal. Kemudian, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui penguatan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan komunitas untuk mendukung ekspor berbasis digital.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Muhammad Irfan
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Meretas Karier di Industri Energi, Pertamina Hulu Energi dan Dealls Ajak Mahasiswa UGM Siap Hadapi Tantangan Global

Riuh tepuk tangan dan semangat bergemuruh mengiringi pembukaan acara “Energy Industry Talent Scouting: Career in Energy” yang diselenggarakan oleh Pertamina Hulu Energi bersama Dealls Job pada Selasa, 14 Mei 2025 di Auditorium Herman Johannes, Fakultas MIPA UGM. Lebih dari 2000 mahasiswa lintas jurusan, mulai dari peserta magang hingga pencari kerja berpengalaman, hadir menyemarakkan acara ini.

Acara ini turut dihadiri oleh jajaran manajemen Pertamina Hulu Energi, diantaranya:

  • Fata Yunus – Vice President Drilling & Well Intervention
  • Dewi Kurnia Salwa – Vice President Human Capital
  • Vinni Indrawati – Manager HCBP Business Operation Function
  • Abimanyu Suryadi – Manager HC Services
  • Dharmantara Nusetyo Narendra – Assistant Manager Talent Acquisition & Learning
  • Dwi Cahyani – Officer HCBP Corporate Function Regional 2
  • Anida Triana Dewi – Sr Analyst HCBP Business Operation Function

Dari pihak Dealls, hadir langsung Andhika Putra Sudarman, S.H., LL.M., CEO & Founder KantorKu HRIS dan Dealls Jobs. Sementara dari UGM, turut hadir Dr. Sulistyowati, S.S., M.Hum., Kepala Kantor Alumni UGM, yang menyambut baik kolaborasi lintas sektor ini sebagai bentuk nyata sinergi antara kampus, industri, dan platform profesional.

Mengangkat tema besar terkait karier di industri migas, acara ini menghadirkan dua pembicara utama, yakni Fata Yunus dan Vinni Indrawati. Diskusi berlangsung interaktif dan dipandu dengan hangat oleh Dwi Cahyani, Officer HCBP Regional PT PHE. Dalam sesi bertajuk Unlocking Career Opportunities in Oil & Gas Industry, Fata mengungkap potensi luar biasa yang masih tersimpan dalam sektor energi fosil.

“Indonesia masih memiliki sekitar 15 miliar barel sumber daya minyak dan gas yang belum tergali. Ini bukan menandakan bahwa industri migas yang akan padam. Dengan kebutuhan energi global yang naik hingga 30% pada tahun 2050, kita masih mempunyai tanggung jawab untuk menjaga swasembada energi nasional,” jelasnya.

Topik lain yang tak kalah inspiratif datang dari Vinni Indrawati dalam sesi Women in Oil & Gas Industry. Ia membuka fakta menarik bahwa perempuan di Pertamina menduduki 75% posisi entry-level, dan 17% posisi strategis. Ia menekankan pentingnya inklusivitas dan kesetaraan, memberikan ruang adil untuk berkembang berdasarkan kompetensi dan karakter.

Pada sesi Q&A, muncul pertanyaan dari Jurnalis MIPA, Amalia Nurmalitasari, terkait peluang karier lulusan MIPA yang kerap bersaing dengan lulusan teknik, terutama di industri energi seperti Pertamina Hulu Energi. Ia bertanya, Apakah lulusan MIPA memiliki kesempatan yang sama atau bahkan keunggulan di bidang ini?

Menanggapi hal ini, Bapak Fata Yunus menyampaikan, “When you enter the career world and you’re helpful, open-minded, berkontribusi maksimal, dan bisa mengerjakan semua hal. Don’t expect you stay in your background.” Ia menekankan bahwa dunia kerja tidak selalu memandang latar belakang pendidikan sebagai hal mutlak. “Yang dibutuhkan adalah AKHLAK. Karakter seseorang jauh lebih penting daripada sekadar gelar akademis,” tegasnya.

Menambahkan jawaban tersebut, Ibu Vinni Indrawati menekankan pentingnya perilaku kerja. “Selain kompetensi, dari perspektif Pertamina, kami sangat memperhatikan behavior dan potensi untuk berkembang. Ketika seseorang sulit berkembang secara sikap, itu jadi catatan penting bagi kami,” jelasnya.

Acara ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi lintas sektor mampu mendorong tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-5 tentang Kesetaraan Gender, ke-7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, ke-8 mengenai Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta ke-17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Pertamina Hulu Energi, melalui kerja sama strategis dengan Dealls Job dan Alumni UGM, menunjukkan komitmennya dalam mencetak tenaga kerja masa depan yang berdaya saing global dan siap menjawab tantangan sektor energi yang terus berkembang.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Aprodity Nirmala
Reportase: Amalia Nurmalitasari

Read More

Pertamina Hulu Energi Gelar Energy Industry Talent Scouting di FMIPA UGM, Tarik Minat Ribuan Mahasiswa

Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Dealls Job menyelenggarakan acara “Energy Industry Talent Scouting: Career In Energy” pada 14 Mei 2025 di Auditorium Herman Johannes, Gedung D Lt. 7, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan dihadiri lebih dari 2000 mahasiswa dari berbagai jurusan, mulai dari peserta magang, lulusan baru, hingga pencari kerja berpengalaman. Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Dewi Kurnia Salwa, Vice President Human Resources PT Pertamina Hulu Energi, dan Bapak Andhika Sudarman, CEO & Founder Dealls Job & Sejuta Cita. Hadir pula Bapak Abimanyu Suryadi, Vice President Human Capital Services PT Pertamina Hulu Energi, yang bersama timnya terus mendorong pengembangan talenta muda Indonesia di sektor energi.

Dalam sambutannya, Ibu Dewi Kurnia Salwa menyampaikan bahwa acara ini merupakan bagian dari gerakan kemitraan untuk mendukung pengembangan talenta muda di industri energi, yang terwujud melalui kerja sama antara PT Pertamina Hulu Energi, Dealls Job, dan Alumni UGM. Bapak Andhika Sudarman juga menyampaikan motivasi kepada para peserta bahwa setiap pencapaian yang besar pasti diikuti dengan persaingan dan tantangan yang kompetitif. “Sesuatu hal yang besar pasti banyak yang mau,” ujarnya.

Sesi utama acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Bapak Fata Yunus, Vice President Drilling and Well Intervention PT Pertamina Hulu Energi sekaligus alumni UGM, serta Ibu Vinni Indrawati, Manager HCBP Business Operation Function. Diskusi ini dipimpin oleh Ibu Dwi Cahyani, Officer HCBP Regional PT Pertamina Hulu Energi sebagai moderator.

Bapak Fata Yunus dalam sesinya membawakan topik “Unlocking Career Opportunities in Oil & Gas Industry”. Beliau menekankan bahwa industri Oil & Gas (migas) masih memiliki peran penting dalam mencapai swasembada energi nasional. “Indonesia memiliki sekitar 15 miliar barel sumber daya minyak dan gas yang belum terjamah. Ini menunjukkan bahwa industri migas masih memiliki prospek signifikan untuk 30-50 tahun ke depan, meskipun kami juga terus berkomitmen mengembangkan energi terbarukan,” ujar Bapak Fata.

Sementara itu, Ibu Vinni Indrawati membawakan topik “Women in Oil & Gas Industry” yang menyoroti pentingnya keterlibatan perempuan dalam sektor migas. “Meskipun industri ini sering dianggap sebagai industri yang maskulin, di Pertamina sendiri perempuan menempati posisi 75% berada dalam entry level dan 17% di posisi strategis,” jelasnya. Beliau juga memperkenalkan komunitas Pertiwi Pertamina yang berperan aktif dalam pemberdayaan perempuan melalui berbagai program pengembangan personal dan profesional, untuk memastikan inklusivitas perempuan dalam perkembangan karir di dunia profesional.

Acara ini sejalan dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) seperti SDG’s  5 Gender Equality, SDG’s 7 Affordable and Clean Energy, SDG’s nomor 8 Decent Work and Economic Growth, serta SDG’s  17 partnership for the Goals, yang mencerminkan komitmen Pertamina Hulu Energi untuk menciptakan tenaga kerja yang berdaya saing dan berkelanjutan di masa depan melalui kolaborasi lintas sektor.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Aprodity Nirmala
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Departemen Kimia UGM Diskusi Bersama Durham University untuk Kolaborasi Riset dan Student Exchange

Yogyakarta, 6 Mei 2025 – Departemen Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan diskusi intensif dengan Durham University dalam rangka menjajaki kolaborasi riset dan program pertukaran mahasiswa. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan profesor dan peneliti dari berbagai laboratorium, termasuk laboratorium kimia anorganik, analitik, organik, dan fisik. Diskusi ini berlangsung pada 6 Mei 2025 dan bertujuan untuk memperkuat jaringan akademik internasional, khususnya di bidang kimia.

Durham University, yang didirikan pada tahun 1832 dan berlokasi di timur laut Inggris, merupakan salah satu universitas ternama di dunia dengan 32% mahasiswanya berasal dari luar negeri. Meskipun tidak memiliki fakultas kedokteran, Durham memiliki reputasi kuat dalam ilmu pengetahuan, khususnya pada Fakultas Sains yang menaungi Departemen Kimia. Durham Univeristy senditi terletak sekitar tiga jam perjalanan dari London dan terkenal akan lingkungan akademiknya yang mendukung penelitian inovatif.

Diskusi ini dipandu oleh  Victoria Anderson, Head of International Student Recruitment Durham University, yang menyampaikan berbagai peluang untuk mahasiswa UGM, termasuk program double degree, summer course, student mobility, dan student exchange untuk jenjang S1, S2, hingga S3. Dalam kesempatan ini, Prof. Dra. Tutik Dwi Wahyuningsih, M.Si., Ph.D. dari laboratrium kimia organik menanyakan tentang kemungkinan program summer course dan double degree yang bisa diakses mahasiswa UGM. Dr. Anderson menjawab dengan antusias, “I am sure we can work on that international program. It is very interesting and we are very excited to collaborate.”

Dr. Anderson juga menjelaskan beberapa program unggulan yang ditawarkan, termasuk Chemistry for Sustainability, Chemistry for Health, dan Chemistry for Change. Untuk mahasiswa S2, Durham menawarkan program master selama dua tahun dengan persyaratan kemampuan bahasa Inggris yang cukup tinggi, seperti IELTS minimal 6.5-7 atau TOEFL 560. Persyaratan ini semakin penting mengingat tantangan akademis yang dihadapi mahasiswa internasional, terutama dari Asia Tenggara.

Selain itu, Durham juga memiliki program summer course yang lebih pendek dan lebih terjangkau, seperti 10 weeks research program yang biasanya dilakukan dengan seleksi ketat melalui universitas mitra seperti dari  Hong Kong dan Brazil. Mahasiswa yang mengikuti program ini harus siap secara finansial dan akademis untuk beradaptasi dalam lingkungan riset internasional. Melalui kegiatan ini, Departemen Kimia UGM berkomitmen untuk terus memperluas jaringan internasionalnya dan memberikan kesempatan terbaik bagi mahasiswanya untuk berkembang di kancah global.

Kegiatan ini merupakah kegiatan yang mengimplementasikan (Sustainable Development Goals) SDGs poin ke- 3 yaitu, pendidikan berkualitas (quality education) serta kolaborasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di UGM, tetapi juga memperkuat jaringan akademik internasional melalui kemitraan yang berkelanjutan, sesuai dengan semangat SDGs poin ke- 17 untuk memperkuat kemitraan global (partnership for the goals) dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi:  Raditya Maulana Adiwicaksana
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More
Translate