Search
Search
Search

SDGs

Membangun Visi dan Resiliensi Mahasiswa dalam Rangka Pengendalian Kesehatan Mental dan Peningkatan Self-Awareness Mahasiswa oleh AXA Mandiri

AXA Mandiri mengadakan kegiatan bertajuk Membangun Visi dan Resiliensi Mahasiswa dengan pembicara Elisabeth Evaly Dewi pada tanggal 9 September 2024,. Acara ini bertujuan untuk berbagi tantangan antar generasi di tempat kerja, agar mahasiswa dan dosen dapat memahami komunikasi satu sama lain secara lebih baik. Berdasarkan data dari Deloitte, konsultan kemanusiaan global, 46% generasi Z dan milenial merasa stres atau cemas sebagian besar waktu akibat tekanan dari berbagai aspek, seperti lingkungan pendidikan, pertemanan, keluarga, dan masa depan.

Dalam pemaparannya, Elisabeth Evaly Dewi menjelaskan pentingnya kesehatan mental sebagai kebebasan emosional seorang individu. Ia menekankan bahwa meningkatkan kesadaran diri (self-awareness) dan memahami pola coping yang tepat sangat penting untuk mengelola stres dan membangun resiliensi. Elisabeth juga mendorong peserta untuk menemukan support system yang dapat dipercaya sehingga mereka merasa aman untuk menunjukkan kerentanan (vulnerability) mereka.

“Awareness dan mindset itu segala-galanya untuk mengelola stres dan meningkatkan resiliensi kita,” ujar Lisa.

Resiliensi sangat penting untuk mengatasi permasalahan, beradaptasi dengan perubahan, mencapai tujuan, serta meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup. Resiliensi dapat dibangun dengan mengembangkan pola pikir positif, fokus pada tujuan jangka panjang, membangun support system yang kuat, dan mengelola stres dengan baik. Salah satu mahasiswa matematika angkatan 2022 menyampaikan bahwa ia mengikuti kegiatan ini karena merasa tidak nyaman terhadap dirinya sendiri akhir-akhir ini, dan acara ini sangat memberikan wawasan terkait pengendalian kesehatan mental.

Informasi ini terkait dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, 11, dan 17. SDG 4 mendorong pendidikan berkualitas, SDG 11 menekankan pentingnya menciptakan komunitas yang inklusif dan berkelanjutan, sementara SDG 17 menekankan pentingnya kemitraan untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan. Kegiatan ini mendukung tujuan tersebut dengan memperkuat resiliensi dan kesadaran diri di kalangan mahasiswa.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo

Read More

Dukung Pemajuan Pendidikan Jenjang SMA, FMIPA UGM dan SMA Islam Al-Azhar 9 Resmi Jalin Kerja Sama

FMIPA UGM melaksanakan penandatanganan kerja sama dengan SMA Islam Al-Azhar 9 pada Selasa, 10 September 2024 di Ruang Sidang FMIPA UGM. Kegiatan kerja sama dilakukan dalam rangka mendukung pemajuan pendidikan di jenjang SMA baik terhadap kualitas siswa atau guru. Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si.

“Ada guru yang pernah bertanya kepada kami mengenai apa itu fungsi Aljabar di kehidupan nyata. Nah, ini perlu disampaikan ke guru-guru mengenai penerapan ilmu sains ke kehidupan sehari-hari untuk pembelajaran di kelas. Bisa untuk kriptografi dan lainnya contohnya,” papar Prof. Kuwat.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi mengenai program-program yang dapat dikolaborasikan bersama seperti pembimbingan kompetensi guru, pelatihan siswa, pendampingan ekstrakulikuler robotik, pendampingan penelitian siswa, dan lainnya. Selain itu, Prof. Kuwat turut memaparkan berbagai kegiatan dan fasilitas yang tersedia di FMIPA UGM seperti kegiatan magang, pertukaran pelajar, dan penelitian.

Kerja sama antara FMIPA UGM dan PT. SMA Islam Al-Azhar 9 merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui program peningkatan kompetensi siswa dan guru SMA serta membuka akses pendidikan keberlanjutan yang lebih luas. Selain itu, peresmian kerja sama ini menjadi implementasi dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam kerja sama di bidang pemajuan pendidikan antara FMIPA UGM dengan SMA Islam Al-Azhar 9.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Danendra Azriel Ramadhany

Read More

Tim Karawitan FMIPA UGM Lakukan Latihan Rutin Jelang Malam Pentas

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM melaksanakan latihan gamelan pada Selasa, 10 September 2024 untuk persiapan acara pentas dalam rangka memeriahkan acara Malem Kangen FMIPA UGM pada 14 September mendatang di area kampus FMIPA UGM. Berbagai persiapan telah dilakukan seperti latihan rutin di fakultas, koordinasi teknis pentas, dan koordinasi seragam tim. Pemain gamelan terdiri atas mahasiswa, pegawai, dan dosen di lingkungan FMIPA UGM.

Tantangan yang dihadapi ketika di lapangan adalah adanya risiko gangguan pada pengeras suara yang dapat mengganggu jalannya lagu yang dimainkan. Kemudian, dari konsep yang sedang dibuat, ada kemungkinan pemain gamelan juga turut dalam bermain peran di dalam pementasan drama. Dalam hal ini, beberapa lagu yang akan ditampilkan terdiri atas Sri Slamet, Asmarandana, Puspawarna, Rujak Jeruk, Tebusa’ayun, Pocung, Lindur, Srepeg Mataram, dan Bindri.

Latihan karawitan yang dilakukan oleh Tim Laras Sains di FMIPA UGM menjadi kesempatan bagi para sivitas akademik untuk turut melestarikan budaya serta memberikan edukasi mengenai warisan budaya yang dimiliki. Hal ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan dalam seni karawitan dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Wahyu Micho

Read More

Tim KKN Jeneponto Implementasikan Kelas Orangtua Hebat dan Teknologi Daun Kelor di Desa Bangkalaloe Sulawesi

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya dalam mengemban pengabdian kepada masyarakat ke seluruh pelosok di Indonesia. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) salah satunya adalah Tim KKN-PPM Jeneponto yang mengabdi di Desa Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Bukti nyata kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan desa dengan mengangkat tema Pengetasan Kemiskinan, Stunting, dan Penerapan Restorative Justice di Desa Datara dan Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.

“Kami punya program unggulan mulai dari kesehatan, teknologi tepat guna, hingga pengelolaan lingkungan. Salah satu program yang mendapat perhatian khusus adalah Kelas Orang Tua Hebat. Kami juga memperkenalkan alat pengering kelor yang dirancang sebagai teknologi tepat guna,” papar Husni Alwi mahasiswa Matematika perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (26/8).

Masyarakat mendapatkan edukasi mengenai pencegahan stunting melalui pendekatan kesehatan dan sosial serta inovasi dalam pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) melalui kelas orang tua hebat. Pengenalan alat pengering kelor juga untuk meningkatkan produksi daun kelor kering yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

“Kami juga merumuskan policy brief pengolahan sampah dan merancang tempat sampah terpadu (TPS3R) untuk memberikan rekomendasi pemerintah dalam mengambil kebijakan pengolahan sampah di desa Datara,” papar Husni Alwi mahasiswa Matematika perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (26/8).

Selain rekomendasi Tim KKN Jeneponto juga memberi kerangka teknis pembangunan TPS3R guna meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Meski dihadapkan pada tantangan manajemen waktu dan tuntutan untuk selalu aktif di tengah masyarakat, para mahasiswa mampu menciptakan sinergi yang kuat dengan pemerintah dan masyarakat. Hasilnya, keterampilan dan pengetahuan masyarakat meningkat, serta terjadi sinergitas yang baik dalam upaya menciptakan kemandirian desa yang berkelanjutan.

Dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang melimpah, masyarakat Desa Bangkalaloe kini lebih siap menghadapi masa depan yang lebih cerah. Tim KKN Jeneponto turut mengimplementasikan SDGs poin poin 1 yaitu sumber daya dan ekonomi, SDGs poin 4 yaitu akses terhadap pendidikan dengan mengadakan campus fair untuk anak SMA.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Jeneponto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa FMIPA Dorong Pengembangan Kota Berkelanjutan dengan Penanaman Mangrove di Pantai Baros

Kembali meriahkan acara perlombaan berbasis geoscience setelah 3 tahun tidak aktif, Geoscope acara yang dikembangkan oleh HMGF UGM dan SEG UGM SC kembali meramaikan kegiatannya dengan rangkaian acara preventif yang penuh makna. Pada Minggu tanggal 1 September 2024, Geoscope dibuka dengan penanaman mangrove di Pantai Baros. Para mahasiswa secara aktif terlibat dalam kegiatan ini, yang bertujuan melestarikan alam secara alami dan berkelanjutan.

“Tahun ini geoscope mengambil tema Integrated Geoscientist Solutions for Sustainable Urban Development, bercermin ke IKN dan pembangunan kota yang kurang sadar pada lingkungan. Tentunya sebagai geoscientist yang berhubungan langsung dengan bumi ingin mengurangi dampak negatif itu,” papar Nazwa Septhia, selaku ketua pelaksana Geoscope 2024.

Dengan mengambil bagian dalam aksi nyata pelestarian lingkungan, menunjukkan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dalam konteks perkembangan teknologi dan urbanisasi yang pesat. Penanaman mangrove ini memiliki peran vital dalam menjaga kelestarian Pantai Baros dari ancaman abrasi.

Acara penanaman mangrove ini tidak hanya berfokus pada aksi tanam saja, tetapi juga melibatkan materi edukatif terkait jenis-jenis mangrove dan tutorial menanam. Peserta diajak untuk memahami pentingnya setiap jenis mangrove dalam menjaga ekosistem pesisir.

“Harapannya, sebagai seorang geoscientist tak hanya berfokus pada eksplorasi atau eksploitasi oil and gas tetapi juga sustainable development sehingga melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dengan pelestarian lingkungan,” papar Nazwa Septhia.

Pantai Baros terletak di muara laguna di bagian Selatan. Penanaman mangrove menjadi langkah preventif untuk melindungi kawasan ini dari erosi pantai yang bisa berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 11 yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan dengan penanaman mangrove mencegah bencana abrasi di sekitar pantai, SDGs poin 14 yaitu ekosistem pesisir, dan SDGs poin 15 yaitu ekosistem dan perlindungan lingkungan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Panitia Geoscope
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Optimalkan Potensi Lokal, Tim KKN Swara Enim Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tanjung Agung

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya dalam mengemban pengabdian kepada masyarakat ke seluruh pelosok di Indonesia. Salah satunya adalah Tim KKN-PPM Swara Enim yang mengabdi di Kecamatan Tanjung Agung, Sumatera Selatan tepatnya di Desa Tanjung Agung dan Tanjung Karangan. Dengan tema besar Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat dengan Optimalisasi Sumber Daya Lokal untuk Mendukung Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan, Tim KKN berupaya membawa perubahan positif bagi masyarakat setempat.

“Kami melakukan survei melalui komunikasi dengan kepala desa serta berbagi pengalaman dengan mahasiswa yang sebelumnya pernah KKN di wilayah sekitar. Survei ini memberikan wawasan mengenai tantangan utama, terutama ketimpangan ekonomi, masalah sosial, dan lingkungan,” papar Rina Afifah mahasiswa Kimia perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (2/9).

Tim merancang solusi yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat serta pengembangan potensi lokal seperti kopi dan budidaya ikan. Program unggulan tim KKN Swara Enim mencakup berbagai sektor. Tim KKN ikut andil dalam pengabdian dan pengembangan desa di bidang UMKM, bidang kesehatan, dan Pendidikan.

“Kami membantu masyarakat dalam mengolah ikan patin sebagai produk bernilai tambah menjadi nugget dan amplang. Kami juga aktif dalam kegiatan posbindu dan posyandu, dan memberikan motivasi untuk siswa SMA melalui campus fair untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang perguruan tinggi,” papar Rina Afifah mahasiswa Kimia perwakilan dari Tim, pada wawancara online, Senin (2/9).

Melalui program-program ini, Tim KKN Swara Enim berharap agar masyarakat dapat melanjutkan dan mengembangkan inisiatif yang telah dimulai. Kader kesehatan diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan, karang taruna dapat terus menghidupkan kegiatan desa, dan UMKM mampu memperbaiki serta mengembangkan usaha mereka.

Di sisi lain, generasi muda diharapkan semakin semangat dalam menuntut ilmu hingga ke perguruan tinggi untuk turut membuka jalan untuk masa depan yang lebih cerah bagi Tanjung Agung dan sekitarnya. Tim KKN Swara Enim turut mengimplementasikan SDGs poin 1 yaitu sumber daya dan ekonomi, SDGs poin 4 yaitu akses terhadap pendidikan dengan mengadakan campus fair untuk anak SMA.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Swara Enim
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Kuliah Tamu Prof. Dr. Bülent Tezkan: Eksplorasi Bawah Permukaan Menggunakan Metode Elektromagnetik

Kuliah tamu kembali diadakan di Geofisika yang disampaikan oleh Prof. Dr. Bülent Tezkan dari University of Cologne, Jerman. Topik yang dibawa pada kuliah tamu Kamis, 5 September yaitu eksplorasi bawah permukaan menggunakan metode elektromagnetik yang menjadi sorotan. Kuliah berjudul Near Surface Exploration using Electromagnetic Methods ini mengupas bagaimana eksplorasi hingga kedalaman 100 meter dapat dilakukan menggunakan metode seperti Radio Magnetotelluric (RMT), Ground Penetrating Radar (GPR), Direct Current (DC), Induced Polarization (IP), dan Transient Electromagnetic (TSM).

Prof. Tezkan memaparkan bahwa metode RMT memiliki tantangan tersendiri, terutama di daerah terpencil yang tidak memiliki pemancar radio yang diperlukan untuk pengukuran. Metode ini tetap menjadi andalan dalam mengeksplorasi struktur bawah permukaan dengan akurasi yang tinggi.

Sesi diskusi menjadi semakin menarik ketika salah satu mahasiswa bertanya tentang video helikopter dan sensor yang ditampilkan oleh Prof. Tezkan. Mahasiswa tersebut menanyakan jarak maksimal yang dapat dijangkau oleh helikopter dalam metode eksplorasi yang dimiliki University of Cologne. Prof. Tezkan menjelaskan bahwa jangkauan helikopter sangat bergantung pada resistivitas tanah. Jika resistivitas tanah tinggi, jangkauan akan lebih pendek dan sebaliknya, untuk resistivitas rendah, jangkauan bisa lebih jauh.

“Perbedaannya hanya terletak pada frekuensi yang digunakan,” papar Prof. Tezkan.

Kuliah ini memberikan wawasan mendalam tentang berbagai metode eksplorasi bawah permukaan dan tantangan yang dihadapi di lapangan, serta solusi teknis yang dapat diterapkan dalam berbagai kondisi geologis. Kuliah tamu ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan berkualitas dengan mengadakan kelas sesi internasional kepada mahasiswa di Department Fisika.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Editor: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Naufal Rayyan dan Tim Media Geofisika

Read More

Berkenalan dengan Silika Misopori, Silika Multifungsi di Pengaplikasiannya dalam Kehidupan

Prof. Dr. Drs. Suyanta, M.Si. dari Departemen Kimia FMIPA UGM telah dikukuhkan sebagai guru besar pada 6 Agustus 2024 dengan mengangkat topik penelitian Silika Mesopori. Silika mesopori yaitu silika yang mengandung pori-pori dengan diameter sebesar 2-50 nm dan berfungsi dalam membatasi pertumbuhan kristal sehingga  mencegah aglomerasi nanopartikel serta mampu menstabilkan dan meningkatkan permukaan spesifik bahan yang terdispersi di dalamnya.

Prof. Suyanta mengambangkan riset dan aplikasi dari MCM-41 yakni jenis silikat mesopori yang memiliki pori berbentuk batang yang dikemas dalam kemasan heksagonal berdimensi-1 dengan ukuran pori, luas permukaan dan volume yang seragam. Berdasarkan sifat-sifat tersebut, MCM-41 sangat direkomendasikan untuk diaplikasikan di berbagai bidang.

Dalam ilmu bahan, silika mesopori MCM-41 memiliki kekuatan multifungsi dalam implementasi yang berkaitan dengan permukaan seperti absorben, katalis, saringan molekuler, pengirim obat, dan biosensor.

Prof. Suyanta juga menjelaskan bahwa salah satu potensi pengembangan riset dan aplikasi dari MCM-41 di masa depan berkaitan dengan penanganan masalah CO2 seperti gas rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global.

Informasi mengenai riset dan aplikasi silika mesopori MCM-41 yang dikembangkan oleh Prof. Suyanta sejalan dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Pertama, SDG 4: Pendidikan berkualitas berkaitan dengan aplikasi keilmuan kimia pengembangan riset akademik mengenai silika mesopori, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, karena penggunaan silika mesopori dalam katalisis dapat meningkatkan efisiensi energi dalam berbagai proses industri. Kedua, SDG 9: Industri, novasi, dan Infrastruktur, terkait dengan inovasi material untuk aplikasi industri yang lebih berkelanjutan. Ketiga, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, karena pengembangan MCM-41 untuk penanganan CO₂ dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, berkontribusi pada mitigasi pemanasan global dan perubahan iklim.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Membangun Visi dan Resiliensi Mahasiswa dalam Rangka Pengendalian Kesehatan Mental dan Peningkatan Self-Awareness Mahasiswa oleh AXA Mandiri

AXA Mandiri mengadakan kegiatan bertajuk Membangun Visi dan Resiliensi Mahasiswa dengan pembicara Elisabeth Evaly Dewi pada tanggal 9 September 2024,. Acara ini bertujuan untuk berbagi tantangan antar generasi di tempat kerja, agar mahasiswa dan dosen dapat memahami komunikasi satu sama lain secara lebih baik. Berdasarkan data dari Deloitte, konsultan kemanusiaan global, 46% generasi Z dan milenial merasa stres atau cemas sebagian besar waktu akibat tekanan dari berbagai aspek, seperti lingkungan pendidikan, pertemanan, keluarga, dan masa depan.

Dalam pemaparannya, Elisabeth Evaly Dewi menjelaskan pentingnya kesehatan mental sebagai kebebasan emosional seorang individu. Ia menekankan bahwa meningkatkan kesadaran diri (self-awareness) dan memahami pola coping yang tepat sangat penting untuk mengelola stres dan membangun resiliensi. Elisabeth juga mendorong peserta untuk menemukan support system yang dapat dipercaya sehingga mereka merasa aman untuk menunjukkan kerentanan (vulnerability) mereka.

“Awareness dan mindset itu segala-galanya untuk mengelola stres dan meningkatkan resiliensi kita,” ujar Lisa.

Resiliensi sangat penting untuk mengatasi permasalahan, beradaptasi dengan perubahan, mencapai tujuan, serta meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup. Resiliensi dapat dibangun dengan mengembangkan pola pikir positif, fokus pada tujuan jangka panjang, membangun support system yang kuat, dan mengelola stres dengan baik. Salah satu mahasiswa matematika angkatan 2022 menyampaikan bahwa ia mengikuti kegiatan ini karena merasa tidak nyaman terhadap dirinya sendiri akhir-akhir ini, dan acara ini sangat memberikan wawasan terkait pengendalian kesehatan mental.

Informasi ini terkait dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, 11, dan 17. SDG 4 mendorong pendidikan berkualitas, SDG 11 menekankan pentingnya menciptakan komunitas yang inklusif dan berkelanjutan, sementara SDG 17 menekankan pentingnya kemitraan untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan. Kegiatan ini mendukung tujuan tersebut dengan memperkuat resiliensi dan kesadaran diri di kalangan mahasiswa.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo

Read More

Dukung Pemajuan Pendidikan Jenjang SMA, FMIPA UGM dan SMA Islam Al-Azhar 9 Resmi Jalin Kerja Sama

FMIPA UGM melaksanakan penandatanganan kerja sama dengan SMA Islam Al-Azhar 9 pada Selasa, 10 September 2024 di Ruang Sidang FMIPA UGM. Kegiatan kerja sama dilakukan dalam rangka mendukung pemajuan pendidikan di jenjang SMA baik terhadap kualitas siswa atau guru. Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si.

“Ada guru yang pernah bertanya kepada kami mengenai apa itu fungsi Aljabar di kehidupan nyata. Nah, ini perlu disampaikan ke guru-guru mengenai penerapan ilmu sains ke kehidupan sehari-hari untuk pembelajaran di kelas. Bisa untuk kriptografi dan lainnya contohnya,” papar Prof. Kuwat.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi mengenai program-program yang dapat dikolaborasikan bersama seperti pembimbingan kompetensi guru, pelatihan siswa, pendampingan ekstrakulikuler robotik, pendampingan penelitian siswa, dan lainnya. Selain itu, Prof. Kuwat turut memaparkan berbagai kegiatan dan fasilitas yang tersedia di FMIPA UGM seperti kegiatan magang, pertukaran pelajar, dan penelitian.

Kerja sama antara FMIPA UGM dan PT. SMA Islam Al-Azhar 9 merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui program peningkatan kompetensi siswa dan guru SMA serta membuka akses pendidikan keberlanjutan yang lebih luas. Selain itu, peresmian kerja sama ini menjadi implementasi dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam kerja sama di bidang pemajuan pendidikan antara FMIPA UGM dengan SMA Islam Al-Azhar 9.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Danendra Azriel Ramadhany

Read More

Tim Karawitan FMIPA UGM Lakukan Latihan Rutin Jelang Malam Pentas

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM melaksanakan latihan gamelan pada Selasa, 10 September 2024 untuk persiapan acara pentas dalam rangka memeriahkan acara Malem Kangen FMIPA UGM pada 14 September mendatang di area kampus FMIPA UGM. Berbagai persiapan telah dilakukan seperti latihan rutin di fakultas, koordinasi teknis pentas, dan koordinasi seragam tim. Pemain gamelan terdiri atas mahasiswa, pegawai, dan dosen di lingkungan FMIPA UGM.

Tantangan yang dihadapi ketika di lapangan adalah adanya risiko gangguan pada pengeras suara yang dapat mengganggu jalannya lagu yang dimainkan. Kemudian, dari konsep yang sedang dibuat, ada kemungkinan pemain gamelan juga turut dalam bermain peran di dalam pementasan drama. Dalam hal ini, beberapa lagu yang akan ditampilkan terdiri atas Sri Slamet, Asmarandana, Puspawarna, Rujak Jeruk, Tebusa’ayun, Pocung, Lindur, Srepeg Mataram, dan Bindri.

Latihan karawitan yang dilakukan oleh Tim Laras Sains di FMIPA UGM menjadi kesempatan bagi para sivitas akademik untuk turut melestarikan budaya serta memberikan edukasi mengenai warisan budaya yang dimiliki. Hal ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan dalam seni karawitan dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Wahyu Micho

Read More

Tim KKN Jeneponto Implementasikan Kelas Orangtua Hebat dan Teknologi Daun Kelor di Desa Bangkalaloe Sulawesi

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya dalam mengemban pengabdian kepada masyarakat ke seluruh pelosok di Indonesia. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) salah satunya adalah Tim KKN-PPM Jeneponto yang mengabdi di Desa Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Bukti nyata kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan desa dengan mengangkat tema Pengetasan Kemiskinan, Stunting, dan Penerapan Restorative Justice di Desa Datara dan Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.

“Kami punya program unggulan mulai dari kesehatan, teknologi tepat guna, hingga pengelolaan lingkungan. Salah satu program yang mendapat perhatian khusus adalah Kelas Orang Tua Hebat. Kami juga memperkenalkan alat pengering kelor yang dirancang sebagai teknologi tepat guna,” papar Husni Alwi mahasiswa Matematika perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (26/8).

Masyarakat mendapatkan edukasi mengenai pencegahan stunting melalui pendekatan kesehatan dan sosial serta inovasi dalam pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) melalui kelas orang tua hebat. Pengenalan alat pengering kelor juga untuk meningkatkan produksi daun kelor kering yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

“Kami juga merumuskan policy brief pengolahan sampah dan merancang tempat sampah terpadu (TPS3R) untuk memberikan rekomendasi pemerintah dalam mengambil kebijakan pengolahan sampah di desa Datara,” papar Husni Alwi mahasiswa Matematika perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (26/8).

Selain rekomendasi Tim KKN Jeneponto juga memberi kerangka teknis pembangunan TPS3R guna meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Meski dihadapkan pada tantangan manajemen waktu dan tuntutan untuk selalu aktif di tengah masyarakat, para mahasiswa mampu menciptakan sinergi yang kuat dengan pemerintah dan masyarakat. Hasilnya, keterampilan dan pengetahuan masyarakat meningkat, serta terjadi sinergitas yang baik dalam upaya menciptakan kemandirian desa yang berkelanjutan.

Dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang melimpah, masyarakat Desa Bangkalaloe kini lebih siap menghadapi masa depan yang lebih cerah. Tim KKN Jeneponto turut mengimplementasikan SDGs poin poin 1 yaitu sumber daya dan ekonomi, SDGs poin 4 yaitu akses terhadap pendidikan dengan mengadakan campus fair untuk anak SMA.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Jeneponto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa FMIPA Dorong Pengembangan Kota Berkelanjutan dengan Penanaman Mangrove di Pantai Baros

Kembali meriahkan acara perlombaan berbasis geoscience setelah 3 tahun tidak aktif, Geoscope acara yang dikembangkan oleh HMGF UGM dan SEG UGM SC kembali meramaikan kegiatannya dengan rangkaian acara preventif yang penuh makna. Pada Minggu tanggal 1 September 2024, Geoscope dibuka dengan penanaman mangrove di Pantai Baros. Para mahasiswa secara aktif terlibat dalam kegiatan ini, yang bertujuan melestarikan alam secara alami dan berkelanjutan.

“Tahun ini geoscope mengambil tema Integrated Geoscientist Solutions for Sustainable Urban Development, bercermin ke IKN dan pembangunan kota yang kurang sadar pada lingkungan. Tentunya sebagai geoscientist yang berhubungan langsung dengan bumi ingin mengurangi dampak negatif itu,” papar Nazwa Septhia, selaku ketua pelaksana Geoscope 2024.

Dengan mengambil bagian dalam aksi nyata pelestarian lingkungan, menunjukkan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dalam konteks perkembangan teknologi dan urbanisasi yang pesat. Penanaman mangrove ini memiliki peran vital dalam menjaga kelestarian Pantai Baros dari ancaman abrasi.

Acara penanaman mangrove ini tidak hanya berfokus pada aksi tanam saja, tetapi juga melibatkan materi edukatif terkait jenis-jenis mangrove dan tutorial menanam. Peserta diajak untuk memahami pentingnya setiap jenis mangrove dalam menjaga ekosistem pesisir.

“Harapannya, sebagai seorang geoscientist tak hanya berfokus pada eksplorasi atau eksploitasi oil and gas tetapi juga sustainable development sehingga melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dengan pelestarian lingkungan,” papar Nazwa Septhia.

Pantai Baros terletak di muara laguna di bagian Selatan. Penanaman mangrove menjadi langkah preventif untuk melindungi kawasan ini dari erosi pantai yang bisa berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 11 yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan dengan penanaman mangrove mencegah bencana abrasi di sekitar pantai, SDGs poin 14 yaitu ekosistem pesisir, dan SDGs poin 15 yaitu ekosistem dan perlindungan lingkungan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Panitia Geoscope
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Optimalkan Potensi Lokal, Tim KKN Swara Enim Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tanjung Agung

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya dalam mengemban pengabdian kepada masyarakat ke seluruh pelosok di Indonesia. Salah satunya adalah Tim KKN-PPM Swara Enim yang mengabdi di Kecamatan Tanjung Agung, Sumatera Selatan tepatnya di Desa Tanjung Agung dan Tanjung Karangan. Dengan tema besar Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat dengan Optimalisasi Sumber Daya Lokal untuk Mendukung Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan, Tim KKN berupaya membawa perubahan positif bagi masyarakat setempat.

“Kami melakukan survei melalui komunikasi dengan kepala desa serta berbagi pengalaman dengan mahasiswa yang sebelumnya pernah KKN di wilayah sekitar. Survei ini memberikan wawasan mengenai tantangan utama, terutama ketimpangan ekonomi, masalah sosial, dan lingkungan,” papar Rina Afifah mahasiswa Kimia perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (2/9).

Tim merancang solusi yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat serta pengembangan potensi lokal seperti kopi dan budidaya ikan. Program unggulan tim KKN Swara Enim mencakup berbagai sektor. Tim KKN ikut andil dalam pengabdian dan pengembangan desa di bidang UMKM, bidang kesehatan, dan Pendidikan.

“Kami membantu masyarakat dalam mengolah ikan patin sebagai produk bernilai tambah menjadi nugget dan amplang. Kami juga aktif dalam kegiatan posbindu dan posyandu, dan memberikan motivasi untuk siswa SMA melalui campus fair untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang perguruan tinggi,” papar Rina Afifah mahasiswa Kimia perwakilan dari Tim, pada wawancara online, Senin (2/9).

Melalui program-program ini, Tim KKN Swara Enim berharap agar masyarakat dapat melanjutkan dan mengembangkan inisiatif yang telah dimulai. Kader kesehatan diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan, karang taruna dapat terus menghidupkan kegiatan desa, dan UMKM mampu memperbaiki serta mengembangkan usaha mereka.

Di sisi lain, generasi muda diharapkan semakin semangat dalam menuntut ilmu hingga ke perguruan tinggi untuk turut membuka jalan untuk masa depan yang lebih cerah bagi Tanjung Agung dan sekitarnya. Tim KKN Swara Enim turut mengimplementasikan SDGs poin 1 yaitu sumber daya dan ekonomi, SDGs poin 4 yaitu akses terhadap pendidikan dengan mengadakan campus fair untuk anak SMA.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Swara Enim
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Kuliah Tamu Prof. Dr. Bülent Tezkan: Eksplorasi Bawah Permukaan Menggunakan Metode Elektromagnetik

Kuliah tamu kembali diadakan di Geofisika yang disampaikan oleh Prof. Dr. Bülent Tezkan dari University of Cologne, Jerman. Topik yang dibawa pada kuliah tamu Kamis, 5 September yaitu eksplorasi bawah permukaan menggunakan metode elektromagnetik yang menjadi sorotan. Kuliah berjudul Near Surface Exploration using Electromagnetic Methods ini mengupas bagaimana eksplorasi hingga kedalaman 100 meter dapat dilakukan menggunakan metode seperti Radio Magnetotelluric (RMT), Ground Penetrating Radar (GPR), Direct Current (DC), Induced Polarization (IP), dan Transient Electromagnetic (TSM).

Prof. Tezkan memaparkan bahwa metode RMT memiliki tantangan tersendiri, terutama di daerah terpencil yang tidak memiliki pemancar radio yang diperlukan untuk pengukuran. Metode ini tetap menjadi andalan dalam mengeksplorasi struktur bawah permukaan dengan akurasi yang tinggi.

Sesi diskusi menjadi semakin menarik ketika salah satu mahasiswa bertanya tentang video helikopter dan sensor yang ditampilkan oleh Prof. Tezkan. Mahasiswa tersebut menanyakan jarak maksimal yang dapat dijangkau oleh helikopter dalam metode eksplorasi yang dimiliki University of Cologne. Prof. Tezkan menjelaskan bahwa jangkauan helikopter sangat bergantung pada resistivitas tanah. Jika resistivitas tanah tinggi, jangkauan akan lebih pendek dan sebaliknya, untuk resistivitas rendah, jangkauan bisa lebih jauh.

“Perbedaannya hanya terletak pada frekuensi yang digunakan,” papar Prof. Tezkan.

Kuliah ini memberikan wawasan mendalam tentang berbagai metode eksplorasi bawah permukaan dan tantangan yang dihadapi di lapangan, serta solusi teknis yang dapat diterapkan dalam berbagai kondisi geologis. Kuliah tamu ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan berkualitas dengan mengadakan kelas sesi internasional kepada mahasiswa di Department Fisika.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Editor: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Naufal Rayyan dan Tim Media Geofisika

Read More

Berkenalan dengan Silika Misopori, Silika Multifungsi di Pengaplikasiannya dalam Kehidupan

Prof. Dr. Drs. Suyanta, M.Si. dari Departemen Kimia FMIPA UGM telah dikukuhkan sebagai guru besar pada 6 Agustus 2024 dengan mengangkat topik penelitian Silika Mesopori. Silika mesopori yaitu silika yang mengandung pori-pori dengan diameter sebesar 2-50 nm dan berfungsi dalam membatasi pertumbuhan kristal sehingga  mencegah aglomerasi nanopartikel serta mampu menstabilkan dan meningkatkan permukaan spesifik bahan yang terdispersi di dalamnya.

Prof. Suyanta mengambangkan riset dan aplikasi dari MCM-41 yakni jenis silikat mesopori yang memiliki pori berbentuk batang yang dikemas dalam kemasan heksagonal berdimensi-1 dengan ukuran pori, luas permukaan dan volume yang seragam. Berdasarkan sifat-sifat tersebut, MCM-41 sangat direkomendasikan untuk diaplikasikan di berbagai bidang.

Dalam ilmu bahan, silika mesopori MCM-41 memiliki kekuatan multifungsi dalam implementasi yang berkaitan dengan permukaan seperti absorben, katalis, saringan molekuler, pengirim obat, dan biosensor.

Prof. Suyanta juga menjelaskan bahwa salah satu potensi pengembangan riset dan aplikasi dari MCM-41 di masa depan berkaitan dengan penanganan masalah CO2 seperti gas rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global.

Informasi mengenai riset dan aplikasi silika mesopori MCM-41 yang dikembangkan oleh Prof. Suyanta sejalan dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Pertama, SDG 4: Pendidikan berkualitas berkaitan dengan aplikasi keilmuan kimia pengembangan riset akademik mengenai silika mesopori, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, karena penggunaan silika mesopori dalam katalisis dapat meningkatkan efisiensi energi dalam berbagai proses industri. Kedua, SDG 9: Industri, novasi, dan Infrastruktur, terkait dengan inovasi material untuk aplikasi industri yang lebih berkelanjutan. Ketiga, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, karena pengembangan MCM-41 untuk penanganan CO₂ dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, berkontribusi pada mitigasi pemanasan global dan perubahan iklim.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate