Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Mahasiswi Fisika UGM Soroti Kondisi Saintis di Indonesia dan Peran Fisika bagi Masyarakat Lewat Pengabdiannya dalam Menyokong Tsunami Ready Community

Bagi banyak mahasiswa, menempuh pendidikan tinggi merupakan jendela menuju kesuksesan di masa depan. Namun, bagi sebagian lainnya, khususnya mereka yang menekuni bidang sains seperti fisika, masa depan tersebut kerap dibayangi oleh realitas yang belum ideal. Hal ini diungkapkan oleh Inna Tahalliah, mahasiswi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Sebagai mahasiswi fisika, saya melihat menjadi saintis di Indonesia bukan sekadar tentang mencintai ilmu, tetapi juga soal bertahan di tengah berbagai keterbatasan,” tutur Inna. Ia menggambarkan bagaimana para calon ilmuwan di Indonesia harus berjuang, tidak hanya menghadapi kompleksitas teori, tetapi juga sistem yang belum sepenuhnya mendukung.

Minimnya dukungan terhadap riset, keterbatasan infrastruktur, serta kesejahteraan yang belum memadai menjadi tantangan nyata bagi banyak saintis muda. “Tak sedikit yang akhirnya memilih jalan lain, atau bahkan hijrah ke luar negeri demi mendapatkan apresiasi yang lebih layak,” lanjutnya. Padahal, menurutnya, sains memiliki peran strategis dalam menjawab berbagai tantangan bangsa. “Dari krisis energi hingga pengembangan teknologi berkelanjutan, fisika punya jawabannya. Namun, bagaimana kami bisa berkontribusi jika fondasi untuk tumbuh saja belum kokoh?” ujarnya.

Meski begitu, Inna tetap menyalakan harapan. Ia berharap Indonesia dapat benar-benar menghargai para ilmuwan, bukan sekadar melalui pujian seremonial, melainkan lewat sistem yang berpihak dan mendukung secara konkret. “Tanpa kesejahteraan saintis, mimpi menjadi bangsa yang mandiri secara teknologi hanya akan menjadi wacana,” pungkasnya.

Tak hanya aktif secara akademik, Inna juga turut mewujudkan cita-citanya melalui peran langsung di masyarakat. Ia kerap menjadi asisten praktikum lintas program studi, membantu mahasiswa memahami berbagai eksperimen dasar fisika. Selain itu, ia juga terlibat dalam program magang kolaboratif antara Departemen Fisika FMIPA UGM dan BMKG. Dalam program tersebut, Inna berkontribusi pada pemenuhan 12 indikator Tsunami Ready Community (TRC) yang diinisiasi oleh UNESCO.

“Di sana, saya melihat bagaimana sains benar-benar bisa hadir di tengah masyarakat, bukan hanya di atas kertas jurnal,” tutupnya.

Kontribusi nyata yang ia lakukan menjadi bukti kepeduliannya terhadap kemajuan sains dan peran saintis di Indonesia. Dalam hal ini, FMIPA UGM sendiri terus berupaya menjadi ruang tumbuh yang mendukung para mahasiswa dan peneliti muda. Melalui program-program akademik dan kemitraan riset, fakultas ini mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul secara teoritis, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata di tengah masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen global dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada tujuan nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), dan 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Adanya kolaborasi dengan lembaga eksternal seperti BMKG juga menjadi bukti FMIPA UGM dalam mengimplementasikan nilai SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Kontributor : Inna Tahalliah

Read More

Semarak MIPA FUN RUN: 130 Mahasiswa Ramaikan Lari Santai Lintas Fakultas di Kampus UGM

Yogyakarta, 29 Mei 2025 – Suasana cerah dan semangat sehat mewarnai pagi  hari pukul enam pagi di kawasan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada saat ratusan mahasiswa berkumpul untuk mengikuti MIPA FUN RUN. Acara yang digagas oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM ini berhasil menarik perhatian 130 mahasiswa dari berbagai fakultas untuk berlari bersama dalam semangat sportivitas, kebersamaan, dan gaya hidup sehat.

Dengan titik start dan finish di FMPA UGM, rute lari dirancang melintasi beberapa landmark kampus yang ikonik. Suasana penuh semangat tampak dari para peserta yang tidak hanya datang untuk berolahraga, tetapi juga untuk menjalin relasi antar-teman

Kemeriahan tidak berhenti setelah garis finish. Panitia telah menyiapkan  beberapa refreshment sehat serta beragam doorprize menarik, mulai dari kaos lari , topi olahraga, tumblr, paket obat-obatan ringan, mug MIPA, dan berbagai merchandise eksklusif yang menjadi incaran para peserta. Suasana semakin meriah ketika nama nama peserta undian dibacakan, dan para pemenang doorprize maju dengan senyum lebar.

Acara ini tidak hanya bertujuan untuk membangun gaya hidup sehat, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), dengan memperkuat kolaborasi antar fakultas dan mempromosikan pentingnya kesehatan fisik dan mental di kalangan mahasiswa.

Bagi yang belum sempat ikut kali ini, jangan lewatkan MIPA FUN RUN berikutnya! Akan ada lebih banyak kejutan dan doorprize menarik menanti. Mari terus berlari bersama dalam semangat sehat, ceria, dan penuh kolaborasi!

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

Gemini Academy Resmi Diluncurkan, Perkuat Peran UMKM dalam Perdagangan Internasional Lewat Transformasi Digital

Bertempat di Auditorium Lantai 7 FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM), program Gemini Academy untuk UMKM Bisa Ekspor: From Local to Global, Mastering Digital Export with Gemini resmi diluncurkan pada Jumat (23/5). Acara ini diresmikan langsung oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. Budi Santoso, M.Si, sebagai bagian dari inisiatif pemerintah untuk memperkuat peran UMKM dalam perdagangan internasional berbasis digital. Program ini juga merupakan kontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini selaras dengan peran strategis perguruan tinggi dalam menjalankan Tri Dharma, khususnya dalam menghadirkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “Kami berharap acara ini menjadi jawaban atas berbagai tantangan yang dihadapi UMKM, terutama dalam perluasan pasar dan pemanfaatan teknologi secara inklusif,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, dua dokumen kerja sama penting ditandatangani dan disaksikan langsung oleh Bapak Menteri Perdagangan Republik Indonesia. Kolaborasi ini melibatkan Google Indonesia yang diwakili oleh Isya Hanum Kresnadi, Government Affairs and Public Policy Manager Google Indonesia. “Google memiliki misi untuk membuka akses informasi dan teknologi bagi semua. Kami percaya, jika digunakan secara inklusif dan etis, teknologi dapat memberdayakan UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk wisatawan,” ujarnya. Dengan pendekatan kolaboratif ini. Sesi talkshow bersama panelis ini menghadirkan lima pembicara inspiratif, yaitu Reza Monoarfa (CTO Sheo Home Living), Linda Widya (Influencer), Nissa Khoirinna (fashion prenuer & Influencer), Dewi Harlas (Key Opinion Leader/KOL TEI 2025 & Praktisi Ekspor), dan Agnes Anindtya Kumala Aprilla (CEO & Founder Hepi.inc).

Gemini Academy tidak hanya menjadi wadah pelatihan, tetapi juga mendorong kemajuan UMKM yang berdampak langsung terhadap pencapaian tujuan-tujuan SDGs, diantaranya SDG 5: Kesetaraan Gender dengan memberdayakan pelaku UMKM perempuan melalui dukungan pelatihan, akses pasar, dan kebijakan afirmatif. SDG 8:Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan meningkatkan kapasitas UMKM untuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan memfasilitasi pengembangan teknologi, desain, dan infrastruktur digital yang memperkuat daya saing produk lokal. Kemudian, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui penguatan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan komunitas untuk mendukung ekspor berbasis digital.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Muhammad Irfan
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Meretas Karier di Industri Energi, Pertamina Hulu Energi dan Dealls Ajak Mahasiswa UGM Siap Hadapi Tantangan Global

Riuh tepuk tangan dan semangat bergemuruh mengiringi pembukaan acara “Energy Industry Talent Scouting: Career in Energy” yang diselenggarakan oleh Pertamina Hulu Energi bersama Dealls Job pada Selasa, 14 Mei 2025 di Auditorium Herman Johannes, Fakultas MIPA UGM. Lebih dari 2000 mahasiswa lintas jurusan, mulai dari peserta magang hingga pencari kerja berpengalaman, hadir menyemarakkan acara ini.

Acara ini turut dihadiri oleh jajaran manajemen Pertamina Hulu Energi, diantaranya:

  • Fata Yunus – Vice President Drilling & Well Intervention
  • Dewi Kurnia Salwa – Vice President Human Capital
  • Vinni Indrawati – Manager HCBP Business Operation Function
  • Abimanyu Suryadi – Manager HC Services
  • Dharmantara Nusetyo Narendra – Assistant Manager Talent Acquisition & Learning
  • Dwi Cahyani – Officer HCBP Corporate Function Regional 2
  • Anida Triana Dewi – Sr Analyst HCBP Business Operation Function

Dari pihak Dealls, hadir langsung Andhika Putra Sudarman, S.H., LL.M., CEO & Founder KantorKu HRIS dan Dealls Jobs. Sementara dari UGM, turut hadir Dr. Sulistyowati, S.S., M.Hum., Kepala Kantor Alumni UGM, yang menyambut baik kolaborasi lintas sektor ini sebagai bentuk nyata sinergi antara kampus, industri, dan platform profesional.

Mengangkat tema besar terkait karier di industri migas, acara ini menghadirkan dua pembicara utama, yakni Fata Yunus dan Vinni Indrawati. Diskusi berlangsung interaktif dan dipandu dengan hangat oleh Dwi Cahyani, Officer HCBP Regional PT PHE. Dalam sesi bertajuk Unlocking Career Opportunities in Oil & Gas Industry, Fata mengungkap potensi luar biasa yang masih tersimpan dalam sektor energi fosil.

“Indonesia masih memiliki sekitar 15 miliar barel sumber daya minyak dan gas yang belum tergali. Ini bukan menandakan bahwa industri migas yang akan padam. Dengan kebutuhan energi global yang naik hingga 30% pada tahun 2050, kita masih mempunyai tanggung jawab untuk menjaga swasembada energi nasional,” jelasnya.

Topik lain yang tak kalah inspiratif datang dari Vinni Indrawati dalam sesi Women in Oil & Gas Industry. Ia membuka fakta menarik bahwa perempuan di Pertamina menduduki 75% posisi entry-level, dan 17% posisi strategis. Ia menekankan pentingnya inklusivitas dan kesetaraan, memberikan ruang adil untuk berkembang berdasarkan kompetensi dan karakter.

Pada sesi Q&A, muncul pertanyaan dari Jurnalis MIPA, Amalia Nurmalitasari, terkait peluang karier lulusan MIPA yang kerap bersaing dengan lulusan teknik, terutama di industri energi seperti Pertamina Hulu Energi. Ia bertanya, Apakah lulusan MIPA memiliki kesempatan yang sama atau bahkan keunggulan di bidang ini?

Menanggapi hal ini, Bapak Fata Yunus menyampaikan, “When you enter the career world and you’re helpful, open-minded, berkontribusi maksimal, dan bisa mengerjakan semua hal. Don’t expect you stay in your background.” Ia menekankan bahwa dunia kerja tidak selalu memandang latar belakang pendidikan sebagai hal mutlak. “Yang dibutuhkan adalah AKHLAK. Karakter seseorang jauh lebih penting daripada sekadar gelar akademis,” tegasnya.

Menambahkan jawaban tersebut, Ibu Vinni Indrawati menekankan pentingnya perilaku kerja. “Selain kompetensi, dari perspektif Pertamina, kami sangat memperhatikan behavior dan potensi untuk berkembang. Ketika seseorang sulit berkembang secara sikap, itu jadi catatan penting bagi kami,” jelasnya.

Acara ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi lintas sektor mampu mendorong tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-5 tentang Kesetaraan Gender, ke-7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, ke-8 mengenai Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta ke-17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Pertamina Hulu Energi, melalui kerja sama strategis dengan Dealls Job dan Alumni UGM, menunjukkan komitmennya dalam mencetak tenaga kerja masa depan yang berdaya saing global dan siap menjawab tantangan sektor energi yang terus berkembang.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Aprodity Nirmala
Reportase: Amalia Nurmalitasari

Read More

Pertamina Hulu Energi Gelar Energy Industry Talent Scouting di FMIPA UGM, Tarik Minat Ribuan Mahasiswa

Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Dealls Job menyelenggarakan acara “Energy Industry Talent Scouting: Career In Energy” pada 14 Mei 2025 di Auditorium Herman Johannes, Gedung D Lt. 7, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan dihadiri lebih dari 2000 mahasiswa dari berbagai jurusan, mulai dari peserta magang, lulusan baru, hingga pencari kerja berpengalaman. Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Dewi Kurnia Salwa, Vice President Human Resources PT Pertamina Hulu Energi, dan Bapak Andhika Sudarman, CEO & Founder Dealls Job & Sejuta Cita. Hadir pula Bapak Abimanyu Suryadi, Vice President Human Capital Services PT Pertamina Hulu Energi, yang bersama timnya terus mendorong pengembangan talenta muda Indonesia di sektor energi.

Dalam sambutannya, Ibu Dewi Kurnia Salwa menyampaikan bahwa acara ini merupakan bagian dari gerakan kemitraan untuk mendukung pengembangan talenta muda di industri energi, yang terwujud melalui kerja sama antara PT Pertamina Hulu Energi, Dealls Job, dan Alumni UGM. Bapak Andhika Sudarman juga menyampaikan motivasi kepada para peserta bahwa setiap pencapaian yang besar pasti diikuti dengan persaingan dan tantangan yang kompetitif. “Sesuatu hal yang besar pasti banyak yang mau,” ujarnya.

Sesi utama acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Bapak Fata Yunus, Vice President Drilling and Well Intervention PT Pertamina Hulu Energi sekaligus alumni UGM, serta Ibu Vinni Indrawati, Manager HCBP Business Operation Function. Diskusi ini dipimpin oleh Ibu Dwi Cahyani, Officer HCBP Regional PT Pertamina Hulu Energi sebagai moderator.

Bapak Fata Yunus dalam sesinya membawakan topik “Unlocking Career Opportunities in Oil & Gas Industry”. Beliau menekankan bahwa industri Oil & Gas (migas) masih memiliki peran penting dalam mencapai swasembada energi nasional. “Indonesia memiliki sekitar 15 miliar barel sumber daya minyak dan gas yang belum terjamah. Ini menunjukkan bahwa industri migas masih memiliki prospek signifikan untuk 30-50 tahun ke depan, meskipun kami juga terus berkomitmen mengembangkan energi terbarukan,” ujar Bapak Fata.

Sementara itu, Ibu Vinni Indrawati membawakan topik “Women in Oil & Gas Industry” yang menyoroti pentingnya keterlibatan perempuan dalam sektor migas. “Meskipun industri ini sering dianggap sebagai industri yang maskulin, di Pertamina sendiri perempuan menempati posisi 75% berada dalam entry level dan 17% di posisi strategis,” jelasnya. Beliau juga memperkenalkan komunitas Pertiwi Pertamina yang berperan aktif dalam pemberdayaan perempuan melalui berbagai program pengembangan personal dan profesional, untuk memastikan inklusivitas perempuan dalam perkembangan karir di dunia profesional.

Acara ini sejalan dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) seperti SDG’s  5 Gender Equality, SDG’s 7 Affordable and Clean Energy, SDG’s nomor 8 Decent Work and Economic Growth, serta SDG’s  17 partnership for the Goals, yang mencerminkan komitmen Pertamina Hulu Energi untuk menciptakan tenaga kerja yang berdaya saing dan berkelanjutan di masa depan melalui kolaborasi lintas sektor.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Aprodity Nirmala
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Departemen Kimia UGM Diskusi Bersama Durham University untuk Kolaborasi Riset dan Student Exchange

Yogyakarta, 6 Mei 2025 – Departemen Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan diskusi intensif dengan Durham University dalam rangka menjajaki kolaborasi riset dan program pertukaran mahasiswa. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan profesor dan peneliti dari berbagai laboratorium, termasuk laboratorium kimia anorganik, analitik, organik, dan fisik. Diskusi ini berlangsung pada 6 Mei 2025 dan bertujuan untuk memperkuat jaringan akademik internasional, khususnya di bidang kimia.

Durham University, yang didirikan pada tahun 1832 dan berlokasi di timur laut Inggris, merupakan salah satu universitas ternama di dunia dengan 32% mahasiswanya berasal dari luar negeri. Meskipun tidak memiliki fakultas kedokteran, Durham memiliki reputasi kuat dalam ilmu pengetahuan, khususnya pada Fakultas Sains yang menaungi Departemen Kimia. Durham Univeristy senditi terletak sekitar tiga jam perjalanan dari London dan terkenal akan lingkungan akademiknya yang mendukung penelitian inovatif.

Diskusi ini dipandu oleh  Victoria Anderson, Head of International Student Recruitment Durham University, yang menyampaikan berbagai peluang untuk mahasiswa UGM, termasuk program double degree, summer course, student mobility, dan student exchange untuk jenjang S1, S2, hingga S3. Dalam kesempatan ini, Prof. Dra. Tutik Dwi Wahyuningsih, M.Si., Ph.D. dari laboratrium kimia organik menanyakan tentang kemungkinan program summer course dan double degree yang bisa diakses mahasiswa UGM. Dr. Anderson menjawab dengan antusias, “I am sure we can work on that international program. It is very interesting and we are very excited to collaborate.”

Dr. Anderson juga menjelaskan beberapa program unggulan yang ditawarkan, termasuk Chemistry for Sustainability, Chemistry for Health, dan Chemistry for Change. Untuk mahasiswa S2, Durham menawarkan program master selama dua tahun dengan persyaratan kemampuan bahasa Inggris yang cukup tinggi, seperti IELTS minimal 6.5-7 atau TOEFL 560. Persyaratan ini semakin penting mengingat tantangan akademis yang dihadapi mahasiswa internasional, terutama dari Asia Tenggara.

Selain itu, Durham juga memiliki program summer course yang lebih pendek dan lebih terjangkau, seperti 10 weeks research program yang biasanya dilakukan dengan seleksi ketat melalui universitas mitra seperti dari  Hong Kong dan Brazil. Mahasiswa yang mengikuti program ini harus siap secara finansial dan akademis untuk beradaptasi dalam lingkungan riset internasional. Melalui kegiatan ini, Departemen Kimia UGM berkomitmen untuk terus memperluas jaringan internasionalnya dan memberikan kesempatan terbaik bagi mahasiswanya untuk berkembang di kancah global.

Kegiatan ini merupakah kegiatan yang mengimplementasikan (Sustainable Development Goals) SDGs poin ke- 3 yaitu, pendidikan berkualitas (quality education) serta kolaborasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di UGM, tetapi juga memperkuat jaringan akademik internasional melalui kemitraan yang berkelanjutan, sesuai dengan semangat SDGs poin ke- 17 untuk memperkuat kemitraan global (partnership for the goals) dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi:  Raditya Maulana Adiwicaksana
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

UGM dan BPKH Kolaborasi Kajian Keberlanjutan Keuangan Haji melalui Pemodelan Aset dan Liabilitas

Jakarta, 5 Mei 2025 — Universitas Gadjah Mada bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggelar Kick Off Meeting Kajian Perhitungan Future Asset, Future Liabilities, dan Financial Modelling untuk Mendukung Sustainabilitas Keuangan Haji. Kegiatan ini berlangsung di Kantor BPKH, Muamalat Tower, Jakarta, Senin (5/5).

Acara tersebut diawali dengan sambutan dari Prof. M. Arief Mufraini, Anggota Badan Pelaksana BPKH Bidang Investasi Langsung dan Lainnya, Perencanaan, Riset dan Pengembangan, serta Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama FMIPA UGM. Kegiatan ini juga didampingi oleh Prof. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., Wakil Dekan Bidang Alumni, Kerja Sama, dan Inovasi FMIPA UGM, serta Dr. Nanang Susyanto, M.Sc., M.Act.Sc., Ketua Departemen Matematika FMIPA UGM. Paparan mengenai rencana kajian disampaikan oleh Danang Teguh Qoyyimi, M.Act.Sc., Ph.D., ASAI, selaku Ketua Pelaksana, beserta tim.

Sesi ini menjadi langkah awal kerja sama antara UGM dan BPKH untuk menjawab tantangan strategis keberlanjutan keuangan haji di Indonesia. Salah satu tantangan utama yang dihadapi BPKH adalah menjaga keberlangsungan finansial akibat adanya kebijakan subsidi berupa nilai manfaat tambahan kepada jemaah haji setiap tahunnya. Kebijakan ini muncul karena terdapat selisih antara Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang dibayarkan calon jemaah dan total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang sebenarnya diperlukan. Selisih tersebut selama ini ditutup melalui hasil investasi dana haji oleh BPKH.

Namun, apabila hasil investasi tidak mencukupi untuk menutupi besaran subsidi yang ditetapkan, dapat terjadi ketidaksesuaian (mismatch) antara aset dan liabilitas, yang berpotensi menggerus dana jemaah. Oleh karena itu, kajian mendalam dan komprehensif sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan keuangan haji dalam jangka panjang.

Selama ini, perhitungan keberlanjutan keuangan haji menggunakan asumsi rata-rata kenaikan Bipih sebesar 5,63% per tahun, BPIH sebesar 3,66% per tahun, dan imbal hasil investasi sebesar 7% per tahun. Namun, kajian sebelumnya belum sepenuhnya memperhitungkan unit cost per jemaah maupun proyeksi menyeluruh terhadap future asset. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, kajian terbaru akan menghadirkan pendekatan yang lebih menyeluruh, termasuk pemodelan finansial berbasis skenario dan analisis keseimbangan aset-liabilitas.

Melalui kolaborasi ini, UGM dan BPKH berharap dapat menghasilkan rekomendasi strategis yang mendukung penyusunan kebijakan BPIH, setoran awal, serta strategi investasi yang lebih tepat sasaran, sehingga keberlanjutan finansial penyelenggaraan ibadah haji di masa depan dapat terjaga dengan baik.

Penulis: Iin Nauli Rahmawati
Dokumentasi: Fathan Rasyid Rahmadhan

Read More

Intip Perjalanan Inspiratif Puti Naila, Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM, dalam Ajang Harvard World MUN di Manila, Filipina.

Puti Naila, Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer FMIPA UGM angkatan 2023, berhasil membuktikan bahwa tidak ada batasan akademik dalam mencapai sebuah prestasi. Ia berhasil terpilih sebagai salah satu dari tiga delegasi yang mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi Harvard World Model United Nation (HWMUN) yang berlangsung di Manila, Filipina.

Ketertarikan Naila terhadap isu diplomasi dan kemanusiaan berawal sejak saat sekolah menengah. Setelah mengenal adanya MUN, ia mencoba terjun ke dalamnya dan menyadari merasa bahwa MUN adalah wadah yang tepat bagi untuk berkembang dan menyalurkan aspirasinya. “MUN itu bukan hanya tentang debat, tapi juga tentang bagaimana kita menyelesaikan suatu masalah dengan pendekatan diplomasi,” ujarnya.

Sebelum berangkat ke Manila untuk menghadiri Harvard World MUN, Naila melakukan persiapan intens. Berbagai riset mendalam ia lakukan, karena dalam MUN, setiap delegasi harus mengeluarkan fakta dari sebuah riset untuk berpendapat, bukan sebuah opini pribadi. Persiapan tersebut pun membuahkan hasil, karena Naila berhasil melewati proses seleksi dari MUN UGM serta seleksi lanjutan yang sangat ketat dari pihak Harvard World MUN.

Sebagai mahasiswa Ilmu Komputer, Naila menghadapi tantangan tersendiri dalam mendalami isu global. Namun, latar belakangnya justru menjadi keunggulan dalam melakukan riset dan analisis kritis. Kemampuannya dalam berpikir sistematis serta menyusun solusi berbasis data membantunya menavigasi berbagai diskusi kompleks di MUN.

Pengalaman di MUN membuka wawasan Naila bahwa ilmu sains dan teknologi juga bisa diimplementasikan dalam organisasi internasional seperti PBB. Ia semakin yakin bahwa meskipun jurusan yang diambil tidak sepenuhnya sejalan dengan MUN, masih ada banyak cara untuk mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dalam ranah diplomasi global. “Setelah berbincang dengan banyak orang di Manila, saya melihat bagaimana sains diterapkan di PBB, dan saya ingin bisa berkontribusi di sana,” ujarnya. Ke depannya, Naila ingin bekerja di organisasi internasional seperti PBB sambil tetap membawa keahlian di bidang ilmu komputer.

Mengikuti Harvard World MUN menjadi salah satu pengalaman terbaik bagi Naila. Ia merasa mendapatkan banyak pembelajaran dari diskusi dengan orang-orang hebat dari seluruh dunia. “Pesan saya untuk mahasiswa FMIPA yang tertarik pada MUN, kamu hanya perlu memulai. Meskipun tidak selalu sejalan dengan jurusanmu, ilmu yang kita miliki pasti bisa diterapkan. Jika kamu peduli dengan isu global, ini adalah sesuatu yang harus kamu coba,” ujarnya.

Prestasi Naila juga mendukung tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas, poin 16 yaitu Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan Yang Tangguh, serta poin 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Naila membuktikan bahwa keterlibatan dalam diplomasi dan kebijakan global bukan hanya domain ilmu sosial dan politik, tetapi juga dapat dijembatani dengan keahlian di bidang sains dan teknologi.

Penulis: Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi: Puti Naila
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Mahasiswi Fisika UGM Soroti Kondisi Saintis di Indonesia dan Peran Fisika bagi Masyarakat Lewat Pengabdiannya dalam Menyokong Tsunami Ready Community

Bagi banyak mahasiswa, menempuh pendidikan tinggi merupakan jendela menuju kesuksesan di masa depan. Namun, bagi sebagian lainnya, khususnya mereka yang menekuni bidang sains seperti fisika, masa depan tersebut kerap dibayangi oleh realitas yang belum ideal. Hal ini diungkapkan oleh Inna Tahalliah, mahasiswi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Sebagai mahasiswi fisika, saya melihat menjadi saintis di Indonesia bukan sekadar tentang mencintai ilmu, tetapi juga soal bertahan di tengah berbagai keterbatasan,” tutur Inna. Ia menggambarkan bagaimana para calon ilmuwan di Indonesia harus berjuang, tidak hanya menghadapi kompleksitas teori, tetapi juga sistem yang belum sepenuhnya mendukung.

Minimnya dukungan terhadap riset, keterbatasan infrastruktur, serta kesejahteraan yang belum memadai menjadi tantangan nyata bagi banyak saintis muda. “Tak sedikit yang akhirnya memilih jalan lain, atau bahkan hijrah ke luar negeri demi mendapatkan apresiasi yang lebih layak,” lanjutnya. Padahal, menurutnya, sains memiliki peran strategis dalam menjawab berbagai tantangan bangsa. “Dari krisis energi hingga pengembangan teknologi berkelanjutan, fisika punya jawabannya. Namun, bagaimana kami bisa berkontribusi jika fondasi untuk tumbuh saja belum kokoh?” ujarnya.

Meski begitu, Inna tetap menyalakan harapan. Ia berharap Indonesia dapat benar-benar menghargai para ilmuwan, bukan sekadar melalui pujian seremonial, melainkan lewat sistem yang berpihak dan mendukung secara konkret. “Tanpa kesejahteraan saintis, mimpi menjadi bangsa yang mandiri secara teknologi hanya akan menjadi wacana,” pungkasnya.

Tak hanya aktif secara akademik, Inna juga turut mewujudkan cita-citanya melalui peran langsung di masyarakat. Ia kerap menjadi asisten praktikum lintas program studi, membantu mahasiswa memahami berbagai eksperimen dasar fisika. Selain itu, ia juga terlibat dalam program magang kolaboratif antara Departemen Fisika FMIPA UGM dan BMKG. Dalam program tersebut, Inna berkontribusi pada pemenuhan 12 indikator Tsunami Ready Community (TRC) yang diinisiasi oleh UNESCO.

“Di sana, saya melihat bagaimana sains benar-benar bisa hadir di tengah masyarakat, bukan hanya di atas kertas jurnal,” tutupnya.

Kontribusi nyata yang ia lakukan menjadi bukti kepeduliannya terhadap kemajuan sains dan peran saintis di Indonesia. Dalam hal ini, FMIPA UGM sendiri terus berupaya menjadi ruang tumbuh yang mendukung para mahasiswa dan peneliti muda. Melalui program-program akademik dan kemitraan riset, fakultas ini mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul secara teoritis, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata di tengah masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen global dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada tujuan nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), dan 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Adanya kolaborasi dengan lembaga eksternal seperti BMKG juga menjadi bukti FMIPA UGM dalam mengimplementasikan nilai SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Kontributor : Inna Tahalliah

Read More

Semarak MIPA FUN RUN: 130 Mahasiswa Ramaikan Lari Santai Lintas Fakultas di Kampus UGM

Yogyakarta, 29 Mei 2025 – Suasana cerah dan semangat sehat mewarnai pagi  hari pukul enam pagi di kawasan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada saat ratusan mahasiswa berkumpul untuk mengikuti MIPA FUN RUN. Acara yang digagas oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM ini berhasil menarik perhatian 130 mahasiswa dari berbagai fakultas untuk berlari bersama dalam semangat sportivitas, kebersamaan, dan gaya hidup sehat.

Dengan titik start dan finish di FMPA UGM, rute lari dirancang melintasi beberapa landmark kampus yang ikonik. Suasana penuh semangat tampak dari para peserta yang tidak hanya datang untuk berolahraga, tetapi juga untuk menjalin relasi antar-teman

Kemeriahan tidak berhenti setelah garis finish. Panitia telah menyiapkan  beberapa refreshment sehat serta beragam doorprize menarik, mulai dari kaos lari , topi olahraga, tumblr, paket obat-obatan ringan, mug MIPA, dan berbagai merchandise eksklusif yang menjadi incaran para peserta. Suasana semakin meriah ketika nama nama peserta undian dibacakan, dan para pemenang doorprize maju dengan senyum lebar.

Acara ini tidak hanya bertujuan untuk membangun gaya hidup sehat, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), dengan memperkuat kolaborasi antar fakultas dan mempromosikan pentingnya kesehatan fisik dan mental di kalangan mahasiswa.

Bagi yang belum sempat ikut kali ini, jangan lewatkan MIPA FUN RUN berikutnya! Akan ada lebih banyak kejutan dan doorprize menarik menanti. Mari terus berlari bersama dalam semangat sehat, ceria, dan penuh kolaborasi!

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

Gemini Academy Resmi Diluncurkan, Perkuat Peran UMKM dalam Perdagangan Internasional Lewat Transformasi Digital

Bertempat di Auditorium Lantai 7 FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM), program Gemini Academy untuk UMKM Bisa Ekspor: From Local to Global, Mastering Digital Export with Gemini resmi diluncurkan pada Jumat (23/5). Acara ini diresmikan langsung oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. Budi Santoso, M.Si, sebagai bagian dari inisiatif pemerintah untuk memperkuat peran UMKM dalam perdagangan internasional berbasis digital. Program ini juga merupakan kontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini selaras dengan peran strategis perguruan tinggi dalam menjalankan Tri Dharma, khususnya dalam menghadirkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “Kami berharap acara ini menjadi jawaban atas berbagai tantangan yang dihadapi UMKM, terutama dalam perluasan pasar dan pemanfaatan teknologi secara inklusif,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, dua dokumen kerja sama penting ditandatangani dan disaksikan langsung oleh Bapak Menteri Perdagangan Republik Indonesia. Kolaborasi ini melibatkan Google Indonesia yang diwakili oleh Isya Hanum Kresnadi, Government Affairs and Public Policy Manager Google Indonesia. “Google memiliki misi untuk membuka akses informasi dan teknologi bagi semua. Kami percaya, jika digunakan secara inklusif dan etis, teknologi dapat memberdayakan UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk wisatawan,” ujarnya. Dengan pendekatan kolaboratif ini. Sesi talkshow bersama panelis ini menghadirkan lima pembicara inspiratif, yaitu Reza Monoarfa (CTO Sheo Home Living), Linda Widya (Influencer), Nissa Khoirinna (fashion prenuer & Influencer), Dewi Harlas (Key Opinion Leader/KOL TEI 2025 & Praktisi Ekspor), dan Agnes Anindtya Kumala Aprilla (CEO & Founder Hepi.inc).

Gemini Academy tidak hanya menjadi wadah pelatihan, tetapi juga mendorong kemajuan UMKM yang berdampak langsung terhadap pencapaian tujuan-tujuan SDGs, diantaranya SDG 5: Kesetaraan Gender dengan memberdayakan pelaku UMKM perempuan melalui dukungan pelatihan, akses pasar, dan kebijakan afirmatif. SDG 8:Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan meningkatkan kapasitas UMKM untuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan memfasilitasi pengembangan teknologi, desain, dan infrastruktur digital yang memperkuat daya saing produk lokal. Kemudian, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui penguatan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan komunitas untuk mendukung ekspor berbasis digital.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Muhammad Irfan
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Meretas Karier di Industri Energi, Pertamina Hulu Energi dan Dealls Ajak Mahasiswa UGM Siap Hadapi Tantangan Global

Riuh tepuk tangan dan semangat bergemuruh mengiringi pembukaan acara “Energy Industry Talent Scouting: Career in Energy” yang diselenggarakan oleh Pertamina Hulu Energi bersama Dealls Job pada Selasa, 14 Mei 2025 di Auditorium Herman Johannes, Fakultas MIPA UGM. Lebih dari 2000 mahasiswa lintas jurusan, mulai dari peserta magang hingga pencari kerja berpengalaman, hadir menyemarakkan acara ini.

Acara ini turut dihadiri oleh jajaran manajemen Pertamina Hulu Energi, diantaranya:

  • Fata Yunus – Vice President Drilling & Well Intervention
  • Dewi Kurnia Salwa – Vice President Human Capital
  • Vinni Indrawati – Manager HCBP Business Operation Function
  • Abimanyu Suryadi – Manager HC Services
  • Dharmantara Nusetyo Narendra – Assistant Manager Talent Acquisition & Learning
  • Dwi Cahyani – Officer HCBP Corporate Function Regional 2
  • Anida Triana Dewi – Sr Analyst HCBP Business Operation Function

Dari pihak Dealls, hadir langsung Andhika Putra Sudarman, S.H., LL.M., CEO & Founder KantorKu HRIS dan Dealls Jobs. Sementara dari UGM, turut hadir Dr. Sulistyowati, S.S., M.Hum., Kepala Kantor Alumni UGM, yang menyambut baik kolaborasi lintas sektor ini sebagai bentuk nyata sinergi antara kampus, industri, dan platform profesional.

Mengangkat tema besar terkait karier di industri migas, acara ini menghadirkan dua pembicara utama, yakni Fata Yunus dan Vinni Indrawati. Diskusi berlangsung interaktif dan dipandu dengan hangat oleh Dwi Cahyani, Officer HCBP Regional PT PHE. Dalam sesi bertajuk Unlocking Career Opportunities in Oil & Gas Industry, Fata mengungkap potensi luar biasa yang masih tersimpan dalam sektor energi fosil.

“Indonesia masih memiliki sekitar 15 miliar barel sumber daya minyak dan gas yang belum tergali. Ini bukan menandakan bahwa industri migas yang akan padam. Dengan kebutuhan energi global yang naik hingga 30% pada tahun 2050, kita masih mempunyai tanggung jawab untuk menjaga swasembada energi nasional,” jelasnya.

Topik lain yang tak kalah inspiratif datang dari Vinni Indrawati dalam sesi Women in Oil & Gas Industry. Ia membuka fakta menarik bahwa perempuan di Pertamina menduduki 75% posisi entry-level, dan 17% posisi strategis. Ia menekankan pentingnya inklusivitas dan kesetaraan, memberikan ruang adil untuk berkembang berdasarkan kompetensi dan karakter.

Pada sesi Q&A, muncul pertanyaan dari Jurnalis MIPA, Amalia Nurmalitasari, terkait peluang karier lulusan MIPA yang kerap bersaing dengan lulusan teknik, terutama di industri energi seperti Pertamina Hulu Energi. Ia bertanya, Apakah lulusan MIPA memiliki kesempatan yang sama atau bahkan keunggulan di bidang ini?

Menanggapi hal ini, Bapak Fata Yunus menyampaikan, “When you enter the career world and you’re helpful, open-minded, berkontribusi maksimal, dan bisa mengerjakan semua hal. Don’t expect you stay in your background.” Ia menekankan bahwa dunia kerja tidak selalu memandang latar belakang pendidikan sebagai hal mutlak. “Yang dibutuhkan adalah AKHLAK. Karakter seseorang jauh lebih penting daripada sekadar gelar akademis,” tegasnya.

Menambahkan jawaban tersebut, Ibu Vinni Indrawati menekankan pentingnya perilaku kerja. “Selain kompetensi, dari perspektif Pertamina, kami sangat memperhatikan behavior dan potensi untuk berkembang. Ketika seseorang sulit berkembang secara sikap, itu jadi catatan penting bagi kami,” jelasnya.

Acara ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi lintas sektor mampu mendorong tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-5 tentang Kesetaraan Gender, ke-7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, ke-8 mengenai Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta ke-17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Pertamina Hulu Energi, melalui kerja sama strategis dengan Dealls Job dan Alumni UGM, menunjukkan komitmennya dalam mencetak tenaga kerja masa depan yang berdaya saing global dan siap menjawab tantangan sektor energi yang terus berkembang.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Aprodity Nirmala
Reportase: Amalia Nurmalitasari

Read More

Pertamina Hulu Energi Gelar Energy Industry Talent Scouting di FMIPA UGM, Tarik Minat Ribuan Mahasiswa

Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Dealls Job menyelenggarakan acara “Energy Industry Talent Scouting: Career In Energy” pada 14 Mei 2025 di Auditorium Herman Johannes, Gedung D Lt. 7, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan dihadiri lebih dari 2000 mahasiswa dari berbagai jurusan, mulai dari peserta magang, lulusan baru, hingga pencari kerja berpengalaman. Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Dewi Kurnia Salwa, Vice President Human Resources PT Pertamina Hulu Energi, dan Bapak Andhika Sudarman, CEO & Founder Dealls Job & Sejuta Cita. Hadir pula Bapak Abimanyu Suryadi, Vice President Human Capital Services PT Pertamina Hulu Energi, yang bersama timnya terus mendorong pengembangan talenta muda Indonesia di sektor energi.

Dalam sambutannya, Ibu Dewi Kurnia Salwa menyampaikan bahwa acara ini merupakan bagian dari gerakan kemitraan untuk mendukung pengembangan talenta muda di industri energi, yang terwujud melalui kerja sama antara PT Pertamina Hulu Energi, Dealls Job, dan Alumni UGM. Bapak Andhika Sudarman juga menyampaikan motivasi kepada para peserta bahwa setiap pencapaian yang besar pasti diikuti dengan persaingan dan tantangan yang kompetitif. “Sesuatu hal yang besar pasti banyak yang mau,” ujarnya.

Sesi utama acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Bapak Fata Yunus, Vice President Drilling and Well Intervention PT Pertamina Hulu Energi sekaligus alumni UGM, serta Ibu Vinni Indrawati, Manager HCBP Business Operation Function. Diskusi ini dipimpin oleh Ibu Dwi Cahyani, Officer HCBP Regional PT Pertamina Hulu Energi sebagai moderator.

Bapak Fata Yunus dalam sesinya membawakan topik “Unlocking Career Opportunities in Oil & Gas Industry”. Beliau menekankan bahwa industri Oil & Gas (migas) masih memiliki peran penting dalam mencapai swasembada energi nasional. “Indonesia memiliki sekitar 15 miliar barel sumber daya minyak dan gas yang belum terjamah. Ini menunjukkan bahwa industri migas masih memiliki prospek signifikan untuk 30-50 tahun ke depan, meskipun kami juga terus berkomitmen mengembangkan energi terbarukan,” ujar Bapak Fata.

Sementara itu, Ibu Vinni Indrawati membawakan topik “Women in Oil & Gas Industry” yang menyoroti pentingnya keterlibatan perempuan dalam sektor migas. “Meskipun industri ini sering dianggap sebagai industri yang maskulin, di Pertamina sendiri perempuan menempati posisi 75% berada dalam entry level dan 17% di posisi strategis,” jelasnya. Beliau juga memperkenalkan komunitas Pertiwi Pertamina yang berperan aktif dalam pemberdayaan perempuan melalui berbagai program pengembangan personal dan profesional, untuk memastikan inklusivitas perempuan dalam perkembangan karir di dunia profesional.

Acara ini sejalan dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) seperti SDG’s  5 Gender Equality, SDG’s 7 Affordable and Clean Energy, SDG’s nomor 8 Decent Work and Economic Growth, serta SDG’s  17 partnership for the Goals, yang mencerminkan komitmen Pertamina Hulu Energi untuk menciptakan tenaga kerja yang berdaya saing dan berkelanjutan di masa depan melalui kolaborasi lintas sektor.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Aprodity Nirmala
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Departemen Kimia UGM Diskusi Bersama Durham University untuk Kolaborasi Riset dan Student Exchange

Yogyakarta, 6 Mei 2025 – Departemen Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan diskusi intensif dengan Durham University dalam rangka menjajaki kolaborasi riset dan program pertukaran mahasiswa. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan profesor dan peneliti dari berbagai laboratorium, termasuk laboratorium kimia anorganik, analitik, organik, dan fisik. Diskusi ini berlangsung pada 6 Mei 2025 dan bertujuan untuk memperkuat jaringan akademik internasional, khususnya di bidang kimia.

Durham University, yang didirikan pada tahun 1832 dan berlokasi di timur laut Inggris, merupakan salah satu universitas ternama di dunia dengan 32% mahasiswanya berasal dari luar negeri. Meskipun tidak memiliki fakultas kedokteran, Durham memiliki reputasi kuat dalam ilmu pengetahuan, khususnya pada Fakultas Sains yang menaungi Departemen Kimia. Durham Univeristy senditi terletak sekitar tiga jam perjalanan dari London dan terkenal akan lingkungan akademiknya yang mendukung penelitian inovatif.

Diskusi ini dipandu oleh  Victoria Anderson, Head of International Student Recruitment Durham University, yang menyampaikan berbagai peluang untuk mahasiswa UGM, termasuk program double degree, summer course, student mobility, dan student exchange untuk jenjang S1, S2, hingga S3. Dalam kesempatan ini, Prof. Dra. Tutik Dwi Wahyuningsih, M.Si., Ph.D. dari laboratrium kimia organik menanyakan tentang kemungkinan program summer course dan double degree yang bisa diakses mahasiswa UGM. Dr. Anderson menjawab dengan antusias, “I am sure we can work on that international program. It is very interesting and we are very excited to collaborate.”

Dr. Anderson juga menjelaskan beberapa program unggulan yang ditawarkan, termasuk Chemistry for Sustainability, Chemistry for Health, dan Chemistry for Change. Untuk mahasiswa S2, Durham menawarkan program master selama dua tahun dengan persyaratan kemampuan bahasa Inggris yang cukup tinggi, seperti IELTS minimal 6.5-7 atau TOEFL 560. Persyaratan ini semakin penting mengingat tantangan akademis yang dihadapi mahasiswa internasional, terutama dari Asia Tenggara.

Selain itu, Durham juga memiliki program summer course yang lebih pendek dan lebih terjangkau, seperti 10 weeks research program yang biasanya dilakukan dengan seleksi ketat melalui universitas mitra seperti dari  Hong Kong dan Brazil. Mahasiswa yang mengikuti program ini harus siap secara finansial dan akademis untuk beradaptasi dalam lingkungan riset internasional. Melalui kegiatan ini, Departemen Kimia UGM berkomitmen untuk terus memperluas jaringan internasionalnya dan memberikan kesempatan terbaik bagi mahasiswanya untuk berkembang di kancah global.

Kegiatan ini merupakah kegiatan yang mengimplementasikan (Sustainable Development Goals) SDGs poin ke- 3 yaitu, pendidikan berkualitas (quality education) serta kolaborasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di UGM, tetapi juga memperkuat jaringan akademik internasional melalui kemitraan yang berkelanjutan, sesuai dengan semangat SDGs poin ke- 17 untuk memperkuat kemitraan global (partnership for the goals) dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi:  Raditya Maulana Adiwicaksana
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

UGM dan BPKH Kolaborasi Kajian Keberlanjutan Keuangan Haji melalui Pemodelan Aset dan Liabilitas

Jakarta, 5 Mei 2025 — Universitas Gadjah Mada bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggelar Kick Off Meeting Kajian Perhitungan Future Asset, Future Liabilities, dan Financial Modelling untuk Mendukung Sustainabilitas Keuangan Haji. Kegiatan ini berlangsung di Kantor BPKH, Muamalat Tower, Jakarta, Senin (5/5).

Acara tersebut diawali dengan sambutan dari Prof. M. Arief Mufraini, Anggota Badan Pelaksana BPKH Bidang Investasi Langsung dan Lainnya, Perencanaan, Riset dan Pengembangan, serta Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama FMIPA UGM. Kegiatan ini juga didampingi oleh Prof. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., Wakil Dekan Bidang Alumni, Kerja Sama, dan Inovasi FMIPA UGM, serta Dr. Nanang Susyanto, M.Sc., M.Act.Sc., Ketua Departemen Matematika FMIPA UGM. Paparan mengenai rencana kajian disampaikan oleh Danang Teguh Qoyyimi, M.Act.Sc., Ph.D., ASAI, selaku Ketua Pelaksana, beserta tim.

Sesi ini menjadi langkah awal kerja sama antara UGM dan BPKH untuk menjawab tantangan strategis keberlanjutan keuangan haji di Indonesia. Salah satu tantangan utama yang dihadapi BPKH adalah menjaga keberlangsungan finansial akibat adanya kebijakan subsidi berupa nilai manfaat tambahan kepada jemaah haji setiap tahunnya. Kebijakan ini muncul karena terdapat selisih antara Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang dibayarkan calon jemaah dan total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang sebenarnya diperlukan. Selisih tersebut selama ini ditutup melalui hasil investasi dana haji oleh BPKH.

Namun, apabila hasil investasi tidak mencukupi untuk menutupi besaran subsidi yang ditetapkan, dapat terjadi ketidaksesuaian (mismatch) antara aset dan liabilitas, yang berpotensi menggerus dana jemaah. Oleh karena itu, kajian mendalam dan komprehensif sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan keuangan haji dalam jangka panjang.

Selama ini, perhitungan keberlanjutan keuangan haji menggunakan asumsi rata-rata kenaikan Bipih sebesar 5,63% per tahun, BPIH sebesar 3,66% per tahun, dan imbal hasil investasi sebesar 7% per tahun. Namun, kajian sebelumnya belum sepenuhnya memperhitungkan unit cost per jemaah maupun proyeksi menyeluruh terhadap future asset. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, kajian terbaru akan menghadirkan pendekatan yang lebih menyeluruh, termasuk pemodelan finansial berbasis skenario dan analisis keseimbangan aset-liabilitas.

Melalui kolaborasi ini, UGM dan BPKH berharap dapat menghasilkan rekomendasi strategis yang mendukung penyusunan kebijakan BPIH, setoran awal, serta strategi investasi yang lebih tepat sasaran, sehingga keberlanjutan finansial penyelenggaraan ibadah haji di masa depan dapat terjaga dengan baik.

Penulis: Iin Nauli Rahmawati
Dokumentasi: Fathan Rasyid Rahmadhan

Read More

Intip Perjalanan Inspiratif Puti Naila, Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM, dalam Ajang Harvard World MUN di Manila, Filipina.

Puti Naila, Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer FMIPA UGM angkatan 2023, berhasil membuktikan bahwa tidak ada batasan akademik dalam mencapai sebuah prestasi. Ia berhasil terpilih sebagai salah satu dari tiga delegasi yang mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi Harvard World Model United Nation (HWMUN) yang berlangsung di Manila, Filipina.

Ketertarikan Naila terhadap isu diplomasi dan kemanusiaan berawal sejak saat sekolah menengah. Setelah mengenal adanya MUN, ia mencoba terjun ke dalamnya dan menyadari merasa bahwa MUN adalah wadah yang tepat bagi untuk berkembang dan menyalurkan aspirasinya. “MUN itu bukan hanya tentang debat, tapi juga tentang bagaimana kita menyelesaikan suatu masalah dengan pendekatan diplomasi,” ujarnya.

Sebelum berangkat ke Manila untuk menghadiri Harvard World MUN, Naila melakukan persiapan intens. Berbagai riset mendalam ia lakukan, karena dalam MUN, setiap delegasi harus mengeluarkan fakta dari sebuah riset untuk berpendapat, bukan sebuah opini pribadi. Persiapan tersebut pun membuahkan hasil, karena Naila berhasil melewati proses seleksi dari MUN UGM serta seleksi lanjutan yang sangat ketat dari pihak Harvard World MUN.

Sebagai mahasiswa Ilmu Komputer, Naila menghadapi tantangan tersendiri dalam mendalami isu global. Namun, latar belakangnya justru menjadi keunggulan dalam melakukan riset dan analisis kritis. Kemampuannya dalam berpikir sistematis serta menyusun solusi berbasis data membantunya menavigasi berbagai diskusi kompleks di MUN.

Pengalaman di MUN membuka wawasan Naila bahwa ilmu sains dan teknologi juga bisa diimplementasikan dalam organisasi internasional seperti PBB. Ia semakin yakin bahwa meskipun jurusan yang diambil tidak sepenuhnya sejalan dengan MUN, masih ada banyak cara untuk mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dalam ranah diplomasi global. “Setelah berbincang dengan banyak orang di Manila, saya melihat bagaimana sains diterapkan di PBB, dan saya ingin bisa berkontribusi di sana,” ujarnya. Ke depannya, Naila ingin bekerja di organisasi internasional seperti PBB sambil tetap membawa keahlian di bidang ilmu komputer.

Mengikuti Harvard World MUN menjadi salah satu pengalaman terbaik bagi Naila. Ia merasa mendapatkan banyak pembelajaran dari diskusi dengan orang-orang hebat dari seluruh dunia. “Pesan saya untuk mahasiswa FMIPA yang tertarik pada MUN, kamu hanya perlu memulai. Meskipun tidak selalu sejalan dengan jurusanmu, ilmu yang kita miliki pasti bisa diterapkan. Jika kamu peduli dengan isu global, ini adalah sesuatu yang harus kamu coba,” ujarnya.

Prestasi Naila juga mendukung tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas, poin 16 yaitu Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan Yang Tangguh, serta poin 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Naila membuktikan bahwa keterlibatan dalam diplomasi dan kebijakan global bukan hanya domain ilmu sosial dan politik, tetapi juga dapat dijembatani dengan keahlian di bidang sains dan teknologi.

Penulis: Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi: Puti Naila
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More
Translate