Search
Search
Search

SDGs

FMIPA UGM Terima Kunjungan dari Organisasi Riset Penerbangan & Antariksa (BRIN)

FMIPA UGM melalui Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Instrumentasi menerima kunjungan dari Organisasi Riset Penerbangan & Antariksa (BRIN) pada Jumat 23 Agustus 2024 di DIKE UGM. Dalam hal ini, Dr. Wahyudi Hasbi selaku kepala Pusat Riset Teknologi Satelit menghadiri acara tersebut beserta rombongan.

Kunjungan dilakukan untuk memperkuat hubungan serta kerja sama antara FMIPA UGM dengan BRIN di berbagai bidang seperti pendidikan dan riset. Sehubungan tersebut, terdapat rencana kerja sama yang dibuat kedua pihak yang terdiri atas dukungan rancang bangun UGMSat1, beasiswa S2 dan S3 BRIN mengenai riset teknologi satelit dan Antariksa, penawaran program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di lingkungan BRIN, dan penawaran program BARISTA untuk memperoleh bantuan dana riset.

Dari kunjungan yang dilakukan BRIN serta kerja sama yang dibangun oleh FMIPA UGM dengan BRIN melalui DIKE UGM dan Organisasi Riset Penerbangan & Antariksa merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan seperti beasiswa serta peningkatan keterampilan seperti program MBKM. Kemudian, merupakan cerminan dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi dan teknologi dalam riset yang dikerjakan bersama serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui agenda kerja sama yang dibangun.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media DIKE UGM

Read More

FMIPA UGM Ikuti Peningkatan Kompetensi Kesehatan Mental

FMIPA UGM ikuti Peningkatan Kompetensi Kesehatan Mental pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024 di Rumah Sakit Akademik UGM. Kegiatan dihadiri oleh berbagai dosen, pegawai, dan mahasiswa dari masing-masing unit di lingkungan UGM. Dalam hal ini, FMIPA UGM diwakili langsung oleh Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., selaku Dekan FMIPA, Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D., selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan FMIPA UGM, serta perwakilan mahasiswa FMIPA UGM.

“Kami ingin tahu bagaimana cara praktik dan pengetahuan tentang kesehatan mental. Kita coba bagaimana pertolongan pertama ketika terkait dengan pingsan,” papar Prof. Kuwat, selaku Dekan FMIPA UGM usai melaksanakan praktik pertolongan pertama.

Secara umum, kegiatan peningkatan kompetensi terdiri atas pemaparan materi terkait faktor dan gejala kesehatan mental, praktik pertolongan pertama pada kesehatan mental, dan peluncuran buku P3K untuk mahasiswa dan pengelola kampus.

“Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dan perwakilan HPU tahu ke mana dalam meminta pertolongan dan perujukan terhadap upaya atau percobaan bunuh diri. Mahasiswa juga jadi semakin paham akan kesehatan mental serta menghapus stigma negatif pada kesehatan mental,” papar dr. Ade Febrina Lestari, M.Sc., SpA(K). selaku Ketua Tim Peningkatan Kompetensi Kesehatan Mental Mahasiswa dan Ambassador UGM sekaligus Pokja Mental Health HPU UGM.

Dalam hal ini, dr. Ade juga menambahkan bahwa RSA telah menyediakan berbagai fasilitas untuk penanganan percobaan bunuh diri seperti layanan siaga ambulans untuk menjemput pasien, tim ahli berupa dokter jiwa dan psikolog, serta tindakan di ruang ICU atau operasi.

“Harapannya, semoga mahasiswa lebih sadar dan upaya bunuh diri bisa ditekan. Mereka jadi tahu harus pergi ke mana dan tahu alur rujukannya. Efeknya tidak hanya berhenti di perawatan saja tetapi bisa dukung pasien-pasien yang sedang tahap pemulihan,” papar dr. Ade.

Kegiatan Peningkatan Kompetensi Kesehatan Mental yang diikuti oleh FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui fasilitas kesehatan dan obat-obatan yang terjangkau oleh mahasiswa serta nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan wawasan dan keterampilan dalam pertolongan pertama pada percobaan bunuh diri.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Febriska Noor Fitriana

Read More

Dorong Gaya Hidup Sehat, FMIPA UGM Gelar Lomba Badminton

FMIPA UGM menggelar berbagai jenis lomba dalam rangka Dies Natalies FMIPA UGM ke-69, salah satunya adalah lomba olahraga badminton atau bulu tangkis. Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu – Minggu, 24 – 25 Agustus 2024 di Gor Lembah UGM. Peserta lomba terdiri atas pegawai, dosen, mahasiswa, dan alumni. Kategori pertandingan terdiri atas ganda campuran, ganda putra, dan ganda putri. Peserta berkesempatan untuk merebutkan juara 1 hingga 4 untuk masing-masing kategori.

“Harapan ke depan, ajang seperti ini bisa mencari bibit-bibit yang bagus di FMIPA dalam badminton,” papar Sugeng Triyono selaku dosen sekaligus peserta lomba.

Besarnya antusias peserta dalam mengikuti perlombaan terlihat dari ramainya jumlah pendaftar sehingga perlombaan dibuat menjadi 2 hari. Namun, di balik meriah dan ramainya perlombaan, terdapat tantangan yang ada bagi penyelenggara dalam melaksanakan kegiatan.

“Peserta yang daftar banyak tapi bersamaan dengan agenda lain di departemen masing-masing seperti acaar workshop. Harapannya kegiatan seperti ini terus diagendakan dan ada peserta-peserta baru baik dari dosen atau mahasiswa,” papar Timur Setyawan selaku Koordinator Acara sekaligus Staf Laboratorium Kimia Organik.

Dirinya mengaku senanng bisa menjadi koordinator acara walapun di tengah kesibukannya dalam menangani kegiatan praktikum dan pengelolaan alat-alat laboratorium untuk mahasiswa baru.

“Senang rasanya. Jadi penyegaran di tengah kegiatan sehari-hari,” tambah Timur.

Kegiatan lomba badminton dan latihan rutin yang diselenggarakan FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui kegiatan olah raga serta nomor 4 yaitu Pendidikan Berkulitas melalui peningkatan keterampilan sivitas akademika di bidang olahraga.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Irchash Azkia dan Wahyu Micho

Read More

Dorong Gaya Hidup Sehat, FMIPA Kembali Gelar Senam dan Pengecekan Kesehatan Mata

FMIPA UGM rutin gelar senam dan pelayanan kesehatan dalam rangka mendorong gaya hidup sehat baik bagi pegawai, dosen, atau mahasiswa di lapangan basket FMIPA UGM. Agenda dimulai dengan senam pagi dan dilanjutkan dengan pengecekan kesehatan mata pada Jumat 23 Agustus 2024.

“Rasanya lebih fresh, lebih enteng badannya. Bergerak lebih banyak karena day by day kan duduk di depan komputer,” papar Selly Rosiani selaku pegawai FMIPA UGM.

Selepas senam, tersedia makanan sehat berupa rebusan jagung, kacang kedelai, serta air putih untuk dikonsumsi peserta senam.

“Rasanya lebih sehat, lebih seger, dan lebih bugar. Harapannya, bisa rutin diadakan setiap minggu,” papar Shanti selaku pegawai FMIPA UGM.

Pemeriksaan kesehatan mata dapat dilakukan di Selasar FMIPA UGM yang berlokasi bersebrangan dengan lokasi senam.

“Pemeriksaan mata itu 6 bulan sekali untuk deteksi mata minus, silinder, indikasi katarak, dan gula mata. Targetnya semua sivitas akademika di FMIPA. Harapannya, mereka bisa lebih menjaga kesehatan mata,” papar Hafid selaku petugas pemeriksa kesehatan mata dari Arsen Kacamata.

Kegiatan senam dan pengecekan kesehatan mata ini berpeluang dalam meningkatkan kesadaran terhadap penyakit tidak menular seperti tekanan darah tinggi dan obesitas sehingga merupakan wujud nyata dari poin 3 SDGs di bidang Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Selain itu, kegiatan tersebut turut berkontribusi dalam jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kampus untuk dapat melakukan pencegahan atau deteksi dini penyakit yang berisiko. Harapannya, kegiatan ini akan terus mendorong kesadaran kesehatan di lingkungan FMIPA UGM sehingga tercipta kondisi kampus yang sehat.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany

Read More

Mengenal Hanafi, Mahasiswa FMIPA UGM Mahir dalam Lomba Pewara Bahasa Jawa

Usai perlombaan Pewara Bahasa Jawa atau pranatacara yang diselenggarakan FMIPA UGM pada Jumat, 23 Agustus 2024 di Selasar Auditorium FMIPA UGM, Hanafi, salah satu peserta lomba membagikan kisah dan pengalamannya dalam menjadi pewara berbahasa Jawa. Mahasiswa Kimia S1 angkatan 2022 tersebut telah menggeluti dunia pewara bahasa Jawa sejak di bangku kuliah yaitu pada tahun 2021.

“Saya biasanya nge-MC di kampung seperti acara lelayu, pengajian, merti dusun (syukuran desa). Ikut lomba di Sleman di kategori pranatacara umum, remaja, dan macapat (menyanyikan lagu bahasa Jawa) di bawah Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman,” papar Hanafi.

Hanafi juga bercerita bahwa dirinya mengikuti sanggar untuk pewara di Sanggar Genggong. Selain belajar menjadi pewara, di sanggar tersebut dirinya juga mengembangkan bakat menyanyikan lagu berbahasa jawa atau disebut dengan macapat. Walaupun dirinya sudah terbiasa menjadi pewara dengan menggunakan bahasa Jawa, ada beberapa tantangan yang dirasakan seperti menyiapkan teks acara, menyiapkan busana, dan merias diri yang dilakukan semuanya secara mandiri.

Di balik tantangan yang dihadapinya, Hanafi merasa senang karena kegiatan lomba di FMIPA UGM turut menjadi ajang untu berlatih lebih lanjut bagi Hanafi.

“Senang, soalnya ini menjadi ajang latihan dan dapat insight dari orang lain. Harapannya bisa menjadi pewara di manten (pernikahanan) adat yang ada upacara panggihnya (temu manten). Kalau ada kesempatan dan mampu dari segi waktu ya saya ingin menawarkan diri untuk menjadi pewara,” papar Hanafi.

Kegiatan lomba dan latihan rutin pranatacara atau pewara bahasa Jawa merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan berbicara bagi sivitas akademik di kampus. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian tradisi penggunaan bahasa daerah di kehidupan sehari-hari.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany

Read More

Yuk Siaga Bencana dengan Siapkan Tas Siaga Bencana!

Indonesia menjadi negara dengan potensi megathrust atau gempa besar yang tinggi. Belum lagi, gempa besar tersebut jika di atas M 8 akan berpotensi diikuti oleh bencana gelombang tinggi atau tsunami. Zona megathrust sendiri tersebar hampir di berbagai penjuru Indonesia dari pulau Sumatera hingga pulau Papua. Dalam hal ini, masyarakat kerap mengalami kekhawatiran berlebih mengenai bencana yang ada. Padahal, hal yang cukup krusial bagi mereka salah satunya adalah tanggap bencana dengan menyiapkan tas siaga bencana.

Tas siaga bencana dapat disesuaikan dengan kondisi masyarakat namun dengan tetap memperhatikan barang-barang pokok yang perlu dibawa. Barang tersebut terdiri atas dokumen dan surat berharga, pakaian ganti untuk 3 hari, ponsel dan powerbank, alat penerangan, uang tunai, peluit, masker dan handsanitizer, makanan ringan yang tahan lama dan air, serta obat-obatan dan perlengkapan P3K.

Hadirnya konten infografis tas bencana menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu peningkatan keterampilan bagi masyarakat termasuk mahasiswa mengenai wawasan kebencanaan dan menghindari arus disinformasi di media mengenai megathrust. Hal ini juga menjadi benteng literasi bagi masyarakat yang terus terpapar beragam isu-isu miring yang dikaitkan dengan megathrust. Selain itu, hal ini juga menjadi cerminan dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pengurangan risiko bencana terutama gempa bumi melalui edukasi yang diberikan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Dhanada Santika dan Anugrah Yuwanda Atmaja

Read More

Tim Riset Geofisika FMIPA UGM Lakukan Eksplorasi Geothermal di Jawa Barat

Tim Riset Geofisika UGM melakukan eksplorasi geothermal di kawasan Karaha, Jawa Barat. Kegiatan tersebut merupakan kerja sama dengan Pertamina Geothermal Energi Jawa Barat. Pelaksanaan survey dilaksanakan selama 1 minggu sejak 22 – 30 Agustus 2024. Anggota tim yang terlibat adalah para peneliti yang tergabung dalam Geoseismal Research Center Geofisika FMIPA UGM.

Untuk memastikan perangkat dan alat dapat dipakai dengan maksimal di lapangan, sebelumnya tim telah berulang kali melakukan uji coba penerbangan pada alat drone yang digunakan. Di sisi lain, sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Teknologi magnetometer untuk drone ini masih terbilang baru terutama untuk diaplikasikan di area geothermal. Tantangannya adalah karena lapangan geothermal memiliki medan yang ekstrem, seorang pilot drone harus memahami ketinggian tebing-tebing sekitar yang menghambat penerbangan drone,” papar Pamungkas, selaku Tim Riset Geofisika FMIPA UGM.

Kegiatan eksplorasi tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam eksplorasi panas bumi dan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

Dukung Pelestarian Bahasa Daerah, FMIPA UGM Gelar Lomba Pewara Bahasa Jawa

FMIPA UGM menggelar Lomba Pewara Bahasa Jawa atau pranatacara pada Jumat, 23 Agustus 2024 di Selasar Auditorium FMIPA UGM. Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian dari acara Dies Natalis FMIPA UGM ke-69. Peserta tidak dipungut biaya atau gratis saat mengikuti lomba. Pada awalnya, target peserta adalah seluruh dosen dan staf kependidikan di lingkungan FMIPA UGM. Namun, pada masa pendaftaran dibuka, peserta dari umum dan mahasiswa justru tertarik untuk turut mengikuti acara tersebut.

“Tantangannya mereka ga pede maju karena ga terbiasa menurutkan bahasa Jawa secara krama. Harapannya, lomba ini bisa dilaksanakan secara rutin dan lebih luas. Misal, cakupannya hingga level universitas,” papar Dimas Tri Wiyanto selaku Koordinator Acara.

Sebelumnya, FMIPA UGM telah membuka kelas latihan pewara menggunakan bahasa Jawa dengan mendatangkan langsung narasumber yang merupakan praktisi pewara bahasa Jawa professional yaitu Agus Pramono. Diketahui, Agus juga merupakan seorang penyiar radio di Yogyakarta.

“Saya sangat remen (suka) dengan adanya pelatihan yang bisa diaplikasikan. Mahasiswa yang ikut juga keren-keren. Ada beberapa kata yang perlu dibenahi seperti logat dan pengucapan serta blocking. Masih pada formal banget kan tema acaranya non formal gitu,” papar Agus Pramono selaku juri sekaligus pelatih pewara bahasa Jawa.

Agus juga berharap semoga para sivitas akademik FMIPA UGM bisa memotivasi diri sendiri untuk meningkatkan kompetensi dalam penggunaan bahasa daerah. Tidak hanya sekadar di saat lomba tetapi juga diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.

Di sisi lain, seorang peserta lomba yang merupakan seorang mahasiswa turut membagikan pengalamannya dalam mengikuti lomba.

“Tantangannya karena Saya terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dan Saya juga orang Jawa jadi struggle karena tidak terbiasa menggunakan bahasa Jawa. Saya dari Jawa Timur jadi logatnya berbeda,” papar Bella, mahasiswa program studi Matematika semester 5.

Kegiatan lomba dan rutin latihan pranatacara atau pewara bahasa Jawa merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan berbicara bagi sivitas akademik di kampus. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian tradisi penggunaan bahasa daerah di kehidupan sehari-hari.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany

Read More

FMIPA UGM Terima Kunjungan dari Organisasi Riset Penerbangan & Antariksa (BRIN)

FMIPA UGM melalui Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Instrumentasi menerima kunjungan dari Organisasi Riset Penerbangan & Antariksa (BRIN) pada Jumat 23 Agustus 2024 di DIKE UGM. Dalam hal ini, Dr. Wahyudi Hasbi selaku kepala Pusat Riset Teknologi Satelit menghadiri acara tersebut beserta rombongan.

Kunjungan dilakukan untuk memperkuat hubungan serta kerja sama antara FMIPA UGM dengan BRIN di berbagai bidang seperti pendidikan dan riset. Sehubungan tersebut, terdapat rencana kerja sama yang dibuat kedua pihak yang terdiri atas dukungan rancang bangun UGMSat1, beasiswa S2 dan S3 BRIN mengenai riset teknologi satelit dan Antariksa, penawaran program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di lingkungan BRIN, dan penawaran program BARISTA untuk memperoleh bantuan dana riset.

Dari kunjungan yang dilakukan BRIN serta kerja sama yang dibangun oleh FMIPA UGM dengan BRIN melalui DIKE UGM dan Organisasi Riset Penerbangan & Antariksa merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan seperti beasiswa serta peningkatan keterampilan seperti program MBKM. Kemudian, merupakan cerminan dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi dan teknologi dalam riset yang dikerjakan bersama serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui agenda kerja sama yang dibangun.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media DIKE UGM

Read More

FMIPA UGM Ikuti Peningkatan Kompetensi Kesehatan Mental

FMIPA UGM ikuti Peningkatan Kompetensi Kesehatan Mental pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024 di Rumah Sakit Akademik UGM. Kegiatan dihadiri oleh berbagai dosen, pegawai, dan mahasiswa dari masing-masing unit di lingkungan UGM. Dalam hal ini, FMIPA UGM diwakili langsung oleh Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., selaku Dekan FMIPA, Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D., selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan FMIPA UGM, serta perwakilan mahasiswa FMIPA UGM.

“Kami ingin tahu bagaimana cara praktik dan pengetahuan tentang kesehatan mental. Kita coba bagaimana pertolongan pertama ketika terkait dengan pingsan,” papar Prof. Kuwat, selaku Dekan FMIPA UGM usai melaksanakan praktik pertolongan pertama.

Secara umum, kegiatan peningkatan kompetensi terdiri atas pemaparan materi terkait faktor dan gejala kesehatan mental, praktik pertolongan pertama pada kesehatan mental, dan peluncuran buku P3K untuk mahasiswa dan pengelola kampus.

“Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dan perwakilan HPU tahu ke mana dalam meminta pertolongan dan perujukan terhadap upaya atau percobaan bunuh diri. Mahasiswa juga jadi semakin paham akan kesehatan mental serta menghapus stigma negatif pada kesehatan mental,” papar dr. Ade Febrina Lestari, M.Sc., SpA(K). selaku Ketua Tim Peningkatan Kompetensi Kesehatan Mental Mahasiswa dan Ambassador UGM sekaligus Pokja Mental Health HPU UGM.

Dalam hal ini, dr. Ade juga menambahkan bahwa RSA telah menyediakan berbagai fasilitas untuk penanganan percobaan bunuh diri seperti layanan siaga ambulans untuk menjemput pasien, tim ahli berupa dokter jiwa dan psikolog, serta tindakan di ruang ICU atau operasi.

“Harapannya, semoga mahasiswa lebih sadar dan upaya bunuh diri bisa ditekan. Mereka jadi tahu harus pergi ke mana dan tahu alur rujukannya. Efeknya tidak hanya berhenti di perawatan saja tetapi bisa dukung pasien-pasien yang sedang tahap pemulihan,” papar dr. Ade.

Kegiatan Peningkatan Kompetensi Kesehatan Mental yang diikuti oleh FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui fasilitas kesehatan dan obat-obatan yang terjangkau oleh mahasiswa serta nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan wawasan dan keterampilan dalam pertolongan pertama pada percobaan bunuh diri.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Febriska Noor Fitriana

Read More

Dorong Gaya Hidup Sehat, FMIPA UGM Gelar Lomba Badminton

FMIPA UGM menggelar berbagai jenis lomba dalam rangka Dies Natalies FMIPA UGM ke-69, salah satunya adalah lomba olahraga badminton atau bulu tangkis. Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu – Minggu, 24 – 25 Agustus 2024 di Gor Lembah UGM. Peserta lomba terdiri atas pegawai, dosen, mahasiswa, dan alumni. Kategori pertandingan terdiri atas ganda campuran, ganda putra, dan ganda putri. Peserta berkesempatan untuk merebutkan juara 1 hingga 4 untuk masing-masing kategori.

“Harapan ke depan, ajang seperti ini bisa mencari bibit-bibit yang bagus di FMIPA dalam badminton,” papar Sugeng Triyono selaku dosen sekaligus peserta lomba.

Besarnya antusias peserta dalam mengikuti perlombaan terlihat dari ramainya jumlah pendaftar sehingga perlombaan dibuat menjadi 2 hari. Namun, di balik meriah dan ramainya perlombaan, terdapat tantangan yang ada bagi penyelenggara dalam melaksanakan kegiatan.

“Peserta yang daftar banyak tapi bersamaan dengan agenda lain di departemen masing-masing seperti acaar workshop. Harapannya kegiatan seperti ini terus diagendakan dan ada peserta-peserta baru baik dari dosen atau mahasiswa,” papar Timur Setyawan selaku Koordinator Acara sekaligus Staf Laboratorium Kimia Organik.

Dirinya mengaku senanng bisa menjadi koordinator acara walapun di tengah kesibukannya dalam menangani kegiatan praktikum dan pengelolaan alat-alat laboratorium untuk mahasiswa baru.

“Senang rasanya. Jadi penyegaran di tengah kegiatan sehari-hari,” tambah Timur.

Kegiatan lomba badminton dan latihan rutin yang diselenggarakan FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui kegiatan olah raga serta nomor 4 yaitu Pendidikan Berkulitas melalui peningkatan keterampilan sivitas akademika di bidang olahraga.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Irchash Azkia dan Wahyu Micho

Read More

Dorong Gaya Hidup Sehat, FMIPA Kembali Gelar Senam dan Pengecekan Kesehatan Mata

FMIPA UGM rutin gelar senam dan pelayanan kesehatan dalam rangka mendorong gaya hidup sehat baik bagi pegawai, dosen, atau mahasiswa di lapangan basket FMIPA UGM. Agenda dimulai dengan senam pagi dan dilanjutkan dengan pengecekan kesehatan mata pada Jumat 23 Agustus 2024.

“Rasanya lebih fresh, lebih enteng badannya. Bergerak lebih banyak karena day by day kan duduk di depan komputer,” papar Selly Rosiani selaku pegawai FMIPA UGM.

Selepas senam, tersedia makanan sehat berupa rebusan jagung, kacang kedelai, serta air putih untuk dikonsumsi peserta senam.

“Rasanya lebih sehat, lebih seger, dan lebih bugar. Harapannya, bisa rutin diadakan setiap minggu,” papar Shanti selaku pegawai FMIPA UGM.

Pemeriksaan kesehatan mata dapat dilakukan di Selasar FMIPA UGM yang berlokasi bersebrangan dengan lokasi senam.

“Pemeriksaan mata itu 6 bulan sekali untuk deteksi mata minus, silinder, indikasi katarak, dan gula mata. Targetnya semua sivitas akademika di FMIPA. Harapannya, mereka bisa lebih menjaga kesehatan mata,” papar Hafid selaku petugas pemeriksa kesehatan mata dari Arsen Kacamata.

Kegiatan senam dan pengecekan kesehatan mata ini berpeluang dalam meningkatkan kesadaran terhadap penyakit tidak menular seperti tekanan darah tinggi dan obesitas sehingga merupakan wujud nyata dari poin 3 SDGs di bidang Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Selain itu, kegiatan tersebut turut berkontribusi dalam jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kampus untuk dapat melakukan pencegahan atau deteksi dini penyakit yang berisiko. Harapannya, kegiatan ini akan terus mendorong kesadaran kesehatan di lingkungan FMIPA UGM sehingga tercipta kondisi kampus yang sehat.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany

Read More

Mengenal Hanafi, Mahasiswa FMIPA UGM Mahir dalam Lomba Pewara Bahasa Jawa

Usai perlombaan Pewara Bahasa Jawa atau pranatacara yang diselenggarakan FMIPA UGM pada Jumat, 23 Agustus 2024 di Selasar Auditorium FMIPA UGM, Hanafi, salah satu peserta lomba membagikan kisah dan pengalamannya dalam menjadi pewara berbahasa Jawa. Mahasiswa Kimia S1 angkatan 2022 tersebut telah menggeluti dunia pewara bahasa Jawa sejak di bangku kuliah yaitu pada tahun 2021.

“Saya biasanya nge-MC di kampung seperti acara lelayu, pengajian, merti dusun (syukuran desa). Ikut lomba di Sleman di kategori pranatacara umum, remaja, dan macapat (menyanyikan lagu bahasa Jawa) di bawah Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman,” papar Hanafi.

Hanafi juga bercerita bahwa dirinya mengikuti sanggar untuk pewara di Sanggar Genggong. Selain belajar menjadi pewara, di sanggar tersebut dirinya juga mengembangkan bakat menyanyikan lagu berbahasa jawa atau disebut dengan macapat. Walaupun dirinya sudah terbiasa menjadi pewara dengan menggunakan bahasa Jawa, ada beberapa tantangan yang dirasakan seperti menyiapkan teks acara, menyiapkan busana, dan merias diri yang dilakukan semuanya secara mandiri.

Di balik tantangan yang dihadapinya, Hanafi merasa senang karena kegiatan lomba di FMIPA UGM turut menjadi ajang untu berlatih lebih lanjut bagi Hanafi.

“Senang, soalnya ini menjadi ajang latihan dan dapat insight dari orang lain. Harapannya bisa menjadi pewara di manten (pernikahanan) adat yang ada upacara panggihnya (temu manten). Kalau ada kesempatan dan mampu dari segi waktu ya saya ingin menawarkan diri untuk menjadi pewara,” papar Hanafi.

Kegiatan lomba dan latihan rutin pranatacara atau pewara bahasa Jawa merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan berbicara bagi sivitas akademik di kampus. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian tradisi penggunaan bahasa daerah di kehidupan sehari-hari.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany

Read More

Yuk Siaga Bencana dengan Siapkan Tas Siaga Bencana!

Indonesia menjadi negara dengan potensi megathrust atau gempa besar yang tinggi. Belum lagi, gempa besar tersebut jika di atas M 8 akan berpotensi diikuti oleh bencana gelombang tinggi atau tsunami. Zona megathrust sendiri tersebar hampir di berbagai penjuru Indonesia dari pulau Sumatera hingga pulau Papua. Dalam hal ini, masyarakat kerap mengalami kekhawatiran berlebih mengenai bencana yang ada. Padahal, hal yang cukup krusial bagi mereka salah satunya adalah tanggap bencana dengan menyiapkan tas siaga bencana.

Tas siaga bencana dapat disesuaikan dengan kondisi masyarakat namun dengan tetap memperhatikan barang-barang pokok yang perlu dibawa. Barang tersebut terdiri atas dokumen dan surat berharga, pakaian ganti untuk 3 hari, ponsel dan powerbank, alat penerangan, uang tunai, peluit, masker dan handsanitizer, makanan ringan yang tahan lama dan air, serta obat-obatan dan perlengkapan P3K.

Hadirnya konten infografis tas bencana menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu peningkatan keterampilan bagi masyarakat termasuk mahasiswa mengenai wawasan kebencanaan dan menghindari arus disinformasi di media mengenai megathrust. Hal ini juga menjadi benteng literasi bagi masyarakat yang terus terpapar beragam isu-isu miring yang dikaitkan dengan megathrust. Selain itu, hal ini juga menjadi cerminan dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pengurangan risiko bencana terutama gempa bumi melalui edukasi yang diberikan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Dhanada Santika dan Anugrah Yuwanda Atmaja

Read More

Tim Riset Geofisika FMIPA UGM Lakukan Eksplorasi Geothermal di Jawa Barat

Tim Riset Geofisika UGM melakukan eksplorasi geothermal di kawasan Karaha, Jawa Barat. Kegiatan tersebut merupakan kerja sama dengan Pertamina Geothermal Energi Jawa Barat. Pelaksanaan survey dilaksanakan selama 1 minggu sejak 22 – 30 Agustus 2024. Anggota tim yang terlibat adalah para peneliti yang tergabung dalam Geoseismal Research Center Geofisika FMIPA UGM.

Untuk memastikan perangkat dan alat dapat dipakai dengan maksimal di lapangan, sebelumnya tim telah berulang kali melakukan uji coba penerbangan pada alat drone yang digunakan. Di sisi lain, sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Teknologi magnetometer untuk drone ini masih terbilang baru terutama untuk diaplikasikan di area geothermal. Tantangannya adalah karena lapangan geothermal memiliki medan yang ekstrem, seorang pilot drone harus memahami ketinggian tebing-tebing sekitar yang menghambat penerbangan drone,” papar Pamungkas, selaku Tim Riset Geofisika FMIPA UGM.

Kegiatan eksplorasi tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam eksplorasi panas bumi dan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

Dukung Pelestarian Bahasa Daerah, FMIPA UGM Gelar Lomba Pewara Bahasa Jawa

FMIPA UGM menggelar Lomba Pewara Bahasa Jawa atau pranatacara pada Jumat, 23 Agustus 2024 di Selasar Auditorium FMIPA UGM. Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian dari acara Dies Natalis FMIPA UGM ke-69. Peserta tidak dipungut biaya atau gratis saat mengikuti lomba. Pada awalnya, target peserta adalah seluruh dosen dan staf kependidikan di lingkungan FMIPA UGM. Namun, pada masa pendaftaran dibuka, peserta dari umum dan mahasiswa justru tertarik untuk turut mengikuti acara tersebut.

“Tantangannya mereka ga pede maju karena ga terbiasa menurutkan bahasa Jawa secara krama. Harapannya, lomba ini bisa dilaksanakan secara rutin dan lebih luas. Misal, cakupannya hingga level universitas,” papar Dimas Tri Wiyanto selaku Koordinator Acara.

Sebelumnya, FMIPA UGM telah membuka kelas latihan pewara menggunakan bahasa Jawa dengan mendatangkan langsung narasumber yang merupakan praktisi pewara bahasa Jawa professional yaitu Agus Pramono. Diketahui, Agus juga merupakan seorang penyiar radio di Yogyakarta.

“Saya sangat remen (suka) dengan adanya pelatihan yang bisa diaplikasikan. Mahasiswa yang ikut juga keren-keren. Ada beberapa kata yang perlu dibenahi seperti logat dan pengucapan serta blocking. Masih pada formal banget kan tema acaranya non formal gitu,” papar Agus Pramono selaku juri sekaligus pelatih pewara bahasa Jawa.

Agus juga berharap semoga para sivitas akademik FMIPA UGM bisa memotivasi diri sendiri untuk meningkatkan kompetensi dalam penggunaan bahasa daerah. Tidak hanya sekadar di saat lomba tetapi juga diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.

Di sisi lain, seorang peserta lomba yang merupakan seorang mahasiswa turut membagikan pengalamannya dalam mengikuti lomba.

“Tantangannya karena Saya terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dan Saya juga orang Jawa jadi struggle karena tidak terbiasa menggunakan bahasa Jawa. Saya dari Jawa Timur jadi logatnya berbeda,” papar Bella, mahasiswa program studi Matematika semester 5.

Kegiatan lomba dan rutin latihan pranatacara atau pewara bahasa Jawa merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan berbicara bagi sivitas akademik di kampus. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian tradisi penggunaan bahasa daerah di kehidupan sehari-hari.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany

Read More
Translate