Search
Search
Search

Penelitian

ICARES 2024: Peran Geoscience and Remote Sensing dalam Pendidikan dan Pelestarian Lingkungan

Pada Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology 2024 (ICARES 2024), penelitian dalam bidang Geoscience dan Remote Sensing menjadi salah satu sorotan utama. Para peneliti dari berbagai institusi mempresentasikan inovasi teknologi yang berpotensi membawa dampak signifikan bagi ilmu pengetahuan dan keberlanjutan lingkungan.

“Kontribusi utama dari penelitian ini adalah menyediakan data empiris tentang kinerja komparatif Software Defined Radio (SDR) dan Handy Talky (HT) untuk transmisi Slow Scan Television (SSTV),” papar Eliana Maharani dari Universitas Pertahanan Republik Indonesia. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas penerimaan sinyal SSTV menggunakan dua metode berbeda, yaitu HT dan SDR.

Selain Eliana, Pingkan Mayestika Afgitanti dari University of the Ryukyus, Jepang, juga membagikan temuannya dalam penelitian berjudul “Comparative Analysis Multispatial Imagery for Coral and Seagrass Distribution Mapping.” Penelitian ini memanfaatkan data Landsat-8 dan Aerophoto untuk memetakan distribusi terumbu karang dan lamun di Pulau Yoron, Jepang.

Sesi kemudian dilanjut dengan Diki Akhyar Amanatulloh dari Universitas Gadjah Mada mempresentasikan penelitian berjudul “Annual Water Yield Comparison Based on InVEST Modelling in Way Ratai Watershed, Lampung Province, Indonesia.” Ia menjelaskan bahwa pemodelan hasil air tahunan menggunakan pendekatan InVEST mampu menunjukkan konsentrasi hasil air yang lebih tinggi di sepanjang sungai utama dan wilayah pesisir DAS Way Ratai.

Kemudian, M. Khawariz Andrizarisyan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) memaparkan penelitian berjudul “Static Jacchia 1977 Atmospheric Modeling using Python.” Penelitian ini memanfaatkan model atmosfer Jacchia 1977 yang diimplementasikan menggunakan Python untuk mempelajari profil kepadatan dan suhu atmosfer pada ketinggian tinggi.

Hasil riset yang dipaparkan mencerminkan implementasi beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Hal ini terlihat dari riset-riset inovatif yang menunjukkan semakin terbukanya akses terhadap pendidikan. Selain itu, beragam hasil riset dan inovasi yang dipaparkan menunjukkan penerapan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, karena mampu mendorong pengembangan teknologi baru di bidang Geoscience and Remote Sensing. Terakhir, penerapan riset ini pada pengelolaan lingkungan, seperti perlindungan ekosistem terumbu karang, pengelolaan air di DAS Way Ratai, dan pengembangan model atmosfer untuk aplikasi satelit, mendukung penerapan SDGs poin 11, yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan. Hal ini membuktikan bahwa hasil riset yang dipresentasikan tidak hanya inovatif tetapi juga berdampak nyata bagi kehidupan manusia dan keberlanjutan planet.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Danendra Azriel Ramadhany

Read More

FMIPA UGM Fasilitasi Kolaborasi Mahasiswa dan Peneliti di ICARES 2024

Konferensi International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology (ICARES 2024) yang diadakan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) telah sukses digelar pada Jumat, 8 November 2024. Konferensi ini berlangsung secara bauran dengan sesi luring bertempat di Auditorium Lantai 7 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). ICARES 2024 menjadi ajang bergengsi yang mempertemukan peneliti, akademisi, dan mahasiswa untuk berbagi hasil penelitian dan inovasi terkini.

Dr. Arief Hermanto, Drs., S.U., M.Sc., dosen Fisika UGM, menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi mahasiswa dalam konferensi ini. “Kami sangat bangga karena peserta ICARES 2024 tidak hanya berasal dari kalangan peneliti, tetapi juga mahasiswa,” ujarnya. Partisipasi aktif mahasiswa mencerminkan semangat generasi muda dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sesi presentasi luring dimulai dengan topik Aerospace and Electronic Systems, yang mencakup enam presentasi penelitian. Dilanjutkan dengan empat presentasi pada topik Geoscience and Remote Sensing, dan ditutup dengan satu presentasi tentang Data Science & Artificial Intelligence Related to Aerospace and Geoscience & Remote Sensing. Selama presentasi, para peserta terlibat dalam diskusi aktif sehingga menciptakan suasana yang interaktif.

“Saya sangat gugup hari ini, tetapi latihan selama beberapa minggu terakhir akhirnya membuahkan hasil,” ungkap Brenda dari Institut Teknologi Bandung, peraih penghargaan Best Presentator dalam ICARES 2024. Selain penghargaan Best Presentator, ICARES 2024 juga memberikan penghargaan Best Paper kepada tiga peserta, yaitu Maulana Arifin untuk kategori Aerospace and Electronic Systems, M. Khawariz Andaristiyan untuk kategori Geoscience and Remote Sensing, serta Akram Prihanantya untuk kategori A Geospatial Big Data Approach for Web Mapping of Water Balance & Dry Days in Indonesia’s Peatlands.

Kesuksesan ICARES 2024 mencerminkan kontribusi nyata terhadap sejumlah Sustainable Development Goals (SDGs): SDGs 4: Pendidikan Berkualitas dengan memberikan akses luas kepada mahasiswa dan peneliti untuk berbagi ilmu, memotivasi kolaborasi akademik lintas institusi. SDGs 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur karena penelitian yang dipaparkan mendukung pengembangan teknologi canggih untuk menjawab kebutuhan industri dan infrastruktur. SDGs 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan karena kerja sama antara IEEE dan FMIPA UGM menunjukkan pentingnya kolaborasi internasional dalam menciptakan solusi global. Melalui ICARES 2024, mahasiswa dan peneliti tidak hanya memperluas wawasan teknologi tetapi juga membangun kolaborasi yang esensial untuk menghadapi tantangan masa depan. Ajang ini menegaskan posisi UGM sebagai pusat inovasi yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Danendra Azriel Ramadhany

Read More

Ikuti Lomba My Thesis in 3 Minutes, Mahasiswa Universitas Negeri Malang Paparkan Penelitian untuk Kosmetik Halal

Lomba My Thesis in 3 Minutes sukses diselenggarakan pada Sabtu, 19 Oktober 2024, di Ruang Diskusi Perpustakaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). Acara ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas, termasuk Najla Aulia Arief dari Universitas Negeri Malang, yang mempresentasikan penelitian inovatifnya tentang produksi hidrolisat protein dari sisik ikan bandeng untuk kosmetik halal.

“Harapan saya, penelitian ini bisa mendorong pengembangan kosmetik halal di masa mendatang, terutama mengingat tingginya permintaan produk kosmetik di kalangan umat Muslim,” ungkap Najla. Sebagai lulusan Bioteknologi, ia menjelaskan bahwa hidrolisat protein dari sisik ikan bandeng berpotensi menjadi agen pemutih alami, yang dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan produk pemutih kulit di kawasan Asia. Najla berharap hasil penelitiannya bisa diimplementasikan dan dikembangkan lebih lanjut untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

“Lombanya seru, cuma karena timeline mepet, saya kurang persiapan,” ungkap Najla. Ia juga menambahkan bahwa ia khusus datang dari Malang ke Yogyakarta untuk mengikuti Lomba My Thesis in 3 Minutes dan akan segera kembali setelah lomba selesai.

Kehadiran Najla dalam Lomba My Thesis in 3 Minutes yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM mencerminkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Hal ini tercermin dari komitmen FMIPA UGM dalam menyediakan platform bagi mahasiswa untuk menyampaikan penelitian mereka secara efektif, sehingga dapat meningkatkan keterampilan dan kapasitas akademik mereka. Selain itu, kisah Najla juga menggambarkan penerapan SDGs poin 9 dan 17, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. FMIPA UGM memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mempresentasikan hasil riset mereka, membuka peluang kolaborasi, dan mendorong pengembangan inovasi yang telah diteliti.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Sinergi Pertamina PGE dan FMIPA UGM untuk Pengembangan Pengolahan Data Magnetik Berbasis Drone

Tim penelitian Geofisika UGM baru-baru ini mencapai kemajuan signifikan dalam pengolahan data dari drone dan ground magnetic menggunakan software Pertagamant. Beberapa fitur baru telah ditambahkan, termasuk metode gridding minimum curvature dan pengolahan data yang mencakup inline dan crossline. Kini, pengolahan data menggunakan filter bandpass pada tingkat mikro. Namun, tim masih menghadapi tantangan berupa bug pada fitur multiple filter yang menyulitkan dalam menghapus filter yang tidak diperlukan.

Proses pemodelan juga mengalami perkembangan dengan pemanfaatan data topografi. Tim perlu melakukan pembersihan data NaN dari Digital Elevation Model (DEM) agar data dapat diinput dengan baik. Mereka menemukan bahwa model awal untuk 3D perlu disederhanakan, dengan hanya menyimpan satu hasil filter sebelum menerapkan mesh pada setiap slice.

“Tim juga berupaya meningkatkan resolusi model dengan memperkirakan jumlah slice yang dibutuhkan. Meskipun metode upward continuation sekarang menggunakan satuan meter, penting untuk mencantumkan satuan tersebut dengan jelas,” jelas Tim Riset Geofisika.

Dalam pengolahan data, proses inversi saat ini masih menggunakan single core, yang menyebabkan waktu pemrosesan cukup lama. Meski begitu, hasil dari proses inversi, gridding, dan filtering kini dapat diekspor. Walaupun pengembangan backend telah disiapkan, tim masih perlu mengembangkan frontend untuk menghasilkan output 2D dan 3D dalam format array atau CSV.

Tim terus berkomitmen untuk mengatasi kendala yang ada dan berupaya untuk meningkatkan fungsionalitas software Pertagamant, termasuk penambahan fitur untuk menghitung gradien vertikal dan horizontal serta kemampuan untuk mengunduh output yang telah terfilter. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pengolahan data akan semakin efisien dan akurat, memberikan kontribusi penting bagi penelitian geosains di Indonesia.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan mahasiswa dalam projek kerjasama, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses pembuatan UAV untuk survei Geothermal dan SDGS poin 17 yaitu mendorong inovasi dengan adanya kerjasama bersama Pertamina.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Final Report Proyek Passive Seismic Tim Pusat Kajian Geofisika Reservoar FMIPA UGM dengan Pertamina EP, Gali Potensi Hidrokarbon di Indonesia

Tim Pusat Kajian Geofisika Reservoar (PKGR) FMIPA UGM mengadakan pertemuan final untuk Proyek Survei Passive Seismic di The Manohara Hotel, Yogyakarta, pada 10 Oktober 2024. Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari PT Pertamina EP, Tim Samudra Energy BWP Meruap, PT Bass Oil Sukananti Limited, dan SKK Migas, yang mengikuti acara secara daring melalui Microsoft Teams.

Tim PKGR FMIPA UGM yang diprakarsai oleh Dr. Budi Eka Nurcahya, M.Si. mengadakan proyek survei mikrotremor pasif seismik yang bertujuan untuk memetakan potensi hidrokarbon serta menambah eviden dalam pencarian potensi hidrokarbon baru pada area survei Lapangan Meruap di Jambi dan Lapangan Sukananti di Sumatera Selatan.

Bapak Budi menyampaikan bahwa pengolahan data sumuran di lapangan menunjukkan indikasi untuk mencari resistor yang tepat. Selain itu, peta hasil frekuensi dari pengolahan pasif seismik pun dapat membantu melihat potensi area, meskipun ada beberapa struktur yang menunjukkan komponen minyak belum dioptimasi sepenuhnya. “Pengintegrasian dengan geothermal sangat diperlukan,” ujarnya.

Hasil akhir dari pertemuan ini menjadi landasan penting dalam memahami potensi hidrokarbon di kedua lapangan tersebut, sekaligus memberikan masukan signifikan bagi perkembangan studi terkait serta potensi pembukaan sumur produksi baru. Dengan hasil survei ini, langkah strategis lebih lanjut dapat diambil untuk mengoptimalkan produksi dan eksplorasi energi di Indonesia.

Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (pendidikan berkualitas), SDG 7 (energi bersih dan terjangkau), SDG 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur), SDG 11 (kota dan komunitas yang berkelanjutan), SDG 13 (penanganan perubahan iklim), serta SDG 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan). Proyek ini tidak hanya mendukung pertumbuhan sektor industri dan inovasi, tetapi juga berkontribusi dalam penggunaan energi bersih dan penanganan perubahan iklim, sehingga menjadi langkah positif terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Berkenalan dengan Silika Misopori, Silika Multifungsi di Pengaplikasiannya dalam Kehidupan

Prof. Dr. Drs. Suyanta, M.Si. dari Departemen Kimia FMIPA UGM telah dikukuhkan sebagai guru besar pada 6 Agustus 2024 dengan mengangkat topik penelitian Silika Mesopori. Silika mesopori yaitu silika yang mengandung pori-pori dengan diameter sebesar 2-50 nm dan berfungsi dalam membatasi pertumbuhan kristal sehingga  mencegah aglomerasi nanopartikel serta mampu menstabilkan dan meningkatkan permukaan spesifik bahan yang terdispersi di dalamnya.

Prof. Suyanta mengambangkan riset dan aplikasi dari MCM-41 yakni jenis silikat mesopori yang memiliki pori berbentuk batang yang dikemas dalam kemasan heksagonal berdimensi-1 dengan ukuran pori, luas permukaan dan volume yang seragam. Berdasarkan sifat-sifat tersebut, MCM-41 sangat direkomendasikan untuk diaplikasikan di berbagai bidang.

Dalam ilmu bahan, silika mesopori MCM-41 memiliki kekuatan multifungsi dalam implementasi yang berkaitan dengan permukaan seperti absorben, katalis, saringan molekuler, pengirim obat, dan biosensor.

Prof. Suyanta juga menjelaskan bahwa salah satu potensi pengembangan riset dan aplikasi dari MCM-41 di masa depan berkaitan dengan penanganan masalah CO2 seperti gas rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global.

Informasi mengenai riset dan aplikasi silika mesopori MCM-41 yang dikembangkan oleh Prof. Suyanta sejalan dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Pertama, SDG 4: Pendidikan berkualitas berkaitan dengan aplikasi keilmuan kimia pengembangan riset akademik mengenai silika mesopori, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, karena penggunaan silika mesopori dalam katalisis dapat meningkatkan efisiensi energi dalam berbagai proses industri. Kedua, SDG 9: Industri, novasi, dan Infrastruktur, terkait dengan inovasi material untuk aplikasi industri yang lebih berkelanjutan. Ketiga, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, karena pengembangan MCM-41 untuk penanganan CO₂ dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, berkontribusi pada mitigasi pemanasan global dan perubahan iklim.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pameran Inovasi Karya FMIPA UGM Pukau Ratusan Guru dan Kepala Sekolah Se-Indonesia

FMIPA UGM menyelenggarakan Pameran Inovasi Karya yang merupakan hasil riset dan penelitian di FMIPA UGM pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri ratusan kepala sekolah dan guru yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia seperti Riau, Solo, Blitar, Boyolali, dan lainnya. Acara pameran tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Workshop dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning.

“Acara ini merupakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan Taiwan Center dengan mengundang pimpinan sekolah di seluruh Indonesia dalam rangka berdiskusi menatap masa depan. Lulusan kita tidak hanya kerja di dalam negeri tetapi juga menadi warga global,” papar Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. saat memberikan sambutan acara.

Beragam hasil penelitian disuguhkan oleh masing-masing departemen dan program studi di FMIPA UGM. Para guru dan kepala sekolah tidak hanya dapat melihat tetapi juga mencoba hasil karya inovasi yang ada. Salah satu guru mencoba membuat getaran untuk melakukan percobaan deteksi getaran melalui alat seismograf milik program studi Geofisika. Di sisi lain, ada kepala sekolah yang turut mencoba mengendarai kursi roda pintar yang dapat dikontrol secara manual menggunakan konsol.

Seru, pesertanya antusias. Mereka penasaran dengan teknologi yang dikembangkan. Beberapa guru tertarik untuk mengenal lebih dekat dan risetnya apa saja,” papar Akbar, mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi selaku penjaga pameran.

Dirinya juga berharap pameran ini dapat membuka wawasan pada guru atau calon mahasiswa baru untuk tertarik di bidang robotika dan elektronika.

“Harapannya supaya anak-anak siswa dapat berkembang dan menambah wawasan. Anak-anak juga lebih berani menciptakan karya,” papar Ade Fathanah, S.Pd.i.

Banyak dari guru dan kepala sekolah tertarik dengan inovasi yang dipamerkan untuk kemudian diceritakan kepada siswa-siswinya di sekolah dalam rangka memberikan informasi dan inspirasi terhadap ilmu sains.

Agenda pameran yang digelar oleh FMIPA UGM tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Mahasiswa Geofisika UGM Lakukan Akuisisi Untuk Temukan Fenomena Intrusi Air Laut dan Sesar Opak di Bantul

Geophysics Outreach menjadi event tahunan HMGF UGM bersama SEG UGM SC. Dengan membawa tema Fenomena Intrusi Air Laut dan Sesar Opak di Pantai Samas dan sekitaran wilayah Bantul di tanggal 19 Juli 2024 hingga 22 Juli 2024.

“Pengangkatan tema ini berdasarkan letak geografis pantai di Jogja, terutama banyak pantai di Jogja menjadi objek wisata dan di sekitaran Bantul terjadi sesar opak. Sehingga terpikir untuk mengangkat tema intrusi air laut dan sesar opak Bantul,” ujar Anastasia Sherliana, selaku Ketua pelaksana Geophysics Expedition dan Outreach, dalam wawancara daring, Rabu (31/7).

Metode geofisika yang digunakan dalam event terdiri dari metode VES, IP, dan VLF dengan target yang didapatkan berupa intrusi air laut. Selain itu, ada pula metode mikroseismik dengan target yang didapatkan kerentanan seismik, serta metode gravity GPS dan magnetik dengan target akhir yang didapatkan adalah litologi kretek di Bantul.

“Warga sangat welcome dengan event ini, salah satu warga yaitu Bapak Atmono yang tidak kami sangka bahwa beliau sangat aware dengan fenomena ini,” ujar Anastasia Sherliana menambahkan keterangannya dalam wawancara online, Rabu (31/7).

Dari keterangan yang ada wilayah Sanden terutama wilayah yang dekat dengan Pantai Samas sudah teridentifikasi terkena fenomena intrusi air laut. Dari akuisisi yang teman-teman Geofisika UGM lakukan membuktikan bahwa fenomena tersebut sudah mencemari kegiatan warga terutama kegiatan pertanian hingga simpanan air tawar milik warga. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah sebuah poster berisi pengolahan akuisisi dan pembahasan yang akan dipublikasikan di Instagram HMGF UGM.

Acara ini mengimplementasikan SDGs poin 2 yaitu produktivitas pertanian, SDGs poin 4 yaitu pendidikan untuk berkelanjutan dengan memberikan pembelajaran diluar jam kuliah untuk menunjang fasilitas mahasiswa Geofisika di FMIPA UGM, SDGs poin 6 yaitu air yang dapat diakses dan air tanah.

Reportase: Ratih Cintia Sari
Foto: DDD Geophysics Expedition and Outreach

Read More

ICARES 2024: Peran Geoscience and Remote Sensing dalam Pendidikan dan Pelestarian Lingkungan

Pada Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology 2024 (ICARES 2024), penelitian dalam bidang Geoscience dan Remote Sensing menjadi salah satu sorotan utama. Para peneliti dari berbagai institusi mempresentasikan inovasi teknologi yang berpotensi membawa dampak signifikan bagi ilmu pengetahuan dan keberlanjutan lingkungan.

“Kontribusi utama dari penelitian ini adalah menyediakan data empiris tentang kinerja komparatif Software Defined Radio (SDR) dan Handy Talky (HT) untuk transmisi Slow Scan Television (SSTV),” papar Eliana Maharani dari Universitas Pertahanan Republik Indonesia. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas penerimaan sinyal SSTV menggunakan dua metode berbeda, yaitu HT dan SDR.

Selain Eliana, Pingkan Mayestika Afgitanti dari University of the Ryukyus, Jepang, juga membagikan temuannya dalam penelitian berjudul “Comparative Analysis Multispatial Imagery for Coral and Seagrass Distribution Mapping.” Penelitian ini memanfaatkan data Landsat-8 dan Aerophoto untuk memetakan distribusi terumbu karang dan lamun di Pulau Yoron, Jepang.

Sesi kemudian dilanjut dengan Diki Akhyar Amanatulloh dari Universitas Gadjah Mada mempresentasikan penelitian berjudul “Annual Water Yield Comparison Based on InVEST Modelling in Way Ratai Watershed, Lampung Province, Indonesia.” Ia menjelaskan bahwa pemodelan hasil air tahunan menggunakan pendekatan InVEST mampu menunjukkan konsentrasi hasil air yang lebih tinggi di sepanjang sungai utama dan wilayah pesisir DAS Way Ratai.

Kemudian, M. Khawariz Andrizarisyan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) memaparkan penelitian berjudul “Static Jacchia 1977 Atmospheric Modeling using Python.” Penelitian ini memanfaatkan model atmosfer Jacchia 1977 yang diimplementasikan menggunakan Python untuk mempelajari profil kepadatan dan suhu atmosfer pada ketinggian tinggi.

Hasil riset yang dipaparkan mencerminkan implementasi beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Hal ini terlihat dari riset-riset inovatif yang menunjukkan semakin terbukanya akses terhadap pendidikan. Selain itu, beragam hasil riset dan inovasi yang dipaparkan menunjukkan penerapan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, karena mampu mendorong pengembangan teknologi baru di bidang Geoscience and Remote Sensing. Terakhir, penerapan riset ini pada pengelolaan lingkungan, seperti perlindungan ekosistem terumbu karang, pengelolaan air di DAS Way Ratai, dan pengembangan model atmosfer untuk aplikasi satelit, mendukung penerapan SDGs poin 11, yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan. Hal ini membuktikan bahwa hasil riset yang dipresentasikan tidak hanya inovatif tetapi juga berdampak nyata bagi kehidupan manusia dan keberlanjutan planet.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Danendra Azriel Ramadhany

Read More

FMIPA UGM Fasilitasi Kolaborasi Mahasiswa dan Peneliti di ICARES 2024

Konferensi International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology (ICARES 2024) yang diadakan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) telah sukses digelar pada Jumat, 8 November 2024. Konferensi ini berlangsung secara bauran dengan sesi luring bertempat di Auditorium Lantai 7 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). ICARES 2024 menjadi ajang bergengsi yang mempertemukan peneliti, akademisi, dan mahasiswa untuk berbagi hasil penelitian dan inovasi terkini.

Dr. Arief Hermanto, Drs., S.U., M.Sc., dosen Fisika UGM, menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi mahasiswa dalam konferensi ini. “Kami sangat bangga karena peserta ICARES 2024 tidak hanya berasal dari kalangan peneliti, tetapi juga mahasiswa,” ujarnya. Partisipasi aktif mahasiswa mencerminkan semangat generasi muda dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sesi presentasi luring dimulai dengan topik Aerospace and Electronic Systems, yang mencakup enam presentasi penelitian. Dilanjutkan dengan empat presentasi pada topik Geoscience and Remote Sensing, dan ditutup dengan satu presentasi tentang Data Science & Artificial Intelligence Related to Aerospace and Geoscience & Remote Sensing. Selama presentasi, para peserta terlibat dalam diskusi aktif sehingga menciptakan suasana yang interaktif.

“Saya sangat gugup hari ini, tetapi latihan selama beberapa minggu terakhir akhirnya membuahkan hasil,” ungkap Brenda dari Institut Teknologi Bandung, peraih penghargaan Best Presentator dalam ICARES 2024. Selain penghargaan Best Presentator, ICARES 2024 juga memberikan penghargaan Best Paper kepada tiga peserta, yaitu Maulana Arifin untuk kategori Aerospace and Electronic Systems, M. Khawariz Andaristiyan untuk kategori Geoscience and Remote Sensing, serta Akram Prihanantya untuk kategori A Geospatial Big Data Approach for Web Mapping of Water Balance & Dry Days in Indonesia’s Peatlands.

Kesuksesan ICARES 2024 mencerminkan kontribusi nyata terhadap sejumlah Sustainable Development Goals (SDGs): SDGs 4: Pendidikan Berkualitas dengan memberikan akses luas kepada mahasiswa dan peneliti untuk berbagi ilmu, memotivasi kolaborasi akademik lintas institusi. SDGs 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur karena penelitian yang dipaparkan mendukung pengembangan teknologi canggih untuk menjawab kebutuhan industri dan infrastruktur. SDGs 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan karena kerja sama antara IEEE dan FMIPA UGM menunjukkan pentingnya kolaborasi internasional dalam menciptakan solusi global. Melalui ICARES 2024, mahasiswa dan peneliti tidak hanya memperluas wawasan teknologi tetapi juga membangun kolaborasi yang esensial untuk menghadapi tantangan masa depan. Ajang ini menegaskan posisi UGM sebagai pusat inovasi yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Danendra Azriel Ramadhany

Read More

Ikuti Lomba My Thesis in 3 Minutes, Mahasiswa Universitas Negeri Malang Paparkan Penelitian untuk Kosmetik Halal

Lomba My Thesis in 3 Minutes sukses diselenggarakan pada Sabtu, 19 Oktober 2024, di Ruang Diskusi Perpustakaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). Acara ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas, termasuk Najla Aulia Arief dari Universitas Negeri Malang, yang mempresentasikan penelitian inovatifnya tentang produksi hidrolisat protein dari sisik ikan bandeng untuk kosmetik halal.

“Harapan saya, penelitian ini bisa mendorong pengembangan kosmetik halal di masa mendatang, terutama mengingat tingginya permintaan produk kosmetik di kalangan umat Muslim,” ungkap Najla. Sebagai lulusan Bioteknologi, ia menjelaskan bahwa hidrolisat protein dari sisik ikan bandeng berpotensi menjadi agen pemutih alami, yang dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan produk pemutih kulit di kawasan Asia. Najla berharap hasil penelitiannya bisa diimplementasikan dan dikembangkan lebih lanjut untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

“Lombanya seru, cuma karena timeline mepet, saya kurang persiapan,” ungkap Najla. Ia juga menambahkan bahwa ia khusus datang dari Malang ke Yogyakarta untuk mengikuti Lomba My Thesis in 3 Minutes dan akan segera kembali setelah lomba selesai.

Kehadiran Najla dalam Lomba My Thesis in 3 Minutes yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM mencerminkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Hal ini tercermin dari komitmen FMIPA UGM dalam menyediakan platform bagi mahasiswa untuk menyampaikan penelitian mereka secara efektif, sehingga dapat meningkatkan keterampilan dan kapasitas akademik mereka. Selain itu, kisah Najla juga menggambarkan penerapan SDGs poin 9 dan 17, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. FMIPA UGM memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mempresentasikan hasil riset mereka, membuka peluang kolaborasi, dan mendorong pengembangan inovasi yang telah diteliti.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Sinergi Pertamina PGE dan FMIPA UGM untuk Pengembangan Pengolahan Data Magnetik Berbasis Drone

Tim penelitian Geofisika UGM baru-baru ini mencapai kemajuan signifikan dalam pengolahan data dari drone dan ground magnetic menggunakan software Pertagamant. Beberapa fitur baru telah ditambahkan, termasuk metode gridding minimum curvature dan pengolahan data yang mencakup inline dan crossline. Kini, pengolahan data menggunakan filter bandpass pada tingkat mikro. Namun, tim masih menghadapi tantangan berupa bug pada fitur multiple filter yang menyulitkan dalam menghapus filter yang tidak diperlukan.

Proses pemodelan juga mengalami perkembangan dengan pemanfaatan data topografi. Tim perlu melakukan pembersihan data NaN dari Digital Elevation Model (DEM) agar data dapat diinput dengan baik. Mereka menemukan bahwa model awal untuk 3D perlu disederhanakan, dengan hanya menyimpan satu hasil filter sebelum menerapkan mesh pada setiap slice.

“Tim juga berupaya meningkatkan resolusi model dengan memperkirakan jumlah slice yang dibutuhkan. Meskipun metode upward continuation sekarang menggunakan satuan meter, penting untuk mencantumkan satuan tersebut dengan jelas,” jelas Tim Riset Geofisika.

Dalam pengolahan data, proses inversi saat ini masih menggunakan single core, yang menyebabkan waktu pemrosesan cukup lama. Meski begitu, hasil dari proses inversi, gridding, dan filtering kini dapat diekspor. Walaupun pengembangan backend telah disiapkan, tim masih perlu mengembangkan frontend untuk menghasilkan output 2D dan 3D dalam format array atau CSV.

Tim terus berkomitmen untuk mengatasi kendala yang ada dan berupaya untuk meningkatkan fungsionalitas software Pertagamant, termasuk penambahan fitur untuk menghitung gradien vertikal dan horizontal serta kemampuan untuk mengunduh output yang telah terfilter. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pengolahan data akan semakin efisien dan akurat, memberikan kontribusi penting bagi penelitian geosains di Indonesia.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan mahasiswa dalam projek kerjasama, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses pembuatan UAV untuk survei Geothermal dan SDGS poin 17 yaitu mendorong inovasi dengan adanya kerjasama bersama Pertamina.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Final Report Proyek Passive Seismic Tim Pusat Kajian Geofisika Reservoar FMIPA UGM dengan Pertamina EP, Gali Potensi Hidrokarbon di Indonesia

Tim Pusat Kajian Geofisika Reservoar (PKGR) FMIPA UGM mengadakan pertemuan final untuk Proyek Survei Passive Seismic di The Manohara Hotel, Yogyakarta, pada 10 Oktober 2024. Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari PT Pertamina EP, Tim Samudra Energy BWP Meruap, PT Bass Oil Sukananti Limited, dan SKK Migas, yang mengikuti acara secara daring melalui Microsoft Teams.

Tim PKGR FMIPA UGM yang diprakarsai oleh Dr. Budi Eka Nurcahya, M.Si. mengadakan proyek survei mikrotremor pasif seismik yang bertujuan untuk memetakan potensi hidrokarbon serta menambah eviden dalam pencarian potensi hidrokarbon baru pada area survei Lapangan Meruap di Jambi dan Lapangan Sukananti di Sumatera Selatan.

Bapak Budi menyampaikan bahwa pengolahan data sumuran di lapangan menunjukkan indikasi untuk mencari resistor yang tepat. Selain itu, peta hasil frekuensi dari pengolahan pasif seismik pun dapat membantu melihat potensi area, meskipun ada beberapa struktur yang menunjukkan komponen minyak belum dioptimasi sepenuhnya. “Pengintegrasian dengan geothermal sangat diperlukan,” ujarnya.

Hasil akhir dari pertemuan ini menjadi landasan penting dalam memahami potensi hidrokarbon di kedua lapangan tersebut, sekaligus memberikan masukan signifikan bagi perkembangan studi terkait serta potensi pembukaan sumur produksi baru. Dengan hasil survei ini, langkah strategis lebih lanjut dapat diambil untuk mengoptimalkan produksi dan eksplorasi energi di Indonesia.

Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (pendidikan berkualitas), SDG 7 (energi bersih dan terjangkau), SDG 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur), SDG 11 (kota dan komunitas yang berkelanjutan), SDG 13 (penanganan perubahan iklim), serta SDG 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan). Proyek ini tidak hanya mendukung pertumbuhan sektor industri dan inovasi, tetapi juga berkontribusi dalam penggunaan energi bersih dan penanganan perubahan iklim, sehingga menjadi langkah positif terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Berkenalan dengan Silika Misopori, Silika Multifungsi di Pengaplikasiannya dalam Kehidupan

Prof. Dr. Drs. Suyanta, M.Si. dari Departemen Kimia FMIPA UGM telah dikukuhkan sebagai guru besar pada 6 Agustus 2024 dengan mengangkat topik penelitian Silika Mesopori. Silika mesopori yaitu silika yang mengandung pori-pori dengan diameter sebesar 2-50 nm dan berfungsi dalam membatasi pertumbuhan kristal sehingga  mencegah aglomerasi nanopartikel serta mampu menstabilkan dan meningkatkan permukaan spesifik bahan yang terdispersi di dalamnya.

Prof. Suyanta mengambangkan riset dan aplikasi dari MCM-41 yakni jenis silikat mesopori yang memiliki pori berbentuk batang yang dikemas dalam kemasan heksagonal berdimensi-1 dengan ukuran pori, luas permukaan dan volume yang seragam. Berdasarkan sifat-sifat tersebut, MCM-41 sangat direkomendasikan untuk diaplikasikan di berbagai bidang.

Dalam ilmu bahan, silika mesopori MCM-41 memiliki kekuatan multifungsi dalam implementasi yang berkaitan dengan permukaan seperti absorben, katalis, saringan molekuler, pengirim obat, dan biosensor.

Prof. Suyanta juga menjelaskan bahwa salah satu potensi pengembangan riset dan aplikasi dari MCM-41 di masa depan berkaitan dengan penanganan masalah CO2 seperti gas rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global.

Informasi mengenai riset dan aplikasi silika mesopori MCM-41 yang dikembangkan oleh Prof. Suyanta sejalan dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Pertama, SDG 4: Pendidikan berkualitas berkaitan dengan aplikasi keilmuan kimia pengembangan riset akademik mengenai silika mesopori, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, karena penggunaan silika mesopori dalam katalisis dapat meningkatkan efisiensi energi dalam berbagai proses industri. Kedua, SDG 9: Industri, novasi, dan Infrastruktur, terkait dengan inovasi material untuk aplikasi industri yang lebih berkelanjutan. Ketiga, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, karena pengembangan MCM-41 untuk penanganan CO₂ dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, berkontribusi pada mitigasi pemanasan global dan perubahan iklim.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pameran Inovasi Karya FMIPA UGM Pukau Ratusan Guru dan Kepala Sekolah Se-Indonesia

FMIPA UGM menyelenggarakan Pameran Inovasi Karya yang merupakan hasil riset dan penelitian di FMIPA UGM pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri ratusan kepala sekolah dan guru yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia seperti Riau, Solo, Blitar, Boyolali, dan lainnya. Acara pameran tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Workshop dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning.

“Acara ini merupakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan Taiwan Center dengan mengundang pimpinan sekolah di seluruh Indonesia dalam rangka berdiskusi menatap masa depan. Lulusan kita tidak hanya kerja di dalam negeri tetapi juga menadi warga global,” papar Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. saat memberikan sambutan acara.

Beragam hasil penelitian disuguhkan oleh masing-masing departemen dan program studi di FMIPA UGM. Para guru dan kepala sekolah tidak hanya dapat melihat tetapi juga mencoba hasil karya inovasi yang ada. Salah satu guru mencoba membuat getaran untuk melakukan percobaan deteksi getaran melalui alat seismograf milik program studi Geofisika. Di sisi lain, ada kepala sekolah yang turut mencoba mengendarai kursi roda pintar yang dapat dikontrol secara manual menggunakan konsol.

Seru, pesertanya antusias. Mereka penasaran dengan teknologi yang dikembangkan. Beberapa guru tertarik untuk mengenal lebih dekat dan risetnya apa saja,” papar Akbar, mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi selaku penjaga pameran.

Dirinya juga berharap pameran ini dapat membuka wawasan pada guru atau calon mahasiswa baru untuk tertarik di bidang robotika dan elektronika.

“Harapannya supaya anak-anak siswa dapat berkembang dan menambah wawasan. Anak-anak juga lebih berani menciptakan karya,” papar Ade Fathanah, S.Pd.i.

Banyak dari guru dan kepala sekolah tertarik dengan inovasi yang dipamerkan untuk kemudian diceritakan kepada siswa-siswinya di sekolah dalam rangka memberikan informasi dan inspirasi terhadap ilmu sains.

Agenda pameran yang digelar oleh FMIPA UGM tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Mahasiswa Geofisika UGM Lakukan Akuisisi Untuk Temukan Fenomena Intrusi Air Laut dan Sesar Opak di Bantul

Geophysics Outreach menjadi event tahunan HMGF UGM bersama SEG UGM SC. Dengan membawa tema Fenomena Intrusi Air Laut dan Sesar Opak di Pantai Samas dan sekitaran wilayah Bantul di tanggal 19 Juli 2024 hingga 22 Juli 2024.

“Pengangkatan tema ini berdasarkan letak geografis pantai di Jogja, terutama banyak pantai di Jogja menjadi objek wisata dan di sekitaran Bantul terjadi sesar opak. Sehingga terpikir untuk mengangkat tema intrusi air laut dan sesar opak Bantul,” ujar Anastasia Sherliana, selaku Ketua pelaksana Geophysics Expedition dan Outreach, dalam wawancara daring, Rabu (31/7).

Metode geofisika yang digunakan dalam event terdiri dari metode VES, IP, dan VLF dengan target yang didapatkan berupa intrusi air laut. Selain itu, ada pula metode mikroseismik dengan target yang didapatkan kerentanan seismik, serta metode gravity GPS dan magnetik dengan target akhir yang didapatkan adalah litologi kretek di Bantul.

“Warga sangat welcome dengan event ini, salah satu warga yaitu Bapak Atmono yang tidak kami sangka bahwa beliau sangat aware dengan fenomena ini,” ujar Anastasia Sherliana menambahkan keterangannya dalam wawancara online, Rabu (31/7).

Dari keterangan yang ada wilayah Sanden terutama wilayah yang dekat dengan Pantai Samas sudah teridentifikasi terkena fenomena intrusi air laut. Dari akuisisi yang teman-teman Geofisika UGM lakukan membuktikan bahwa fenomena tersebut sudah mencemari kegiatan warga terutama kegiatan pertanian hingga simpanan air tawar milik warga. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah sebuah poster berisi pengolahan akuisisi dan pembahasan yang akan dipublikasikan di Instagram HMGF UGM.

Acara ini mengimplementasikan SDGs poin 2 yaitu produktivitas pertanian, SDGs poin 4 yaitu pendidikan untuk berkelanjutan dengan memberikan pembelajaran diluar jam kuliah untuk menunjang fasilitas mahasiswa Geofisika di FMIPA UGM, SDGs poin 6 yaitu air yang dapat diakses dan air tanah.

Reportase: Ratih Cintia Sari
Foto: DDD Geophysics Expedition and Outreach

Read More
Translate