Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Riset

Lab Visit Pengembangan Riset dan Kolaborasi FMIPA UGM & Pertamina

Pada tanggal 19 Agustus 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM mengadakan kegiatan “Lab Visit” yang bekerja sama dengan Pertamina. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan proyek-proyek riset yang sedang dikembangkan di beberapa laboratorium FMIPA UGM.

Laboratorium pertama yang dikunjungi oleh tim Pertamina adalah Computation Lab, yang dikelola oleh DIKE UGM. Laboratorium ini fokus pada pengembangan sistem komputer dan informasi. Salah satu proyek unggulan yang sedang dikembangkan adalah sistem untuk analisis biaya (cost analysis), yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam efisiensi operasional Pertamina di masa depan.

Selanjutnya, tim Pertamina mengunjungi Lab Self Potential (SP), yang menguji metode pasif dalam Geofisika untuk mendeteksi pergerakan fluida di bawah permukaan tanah. Laboratorium ini menggunakan sensor fosfat sebagai elektroda, serta larutan CO sebagai sensor tambahan. Alat-alat yang ada di lab ini dilengkapi dengan nod yang berfungsi sebagai pengukur data untuk memetakan potensi permukaan tanah, yang sangat berguna untuk identifikasi anomali sebaran air tanah.

Dalam kunjungan ini, juga diperkenalkan alat Pertaboxxi untuk pengukuran suhu di mantel bumi serta alat Enhanced Oil Recovery (EOR) yang dirancang untuk meningkatkan produksi minyak bumi menggunakan tenaga listrik.

Risky Guruh, dari Geoseismal Research Center UGM, turut menjelaskan informasi terkait laboratorium tersebut.

“Revisit pertama hari ini kami menampilkan project team yang dikerjakan bersama Pertamina Hulu Energi. Harapannya, pihak Pertamina cukup puas dengan kinerja selama ini, dan kerjasama ini dapat dilanjutkan di masa mendatang.”

Kegiatan ini juga berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG nomor 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), dan SDG nomor 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Melalui riset dan inovasi, laboratorium FMIPA UGM tidak hanya mendukung keberlanjutan energi dan infrastruktur, tetapi juga memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan, dengan menyediakan lingkungan penelitian yang mendorong pengembangan kompetensi dan pengetahuan mahasiswa serta tenaga ahli.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Wahyu Micho
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Inovasi Radiografi Digital Karya Prof. Bayu: Siap Dukung Fasilitas Kesehatan Indonesia Hingga Tingkat Desa

Dosen Fisika FMIPA UGM, Prof. Drs. Gede Bayu Suparta, M.S., Ph.D. terus berkomitmen dalam inovasi dan riset yang dilakukan melalui pembuatan alat radiografi digital yaitu X-Ray DDR. Inovasi dan riset yang dilakukan berangkat dari harapan besar Prof. Bayu yaitu mendukung fasilitas kesehatan di Indonesia hingga tingkat desa serta penggunaan alat-alat kesehatan buatan tanah air. Upaya menuju kemandirian bangsa dalam penggunaan alat kesehatan sudah diupayakan melalui usaha beliau di bidang industri alat kesehatan yaitu dengan mendirikan PT. Madeena Karya Indonesia yang memiliki makna “made in Indonesia”.

“Alat ini didesain untuk membantu status kesehatan rakyat Indonesia. Tentunya, lebih banyak yang diperiksa di Puskesmas. Kan, yang diperiksa kesehatannya. Kalau di rumah sakit kan yang diperiksa penyakitnya apa. Pengalaman dalam screening penyakit, kalau sehat ya pasien senang, kalau tidak ya stress. Kalau belum terbukti sakit tentunya boleh pulang,” papar Prof. Bayu

Dengan adanya data pemeriksaan tersebut, masyarakat dan pemerintah jadi mengetahui kondisi kesehatannya serta pemerintah terbantu untuk merumuskan program pembangunan di bidang kesehatan khususnya.

Hingga saat ini, riset dan inovasi mengenai radiografi digital masih dilakukan. Terhitung mulai tahun 2024, sudah lebih dari 30 tahun penelitian ini terus dikembangkan.

“Radiografi digital ini keunggulannya hemat energi karena tidak memerlukan energi besar. Hasil rontgen lebih bagus karena kameranya bisa diganti sesuai dengan kualitas megapiksel kamera serta hasilnya lebih cepat. Teknologi ini akan mengikuti sesuai dengan device (kamera) yang baru. Kalau flat detector yaudah gabisa diupgrade, harus ganti semua body. Kalau alat ini, cuman ganti kamera aja, piranti lainnya sama,” terang Prof. Bayu.

Sebelumnya, alat ini telah diuji coba dengan standar yang ketat karena menyangkut keselamatan manusia. Uji coba dilaksanakan di Universitas Pendidikan Ganesha Bali dengan melibatkan 37 relawan yang akan diperiksa pada bagian thorax dan organ tubuh lainnya.

“Awalnya, kita hanya buka 10 orang saja untuk mencoba tetapi malah semakin ramai orang mau mencoba,” papar Prof. Bayu.

Inovasi dan riset yang dilakukan Prof. Bayu turut melibatkan peran mahasiswa di FMIPA UGM serta rekan industri dan instansi lainnya sehingga mendukung proses hilirisasi hasil penelitian yang dilakukan. Sehubungan dengan hal tersebut, inovasi dan riset yang dilakukan menjadi cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dan masyarakat di bidang kesehatan serta penyediaan fasilitas kesehatan yang lebih terjangkau. Kemudian, hal ini juga menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur di bidang teknologi dan inovasi di bidang alat kesehatan serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama untuk hilirisasi hasil penelitian.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Tim Riset Geofisika FMIPA UGM Lakukan Eksplorasi Geothermal di Jawa Barat

Tim Riset Geofisika UGM melakukan eksplorasi geothermal di kawasan Karaha, Jawa Barat. Kegiatan tersebut merupakan kerja sama dengan Pertamina Geothermal Energi Jawa Barat. Pelaksanaan survey dilaksanakan selama 1 minggu sejak 22 – 30 Agustus 2024. Anggota tim yang terlibat adalah para peneliti yang tergabung dalam Geoseismal Research Center Geofisika FMIPA UGM.

Untuk memastikan perangkat dan alat dapat dipakai dengan maksimal di lapangan, sebelumnya tim telah berulang kali melakukan uji coba penerbangan pada alat drone yang digunakan. Di sisi lain, sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Teknologi magnetometer untuk drone ini masih terbilang baru terutama untuk diaplikasikan di area geothermal. Tantangannya adalah karena lapangan geothermal memiliki medan yang ekstrem, seorang pilot drone harus memahami ketinggian tebing-tebing sekitar yang menghambat penerbangan drone,” papar Pamungkas, selaku Tim Riset Geofisika FMIPA UGM.

Kegiatan eksplorasi tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam eksplorasi panas bumi dan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

Siap Digunakan untuk Eksplorasi Panas Bumi, Tim Riset Geofisika FMIPA UGM Uji Akhir Alat Drone

Tim Riset Geofisika UGM akan melaksanakan survey dan eksplorasi panas bumi di kawasan Jawa Barat. Sehubungan dengan hal tersebut, Tim Riset Geofisika FMIPA UGM melakukan uji kelayakan terhadap sensor magnetik yang terdapat pada rakitan drone.

Alat sensor magnetik yang dirakit pada drone tersebut digunakan untuk mendeteksi benda magnetik di bawah permukaan bumi seperti potensi bahan tambang yang meliputi emas, nikel, tembaga, dan lain-lain. Pengujian dilaksanakan pada Sabtu, 17 Agustus 2024 di Lapangan Grha Sabha Pramana UGM, Sleman. Tujuan dari pengujian adalah untuk melihat dan mengetahui noise level yang ditimbulkan oleh motor drone terhadap sensor magnetik.

Dalam masa mendatang, alat ini digunakan di lapangan untuk keperluan survey eksplorasi geothermal (panas bumi) serta mendeteksi potensi tambang yang ada di lapangan. Sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Kegiatan pengujian dilakukan untuk persiapan final alat yang akan digunakan untuk eksplorasi panas bumi di daerah Jawa Barat,” papar Pamungkas selaku Koordinator Pengujian Alat

vKegiatan pengujian hasil riset tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam merakit sensor magnetik drone.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

FMIPA UGM dan Pertamina Kembangkan Riset Bersama Hingga Buka Peluang Kolaborasi Riset Berkelanjutan

Kembangkan kolaborasi inovasi dan teknologi berkelanjutan, FMIPA UGM dan Pertamina Hulu Energi terus memperluas peluang kerja sama melalui pertemuan Evaluasi Kerja Sama Riset dan Pengembangan Teknologi pada hari Senin, 19 Agustus 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Acara ini dihadiri oleh segenap jajaran senat, dekan, dan wakil dekan FMIPA UGM, perwakilan dosen dan peneliti dari masing-masing departemen di FMIPA UGM, tim studi, serta segenap jajaran pimpinan Pertamina yang terdiri atas Vice President Upstream Innovation Pertamina Hulu Energi, KIT Upstream Innovation Pertamina Hulu Energi, dan tim studi Pertamina.

Acara dibuka dengan sambutan oleh pihak FMIPA UGM dan Pertamina dengan dilanjutkan sesi diskusi dan pembahasan peluang kerja sama.

“Jadikan momen ini diskusi yang produktif. Kami dari FMIPA sedang bertransformasi untuk dekat dengan industri dan masyarakat,” papar Prof. Eng. Kuwat Triyana, selaku Dekan FMIPA UGM dalam sambutannya (19/8).

“Peluangnya akan memunculkan peluang kerja sama baru ke depannya. Kita akan mempercepat siklus inovasi dan ini menjadi tantangan bagi kita. Harapannya, FMIPA UGM bisa berkolaborasi tidak hanya dari tingkat dasar di riset tetapi juga dari tahap validasi,” papar Teguh Suroso selaku Ketua Komite Inovasi Pertamina Hulu Energi.

Dosen dan peneliti dari berbagai studi di FMIPA UGM turut berkesempatan membuka peluang kerja sama dalam inovasi dan teknologi. Dalam hal ini, Prof. Dra. Wega, turut menyampaikan apresiasi dan harapan dari adanya pertemuan yang membuka peluang kolaborasi riset berkelanjutan.

“Harapannya kami mendapatkan mitra kerja sama yang sustain (berkelanjutan) dan kita butuh mitra untuk melakukan hilirisasi. Riset saya saat ini adalah terkait sumber energi baru terbaharukan melalui proses katalisis. Saat ini kami sedang memproduksi biofuel dari minyak nabati. Oleh sebab itu, Pertamina ini menjadi mitra yang potensial dan tepat untuk hilirisasi hasil riset fakultas,” papar Prof. Wega.

Setelah pemaparan dan diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke laboratorium untuk melihat hasil dari riset yang dilakukan antara FMIPA UGM dan Pertamina.

Kolaborasi riset yang dilaksanakan oleh FMIPA UGM dan Pertamina merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan di bidang penelitian, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kemitraan antara FMIPA UGM dan Pertamina dalam kolaborasi inovasi dan teknologi yang berkelanjutan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Kolaborasi Riset FMIPA UGM dan Pertamina Dorong Inovasi Berkelanjutan

FMIPA UGM dan Pertamina Hulu Energi terus mengembangkan inovasi dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan melalui pertemuan Evaluasi Kerja Sama Riset dan Pengembangan Teknologi pada hari Senin, 19 Agustus 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Acara ini dihadiri oleh segenap jajaran senat, dekan, dan wakil dekan FMIPA UGM, perwakilan dosen dan peneliti dari masing-masing departemen di FMIPA UGM, tim studi, serta segenap jajaran pimpinan Pertamina yang terdiri atas Vice President Upstream Innovation Pertamina Hulu Energi, KIT Upstream Innovation Pertamina Hulu Energi, dan tim studi Pertamina.

Acara dibuka dengan sambutan oleh pihak FMIPA UGM dan Pertamina dengan dilanjutkan sesi diskusi dan pembahasan peluang kerja sama.

“FMIPA UGM sedang bertransformasi untuk dekat dengan industri dan masyarakat. Kami juga menghilirkan inovasi dan Pertamina merupakan mitra kami yang strategis dalam menghilirkan produk-produk inovasi kolaboratif kami. Jadikan momen ini sebagai diskusi yang produktif.Terima kasih kepada rekan-rekan yang sudah hadir, semoga evaluasi dalam diskusi bisa menghasilkan inovasi yang lebih baik,” papar Prof. Eng. Kuwat Triyana, selaku Dekan FMIPA UGM dalam sambutannya (19/8).

Dalam hal ini, Akbar selaku Vice President Pertamina turut memberikan harapan dari adanya kegiatan yang dilaksanakan terutama pada inovasi yang berkelanjutan.

“Kami berharap yang kami hasilkan bisa membuat perubahan dan keberlanjutan. Mudah-mudahan kolaborasi, diskusi, dan masukan yang kita lakukan bisa terjaga dan tujuan keberlanjutan kita bisa tercapai,” papar Akbar.

Selain mendorong inovasi berkelanjutan, pertemuan ini juga membuka peluang seluas-luasnya kepada para dosen dan peneliti untuk melakukan kolaborasi riset yang berkelanjutan. Hadirnya berbagai dosen dan peneliti dari berbagai disiplin ilmu seperti Kimia, Ilmu Komputer, Fisika, dan Matematika turut mendukung penelitian antar disiplin ilmu.

“Jika ada diskusi di luar tema hari ini, mohon dianggap sebagai ide prospek di masa depan. Mohon dicatat sebagai peluang kerja sama di masa depan,” papar Teguh Suroso selaku Ketua Komite Inovasi Pertamina Hulu Energi.

Setelah pemaparan dan diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke laboratorium untuk melihat hasil dari riset yang dilakukan antara FMIPA UGM dan Pertamina.

Kolaborasi riset yang dilaksanakan oleh FMIPA UGM dan Pertamina merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan di bidang penelitian, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kemitraan antara FMIPA UGM dan Pertamina dalam kolaborasi inovasi dan teknologi yang berkelanjutan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Pameran Inovasi Karya FMIPA UGM Pukau Ratusan Guru dan Kepala Sekolah Se-Indonesia

FMIPA UGM menyelenggarakan Pameran Inovasi Karya yang merupakan hasil riset dan penelitian di FMIPA UGM pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri ratusan kepala sekolah dan guru yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia seperti Riau, Solo, Blitar, Boyolali, dan lainnya. Acara pameran tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Workshop dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning.

“Acara ini merupakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan Taiwan Center dengan mengundang pimpinan sekolah di seluruh Indonesia dalam rangka berdiskusi menatap masa depan. Lulusan kita tidak hanya kerja di dalam negeri tetapi juga menadi warga global,” papar Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. saat memberikan sambutan acara.

Beragam hasil penelitian disuguhkan oleh masing-masing departemen dan program studi di FMIPA UGM. Para guru dan kepala sekolah tidak hanya dapat melihat tetapi juga mencoba hasil karya inovasi yang ada. Salah satu guru mencoba membuat getaran untuk melakukan percobaan deteksi getaran melalui alat seismograf milik program studi Geofisika. Di sisi lain, ada kepala sekolah yang turut mencoba mengendarai kursi roda pintar yang dapat dikontrol secara manual menggunakan konsol.

Seru, pesertanya antusias. Mereka penasaran dengan teknologi yang dikembangkan. Beberapa guru tertarik untuk mengenal lebih dekat dan risetnya apa saja,” papar Akbar, mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi selaku penjaga pameran.

Dirinya juga berharap pameran ini dapat membuka wawasan pada guru atau calon mahasiswa baru untuk tertarik di bidang robotika dan elektronika.

“Harapannya supaya anak-anak siswa dapat berkembang dan menambah wawasan. Anak-anak juga lebih berani menciptakan karya,” papar Ade Fathanah, S.Pd.i.

Banyak dari guru dan kepala sekolah tertarik dengan inovasi yang dipamerkan untuk kemudian diceritakan kepada siswa-siswinya di sekolah dalam rangka memberikan informasi dan inspirasi terhadap ilmu sains.

Agenda pameran yang digelar oleh FMIPA UGM tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Uji Kelayakan Sensor Magnetik Drone Rakitan Tim Riset Geofisika FMIPA UGM

Tim Riset Geofisika UGM melakukan uji kelayakan terhadap sensor magnetik yang terdapat pada rakitan drone. Alat sensor magnetik yang dirakit pada drone tersebut digunakan untuk mendeteksi benda magnetik di bawah permukaan bumi seperti potensi bahan tambang yang meliputi emas, nikel, tembaga, dan lain-lain. Pengujian dilaksanakan pada Senin, 29 Juli 2024 di Lapangan Sidomoyo, Sleman. Tujuan dari pengujian adalah untuk melihat dan mengetahui noise level yang ditimbulkan oleh motor drone terhadap sensor magnetik.

Dalam masa mendatang, alat ini digunakan di lapangan untuk keperluan survey eksplorasi geothermal (panas bumi) serta mendeteksi potensi tambang yang ada di lapangan. Sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Beban maksimal yang bisa ditanggung dari alat adalah 2,7 kilogram. Hasil rakitan kita hanya 2 kilogram,” papar Pamungkas, selaku Tim Riset Geofisika FMIPA UGM.

Kegiatan pengujian hasil riset tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam merakit sensor magnetik drone.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

Lab Visit Pengembangan Riset dan Kolaborasi FMIPA UGM & Pertamina

Pada tanggal 19 Agustus 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM mengadakan kegiatan “Lab Visit” yang bekerja sama dengan Pertamina. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan proyek-proyek riset yang sedang dikembangkan di beberapa laboratorium FMIPA UGM.

Laboratorium pertama yang dikunjungi oleh tim Pertamina adalah Computation Lab, yang dikelola oleh DIKE UGM. Laboratorium ini fokus pada pengembangan sistem komputer dan informasi. Salah satu proyek unggulan yang sedang dikembangkan adalah sistem untuk analisis biaya (cost analysis), yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam efisiensi operasional Pertamina di masa depan.

Selanjutnya, tim Pertamina mengunjungi Lab Self Potential (SP), yang menguji metode pasif dalam Geofisika untuk mendeteksi pergerakan fluida di bawah permukaan tanah. Laboratorium ini menggunakan sensor fosfat sebagai elektroda, serta larutan CO sebagai sensor tambahan. Alat-alat yang ada di lab ini dilengkapi dengan nod yang berfungsi sebagai pengukur data untuk memetakan potensi permukaan tanah, yang sangat berguna untuk identifikasi anomali sebaran air tanah.

Dalam kunjungan ini, juga diperkenalkan alat Pertaboxxi untuk pengukuran suhu di mantel bumi serta alat Enhanced Oil Recovery (EOR) yang dirancang untuk meningkatkan produksi minyak bumi menggunakan tenaga listrik.

Risky Guruh, dari Geoseismal Research Center UGM, turut menjelaskan informasi terkait laboratorium tersebut.

“Revisit pertama hari ini kami menampilkan project team yang dikerjakan bersama Pertamina Hulu Energi. Harapannya, pihak Pertamina cukup puas dengan kinerja selama ini, dan kerjasama ini dapat dilanjutkan di masa mendatang.”

Kegiatan ini juga berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG nomor 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), dan SDG nomor 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Melalui riset dan inovasi, laboratorium FMIPA UGM tidak hanya mendukung keberlanjutan energi dan infrastruktur, tetapi juga memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan, dengan menyediakan lingkungan penelitian yang mendorong pengembangan kompetensi dan pengetahuan mahasiswa serta tenaga ahli.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Wahyu Micho
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Inovasi Radiografi Digital Karya Prof. Bayu: Siap Dukung Fasilitas Kesehatan Indonesia Hingga Tingkat Desa

Dosen Fisika FMIPA UGM, Prof. Drs. Gede Bayu Suparta, M.S., Ph.D. terus berkomitmen dalam inovasi dan riset yang dilakukan melalui pembuatan alat radiografi digital yaitu X-Ray DDR. Inovasi dan riset yang dilakukan berangkat dari harapan besar Prof. Bayu yaitu mendukung fasilitas kesehatan di Indonesia hingga tingkat desa serta penggunaan alat-alat kesehatan buatan tanah air. Upaya menuju kemandirian bangsa dalam penggunaan alat kesehatan sudah diupayakan melalui usaha beliau di bidang industri alat kesehatan yaitu dengan mendirikan PT. Madeena Karya Indonesia yang memiliki makna “made in Indonesia”.

“Alat ini didesain untuk membantu status kesehatan rakyat Indonesia. Tentunya, lebih banyak yang diperiksa di Puskesmas. Kan, yang diperiksa kesehatannya. Kalau di rumah sakit kan yang diperiksa penyakitnya apa. Pengalaman dalam screening penyakit, kalau sehat ya pasien senang, kalau tidak ya stress. Kalau belum terbukti sakit tentunya boleh pulang,” papar Prof. Bayu

Dengan adanya data pemeriksaan tersebut, masyarakat dan pemerintah jadi mengetahui kondisi kesehatannya serta pemerintah terbantu untuk merumuskan program pembangunan di bidang kesehatan khususnya.

Hingga saat ini, riset dan inovasi mengenai radiografi digital masih dilakukan. Terhitung mulai tahun 2024, sudah lebih dari 30 tahun penelitian ini terus dikembangkan.

“Radiografi digital ini keunggulannya hemat energi karena tidak memerlukan energi besar. Hasil rontgen lebih bagus karena kameranya bisa diganti sesuai dengan kualitas megapiksel kamera serta hasilnya lebih cepat. Teknologi ini akan mengikuti sesuai dengan device (kamera) yang baru. Kalau flat detector yaudah gabisa diupgrade, harus ganti semua body. Kalau alat ini, cuman ganti kamera aja, piranti lainnya sama,” terang Prof. Bayu.

Sebelumnya, alat ini telah diuji coba dengan standar yang ketat karena menyangkut keselamatan manusia. Uji coba dilaksanakan di Universitas Pendidikan Ganesha Bali dengan melibatkan 37 relawan yang akan diperiksa pada bagian thorax dan organ tubuh lainnya.

“Awalnya, kita hanya buka 10 orang saja untuk mencoba tetapi malah semakin ramai orang mau mencoba,” papar Prof. Bayu.

Inovasi dan riset yang dilakukan Prof. Bayu turut melibatkan peran mahasiswa di FMIPA UGM serta rekan industri dan instansi lainnya sehingga mendukung proses hilirisasi hasil penelitian yang dilakukan. Sehubungan dengan hal tersebut, inovasi dan riset yang dilakukan menjadi cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dan masyarakat di bidang kesehatan serta penyediaan fasilitas kesehatan yang lebih terjangkau. Kemudian, hal ini juga menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur di bidang teknologi dan inovasi di bidang alat kesehatan serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama untuk hilirisasi hasil penelitian.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Tim Riset Geofisika FMIPA UGM Lakukan Eksplorasi Geothermal di Jawa Barat

Tim Riset Geofisika UGM melakukan eksplorasi geothermal di kawasan Karaha, Jawa Barat. Kegiatan tersebut merupakan kerja sama dengan Pertamina Geothermal Energi Jawa Barat. Pelaksanaan survey dilaksanakan selama 1 minggu sejak 22 – 30 Agustus 2024. Anggota tim yang terlibat adalah para peneliti yang tergabung dalam Geoseismal Research Center Geofisika FMIPA UGM.

Untuk memastikan perangkat dan alat dapat dipakai dengan maksimal di lapangan, sebelumnya tim telah berulang kali melakukan uji coba penerbangan pada alat drone yang digunakan. Di sisi lain, sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Teknologi magnetometer untuk drone ini masih terbilang baru terutama untuk diaplikasikan di area geothermal. Tantangannya adalah karena lapangan geothermal memiliki medan yang ekstrem, seorang pilot drone harus memahami ketinggian tebing-tebing sekitar yang menghambat penerbangan drone,” papar Pamungkas, selaku Tim Riset Geofisika FMIPA UGM.

Kegiatan eksplorasi tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam eksplorasi panas bumi dan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

Siap Digunakan untuk Eksplorasi Panas Bumi, Tim Riset Geofisika FMIPA UGM Uji Akhir Alat Drone

Tim Riset Geofisika UGM akan melaksanakan survey dan eksplorasi panas bumi di kawasan Jawa Barat. Sehubungan dengan hal tersebut, Tim Riset Geofisika FMIPA UGM melakukan uji kelayakan terhadap sensor magnetik yang terdapat pada rakitan drone.

Alat sensor magnetik yang dirakit pada drone tersebut digunakan untuk mendeteksi benda magnetik di bawah permukaan bumi seperti potensi bahan tambang yang meliputi emas, nikel, tembaga, dan lain-lain. Pengujian dilaksanakan pada Sabtu, 17 Agustus 2024 di Lapangan Grha Sabha Pramana UGM, Sleman. Tujuan dari pengujian adalah untuk melihat dan mengetahui noise level yang ditimbulkan oleh motor drone terhadap sensor magnetik.

Dalam masa mendatang, alat ini digunakan di lapangan untuk keperluan survey eksplorasi geothermal (panas bumi) serta mendeteksi potensi tambang yang ada di lapangan. Sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Kegiatan pengujian dilakukan untuk persiapan final alat yang akan digunakan untuk eksplorasi panas bumi di daerah Jawa Barat,” papar Pamungkas selaku Koordinator Pengujian Alat

vKegiatan pengujian hasil riset tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam merakit sensor magnetik drone.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

FMIPA UGM dan Pertamina Kembangkan Riset Bersama Hingga Buka Peluang Kolaborasi Riset Berkelanjutan

Kembangkan kolaborasi inovasi dan teknologi berkelanjutan, FMIPA UGM dan Pertamina Hulu Energi terus memperluas peluang kerja sama melalui pertemuan Evaluasi Kerja Sama Riset dan Pengembangan Teknologi pada hari Senin, 19 Agustus 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Acara ini dihadiri oleh segenap jajaran senat, dekan, dan wakil dekan FMIPA UGM, perwakilan dosen dan peneliti dari masing-masing departemen di FMIPA UGM, tim studi, serta segenap jajaran pimpinan Pertamina yang terdiri atas Vice President Upstream Innovation Pertamina Hulu Energi, KIT Upstream Innovation Pertamina Hulu Energi, dan tim studi Pertamina.

Acara dibuka dengan sambutan oleh pihak FMIPA UGM dan Pertamina dengan dilanjutkan sesi diskusi dan pembahasan peluang kerja sama.

“Jadikan momen ini diskusi yang produktif. Kami dari FMIPA sedang bertransformasi untuk dekat dengan industri dan masyarakat,” papar Prof. Eng. Kuwat Triyana, selaku Dekan FMIPA UGM dalam sambutannya (19/8).

“Peluangnya akan memunculkan peluang kerja sama baru ke depannya. Kita akan mempercepat siklus inovasi dan ini menjadi tantangan bagi kita. Harapannya, FMIPA UGM bisa berkolaborasi tidak hanya dari tingkat dasar di riset tetapi juga dari tahap validasi,” papar Teguh Suroso selaku Ketua Komite Inovasi Pertamina Hulu Energi.

Dosen dan peneliti dari berbagai studi di FMIPA UGM turut berkesempatan membuka peluang kerja sama dalam inovasi dan teknologi. Dalam hal ini, Prof. Dra. Wega, turut menyampaikan apresiasi dan harapan dari adanya pertemuan yang membuka peluang kolaborasi riset berkelanjutan.

“Harapannya kami mendapatkan mitra kerja sama yang sustain (berkelanjutan) dan kita butuh mitra untuk melakukan hilirisasi. Riset saya saat ini adalah terkait sumber energi baru terbaharukan melalui proses katalisis. Saat ini kami sedang memproduksi biofuel dari minyak nabati. Oleh sebab itu, Pertamina ini menjadi mitra yang potensial dan tepat untuk hilirisasi hasil riset fakultas,” papar Prof. Wega.

Setelah pemaparan dan diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke laboratorium untuk melihat hasil dari riset yang dilakukan antara FMIPA UGM dan Pertamina.

Kolaborasi riset yang dilaksanakan oleh FMIPA UGM dan Pertamina merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan di bidang penelitian, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kemitraan antara FMIPA UGM dan Pertamina dalam kolaborasi inovasi dan teknologi yang berkelanjutan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Kolaborasi Riset FMIPA UGM dan Pertamina Dorong Inovasi Berkelanjutan

FMIPA UGM dan Pertamina Hulu Energi terus mengembangkan inovasi dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan melalui pertemuan Evaluasi Kerja Sama Riset dan Pengembangan Teknologi pada hari Senin, 19 Agustus 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Acara ini dihadiri oleh segenap jajaran senat, dekan, dan wakil dekan FMIPA UGM, perwakilan dosen dan peneliti dari masing-masing departemen di FMIPA UGM, tim studi, serta segenap jajaran pimpinan Pertamina yang terdiri atas Vice President Upstream Innovation Pertamina Hulu Energi, KIT Upstream Innovation Pertamina Hulu Energi, dan tim studi Pertamina.

Acara dibuka dengan sambutan oleh pihak FMIPA UGM dan Pertamina dengan dilanjutkan sesi diskusi dan pembahasan peluang kerja sama.

“FMIPA UGM sedang bertransformasi untuk dekat dengan industri dan masyarakat. Kami juga menghilirkan inovasi dan Pertamina merupakan mitra kami yang strategis dalam menghilirkan produk-produk inovasi kolaboratif kami. Jadikan momen ini sebagai diskusi yang produktif.Terima kasih kepada rekan-rekan yang sudah hadir, semoga evaluasi dalam diskusi bisa menghasilkan inovasi yang lebih baik,” papar Prof. Eng. Kuwat Triyana, selaku Dekan FMIPA UGM dalam sambutannya (19/8).

Dalam hal ini, Akbar selaku Vice President Pertamina turut memberikan harapan dari adanya kegiatan yang dilaksanakan terutama pada inovasi yang berkelanjutan.

“Kami berharap yang kami hasilkan bisa membuat perubahan dan keberlanjutan. Mudah-mudahan kolaborasi, diskusi, dan masukan yang kita lakukan bisa terjaga dan tujuan keberlanjutan kita bisa tercapai,” papar Akbar.

Selain mendorong inovasi berkelanjutan, pertemuan ini juga membuka peluang seluas-luasnya kepada para dosen dan peneliti untuk melakukan kolaborasi riset yang berkelanjutan. Hadirnya berbagai dosen dan peneliti dari berbagai disiplin ilmu seperti Kimia, Ilmu Komputer, Fisika, dan Matematika turut mendukung penelitian antar disiplin ilmu.

“Jika ada diskusi di luar tema hari ini, mohon dianggap sebagai ide prospek di masa depan. Mohon dicatat sebagai peluang kerja sama di masa depan,” papar Teguh Suroso selaku Ketua Komite Inovasi Pertamina Hulu Energi.

Setelah pemaparan dan diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke laboratorium untuk melihat hasil dari riset yang dilakukan antara FMIPA UGM dan Pertamina.

Kolaborasi riset yang dilaksanakan oleh FMIPA UGM dan Pertamina merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan di bidang penelitian, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kemitraan antara FMIPA UGM dan Pertamina dalam kolaborasi inovasi dan teknologi yang berkelanjutan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Pameran Inovasi Karya FMIPA UGM Pukau Ratusan Guru dan Kepala Sekolah Se-Indonesia

FMIPA UGM menyelenggarakan Pameran Inovasi Karya yang merupakan hasil riset dan penelitian di FMIPA UGM pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri ratusan kepala sekolah dan guru yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia seperti Riau, Solo, Blitar, Boyolali, dan lainnya. Acara pameran tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Workshop dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning.

“Acara ini merupakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan Taiwan Center dengan mengundang pimpinan sekolah di seluruh Indonesia dalam rangka berdiskusi menatap masa depan. Lulusan kita tidak hanya kerja di dalam negeri tetapi juga menadi warga global,” papar Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. saat memberikan sambutan acara.

Beragam hasil penelitian disuguhkan oleh masing-masing departemen dan program studi di FMIPA UGM. Para guru dan kepala sekolah tidak hanya dapat melihat tetapi juga mencoba hasil karya inovasi yang ada. Salah satu guru mencoba membuat getaran untuk melakukan percobaan deteksi getaran melalui alat seismograf milik program studi Geofisika. Di sisi lain, ada kepala sekolah yang turut mencoba mengendarai kursi roda pintar yang dapat dikontrol secara manual menggunakan konsol.

Seru, pesertanya antusias. Mereka penasaran dengan teknologi yang dikembangkan. Beberapa guru tertarik untuk mengenal lebih dekat dan risetnya apa saja,” papar Akbar, mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi selaku penjaga pameran.

Dirinya juga berharap pameran ini dapat membuka wawasan pada guru atau calon mahasiswa baru untuk tertarik di bidang robotika dan elektronika.

“Harapannya supaya anak-anak siswa dapat berkembang dan menambah wawasan. Anak-anak juga lebih berani menciptakan karya,” papar Ade Fathanah, S.Pd.i.

Banyak dari guru dan kepala sekolah tertarik dengan inovasi yang dipamerkan untuk kemudian diceritakan kepada siswa-siswinya di sekolah dalam rangka memberikan informasi dan inspirasi terhadap ilmu sains.

Agenda pameran yang digelar oleh FMIPA UGM tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Uji Kelayakan Sensor Magnetik Drone Rakitan Tim Riset Geofisika FMIPA UGM

Tim Riset Geofisika UGM melakukan uji kelayakan terhadap sensor magnetik yang terdapat pada rakitan drone. Alat sensor magnetik yang dirakit pada drone tersebut digunakan untuk mendeteksi benda magnetik di bawah permukaan bumi seperti potensi bahan tambang yang meliputi emas, nikel, tembaga, dan lain-lain. Pengujian dilaksanakan pada Senin, 29 Juli 2024 di Lapangan Sidomoyo, Sleman. Tujuan dari pengujian adalah untuk melihat dan mengetahui noise level yang ditimbulkan oleh motor drone terhadap sensor magnetik.

Dalam masa mendatang, alat ini digunakan di lapangan untuk keperluan survey eksplorasi geothermal (panas bumi) serta mendeteksi potensi tambang yang ada di lapangan. Sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Beban maksimal yang bisa ditanggung dari alat adalah 2,7 kilogram. Hasil rakitan kita hanya 2 kilogram,” papar Pamungkas, selaku Tim Riset Geofisika FMIPA UGM.

Kegiatan pengujian hasil riset tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam merakit sensor magnetik drone.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More
Translate