Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search
Search

Kuliah Kerja Nyata

Mahasiswa FMIPA UGM Ikuti Pembekalan KKN PPM UGM Periode IV

Wahyu Micho bersama mahasiswa FMIPA lainnya mengikuti pembekalan KKN PPM UGM Periode IV yang diselenggarakan pada Sabtu – Minggu, 7 -8 September 2024 di Fakultas Pertanian UGM. Dalam hal ini, pembekalan KKN PPM UGM Periode IV akan diselenggarakan 20 Desember 2024 – 7 Februari 2025. Pada hari pertama, materi yang diberikan adalah penerapan ilmu di masyarakat, tujuan KKN, teknologi tepat guna, komunikasi masyarakat, serta sejarah dan paradigma KKN.

“Sangat membuka insight sekali karena pembekalan secara luring lebih mudah diterima dan interaktif. Dosennya menyampaikan dengan guyonan sehingga menyenangkan,” papar Micho, mahasiswa Elins FMIPA UGM.

Pada hari kedua, materi yang disampaikan adalah mengenai etika dan tata tertib KKN, prinsip etika pergaulan, studi kasus di lokasi KKN, dan administrasi KKN seperti laporan dan asuransi kesehatan mahasiswa. Setelah mengikuti pembekalan, mahasiswa akan melakukan pengecekan kesehatan di GMC untuk memastikan kondisi mahasiswa prima untuk melaksanakan KKN. Kemudian mahasiswa akan melakukan tes untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa memahami seluruh materi yang sudah diberikan.

Kegiatan pembekalan KKN yang diikuti oleh Micho beserta mahasiswa FMIPA lainnya merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam memajukan desa lokasi penempatan KKN.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Wahyu Micho

Read More

Tim KKN Jeneponto Implementasikan Kelas Orangtua Hebat dan Teknologi Daun Kelor di Desa Bangkalaloe Sulawesi

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya dalam mengemban pengabdian kepada masyarakat ke seluruh pelosok di Indonesia. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) salah satunya adalah Tim KKN-PPM Jeneponto yang mengabdi di Desa Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Bukti nyata kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan desa dengan mengangkat tema Pengetasan Kemiskinan, Stunting, dan Penerapan Restorative Justice di Desa Datara dan Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.

“Kami punya program unggulan mulai dari kesehatan, teknologi tepat guna, hingga pengelolaan lingkungan. Salah satu program yang mendapat perhatian khusus adalah Kelas Orang Tua Hebat. Kami juga memperkenalkan alat pengering kelor yang dirancang sebagai teknologi tepat guna,” papar Husni Alwi mahasiswa Matematika perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (26/8).

Masyarakat mendapatkan edukasi mengenai pencegahan stunting melalui pendekatan kesehatan dan sosial serta inovasi dalam pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) melalui kelas orang tua hebat. Pengenalan alat pengering kelor juga untuk meningkatkan produksi daun kelor kering yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

“Kami juga merumuskan policy brief pengolahan sampah dan merancang tempat sampah terpadu (TPS3R) untuk memberikan rekomendasi pemerintah dalam mengambil kebijakan pengolahan sampah di desa Datara,” papar Husni Alwi mahasiswa Matematika perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (26/8).

Selain rekomendasi Tim KKN Jeneponto juga memberi kerangka teknis pembangunan TPS3R guna meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Meski dihadapkan pada tantangan manajemen waktu dan tuntutan untuk selalu aktif di tengah masyarakat, para mahasiswa mampu menciptakan sinergi yang kuat dengan pemerintah dan masyarakat. Hasilnya, keterampilan dan pengetahuan masyarakat meningkat, serta terjadi sinergitas yang baik dalam upaya menciptakan kemandirian desa yang berkelanjutan.

Dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang melimpah, masyarakat Desa Bangkalaloe kini lebih siap menghadapi masa depan yang lebih cerah. Tim KKN Jeneponto turut mengimplementasikan SDGs poin poin 1 yaitu sumber daya dan ekonomi, SDGs poin 4 yaitu akses terhadap pendidikan dengan mengadakan campus fair untuk anak SMA.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Jeneponto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Optimalkan Potensi Lokal, Tim KKN Swara Enim Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tanjung Agung

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya dalam mengemban pengabdian kepada masyarakat ke seluruh pelosok di Indonesia. Salah satunya adalah Tim KKN-PPM Swara Enim yang mengabdi di Kecamatan Tanjung Agung, Sumatera Selatan tepatnya di Desa Tanjung Agung dan Tanjung Karangan. Dengan tema besar Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat dengan Optimalisasi Sumber Daya Lokal untuk Mendukung Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan, Tim KKN berupaya membawa perubahan positif bagi masyarakat setempat.

“Kami melakukan survei melalui komunikasi dengan kepala desa serta berbagi pengalaman dengan mahasiswa yang sebelumnya pernah KKN di wilayah sekitar. Survei ini memberikan wawasan mengenai tantangan utama, terutama ketimpangan ekonomi, masalah sosial, dan lingkungan,” papar Rina Afifah mahasiswa Kimia perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (2/9).

Tim merancang solusi yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat serta pengembangan potensi lokal seperti kopi dan budidaya ikan. Program unggulan tim KKN Swara Enim mencakup berbagai sektor. Tim KKN ikut andil dalam pengabdian dan pengembangan desa di bidang UMKM, bidang kesehatan, dan Pendidikan.

“Kami membantu masyarakat dalam mengolah ikan patin sebagai produk bernilai tambah menjadi nugget dan amplang. Kami juga aktif dalam kegiatan posbindu dan posyandu, dan memberikan motivasi untuk siswa SMA melalui campus fair untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang perguruan tinggi,” papar Rina Afifah mahasiswa Kimia perwakilan dari Tim, pada wawancara online, Senin (2/9).

Melalui program-program ini, Tim KKN Swara Enim berharap agar masyarakat dapat melanjutkan dan mengembangkan inisiatif yang telah dimulai. Kader kesehatan diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan, karang taruna dapat terus menghidupkan kegiatan desa, dan UMKM mampu memperbaiki serta mengembangkan usaha mereka.

Di sisi lain, generasi muda diharapkan semakin semangat dalam menuntut ilmu hingga ke perguruan tinggi untuk turut membuka jalan untuk masa depan yang lebih cerah bagi Tanjung Agung dan sekitarnya. Tim KKN Swara Enim turut mengimplementasikan SDGs poin 1 yaitu sumber daya dan ekonomi, SDGs poin 4 yaitu akses terhadap pendidikan dengan mengadakan campus fair untuk anak SMA.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Swara Enim
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Inovasi Camilan Sehat, Tim KKN Randangan Ubah Duri Ikan Menjadi Stik Pencegah Stunting

Universitas Gadjah Mada berhasil menerjunkan mahasiswanya dalam kegiatan Kerja Kuliah Nyata (KKN). Pengabdian masyarakat ini salah satunya dilakukan oleh Tim KKN-PPM Randangan di Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, yang berhasil menyatu dengan masyarakat lokal dan membawa dampak positif bagi desa-desa yang mereka kunjungi. Tim KKN ini fokus pada 2 desa utama, yaitu Desa Motolohu dan Desa Banuroja.

“Kami mengangkat tema Peningkatan Kapasitas Masyarakat Berbasis UMKM, Penurunan Angka Kemiskinan, dan Pencegahan Stunting Melalui Optimalisasi Hasil dan Limbah Pertanian serta Peternakan, Pengelolaan Infrastruktur Sampah di Desa Banuroja dan Desa Motolohu,” papar Tristan mahasiswa Ilmu Aktuaria perwakilan Tim KKN Randangan dalam wawancara online, Jumat (23/8).

Dalam pelaksanaannya, tim sukses merealisasikan program kerja yang mencakup pendidikan, kesehatan, hingga pelatihan ekonomi kreatif. Desa Banuroja sendiri memiliki makna khusus, singkatan dari Bali Nusa Tenggara, Gorontalo, dan Jawa, yang mencerminkan keberagaman etnis yang hidup harmonis di sana.

“Salah satu inovasi yang paling menarik adalah pelatihan pembuatan stik duri ikan. Program ini merupakan program kreatif untuk memanfaatkan limbah duri ikan, salah satu komoditas unggulan daerah, menjadi camilan sehat yang mendukung upaya pencegahan stunting,” papar Tristan mahasiswa Ilmu Aktuaria perwakilan Tim KKN Randangan dalam wawancara online, Jumat (23/8).

Stik duri ikan ini kini tengah dipertimbangkan untuk dijadikan oleh-oleh khas Randangan yang semakin mengukuhkan identitas daerah ini. Tim KKN juga aktif mendampingi UMKM setempat, membantu mereka merambah dunia digital dan memberikan sarana yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas.

Ke depan, keberhasilan program KKN ini diharapkan dapat menjadi pondasi bagi Randangan untuk terus berkembang menjadi desa yang lebih maju, dengan masyarakat yang lebih sejahtera. Tim KKN Randangan turut mengimplementasikan SDGS nomor 2 yaitu produktivitas pertanian dalam program sektor pertanian dan SDGs poin 9 yaitu inovasi dengan menginovasikan stik duri ikan menjadi makanan bergizi untuk mencegah stunting.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Tim KKN-PPM Randangan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Cerita Guntur, Mahasiswa FMIPA UGM Ajak Siswa Berhitung dengan Metode Jarimatika dan Eksperimen Sains

Guntur, mahasiswa Matematika FMIPA UGM melaksanakan KKN di Desa Kebon, Bayat, Klaten, Jawa Tengah bersama timnya. Beberapa program kerja yang dilakukan adalah pembuatan pakan ternak, pembuatan taman tanaman obat keluarga, karnaval desa, kegiatan edukasi seperti jarimatika dan eksperimen sains.

Dalam hal ini, berbekal ilmu sains serta bidang Matematika, guntu mengajak pelajar di desa tempat pengabdiannya untuk melakukan metode berhitung dengan jarimatika serta melakukan percobaan sains. Jarimatika merupakan suatu metode berhitung untuk membantu proses berhitung yang melibatkan jari-jari tangan. Metode ini digunakan dalam rangka membantu anak-anak kelas 4-6 yang masih kesulitan dalam perkalian 1-10 dan penjumlahan 2 digit. Metode ini memberikan pengalaman belajar baru kepada anak anak dalam mengenal matematika.

“Antusiasme yang ditujukan selama proker ini berlangsung, membuat semangat Saya sebagai pengajar tetap terjaga. Walaupun pada awalnya satu dua orang agak sulit mengikuti, pada akhirnya semua dapat menguasai metode sederhana yang diajarkan ini. Diharapkan Jarimatika ini dapat menjadi solusi bagi siswa agar terbantu dalam perkalian 1 digit dan juga penjumlahan 2 digit yang telah diajarkan,” papar Guntur.

Selanjutnya, Guntur juga mengajak siswa untuk melakukan eksperimen sains berupa eksperimen tangan api. Eksperimen tangan api adalah pengenalan reaksi kimia kepada siswa sekolah dasar. Metode ini digunakan dalam rangka membuat siswa senang dalam belajar dan memahami sains.

“Kekngintahuan untuk terus belajar membuat eksperimen ini jadi seru banget. Siswa antusias untuk mencoba sendiri eksperimen tersebut secara langsung. Walaupun main api, tenang aja, ini ga berbahaya kok. Sudah dilakukan uji coba dulu sebelum pelaksanaannya. Sains emang seseru itu ya, terimakasih adik adikku, semangat selalu!” papar Guntur.

Kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Guntur beserta timnya merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam memajukan desa lokasi penempatan KKN.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Guntur Pangestu

Read More

Inovasi Camilan Sehat, Tim KKN Randangan Ubah Duri Ikan Menjadi Stik Pencegah Stunting

Universitas Gadjah Mada berhasil menerjunkan mahasiswanya dalam kegiatan Kerja Kuliah Nyata (KKN). Pengabdian masyarakat ini salah satunya dilakukan oleh Tim KKN-PPM Randangan di Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, yang berhasil menyatu dengan masyarakat lokal dan membawa dampak positif bagi desa-desa yang mereka kunjungi. Tim KKN ini fokus pada 2 desa utama, yaitu Desa Motolohu dan Desa Banuroja.

“Kami mengangkat tema Peningkatan Kapasitas Masyarakat Berbasis UMKM, Penurunan Angka Kemiskinan, dan Pencegahan Stunting Melalui Optimalisasi Hasil dan Limbah Pertanian serta Peternakan, Pengelolaan Infrastruktur Sampah di Desa Banuroja dan Desa Motolohu,” papar Tristan mahasiswa Ilmu Aktuaria perwakilan Tim KKN Randangan dalam wawancara online, Jumat (23/8).

Dalam pelaksanaannya, tim sukses merealisasikan program kerja yang mencakup pendidikan, kesehatan, hingga pelatihan ekonomi kreatif. Desa Banuroja sendiri memiliki makna khusus, singkatan dari Bali Nusa Tenggara, Gorontalo, dan Jawa, yang mencerminkan keberagaman etnis yang hidup harmonis di sana.

“Salah satu inovasi yang paling menarik adalah pelatihan pembuatan stik duri ikan. Program ini merupakan program kreatif untuk memanfaatkan limbah duri ikan, salah satu komoditas unggulan daerah, menjadi camilan sehat yang mendukung upaya pencegahan stunting,” papar Tristan mahasiswa Ilmu Aktuaria perwakilan Tim KKN Randangan dalam wawancara online, Jumat (23/8).

Stik duri ikan ini kini tengah dipertimbangkan untuk dijadikan oleh-oleh khas Randangan yang semakin mengukuhkan identitas daerah ini. Tim KKN juga aktif mendampingi UMKM setempat, membantu mereka merambah dunia digital dan memberikan sarana yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas.

Ke depan, keberhasilan program KKN ini diharapkan dapat menjadi pondasi bagi Randangan untuk terus berkembang menjadi desa yang lebih maju, dengan masyarakat yang lebih sejahtera. Tim KKN Randangan turut mengimplementasikan SDGS nomor 2 yaitu produktivitas pertanian dalam program sektor pertanian dan SDGs poin 9 yaitu inovasi dengan menginovasikan stik duri ikan menjadi makanan bergizi untuk mencegah stunting.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Tim KKN-PPM Randangan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Cerita Azril, Semangat Hari Kemerdekaan Mahasiswa FMIPA UGM KKN di Desa Imogiri

Bersama warga Padukuhan Kanten, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Azriel beserta Tim KKN turut merayakan Hari Kemerdekaan di lokasi KKN. Pada saat bulan Agustus, Azriel yang merupakan mahasiswa Elektronika Instrumentasi FMIPA UGM beserta tim turut mengadakan serangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia seperti bermacam perlombaan.

Dengan menggandeng pemuda-pemudi setempat, Azriel bersama tim melaksanakan lomba di bulan Agustus 2024 di Padukuhan Kanten.

“Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia. Berbagai perlombaan digelar seperti gobak sodor, mewarnai, menghias kaleng, teklek, memasukkan paku ke dalam botol, pecah air, dan balap karung. Kegiatan ini dimeriahkan oleh pemuda-pemuda di Padukuhan Kanten, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang sangat antusias mengikuti kegiatan perlombaan,” papar Azriel.

Azriel menceritakan bahwa tujuan dari kegiatan lomba 17 Agustus adalah untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia dengan menumbuhkan rasa persatuan, kebersamaan, dan nasionalisme di masyarakat. Harapannya, melalui kegiatan ini, semangat gotong royong dan cinta tanah air semakin kuat, serta hubungan antar warga semakin erat.

“Kesan dari pelaksanaan lomba 17 Agustusan ini sangat seru dan meriah. Dengan beragam perlombaan yang diikuti banyak pesertanya. Pesan yang dapat diambil adalah pentingnya menjaga semangat persatuan dan kebersamaan melalui kegiatan sederhana namun bermakna,” papar Azriel.

Kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Azriel beserta timnya merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam memajukan desa lokasi penempatan KKN.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany

Read More

Cerita Dimas, Mahasiswa FMIPA UGM KKN Ajak Siswa Tanggap Bencana Alam

Melaksanakan kegiatan KKN di kawasan rawan bencana menjadi pengalaman berharga bagi sosok Dimas Dhanurdoro, mahasiswa Geofisika FMIPA UGM. Dimas dan tim melaksanakan KKN di Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur yang berlokasi di bawah Gunung Rinjani dengan aktivitas vulkanik aktif.

“Urgensinya itu karena daerah Tetebatu berada di bawah Gunung Rinjani yang memiliki aktivitas vulkanik. Jadi, diperlukan adanya pemahaman dini terkait kegunungapian supaya meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana vulkanik,” papar Dimas.

Dengan bekal keilmuan yang dimiliki, Dimas menggunakan media sederhana berupa campuran soda kue, air yang diberi warna merah, sabun cair, dan air cuka. Dirinya membuat kerucut seperti gunung api yang dianggap mudah dalam pengaplikasiannya ke siswa.

Dalam percobaan gunung api yang dilakukan, siswa diharapkan dapat memahami konsep dasar tentang bagaimana dan mengapa gunung berapi meletus, termasuk proses geologis yang terlibat. Di sisi lain, siswa diharapkan dapat menganalisis dampak letusan gunung berapi terhadap lingkungan dan masyarakat, termasuk dampak jangka pendek dan jangka panjang.

“Guru berharap siswa menjadi lebih tertarik pada ilmu pengetahuan, terutama geografi dan geologi, serta fenomena alam. Kemudian, guru berharap siswa dapat menghubungkan pengetahuan ini dengan mata pelajaran lain seperti sejarah (letusan gunung berapi dalam sejarah), sains (proses fisika dan kimia), dan geografi (lokasi dan distribusi gunung berapi di dunia) serta guru ingin siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran melalui observasi, diskusi, dan eksperimen yang mendalam,” papar Dimas.

Dalam hal ini, Dimas berharap akan tumbuhnya kesadaran bencana di antara siswa beserta guru yang merupakan wujud nyata dari tanggap bencana alam.

“Siswa diharapkan menjadi lebih sadar akan risiko bencana alam dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat seperti letusan gunung berapi,” harap Dimas.

Kegiatan edukasi bencana alam yang dilakukan Dimas merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam mitigasi bencana serta akses terhadap pendidikan kebencanaan. Selain itu, hal ini mendukung SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pengurangan risiko bencana serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama dengan sekolah dalam edukasi tanggap bencana.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Dimas Dhanurdoro

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Ikuti Pembekalan KKN PPM UGM Periode IV

Wahyu Micho bersama mahasiswa FMIPA lainnya mengikuti pembekalan KKN PPM UGM Periode IV yang diselenggarakan pada Sabtu – Minggu, 7 -8 September 2024 di Fakultas Pertanian UGM. Dalam hal ini, pembekalan KKN PPM UGM Periode IV akan diselenggarakan 20 Desember 2024 – 7 Februari 2025. Pada hari pertama, materi yang diberikan adalah penerapan ilmu di masyarakat, tujuan KKN, teknologi tepat guna, komunikasi masyarakat, serta sejarah dan paradigma KKN.

“Sangat membuka insight sekali karena pembekalan secara luring lebih mudah diterima dan interaktif. Dosennya menyampaikan dengan guyonan sehingga menyenangkan,” papar Micho, mahasiswa Elins FMIPA UGM.

Pada hari kedua, materi yang disampaikan adalah mengenai etika dan tata tertib KKN, prinsip etika pergaulan, studi kasus di lokasi KKN, dan administrasi KKN seperti laporan dan asuransi kesehatan mahasiswa. Setelah mengikuti pembekalan, mahasiswa akan melakukan pengecekan kesehatan di GMC untuk memastikan kondisi mahasiswa prima untuk melaksanakan KKN. Kemudian mahasiswa akan melakukan tes untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa memahami seluruh materi yang sudah diberikan.

Kegiatan pembekalan KKN yang diikuti oleh Micho beserta mahasiswa FMIPA lainnya merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam memajukan desa lokasi penempatan KKN.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Wahyu Micho

Read More

Tim KKN Jeneponto Implementasikan Kelas Orangtua Hebat dan Teknologi Daun Kelor di Desa Bangkalaloe Sulawesi

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya dalam mengemban pengabdian kepada masyarakat ke seluruh pelosok di Indonesia. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) salah satunya adalah Tim KKN-PPM Jeneponto yang mengabdi di Desa Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Bukti nyata kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan desa dengan mengangkat tema Pengetasan Kemiskinan, Stunting, dan Penerapan Restorative Justice di Desa Datara dan Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.

“Kami punya program unggulan mulai dari kesehatan, teknologi tepat guna, hingga pengelolaan lingkungan. Salah satu program yang mendapat perhatian khusus adalah Kelas Orang Tua Hebat. Kami juga memperkenalkan alat pengering kelor yang dirancang sebagai teknologi tepat guna,” papar Husni Alwi mahasiswa Matematika perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (26/8).

Masyarakat mendapatkan edukasi mengenai pencegahan stunting melalui pendekatan kesehatan dan sosial serta inovasi dalam pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) melalui kelas orang tua hebat. Pengenalan alat pengering kelor juga untuk meningkatkan produksi daun kelor kering yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

“Kami juga merumuskan policy brief pengolahan sampah dan merancang tempat sampah terpadu (TPS3R) untuk memberikan rekomendasi pemerintah dalam mengambil kebijakan pengolahan sampah di desa Datara,” papar Husni Alwi mahasiswa Matematika perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (26/8).

Selain rekomendasi Tim KKN Jeneponto juga memberi kerangka teknis pembangunan TPS3R guna meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Meski dihadapkan pada tantangan manajemen waktu dan tuntutan untuk selalu aktif di tengah masyarakat, para mahasiswa mampu menciptakan sinergi yang kuat dengan pemerintah dan masyarakat. Hasilnya, keterampilan dan pengetahuan masyarakat meningkat, serta terjadi sinergitas yang baik dalam upaya menciptakan kemandirian desa yang berkelanjutan.

Dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang melimpah, masyarakat Desa Bangkalaloe kini lebih siap menghadapi masa depan yang lebih cerah. Tim KKN Jeneponto turut mengimplementasikan SDGs poin poin 1 yaitu sumber daya dan ekonomi, SDGs poin 4 yaitu akses terhadap pendidikan dengan mengadakan campus fair untuk anak SMA.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Jeneponto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Optimalkan Potensi Lokal, Tim KKN Swara Enim Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tanjung Agung

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya dalam mengemban pengabdian kepada masyarakat ke seluruh pelosok di Indonesia. Salah satunya adalah Tim KKN-PPM Swara Enim yang mengabdi di Kecamatan Tanjung Agung, Sumatera Selatan tepatnya di Desa Tanjung Agung dan Tanjung Karangan. Dengan tema besar Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat dengan Optimalisasi Sumber Daya Lokal untuk Mendukung Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan, Tim KKN berupaya membawa perubahan positif bagi masyarakat setempat.

“Kami melakukan survei melalui komunikasi dengan kepala desa serta berbagi pengalaman dengan mahasiswa yang sebelumnya pernah KKN di wilayah sekitar. Survei ini memberikan wawasan mengenai tantangan utama, terutama ketimpangan ekonomi, masalah sosial, dan lingkungan,” papar Rina Afifah mahasiswa Kimia perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (2/9).

Tim merancang solusi yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat serta pengembangan potensi lokal seperti kopi dan budidaya ikan. Program unggulan tim KKN Swara Enim mencakup berbagai sektor. Tim KKN ikut andil dalam pengabdian dan pengembangan desa di bidang UMKM, bidang kesehatan, dan Pendidikan.

“Kami membantu masyarakat dalam mengolah ikan patin sebagai produk bernilai tambah menjadi nugget dan amplang. Kami juga aktif dalam kegiatan posbindu dan posyandu, dan memberikan motivasi untuk siswa SMA melalui campus fair untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang perguruan tinggi,” papar Rina Afifah mahasiswa Kimia perwakilan dari Tim, pada wawancara online, Senin (2/9).

Melalui program-program ini, Tim KKN Swara Enim berharap agar masyarakat dapat melanjutkan dan mengembangkan inisiatif yang telah dimulai. Kader kesehatan diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan, karang taruna dapat terus menghidupkan kegiatan desa, dan UMKM mampu memperbaiki serta mengembangkan usaha mereka.

Di sisi lain, generasi muda diharapkan semakin semangat dalam menuntut ilmu hingga ke perguruan tinggi untuk turut membuka jalan untuk masa depan yang lebih cerah bagi Tanjung Agung dan sekitarnya. Tim KKN Swara Enim turut mengimplementasikan SDGs poin 1 yaitu sumber daya dan ekonomi, SDGs poin 4 yaitu akses terhadap pendidikan dengan mengadakan campus fair untuk anak SMA.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Swara Enim
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Inovasi Camilan Sehat, Tim KKN Randangan Ubah Duri Ikan Menjadi Stik Pencegah Stunting

Universitas Gadjah Mada berhasil menerjunkan mahasiswanya dalam kegiatan Kerja Kuliah Nyata (KKN). Pengabdian masyarakat ini salah satunya dilakukan oleh Tim KKN-PPM Randangan di Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, yang berhasil menyatu dengan masyarakat lokal dan membawa dampak positif bagi desa-desa yang mereka kunjungi. Tim KKN ini fokus pada 2 desa utama, yaitu Desa Motolohu dan Desa Banuroja.

“Kami mengangkat tema Peningkatan Kapasitas Masyarakat Berbasis UMKM, Penurunan Angka Kemiskinan, dan Pencegahan Stunting Melalui Optimalisasi Hasil dan Limbah Pertanian serta Peternakan, Pengelolaan Infrastruktur Sampah di Desa Banuroja dan Desa Motolohu,” papar Tristan mahasiswa Ilmu Aktuaria perwakilan Tim KKN Randangan dalam wawancara online, Jumat (23/8).

Dalam pelaksanaannya, tim sukses merealisasikan program kerja yang mencakup pendidikan, kesehatan, hingga pelatihan ekonomi kreatif. Desa Banuroja sendiri memiliki makna khusus, singkatan dari Bali Nusa Tenggara, Gorontalo, dan Jawa, yang mencerminkan keberagaman etnis yang hidup harmonis di sana.

“Salah satu inovasi yang paling menarik adalah pelatihan pembuatan stik duri ikan. Program ini merupakan program kreatif untuk memanfaatkan limbah duri ikan, salah satu komoditas unggulan daerah, menjadi camilan sehat yang mendukung upaya pencegahan stunting,” papar Tristan mahasiswa Ilmu Aktuaria perwakilan Tim KKN Randangan dalam wawancara online, Jumat (23/8).

Stik duri ikan ini kini tengah dipertimbangkan untuk dijadikan oleh-oleh khas Randangan yang semakin mengukuhkan identitas daerah ini. Tim KKN juga aktif mendampingi UMKM setempat, membantu mereka merambah dunia digital dan memberikan sarana yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas.

Ke depan, keberhasilan program KKN ini diharapkan dapat menjadi pondasi bagi Randangan untuk terus berkembang menjadi desa yang lebih maju, dengan masyarakat yang lebih sejahtera. Tim KKN Randangan turut mengimplementasikan SDGS nomor 2 yaitu produktivitas pertanian dalam program sektor pertanian dan SDGs poin 9 yaitu inovasi dengan menginovasikan stik duri ikan menjadi makanan bergizi untuk mencegah stunting.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Tim KKN-PPM Randangan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Cerita Guntur, Mahasiswa FMIPA UGM Ajak Siswa Berhitung dengan Metode Jarimatika dan Eksperimen Sains

Guntur, mahasiswa Matematika FMIPA UGM melaksanakan KKN di Desa Kebon, Bayat, Klaten, Jawa Tengah bersama timnya. Beberapa program kerja yang dilakukan adalah pembuatan pakan ternak, pembuatan taman tanaman obat keluarga, karnaval desa, kegiatan edukasi seperti jarimatika dan eksperimen sains.

Dalam hal ini, berbekal ilmu sains serta bidang Matematika, guntu mengajak pelajar di desa tempat pengabdiannya untuk melakukan metode berhitung dengan jarimatika serta melakukan percobaan sains. Jarimatika merupakan suatu metode berhitung untuk membantu proses berhitung yang melibatkan jari-jari tangan. Metode ini digunakan dalam rangka membantu anak-anak kelas 4-6 yang masih kesulitan dalam perkalian 1-10 dan penjumlahan 2 digit. Metode ini memberikan pengalaman belajar baru kepada anak anak dalam mengenal matematika.

“Antusiasme yang ditujukan selama proker ini berlangsung, membuat semangat Saya sebagai pengajar tetap terjaga. Walaupun pada awalnya satu dua orang agak sulit mengikuti, pada akhirnya semua dapat menguasai metode sederhana yang diajarkan ini. Diharapkan Jarimatika ini dapat menjadi solusi bagi siswa agar terbantu dalam perkalian 1 digit dan juga penjumlahan 2 digit yang telah diajarkan,” papar Guntur.

Selanjutnya, Guntur juga mengajak siswa untuk melakukan eksperimen sains berupa eksperimen tangan api. Eksperimen tangan api adalah pengenalan reaksi kimia kepada siswa sekolah dasar. Metode ini digunakan dalam rangka membuat siswa senang dalam belajar dan memahami sains.

“Kekngintahuan untuk terus belajar membuat eksperimen ini jadi seru banget. Siswa antusias untuk mencoba sendiri eksperimen tersebut secara langsung. Walaupun main api, tenang aja, ini ga berbahaya kok. Sudah dilakukan uji coba dulu sebelum pelaksanaannya. Sains emang seseru itu ya, terimakasih adik adikku, semangat selalu!” papar Guntur.

Kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Guntur beserta timnya merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam memajukan desa lokasi penempatan KKN.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Guntur Pangestu

Read More

Inovasi Camilan Sehat, Tim KKN Randangan Ubah Duri Ikan Menjadi Stik Pencegah Stunting

Universitas Gadjah Mada berhasil menerjunkan mahasiswanya dalam kegiatan Kerja Kuliah Nyata (KKN). Pengabdian masyarakat ini salah satunya dilakukan oleh Tim KKN-PPM Randangan di Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, yang berhasil menyatu dengan masyarakat lokal dan membawa dampak positif bagi desa-desa yang mereka kunjungi. Tim KKN ini fokus pada 2 desa utama, yaitu Desa Motolohu dan Desa Banuroja.

“Kami mengangkat tema Peningkatan Kapasitas Masyarakat Berbasis UMKM, Penurunan Angka Kemiskinan, dan Pencegahan Stunting Melalui Optimalisasi Hasil dan Limbah Pertanian serta Peternakan, Pengelolaan Infrastruktur Sampah di Desa Banuroja dan Desa Motolohu,” papar Tristan mahasiswa Ilmu Aktuaria perwakilan Tim KKN Randangan dalam wawancara online, Jumat (23/8).

Dalam pelaksanaannya, tim sukses merealisasikan program kerja yang mencakup pendidikan, kesehatan, hingga pelatihan ekonomi kreatif. Desa Banuroja sendiri memiliki makna khusus, singkatan dari Bali Nusa Tenggara, Gorontalo, dan Jawa, yang mencerminkan keberagaman etnis yang hidup harmonis di sana.

“Salah satu inovasi yang paling menarik adalah pelatihan pembuatan stik duri ikan. Program ini merupakan program kreatif untuk memanfaatkan limbah duri ikan, salah satu komoditas unggulan daerah, menjadi camilan sehat yang mendukung upaya pencegahan stunting,” papar Tristan mahasiswa Ilmu Aktuaria perwakilan Tim KKN Randangan dalam wawancara online, Jumat (23/8).

Stik duri ikan ini kini tengah dipertimbangkan untuk dijadikan oleh-oleh khas Randangan yang semakin mengukuhkan identitas daerah ini. Tim KKN juga aktif mendampingi UMKM setempat, membantu mereka merambah dunia digital dan memberikan sarana yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas.

Ke depan, keberhasilan program KKN ini diharapkan dapat menjadi pondasi bagi Randangan untuk terus berkembang menjadi desa yang lebih maju, dengan masyarakat yang lebih sejahtera. Tim KKN Randangan turut mengimplementasikan SDGS nomor 2 yaitu produktivitas pertanian dalam program sektor pertanian dan SDGs poin 9 yaitu inovasi dengan menginovasikan stik duri ikan menjadi makanan bergizi untuk mencegah stunting.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Tim KKN-PPM Randangan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Cerita Azril, Semangat Hari Kemerdekaan Mahasiswa FMIPA UGM KKN di Desa Imogiri

Bersama warga Padukuhan Kanten, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Azriel beserta Tim KKN turut merayakan Hari Kemerdekaan di lokasi KKN. Pada saat bulan Agustus, Azriel yang merupakan mahasiswa Elektronika Instrumentasi FMIPA UGM beserta tim turut mengadakan serangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia seperti bermacam perlombaan.

Dengan menggandeng pemuda-pemudi setempat, Azriel bersama tim melaksanakan lomba di bulan Agustus 2024 di Padukuhan Kanten.

“Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia. Berbagai perlombaan digelar seperti gobak sodor, mewarnai, menghias kaleng, teklek, memasukkan paku ke dalam botol, pecah air, dan balap karung. Kegiatan ini dimeriahkan oleh pemuda-pemuda di Padukuhan Kanten, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang sangat antusias mengikuti kegiatan perlombaan,” papar Azriel.

Azriel menceritakan bahwa tujuan dari kegiatan lomba 17 Agustus adalah untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia dengan menumbuhkan rasa persatuan, kebersamaan, dan nasionalisme di masyarakat. Harapannya, melalui kegiatan ini, semangat gotong royong dan cinta tanah air semakin kuat, serta hubungan antar warga semakin erat.

“Kesan dari pelaksanaan lomba 17 Agustusan ini sangat seru dan meriah. Dengan beragam perlombaan yang diikuti banyak pesertanya. Pesan yang dapat diambil adalah pentingnya menjaga semangat persatuan dan kebersamaan melalui kegiatan sederhana namun bermakna,” papar Azriel.

Kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Azriel beserta timnya merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam memajukan desa lokasi penempatan KKN.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany

Read More

Cerita Dimas, Mahasiswa FMIPA UGM KKN Ajak Siswa Tanggap Bencana Alam

Melaksanakan kegiatan KKN di kawasan rawan bencana menjadi pengalaman berharga bagi sosok Dimas Dhanurdoro, mahasiswa Geofisika FMIPA UGM. Dimas dan tim melaksanakan KKN di Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur yang berlokasi di bawah Gunung Rinjani dengan aktivitas vulkanik aktif.

“Urgensinya itu karena daerah Tetebatu berada di bawah Gunung Rinjani yang memiliki aktivitas vulkanik. Jadi, diperlukan adanya pemahaman dini terkait kegunungapian supaya meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana vulkanik,” papar Dimas.

Dengan bekal keilmuan yang dimiliki, Dimas menggunakan media sederhana berupa campuran soda kue, air yang diberi warna merah, sabun cair, dan air cuka. Dirinya membuat kerucut seperti gunung api yang dianggap mudah dalam pengaplikasiannya ke siswa.

Dalam percobaan gunung api yang dilakukan, siswa diharapkan dapat memahami konsep dasar tentang bagaimana dan mengapa gunung berapi meletus, termasuk proses geologis yang terlibat. Di sisi lain, siswa diharapkan dapat menganalisis dampak letusan gunung berapi terhadap lingkungan dan masyarakat, termasuk dampak jangka pendek dan jangka panjang.

“Guru berharap siswa menjadi lebih tertarik pada ilmu pengetahuan, terutama geografi dan geologi, serta fenomena alam. Kemudian, guru berharap siswa dapat menghubungkan pengetahuan ini dengan mata pelajaran lain seperti sejarah (letusan gunung berapi dalam sejarah), sains (proses fisika dan kimia), dan geografi (lokasi dan distribusi gunung berapi di dunia) serta guru ingin siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran melalui observasi, diskusi, dan eksperimen yang mendalam,” papar Dimas.

Dalam hal ini, Dimas berharap akan tumbuhnya kesadaran bencana di antara siswa beserta guru yang merupakan wujud nyata dari tanggap bencana alam.

“Siswa diharapkan menjadi lebih sadar akan risiko bencana alam dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat seperti letusan gunung berapi,” harap Dimas.

Kegiatan edukasi bencana alam yang dilakukan Dimas merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam mitigasi bencana serta akses terhadap pendidikan kebencanaan. Selain itu, hal ini mendukung SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pengurangan risiko bencana serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama dengan sekolah dalam edukasi tanggap bencana.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Dimas Dhanurdoro

Read More
Translate