
FMIPA UGM Jadi Tuan Rumah Southeast Asian Workshop on Nuclear and Hadron Physics (SEANHP 2025), Jembatani Kolaborasi Riset Fisikawan Asia Tenggara
Southeast Asian Workshop on Nuclear and Hadron Physics (SEANHP 2025) digelar di Auditorium RMJT Soehakso FMIPA UGM, Yogyakarta, pada 19–21 Agustus 2025 sebagai bagian dari rangkaian acara Dies Natalis ke-70 dan Lustrum ke-14 FMIPA UGM. Acara ini menghadirkan peneliti, ilmuwan muda, dan mahasiswa dari Asia Tenggara serta mancanegara untuk memaparkan riset terbaru sekaligus menjalin kolaborasi. Topik yang dibahas mencakup spektroskopi dan struktur hadron, hadron dalam materi nuklir, struktur dan reaksi nuklir, astrofisika nuklir, serta kajian Standard Model (SM) dan Beyond Standard Model (BSM).
Forum ini menjadi wadah penguatan kapasitas dan pengembangan jejaring riset, khususnya bagi fisikawan muda di kawasan Asia Tenggara. Workshop berlangsung selama tiga hari dengan rangkaian presentasi dari peneliti senior dan kontribusi dari peneliti muda. Struktur sesi dirancang untuk menyeimbangkan peran peneliti senior dengan memberi ruang bagi ilmuwan pemula. Presentasi dibagi ke dalam dua format, yakni sesi peneliti senior yang menyampaikan presentasi selama 20 menit dan dilanjutkan dengan 5 menit sesi diskusi, serta sesi peneliti muda yang ditujukan bagi mahasiswa dan peneliti pascadoktoral, dengan presentasi selama 10 menit dan 5 menit untuk diskusi.
Output dari rangkaian acara ini adalah memberi kesempatan kepada seluruh pembicara untuk berkontribusi dalam edisi khusus Modern Physics Letters A (MPLA) dengan tema “Status and Future Perspectives on Nuclear and Hadron Structure.” Edisi khusus ini akan menjadi rekam jejak ilmiah dari workshop sekaligus menyoroti kemajuan terkini serta arah pengembangan bidang tersebut.
Melalui kegiatan ini, FMIPA UGM membuktikan komitmen terhadap pencapaian sustainable development goals (SDGs) khususnya pada poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan poin ke-9 yaitu Industri, Inovasi, Infrastruktur dengan memberikan wadah untuk penguatan kapasitas para peneliti, dosen, maupun mahasiswa. Hal ini juga sejalan dengan poin ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yakni menjembatani kolaborasi antar peneliti di Asia Tenggara untuk mencapai kemajuan inovasi riset di tingkat global.
Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Chalis Setyadi