Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

SDGs

Turut Ramaikan Salat Iduladha di Lapangan Pancasila UGM, Mahasiswa FMIPA UGM Refleksikan Iduladha Jadi Momen Pendidikan Spiritual dan Kepemimpinan

Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menjadi saksi kebersamaan luar biasa dalam perayaan salat iduladha 1446 H/2025 M. Suasana pagi yang cerah dan hangat menyelimuti pelaksanaan salat iduladha  yang berlangsung khidmat. Puluhan ribu jamaah, terdiri dari masyarakat umum dan civitas akademika UGM, termasuk mahasiswa FMIPA UGM turut memadati area lapangan sejak dini hari, membawa semangat pengorbanan dan keikhlasan sebagai ruh dari perayaan Idul Adha.

“Seru dan syahdu,” ujar salah satu mahasiswa FMIPA UGM ketika ditanyai mengenai testimoni sholat iduladha di GSP UGM. Ia merefleksikan momen iduladha ini sebagai bentuk pendidikan spiritual maupun kepemimpinan.

Dalam khutbah yang disampaikan seusai salat, khatib menekankan kepada jamaah bahwa Idul Adha merupakan momentum untuk merefleksikan ketulusan, keikhlasan, dan cinta sejati kepada Allah SWT. Dengan meneladani kisah Nabi Ibrahim alaihisalam Sang Khalilullah dan Nabi Ismail alaihisalam, jamaah diajak merenungkan pentingnya pendidikan spiritual sebagai fondasi kehidupan yang kokoh dan bermakna.

“Perintah menyembelih bukan sekadar perintah lahiriah, melainkan simbol ketaatan mutlak tanpa syarat dari seorang hamba kepada Tuhannya,” tutur khatib, merujuk pada dialog agung antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sebagaimana tertuang dalam Surah As-Saffat ayat 102.

Lebih lanjut, khatib mengangkat konsep menarik tentang matematika spiritual, di mana angka 1 melambangkan keesaan Allah, sementara angka 0 menggambarkan manusia yang seperti debu di alam semesta ini, tak bernilai tanpa keterhubungan dengan Sang Pencipta. Selain aspek spiritual, khutbah juga menyoroti pentingnya membangun karakter dan kepemimpinan dengan meneladani sifat-sifat Nabi Ibrahim: sabar, bijaksana, dan teguh dalam menjalankan kebenaran.

Perayaan Idul Adha di Universitas Gadjah Mada tahun ini bukan semata seremoni keagamaan, tetapi juga manifestasi nilai-nilai luhur yang menyentuh ranah spiritual dan sosial. Seperti thawaf yang melambangkan penyerahan kepada Tuhan Yang Maha Esa, demikian pula seharusnya kehidupan manusia berputar mengelilingi nilai-nilai ilahiah dalam setiap langkah menuju kemajuan dunia dan akhirat. Menutup khutbahnya, khatib mengingatkan, “Dunia dalam genggaman, dan akhirat dalam hati karena dunia adalah jalan kita menuju akhirat.”

Nilai-nilai yang terkandung dalam khutbah dan perayaan Idul Adha ini juga relevan dengan semangat Sustainable Development Goals (SDGs). Pendidikan spiritual yang mendalam sejalan dengan Tujuan 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung pembelajaran sepanjang hayat. Sifat kepemimpinan yang adil, sabar, dan bijaksana mencerminkan Tujuan 16, yaitu mendorong masyarakat damai, adil, dan inklusif. Sementara semangat kebersamaan antara civitas akademika dan masyarakat mencerminkan Tujuan 17, yaitu membangun kemitraan yang kuat dalam mencapai tujuan bersama demi kebaikan umat dan masa depan yang berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Ghissan Mulan, Luthfita Keysha A.G, dan Irma Eliana
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

SAP Indonesia berkolaborasi dengan GIK UGM: Perkenalkan Ekosistem Global dan Sertifikasi Gratis bagi Mahasiswa

Yogyakarta, 5 Juni 2025 – SAP Indonesia menyelenggarakan seminar dan diskusi panel di Gedung Gama Innovation Center (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (5/6), sebagai bagian dari upaya memperkenalkan ekosistem SAP serta membuka peluang karier global bagi mahasiswa lintas jurusan.

Sesi perkenalan SAP Indonesia dibuka langsung oleh Andreas Diantoro, Managing Director SAP Indonesia, yang hadir bersama Adela Irawan, alumni Ilmu Komputer Fakultas MIPA UGM yang kini berkarier di SAP. Dalam paparannya, Andreas menyampaikan bahwa SAP bukan hanya perusahaan perangkat lunak, tetapi sebuah penyedia solusi proses bisnis yang krusial bagi industri global.

“SAP adalah fondasi banyak perusahaan besar di dunia. Jika sistem SAP berhenti, seluruh proses bisnis bisa terhenti. Itulah besarnya dampak SAP di industri, terutama di Indonesia” jelas Andreas.

Ia juga menegaskan bahwa SAP hadir langsung ke kampus bukan hanya untuk berbagi wawasan, tetapi juga untuk membuka akses nyata menuju dunia kerja. “Kami tidak datang dengan tangan kosong. Kami hadir membawa peluang kerja, sertifikasi gratis, dan program pembelajaran global. Kami ingin menjangkau mahasiswa Indonesia dan membekali mereka agar siap menjadi talenta global,” tegas Andreas Diantoro.

Melalui inisiatif ini, mahasiswa UGM berkesempatan mengakses SAP Learning Hub, serta mendapatkan dua sertifikasi SAP secara gratis dan empat kali kesempatan ujian. Adela Irawan turut membagikan pengalamannya setelah lulus dari UGM dan berkairi di SAP.  Acara ini juga menampilkan sesi panel diskusi yang menghadirkan tokoh-tokoh penting dari industri konsultan global. Antonius Susanto dari EY Indonesia dan Didi Laksana, Direktur KPMG Indonesia, turut berbagi wawasan tentang pentingnya transformasi digital, penguasaan proses bisnis, dan pengembangan soft skills dalam menghadapi persaingan global. Mereka menekankan bahwa lulusan dari berbagai latar belakang dapat sukses di industri berbasis teknologi selama memiliki kemauan belajar dan karakter yang kuat.

“Karakter dan attitude adalah fondasi. Soft skills, hard skills, dan kemauan untuk terus belajar adalah kombinasi yang dicari oleh perusahaan-perusahaan global,” ujar Antonius Susanto.

Dengan komunitas global dan pendekatan berbasis kompetensi yang berlaku lintas negara, SAP mendorong mahasiswa Indonesia untuk mengembangkan diri dan menembus pasar kerja internasional. “Kami datang untuk tumbuh bersama. SAP hadir untuk membawa talenta Indonesia menjadi global,” tutup Andreas Diantoro.

Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud komitmen SAP dan Universitas Gadjah Mada terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam bidang Pendidikan Berkualitas (Goal 4), Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Goal 8), serta Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Goal 17). Melalui kolaborasi antara industri dan institusi pendidikan tinggi, SAP berupaya menciptakan ekosistem talenta yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Sabik Hikami Kantor Alumni UGM

Read More

FMIPA UGM Gelar Seminar dan Sharing Session sebagai Wujud Kepedulian Terkait Keselamatan Kerja dan Inovasi Industri

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada mengadakan kegiatan “Seminar dan Sharing Session: Advancing Process Safety: Strategic Initiatives for Sustainable and Hazard-Free Industrial Systems” pada 2 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen FMIPA dalam menjembatani dunia akademik dan industri, khususnya dalam upaya mendorong penerapan keselamatan kerja serta pengembangan inovasi berbasis riset. Berlangsung di  Auditorium Lantai 1 FMIPA UGM, kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan profesional industri, mulai dari perwakilan dari Yokogawa Indonesia, yaitu Bapak Ir. Sonny Prijantono dan Ibu Febri Andriani ST, M.Eng, IPU serta Moderator Dr. techn, Aufaclav Zatu Kusuma Frisky, S.Si., M.Sc, perwakilan dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, Bapak Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. menegaskan bahwa  acara ini menjadi bagian dari strategi fakultas dalam membekali mahasiswa dengan pemahaman menyeluruh mengenai tantangan dan dinamika dunia industri. “FMIPA berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap kebutuhan industri, termasuk pentingnya keselamatan proses dalam operasional industri,” ujarnya.

Pelaksanaan acara ini betujuan untuk memperkenalkan mahasiswa pada sistem kerja industri yang kompleks, khususnya terkait aspek process safety, desain sistem kendali, dan pemanfaatan teknologi instrumentasi. Melalui kegiatan ini, FMIPA berharap dapat membangun kesadaran sejak dini mengenai pentingnya keselamatan kerja di lingkungan industri, sejalan dengan standar dan praktik terbaik yang berlaku secara internasional.

Acara ini secara langsung mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan kualitas pembelajaran berbasis praktik industri, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) melalui penguatan kesadaran akan keselamatan dan hak-hak pekerja, serta SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pemahaman teknologi terkini di bidang instrumentasi dan otomasi industri.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi : Aproditty Nirmala Putri
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Mahasiswi Fisika FMIPA UGM Soroti Peran Nyata Fisika dalam Kehidupan dan Implementasinya terhadap Pembangunan Berkelanjutan: “Lebih Dari Sekadar Rumus”

Bagi sebagian besar orang, fisika kerap diasosiasikan dengan rumus-rumus kompleks atau teori abstrak yang sulit dipahami. Namun bagi mahasiswa fisika, ilmu ini lebih dari sekadar pelajaran kelas, ia hadir dan bekerja di hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya diungkapkan oleh Amalia Nurin Al Fath, mahasiswi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) yang menjelaskan peran nyata dan implementasi ilmu fisika di kehidupan sehari-hari.

“Lebih dari sekadar rumus, mulai dari listrik yang kita gunakan sehari-hari, sinyal komunikasi di ponsel, teknologi medis seperti MRI dan CT-scan, hingga GeNose, alat deteksi Covid-19 yang lahir di laboratorium Fisika UGM, semuanya berdiri di atas dasar fisika,” ujar Amalia.

Tak hanya sekadar berperan dalam kenyamanan hidup, fisika juga berperan dalam menjawab tantangan global, termasuk krisis energi dan perubahan iklim. “Para ilmuwan fisika bekerja keras mengembangkan teknologi energi terbarukan, seperti pembangkit tenaga surya, turbin angin, hingga riset reaktor fusi. Ini bukan sekadar teori, tetapi masa depan energi secara global,” tegasnya.

Sebagai mahasiswa, ia merasa penting untuk tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga menghadirkan kontribusi nyata kepada masyarakat. Hal ini ia buktikan melalui keterlibatannya dalam riset mengenai fotokatalis yang berperan langsung dalam penanganan sampah. Melalui riset ini, Amalia membuktikan bahwa fisika memiliki kontribusi langsung terhadap penyelesaian masalah lingkungan.

Kontribusi Amalia dan dukungan riset yang diberikan FMIPA UGM selaras dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) terutama SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). Adapun riset fotokatalis yang tengah dikembangkan juga mendukung SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi) melalui pengolahan limbah. FMIPA UGM, sebagai institusi pendidikan dan riset, turut berperan aktif mencetak saintis muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peka terhadap isu lingkungan dan sosial, serta mampu menjembatani ilmu fisika dengan kebutuhan nyata masyarakat nasional maupun global.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Kontributor : Amalia Nurin Al Fath

Read More

Mahasiswi Fisika UGM Soroti Kondisi Saintis di Indonesia dan Peran Fisika bagi Masyarakat Lewat Pengabdiannya dalam Menyokong Tsunami Ready Community

Bagi banyak mahasiswa, menempuh pendidikan tinggi merupakan jendela menuju kesuksesan di masa depan. Namun, bagi sebagian lainnya, khususnya mereka yang menekuni bidang sains seperti fisika, masa depan tersebut kerap dibayangi oleh realitas yang belum ideal. Hal ini diungkapkan oleh Inna Tahalliah, mahasiswi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Sebagai mahasiswi fisika, saya melihat menjadi saintis di Indonesia bukan sekadar tentang mencintai ilmu, tetapi juga soal bertahan di tengah berbagai keterbatasan,” tutur Inna. Ia menggambarkan bagaimana para calon ilmuwan di Indonesia harus berjuang, tidak hanya menghadapi kompleksitas teori, tetapi juga sistem yang belum sepenuhnya mendukung.

Minimnya dukungan terhadap riset, keterbatasan infrastruktur, serta kesejahteraan yang belum memadai menjadi tantangan nyata bagi banyak saintis muda. “Tak sedikit yang akhirnya memilih jalan lain, atau bahkan hijrah ke luar negeri demi mendapatkan apresiasi yang lebih layak,” lanjutnya. Padahal, menurutnya, sains memiliki peran strategis dalam menjawab berbagai tantangan bangsa. “Dari krisis energi hingga pengembangan teknologi berkelanjutan, fisika punya jawabannya. Namun, bagaimana kami bisa berkontribusi jika fondasi untuk tumbuh saja belum kokoh?” ujarnya.

Meski begitu, Inna tetap menyalakan harapan. Ia berharap Indonesia dapat benar-benar menghargai para ilmuwan, bukan sekadar melalui pujian seremonial, melainkan lewat sistem yang berpihak dan mendukung secara konkret. “Tanpa kesejahteraan saintis, mimpi menjadi bangsa yang mandiri secara teknologi hanya akan menjadi wacana,” pungkasnya.

Tak hanya aktif secara akademik, Inna juga turut mewujudkan cita-citanya melalui peran langsung di masyarakat. Ia kerap menjadi asisten praktikum lintas program studi, membantu mahasiswa memahami berbagai eksperimen dasar fisika. Selain itu, ia juga terlibat dalam program magang kolaboratif antara Departemen Fisika FMIPA UGM dan BMKG. Dalam program tersebut, Inna berkontribusi pada pemenuhan 12 indikator Tsunami Ready Community (TRC) yang diinisiasi oleh UNESCO.

“Di sana, saya melihat bagaimana sains benar-benar bisa hadir di tengah masyarakat, bukan hanya di atas kertas jurnal,” tutupnya.

Kontribusi nyata yang ia lakukan menjadi bukti kepeduliannya terhadap kemajuan sains dan peran saintis di Indonesia. Dalam hal ini, FMIPA UGM sendiri terus berupaya menjadi ruang tumbuh yang mendukung para mahasiswa dan peneliti muda. Melalui program-program akademik dan kemitraan riset, fakultas ini mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul secara teoritis, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata di tengah masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen global dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada tujuan nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), dan 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Adanya kolaborasi dengan lembaga eksternal seperti BMKG juga menjadi bukti FMIPA UGM dalam mengimplementasikan nilai SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Kontributor : Inna Tahalliah

Read More

Pengukuhan Profesor Farchani Rosyid, Padukan Fisika Teoretik dan Seni Lukis sebagai Cerminan Realisme Ilmiah

Yogyakarta, 27 Mei 2025 – Suasana Auditorium Lantai 1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) terasa istimewa pada Selasa siang. Salah satu putra terbaik Departemen Fisika UGM, Dr. rer. nat. Muhammad Farchani Rosyid, M.Si., resmi dikukuhkan sebagai profesor dalam bidang Fisika Teoretik. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Efektivitas Matematika yang Tak Masuk Akal dalam Menangkap dan Memahami Realitas Fisis”, Prof. Farchani mengajak audiens untuk merenungkan kembali esensi dari matematika dan sains dalam menggambarkan alam semesta.

“Apakah teori-teori ilmiah yang paling sukses yang kita punya telah memadai untuk menjelaskan atau menggambarkan hakikat semesta ini?” tanyanya dalam pidato yang bernuansa reflektif. Ia menekankan bahwa sains bukanlah sekadar kumpulan rumus atau hukum-hukum eksak, namun juga alat untuk memahami realitas, yang terkadang jauh lebih kompleks dari sekadar apa yang tampak di permukaan.

Dalam penjelasannya, Prof. Farchani mengangkat konsep realisme ilmiah, sebuah pandangan bahwa alam semesta yang digambarkan oleh ilmu pengetahuan benar-benar nyata, terlepas dari bagaimana manusia menafsirkannya. Pandangan ini ia sejajarkan dengan salah satu hobi uniknya: seni lukis realis. Baginya, seni adalah bentuk lain dari pencarian kebenaran, sama halnya dengan sains.

“Melukis  membutuhkan membutuhkan ilmu fisika pada setiap goresannya” ucapnya sambil menunjuk beberapa lukisan karyanya yang dipamerkan di sudut auditorium. Beberapa di antaranya berjudul “Trapped in Hydrodynamics”, “Jalur Trekking Kalitalang”, dan “Un poisson passe devant le phares de la Jument”. Karya-karya tersebut tidak hanya menampilkan keindahan visual, tetapi juga menunjukkan penerapan prinsip fisika optik dalam penggambaran tekstur, gelap terang, serta dinamika cahaya.

Melalui pameran lukisan ini, Prof. Farchani ingin menginspirasi para mahasiswa bahwa ilmu dan seni bukanlah dua dunia yang terpisah, tetapi dapat saling menguatkan. Ia juga mengaitkan gagasannya dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), dengan mendorong pendekatan multidisiplin dalam pendidikan tinggi yang menciptakan lulusan berpikir kritis dan kreatif.

Pengukuhan ini menjadi momentum penting tidak hanya bagi Prof. Farchani secara pribadi, tetapi juga bagi komunitas akademik UGM dan dunia sains Indonesia, untuk terus mendorong batas-batas pemahaman kita terhadap alam semesta – dengan logika, rasa, dan kreativitas.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

Semarak MIPA FUN RUN: 130 Mahasiswa Ramaikan Lari Santai Lintas Fakultas di Kampus UGM

Yogyakarta, 29 Mei 2025 – Suasana cerah dan semangat sehat mewarnai pagi  hari pukul enam pagi di kawasan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada saat ratusan mahasiswa berkumpul untuk mengikuti MIPA FUN RUN. Acara yang digagas oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM ini berhasil menarik perhatian 130 mahasiswa dari berbagai fakultas untuk berlari bersama dalam semangat sportivitas, kebersamaan, dan gaya hidup sehat.

Dengan titik start dan finish di FMPA UGM, rute lari dirancang melintasi beberapa landmark kampus yang ikonik. Suasana penuh semangat tampak dari para peserta yang tidak hanya datang untuk berolahraga, tetapi juga untuk menjalin relasi antar-teman

Kemeriahan tidak berhenti setelah garis finish. Panitia telah menyiapkan  beberapa refreshment sehat serta beragam doorprize menarik, mulai dari kaos lari , topi olahraga, tumblr, paket obat-obatan ringan, mug MIPA, dan berbagai merchandise eksklusif yang menjadi incaran para peserta. Suasana semakin meriah ketika nama nama peserta undian dibacakan, dan para pemenang doorprize maju dengan senyum lebar.

Acara ini tidak hanya bertujuan untuk membangun gaya hidup sehat, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), dengan memperkuat kolaborasi antar fakultas dan mempromosikan pentingnya kesehatan fisik dan mental di kalangan mahasiswa.

Bagi yang belum sempat ikut kali ini, jangan lewatkan MIPA FUN RUN berikutnya! Akan ada lebih banyak kejutan dan doorprize menarik menanti. Mari terus berlari bersama dalam semangat sehat, ceria, dan penuh kolaborasi!

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

UGM Jalin Kolaborasi Inspiratif dengan Kementerian dan Google Indonesia, Bersatu untuk Masa Depan Digital

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menjadi tuan rumah bagi acara kolaboratif yang melibatkan Kementerian Perdagangan, Kemendikbud Ristek, dan Google Indonesia. Dalam suasana yang penuh semangat, para peserta berdiskusi mengenai strategi pengembangan sumber daya manusia yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Acara dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Menteri Perdagangan Republik Indonesia  Dr. Budi Santosa M.Si, Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA, dan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si serta tokoh-tokoh entrepreneur lainnya.

Dalam acara ini, Jurnalis FMIPA UGM,  berkesempatan untuk mewawancarai langsung Menteri Perdagangan. Amalia Nurmalitasari bertanya mengenai langkah konkret yang sedang direncanakan oleh Kementerian Perdagangan dan Dekan FMIPA UGM untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa, khususnya agar mereka tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pelaku ekspor yang berdaya saing global.

Menjawab pertanyaan tersebut, Menteri Perdagangan Republik Indonesia menegaskan bahwa, “Perlu mengembangkan para pelaku ekspor yang berkualitas sehingga diharapkan mahasiswa setelah lulus dapat menciptakan lapangan pekerjaan,” ujarnya. Hal tersebut diafirmasi langsung oleh Dekan FMIPA UGM yang menyatakan bahwa saat ini telah dilakukan pengembangan jiwa kewirausahaan untuk mahasiswa FMIPA UGM salah satunya dari prodi ilmu komputer.

Kehadiran Google Indonesia dalam acara ini memberikan warna tersendiri, menghadirkan wawasan mendalam seputar inovasi digital terkini yang tengah berkembang di kancah global. Melalui paparan yang informatif dan inspiratif, Google Indonesia membuka cakrawala peserta terhadap peluang transformasi digital, mulai dari kecerdasan buatan, pengelolaan data, hingga strategi membangun literasi digital masyarakat.

Acara ini menjadi langkah konkret dalam menciptakan kolaborasi lintas sektor untuk membangun masa depan digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan fakultas dalam mendorong transformasi digital. Selain itu, acara ini juga sejalan dengan SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses inovasi digital.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Muhammad Irfan
Reportase: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Turut Ramaikan Salat Iduladha di Lapangan Pancasila UGM, Mahasiswa FMIPA UGM Refleksikan Iduladha Jadi Momen Pendidikan Spiritual dan Kepemimpinan

Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menjadi saksi kebersamaan luar biasa dalam perayaan salat iduladha 1446 H/2025 M. Suasana pagi yang cerah dan hangat menyelimuti pelaksanaan salat iduladha  yang berlangsung khidmat. Puluhan ribu jamaah, terdiri dari masyarakat umum dan civitas akademika UGM, termasuk mahasiswa FMIPA UGM turut memadati area lapangan sejak dini hari, membawa semangat pengorbanan dan keikhlasan sebagai ruh dari perayaan Idul Adha.

“Seru dan syahdu,” ujar salah satu mahasiswa FMIPA UGM ketika ditanyai mengenai testimoni sholat iduladha di GSP UGM. Ia merefleksikan momen iduladha ini sebagai bentuk pendidikan spiritual maupun kepemimpinan.

Dalam khutbah yang disampaikan seusai salat, khatib menekankan kepada jamaah bahwa Idul Adha merupakan momentum untuk merefleksikan ketulusan, keikhlasan, dan cinta sejati kepada Allah SWT. Dengan meneladani kisah Nabi Ibrahim alaihisalam Sang Khalilullah dan Nabi Ismail alaihisalam, jamaah diajak merenungkan pentingnya pendidikan spiritual sebagai fondasi kehidupan yang kokoh dan bermakna.

“Perintah menyembelih bukan sekadar perintah lahiriah, melainkan simbol ketaatan mutlak tanpa syarat dari seorang hamba kepada Tuhannya,” tutur khatib, merujuk pada dialog agung antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sebagaimana tertuang dalam Surah As-Saffat ayat 102.

Lebih lanjut, khatib mengangkat konsep menarik tentang matematika spiritual, di mana angka 1 melambangkan keesaan Allah, sementara angka 0 menggambarkan manusia yang seperti debu di alam semesta ini, tak bernilai tanpa keterhubungan dengan Sang Pencipta. Selain aspek spiritual, khutbah juga menyoroti pentingnya membangun karakter dan kepemimpinan dengan meneladani sifat-sifat Nabi Ibrahim: sabar, bijaksana, dan teguh dalam menjalankan kebenaran.

Perayaan Idul Adha di Universitas Gadjah Mada tahun ini bukan semata seremoni keagamaan, tetapi juga manifestasi nilai-nilai luhur yang menyentuh ranah spiritual dan sosial. Seperti thawaf yang melambangkan penyerahan kepada Tuhan Yang Maha Esa, demikian pula seharusnya kehidupan manusia berputar mengelilingi nilai-nilai ilahiah dalam setiap langkah menuju kemajuan dunia dan akhirat. Menutup khutbahnya, khatib mengingatkan, “Dunia dalam genggaman, dan akhirat dalam hati karena dunia adalah jalan kita menuju akhirat.”

Nilai-nilai yang terkandung dalam khutbah dan perayaan Idul Adha ini juga relevan dengan semangat Sustainable Development Goals (SDGs). Pendidikan spiritual yang mendalam sejalan dengan Tujuan 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung pembelajaran sepanjang hayat. Sifat kepemimpinan yang adil, sabar, dan bijaksana mencerminkan Tujuan 16, yaitu mendorong masyarakat damai, adil, dan inklusif. Sementara semangat kebersamaan antara civitas akademika dan masyarakat mencerminkan Tujuan 17, yaitu membangun kemitraan yang kuat dalam mencapai tujuan bersama demi kebaikan umat dan masa depan yang berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Ghissan Mulan, Luthfita Keysha A.G, dan Irma Eliana
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

SAP Indonesia berkolaborasi dengan GIK UGM: Perkenalkan Ekosistem Global dan Sertifikasi Gratis bagi Mahasiswa

Yogyakarta, 5 Juni 2025 – SAP Indonesia menyelenggarakan seminar dan diskusi panel di Gedung Gama Innovation Center (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (5/6), sebagai bagian dari upaya memperkenalkan ekosistem SAP serta membuka peluang karier global bagi mahasiswa lintas jurusan.

Sesi perkenalan SAP Indonesia dibuka langsung oleh Andreas Diantoro, Managing Director SAP Indonesia, yang hadir bersama Adela Irawan, alumni Ilmu Komputer Fakultas MIPA UGM yang kini berkarier di SAP. Dalam paparannya, Andreas menyampaikan bahwa SAP bukan hanya perusahaan perangkat lunak, tetapi sebuah penyedia solusi proses bisnis yang krusial bagi industri global.

“SAP adalah fondasi banyak perusahaan besar di dunia. Jika sistem SAP berhenti, seluruh proses bisnis bisa terhenti. Itulah besarnya dampak SAP di industri, terutama di Indonesia” jelas Andreas.

Ia juga menegaskan bahwa SAP hadir langsung ke kampus bukan hanya untuk berbagi wawasan, tetapi juga untuk membuka akses nyata menuju dunia kerja. “Kami tidak datang dengan tangan kosong. Kami hadir membawa peluang kerja, sertifikasi gratis, dan program pembelajaran global. Kami ingin menjangkau mahasiswa Indonesia dan membekali mereka agar siap menjadi talenta global,” tegas Andreas Diantoro.

Melalui inisiatif ini, mahasiswa UGM berkesempatan mengakses SAP Learning Hub, serta mendapatkan dua sertifikasi SAP secara gratis dan empat kali kesempatan ujian. Adela Irawan turut membagikan pengalamannya setelah lulus dari UGM dan berkairi di SAP.  Acara ini juga menampilkan sesi panel diskusi yang menghadirkan tokoh-tokoh penting dari industri konsultan global. Antonius Susanto dari EY Indonesia dan Didi Laksana, Direktur KPMG Indonesia, turut berbagi wawasan tentang pentingnya transformasi digital, penguasaan proses bisnis, dan pengembangan soft skills dalam menghadapi persaingan global. Mereka menekankan bahwa lulusan dari berbagai latar belakang dapat sukses di industri berbasis teknologi selama memiliki kemauan belajar dan karakter yang kuat.

“Karakter dan attitude adalah fondasi. Soft skills, hard skills, dan kemauan untuk terus belajar adalah kombinasi yang dicari oleh perusahaan-perusahaan global,” ujar Antonius Susanto.

Dengan komunitas global dan pendekatan berbasis kompetensi yang berlaku lintas negara, SAP mendorong mahasiswa Indonesia untuk mengembangkan diri dan menembus pasar kerja internasional. “Kami datang untuk tumbuh bersama. SAP hadir untuk membawa talenta Indonesia menjadi global,” tutup Andreas Diantoro.

Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud komitmen SAP dan Universitas Gadjah Mada terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam bidang Pendidikan Berkualitas (Goal 4), Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Goal 8), serta Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Goal 17). Melalui kolaborasi antara industri dan institusi pendidikan tinggi, SAP berupaya menciptakan ekosistem talenta yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Sabik Hikami Kantor Alumni UGM

Read More

FMIPA UGM Gelar Seminar dan Sharing Session sebagai Wujud Kepedulian Terkait Keselamatan Kerja dan Inovasi Industri

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada mengadakan kegiatan “Seminar dan Sharing Session: Advancing Process Safety: Strategic Initiatives for Sustainable and Hazard-Free Industrial Systems” pada 2 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen FMIPA dalam menjembatani dunia akademik dan industri, khususnya dalam upaya mendorong penerapan keselamatan kerja serta pengembangan inovasi berbasis riset. Berlangsung di  Auditorium Lantai 1 FMIPA UGM, kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan profesional industri, mulai dari perwakilan dari Yokogawa Indonesia, yaitu Bapak Ir. Sonny Prijantono dan Ibu Febri Andriani ST, M.Eng, IPU serta Moderator Dr. techn, Aufaclav Zatu Kusuma Frisky, S.Si., M.Sc, perwakilan dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, Bapak Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. menegaskan bahwa  acara ini menjadi bagian dari strategi fakultas dalam membekali mahasiswa dengan pemahaman menyeluruh mengenai tantangan dan dinamika dunia industri. “FMIPA berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap kebutuhan industri, termasuk pentingnya keselamatan proses dalam operasional industri,” ujarnya.

Pelaksanaan acara ini betujuan untuk memperkenalkan mahasiswa pada sistem kerja industri yang kompleks, khususnya terkait aspek process safety, desain sistem kendali, dan pemanfaatan teknologi instrumentasi. Melalui kegiatan ini, FMIPA berharap dapat membangun kesadaran sejak dini mengenai pentingnya keselamatan kerja di lingkungan industri, sejalan dengan standar dan praktik terbaik yang berlaku secara internasional.

Acara ini secara langsung mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan kualitas pembelajaran berbasis praktik industri, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) melalui penguatan kesadaran akan keselamatan dan hak-hak pekerja, serta SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pemahaman teknologi terkini di bidang instrumentasi dan otomasi industri.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi : Aproditty Nirmala Putri
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Mahasiswi Fisika FMIPA UGM Soroti Peran Nyata Fisika dalam Kehidupan dan Implementasinya terhadap Pembangunan Berkelanjutan: “Lebih Dari Sekadar Rumus”

Bagi sebagian besar orang, fisika kerap diasosiasikan dengan rumus-rumus kompleks atau teori abstrak yang sulit dipahami. Namun bagi mahasiswa fisika, ilmu ini lebih dari sekadar pelajaran kelas, ia hadir dan bekerja di hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya diungkapkan oleh Amalia Nurin Al Fath, mahasiswi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) yang menjelaskan peran nyata dan implementasi ilmu fisika di kehidupan sehari-hari.

“Lebih dari sekadar rumus, mulai dari listrik yang kita gunakan sehari-hari, sinyal komunikasi di ponsel, teknologi medis seperti MRI dan CT-scan, hingga GeNose, alat deteksi Covid-19 yang lahir di laboratorium Fisika UGM, semuanya berdiri di atas dasar fisika,” ujar Amalia.

Tak hanya sekadar berperan dalam kenyamanan hidup, fisika juga berperan dalam menjawab tantangan global, termasuk krisis energi dan perubahan iklim. “Para ilmuwan fisika bekerja keras mengembangkan teknologi energi terbarukan, seperti pembangkit tenaga surya, turbin angin, hingga riset reaktor fusi. Ini bukan sekadar teori, tetapi masa depan energi secara global,” tegasnya.

Sebagai mahasiswa, ia merasa penting untuk tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga menghadirkan kontribusi nyata kepada masyarakat. Hal ini ia buktikan melalui keterlibatannya dalam riset mengenai fotokatalis yang berperan langsung dalam penanganan sampah. Melalui riset ini, Amalia membuktikan bahwa fisika memiliki kontribusi langsung terhadap penyelesaian masalah lingkungan.

Kontribusi Amalia dan dukungan riset yang diberikan FMIPA UGM selaras dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) terutama SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). Adapun riset fotokatalis yang tengah dikembangkan juga mendukung SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi) melalui pengolahan limbah. FMIPA UGM, sebagai institusi pendidikan dan riset, turut berperan aktif mencetak saintis muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peka terhadap isu lingkungan dan sosial, serta mampu menjembatani ilmu fisika dengan kebutuhan nyata masyarakat nasional maupun global.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Kontributor : Amalia Nurin Al Fath

Read More

Mahasiswi Fisika UGM Soroti Kondisi Saintis di Indonesia dan Peran Fisika bagi Masyarakat Lewat Pengabdiannya dalam Menyokong Tsunami Ready Community

Bagi banyak mahasiswa, menempuh pendidikan tinggi merupakan jendela menuju kesuksesan di masa depan. Namun, bagi sebagian lainnya, khususnya mereka yang menekuni bidang sains seperti fisika, masa depan tersebut kerap dibayangi oleh realitas yang belum ideal. Hal ini diungkapkan oleh Inna Tahalliah, mahasiswi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Sebagai mahasiswi fisika, saya melihat menjadi saintis di Indonesia bukan sekadar tentang mencintai ilmu, tetapi juga soal bertahan di tengah berbagai keterbatasan,” tutur Inna. Ia menggambarkan bagaimana para calon ilmuwan di Indonesia harus berjuang, tidak hanya menghadapi kompleksitas teori, tetapi juga sistem yang belum sepenuhnya mendukung.

Minimnya dukungan terhadap riset, keterbatasan infrastruktur, serta kesejahteraan yang belum memadai menjadi tantangan nyata bagi banyak saintis muda. “Tak sedikit yang akhirnya memilih jalan lain, atau bahkan hijrah ke luar negeri demi mendapatkan apresiasi yang lebih layak,” lanjutnya. Padahal, menurutnya, sains memiliki peran strategis dalam menjawab berbagai tantangan bangsa. “Dari krisis energi hingga pengembangan teknologi berkelanjutan, fisika punya jawabannya. Namun, bagaimana kami bisa berkontribusi jika fondasi untuk tumbuh saja belum kokoh?” ujarnya.

Meski begitu, Inna tetap menyalakan harapan. Ia berharap Indonesia dapat benar-benar menghargai para ilmuwan, bukan sekadar melalui pujian seremonial, melainkan lewat sistem yang berpihak dan mendukung secara konkret. “Tanpa kesejahteraan saintis, mimpi menjadi bangsa yang mandiri secara teknologi hanya akan menjadi wacana,” pungkasnya.

Tak hanya aktif secara akademik, Inna juga turut mewujudkan cita-citanya melalui peran langsung di masyarakat. Ia kerap menjadi asisten praktikum lintas program studi, membantu mahasiswa memahami berbagai eksperimen dasar fisika. Selain itu, ia juga terlibat dalam program magang kolaboratif antara Departemen Fisika FMIPA UGM dan BMKG. Dalam program tersebut, Inna berkontribusi pada pemenuhan 12 indikator Tsunami Ready Community (TRC) yang diinisiasi oleh UNESCO.

“Di sana, saya melihat bagaimana sains benar-benar bisa hadir di tengah masyarakat, bukan hanya di atas kertas jurnal,” tutupnya.

Kontribusi nyata yang ia lakukan menjadi bukti kepeduliannya terhadap kemajuan sains dan peran saintis di Indonesia. Dalam hal ini, FMIPA UGM sendiri terus berupaya menjadi ruang tumbuh yang mendukung para mahasiswa dan peneliti muda. Melalui program-program akademik dan kemitraan riset, fakultas ini mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul secara teoritis, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata di tengah masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen global dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada tujuan nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), dan 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Adanya kolaborasi dengan lembaga eksternal seperti BMKG juga menjadi bukti FMIPA UGM dalam mengimplementasikan nilai SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Kontributor : Inna Tahalliah

Read More

Pengukuhan Profesor Farchani Rosyid, Padukan Fisika Teoretik dan Seni Lukis sebagai Cerminan Realisme Ilmiah

Yogyakarta, 27 Mei 2025 – Suasana Auditorium Lantai 1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) terasa istimewa pada Selasa siang. Salah satu putra terbaik Departemen Fisika UGM, Dr. rer. nat. Muhammad Farchani Rosyid, M.Si., resmi dikukuhkan sebagai profesor dalam bidang Fisika Teoretik. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Efektivitas Matematika yang Tak Masuk Akal dalam Menangkap dan Memahami Realitas Fisis”, Prof. Farchani mengajak audiens untuk merenungkan kembali esensi dari matematika dan sains dalam menggambarkan alam semesta.

“Apakah teori-teori ilmiah yang paling sukses yang kita punya telah memadai untuk menjelaskan atau menggambarkan hakikat semesta ini?” tanyanya dalam pidato yang bernuansa reflektif. Ia menekankan bahwa sains bukanlah sekadar kumpulan rumus atau hukum-hukum eksak, namun juga alat untuk memahami realitas, yang terkadang jauh lebih kompleks dari sekadar apa yang tampak di permukaan.

Dalam penjelasannya, Prof. Farchani mengangkat konsep realisme ilmiah, sebuah pandangan bahwa alam semesta yang digambarkan oleh ilmu pengetahuan benar-benar nyata, terlepas dari bagaimana manusia menafsirkannya. Pandangan ini ia sejajarkan dengan salah satu hobi uniknya: seni lukis realis. Baginya, seni adalah bentuk lain dari pencarian kebenaran, sama halnya dengan sains.

“Melukis  membutuhkan membutuhkan ilmu fisika pada setiap goresannya” ucapnya sambil menunjuk beberapa lukisan karyanya yang dipamerkan di sudut auditorium. Beberapa di antaranya berjudul “Trapped in Hydrodynamics”, “Jalur Trekking Kalitalang”, dan “Un poisson passe devant le phares de la Jument”. Karya-karya tersebut tidak hanya menampilkan keindahan visual, tetapi juga menunjukkan penerapan prinsip fisika optik dalam penggambaran tekstur, gelap terang, serta dinamika cahaya.

Melalui pameran lukisan ini, Prof. Farchani ingin menginspirasi para mahasiswa bahwa ilmu dan seni bukanlah dua dunia yang terpisah, tetapi dapat saling menguatkan. Ia juga mengaitkan gagasannya dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), dengan mendorong pendekatan multidisiplin dalam pendidikan tinggi yang menciptakan lulusan berpikir kritis dan kreatif.

Pengukuhan ini menjadi momentum penting tidak hanya bagi Prof. Farchani secara pribadi, tetapi juga bagi komunitas akademik UGM dan dunia sains Indonesia, untuk terus mendorong batas-batas pemahaman kita terhadap alam semesta – dengan logika, rasa, dan kreativitas.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

Semarak MIPA FUN RUN: 130 Mahasiswa Ramaikan Lari Santai Lintas Fakultas di Kampus UGM

Yogyakarta, 29 Mei 2025 – Suasana cerah dan semangat sehat mewarnai pagi  hari pukul enam pagi di kawasan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada saat ratusan mahasiswa berkumpul untuk mengikuti MIPA FUN RUN. Acara yang digagas oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM ini berhasil menarik perhatian 130 mahasiswa dari berbagai fakultas untuk berlari bersama dalam semangat sportivitas, kebersamaan, dan gaya hidup sehat.

Dengan titik start dan finish di FMPA UGM, rute lari dirancang melintasi beberapa landmark kampus yang ikonik. Suasana penuh semangat tampak dari para peserta yang tidak hanya datang untuk berolahraga, tetapi juga untuk menjalin relasi antar-teman

Kemeriahan tidak berhenti setelah garis finish. Panitia telah menyiapkan  beberapa refreshment sehat serta beragam doorprize menarik, mulai dari kaos lari , topi olahraga, tumblr, paket obat-obatan ringan, mug MIPA, dan berbagai merchandise eksklusif yang menjadi incaran para peserta. Suasana semakin meriah ketika nama nama peserta undian dibacakan, dan para pemenang doorprize maju dengan senyum lebar.

Acara ini tidak hanya bertujuan untuk membangun gaya hidup sehat, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), dengan memperkuat kolaborasi antar fakultas dan mempromosikan pentingnya kesehatan fisik dan mental di kalangan mahasiswa.

Bagi yang belum sempat ikut kali ini, jangan lewatkan MIPA FUN RUN berikutnya! Akan ada lebih banyak kejutan dan doorprize menarik menanti. Mari terus berlari bersama dalam semangat sehat, ceria, dan penuh kolaborasi!

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

UGM Jalin Kolaborasi Inspiratif dengan Kementerian dan Google Indonesia, Bersatu untuk Masa Depan Digital

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menjadi tuan rumah bagi acara kolaboratif yang melibatkan Kementerian Perdagangan, Kemendikbud Ristek, dan Google Indonesia. Dalam suasana yang penuh semangat, para peserta berdiskusi mengenai strategi pengembangan sumber daya manusia yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Acara dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Menteri Perdagangan Republik Indonesia  Dr. Budi Santosa M.Si, Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA, dan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si serta tokoh-tokoh entrepreneur lainnya.

Dalam acara ini, Jurnalis FMIPA UGM,  berkesempatan untuk mewawancarai langsung Menteri Perdagangan. Amalia Nurmalitasari bertanya mengenai langkah konkret yang sedang direncanakan oleh Kementerian Perdagangan dan Dekan FMIPA UGM untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa, khususnya agar mereka tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pelaku ekspor yang berdaya saing global.

Menjawab pertanyaan tersebut, Menteri Perdagangan Republik Indonesia menegaskan bahwa, “Perlu mengembangkan para pelaku ekspor yang berkualitas sehingga diharapkan mahasiswa setelah lulus dapat menciptakan lapangan pekerjaan,” ujarnya. Hal tersebut diafirmasi langsung oleh Dekan FMIPA UGM yang menyatakan bahwa saat ini telah dilakukan pengembangan jiwa kewirausahaan untuk mahasiswa FMIPA UGM salah satunya dari prodi ilmu komputer.

Kehadiran Google Indonesia dalam acara ini memberikan warna tersendiri, menghadirkan wawasan mendalam seputar inovasi digital terkini yang tengah berkembang di kancah global. Melalui paparan yang informatif dan inspiratif, Google Indonesia membuka cakrawala peserta terhadap peluang transformasi digital, mulai dari kecerdasan buatan, pengelolaan data, hingga strategi membangun literasi digital masyarakat.

Acara ini menjadi langkah konkret dalam menciptakan kolaborasi lintas sektor untuk membangun masa depan digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan fakultas dalam mendorong transformasi digital. Selain itu, acara ini juga sejalan dengan SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses inovasi digital.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Muhammad Irfan
Reportase: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More
Translate