Search
Search
Search

SDG 15: Ekosistem Daratan

Sukses Bina Panitia Pionir Pascal, Intip Dr. Chalis Sosok Koordinator Gugus di FMIPA UGM

Puncak acara sekaligus penutupan Pionir Pascal 2024 menjadi momen besar dan berharga bagi Dr. Chalis selaku Koordinator Gugus di FMIPA UGM. Pasalnya, sosok dosen di program studi Fisika UGM ini mampu meluangkan waktu di tengah kesibukannya sebagai pengajar dan peneliti untuk membersamai proses seluruh rangkaian dan panitia Pionir Pascal 2024 hingga berjalan lancar dan sukses sampai di hari penutupan.

“Saya sangat senang melihat mahasiswa begitu kreatif dan antusias dalam menjalankan misi menjadi representasi MIPA untuk menyambut keluarga baru MIPA serta memperkenalkan MIPA kepada Gamami (Gadjah Mada MIPA). Saya sangat terkesan dengan proses pengenalan kampus MIPA kepada Gamami dapat dikemas dalam berbagai aktifitas yang menarik dan meriah, tergambar dari kebahagiaan Gamami mengikuti Pascal selama 2 hari. Semua kegiatan didesain secara mandiri oleh mahasiswa, saya sebagai Korgus hanya menjaga gawang agar semua konsep dan pelaksanaan mengikuti aturan yang ada yang tertuang dalam pakta integritas,” ungkap Dr. Chalis.

Namun, di balik suksesnya acara Pionir Pascal, ada beberapa lika-liku yang dijalani bersama segenap panitia lainnya.

“Ini adalah pertama kali menjadi Koordinator Gugus (Korgus) dan juga merupakan kali pertama terlibat dalam kegaiatan Pionir. Banyak hal yang harus dipelajari mandiri seperti alur koordinasi, bagaimana memilih panitia mahasiswa, pertanggungjawaban ke Fakultas dan Universitas. Tidak hanya memastikan bahwa acara Pionir Pascal berjalan dengan baik namun juga harus mengawal seluruh aktifitas Pionir di Gugus Herman Yohanes (MIPA) hari pertama hingga akhir. Korgus juga harus menguasai seluruh materi dan acara termasuk games karena harus siap menjadi pemateri di sesi apapun jika dibutuhkan,” papar Dr. Chalis.

Selain itu, Dr. Chalis jugaa menyampaikan bahwa tantangan terbesar bagi Korgus baru seperti dirinya adalah mendesain aktifitas Darma Bakti Kampus (DBK) untuk mahasiswa MIPA yang tidak lulus Pionir. Hal ini tidak mudah baginya selain karena masih penugasan yang baru, dirinya juga harus memastikan bobot materi dan jam kegiatan DBK ekuivalen dengan Pionir.

Usai terselenggaranya Pionir Pascal di FMIPA UGM, Dr. Chalis berharap agar Pionir Pascal dapat dipersiapkan lebih awal.

“Sebaiknya Februari sudah mulai dipilih kordum dan dibentuk panitia. Tahun ini kepanitiaan Pascal dibentuk agak terlambat. Namun, panitia mahasiswa begerak begitu cepat dan adaptif dalam mengejar tenggat waktu pembuatan konsep dan review dari tim Task Force yang begitu singkat. Sebaiknya juga ada transfer materi kepada Korgus berikutnya agar proses pemahaman tugas dan tanggung jawab Korgus lebih cepat,” kat Dr. Chalis.

Harapan lain yang turut disampaikan adalah sebaiknya terdapat komunikasi lebih baik dengan universitas yang memiliki akses ke mahasiswa baru dalam rangka meningkatkan partisipasi Gamada, khususnya Gamami di Pionir dan Pionir Pascal.

Terselenggaranya kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan bagi panitia Pionir Pascal FMIPA UGM. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Presiden BEM FMIPA UGM Beri Semangat dan Motivasi kepada Mahasiswa Baru Saat Pionir Pascal

Pionir Pascal 2024 menjadi momen penyemangat tidak hanya bagi mahasiswa baru tetapi juga bagi Guntur selaku Presiden BEM FMIPA UGM. Pasalnya, sosok mahasiswa di program studi Matematika UGM ini mengaku bahwa dirinya mendapatkan semangat baru dari energi yang dirasakan di tengah mahasiswa baru saat menghadiri Pionir Pascal 2024.

“Ketemu mahasiswa baru jadi dapet semangat yang baru. Sangat senang bertemu dengan Gamami (Gadjah Mada MIPA),” papar Guntur saat menghadiri penutupan Pionir Pascal 2024 (1/8).

Walaupun sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata, Guntur menyempatkan hadir untuk memberikan semangat dan motivasi kepada mahasiswa baru. Dalam orasinya, Guntur menyampaikan perihal agar teman-teman Gamami dapat bertahan di FMIPA dan memanfaatkan di tahun pertama untuk eksplorasi di banyak hal. Selanjutnya, dirinya juga akan menanti partisipasi mahasiswa baru untuk bergabung di BEM FMIPA UGM.

Selain itu, Guntur juga mengarahkan mahasiswa baru untuk mengikuti unit kegiatan mahasiswa di tingkat fakultas seperti himpunan mahasiswa sesuai jurusan, organisasi pecinta alam, organisas kepenulisan, dan lainnya sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa.

Sebagai mantan Koordinator Umum Pionir Pascal di tahun sebelumnya, Guntur juga menyampaikan harapan untuk Pionir Pascal 2024.

“Harapannya, Pionir Pascal bisa menjadi titik balik di mana minat organisasi mahasiswa bisa kembali lagi. Banyak hal seperti softskil bisa didapat di organisasi,” papar Guntur.

Dukungan berupa semangat dan motivasi melalui kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Terapkan Kebiasaan Kurangi Sampah Plastik, FMIPA UGM Ajak Mahasiswa Baru Bawa Botol Minum Mandiri

FMIPA UGM mengajak seluruh mahasiswa baru untuk giat membawa botol minum atau tumblr secara mandiri untuk menekan produksi sampah plastik pada saat pelaksanaan Pionir Pascal. Ajakan tersebut bertujuan untuk mengurangi penggunaan bahan plastik selama berkegiatan sekaligus momen untuk membentuk kebiasaan baik dalam aksi nyata pengurangan sampah plastik.

Selain itu, kebiasaan baik lainnya untuk menekan produksi sampah plastik adalah dengan pembiasaan makan dengan wadah sendiri yang dapat digunakan secara berulang. Mahasiswa dapat langsung mengambil air dari galon atau stasiun air yang sudah disiapkan di fakultas. Selain itu, mahasiswa baru juga dapat membentuk kebiasaan sehat dengan rajin mengonsumsi air putih dan mengurangi konsumsi minuman berperasa dan tinggi gula.

“Dalam upaya mengurangi sampah, panitia mengonsep ulang kegiatan di Pionir Pascal, termasuk penyediaan makanan dan minuman,” papar Nabila selaku Koordinator Umum Pionir Pascal.

Upaya-upaya membentuk kebiasaan baik terhadap keberlangsungan lingkungan telah diupayakan dari beragam cara. Mulai dari kebiasaan konsumsi, berkendara, dan gaya hidup. Beberapa konten dari FMIPA UGM yang dapat diakses oleh mahasiswa baru dalam membentuk kebiasaan baik terhadap lingkungan yaitu penggunaan tas belanja sendiri (tas kain atau totebag), pemilahan sampah saat membuang, dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Penerapan kebiasaan baru dalam rangka mengurangi sampah plastik di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan dan meningkatkan keterampilan dalam sadar lingkungan bagi mahasiswa baru FMIPA UGM. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Sukses Pimpin Pionir Pascal, Intip Nabila Sosok Koordinator Umum di FMIPA

Raut wajah bangga dan lega terpancar dari seluruh elemen pendukung terselenggaranya Pionir Pascal FMIPA UGM 2024 tak terkecuali dari sosok Koordinator Umum Pascal, Nabila Nafisatuz Zahrah. Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM yang akrab disapa Nabila ini tengah lega dengan suksesnya kegiatan yang dipimpinnya. Namun, di balik suksesnya acara Pionir Pascal, ada beberapa lika-liku yang dijalani bersama segenap panitia lainnya.

“Pionir Pascal ini dibuat agar Gamada (Gadjah Mada Muda, sebutan untuk mahasiswa baru di UGM) siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi kehidupan kemahasiswaan,” papar Nabila.

Dirinya juga menyampaikan bahwa Pionir Pascal nantinya akan menjadi wajah bagi mahasiswa baru yang memainkan peran penting dalam membentuk persepsi dan pengalaman awal mereka terhadap Fakultas.

Suksesnya kegiatan Pionir Pascal tidak terlepas dari beragam tantangan yang menerjang bagi para panitia terlebih bagi koordinator umum. Kemampuan dalam memimpin dan mengarahkan ratusan panitia menjadi cerita dan pelajaran berharga bagi Nabila.

“Dalam mempersiapkan Pionir Pascal, kami menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah upaya pengurangan sampah. Panitia mengonsep ulang kegiatan di Pascal, termasuk penyediaan makanan dan minuman. Selain itu, tantangan lain yang kami hadapi adalah memastikan komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak terkait,” papar Nabila.

Dengan adanya kegiatan Pionir Pascal, Nabila berharap bahwa mahasiswa baru dapat beradaptasi dengan cepat dan efektif dengan lingkungan kampus baik secara akademik maupun non-akademik sehingga Gamada mampu mengembangkan karakter yang baik.

“Kegiatan PIONIR Pascal ini harapannya Gamada siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga Gamada dengan lebih baik menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi berbagai tantangan selama masa studi di UGM,” kata Nabila.

Terselenggaranya kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan bagi panitia Pionir Pascal FMIPA UGM. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM Sambut 694 Mahasiswa Baru dalam Pionir Pascal

Sebanyak 694 mahasiswa baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam mengikuti rangkaian acara Pionir Pascal yang merupakan agenda pengenalan lingkungan kampus di tingkat fakultas. Dekan dan segenap jajaran beserta seluruh panitia Pionir Pascal menyambut para mahasiswa baru di Auditorium FMIPA UGM pada acara pembukaan yang diselenggarakan pada Rabu, 1 Juli 2024.

Selain menyambut dan memberikan selamat kepada para mahasiswa baru, Dekan FMIPA UGM turut memberikan pesan untuk menjadi pribadi yang penuh percaya diri dan aktif.

“Mahasiswa baru harus memiliki naluri bukan sebatas hanya menjaga gawang saja yang diam dan bertahan tetapi juga sebagai pemain yang aktif,” papar Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana.

Prof. Kuwat juga menekankan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk sukses sehingga diperlukan sikap-sikap seperti kreatif, inovatif, dan adaptif. Sebagai mahasiswa FMIPA, tidak hanya berprestasi atau cerdas saja tetapi juga beretika.

Selama 2 hari, mahasiswa baru akan merasakan langsung bagaimana suasana kehidupan kampus di FMIPA UGM. Pada hari pertama, mahasiswa baru mengenal lebih dekat dengan program studi dan himpunan mahasiswa di mana mereka akan berdinamika selama menempuh studi. Kemudian, di hari kedua, mahasiswa baru berkesempatan dalam science project yang akan memberikan ruang kreasi mahasiswa baru dalam mengemukakan ide dan gagasan.

Selama berkegiatan, mahasiswa baru turut diajak untuk sadar terhadap lingkungan dengan arahan membawa botol minum dan diberikan konsumsi dengan wadah ramah lingkungan. Dengan ini, mahasiswa baru akan diberikan pemahaman sejak awal untuk turut menjaga lingkungan dengan menekan produksi limbah sampah plastik.

Koordinator Gugus Pionir Pascal, Dr. Chalis menyampaikan harapan dari seluruh rangkaian acara yang dibuat untuk penyambutan mahasiswa baru.

“Pionir Pascal sebagai bagian dari Pionir Gadjah Mada diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengakselerasi proses transformasi Gamami dari siswa SMA menjadi mahasiswa UGM. Untuk itu Gamami akan diperkenalkan dengan hal-hal yang akan menjadi teman mereka selama kuliah: ruang kuliah, laboratorium, teman seperjuangan, perpustakaan, kantin, KRS, dan lainnya,” papar Dr. Chalis.

Harapan lain juga disampaikan oleh Koordinator Umum Pionir Pascal UGM, Nabila Nafizatus.

“Dengan adanya kegiatan PIONIR Pascal, harapannya adalah Gamada dapat beradaptasi dengan cepat dan efektif dengan lingkungan kampus, baik secara akademik maupun non-akademik, sehingga Gamada mampu mengembangkan karakter yang baik.  Selain itu, kegiatan PIONIR Pascal ini Gamada siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga Gamada dengan lebih baik, menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi berbagai tantangan selama masa studi di UGM,” papar Nabila.

Kegiatan Pionir Pascal yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan yang diberikan selama acara berlangsung seperti berpikir kritis (science project) serta nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

FMIPA UGM Kampanye Tentang Kelola Sampah: Sampah Terkelola, Lingkungan Terjaga

Dalam rangka mendukung keberlanjutan pengelolaan lingkungan dan sampah, FMIPA UGM turut mendukung agenda tersebut melalui kampanye di media sosial dengan tema Sampah Terkelola, Lingkungan Terjaga. Dengan menyuguhkan poster infografis yang didistribusikan dari Universitas Gadjah Mada, FMIPA UGM turut mengajak mahasiswa dan sivitas akademik di lingkungan fakultas untuk bersama-sama mendukung kampanye yang dilakukan.

“Penting sekali untuk memahami pengelolaan sampah yang baik demi “Menjaga Bumi Lebih Lestari”. Setiap tindakan kecil seperti memilah sampah dapat membuat perbedaan besar bagi lingkungan kita,” ajak admin FMIPA UGM.

Poster pertama dengan judul Menjaga Bumi Lebih Lestari memberikan edukasi mengenai langkah-langkah dalam menekan sampah yaitu dengan cara membuang sampah pada tempatnya, melakukan pemilahan sampah berdasarkan jenis sampah, mengurangi penggunaan sampah plastik, dan membawa botol minum, tempat makan, dan tas daur ulang.

Kemudian, pada poster kedua dengan judul Yuk Pilah Sampahmu: Pilah Sampah Hidup Menjadi Lebih Indah memberikan edukasi mengenai informasi kategori dan jenis sampah yang harus dipilah. Sampah tersebut terdiri atas sampah residu (diapers, pembalut, punting rokok, dan tisu bekas), sampah organik (sisa makanan, sisa dapur dan tanaman), dan sampah anorganik (kertas, kaleng, gelas, kardus, dan botol plastik).

Kampanye dan edukasi mengenai pengelolaan lingkungan dan sampah tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, dan 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui akses terhadap pendidikan yang diberikan berupa  wawasan terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan baik di air atau daratan. Simak konten kampanye tersebut pada tautan https://www.instagram.com/p/C9qif0lynCk/?img_index=1.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Hari Bebas Kantong Plastik, Mahasiswa FMIPA Ajak Kurangi Pemakaian Plastik

Sejumlah mahasiswa FMIPA UGM yang tergabung dalam Media FMIPA UGM membuat konten kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik. Kegiatan dilakukan bertepatan dengan momen peringatan Hari Bebas Kantong Plastik atau Plastic Bag Free Day yaitu pada 3 Juli 2024. Dalam unggahan tersebut, target utama dari kampanye bebas plastik yang dilakukan adalah para mahasiswa di sekitar kampus FMIPA UGM.

“Sebagai langkah kecil namun bermakna, kami mengajak Sobat MIPA untuk beralih ke tas ramah lingkungan dalam setiap aktivitas sehari-hari. Dengan demikian, kita turut berpartisipasi dalam mengurangi limbah plastik yang merusak ekosistem kita,” papar Sulaiman selaku mahasiswa.

Beberapa poin penekanan di konten tersebut adalah penggunaan bahan ramah lingkungan seperti kain yang dapat dipakai hingga berulang kali. Bahan lainnya yang dapat digunakan adalah kertas yang dapat didaur ulang. Pengemasan konten dengan menggunakan template atau format bak model dengan tas bergengsi menjadi daya tarik bagi penonton konten kampanye tersebut hingga menembus lebih dari 12.000 penonton.

Kegiatan kampanye dalam rangka peringatan Hari Bebas Kantong Plastik atau Plastic Bag Free Day merupakan cerminan dari SDGs nomor 6 yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak melalui mengurangi limbah atau sampah, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab melalui pengelolaan limbah dan konsumsi bahan plastik, nomor 14 dan 15 yaitu Ekosistem Lautan dan Ekosistem Daratan melalui konservasi lautan dan perlindungan lingkungan. Konten tersebut dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/reel/C885xE1yhB0/

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Hari Mangrove Sedunia, FMIPA UGM Beri Edukasi Kondisi Mangrove di Indonesia

Peringatan Mangrove Sedunia jatuh setiap tanggal 26 Juli. Pada tahun ini, tema yang diangkat adalah Mangrove for Future 2024. Melalui konten yang dibuat, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat untuk lebih peka dan sadar terhadap kondisi mangrove yang ada di Indonesia. Konten edukasi tersebut juga merupakan bagian dari upaya pelaksanaan kampanye digital dalam mendukung Hari Mangrove Sedunia.

Dalam membuka topik, masyarakat diajak untuk merasa bangga mengenai kekayaan alam mangrove di Indonesia sebesar 3.364.047 Ha. Hal ini menyuguhkan fakta bahwa Indonesia memiliki 20,37% dari total mangrove di dunia. Dengan ini, beragam manfaat dan fungsi dari mangrove perlu diketahui masyarakat baik secara umum atau khusus dari segi keilmuan sains.

Selanjutnya, mangrove dikenalkan sebagai benteng alam yang berfungsi dalam melawan abrasi dan erosi. Selain itu, mangrove dapat mengurangi dampak dari tsunami melalui penyerapan energi gelombang air laut. Fakta dari penelitian yang dilakukan, hutan mangrove yang sehat mengalami kerusakan lebih sedikit selama terjadinya hantaman badai atau gelombang air laut.

Dari sudut pandang ilmu Fisika, mangrove memiliki adaptasi yang luar biasa dalam bertahan di lingkungan yang ekstrem. Akar dan daun yang didesain untuk menopang dan mendapatkan oksigen dalam kondisi air pasang menjadi keunikan tersendiri bagi mangrove dan memiliki peran penting di ekosistem pesisir. Di sisi lain, dari segi keilmuan Kimia, mangrove memiliki senyawa tanin yang memiliki dampak besar dalam penyerapan logam berat dan polutan dari air.

Dampak besar dan peran penting mangrove tersebut perlu diketahui masyarakat luas sehingga menimbulkan dorongan untuk bersama menjaga hutan mangrove di tengah ancaman dan tantangan yang dialami seperti pembabatan mangrove untuk tambak dan pencemaran secara besar-besaran pada ekosistem perairan. Untuk itu, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat dalam upaya-upaya pelestarian yang dapat dilakukan seperti membagikan konten tersebut dalam menyadarkan dan membagikan pengetahuan terkait kondisi mangrove di Indonesia yang dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/p/C94SC1dSte1/?img_index=2

Edukasi yang dilakukan dalam momen Hari Mangrove Sedunia tahun 2024 merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan terutama edukasi mengenai lingkungan, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui kampanye digital mengenai edukasi lingkungan yang meliputi keanekaragaman hayati, mangrove, konservasi, garis Pantai, polusi minyak, pengelolaan ekosistem, dan perlindungan lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Sukses Bina Panitia Pionir Pascal, Intip Dr. Chalis Sosok Koordinator Gugus di FMIPA UGM

Puncak acara sekaligus penutupan Pionir Pascal 2024 menjadi momen besar dan berharga bagi Dr. Chalis selaku Koordinator Gugus di FMIPA UGM. Pasalnya, sosok dosen di program studi Fisika UGM ini mampu meluangkan waktu di tengah kesibukannya sebagai pengajar dan peneliti untuk membersamai proses seluruh rangkaian dan panitia Pionir Pascal 2024 hingga berjalan lancar dan sukses sampai di hari penutupan.

“Saya sangat senang melihat mahasiswa begitu kreatif dan antusias dalam menjalankan misi menjadi representasi MIPA untuk menyambut keluarga baru MIPA serta memperkenalkan MIPA kepada Gamami (Gadjah Mada MIPA). Saya sangat terkesan dengan proses pengenalan kampus MIPA kepada Gamami dapat dikemas dalam berbagai aktifitas yang menarik dan meriah, tergambar dari kebahagiaan Gamami mengikuti Pascal selama 2 hari. Semua kegiatan didesain secara mandiri oleh mahasiswa, saya sebagai Korgus hanya menjaga gawang agar semua konsep dan pelaksanaan mengikuti aturan yang ada yang tertuang dalam pakta integritas,” ungkap Dr. Chalis.

Namun, di balik suksesnya acara Pionir Pascal, ada beberapa lika-liku yang dijalani bersama segenap panitia lainnya.

“Ini adalah pertama kali menjadi Koordinator Gugus (Korgus) dan juga merupakan kali pertama terlibat dalam kegaiatan Pionir. Banyak hal yang harus dipelajari mandiri seperti alur koordinasi, bagaimana memilih panitia mahasiswa, pertanggungjawaban ke Fakultas dan Universitas. Tidak hanya memastikan bahwa acara Pionir Pascal berjalan dengan baik namun juga harus mengawal seluruh aktifitas Pionir di Gugus Herman Yohanes (MIPA) hari pertama hingga akhir. Korgus juga harus menguasai seluruh materi dan acara termasuk games karena harus siap menjadi pemateri di sesi apapun jika dibutuhkan,” papar Dr. Chalis.

Selain itu, Dr. Chalis jugaa menyampaikan bahwa tantangan terbesar bagi Korgus baru seperti dirinya adalah mendesain aktifitas Darma Bakti Kampus (DBK) untuk mahasiswa MIPA yang tidak lulus Pionir. Hal ini tidak mudah baginya selain karena masih penugasan yang baru, dirinya juga harus memastikan bobot materi dan jam kegiatan DBK ekuivalen dengan Pionir.

Usai terselenggaranya Pionir Pascal di FMIPA UGM, Dr. Chalis berharap agar Pionir Pascal dapat dipersiapkan lebih awal.

“Sebaiknya Februari sudah mulai dipilih kordum dan dibentuk panitia. Tahun ini kepanitiaan Pascal dibentuk agak terlambat. Namun, panitia mahasiswa begerak begitu cepat dan adaptif dalam mengejar tenggat waktu pembuatan konsep dan review dari tim Task Force yang begitu singkat. Sebaiknya juga ada transfer materi kepada Korgus berikutnya agar proses pemahaman tugas dan tanggung jawab Korgus lebih cepat,” kat Dr. Chalis.

Harapan lain yang turut disampaikan adalah sebaiknya terdapat komunikasi lebih baik dengan universitas yang memiliki akses ke mahasiswa baru dalam rangka meningkatkan partisipasi Gamada, khususnya Gamami di Pionir dan Pionir Pascal.

Terselenggaranya kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan bagi panitia Pionir Pascal FMIPA UGM. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Presiden BEM FMIPA UGM Beri Semangat dan Motivasi kepada Mahasiswa Baru Saat Pionir Pascal

Pionir Pascal 2024 menjadi momen penyemangat tidak hanya bagi mahasiswa baru tetapi juga bagi Guntur selaku Presiden BEM FMIPA UGM. Pasalnya, sosok mahasiswa di program studi Matematika UGM ini mengaku bahwa dirinya mendapatkan semangat baru dari energi yang dirasakan di tengah mahasiswa baru saat menghadiri Pionir Pascal 2024.

“Ketemu mahasiswa baru jadi dapet semangat yang baru. Sangat senang bertemu dengan Gamami (Gadjah Mada MIPA),” papar Guntur saat menghadiri penutupan Pionir Pascal 2024 (1/8).

Walaupun sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata, Guntur menyempatkan hadir untuk memberikan semangat dan motivasi kepada mahasiswa baru. Dalam orasinya, Guntur menyampaikan perihal agar teman-teman Gamami dapat bertahan di FMIPA dan memanfaatkan di tahun pertama untuk eksplorasi di banyak hal. Selanjutnya, dirinya juga akan menanti partisipasi mahasiswa baru untuk bergabung di BEM FMIPA UGM.

Selain itu, Guntur juga mengarahkan mahasiswa baru untuk mengikuti unit kegiatan mahasiswa di tingkat fakultas seperti himpunan mahasiswa sesuai jurusan, organisasi pecinta alam, organisas kepenulisan, dan lainnya sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa.

Sebagai mantan Koordinator Umum Pionir Pascal di tahun sebelumnya, Guntur juga menyampaikan harapan untuk Pionir Pascal 2024.

“Harapannya, Pionir Pascal bisa menjadi titik balik di mana minat organisasi mahasiswa bisa kembali lagi. Banyak hal seperti softskil bisa didapat di organisasi,” papar Guntur.

Dukungan berupa semangat dan motivasi melalui kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Terapkan Kebiasaan Kurangi Sampah Plastik, FMIPA UGM Ajak Mahasiswa Baru Bawa Botol Minum Mandiri

FMIPA UGM mengajak seluruh mahasiswa baru untuk giat membawa botol minum atau tumblr secara mandiri untuk menekan produksi sampah plastik pada saat pelaksanaan Pionir Pascal. Ajakan tersebut bertujuan untuk mengurangi penggunaan bahan plastik selama berkegiatan sekaligus momen untuk membentuk kebiasaan baik dalam aksi nyata pengurangan sampah plastik.

Selain itu, kebiasaan baik lainnya untuk menekan produksi sampah plastik adalah dengan pembiasaan makan dengan wadah sendiri yang dapat digunakan secara berulang. Mahasiswa dapat langsung mengambil air dari galon atau stasiun air yang sudah disiapkan di fakultas. Selain itu, mahasiswa baru juga dapat membentuk kebiasaan sehat dengan rajin mengonsumsi air putih dan mengurangi konsumsi minuman berperasa dan tinggi gula.

“Dalam upaya mengurangi sampah, panitia mengonsep ulang kegiatan di Pionir Pascal, termasuk penyediaan makanan dan minuman,” papar Nabila selaku Koordinator Umum Pionir Pascal.

Upaya-upaya membentuk kebiasaan baik terhadap keberlangsungan lingkungan telah diupayakan dari beragam cara. Mulai dari kebiasaan konsumsi, berkendara, dan gaya hidup. Beberapa konten dari FMIPA UGM yang dapat diakses oleh mahasiswa baru dalam membentuk kebiasaan baik terhadap lingkungan yaitu penggunaan tas belanja sendiri (tas kain atau totebag), pemilahan sampah saat membuang, dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Penerapan kebiasaan baru dalam rangka mengurangi sampah plastik di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan dan meningkatkan keterampilan dalam sadar lingkungan bagi mahasiswa baru FMIPA UGM. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Sukses Pimpin Pionir Pascal, Intip Nabila Sosok Koordinator Umum di FMIPA

Raut wajah bangga dan lega terpancar dari seluruh elemen pendukung terselenggaranya Pionir Pascal FMIPA UGM 2024 tak terkecuali dari sosok Koordinator Umum Pascal, Nabila Nafisatuz Zahrah. Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM yang akrab disapa Nabila ini tengah lega dengan suksesnya kegiatan yang dipimpinnya. Namun, di balik suksesnya acara Pionir Pascal, ada beberapa lika-liku yang dijalani bersama segenap panitia lainnya.

“Pionir Pascal ini dibuat agar Gamada (Gadjah Mada Muda, sebutan untuk mahasiswa baru di UGM) siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi kehidupan kemahasiswaan,” papar Nabila.

Dirinya juga menyampaikan bahwa Pionir Pascal nantinya akan menjadi wajah bagi mahasiswa baru yang memainkan peran penting dalam membentuk persepsi dan pengalaman awal mereka terhadap Fakultas.

Suksesnya kegiatan Pionir Pascal tidak terlepas dari beragam tantangan yang menerjang bagi para panitia terlebih bagi koordinator umum. Kemampuan dalam memimpin dan mengarahkan ratusan panitia menjadi cerita dan pelajaran berharga bagi Nabila.

“Dalam mempersiapkan Pionir Pascal, kami menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah upaya pengurangan sampah. Panitia mengonsep ulang kegiatan di Pascal, termasuk penyediaan makanan dan minuman. Selain itu, tantangan lain yang kami hadapi adalah memastikan komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak terkait,” papar Nabila.

Dengan adanya kegiatan Pionir Pascal, Nabila berharap bahwa mahasiswa baru dapat beradaptasi dengan cepat dan efektif dengan lingkungan kampus baik secara akademik maupun non-akademik sehingga Gamada mampu mengembangkan karakter yang baik.

“Kegiatan PIONIR Pascal ini harapannya Gamada siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga Gamada dengan lebih baik menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi berbagai tantangan selama masa studi di UGM,” kata Nabila.

Terselenggaranya kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan bagi panitia Pionir Pascal FMIPA UGM. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM Sambut 694 Mahasiswa Baru dalam Pionir Pascal

Sebanyak 694 mahasiswa baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam mengikuti rangkaian acara Pionir Pascal yang merupakan agenda pengenalan lingkungan kampus di tingkat fakultas. Dekan dan segenap jajaran beserta seluruh panitia Pionir Pascal menyambut para mahasiswa baru di Auditorium FMIPA UGM pada acara pembukaan yang diselenggarakan pada Rabu, 1 Juli 2024.

Selain menyambut dan memberikan selamat kepada para mahasiswa baru, Dekan FMIPA UGM turut memberikan pesan untuk menjadi pribadi yang penuh percaya diri dan aktif.

“Mahasiswa baru harus memiliki naluri bukan sebatas hanya menjaga gawang saja yang diam dan bertahan tetapi juga sebagai pemain yang aktif,” papar Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana.

Prof. Kuwat juga menekankan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk sukses sehingga diperlukan sikap-sikap seperti kreatif, inovatif, dan adaptif. Sebagai mahasiswa FMIPA, tidak hanya berprestasi atau cerdas saja tetapi juga beretika.

Selama 2 hari, mahasiswa baru akan merasakan langsung bagaimana suasana kehidupan kampus di FMIPA UGM. Pada hari pertama, mahasiswa baru mengenal lebih dekat dengan program studi dan himpunan mahasiswa di mana mereka akan berdinamika selama menempuh studi. Kemudian, di hari kedua, mahasiswa baru berkesempatan dalam science project yang akan memberikan ruang kreasi mahasiswa baru dalam mengemukakan ide dan gagasan.

Selama berkegiatan, mahasiswa baru turut diajak untuk sadar terhadap lingkungan dengan arahan membawa botol minum dan diberikan konsumsi dengan wadah ramah lingkungan. Dengan ini, mahasiswa baru akan diberikan pemahaman sejak awal untuk turut menjaga lingkungan dengan menekan produksi limbah sampah plastik.

Koordinator Gugus Pionir Pascal, Dr. Chalis menyampaikan harapan dari seluruh rangkaian acara yang dibuat untuk penyambutan mahasiswa baru.

“Pionir Pascal sebagai bagian dari Pionir Gadjah Mada diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengakselerasi proses transformasi Gamami dari siswa SMA menjadi mahasiswa UGM. Untuk itu Gamami akan diperkenalkan dengan hal-hal yang akan menjadi teman mereka selama kuliah: ruang kuliah, laboratorium, teman seperjuangan, perpustakaan, kantin, KRS, dan lainnya,” papar Dr. Chalis.

Harapan lain juga disampaikan oleh Koordinator Umum Pionir Pascal UGM, Nabila Nafizatus.

“Dengan adanya kegiatan PIONIR Pascal, harapannya adalah Gamada dapat beradaptasi dengan cepat dan efektif dengan lingkungan kampus, baik secara akademik maupun non-akademik, sehingga Gamada mampu mengembangkan karakter yang baik.  Selain itu, kegiatan PIONIR Pascal ini Gamada siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga Gamada dengan lebih baik, menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi berbagai tantangan selama masa studi di UGM,” papar Nabila.

Kegiatan Pionir Pascal yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan yang diberikan selama acara berlangsung seperti berpikir kritis (science project) serta nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

FMIPA UGM Kampanye Tentang Kelola Sampah: Sampah Terkelola, Lingkungan Terjaga

Dalam rangka mendukung keberlanjutan pengelolaan lingkungan dan sampah, FMIPA UGM turut mendukung agenda tersebut melalui kampanye di media sosial dengan tema Sampah Terkelola, Lingkungan Terjaga. Dengan menyuguhkan poster infografis yang didistribusikan dari Universitas Gadjah Mada, FMIPA UGM turut mengajak mahasiswa dan sivitas akademik di lingkungan fakultas untuk bersama-sama mendukung kampanye yang dilakukan.

“Penting sekali untuk memahami pengelolaan sampah yang baik demi “Menjaga Bumi Lebih Lestari”. Setiap tindakan kecil seperti memilah sampah dapat membuat perbedaan besar bagi lingkungan kita,” ajak admin FMIPA UGM.

Poster pertama dengan judul Menjaga Bumi Lebih Lestari memberikan edukasi mengenai langkah-langkah dalam menekan sampah yaitu dengan cara membuang sampah pada tempatnya, melakukan pemilahan sampah berdasarkan jenis sampah, mengurangi penggunaan sampah plastik, dan membawa botol minum, tempat makan, dan tas daur ulang.

Kemudian, pada poster kedua dengan judul Yuk Pilah Sampahmu: Pilah Sampah Hidup Menjadi Lebih Indah memberikan edukasi mengenai informasi kategori dan jenis sampah yang harus dipilah. Sampah tersebut terdiri atas sampah residu (diapers, pembalut, punting rokok, dan tisu bekas), sampah organik (sisa makanan, sisa dapur dan tanaman), dan sampah anorganik (kertas, kaleng, gelas, kardus, dan botol plastik).

Kampanye dan edukasi mengenai pengelolaan lingkungan dan sampah tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, dan 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui akses terhadap pendidikan yang diberikan berupa  wawasan terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan baik di air atau daratan. Simak konten kampanye tersebut pada tautan https://www.instagram.com/p/C9qif0lynCk/?img_index=1.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Hari Bebas Kantong Plastik, Mahasiswa FMIPA Ajak Kurangi Pemakaian Plastik

Sejumlah mahasiswa FMIPA UGM yang tergabung dalam Media FMIPA UGM membuat konten kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik. Kegiatan dilakukan bertepatan dengan momen peringatan Hari Bebas Kantong Plastik atau Plastic Bag Free Day yaitu pada 3 Juli 2024. Dalam unggahan tersebut, target utama dari kampanye bebas plastik yang dilakukan adalah para mahasiswa di sekitar kampus FMIPA UGM.

“Sebagai langkah kecil namun bermakna, kami mengajak Sobat MIPA untuk beralih ke tas ramah lingkungan dalam setiap aktivitas sehari-hari. Dengan demikian, kita turut berpartisipasi dalam mengurangi limbah plastik yang merusak ekosistem kita,” papar Sulaiman selaku mahasiswa.

Beberapa poin penekanan di konten tersebut adalah penggunaan bahan ramah lingkungan seperti kain yang dapat dipakai hingga berulang kali. Bahan lainnya yang dapat digunakan adalah kertas yang dapat didaur ulang. Pengemasan konten dengan menggunakan template atau format bak model dengan tas bergengsi menjadi daya tarik bagi penonton konten kampanye tersebut hingga menembus lebih dari 12.000 penonton.

Kegiatan kampanye dalam rangka peringatan Hari Bebas Kantong Plastik atau Plastic Bag Free Day merupakan cerminan dari SDGs nomor 6 yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak melalui mengurangi limbah atau sampah, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab melalui pengelolaan limbah dan konsumsi bahan plastik, nomor 14 dan 15 yaitu Ekosistem Lautan dan Ekosistem Daratan melalui konservasi lautan dan perlindungan lingkungan. Konten tersebut dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/reel/C885xE1yhB0/

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Hari Mangrove Sedunia, FMIPA UGM Beri Edukasi Kondisi Mangrove di Indonesia

Peringatan Mangrove Sedunia jatuh setiap tanggal 26 Juli. Pada tahun ini, tema yang diangkat adalah Mangrove for Future 2024. Melalui konten yang dibuat, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat untuk lebih peka dan sadar terhadap kondisi mangrove yang ada di Indonesia. Konten edukasi tersebut juga merupakan bagian dari upaya pelaksanaan kampanye digital dalam mendukung Hari Mangrove Sedunia.

Dalam membuka topik, masyarakat diajak untuk merasa bangga mengenai kekayaan alam mangrove di Indonesia sebesar 3.364.047 Ha. Hal ini menyuguhkan fakta bahwa Indonesia memiliki 20,37% dari total mangrove di dunia. Dengan ini, beragam manfaat dan fungsi dari mangrove perlu diketahui masyarakat baik secara umum atau khusus dari segi keilmuan sains.

Selanjutnya, mangrove dikenalkan sebagai benteng alam yang berfungsi dalam melawan abrasi dan erosi. Selain itu, mangrove dapat mengurangi dampak dari tsunami melalui penyerapan energi gelombang air laut. Fakta dari penelitian yang dilakukan, hutan mangrove yang sehat mengalami kerusakan lebih sedikit selama terjadinya hantaman badai atau gelombang air laut.

Dari sudut pandang ilmu Fisika, mangrove memiliki adaptasi yang luar biasa dalam bertahan di lingkungan yang ekstrem. Akar dan daun yang didesain untuk menopang dan mendapatkan oksigen dalam kondisi air pasang menjadi keunikan tersendiri bagi mangrove dan memiliki peran penting di ekosistem pesisir. Di sisi lain, dari segi keilmuan Kimia, mangrove memiliki senyawa tanin yang memiliki dampak besar dalam penyerapan logam berat dan polutan dari air.

Dampak besar dan peran penting mangrove tersebut perlu diketahui masyarakat luas sehingga menimbulkan dorongan untuk bersama menjaga hutan mangrove di tengah ancaman dan tantangan yang dialami seperti pembabatan mangrove untuk tambak dan pencemaran secara besar-besaran pada ekosistem perairan. Untuk itu, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat dalam upaya-upaya pelestarian yang dapat dilakukan seperti membagikan konten tersebut dalam menyadarkan dan membagikan pengetahuan terkait kondisi mangrove di Indonesia yang dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/p/C94SC1dSte1/?img_index=2

Edukasi yang dilakukan dalam momen Hari Mangrove Sedunia tahun 2024 merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan terutama edukasi mengenai lingkungan, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui kampanye digital mengenai edukasi lingkungan yang meliputi keanekaragaman hayati, mangrove, konservasi, garis Pantai, polusi minyak, pengelolaan ekosistem, dan perlindungan lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More
Translate