Search
Search
Search

SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan

Kolaborasi HPU FMIPA UGM dan Hear Me MIPA sebagai Langkah Strategis Tangani Kesehatan Mental Mahasiswa

Pada 18 November 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) mengadakan acara penting di Auditorium Lantai 1 untuk membahas sinergi antara Health Promoting University (HPU) FMIPA UGM dan Hear Me MIPA (HMM). Acara ini bertujuan memperkuat kolaborasi dalam menangani isu kesehatan mental mahasiswa melalui program inovatif peer counselor.

Program peer counselor dirancang sebagai platform bagi mahasiswa untuk berbagi masalah pribadi melalui sesi curhat dengan konselor sebaya yang telah dilatih secara profesional. Pendekatan ini mengedepankan keterampilan mendengarkan aktif, empati, dan pemecahan masalah, guna menciptakan lingkungan kampus yang lebih mendukung kesehatan mental. “Permasalahan mahasiswa sering kali sulit diidentifikasi karena setiap individu memiliki akar masalah yang berbeda. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam memahami masing-masing individu,” ujar Kayla Paraditha, mahasiswa Kimia.

Realisasi program ini akan dilakukan melalui dua metode, yaitu secara tatap muka dan daring menggunakan aplikasi WhatsApp Business. Untuk mempermudah akses, FMIPA UGM akan menyediakan fasilitas QR Code di lokasi-lokasi strategis. Konselor akan mendapatkan pelatihan khusus dari HPU yang didampingi pelatih profesional agar dapat memberikan layanan optimal.

“Saya apresiasi kinerja Hear Me MIPA dalam memberikan inisiatif peer counselor. HPU FMIPA UGM akan mendukung sepenuhnya kegiatan ini, dengan memastikan program-program terkait kesehatan mental lebih terarah dan efektif bagi mahasiswa,” ungkap Dr. Dra. Chotimah, M.S., Ketua HPU FMIPA UGM.

Program ini dijadwalkan diluncurkan sebelum pekan Ujian Akhir Semester (UAS), sebagai langkah konkret mendukung kesehatan mental mahasiswa. Inisiatif ini juga selaras dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu SDG 3 (Good Health and Well-being), melalui diskusi interaktif terkait kesehatan mental. Selain itu, SDG 4 (Quality Education), dengan menciptakan program pendidikan kesehatan mental berbasis kampus. Lalu, SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), dengan meningkatkan kesadaran kesehatan mental di komunitas kampus.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Geofisika UGM Kenalkan Inovasi Geoteknik melalui Pengembangan Beachrock Buatan untuk Infrastruktur Pesisir

Teknologi geoteknik terus mengalami kemajuan, salah satunya melalui pengembangan beachrock buatan sebagai solusi inovatif dalam memperkuat infrastruktur pesisir dan mitigasi bencana. Dalam kegiatan bulanan Ikatan Alumni Geofisika Universitas Gadjah Mada (UGM) bertajuk “A Feasibility Investigation for Developing Artificial Beachrocks, Dr. Eng. Lutfian Rusdi Daryono dan Dr. Eng. Muhammad Akmal Putera memaparkan berbagai teknik geoteknik modern yang relevan untuk kebutuhan ini.

Dr. Lutfian menjelaskan bahwa beachrock alami terbentuk di pesisir melalui proses sementasi mineral. “Tujuan kami adalah meniru proses alami ini secara buatan untuk menciptakan struktur kuat, terutama di wilayah rawan bencana seperti gempa atau tsunami,” ungkapnya.

Salah satu teknik yang diulas adalah depth cement mixing, yakni metode penyuntikan campuran semen hingga kedalaman tertentu untuk memperkuat lapisan tanah. Teknologi ini memungkinkan penguatan tanah hingga kedalaman 30 meter dengan diameter penguatan mencapai 2,5 meter. Dr. Akmal menekankan efektivitas teknik ini dalam menopang bangunan besar di wilayah pesisir.

Selain itu, teknik chemical grouting juga menjadi perhatian. Teknologi ini menggunakan campuran semen, air, dan natrium silikat untuk menciptakan kepadatan tanah yang dapat disesuaikan. Teknologi ini dapat diaplikasikan tidak hanya di pesisir, tetapi juga di kawasan tambang dan lereng. “Untuk lereng kecil, kami cukup menggunakan short grid, sedangkan untuk lereng besar digunakan teknik nailing atau anchoring. Nailing efektif hingga kedalaman 5 meter, sementara anchoring mampu menjangkau kedalaman yang lebih besar,” jelas Dr. Akmal.

Aspek lingkungan turut menjadi bagian penting inovasi ini. Metode penghijauan seperti penggunaan serat kelapa anyaman dan penyemprotan biji tanaman mendukung keberlanjutan ekosistem pesisir dan darat. Langkah ini tidak hanya memperkuat infrastruktur, tetapi juga memperbaiki kualitas lingkungan.

Pengembangan teknologi beachrock buatan sejalan dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs). SDG 9 mendukung inovasi teknologi untuk pengembangan infrastruktur tangguh di wilayah pesisir. SDG 11 mencakup penciptaan kota berkelanjutan melalui penguatan struktur tanah dan bangunan untuk menciptakan kota yang lebih aman. SDG 15 mendukung perlindungan ekosistem darat melalui penghijauan tambang dan lereng menggunakan teknologi ramah lingkungan seperti serat kelapa dan biji tanaman.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Dukung Kualitas Kesehatan Civitas Akademika, FMIPA UGM Luncurkan Meja Pingpong Hibah dari Para Alumni KAMIPAGAMA

Civitas akademika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) mengadakan perayaan peluncuran meja pingpong hibah dari alumni yang tergabung dalam Keluarga Alumni FMIPA Gadjah Mada (KAMIPAGAMA) pada 18 November 2024. Acara ini bertujuan mendukung aktivitas fisik sebagai upaya meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani bagi dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa FMIPA UGM.

Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., selaku perwakilan KAMIPAGAMA, menyampaikan apresiasinya atas kesempatan berkontribusi. “Kami menerima amanah dari para alumni untuk menyediakan fasilitas olahraga yang memadai. Mengingat sebagian fasilitas lama sudah tidak layak, hibah ini bertujuan mendukung misi fakultas dalam mempromosikan kesehatan jasmani dan rohani,” ungkapnya. Selain meja pingpong, KAMIPAGAMA juga menyertakan perlengkapan tambahan berupa bet dan bola pingpong untuk mendukung kegiatan olahraga tersebut.

Di sisi lain, Dr. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., mewakili pihak FMIPA UGM, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan alumni. “Fasilitas ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk lebih aktif bergerak dan berolahraga. Mahasiswa diharapkan terinspirasi untuk menjalani pola hidup sehat sebagai bagian dari rutinitas akademik mereka,” ujarnya.

Meja pingpong yang dihibahkan ini direncanakan untuk dimanfaatkan secara rutin melalui jadwal latihan yang akan diagendakan oleh fakultas. Keberadaan fasilitas ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan tenaga kependidikan untuk mengisi waktu luang dengan aktivitas fisik di sela-sela kesibukan akademik. Hibah ini juga menjadi bentuk apresiasi atas keberhasilan FMIPA UGM meraih juara pertama dalam turnamen pingpong pada perayaan Dies Natalis UGM tahun ini.

Inisiatif ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 mengenai kesehatan yang baik dan kesejahteraan, serta SDG 11 yang mendukung terwujudnya komunitas yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan adanya fasilitas olahraga ini, FMIPA UGM berkontribusi dalam menciptakan lingkungan akademik yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh civitas akademika.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Anugrah Yuwan Atmadja
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa S-3 Kimia UGM Kembangkan Teknologi Sensor dari Transformasi Limbah Plastik melalui Karbon Dot

Masalah lingkungan akibat penumpukan plastik kian menjadi perhatian karena sampai saat ini belum ada solusi konkret untuk pengelolaan sampah plastik. Plastik sendiri mengandung karbon dalam jumlah besar, mencapai 84%. Namun, masih sedikit yang mengetahui bahwa kandungan karbon pada plastik berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan material karbon dot.

Melalui penelitian yang dilakukan dalam Program S-3 Kimia Universitas Gadjah Mada, Ratih Lestari berhasil mengembangkan penelitian tentang karbon dot untuk pemanfaatan sampah plastik dalam bidang sensor dan fotokatalis, dengan tujuan mengubah limbah plastik menjadi material yang memiliki nilai tambah.

“Untuk saat ini, hasil penelitian masih dalam tahap riset dan belum diaplikasikan ke masyarakat. Harapan ke depan tentu ada, tetapi dibutuhkan penelitian lebih lanjut,” ujar Ratih Lestari.

Penelitian ini menghasilkan material karbon dot yang bisa digunakan untuk aplikasi sensor ion logam dan fotokatalis dalam reaksi oksidasi. Rencananya, alat sensor kit berbasis karbon dot akan dibuat untuk mendeteksi ion logam Fe3+.  Dalam wawancara secara daring, Ratih mengungkapkan bahwa salah satu kendala dalam riset ini adalah keterbatasan instrumen di Universitas Gadjah Mada.

“Penelitian saya sempat mengalami kendala karena keterbatasan instrumen. Oleh karena itu, saya melakukan kolaborasi penelitian di Hokkaido University, di mana tersedia instrumen untuk real-time analysis gas chromatography yang belum ada di Indonesia,” jelas Ratih.

Selama di Hokkaido University, Ratih harus mengoperasikan instrumen secara mandiri dengan bantuan bimbingan teknis. Kendala bahasa juga sempat dirasakan, mengingat laboratorium di Hokkaido University didominasi oleh peneliti Jepang dan Tiongkok. Meski demikian, berbagai tantangan ini membuahkan hasil yang signifikan, yaitu optimalisasi reaksi oksidasi (termasuk pengaturan waktu, pelarut, dan massa fotokatalis) serta karakterisasi material menggunakan teknik HRTEM (High-Resolution Transmission Electron Microscopy), spektroskopi Raman, dan XPS (X-ray Photoelectron Spectroscopy).

Perjuangan Ratih dalam penelitian ini mencerminkan komitmen Fakultas MIPA UGM dalam mendukung pendidikan berkualitas bagi mahasiswanya melalui penyediaan fasilitas dan dukungan yang berkelanjutan, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. SDGS poin 9 upaya ini mendukung pengembangan teknologi inovatif dengan menciptakan karbon dot dari limbah plastik yang berpotensi mendukung sektor industri dalam menyediakan solusi berkelanjutan untuk limbah, SDGS poin 11 melalui enelitian ini turut membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mendukung kota yang berkelanjutan dengan mengurangi limbah plastik melalui teknologi sensor dan fotokatalis dan SDGS poin 13 yaitu pengelolaan limbah plastik dapat mengurangi jejak karbon dan emisi yang dihasilkan dari pembuangan dan pembakaran plastik, sehingga turut mengurangi dampak negatif terhadap perubahan iklim.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Ratih Lestari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Senam Bersama dan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) sebagai Upaya FMIPA UGM dalam Mewujudkan Civitas Akademika yang Sehat, Bugar, dan Sejahtera

Pada 9 November 2024, civitas akademika FMIPA UGM mengikuti kegiatan Senam Bersama dan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU). Acara ini bertujuan menunjang kesehatan dan kesejahteraan warga FMIPA UGM. Kegiatan senam dimulai pukul 7 pagi di Selasar Auditorium FMIPA UGM dan diikuti dengan antusias oleh berbagai peserta.

“Seru sekali pagi-pagi sudah bisa ikut senam, rasanya segar dan menyehatkan,” ungkap Karima dari Taiwan Center dan Endar, laboran fisika sekaligus staf Taiwan Center.

Senam berlangsung sekitar satu jam dan berakhir pada pukul delapan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan menyeluruh melalui POSBINDU, yang mencakup cek gula darah, asam urat, tekanan darah, kolesterol, berat badan, dan tinggi badan. Kegiatan ini terbuka untuk dosen, tendik, dan mahasiswa FMIPA UGM. Sebanyak 70 orang terlibat dalam pemeriksaan kesehatan rutin ini.

Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan beberapa temuan penting. Dua peserta memiliki kadar gula darah mendekati ambang atas, bahkan melebihi 190. Pemeriksaan asam urat menunjukkan tiga mahasiswa laki-laki, satu dosen, dan tiga tendik dengan kadar tinggi. Sebanyak enam tendik dan sepuluh mahasiswa terdeteksi memiliki kadar kolesterol tinggi di atas 200. Tekanan darah pun ditemukan fluktuatif, dengan catatan tertinggi mencapai 174 pada seorang perempuan, sementara lima mahasiswa lainnya juga menunjukkan tekanan darah tinggi.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen FMIPA UGM terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan, dengan memprioritaskan pemeriksaan kesehatan dan aktivitas fisik untuk mendukung kesejahteraan civitas akademika. Selain itu, upaya ini juga mendukung SDGs nomor 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan mengintegrasikan kesadaran akan pentingnya kesehatan dalam lingkungan pendidikan. Inisiatif ini selaras dengan SDGs nomor 11, yaitu Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, melalui dorongan untuk pola hidup sehat serta terciptanya lingkungan kampus yang mendukung kesehatan fisik dan mental.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Meninjau Conference Overview Jogja Innovator Summit 2024 dalam Hilirisasi Inovasi Kolaborasi FMIPA UGM dan Industri

Jogja Innovation Summit 2024 yang digelar pada 19 Oktober di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM, menjadi bagian dari rangkaian acara MIPA EXPO. Acara ini bertujuan untuk mendorong inovasi melalui kolaborasi antara FMIPA UGM dan industri, dengan fokus pada pengembangan hilirisasi di berbagai bidang ilmu, termasuk matematika, ilmu komputer, elektronika, fisika, hingga geofisika.

Uha Isnaini, S.Si., M.Sc., Ph.D., selaku Direktur Pengembangan Inovasi Matematika, Statistika, dan Aktuaria, menekankan pentingnya peran matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dalam paparannya, ia menggarisbawahi bahwa matematika hadir di hampir setiap aspek kehidupan, dari teknologi hingga ekonomi. Beliau juga menyampaikan bahwa sinkronisasi antara universitas dan industri sangat diperlukan untuk penerapan matematika yang lebih efektif dan relevan di dunia nyata. Bapak Uha berharap bahwa acara ini dapat mempersempit kesenjangan antara akademisi di FMIPA UGM dan dunia industri, sehingga menciptakan ekosistem inovasi yang kuat dan berkelanjutan.

Di bidang ilmu komputer dan elektronika, Arif Nurwidyantoro, S.Kom., M.Cs., Ph.D., Direktur Pengembangan Inovasi Ilmu Komputer, Elektronika, dan Instrumentasi, mengungkapkan bahwa dosen dan mahasiswa FMIPA UGM telah menghasilkan berbagai inovasi penting. Beberapa inovasi unggulan termasuk kecerdasan buatan (AI) untuk deteksi penyakit, serta teknologi robotik dan kluster komputer berdaya rendah.  Beliau menekankan bahwa potensi inovasi di bidang ini sangat besar, dengan aplikasi yang relevan untuk sektor kesehatan, pertanian, dan industri lainnya.

Moh. Adhib Ulil Absor, S.Si., M.Sc., Ph.D., Direktur Pengembangan Inovasi Fisika dan Geofisika, menyampaikan bahwa kelompok keahlian di bidang fisika dan geofisika akan melakukan pemetaan produk inovasi yang dihasilkan oleh dosen dan mahasiswa. Rencana ini bertujuan untuk mendirikan spin-off perusahaan dari FMIPA. Dengan dukungan akselerator Volantis, pengembangan startup ini akan lebih terarah, menciptakan ekosistem yang mendukung riset-riset inovatif agar bisa berkembang lebih jauh.

Melalui Jogja Innovation Summit 2024, para pembicara berharap mahasiswa dan peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk berkolaborasi dan mendukung pengembangan inovasi yang berkelanjutan. Acara ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, 8, 9, 11, dan 17, yang mendorong pendidikan berkualitas, pekerjaan layak, inovasi dan infrastruktur, kota berkelanjutan, serta kemitraan untuk tujuan pembangunan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kulik Strategi Kilat Menciptakan Produk Unggul: Rahasia Kecepatan Adopsi di Industri Digital dalam Jogja Innovator Summit 2024

Pada 19 Oktober 2024, dalam rangkaian acara MIPA EXPO 2024 melalui Jogja Innovator Summit 2024, Prasetyo Raharjo, Senior Manager Digital Platform & Digital Service Telkom Corp, membagikan wawasan bisnis dengan tema “How to Create Products That are Widely Adopted in Industry” di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM. Dalam pemaparannya, Prasetyo menekankan bahwa kunci sukses dalam bisnis adalah bagaimana produk dapat diadopsi secara luas oleh industri. Untuk mencapai hal tersebut, inovasi harus selaras dengan kebutuhan bisnis, dan fokus utama harus pada proses adopsi cepat melalui siklus learn, build, measure. Kecepatan iterasi, kemitraan yang efektif, serta pemahaman mendalam tentang kebutuhan pelanggan adalah faktor krusial dalam keberhasilan produk.

Prasetyo juga menjelaskan bahwa pengembangan produk harus dimulai dengan dasar yang kuat, yaitu data yang akurat dan terpercaya. Menurutnya, jika data yang digunakan tidak valid, maka strategi dan prediksi yang dihasilkan pun bisa salah, yang pada akhirnya merugikan bisnis. Oleh karena itu, akurasi data harus menjadi fondasi utama dalam inovasi berbasis teknologi. Selain itu, jaringan profesional yang baik sangat diperlukan karena bisa berperan sebagai mentor, validator, dan bahkan mitra dalam pengembangan bisnis.

Salah satu poin utama yang disoroti Prasetyo adalah pentingnya menjaga pertumbuhan bisnis dengan strategi yang tepat. Ia merekomendasikan penggunaan pendekatan Five Forces Porter untuk menganalisis persaingan dan mengelola risiko bisnis. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat tumbuh stabil dan tetap bertahan dalam persaingan pasar yang semakin kompetitif.

Kegiatan ini berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), serta 17 (Kemitraan untuk Tujuan). Kolaborasi antara akademisi dan industri menjadi salah satu faktor penting dalam menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

FMIPA UGM Ajak Mahasiswa Berinovasi Melalui Lomba My Thesis in 3 Minutes

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menggelar babak final Lomba My Thesis in 3 Minutes pada Sabtu, 19 Oktober 2024, bertempat di Ruang Diskusi Perpustakaan FMIPA UGM. Lomba ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM dan bertujuan untuk mendorong mahasiswa menyebarluaskan hasil riset, meningkatkan public speaking, serta menciptakan kolaborasi dan inovasi dalam penyampaian informasi riset. Babak final ini diikuti oleh lima finalis dari jenjang sarjana dan lima finalis dari jenjang pascasarjana.

“Menulis dan presentasi yang panjang itu mudah, tetapi menulis dan presentasi yang pendek itu sulit sekali, sangat challenging,” ungkap Andian Ari Anggraeni, wisudawan dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM, salah satu finalis Lomba My Thesis in 3 Minutes. Dengan tesisnya tentang pengganti lemak pada kukis, Andian berhasil meraih Juara 3 kategori pascasarjana.

“Lombanya luar biasa dan menjadi pengalaman baru bagi saya di tahun ini. Saya sempat merasa nervous juga,” papar Luqmanul Hakim, peraih juara 1 Lomba My Thesis in 3 Minutes kategori sarjana. Setiap finalis, termasuk Luqmanul, melakukan presentasi selama tiga menit di hadapan dewan juri yang terdiri dari Muhamad Darwis Umar, S.Si., M.Si., Ph.D., Zandy Yudha Perwira, S.Si., M.Cs., Atina Husnaqilati, S.Si., M.Sc., dan Dr.rer.nat. Niko Prasetyo, S.Si., M.Sc. Selanjutnya, para juri akan bertanya dalam sesi tanya jawab yang berlangsung selama dua menit.

Setelah seluruh presentasi selesai, hasil lomba diumumkan di panggung utama MIPA EXPO. Pada kategori sarjana, Luqmanul Hakim keluar sebagai Juara 1, disusul Bernike Hernita Sofiana sebagai Juara 2, dan Christina Agustin Raphonhita Simbolon sebagai Juara 3. Untuk kategori pascasarjana, Zurnansyah berhasil menjadi Juara 1, diikuti Tegar Asanda Ghifari sebagai Juara 2, dan Andian Ari Anggraeni di posisi Juara 3.

Lomba My Thesis in 3 Minutes merupakan cerminan dari SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan adanya dorongan terhadap peningkatan kualitas pendidikan melalui promosi hasil riset mahasiswa. Selain itu, lomba ini juga menunjukkan penerapan SDGs poin 9 dan 11, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan. Hal ini ditunjukkan melalui berbagai inovasi mahasiswa melalui hasil riset masing-masing yang berpotensi untuk memperbaiki kondisi kota. Terakhir, lomba ini juga menunjukkan penerapan SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, karena telah menciptakan peluang kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, dan praktisi di berbagai bidang.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto, Danedra Azriel R
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kolaborasi HPU FMIPA UGM dan Hear Me MIPA sebagai Langkah Strategis Tangani Kesehatan Mental Mahasiswa

Pada 18 November 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) mengadakan acara penting di Auditorium Lantai 1 untuk membahas sinergi antara Health Promoting University (HPU) FMIPA UGM dan Hear Me MIPA (HMM). Acara ini bertujuan memperkuat kolaborasi dalam menangani isu kesehatan mental mahasiswa melalui program inovatif peer counselor.

Program peer counselor dirancang sebagai platform bagi mahasiswa untuk berbagi masalah pribadi melalui sesi curhat dengan konselor sebaya yang telah dilatih secara profesional. Pendekatan ini mengedepankan keterampilan mendengarkan aktif, empati, dan pemecahan masalah, guna menciptakan lingkungan kampus yang lebih mendukung kesehatan mental. “Permasalahan mahasiswa sering kali sulit diidentifikasi karena setiap individu memiliki akar masalah yang berbeda. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam memahami masing-masing individu,” ujar Kayla Paraditha, mahasiswa Kimia.

Realisasi program ini akan dilakukan melalui dua metode, yaitu secara tatap muka dan daring menggunakan aplikasi WhatsApp Business. Untuk mempermudah akses, FMIPA UGM akan menyediakan fasilitas QR Code di lokasi-lokasi strategis. Konselor akan mendapatkan pelatihan khusus dari HPU yang didampingi pelatih profesional agar dapat memberikan layanan optimal.

“Saya apresiasi kinerja Hear Me MIPA dalam memberikan inisiatif peer counselor. HPU FMIPA UGM akan mendukung sepenuhnya kegiatan ini, dengan memastikan program-program terkait kesehatan mental lebih terarah dan efektif bagi mahasiswa,” ungkap Dr. Dra. Chotimah, M.S., Ketua HPU FMIPA UGM.

Program ini dijadwalkan diluncurkan sebelum pekan Ujian Akhir Semester (UAS), sebagai langkah konkret mendukung kesehatan mental mahasiswa. Inisiatif ini juga selaras dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu SDG 3 (Good Health and Well-being), melalui diskusi interaktif terkait kesehatan mental. Selain itu, SDG 4 (Quality Education), dengan menciptakan program pendidikan kesehatan mental berbasis kampus. Lalu, SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), dengan meningkatkan kesadaran kesehatan mental di komunitas kampus.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Geofisika UGM Kenalkan Inovasi Geoteknik melalui Pengembangan Beachrock Buatan untuk Infrastruktur Pesisir

Teknologi geoteknik terus mengalami kemajuan, salah satunya melalui pengembangan beachrock buatan sebagai solusi inovatif dalam memperkuat infrastruktur pesisir dan mitigasi bencana. Dalam kegiatan bulanan Ikatan Alumni Geofisika Universitas Gadjah Mada (UGM) bertajuk “A Feasibility Investigation for Developing Artificial Beachrocks, Dr. Eng. Lutfian Rusdi Daryono dan Dr. Eng. Muhammad Akmal Putera memaparkan berbagai teknik geoteknik modern yang relevan untuk kebutuhan ini.

Dr. Lutfian menjelaskan bahwa beachrock alami terbentuk di pesisir melalui proses sementasi mineral. “Tujuan kami adalah meniru proses alami ini secara buatan untuk menciptakan struktur kuat, terutama di wilayah rawan bencana seperti gempa atau tsunami,” ungkapnya.

Salah satu teknik yang diulas adalah depth cement mixing, yakni metode penyuntikan campuran semen hingga kedalaman tertentu untuk memperkuat lapisan tanah. Teknologi ini memungkinkan penguatan tanah hingga kedalaman 30 meter dengan diameter penguatan mencapai 2,5 meter. Dr. Akmal menekankan efektivitas teknik ini dalam menopang bangunan besar di wilayah pesisir.

Selain itu, teknik chemical grouting juga menjadi perhatian. Teknologi ini menggunakan campuran semen, air, dan natrium silikat untuk menciptakan kepadatan tanah yang dapat disesuaikan. Teknologi ini dapat diaplikasikan tidak hanya di pesisir, tetapi juga di kawasan tambang dan lereng. “Untuk lereng kecil, kami cukup menggunakan short grid, sedangkan untuk lereng besar digunakan teknik nailing atau anchoring. Nailing efektif hingga kedalaman 5 meter, sementara anchoring mampu menjangkau kedalaman yang lebih besar,” jelas Dr. Akmal.

Aspek lingkungan turut menjadi bagian penting inovasi ini. Metode penghijauan seperti penggunaan serat kelapa anyaman dan penyemprotan biji tanaman mendukung keberlanjutan ekosistem pesisir dan darat. Langkah ini tidak hanya memperkuat infrastruktur, tetapi juga memperbaiki kualitas lingkungan.

Pengembangan teknologi beachrock buatan sejalan dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs). SDG 9 mendukung inovasi teknologi untuk pengembangan infrastruktur tangguh di wilayah pesisir. SDG 11 mencakup penciptaan kota berkelanjutan melalui penguatan struktur tanah dan bangunan untuk menciptakan kota yang lebih aman. SDG 15 mendukung perlindungan ekosistem darat melalui penghijauan tambang dan lereng menggunakan teknologi ramah lingkungan seperti serat kelapa dan biji tanaman.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Dukung Kualitas Kesehatan Civitas Akademika, FMIPA UGM Luncurkan Meja Pingpong Hibah dari Para Alumni KAMIPAGAMA

Civitas akademika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) mengadakan perayaan peluncuran meja pingpong hibah dari alumni yang tergabung dalam Keluarga Alumni FMIPA Gadjah Mada (KAMIPAGAMA) pada 18 November 2024. Acara ini bertujuan mendukung aktivitas fisik sebagai upaya meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani bagi dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa FMIPA UGM.

Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., selaku perwakilan KAMIPAGAMA, menyampaikan apresiasinya atas kesempatan berkontribusi. “Kami menerima amanah dari para alumni untuk menyediakan fasilitas olahraga yang memadai. Mengingat sebagian fasilitas lama sudah tidak layak, hibah ini bertujuan mendukung misi fakultas dalam mempromosikan kesehatan jasmani dan rohani,” ungkapnya. Selain meja pingpong, KAMIPAGAMA juga menyertakan perlengkapan tambahan berupa bet dan bola pingpong untuk mendukung kegiatan olahraga tersebut.

Di sisi lain, Dr. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., mewakili pihak FMIPA UGM, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan alumni. “Fasilitas ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk lebih aktif bergerak dan berolahraga. Mahasiswa diharapkan terinspirasi untuk menjalani pola hidup sehat sebagai bagian dari rutinitas akademik mereka,” ujarnya.

Meja pingpong yang dihibahkan ini direncanakan untuk dimanfaatkan secara rutin melalui jadwal latihan yang akan diagendakan oleh fakultas. Keberadaan fasilitas ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan tenaga kependidikan untuk mengisi waktu luang dengan aktivitas fisik di sela-sela kesibukan akademik. Hibah ini juga menjadi bentuk apresiasi atas keberhasilan FMIPA UGM meraih juara pertama dalam turnamen pingpong pada perayaan Dies Natalis UGM tahun ini.

Inisiatif ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 mengenai kesehatan yang baik dan kesejahteraan, serta SDG 11 yang mendukung terwujudnya komunitas yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan adanya fasilitas olahraga ini, FMIPA UGM berkontribusi dalam menciptakan lingkungan akademik yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh civitas akademika.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Anugrah Yuwan Atmadja
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa S-3 Kimia UGM Kembangkan Teknologi Sensor dari Transformasi Limbah Plastik melalui Karbon Dot

Masalah lingkungan akibat penumpukan plastik kian menjadi perhatian karena sampai saat ini belum ada solusi konkret untuk pengelolaan sampah plastik. Plastik sendiri mengandung karbon dalam jumlah besar, mencapai 84%. Namun, masih sedikit yang mengetahui bahwa kandungan karbon pada plastik berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan material karbon dot.

Melalui penelitian yang dilakukan dalam Program S-3 Kimia Universitas Gadjah Mada, Ratih Lestari berhasil mengembangkan penelitian tentang karbon dot untuk pemanfaatan sampah plastik dalam bidang sensor dan fotokatalis, dengan tujuan mengubah limbah plastik menjadi material yang memiliki nilai tambah.

“Untuk saat ini, hasil penelitian masih dalam tahap riset dan belum diaplikasikan ke masyarakat. Harapan ke depan tentu ada, tetapi dibutuhkan penelitian lebih lanjut,” ujar Ratih Lestari.

Penelitian ini menghasilkan material karbon dot yang bisa digunakan untuk aplikasi sensor ion logam dan fotokatalis dalam reaksi oksidasi. Rencananya, alat sensor kit berbasis karbon dot akan dibuat untuk mendeteksi ion logam Fe3+.  Dalam wawancara secara daring, Ratih mengungkapkan bahwa salah satu kendala dalam riset ini adalah keterbatasan instrumen di Universitas Gadjah Mada.

“Penelitian saya sempat mengalami kendala karena keterbatasan instrumen. Oleh karena itu, saya melakukan kolaborasi penelitian di Hokkaido University, di mana tersedia instrumen untuk real-time analysis gas chromatography yang belum ada di Indonesia,” jelas Ratih.

Selama di Hokkaido University, Ratih harus mengoperasikan instrumen secara mandiri dengan bantuan bimbingan teknis. Kendala bahasa juga sempat dirasakan, mengingat laboratorium di Hokkaido University didominasi oleh peneliti Jepang dan Tiongkok. Meski demikian, berbagai tantangan ini membuahkan hasil yang signifikan, yaitu optimalisasi reaksi oksidasi (termasuk pengaturan waktu, pelarut, dan massa fotokatalis) serta karakterisasi material menggunakan teknik HRTEM (High-Resolution Transmission Electron Microscopy), spektroskopi Raman, dan XPS (X-ray Photoelectron Spectroscopy).

Perjuangan Ratih dalam penelitian ini mencerminkan komitmen Fakultas MIPA UGM dalam mendukung pendidikan berkualitas bagi mahasiswanya melalui penyediaan fasilitas dan dukungan yang berkelanjutan, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. SDGS poin 9 upaya ini mendukung pengembangan teknologi inovatif dengan menciptakan karbon dot dari limbah plastik yang berpotensi mendukung sektor industri dalam menyediakan solusi berkelanjutan untuk limbah, SDGS poin 11 melalui enelitian ini turut membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mendukung kota yang berkelanjutan dengan mengurangi limbah plastik melalui teknologi sensor dan fotokatalis dan SDGS poin 13 yaitu pengelolaan limbah plastik dapat mengurangi jejak karbon dan emisi yang dihasilkan dari pembuangan dan pembakaran plastik, sehingga turut mengurangi dampak negatif terhadap perubahan iklim.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Ratih Lestari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Senam Bersama dan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) sebagai Upaya FMIPA UGM dalam Mewujudkan Civitas Akademika yang Sehat, Bugar, dan Sejahtera

Pada 9 November 2024, civitas akademika FMIPA UGM mengikuti kegiatan Senam Bersama dan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU). Acara ini bertujuan menunjang kesehatan dan kesejahteraan warga FMIPA UGM. Kegiatan senam dimulai pukul 7 pagi di Selasar Auditorium FMIPA UGM dan diikuti dengan antusias oleh berbagai peserta.

“Seru sekali pagi-pagi sudah bisa ikut senam, rasanya segar dan menyehatkan,” ungkap Karima dari Taiwan Center dan Endar, laboran fisika sekaligus staf Taiwan Center.

Senam berlangsung sekitar satu jam dan berakhir pada pukul delapan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan menyeluruh melalui POSBINDU, yang mencakup cek gula darah, asam urat, tekanan darah, kolesterol, berat badan, dan tinggi badan. Kegiatan ini terbuka untuk dosen, tendik, dan mahasiswa FMIPA UGM. Sebanyak 70 orang terlibat dalam pemeriksaan kesehatan rutin ini.

Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan beberapa temuan penting. Dua peserta memiliki kadar gula darah mendekati ambang atas, bahkan melebihi 190. Pemeriksaan asam urat menunjukkan tiga mahasiswa laki-laki, satu dosen, dan tiga tendik dengan kadar tinggi. Sebanyak enam tendik dan sepuluh mahasiswa terdeteksi memiliki kadar kolesterol tinggi di atas 200. Tekanan darah pun ditemukan fluktuatif, dengan catatan tertinggi mencapai 174 pada seorang perempuan, sementara lima mahasiswa lainnya juga menunjukkan tekanan darah tinggi.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen FMIPA UGM terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan, dengan memprioritaskan pemeriksaan kesehatan dan aktivitas fisik untuk mendukung kesejahteraan civitas akademika. Selain itu, upaya ini juga mendukung SDGs nomor 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan mengintegrasikan kesadaran akan pentingnya kesehatan dalam lingkungan pendidikan. Inisiatif ini selaras dengan SDGs nomor 11, yaitu Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, melalui dorongan untuk pola hidup sehat serta terciptanya lingkungan kampus yang mendukung kesehatan fisik dan mental.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Meninjau Conference Overview Jogja Innovator Summit 2024 dalam Hilirisasi Inovasi Kolaborasi FMIPA UGM dan Industri

Jogja Innovation Summit 2024 yang digelar pada 19 Oktober di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM, menjadi bagian dari rangkaian acara MIPA EXPO. Acara ini bertujuan untuk mendorong inovasi melalui kolaborasi antara FMIPA UGM dan industri, dengan fokus pada pengembangan hilirisasi di berbagai bidang ilmu, termasuk matematika, ilmu komputer, elektronika, fisika, hingga geofisika.

Uha Isnaini, S.Si., M.Sc., Ph.D., selaku Direktur Pengembangan Inovasi Matematika, Statistika, dan Aktuaria, menekankan pentingnya peran matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dalam paparannya, ia menggarisbawahi bahwa matematika hadir di hampir setiap aspek kehidupan, dari teknologi hingga ekonomi. Beliau juga menyampaikan bahwa sinkronisasi antara universitas dan industri sangat diperlukan untuk penerapan matematika yang lebih efektif dan relevan di dunia nyata. Bapak Uha berharap bahwa acara ini dapat mempersempit kesenjangan antara akademisi di FMIPA UGM dan dunia industri, sehingga menciptakan ekosistem inovasi yang kuat dan berkelanjutan.

Di bidang ilmu komputer dan elektronika, Arif Nurwidyantoro, S.Kom., M.Cs., Ph.D., Direktur Pengembangan Inovasi Ilmu Komputer, Elektronika, dan Instrumentasi, mengungkapkan bahwa dosen dan mahasiswa FMIPA UGM telah menghasilkan berbagai inovasi penting. Beberapa inovasi unggulan termasuk kecerdasan buatan (AI) untuk deteksi penyakit, serta teknologi robotik dan kluster komputer berdaya rendah.  Beliau menekankan bahwa potensi inovasi di bidang ini sangat besar, dengan aplikasi yang relevan untuk sektor kesehatan, pertanian, dan industri lainnya.

Moh. Adhib Ulil Absor, S.Si., M.Sc., Ph.D., Direktur Pengembangan Inovasi Fisika dan Geofisika, menyampaikan bahwa kelompok keahlian di bidang fisika dan geofisika akan melakukan pemetaan produk inovasi yang dihasilkan oleh dosen dan mahasiswa. Rencana ini bertujuan untuk mendirikan spin-off perusahaan dari FMIPA. Dengan dukungan akselerator Volantis, pengembangan startup ini akan lebih terarah, menciptakan ekosistem yang mendukung riset-riset inovatif agar bisa berkembang lebih jauh.

Melalui Jogja Innovation Summit 2024, para pembicara berharap mahasiswa dan peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk berkolaborasi dan mendukung pengembangan inovasi yang berkelanjutan. Acara ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, 8, 9, 11, dan 17, yang mendorong pendidikan berkualitas, pekerjaan layak, inovasi dan infrastruktur, kota berkelanjutan, serta kemitraan untuk tujuan pembangunan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kulik Strategi Kilat Menciptakan Produk Unggul: Rahasia Kecepatan Adopsi di Industri Digital dalam Jogja Innovator Summit 2024

Pada 19 Oktober 2024, dalam rangkaian acara MIPA EXPO 2024 melalui Jogja Innovator Summit 2024, Prasetyo Raharjo, Senior Manager Digital Platform & Digital Service Telkom Corp, membagikan wawasan bisnis dengan tema “How to Create Products That are Widely Adopted in Industry” di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM. Dalam pemaparannya, Prasetyo menekankan bahwa kunci sukses dalam bisnis adalah bagaimana produk dapat diadopsi secara luas oleh industri. Untuk mencapai hal tersebut, inovasi harus selaras dengan kebutuhan bisnis, dan fokus utama harus pada proses adopsi cepat melalui siklus learn, build, measure. Kecepatan iterasi, kemitraan yang efektif, serta pemahaman mendalam tentang kebutuhan pelanggan adalah faktor krusial dalam keberhasilan produk.

Prasetyo juga menjelaskan bahwa pengembangan produk harus dimulai dengan dasar yang kuat, yaitu data yang akurat dan terpercaya. Menurutnya, jika data yang digunakan tidak valid, maka strategi dan prediksi yang dihasilkan pun bisa salah, yang pada akhirnya merugikan bisnis. Oleh karena itu, akurasi data harus menjadi fondasi utama dalam inovasi berbasis teknologi. Selain itu, jaringan profesional yang baik sangat diperlukan karena bisa berperan sebagai mentor, validator, dan bahkan mitra dalam pengembangan bisnis.

Salah satu poin utama yang disoroti Prasetyo adalah pentingnya menjaga pertumbuhan bisnis dengan strategi yang tepat. Ia merekomendasikan penggunaan pendekatan Five Forces Porter untuk menganalisis persaingan dan mengelola risiko bisnis. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat tumbuh stabil dan tetap bertahan dalam persaingan pasar yang semakin kompetitif.

Kegiatan ini berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), serta 17 (Kemitraan untuk Tujuan). Kolaborasi antara akademisi dan industri menjadi salah satu faktor penting dalam menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

FMIPA UGM Ajak Mahasiswa Berinovasi Melalui Lomba My Thesis in 3 Minutes

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menggelar babak final Lomba My Thesis in 3 Minutes pada Sabtu, 19 Oktober 2024, bertempat di Ruang Diskusi Perpustakaan FMIPA UGM. Lomba ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM dan bertujuan untuk mendorong mahasiswa menyebarluaskan hasil riset, meningkatkan public speaking, serta menciptakan kolaborasi dan inovasi dalam penyampaian informasi riset. Babak final ini diikuti oleh lima finalis dari jenjang sarjana dan lima finalis dari jenjang pascasarjana.

“Menulis dan presentasi yang panjang itu mudah, tetapi menulis dan presentasi yang pendek itu sulit sekali, sangat challenging,” ungkap Andian Ari Anggraeni, wisudawan dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM, salah satu finalis Lomba My Thesis in 3 Minutes. Dengan tesisnya tentang pengganti lemak pada kukis, Andian berhasil meraih Juara 3 kategori pascasarjana.

“Lombanya luar biasa dan menjadi pengalaman baru bagi saya di tahun ini. Saya sempat merasa nervous juga,” papar Luqmanul Hakim, peraih juara 1 Lomba My Thesis in 3 Minutes kategori sarjana. Setiap finalis, termasuk Luqmanul, melakukan presentasi selama tiga menit di hadapan dewan juri yang terdiri dari Muhamad Darwis Umar, S.Si., M.Si., Ph.D., Zandy Yudha Perwira, S.Si., M.Cs., Atina Husnaqilati, S.Si., M.Sc., dan Dr.rer.nat. Niko Prasetyo, S.Si., M.Sc. Selanjutnya, para juri akan bertanya dalam sesi tanya jawab yang berlangsung selama dua menit.

Setelah seluruh presentasi selesai, hasil lomba diumumkan di panggung utama MIPA EXPO. Pada kategori sarjana, Luqmanul Hakim keluar sebagai Juara 1, disusul Bernike Hernita Sofiana sebagai Juara 2, dan Christina Agustin Raphonhita Simbolon sebagai Juara 3. Untuk kategori pascasarjana, Zurnansyah berhasil menjadi Juara 1, diikuti Tegar Asanda Ghifari sebagai Juara 2, dan Andian Ari Anggraeni di posisi Juara 3.

Lomba My Thesis in 3 Minutes merupakan cerminan dari SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan adanya dorongan terhadap peningkatan kualitas pendidikan melalui promosi hasil riset mahasiswa. Selain itu, lomba ini juga menunjukkan penerapan SDGs poin 9 dan 11, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan. Hal ini ditunjukkan melalui berbagai inovasi mahasiswa melalui hasil riset masing-masing yang berpotensi untuk memperbaiki kondisi kota. Terakhir, lomba ini juga menunjukkan penerapan SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, karena telah menciptakan peluang kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, dan praktisi di berbagai bidang.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto, Danedra Azriel R
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More
Translate