Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan

Mahasiswa S-3 Kimia UGM Kembangkan Teknologi Sensor dari Transformasi Limbah Plastik melalui Karbon Dot

Masalah lingkungan akibat penumpukan plastik kian menjadi perhatian karena sampai saat ini belum ada solusi konkret untuk pengelolaan sampah plastik. Plastik sendiri mengandung karbon dalam jumlah besar, mencapai 84%. Namun, masih sedikit yang mengetahui bahwa kandungan karbon pada plastik berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan material karbon dot.

Melalui penelitian yang dilakukan dalam Program S-3 Kimia Universitas Gadjah Mada, Ratih Lestari berhasil mengembangkan penelitian tentang karbon dot untuk pemanfaatan sampah plastik dalam bidang sensor dan fotokatalis, dengan tujuan mengubah limbah plastik menjadi material yang memiliki nilai tambah.

“Untuk saat ini, hasil penelitian masih dalam tahap riset dan belum diaplikasikan ke masyarakat. Harapan ke depan tentu ada, tetapi dibutuhkan penelitian lebih lanjut,” ujar Ratih Lestari.

Penelitian ini menghasilkan material karbon dot yang bisa digunakan untuk aplikasi sensor ion logam dan fotokatalis dalam reaksi oksidasi. Rencananya, alat sensor kit berbasis karbon dot akan dibuat untuk mendeteksi ion logam Fe3+.  Dalam wawancara secara daring, Ratih mengungkapkan bahwa salah satu kendala dalam riset ini adalah keterbatasan instrumen di Universitas Gadjah Mada.

“Penelitian saya sempat mengalami kendala karena keterbatasan instrumen. Oleh karena itu, saya melakukan kolaborasi penelitian di Hokkaido University, di mana tersedia instrumen untuk real-time analysis gas chromatography yang belum ada di Indonesia,” jelas Ratih.

Selama di Hokkaido University, Ratih harus mengoperasikan instrumen secara mandiri dengan bantuan bimbingan teknis. Kendala bahasa juga sempat dirasakan, mengingat laboratorium di Hokkaido University didominasi oleh peneliti Jepang dan Tiongkok. Meski demikian, berbagai tantangan ini membuahkan hasil yang signifikan, yaitu optimalisasi reaksi oksidasi (termasuk pengaturan waktu, pelarut, dan massa fotokatalis) serta karakterisasi material menggunakan teknik HRTEM (High-Resolution Transmission Electron Microscopy), spektroskopi Raman, dan XPS (X-ray Photoelectron Spectroscopy).

Perjuangan Ratih dalam penelitian ini mencerminkan komitmen Fakultas MIPA UGM dalam mendukung pendidikan berkualitas bagi mahasiswanya melalui penyediaan fasilitas dan dukungan yang berkelanjutan, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. SDGS poin 9 upaya ini mendukung pengembangan teknologi inovatif dengan menciptakan karbon dot dari limbah plastik yang berpotensi mendukung sektor industri dalam menyediakan solusi berkelanjutan untuk limbah, SDGS poin 11 melalui enelitian ini turut membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mendukung kota yang berkelanjutan dengan mengurangi limbah plastik melalui teknologi sensor dan fotokatalis dan SDGS poin 13 yaitu pengelolaan limbah plastik dapat mengurangi jejak karbon dan emisi yang dihasilkan dari pembuangan dan pembakaran plastik, sehingga turut mengurangi dampak negatif terhadap perubahan iklim.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Ratih Lestari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Senam Bersama dan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) sebagai Upaya FMIPA UGM dalam Mewujudkan Civitas Akademika yang Sehat, Bugar, dan Sejahtera

Pada 9 November 2024, civitas akademika FMIPA UGM mengikuti kegiatan Senam Bersama dan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU). Acara ini bertujuan menunjang kesehatan dan kesejahteraan warga FMIPA UGM. Kegiatan senam dimulai pukul 7 pagi di Selasar Auditorium FMIPA UGM dan diikuti dengan antusias oleh berbagai peserta.

“Seru sekali pagi-pagi sudah bisa ikut senam, rasanya segar dan menyehatkan,” ungkap Karima dari Taiwan Center dan Endar, laboran fisika sekaligus staf Taiwan Center.

Senam berlangsung sekitar satu jam dan berakhir pada pukul delapan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan menyeluruh melalui POSBINDU, yang mencakup cek gula darah, asam urat, tekanan darah, kolesterol, berat badan, dan tinggi badan. Kegiatan ini terbuka untuk dosen, tendik, dan mahasiswa FMIPA UGM. Sebanyak 70 orang terlibat dalam pemeriksaan kesehatan rutin ini.

Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan beberapa temuan penting. Dua peserta memiliki kadar gula darah mendekati ambang atas, bahkan melebihi 190. Pemeriksaan asam urat menunjukkan tiga mahasiswa laki-laki, satu dosen, dan tiga tendik dengan kadar tinggi. Sebanyak enam tendik dan sepuluh mahasiswa terdeteksi memiliki kadar kolesterol tinggi di atas 200. Tekanan darah pun ditemukan fluktuatif, dengan catatan tertinggi mencapai 174 pada seorang perempuan, sementara lima mahasiswa lainnya juga menunjukkan tekanan darah tinggi.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen FMIPA UGM terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan, dengan memprioritaskan pemeriksaan kesehatan dan aktivitas fisik untuk mendukung kesejahteraan civitas akademika. Selain itu, upaya ini juga mendukung SDGs nomor 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan mengintegrasikan kesadaran akan pentingnya kesehatan dalam lingkungan pendidikan. Inisiatif ini selaras dengan SDGs nomor 11, yaitu Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, melalui dorongan untuk pola hidup sehat serta terciptanya lingkungan kampus yang mendukung kesehatan fisik dan mental.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Meninjau Conference Overview Jogja Innovator Summit 2024 dalam Hilirisasi Inovasi Kolaborasi FMIPA UGM dan Industri

Jogja Innovation Summit 2024 yang digelar pada 19 Oktober di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM, menjadi bagian dari rangkaian acara MIPA EXPO. Acara ini bertujuan untuk mendorong inovasi melalui kolaborasi antara FMIPA UGM dan industri, dengan fokus pada pengembangan hilirisasi di berbagai bidang ilmu, termasuk matematika, ilmu komputer, elektronika, fisika, hingga geofisika.

Uha Isnaini, S.Si., M.Sc., Ph.D., selaku Direktur Pengembangan Inovasi Matematika, Statistika, dan Aktuaria, menekankan pentingnya peran matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dalam paparannya, ia menggarisbawahi bahwa matematika hadir di hampir setiap aspek kehidupan, dari teknologi hingga ekonomi. Beliau juga menyampaikan bahwa sinkronisasi antara universitas dan industri sangat diperlukan untuk penerapan matematika yang lebih efektif dan relevan di dunia nyata. Bapak Uha berharap bahwa acara ini dapat mempersempit kesenjangan antara akademisi di FMIPA UGM dan dunia industri, sehingga menciptakan ekosistem inovasi yang kuat dan berkelanjutan.

Di bidang ilmu komputer dan elektronika, Arif Nurwidyantoro, S.Kom., M.Cs., Ph.D., Direktur Pengembangan Inovasi Ilmu Komputer, Elektronika, dan Instrumentasi, mengungkapkan bahwa dosen dan mahasiswa FMIPA UGM telah menghasilkan berbagai inovasi penting. Beberapa inovasi unggulan termasuk kecerdasan buatan (AI) untuk deteksi penyakit, serta teknologi robotik dan kluster komputer berdaya rendah.  Beliau menekankan bahwa potensi inovasi di bidang ini sangat besar, dengan aplikasi yang relevan untuk sektor kesehatan, pertanian, dan industri lainnya.

Moh. Adhib Ulil Absor, S.Si., M.Sc., Ph.D., Direktur Pengembangan Inovasi Fisika dan Geofisika, menyampaikan bahwa kelompok keahlian di bidang fisika dan geofisika akan melakukan pemetaan produk inovasi yang dihasilkan oleh dosen dan mahasiswa. Rencana ini bertujuan untuk mendirikan spin-off perusahaan dari FMIPA. Dengan dukungan akselerator Volantis, pengembangan startup ini akan lebih terarah, menciptakan ekosistem yang mendukung riset-riset inovatif agar bisa berkembang lebih jauh.

Melalui Jogja Innovation Summit 2024, para pembicara berharap mahasiswa dan peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk berkolaborasi dan mendukung pengembangan inovasi yang berkelanjutan. Acara ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, 8, 9, 11, dan 17, yang mendorong pendidikan berkualitas, pekerjaan layak, inovasi dan infrastruktur, kota berkelanjutan, serta kemitraan untuk tujuan pembangunan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kulik Strategi Kilat Menciptakan Produk Unggul: Rahasia Kecepatan Adopsi di Industri Digital dalam Jogja Innovator Summit 2024

Pada 19 Oktober 2024, dalam rangkaian acara MIPA EXPO 2024 melalui Jogja Innovator Summit 2024, Prasetyo Raharjo, Senior Manager Digital Platform & Digital Service Telkom Corp, membagikan wawasan bisnis dengan tema “How to Create Products That are Widely Adopted in Industry” di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM. Dalam pemaparannya, Prasetyo menekankan bahwa kunci sukses dalam bisnis adalah bagaimana produk dapat diadopsi secara luas oleh industri. Untuk mencapai hal tersebut, inovasi harus selaras dengan kebutuhan bisnis, dan fokus utama harus pada proses adopsi cepat melalui siklus learn, build, measure. Kecepatan iterasi, kemitraan yang efektif, serta pemahaman mendalam tentang kebutuhan pelanggan adalah faktor krusial dalam keberhasilan produk.

Prasetyo juga menjelaskan bahwa pengembangan produk harus dimulai dengan dasar yang kuat, yaitu data yang akurat dan terpercaya. Menurutnya, jika data yang digunakan tidak valid, maka strategi dan prediksi yang dihasilkan pun bisa salah, yang pada akhirnya merugikan bisnis. Oleh karena itu, akurasi data harus menjadi fondasi utama dalam inovasi berbasis teknologi. Selain itu, jaringan profesional yang baik sangat diperlukan karena bisa berperan sebagai mentor, validator, dan bahkan mitra dalam pengembangan bisnis.

Salah satu poin utama yang disoroti Prasetyo adalah pentingnya menjaga pertumbuhan bisnis dengan strategi yang tepat. Ia merekomendasikan penggunaan pendekatan Five Forces Porter untuk menganalisis persaingan dan mengelola risiko bisnis. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat tumbuh stabil dan tetap bertahan dalam persaingan pasar yang semakin kompetitif.

Kegiatan ini berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), serta 17 (Kemitraan untuk Tujuan). Kolaborasi antara akademisi dan industri menjadi salah satu faktor penting dalam menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

FMIPA UGM Ajak Mahasiswa Berinovasi Melalui Lomba My Thesis in 3 Minutes

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menggelar babak final Lomba My Thesis in 3 Minutes pada Sabtu, 19 Oktober 2024, bertempat di Ruang Diskusi Perpustakaan FMIPA UGM. Lomba ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM dan bertujuan untuk mendorong mahasiswa menyebarluaskan hasil riset, meningkatkan public speaking, serta menciptakan kolaborasi dan inovasi dalam penyampaian informasi riset. Babak final ini diikuti oleh lima finalis dari jenjang sarjana dan lima finalis dari jenjang pascasarjana.

“Menulis dan presentasi yang panjang itu mudah, tetapi menulis dan presentasi yang pendek itu sulit sekali, sangat challenging,” ungkap Andian Ari Anggraeni, wisudawan dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM, salah satu finalis Lomba My Thesis in 3 Minutes. Dengan tesisnya tentang pengganti lemak pada kukis, Andian berhasil meraih Juara 3 kategori pascasarjana.

“Lombanya luar biasa dan menjadi pengalaman baru bagi saya di tahun ini. Saya sempat merasa nervous juga,” papar Luqmanul Hakim, peraih juara 1 Lomba My Thesis in 3 Minutes kategori sarjana. Setiap finalis, termasuk Luqmanul, melakukan presentasi selama tiga menit di hadapan dewan juri yang terdiri dari Muhamad Darwis Umar, S.Si., M.Si., Ph.D., Zandy Yudha Perwira, S.Si., M.Cs., Atina Husnaqilati, S.Si., M.Sc., dan Dr.rer.nat. Niko Prasetyo, S.Si., M.Sc. Selanjutnya, para juri akan bertanya dalam sesi tanya jawab yang berlangsung selama dua menit.

Setelah seluruh presentasi selesai, hasil lomba diumumkan di panggung utama MIPA EXPO. Pada kategori sarjana, Luqmanul Hakim keluar sebagai Juara 1, disusul Bernike Hernita Sofiana sebagai Juara 2, dan Christina Agustin Raphonhita Simbolon sebagai Juara 3. Untuk kategori pascasarjana, Zurnansyah berhasil menjadi Juara 1, diikuti Tegar Asanda Ghifari sebagai Juara 2, dan Andian Ari Anggraeni di posisi Juara 3.

Lomba My Thesis in 3 Minutes merupakan cerminan dari SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan adanya dorongan terhadap peningkatan kualitas pendidikan melalui promosi hasil riset mahasiswa. Selain itu, lomba ini juga menunjukkan penerapan SDGs poin 9 dan 11, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan. Hal ini ditunjukkan melalui berbagai inovasi mahasiswa melalui hasil riset masing-masing yang berpotensi untuk memperbaiki kondisi kota. Terakhir, lomba ini juga menunjukkan penerapan SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, karena telah menciptakan peluang kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, dan praktisi di berbagai bidang.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto, Danedra Azriel R
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

CEO PT. Waleta Asia Jaya Berbagi Tantangan dan Peluang Bisnis Sarang Burung Walet di Jogja Innovator Summit 2024

Pada sesi Industry Perspective di Jogja Innovator Summit 2024 yang diselenggarakan di FMIPA UGM, Djoko Hartyanto, CEO PT. Waleta Asia Jaya, mengangkat topik seputar tantangan dan peluang dalam industri sarang burung walet. Meski industri ini hampir 100% berorientasi ekspor, Djoko mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah tantangan besar yang harus dihadapi, seperti food fraud dan risiko keamanan pangan. Salah satu isu utama yang disoroti adalah adanya kontaminasi zat berbahaya, seperti aluminium, yang dapat mengurangi kualitas sarang burung walet, terutama bagi konsumen rentan seperti ibu hamil. Djoko menegaskan bahwa keamanan pangan harus menjadi prioritas utama dalam menjaga kelangsungan industri ini.

Di sisi lain, inovasi teknologi menawarkan banyak peluang bagi bisnis sarang burung walet. PT. Waleta, misalnya, telah menerapkan sistem pengelolaan data yang lebih efisien, menggantikan proses manual yang rentan terhadap kesalahan dengan sistem otomatis berbasis machine learning dan AI (Artificial Intelligence). Djoko menjelaskan bahwa transformasi digital ini memungkinkan PT. Waleta untuk beradaptasi lebih cepat dengan kebutuhan pasar, meningkatkan produktivitas, serta menjaga kualitas produk secara konsisten.

Namun, Djoko juga menyoroti ancaman kebijakan ekspor yang mengharuskan sarang burung walet diekspor dalam bentuk mentah. Ia memperingatkan bahwa hal ini dapat merusak potensi industri domestik dan menyarankan agar pelaku industri memahami pentingnya keberlanjutan bisnis, termasuk dalam hal menjaga kualitas produk seperti kadar air yang sesuai dengan standar internasional.

Sesi ini menegaskan bahwa dalam bisnis sarang burung walet, keberanian untuk berinovasi harus diiringi dengan pemahaman mendalam tentang industri dan tantangan yang dihadapi. Kegiatan ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), serta 17 (Kemitraan untuk Tujuan), yang memastikan kolaborasi antara industri dan akademisi terus berkembang untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Transformasi Kolaborasi Inovasi Universitas Menjadi Solusi Pengembangan Bisnis dalam Jogja Innovator Summit 2024

Sebagai bagian dari Jogja Innovator Summit 2024, sesi Industry Perspective dengan tema “Transforming University Innovation into Marketable Solutions” diadakan pada 19 Oktober 2024 di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM. Sesi ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara akademisi dan industri dalam menciptakan solusi bisnis yang praktis melalui inovasi teknologi. Djoko Hartyanto, CEO PT Waleta Asia Jaya, hadir sebagai pembicara utama dan berbagi pengalamannya mengenai transformasi digital di industri sarang burung walet.

Djoko menjelaskan bahwa inovasi tidak hanya tentang penerapan teknologi canggih, tetapi harus dimulai dari dasar, yaitu dengan membangun kualitas data yang baik. Di PT Waleta, langkah pertama menuju efisiensi adalah mengalihkan pencatatan manual menjadi sistem digital. Dengan data yang jujur dan akurat, perusahaan kemudian membangun dashboard otomatis untuk memantau dan menganalisis bisnis secara real-time. Proses ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat, sehingga mendorong kemajuan bisnis secara signifikan.

Selain itu, Djoko menyoroti pentingnya kolaborasi dengan universitas, seperti FMIPA UGM, dalam pengembangan inovasi di perusahaannya. Ia menjelaskan bagaimana kerjasama dengan FMIPA UGM dalam pengembangan machine learning untuk otomatisasi proses di pabrik menghadapi tantangan pada awalnya. Namun, setelah satu tahun, kerjasama tersebut berhasil menemukan solusi berbasis AI (Artificial Intelligence) yang mampu mempercepat digitalisasi dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

Sesi ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara akademisi dan industri dapat mengubah inovasi universitas menjadi solusi nyata yang bermanfaat bagi pasar, memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi. Kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), dan 17 (Kemitraan untuk Tujuan).

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Hadirkan Robotika Sumo dan Soccer sebagai Inovasi dan Teknologi Modern di Gelaran MIPA EXPO Hari Keempat

Pameran MIPA EXPO hari ke-4 semakin meriah dengan penampilan dan workshop dari berbagai departemen, termasuk tim ERC (Electronic Robotics Club) yang memamerkan inovasi robotika mereka kepada pengunjung pada Sabtu, 19 Oktober 2024. Mengusung tema Sustainable Innovation for Global Impact, tim ERC menampilkan dua jenis robot unggulan, yaitu robot sumo dan robot soccer, sebagai bagian dari acara MIPA EXPO.

Kedua robot ini dirancang khusus untuk berkompetisi di bidang robotika, dengan fokus pada kekuatan fisik dan kecerdasan buatan untuk mengendalikan pergerakan. Robot sumo dirancang untuk mendorong lawan keluar dari arena, sementara robot soccer berlomba mencetak gol ke gawang lawan dalam pertandingan di lintasan.

“Robot sumo kami didesain kokoh dan kuat, dengan berat mencapai 3 kg,” jelas Akbar, perwakilan Tim ERC UGM. “Ditenagai oleh motor berdaya tinggi, robot ini mampu mendorong beban hingga 15 kg, menjadikannya lawan yang tangguh di arena pertandingan.”

Robot soccer yang dipamerkan juga menarik perhatian pengunjung. Robot ini dilengkapi dengan roda dan dirancang untuk bergerak cepat di lintasan, dengan tujuan mencetak gol ke gawang lawan. Biasanya, dua robot akan bertanding di satu lintasan, bersaing untuk mencetak gol sebanyak mungkin. Kompetisi ini menguji kemampuan robot dalam bergerak, berkoordinasi, dan menendang bola dengan akurasi.

ERC berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi robotika melalui berbagai kompetisi dan pameran seperti MIPA EXPO. Workshop ini tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan inovasi mereka, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat untuk lebih mengenal perkembangan robotika. Dengan sensor, aktuator, dan sistem penggerak canggih, robot-robot yang dipamerkan oleh ERC menunjukkan betapa pesatnya teknologi robotika saat ini.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui talk show inovasi mahasiswa Fakultas MIPA, SDGs poin 9 yaitu akses internet dan teknologi melalui tema MIPA EXPO Sustainable Innovation for Global Impact, SDGs poin 11 yaitu komunitas science inovasi robotika yang dikembangkan di Fakultas MIPA, dan SDGs poin 17 kemitraan global dengan memperluas jejaring dengan SMA se Indonesia.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa S-3 Kimia UGM Kembangkan Teknologi Sensor dari Transformasi Limbah Plastik melalui Karbon Dot

Masalah lingkungan akibat penumpukan plastik kian menjadi perhatian karena sampai saat ini belum ada solusi konkret untuk pengelolaan sampah plastik. Plastik sendiri mengandung karbon dalam jumlah besar, mencapai 84%. Namun, masih sedikit yang mengetahui bahwa kandungan karbon pada plastik berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan material karbon dot.

Melalui penelitian yang dilakukan dalam Program S-3 Kimia Universitas Gadjah Mada, Ratih Lestari berhasil mengembangkan penelitian tentang karbon dot untuk pemanfaatan sampah plastik dalam bidang sensor dan fotokatalis, dengan tujuan mengubah limbah plastik menjadi material yang memiliki nilai tambah.

“Untuk saat ini, hasil penelitian masih dalam tahap riset dan belum diaplikasikan ke masyarakat. Harapan ke depan tentu ada, tetapi dibutuhkan penelitian lebih lanjut,” ujar Ratih Lestari.

Penelitian ini menghasilkan material karbon dot yang bisa digunakan untuk aplikasi sensor ion logam dan fotokatalis dalam reaksi oksidasi. Rencananya, alat sensor kit berbasis karbon dot akan dibuat untuk mendeteksi ion logam Fe3+.  Dalam wawancara secara daring, Ratih mengungkapkan bahwa salah satu kendala dalam riset ini adalah keterbatasan instrumen di Universitas Gadjah Mada.

“Penelitian saya sempat mengalami kendala karena keterbatasan instrumen. Oleh karena itu, saya melakukan kolaborasi penelitian di Hokkaido University, di mana tersedia instrumen untuk real-time analysis gas chromatography yang belum ada di Indonesia,” jelas Ratih.

Selama di Hokkaido University, Ratih harus mengoperasikan instrumen secara mandiri dengan bantuan bimbingan teknis. Kendala bahasa juga sempat dirasakan, mengingat laboratorium di Hokkaido University didominasi oleh peneliti Jepang dan Tiongkok. Meski demikian, berbagai tantangan ini membuahkan hasil yang signifikan, yaitu optimalisasi reaksi oksidasi (termasuk pengaturan waktu, pelarut, dan massa fotokatalis) serta karakterisasi material menggunakan teknik HRTEM (High-Resolution Transmission Electron Microscopy), spektroskopi Raman, dan XPS (X-ray Photoelectron Spectroscopy).

Perjuangan Ratih dalam penelitian ini mencerminkan komitmen Fakultas MIPA UGM dalam mendukung pendidikan berkualitas bagi mahasiswanya melalui penyediaan fasilitas dan dukungan yang berkelanjutan, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. SDGS poin 9 upaya ini mendukung pengembangan teknologi inovatif dengan menciptakan karbon dot dari limbah plastik yang berpotensi mendukung sektor industri dalam menyediakan solusi berkelanjutan untuk limbah, SDGS poin 11 melalui enelitian ini turut membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mendukung kota yang berkelanjutan dengan mengurangi limbah plastik melalui teknologi sensor dan fotokatalis dan SDGS poin 13 yaitu pengelolaan limbah plastik dapat mengurangi jejak karbon dan emisi yang dihasilkan dari pembuangan dan pembakaran plastik, sehingga turut mengurangi dampak negatif terhadap perubahan iklim.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Ratih Lestari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Senam Bersama dan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) sebagai Upaya FMIPA UGM dalam Mewujudkan Civitas Akademika yang Sehat, Bugar, dan Sejahtera

Pada 9 November 2024, civitas akademika FMIPA UGM mengikuti kegiatan Senam Bersama dan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU). Acara ini bertujuan menunjang kesehatan dan kesejahteraan warga FMIPA UGM. Kegiatan senam dimulai pukul 7 pagi di Selasar Auditorium FMIPA UGM dan diikuti dengan antusias oleh berbagai peserta.

“Seru sekali pagi-pagi sudah bisa ikut senam, rasanya segar dan menyehatkan,” ungkap Karima dari Taiwan Center dan Endar, laboran fisika sekaligus staf Taiwan Center.

Senam berlangsung sekitar satu jam dan berakhir pada pukul delapan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan menyeluruh melalui POSBINDU, yang mencakup cek gula darah, asam urat, tekanan darah, kolesterol, berat badan, dan tinggi badan. Kegiatan ini terbuka untuk dosen, tendik, dan mahasiswa FMIPA UGM. Sebanyak 70 orang terlibat dalam pemeriksaan kesehatan rutin ini.

Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan beberapa temuan penting. Dua peserta memiliki kadar gula darah mendekati ambang atas, bahkan melebihi 190. Pemeriksaan asam urat menunjukkan tiga mahasiswa laki-laki, satu dosen, dan tiga tendik dengan kadar tinggi. Sebanyak enam tendik dan sepuluh mahasiswa terdeteksi memiliki kadar kolesterol tinggi di atas 200. Tekanan darah pun ditemukan fluktuatif, dengan catatan tertinggi mencapai 174 pada seorang perempuan, sementara lima mahasiswa lainnya juga menunjukkan tekanan darah tinggi.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen FMIPA UGM terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan, dengan memprioritaskan pemeriksaan kesehatan dan aktivitas fisik untuk mendukung kesejahteraan civitas akademika. Selain itu, upaya ini juga mendukung SDGs nomor 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan mengintegrasikan kesadaran akan pentingnya kesehatan dalam lingkungan pendidikan. Inisiatif ini selaras dengan SDGs nomor 11, yaitu Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, melalui dorongan untuk pola hidup sehat serta terciptanya lingkungan kampus yang mendukung kesehatan fisik dan mental.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Meninjau Conference Overview Jogja Innovator Summit 2024 dalam Hilirisasi Inovasi Kolaborasi FMIPA UGM dan Industri

Jogja Innovation Summit 2024 yang digelar pada 19 Oktober di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM, menjadi bagian dari rangkaian acara MIPA EXPO. Acara ini bertujuan untuk mendorong inovasi melalui kolaborasi antara FMIPA UGM dan industri, dengan fokus pada pengembangan hilirisasi di berbagai bidang ilmu, termasuk matematika, ilmu komputer, elektronika, fisika, hingga geofisika.

Uha Isnaini, S.Si., M.Sc., Ph.D., selaku Direktur Pengembangan Inovasi Matematika, Statistika, dan Aktuaria, menekankan pentingnya peran matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dalam paparannya, ia menggarisbawahi bahwa matematika hadir di hampir setiap aspek kehidupan, dari teknologi hingga ekonomi. Beliau juga menyampaikan bahwa sinkronisasi antara universitas dan industri sangat diperlukan untuk penerapan matematika yang lebih efektif dan relevan di dunia nyata. Bapak Uha berharap bahwa acara ini dapat mempersempit kesenjangan antara akademisi di FMIPA UGM dan dunia industri, sehingga menciptakan ekosistem inovasi yang kuat dan berkelanjutan.

Di bidang ilmu komputer dan elektronika, Arif Nurwidyantoro, S.Kom., M.Cs., Ph.D., Direktur Pengembangan Inovasi Ilmu Komputer, Elektronika, dan Instrumentasi, mengungkapkan bahwa dosen dan mahasiswa FMIPA UGM telah menghasilkan berbagai inovasi penting. Beberapa inovasi unggulan termasuk kecerdasan buatan (AI) untuk deteksi penyakit, serta teknologi robotik dan kluster komputer berdaya rendah.  Beliau menekankan bahwa potensi inovasi di bidang ini sangat besar, dengan aplikasi yang relevan untuk sektor kesehatan, pertanian, dan industri lainnya.

Moh. Adhib Ulil Absor, S.Si., M.Sc., Ph.D., Direktur Pengembangan Inovasi Fisika dan Geofisika, menyampaikan bahwa kelompok keahlian di bidang fisika dan geofisika akan melakukan pemetaan produk inovasi yang dihasilkan oleh dosen dan mahasiswa. Rencana ini bertujuan untuk mendirikan spin-off perusahaan dari FMIPA. Dengan dukungan akselerator Volantis, pengembangan startup ini akan lebih terarah, menciptakan ekosistem yang mendukung riset-riset inovatif agar bisa berkembang lebih jauh.

Melalui Jogja Innovation Summit 2024, para pembicara berharap mahasiswa dan peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk berkolaborasi dan mendukung pengembangan inovasi yang berkelanjutan. Acara ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, 8, 9, 11, dan 17, yang mendorong pendidikan berkualitas, pekerjaan layak, inovasi dan infrastruktur, kota berkelanjutan, serta kemitraan untuk tujuan pembangunan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kulik Strategi Kilat Menciptakan Produk Unggul: Rahasia Kecepatan Adopsi di Industri Digital dalam Jogja Innovator Summit 2024

Pada 19 Oktober 2024, dalam rangkaian acara MIPA EXPO 2024 melalui Jogja Innovator Summit 2024, Prasetyo Raharjo, Senior Manager Digital Platform & Digital Service Telkom Corp, membagikan wawasan bisnis dengan tema “How to Create Products That are Widely Adopted in Industry” di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM. Dalam pemaparannya, Prasetyo menekankan bahwa kunci sukses dalam bisnis adalah bagaimana produk dapat diadopsi secara luas oleh industri. Untuk mencapai hal tersebut, inovasi harus selaras dengan kebutuhan bisnis, dan fokus utama harus pada proses adopsi cepat melalui siklus learn, build, measure. Kecepatan iterasi, kemitraan yang efektif, serta pemahaman mendalam tentang kebutuhan pelanggan adalah faktor krusial dalam keberhasilan produk.

Prasetyo juga menjelaskan bahwa pengembangan produk harus dimulai dengan dasar yang kuat, yaitu data yang akurat dan terpercaya. Menurutnya, jika data yang digunakan tidak valid, maka strategi dan prediksi yang dihasilkan pun bisa salah, yang pada akhirnya merugikan bisnis. Oleh karena itu, akurasi data harus menjadi fondasi utama dalam inovasi berbasis teknologi. Selain itu, jaringan profesional yang baik sangat diperlukan karena bisa berperan sebagai mentor, validator, dan bahkan mitra dalam pengembangan bisnis.

Salah satu poin utama yang disoroti Prasetyo adalah pentingnya menjaga pertumbuhan bisnis dengan strategi yang tepat. Ia merekomendasikan penggunaan pendekatan Five Forces Porter untuk menganalisis persaingan dan mengelola risiko bisnis. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat tumbuh stabil dan tetap bertahan dalam persaingan pasar yang semakin kompetitif.

Kegiatan ini berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), serta 17 (Kemitraan untuk Tujuan). Kolaborasi antara akademisi dan industri menjadi salah satu faktor penting dalam menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

FMIPA UGM Ajak Mahasiswa Berinovasi Melalui Lomba My Thesis in 3 Minutes

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menggelar babak final Lomba My Thesis in 3 Minutes pada Sabtu, 19 Oktober 2024, bertempat di Ruang Diskusi Perpustakaan FMIPA UGM. Lomba ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM dan bertujuan untuk mendorong mahasiswa menyebarluaskan hasil riset, meningkatkan public speaking, serta menciptakan kolaborasi dan inovasi dalam penyampaian informasi riset. Babak final ini diikuti oleh lima finalis dari jenjang sarjana dan lima finalis dari jenjang pascasarjana.

“Menulis dan presentasi yang panjang itu mudah, tetapi menulis dan presentasi yang pendek itu sulit sekali, sangat challenging,” ungkap Andian Ari Anggraeni, wisudawan dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM, salah satu finalis Lomba My Thesis in 3 Minutes. Dengan tesisnya tentang pengganti lemak pada kukis, Andian berhasil meraih Juara 3 kategori pascasarjana.

“Lombanya luar biasa dan menjadi pengalaman baru bagi saya di tahun ini. Saya sempat merasa nervous juga,” papar Luqmanul Hakim, peraih juara 1 Lomba My Thesis in 3 Minutes kategori sarjana. Setiap finalis, termasuk Luqmanul, melakukan presentasi selama tiga menit di hadapan dewan juri yang terdiri dari Muhamad Darwis Umar, S.Si., M.Si., Ph.D., Zandy Yudha Perwira, S.Si., M.Cs., Atina Husnaqilati, S.Si., M.Sc., dan Dr.rer.nat. Niko Prasetyo, S.Si., M.Sc. Selanjutnya, para juri akan bertanya dalam sesi tanya jawab yang berlangsung selama dua menit.

Setelah seluruh presentasi selesai, hasil lomba diumumkan di panggung utama MIPA EXPO. Pada kategori sarjana, Luqmanul Hakim keluar sebagai Juara 1, disusul Bernike Hernita Sofiana sebagai Juara 2, dan Christina Agustin Raphonhita Simbolon sebagai Juara 3. Untuk kategori pascasarjana, Zurnansyah berhasil menjadi Juara 1, diikuti Tegar Asanda Ghifari sebagai Juara 2, dan Andian Ari Anggraeni di posisi Juara 3.

Lomba My Thesis in 3 Minutes merupakan cerminan dari SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan adanya dorongan terhadap peningkatan kualitas pendidikan melalui promosi hasil riset mahasiswa. Selain itu, lomba ini juga menunjukkan penerapan SDGs poin 9 dan 11, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan. Hal ini ditunjukkan melalui berbagai inovasi mahasiswa melalui hasil riset masing-masing yang berpotensi untuk memperbaiki kondisi kota. Terakhir, lomba ini juga menunjukkan penerapan SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, karena telah menciptakan peluang kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, dan praktisi di berbagai bidang.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto, Danedra Azriel R
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

CEO PT. Waleta Asia Jaya Berbagi Tantangan dan Peluang Bisnis Sarang Burung Walet di Jogja Innovator Summit 2024

Pada sesi Industry Perspective di Jogja Innovator Summit 2024 yang diselenggarakan di FMIPA UGM, Djoko Hartyanto, CEO PT. Waleta Asia Jaya, mengangkat topik seputar tantangan dan peluang dalam industri sarang burung walet. Meski industri ini hampir 100% berorientasi ekspor, Djoko mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah tantangan besar yang harus dihadapi, seperti food fraud dan risiko keamanan pangan. Salah satu isu utama yang disoroti adalah adanya kontaminasi zat berbahaya, seperti aluminium, yang dapat mengurangi kualitas sarang burung walet, terutama bagi konsumen rentan seperti ibu hamil. Djoko menegaskan bahwa keamanan pangan harus menjadi prioritas utama dalam menjaga kelangsungan industri ini.

Di sisi lain, inovasi teknologi menawarkan banyak peluang bagi bisnis sarang burung walet. PT. Waleta, misalnya, telah menerapkan sistem pengelolaan data yang lebih efisien, menggantikan proses manual yang rentan terhadap kesalahan dengan sistem otomatis berbasis machine learning dan AI (Artificial Intelligence). Djoko menjelaskan bahwa transformasi digital ini memungkinkan PT. Waleta untuk beradaptasi lebih cepat dengan kebutuhan pasar, meningkatkan produktivitas, serta menjaga kualitas produk secara konsisten.

Namun, Djoko juga menyoroti ancaman kebijakan ekspor yang mengharuskan sarang burung walet diekspor dalam bentuk mentah. Ia memperingatkan bahwa hal ini dapat merusak potensi industri domestik dan menyarankan agar pelaku industri memahami pentingnya keberlanjutan bisnis, termasuk dalam hal menjaga kualitas produk seperti kadar air yang sesuai dengan standar internasional.

Sesi ini menegaskan bahwa dalam bisnis sarang burung walet, keberanian untuk berinovasi harus diiringi dengan pemahaman mendalam tentang industri dan tantangan yang dihadapi. Kegiatan ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), serta 17 (Kemitraan untuk Tujuan), yang memastikan kolaborasi antara industri dan akademisi terus berkembang untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Transformasi Kolaborasi Inovasi Universitas Menjadi Solusi Pengembangan Bisnis dalam Jogja Innovator Summit 2024

Sebagai bagian dari Jogja Innovator Summit 2024, sesi Industry Perspective dengan tema “Transforming University Innovation into Marketable Solutions” diadakan pada 19 Oktober 2024 di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM. Sesi ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara akademisi dan industri dalam menciptakan solusi bisnis yang praktis melalui inovasi teknologi. Djoko Hartyanto, CEO PT Waleta Asia Jaya, hadir sebagai pembicara utama dan berbagi pengalamannya mengenai transformasi digital di industri sarang burung walet.

Djoko menjelaskan bahwa inovasi tidak hanya tentang penerapan teknologi canggih, tetapi harus dimulai dari dasar, yaitu dengan membangun kualitas data yang baik. Di PT Waleta, langkah pertama menuju efisiensi adalah mengalihkan pencatatan manual menjadi sistem digital. Dengan data yang jujur dan akurat, perusahaan kemudian membangun dashboard otomatis untuk memantau dan menganalisis bisnis secara real-time. Proses ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat, sehingga mendorong kemajuan bisnis secara signifikan.

Selain itu, Djoko menyoroti pentingnya kolaborasi dengan universitas, seperti FMIPA UGM, dalam pengembangan inovasi di perusahaannya. Ia menjelaskan bagaimana kerjasama dengan FMIPA UGM dalam pengembangan machine learning untuk otomatisasi proses di pabrik menghadapi tantangan pada awalnya. Namun, setelah satu tahun, kerjasama tersebut berhasil menemukan solusi berbasis AI (Artificial Intelligence) yang mampu mempercepat digitalisasi dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

Sesi ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara akademisi dan industri dapat mengubah inovasi universitas menjadi solusi nyata yang bermanfaat bagi pasar, memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi. Kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), dan 17 (Kemitraan untuk Tujuan).

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Hadirkan Robotika Sumo dan Soccer sebagai Inovasi dan Teknologi Modern di Gelaran MIPA EXPO Hari Keempat

Pameran MIPA EXPO hari ke-4 semakin meriah dengan penampilan dan workshop dari berbagai departemen, termasuk tim ERC (Electronic Robotics Club) yang memamerkan inovasi robotika mereka kepada pengunjung pada Sabtu, 19 Oktober 2024. Mengusung tema Sustainable Innovation for Global Impact, tim ERC menampilkan dua jenis robot unggulan, yaitu robot sumo dan robot soccer, sebagai bagian dari acara MIPA EXPO.

Kedua robot ini dirancang khusus untuk berkompetisi di bidang robotika, dengan fokus pada kekuatan fisik dan kecerdasan buatan untuk mengendalikan pergerakan. Robot sumo dirancang untuk mendorong lawan keluar dari arena, sementara robot soccer berlomba mencetak gol ke gawang lawan dalam pertandingan di lintasan.

“Robot sumo kami didesain kokoh dan kuat, dengan berat mencapai 3 kg,” jelas Akbar, perwakilan Tim ERC UGM. “Ditenagai oleh motor berdaya tinggi, robot ini mampu mendorong beban hingga 15 kg, menjadikannya lawan yang tangguh di arena pertandingan.”

Robot soccer yang dipamerkan juga menarik perhatian pengunjung. Robot ini dilengkapi dengan roda dan dirancang untuk bergerak cepat di lintasan, dengan tujuan mencetak gol ke gawang lawan. Biasanya, dua robot akan bertanding di satu lintasan, bersaing untuk mencetak gol sebanyak mungkin. Kompetisi ini menguji kemampuan robot dalam bergerak, berkoordinasi, dan menendang bola dengan akurasi.

ERC berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi robotika melalui berbagai kompetisi dan pameran seperti MIPA EXPO. Workshop ini tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan inovasi mereka, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat untuk lebih mengenal perkembangan robotika. Dengan sensor, aktuator, dan sistem penggerak canggih, robot-robot yang dipamerkan oleh ERC menunjukkan betapa pesatnya teknologi robotika saat ini.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui talk show inovasi mahasiswa Fakultas MIPA, SDGs poin 9 yaitu akses internet dan teknologi melalui tema MIPA EXPO Sustainable Innovation for Global Impact, SDGs poin 11 yaitu komunitas science inovasi robotika yang dikembangkan di Fakultas MIPA, dan SDGs poin 17 kemitraan global dengan memperluas jejaring dengan SMA se Indonesia.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More
Translate