Search
Search
Search

SDG 15: Ekosistem Daratan

Serunya Pionir Pascal dengan Tren Inside Out: Variasi Emosi Menjadi Mahasiswa Baru

Pionir Pascal menjadi momen pengenalan lingkungan kampus di FMIPA UGM bagi mahasiswa baru. Pada hari kedua acara, mahasiswa baru mendapatkan instruksi untuk menggunakan batik sebagai seragam yang dipakai. Warna-warni corak batik mewarnai acara pada hari kedua. Momen ini dipandang menjadi kesempatan dalam mengikuti tren Inside Out yang merupakan film dengan 9 karakter perasaan yang memberikan pesan untuk mengakui perasaan-perasaan yang ada di dalam diri manusia.

Dengan mengambil tema Gamami as 9 emotions of Inside Out, para perwakilan mahasiswa baru diajak untuk mengekspresikan dari masing-masing perasaan sesuai dengan warna batik yang mencerminkan warna emosi. Warna batik hijau cerah melambangkan perasaan gembira, warna batik merah melambangkan perasaan marah, warna batik ungu muda melambangkan perasaan takut, warna batik  hijau tua melambangkan perasaan jijik, warna batik biru melambangkan perasaan sedih, warna batik hijau tosca melambangkan perasaan iri, warna batik merah muda melambangkan perasaan malu, warna batik oranye  melambangkan perasaan cemas, dan warna batik ungu tua melambangkan perasaan acuh atau tidak peduli.

Serunya tren mengekspresikan perasaan melalui warna batik yang dikenakan tersebut dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/reel/C-HxFP6SHFu/. Beberapa pujian terdapat di kolom komentar yang menilai bahwa konten tersebut menggemaskan atau lucu.

“Lucu sekali Joyy (karakter gembira),’’ papar akun anindya.atha

Kegiatan Pionir Pascal yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keanekaragaman budaya melalui perbedaan cara meluapkan eksspresi dan emosi serta nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik dalam melaksanakan kegiatan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Gambar: Dhanada Santika

Read More

Jaga Semangat Mahasiswa Baru hingga Akhir Studi, Ini Pesan Mahasiswa Berprestasi FMIPA UGM saat Pionir Pascal 2024

Pionir Pascal 2024 menjadi momen penyemangat tidak hanya bagi mahasiswa baru tetapi juga bagi Putri Salsabila selaku Mahasiswa Berprestasi FMIPA UGM 2024. Sosok mahasiswa di program studi Geofisika UGM ini mengaku bahwa dirinya mendapatkan semangat baru dari energi yang dirasakan di tengah mahasiswa baru saat menghadiri Pionir Pascal 2024.

“Aku excited banget karena ini sudah masuk tahun terakhirku kuliah. Ketemu mahasiswa baru seperti membangkitkan semangat lagi. Semoga Gamami (Gadjah Mada MIPA) bisa menjaga rasa excited mereka sampai di tahun terakhir mereka kuliah,” papar Putri saat menghadiri penutupan Pionir Pascal 2024 (1/8).

Walaupun sedang menjalankan kesibukan sebagai mahasiswa akhir, Putri menyempatkan hadir untuk memberikan semangat dan motivasi kepada mahasiswa baru. Dalam orasinya, Putri menyampaikan perihal agar teman-teman Gamami mau bermimpi dan punya tujuan sedini mungkin. Hal ini bertujuan agar selama perjalanan studi bisa mengatur strategi dan bisa memaksimalkan waktu selama di UGM.

“Teman-teman akan menghadapi kebingungan dan itu wajar. Tapi, itu justru akan membuat lebih kenal dengan diri sendiri. Kalian jalan di kampus tidak akan sendiri. Tetap jaga semangat. Percaya kalian punya mimpi dan potensi yang besar,” papar Putri saat menyampaikan orasi di Pionir Pascal 2024.

Dukungan berupa semangat dan motivasi melalui kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Sukses Bina Panitia Pionir Pascal, Intip Dr. Chalis Sosok Koordinator Gugus di FMIPA UGM

Puncak acara sekaligus penutupan Pionir Pascal 2024 menjadi momen besar dan berharga bagi Dr. Chalis selaku Koordinator Gugus di FMIPA UGM. Pasalnya, sosok dosen di program studi Fisika UGM ini mampu meluangkan waktu di tengah kesibukannya sebagai pengajar dan peneliti untuk membersamai proses seluruh rangkaian dan panitia Pionir Pascal 2024 hingga berjalan lancar dan sukses sampai di hari penutupan.

“Saya sangat senang melihat mahasiswa begitu kreatif dan antusias dalam menjalankan misi menjadi representasi MIPA untuk menyambut keluarga baru MIPA serta memperkenalkan MIPA kepada Gamami (Gadjah Mada MIPA). Saya sangat terkesan dengan proses pengenalan kampus MIPA kepada Gamami dapat dikemas dalam berbagai aktifitas yang menarik dan meriah, tergambar dari kebahagiaan Gamami mengikuti Pascal selama 2 hari. Semua kegiatan didesain secara mandiri oleh mahasiswa, saya sebagai Korgus hanya menjaga gawang agar semua konsep dan pelaksanaan mengikuti aturan yang ada yang tertuang dalam pakta integritas,” ungkap Dr. Chalis.

Namun, di balik suksesnya acara Pionir Pascal, ada beberapa lika-liku yang dijalani bersama segenap panitia lainnya.

“Ini adalah pertama kali menjadi Koordinator Gugus (Korgus) dan juga merupakan kali pertama terlibat dalam kegaiatan Pionir. Banyak hal yang harus dipelajari mandiri seperti alur koordinasi, bagaimana memilih panitia mahasiswa, pertanggungjawaban ke Fakultas dan Universitas. Tidak hanya memastikan bahwa acara Pionir Pascal berjalan dengan baik namun juga harus mengawal seluruh aktifitas Pionir di Gugus Herman Yohanes (MIPA) hari pertama hingga akhir. Korgus juga harus menguasai seluruh materi dan acara termasuk games karena harus siap menjadi pemateri di sesi apapun jika dibutuhkan,” papar Dr. Chalis.

Selain itu, Dr. Chalis jugaa menyampaikan bahwa tantangan terbesar bagi Korgus baru seperti dirinya adalah mendesain aktifitas Darma Bakti Kampus (DBK) untuk mahasiswa MIPA yang tidak lulus Pionir. Hal ini tidak mudah baginya selain karena masih penugasan yang baru, dirinya juga harus memastikan bobot materi dan jam kegiatan DBK ekuivalen dengan Pionir.

Usai terselenggaranya Pionir Pascal di FMIPA UGM, Dr. Chalis berharap agar Pionir Pascal dapat dipersiapkan lebih awal.

“Sebaiknya Februari sudah mulai dipilih kordum dan dibentuk panitia. Tahun ini kepanitiaan Pascal dibentuk agak terlambat. Namun, panitia mahasiswa begerak begitu cepat dan adaptif dalam mengejar tenggat waktu pembuatan konsep dan review dari tim Task Force yang begitu singkat. Sebaiknya juga ada transfer materi kepada Korgus berikutnya agar proses pemahaman tugas dan tanggung jawab Korgus lebih cepat,” kat Dr. Chalis.

Harapan lain yang turut disampaikan adalah sebaiknya terdapat komunikasi lebih baik dengan universitas yang memiliki akses ke mahasiswa baru dalam rangka meningkatkan partisipasi Gamada, khususnya Gamami di Pionir dan Pionir Pascal.

Terselenggaranya kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan bagi panitia Pionir Pascal FMIPA UGM. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Presiden BEM FMIPA UGM Beri Semangat dan Motivasi kepada Mahasiswa Baru Saat Pionir Pascal

Pionir Pascal 2024 menjadi momen penyemangat tidak hanya bagi mahasiswa baru tetapi juga bagi Guntur selaku Presiden BEM FMIPA UGM. Pasalnya, sosok mahasiswa di program studi Matematika UGM ini mengaku bahwa dirinya mendapatkan semangat baru dari energi yang dirasakan di tengah mahasiswa baru saat menghadiri Pionir Pascal 2024.

“Ketemu mahasiswa baru jadi dapet semangat yang baru. Sangat senang bertemu dengan Gamami (Gadjah Mada MIPA),” papar Guntur saat menghadiri penutupan Pionir Pascal 2024 (1/8).

Walaupun sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata, Guntur menyempatkan hadir untuk memberikan semangat dan motivasi kepada mahasiswa baru. Dalam orasinya, Guntur menyampaikan perihal agar teman-teman Gamami dapat bertahan di FMIPA dan memanfaatkan di tahun pertama untuk eksplorasi di banyak hal. Selanjutnya, dirinya juga akan menanti partisipasi mahasiswa baru untuk bergabung di BEM FMIPA UGM.

Selain itu, Guntur juga mengarahkan mahasiswa baru untuk mengikuti unit kegiatan mahasiswa di tingkat fakultas seperti himpunan mahasiswa sesuai jurusan, organisasi pecinta alam, organisas kepenulisan, dan lainnya sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa.

Sebagai mantan Koordinator Umum Pionir Pascal di tahun sebelumnya, Guntur juga menyampaikan harapan untuk Pionir Pascal 2024.

“Harapannya, Pionir Pascal bisa menjadi titik balik di mana minat organisasi mahasiswa bisa kembali lagi. Banyak hal seperti softskil bisa didapat di organisasi,” papar Guntur.

Dukungan berupa semangat dan motivasi melalui kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Terapkan Kebiasaan Kurangi Sampah Plastik, FMIPA UGM Ajak Mahasiswa Baru Bawa Botol Minum Mandiri

FMIPA UGM mengajak seluruh mahasiswa baru untuk giat membawa botol minum atau tumblr secara mandiri untuk menekan produksi sampah plastik pada saat pelaksanaan Pionir Pascal. Ajakan tersebut bertujuan untuk mengurangi penggunaan bahan plastik selama berkegiatan sekaligus momen untuk membentuk kebiasaan baik dalam aksi nyata pengurangan sampah plastik.

Selain itu, kebiasaan baik lainnya untuk menekan produksi sampah plastik adalah dengan pembiasaan makan dengan wadah sendiri yang dapat digunakan secara berulang. Mahasiswa dapat langsung mengambil air dari galon atau stasiun air yang sudah disiapkan di fakultas. Selain itu, mahasiswa baru juga dapat membentuk kebiasaan sehat dengan rajin mengonsumsi air putih dan mengurangi konsumsi minuman berperasa dan tinggi gula.

“Dalam upaya mengurangi sampah, panitia mengonsep ulang kegiatan di Pionir Pascal, termasuk penyediaan makanan dan minuman,” papar Nabila selaku Koordinator Umum Pionir Pascal.

Upaya-upaya membentuk kebiasaan baik terhadap keberlangsungan lingkungan telah diupayakan dari beragam cara. Mulai dari kebiasaan konsumsi, berkendara, dan gaya hidup. Beberapa konten dari FMIPA UGM yang dapat diakses oleh mahasiswa baru dalam membentuk kebiasaan baik terhadap lingkungan yaitu penggunaan tas belanja sendiri (tas kain atau totebag), pemilahan sampah saat membuang, dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Penerapan kebiasaan baru dalam rangka mengurangi sampah plastik di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan dan meningkatkan keterampilan dalam sadar lingkungan bagi mahasiswa baru FMIPA UGM. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Sukses Pimpin Pionir Pascal, Intip Nabila Sosok Koordinator Umum di FMIPA

Raut wajah bangga dan lega terpancar dari seluruh elemen pendukung terselenggaranya Pionir Pascal FMIPA UGM 2024 tak terkecuali dari sosok Koordinator Umum Pascal, Nabila Nafisatuz Zahrah. Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM yang akrab disapa Nabila ini tengah lega dengan suksesnya kegiatan yang dipimpinnya. Namun, di balik suksesnya acara Pionir Pascal, ada beberapa lika-liku yang dijalani bersama segenap panitia lainnya.

“Pionir Pascal ini dibuat agar Gamada (Gadjah Mada Muda, sebutan untuk mahasiswa baru di UGM) siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi kehidupan kemahasiswaan,” papar Nabila.

Dirinya juga menyampaikan bahwa Pionir Pascal nantinya akan menjadi wajah bagi mahasiswa baru yang memainkan peran penting dalam membentuk persepsi dan pengalaman awal mereka terhadap Fakultas.

Suksesnya kegiatan Pionir Pascal tidak terlepas dari beragam tantangan yang menerjang bagi para panitia terlebih bagi koordinator umum. Kemampuan dalam memimpin dan mengarahkan ratusan panitia menjadi cerita dan pelajaran berharga bagi Nabila.

“Dalam mempersiapkan Pionir Pascal, kami menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah upaya pengurangan sampah. Panitia mengonsep ulang kegiatan di Pascal, termasuk penyediaan makanan dan minuman. Selain itu, tantangan lain yang kami hadapi adalah memastikan komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak terkait,” papar Nabila.

Dengan adanya kegiatan Pionir Pascal, Nabila berharap bahwa mahasiswa baru dapat beradaptasi dengan cepat dan efektif dengan lingkungan kampus baik secara akademik maupun non-akademik sehingga Gamada mampu mengembangkan karakter yang baik.

“Kegiatan PIONIR Pascal ini harapannya Gamada siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga Gamada dengan lebih baik menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi berbagai tantangan selama masa studi di UGM,” kata Nabila.

Terselenggaranya kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan bagi panitia Pionir Pascal FMIPA UGM. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM Sambut 694 Mahasiswa Baru dalam Pionir Pascal

Sebanyak 694 mahasiswa baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam mengikuti rangkaian acara Pionir Pascal yang merupakan agenda pengenalan lingkungan kampus di tingkat fakultas. Dekan dan segenap jajaran beserta seluruh panitia Pionir Pascal menyambut para mahasiswa baru di Auditorium FMIPA UGM pada acara pembukaan yang diselenggarakan pada Rabu, 1 Juli 2024.

Selain menyambut dan memberikan selamat kepada para mahasiswa baru, Dekan FMIPA UGM turut memberikan pesan untuk menjadi pribadi yang penuh percaya diri dan aktif.

“Mahasiswa baru harus memiliki naluri bukan sebatas hanya menjaga gawang saja yang diam dan bertahan tetapi juga sebagai pemain yang aktif,” papar Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana.

Prof. Kuwat juga menekankan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk sukses sehingga diperlukan sikap-sikap seperti kreatif, inovatif, dan adaptif. Sebagai mahasiswa FMIPA, tidak hanya berprestasi atau cerdas saja tetapi juga beretika.

Selama 2 hari, mahasiswa baru akan merasakan langsung bagaimana suasana kehidupan kampus di FMIPA UGM. Pada hari pertama, mahasiswa baru mengenal lebih dekat dengan program studi dan himpunan mahasiswa di mana mereka akan berdinamika selama menempuh studi. Kemudian, di hari kedua, mahasiswa baru berkesempatan dalam science project yang akan memberikan ruang kreasi mahasiswa baru dalam mengemukakan ide dan gagasan.

Selama berkegiatan, mahasiswa baru turut diajak untuk sadar terhadap lingkungan dengan arahan membawa botol minum dan diberikan konsumsi dengan wadah ramah lingkungan. Dengan ini, mahasiswa baru akan diberikan pemahaman sejak awal untuk turut menjaga lingkungan dengan menekan produksi limbah sampah plastik.

Koordinator Gugus Pionir Pascal, Dr. Chalis menyampaikan harapan dari seluruh rangkaian acara yang dibuat untuk penyambutan mahasiswa baru.

“Pionir Pascal sebagai bagian dari Pionir Gadjah Mada diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengakselerasi proses transformasi Gamami dari siswa SMA menjadi mahasiswa UGM. Untuk itu Gamami akan diperkenalkan dengan hal-hal yang akan menjadi teman mereka selama kuliah: ruang kuliah, laboratorium, teman seperjuangan, perpustakaan, kantin, KRS, dan lainnya,” papar Dr. Chalis.

Harapan lain juga disampaikan oleh Koordinator Umum Pionir Pascal UGM, Nabila Nafizatus.

“Dengan adanya kegiatan PIONIR Pascal, harapannya adalah Gamada dapat beradaptasi dengan cepat dan efektif dengan lingkungan kampus, baik secara akademik maupun non-akademik, sehingga Gamada mampu mengembangkan karakter yang baik.  Selain itu, kegiatan PIONIR Pascal ini Gamada siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga Gamada dengan lebih baik, menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi berbagai tantangan selama masa studi di UGM,” papar Nabila.

Kegiatan Pionir Pascal yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan yang diberikan selama acara berlangsung seperti berpikir kritis (science project) serta nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

FMIPA UGM Kampanye Tentang Kelola Sampah: Sampah Terkelola, Lingkungan Terjaga

Dalam rangka mendukung keberlanjutan pengelolaan lingkungan dan sampah, FMIPA UGM turut mendukung agenda tersebut melalui kampanye di media sosial dengan tema Sampah Terkelola, Lingkungan Terjaga. Dengan menyuguhkan poster infografis yang didistribusikan dari Universitas Gadjah Mada, FMIPA UGM turut mengajak mahasiswa dan sivitas akademik di lingkungan fakultas untuk bersama-sama mendukung kampanye yang dilakukan.

“Penting sekali untuk memahami pengelolaan sampah yang baik demi “Menjaga Bumi Lebih Lestari”. Setiap tindakan kecil seperti memilah sampah dapat membuat perbedaan besar bagi lingkungan kita,” ajak admin FMIPA UGM.

Poster pertama dengan judul Menjaga Bumi Lebih Lestari memberikan edukasi mengenai langkah-langkah dalam menekan sampah yaitu dengan cara membuang sampah pada tempatnya, melakukan pemilahan sampah berdasarkan jenis sampah, mengurangi penggunaan sampah plastik, dan membawa botol minum, tempat makan, dan tas daur ulang.

Kemudian, pada poster kedua dengan judul Yuk Pilah Sampahmu: Pilah Sampah Hidup Menjadi Lebih Indah memberikan edukasi mengenai informasi kategori dan jenis sampah yang harus dipilah. Sampah tersebut terdiri atas sampah residu (diapers, pembalut, punting rokok, dan tisu bekas), sampah organik (sisa makanan, sisa dapur dan tanaman), dan sampah anorganik (kertas, kaleng, gelas, kardus, dan botol plastik).

Kampanye dan edukasi mengenai pengelolaan lingkungan dan sampah tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, dan 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui akses terhadap pendidikan yang diberikan berupa  wawasan terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan baik di air atau daratan. Simak konten kampanye tersebut pada tautan https://www.instagram.com/p/C9qif0lynCk/?img_index=1.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Serunya Pionir Pascal dengan Tren Inside Out: Variasi Emosi Menjadi Mahasiswa Baru

Pionir Pascal menjadi momen pengenalan lingkungan kampus di FMIPA UGM bagi mahasiswa baru. Pada hari kedua acara, mahasiswa baru mendapatkan instruksi untuk menggunakan batik sebagai seragam yang dipakai. Warna-warni corak batik mewarnai acara pada hari kedua. Momen ini dipandang menjadi kesempatan dalam mengikuti tren Inside Out yang merupakan film dengan 9 karakter perasaan yang memberikan pesan untuk mengakui perasaan-perasaan yang ada di dalam diri manusia.

Dengan mengambil tema Gamami as 9 emotions of Inside Out, para perwakilan mahasiswa baru diajak untuk mengekspresikan dari masing-masing perasaan sesuai dengan warna batik yang mencerminkan warna emosi. Warna batik hijau cerah melambangkan perasaan gembira, warna batik merah melambangkan perasaan marah, warna batik ungu muda melambangkan perasaan takut, warna batik  hijau tua melambangkan perasaan jijik, warna batik biru melambangkan perasaan sedih, warna batik hijau tosca melambangkan perasaan iri, warna batik merah muda melambangkan perasaan malu, warna batik oranye  melambangkan perasaan cemas, dan warna batik ungu tua melambangkan perasaan acuh atau tidak peduli.

Serunya tren mengekspresikan perasaan melalui warna batik yang dikenakan tersebut dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/reel/C-HxFP6SHFu/. Beberapa pujian terdapat di kolom komentar yang menilai bahwa konten tersebut menggemaskan atau lucu.

“Lucu sekali Joyy (karakter gembira),’’ papar akun anindya.atha

Kegiatan Pionir Pascal yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keanekaragaman budaya melalui perbedaan cara meluapkan eksspresi dan emosi serta nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik dalam melaksanakan kegiatan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Gambar: Dhanada Santika

Read More

Jaga Semangat Mahasiswa Baru hingga Akhir Studi, Ini Pesan Mahasiswa Berprestasi FMIPA UGM saat Pionir Pascal 2024

Pionir Pascal 2024 menjadi momen penyemangat tidak hanya bagi mahasiswa baru tetapi juga bagi Putri Salsabila selaku Mahasiswa Berprestasi FMIPA UGM 2024. Sosok mahasiswa di program studi Geofisika UGM ini mengaku bahwa dirinya mendapatkan semangat baru dari energi yang dirasakan di tengah mahasiswa baru saat menghadiri Pionir Pascal 2024.

“Aku excited banget karena ini sudah masuk tahun terakhirku kuliah. Ketemu mahasiswa baru seperti membangkitkan semangat lagi. Semoga Gamami (Gadjah Mada MIPA) bisa menjaga rasa excited mereka sampai di tahun terakhir mereka kuliah,” papar Putri saat menghadiri penutupan Pionir Pascal 2024 (1/8).

Walaupun sedang menjalankan kesibukan sebagai mahasiswa akhir, Putri menyempatkan hadir untuk memberikan semangat dan motivasi kepada mahasiswa baru. Dalam orasinya, Putri menyampaikan perihal agar teman-teman Gamami mau bermimpi dan punya tujuan sedini mungkin. Hal ini bertujuan agar selama perjalanan studi bisa mengatur strategi dan bisa memaksimalkan waktu selama di UGM.

“Teman-teman akan menghadapi kebingungan dan itu wajar. Tapi, itu justru akan membuat lebih kenal dengan diri sendiri. Kalian jalan di kampus tidak akan sendiri. Tetap jaga semangat. Percaya kalian punya mimpi dan potensi yang besar,” papar Putri saat menyampaikan orasi di Pionir Pascal 2024.

Dukungan berupa semangat dan motivasi melalui kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Sukses Bina Panitia Pionir Pascal, Intip Dr. Chalis Sosok Koordinator Gugus di FMIPA UGM

Puncak acara sekaligus penutupan Pionir Pascal 2024 menjadi momen besar dan berharga bagi Dr. Chalis selaku Koordinator Gugus di FMIPA UGM. Pasalnya, sosok dosen di program studi Fisika UGM ini mampu meluangkan waktu di tengah kesibukannya sebagai pengajar dan peneliti untuk membersamai proses seluruh rangkaian dan panitia Pionir Pascal 2024 hingga berjalan lancar dan sukses sampai di hari penutupan.

“Saya sangat senang melihat mahasiswa begitu kreatif dan antusias dalam menjalankan misi menjadi representasi MIPA untuk menyambut keluarga baru MIPA serta memperkenalkan MIPA kepada Gamami (Gadjah Mada MIPA). Saya sangat terkesan dengan proses pengenalan kampus MIPA kepada Gamami dapat dikemas dalam berbagai aktifitas yang menarik dan meriah, tergambar dari kebahagiaan Gamami mengikuti Pascal selama 2 hari. Semua kegiatan didesain secara mandiri oleh mahasiswa, saya sebagai Korgus hanya menjaga gawang agar semua konsep dan pelaksanaan mengikuti aturan yang ada yang tertuang dalam pakta integritas,” ungkap Dr. Chalis.

Namun, di balik suksesnya acara Pionir Pascal, ada beberapa lika-liku yang dijalani bersama segenap panitia lainnya.

“Ini adalah pertama kali menjadi Koordinator Gugus (Korgus) dan juga merupakan kali pertama terlibat dalam kegaiatan Pionir. Banyak hal yang harus dipelajari mandiri seperti alur koordinasi, bagaimana memilih panitia mahasiswa, pertanggungjawaban ke Fakultas dan Universitas. Tidak hanya memastikan bahwa acara Pionir Pascal berjalan dengan baik namun juga harus mengawal seluruh aktifitas Pionir di Gugus Herman Yohanes (MIPA) hari pertama hingga akhir. Korgus juga harus menguasai seluruh materi dan acara termasuk games karena harus siap menjadi pemateri di sesi apapun jika dibutuhkan,” papar Dr. Chalis.

Selain itu, Dr. Chalis jugaa menyampaikan bahwa tantangan terbesar bagi Korgus baru seperti dirinya adalah mendesain aktifitas Darma Bakti Kampus (DBK) untuk mahasiswa MIPA yang tidak lulus Pionir. Hal ini tidak mudah baginya selain karena masih penugasan yang baru, dirinya juga harus memastikan bobot materi dan jam kegiatan DBK ekuivalen dengan Pionir.

Usai terselenggaranya Pionir Pascal di FMIPA UGM, Dr. Chalis berharap agar Pionir Pascal dapat dipersiapkan lebih awal.

“Sebaiknya Februari sudah mulai dipilih kordum dan dibentuk panitia. Tahun ini kepanitiaan Pascal dibentuk agak terlambat. Namun, panitia mahasiswa begerak begitu cepat dan adaptif dalam mengejar tenggat waktu pembuatan konsep dan review dari tim Task Force yang begitu singkat. Sebaiknya juga ada transfer materi kepada Korgus berikutnya agar proses pemahaman tugas dan tanggung jawab Korgus lebih cepat,” kat Dr. Chalis.

Harapan lain yang turut disampaikan adalah sebaiknya terdapat komunikasi lebih baik dengan universitas yang memiliki akses ke mahasiswa baru dalam rangka meningkatkan partisipasi Gamada, khususnya Gamami di Pionir dan Pionir Pascal.

Terselenggaranya kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan bagi panitia Pionir Pascal FMIPA UGM. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Presiden BEM FMIPA UGM Beri Semangat dan Motivasi kepada Mahasiswa Baru Saat Pionir Pascal

Pionir Pascal 2024 menjadi momen penyemangat tidak hanya bagi mahasiswa baru tetapi juga bagi Guntur selaku Presiden BEM FMIPA UGM. Pasalnya, sosok mahasiswa di program studi Matematika UGM ini mengaku bahwa dirinya mendapatkan semangat baru dari energi yang dirasakan di tengah mahasiswa baru saat menghadiri Pionir Pascal 2024.

“Ketemu mahasiswa baru jadi dapet semangat yang baru. Sangat senang bertemu dengan Gamami (Gadjah Mada MIPA),” papar Guntur saat menghadiri penutupan Pionir Pascal 2024 (1/8).

Walaupun sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata, Guntur menyempatkan hadir untuk memberikan semangat dan motivasi kepada mahasiswa baru. Dalam orasinya, Guntur menyampaikan perihal agar teman-teman Gamami dapat bertahan di FMIPA dan memanfaatkan di tahun pertama untuk eksplorasi di banyak hal. Selanjutnya, dirinya juga akan menanti partisipasi mahasiswa baru untuk bergabung di BEM FMIPA UGM.

Selain itu, Guntur juga mengarahkan mahasiswa baru untuk mengikuti unit kegiatan mahasiswa di tingkat fakultas seperti himpunan mahasiswa sesuai jurusan, organisasi pecinta alam, organisas kepenulisan, dan lainnya sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa.

Sebagai mantan Koordinator Umum Pionir Pascal di tahun sebelumnya, Guntur juga menyampaikan harapan untuk Pionir Pascal 2024.

“Harapannya, Pionir Pascal bisa menjadi titik balik di mana minat organisasi mahasiswa bisa kembali lagi. Banyak hal seperti softskil bisa didapat di organisasi,” papar Guntur.

Dukungan berupa semangat dan motivasi melalui kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Terapkan Kebiasaan Kurangi Sampah Plastik, FMIPA UGM Ajak Mahasiswa Baru Bawa Botol Minum Mandiri

FMIPA UGM mengajak seluruh mahasiswa baru untuk giat membawa botol minum atau tumblr secara mandiri untuk menekan produksi sampah plastik pada saat pelaksanaan Pionir Pascal. Ajakan tersebut bertujuan untuk mengurangi penggunaan bahan plastik selama berkegiatan sekaligus momen untuk membentuk kebiasaan baik dalam aksi nyata pengurangan sampah plastik.

Selain itu, kebiasaan baik lainnya untuk menekan produksi sampah plastik adalah dengan pembiasaan makan dengan wadah sendiri yang dapat digunakan secara berulang. Mahasiswa dapat langsung mengambil air dari galon atau stasiun air yang sudah disiapkan di fakultas. Selain itu, mahasiswa baru juga dapat membentuk kebiasaan sehat dengan rajin mengonsumsi air putih dan mengurangi konsumsi minuman berperasa dan tinggi gula.

“Dalam upaya mengurangi sampah, panitia mengonsep ulang kegiatan di Pionir Pascal, termasuk penyediaan makanan dan minuman,” papar Nabila selaku Koordinator Umum Pionir Pascal.

Upaya-upaya membentuk kebiasaan baik terhadap keberlangsungan lingkungan telah diupayakan dari beragam cara. Mulai dari kebiasaan konsumsi, berkendara, dan gaya hidup. Beberapa konten dari FMIPA UGM yang dapat diakses oleh mahasiswa baru dalam membentuk kebiasaan baik terhadap lingkungan yaitu penggunaan tas belanja sendiri (tas kain atau totebag), pemilahan sampah saat membuang, dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Penerapan kebiasaan baru dalam rangka mengurangi sampah plastik di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan dan meningkatkan keterampilan dalam sadar lingkungan bagi mahasiswa baru FMIPA UGM. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Sukses Pimpin Pionir Pascal, Intip Nabila Sosok Koordinator Umum di FMIPA

Raut wajah bangga dan lega terpancar dari seluruh elemen pendukung terselenggaranya Pionir Pascal FMIPA UGM 2024 tak terkecuali dari sosok Koordinator Umum Pascal, Nabila Nafisatuz Zahrah. Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM yang akrab disapa Nabila ini tengah lega dengan suksesnya kegiatan yang dipimpinnya. Namun, di balik suksesnya acara Pionir Pascal, ada beberapa lika-liku yang dijalani bersama segenap panitia lainnya.

“Pionir Pascal ini dibuat agar Gamada (Gadjah Mada Muda, sebutan untuk mahasiswa baru di UGM) siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi kehidupan kemahasiswaan,” papar Nabila.

Dirinya juga menyampaikan bahwa Pionir Pascal nantinya akan menjadi wajah bagi mahasiswa baru yang memainkan peran penting dalam membentuk persepsi dan pengalaman awal mereka terhadap Fakultas.

Suksesnya kegiatan Pionir Pascal tidak terlepas dari beragam tantangan yang menerjang bagi para panitia terlebih bagi koordinator umum. Kemampuan dalam memimpin dan mengarahkan ratusan panitia menjadi cerita dan pelajaran berharga bagi Nabila.

“Dalam mempersiapkan Pionir Pascal, kami menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah upaya pengurangan sampah. Panitia mengonsep ulang kegiatan di Pascal, termasuk penyediaan makanan dan minuman. Selain itu, tantangan lain yang kami hadapi adalah memastikan komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak terkait,” papar Nabila.

Dengan adanya kegiatan Pionir Pascal, Nabila berharap bahwa mahasiswa baru dapat beradaptasi dengan cepat dan efektif dengan lingkungan kampus baik secara akademik maupun non-akademik sehingga Gamada mampu mengembangkan karakter yang baik.

“Kegiatan PIONIR Pascal ini harapannya Gamada siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga Gamada dengan lebih baik menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi berbagai tantangan selama masa studi di UGM,” kata Nabila.

Terselenggaranya kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan bagi panitia Pionir Pascal FMIPA UGM. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM Sambut 694 Mahasiswa Baru dalam Pionir Pascal

Sebanyak 694 mahasiswa baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam mengikuti rangkaian acara Pionir Pascal yang merupakan agenda pengenalan lingkungan kampus di tingkat fakultas. Dekan dan segenap jajaran beserta seluruh panitia Pionir Pascal menyambut para mahasiswa baru di Auditorium FMIPA UGM pada acara pembukaan yang diselenggarakan pada Rabu, 1 Juli 2024.

Selain menyambut dan memberikan selamat kepada para mahasiswa baru, Dekan FMIPA UGM turut memberikan pesan untuk menjadi pribadi yang penuh percaya diri dan aktif.

“Mahasiswa baru harus memiliki naluri bukan sebatas hanya menjaga gawang saja yang diam dan bertahan tetapi juga sebagai pemain yang aktif,” papar Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana.

Prof. Kuwat juga menekankan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk sukses sehingga diperlukan sikap-sikap seperti kreatif, inovatif, dan adaptif. Sebagai mahasiswa FMIPA, tidak hanya berprestasi atau cerdas saja tetapi juga beretika.

Selama 2 hari, mahasiswa baru akan merasakan langsung bagaimana suasana kehidupan kampus di FMIPA UGM. Pada hari pertama, mahasiswa baru mengenal lebih dekat dengan program studi dan himpunan mahasiswa di mana mereka akan berdinamika selama menempuh studi. Kemudian, di hari kedua, mahasiswa baru berkesempatan dalam science project yang akan memberikan ruang kreasi mahasiswa baru dalam mengemukakan ide dan gagasan.

Selama berkegiatan, mahasiswa baru turut diajak untuk sadar terhadap lingkungan dengan arahan membawa botol minum dan diberikan konsumsi dengan wadah ramah lingkungan. Dengan ini, mahasiswa baru akan diberikan pemahaman sejak awal untuk turut menjaga lingkungan dengan menekan produksi limbah sampah plastik.

Koordinator Gugus Pionir Pascal, Dr. Chalis menyampaikan harapan dari seluruh rangkaian acara yang dibuat untuk penyambutan mahasiswa baru.

“Pionir Pascal sebagai bagian dari Pionir Gadjah Mada diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengakselerasi proses transformasi Gamami dari siswa SMA menjadi mahasiswa UGM. Untuk itu Gamami akan diperkenalkan dengan hal-hal yang akan menjadi teman mereka selama kuliah: ruang kuliah, laboratorium, teman seperjuangan, perpustakaan, kantin, KRS, dan lainnya,” papar Dr. Chalis.

Harapan lain juga disampaikan oleh Koordinator Umum Pionir Pascal UGM, Nabila Nafizatus.

“Dengan adanya kegiatan PIONIR Pascal, harapannya adalah Gamada dapat beradaptasi dengan cepat dan efektif dengan lingkungan kampus, baik secara akademik maupun non-akademik, sehingga Gamada mampu mengembangkan karakter yang baik.  Selain itu, kegiatan PIONIR Pascal ini Gamada siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga Gamada dengan lebih baik, menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi berbagai tantangan selama masa studi di UGM,” papar Nabila.

Kegiatan Pionir Pascal yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan yang diberikan selama acara berlangsung seperti berpikir kritis (science project) serta nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

FMIPA UGM Kampanye Tentang Kelola Sampah: Sampah Terkelola, Lingkungan Terjaga

Dalam rangka mendukung keberlanjutan pengelolaan lingkungan dan sampah, FMIPA UGM turut mendukung agenda tersebut melalui kampanye di media sosial dengan tema Sampah Terkelola, Lingkungan Terjaga. Dengan menyuguhkan poster infografis yang didistribusikan dari Universitas Gadjah Mada, FMIPA UGM turut mengajak mahasiswa dan sivitas akademik di lingkungan fakultas untuk bersama-sama mendukung kampanye yang dilakukan.

“Penting sekali untuk memahami pengelolaan sampah yang baik demi “Menjaga Bumi Lebih Lestari”. Setiap tindakan kecil seperti memilah sampah dapat membuat perbedaan besar bagi lingkungan kita,” ajak admin FMIPA UGM.

Poster pertama dengan judul Menjaga Bumi Lebih Lestari memberikan edukasi mengenai langkah-langkah dalam menekan sampah yaitu dengan cara membuang sampah pada tempatnya, melakukan pemilahan sampah berdasarkan jenis sampah, mengurangi penggunaan sampah plastik, dan membawa botol minum, tempat makan, dan tas daur ulang.

Kemudian, pada poster kedua dengan judul Yuk Pilah Sampahmu: Pilah Sampah Hidup Menjadi Lebih Indah memberikan edukasi mengenai informasi kategori dan jenis sampah yang harus dipilah. Sampah tersebut terdiri atas sampah residu (diapers, pembalut, punting rokok, dan tisu bekas), sampah organik (sisa makanan, sisa dapur dan tanaman), dan sampah anorganik (kertas, kaleng, gelas, kardus, dan botol plastik).

Kampanye dan edukasi mengenai pengelolaan lingkungan dan sampah tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, dan 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui akses terhadap pendidikan yang diberikan berupa  wawasan terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan baik di air atau daratan. Simak konten kampanye tersebut pada tautan https://www.instagram.com/p/C9qif0lynCk/?img_index=1.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More
Translate