Search
Search
Search

Inovasi

FMIPA UGM Gelar Jogja Innovator Summit, Dorong Hilirisasi Produk Inovasi

Pada Jumat, 18 Oktober 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menggelar Jogja Innovator Summit di Auditorium Lantai 7 FMIPA UGM. Acara ini bertujuan untuk menyatukan peneliti, mahasiswa, pengusaha, dan profesional industri dalam rangka bertukar pengetahuan, membangun jaringan, serta memfasilitasi kolaborasi antara akademisi dan industri. Fokus utama kegiatan ini adalah menciptakan solusi inovatif dan mendukung pengembangan startup yang sukses.

Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara ahli, termasuk Djoko Hartanto (CEO PT. Waleta Asia Jaya), Prasetyo Raharjo (Senior Manager Digital Platform & Digital Service – Telkom Corp), Andrias Ekoyuono (Chief of AI & Corporate Strategy di Kumparan), Kenneth Li (Managing Partner di MDI Pte. Ltd), dan Andi Boediman (Managing Partner Ideasource Capital & Ideasource Entertainment). Kehadiran mereka menambah bobot acara dengan berbagi wawasan dan pengalaman di bidang inovasi dan pengembangan bisnis.

“Jogja Innovator Summit adalah acara perdana yang digelar di FMIPA UGM,” ungkap Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., Dekan FMIPA UGM dalam konferensi pers. “Kami juga meluncurkan perusahaan spinout yang didirikan bersama Volantis Technology.” Prof. Kuwat berharap acara ini menjadi langkah strategis untuk mendorong hilirisasi produk-produk inovatif yang dihasilkan oleh FMIPA UGM.

Prof. Ir. Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D., dari Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, juga menekankan pentingnya kontribusi FMIPA dalam inovasi. “Penyumbang terbesar royalti di UGM berasal dari FMIPA, sekitar 70%,” ujarnya. Sebagai perwakilan rektorat, Prof. Kompiang menegaskan komitmen universitas dalam mendukung pengembangan inovasi dari fakultas ini.

Acara ini diisi dengan presentasi para ahli yang dipandu oleh moderator Hasan Imaduddin, VP of Business Development di Volantis Technology. Djoko Hartanto membuka sesi dengan tema “Transforming University Innovation into Marketable Solutions.” Selanjutnya, Prasetyo Raharjo membahas “How to Create Products That are Widely Adopted in the Industry,” diikuti oleh Andrias Ekoyuono dengan presentasinya, “From Zero to One.” Kenneth Li kemudian memberikan paparan tentang “How to Build a Fundable Startup,” dan Andi Boediman menutup rangkaian dengan tema “Ensuring Product-Market Fit to Address Industrial Challenges.”

Jogja Innovator Summit mencerminkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan adanya kesempatan bagi peserta untuk belajar langsung dari para ahli dan praktisi industri sehingga mampu memperkaya pengetahuan dan keterampilan mereka. Selain itu, acara ini juga mencerminkan penerapan SDGs poin 8 dan 9, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi serta Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dukungan terhadap hilirisasi produk inovasi menunjukkan potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperkuat sektor industri. Kolaborasi strategis antara FMIPA UGM dan Volantis Technology juga mencerminkan penerapan SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mewujudkan inovasi berkelanjutan dan berdampak luas.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Hadirkan Robotika Sumo dan Soccer sebagai Inovasi dan Teknologi Modern di Gelaran MIPA EXPO Hari Keempat

Pameran MIPA EXPO hari ke-4 semakin meriah dengan penampilan dan workshop dari berbagai departemen, termasuk tim ERC (Electronic Robotics Club) yang memamerkan inovasi robotika mereka kepada pengunjung pada Sabtu, 19 Oktober 2024. Mengusung tema Sustainable Innovation for Global Impact, tim ERC menampilkan dua jenis robot unggulan, yaitu robot sumo dan robot soccer, sebagai bagian dari acara MIPA EXPO.

Kedua robot ini dirancang khusus untuk berkompetisi di bidang robotika, dengan fokus pada kekuatan fisik dan kecerdasan buatan untuk mengendalikan pergerakan. Robot sumo dirancang untuk mendorong lawan keluar dari arena, sementara robot soccer berlomba mencetak gol ke gawang lawan dalam pertandingan di lintasan.

“Robot sumo kami didesain kokoh dan kuat, dengan berat mencapai 3 kg,” jelas Akbar, perwakilan Tim ERC UGM. “Ditenagai oleh motor berdaya tinggi, robot ini mampu mendorong beban hingga 15 kg, menjadikannya lawan yang tangguh di arena pertandingan.”

Robot soccer yang dipamerkan juga menarik perhatian pengunjung. Robot ini dilengkapi dengan roda dan dirancang untuk bergerak cepat di lintasan, dengan tujuan mencetak gol ke gawang lawan. Biasanya, dua robot akan bertanding di satu lintasan, bersaing untuk mencetak gol sebanyak mungkin. Kompetisi ini menguji kemampuan robot dalam bergerak, berkoordinasi, dan menendang bola dengan akurasi.

ERC berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi robotika melalui berbagai kompetisi dan pameran seperti MIPA EXPO. Workshop ini tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan inovasi mereka, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat untuk lebih mengenal perkembangan robotika. Dengan sensor, aktuator, dan sistem penggerak canggih, robot-robot yang dipamerkan oleh ERC menunjukkan betapa pesatnya teknologi robotika saat ini.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui talk show inovasi mahasiswa Fakultas MIPA, SDGs poin 9 yaitu akses internet dan teknologi melalui tema MIPA EXPO Sustainable Innovation for Global Impact, SDGs poin 11 yaitu komunitas science inovasi robotika yang dikembangkan di Fakultas MIPA, dan SDGs poin 17 kemitraan global dengan memperluas jejaring dengan SMA se Indonesia.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Sinergi Pertamina PGE dan FMIPA UGM untuk Pengembangan Pengolahan Data Magnetik Berbasis Drone

Tim penelitian Geofisika UGM baru-baru ini mencapai kemajuan signifikan dalam pengolahan data dari drone dan ground magnetic menggunakan software Pertagamant. Beberapa fitur baru telah ditambahkan, termasuk metode gridding minimum curvature dan pengolahan data yang mencakup inline dan crossline. Kini, pengolahan data menggunakan filter bandpass pada tingkat mikro. Namun, tim masih menghadapi tantangan berupa bug pada fitur multiple filter yang menyulitkan dalam menghapus filter yang tidak diperlukan.

Proses pemodelan juga mengalami perkembangan dengan pemanfaatan data topografi. Tim perlu melakukan pembersihan data NaN dari Digital Elevation Model (DEM) agar data dapat diinput dengan baik. Mereka menemukan bahwa model awal untuk 3D perlu disederhanakan, dengan hanya menyimpan satu hasil filter sebelum menerapkan mesh pada setiap slice.

“Tim juga berupaya meningkatkan resolusi model dengan memperkirakan jumlah slice yang dibutuhkan. Meskipun metode upward continuation sekarang menggunakan satuan meter, penting untuk mencantumkan satuan tersebut dengan jelas,” jelas Tim Riset Geofisika.

Dalam pengolahan data, proses inversi saat ini masih menggunakan single core, yang menyebabkan waktu pemrosesan cukup lama. Meski begitu, hasil dari proses inversi, gridding, dan filtering kini dapat diekspor. Walaupun pengembangan backend telah disiapkan, tim masih perlu mengembangkan frontend untuk menghasilkan output 2D dan 3D dalam format array atau CSV.

Tim terus berkomitmen untuk mengatasi kendala yang ada dan berupaya untuk meningkatkan fungsionalitas software Pertagamant, termasuk penambahan fitur untuk menghitung gradien vertikal dan horizontal serta kemampuan untuk mengunduh output yang telah terfilter. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pengolahan data akan semakin efisien dan akurat, memberikan kontribusi penting bagi penelitian geosains di Indonesia.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan mahasiswa dalam projek kerjasama, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses pembuatan UAV untuk survei Geothermal dan SDGS poin 17 yaitu mendorong inovasi dengan adanya kerjasama bersama Pertamina.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Dr. Eko Sulistya dari Fisika FMIPA UGM Elaborasikan Inovasi Teknologi IoT dalam Pengabdian Masyarakat KBK Fisika di SMAN 1 Temanggung

Dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat KBK Fisika FMIPA UGM di SMAN 1 Temanggung pada 8 Oktober 2024, Dr. Eko Sulistya, M.Si. memperkenalkan penerapan Internet of Things (IoT) dalam fisika. IoT dibahas karena kemampuannya menghubungkan perangkat fisik dengan internet untuk kontrol dan pengawasan jarak jauh, seperti pada alarm bencana, lampu, dan kipas angin.

Dr. Eko memperagakan cara kerja aplikasi RemoteXY, yang dapat digunakan untuk mengontrol perangkat elektronik melalui sensor yang terhubung dengan jaringan. Beliau menjelaskan bahwa penerapan IoT dalam fisika dapat digunakan sebagai sistem peringatan dini, khususnya dalam situasi yang membutuhkan pemantauan terus-menerus, seperti mitigasi bencana alam atau pengelolaan energi. Hal ini memberikan wawasan kepada para siswa tentang potensi besar IoT di masa depan, terutama dalam memecahkan masalah sosial dan teknis.

Dalam sesi tersebut, siswa-siswi SMAN 1 Temanggung juga diajak berinteraksi langsung dengan perangkat IoT yang dipresentasikan. Mereka belajar tentang pentingnya integrasi teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana fisika menjadi dasar dari inovasi tersebut. IoT tidak hanya membantu mempermudah kehidupan, tetapi juga berperan penting dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk tantangan global.

Kegiatan ini mendukung SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dengan memberikan akses pengetahuan mengenai teknologi IoT kepada siswa, yang mendorong pengembangan keterampilan di bidang teknologi. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan mendorong pemanfaatan teknologi inovatif di sektor industri dan infrastruktur. Penerapan IoT untuk sistem peringatan dini juga terkait dengan SDG 11 tentang Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, karena teknologi ini dapat membantu menciptakan kota yang lebih efisien, aman, dan tanggap terhadap perubahan. Lebih jauh lagi, SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan tercermin melalui kerja sama antara institusi pendidikan, industri, dan komunitas, yang memungkinkan penyebaran teknologi IoT dan inovasi lainnya secara lebih luas melalui kolaborasi lintas sektor, serta mendorong pertukaran pengetahuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Tim Laboran Fisika Atom dan Inti (Fisanti) Departemen Fisika FMIPA UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Integrasi Inovasi Fisika untuk Masa Depan: Pandangan Prof. Gede Bayu Suparta di Pengabdian Masyarakat UGM

Pada 8 Oktober 2024, dalam rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat KBK Fisika FMIPA UGM di SMAN 1 Temanggung, Prof. Drs. Gede Bayu Suparta, MS, Ph.D. menyampaikan materi tentang inovasi berbasis fisika dan bagaimana penelitian fisika dapat memberikan dampak besar pada berbagai bidang kehidupan. Dalam pemaparannya, Prof. Bayu menjelaskan tentang siklus hilirisasi, yaitu proses dari penemuan dasar hingga penerapannya menjadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Salah satu inovasi yang dibahas adalah teknologi sinar-X, yang lahir dari penelitian fisika mengenai transisi elektron dalam atom. Teknologi ini kemudian berkembang menjadi perangkat penting dalam dunia medis untuk mendeteksi berbagai penyakit. Prof. Bayu juga menekankan pentingnya hilirisasi atau komersialisasi dari hasil riset fisika, sehingga inovasi tersebut dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat.

Beliau mengajak siswa untuk berpikir kreatif dan mencari solusi inovatif dari berbagai masalah yang ada di sekitar. Menurutnya, fisika memberikan kerangka berpikir yang memungkinkan siswa untuk memahami pola-pola di alam dan menerapkannya dalam menciptakan teknologi yang bermanfaat. Inovasi yang berawal dari fisika tidak hanya terbatas pada dunia akademik, tetapi juga bisa diterapkan di berbagai industri, mulai dari kesehatan hingga energi.

Kegiatan ini mendukung SDG 3 tentang Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, melalui inovasi sinar-X yang berkontribusi pada peningkatan layanan kesehatan. Selain itu, kegiatan ini mendukung SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas, dengan memberikan wawasan kepada siswa tentang pentingnya inovasi dalam pendidikan fisika. SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur juga relevan, karena riset fisika berperan penting dalam pengembangan teknologi untuk industri dan infrastruktur masa depan. Terakhir, SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan tercermin dalam kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan industri untuk memperluas penerapan teknologi fisika dan berbagi pengetahuan secara global.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Tim Laboran Fisika Atom dan Inti (Fisanti) Departemen Fisika FMIPA UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kolaborasi FMIPA UGM dan Pertamina dalam Uji Coba UAV untuk Optimalisasi Survei Geothermal

Pada hari Senin, 7 Oktober 2024, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada bersama Pertamina Geothermal Energy (PGE) tengah memperkuat kerja sama dalam pengembangan teknologi di sektor Geothermal. Bekerja sama bersama program studi Geofisika, ciptakan salah satu terobosan besar dalam keberhasilan uji coba pesawat (UAV) untuk survei Geofisika di lapangan Geotermal.

“Kerjasama ini sangat menguntungkan bagi universitas, Sebagai institusi pendidikan, kita cenderung lambat dalam perubahan, dan kolaborasi ini membuka peluang baru,” papar Prof. Kuwat selaku Dekan Fakultas MIPA.

Prof. Kuwat mengungkapkan rasa bangganya terhadap kolaborasi yang melibatkan laboratorium Geofisika untuk pertama kalinya menggunakan UAV dalam uji coba di lapangan Geothermal. Keberhasilan ini disebut sebagai hasil dari kerjasama yang sudah terjalin lama antara UGM dan Pertamina, khususnya dalam bidang pengembangan teknologi Geotermal.

Metode yang digunakan dalam survei geofisika seperti noise tomografi dan aeromagnetik menghadapi tantangan tersendiri, namun melalui sinergi ini, tantangan tersebut dapat diatasi. Dari pengembangan metode noise tomografi dan berhasil mengujinya di lapangan. Dari pengembangan ini, terus memperluas pemahaman hingga berhasil mengembangkan teknologi yang digunakan saat ini.

“Apabila menggunakan metode magnetik ground khawatir dengan nilai karena terjadinya proses magnetisasi akibat proses alterasi dibawah permukaan. Waktu itu  pernah mencoba uji terbang meskipun sempat jatuh, sehingga itu menjadi challenge untuk kami mengatur SOP agar lebih teliti di lapangan,” papar Hari selaku VP Teknologi Development I.

Keberhasilan uji coba ini menandai langkah besar bagi pengembangan teknologi energi terbarukan di Indonesia. Acara ditutup dengan laporan akhir mengenai fase-fase penelitian yang telah dilakukan, serta diskusi mengenai potensi pengembangan lebih lanjut di masa mendatang. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan mahasiswa dalam projek kerjasama, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses pembuatan UAV untuk survei Geothermal dan SDGS poin 17 yaitu mendorong inovasi dengan adanya kerjasama bersama Pertamina.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Keyword: Pertamina, PGE, Inovasi, Kerjasama, SDGS, SDGS 4, SDGS 9

Read More

Latih Masyarakat Pesisir Olah Daun Mangrove Jadi Sabun Cair, Simak Cerita Aziz Mahasiswa Kimia FMIPA UGM

Momen KKN menjadi pengalaman berharga bagi Aziz, mahasiswa Kimia FMIPA UGM dalam mengimplementasikan ilmunya kepada masyarakat bersama dengan tim kelompoknya. Lokasi KKN Aziz berada pada Desa Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Terdapat 5 program kerja yang dijalankan Aziz yaitu edukasi budidaya maggot, diversifikasi minyak jelantah untuk lilin aromaterapi, pemanfaatan daun mangrove untuk sabun cair, science fair, serta lomba tartil Al-Qur’an, sains, dan calistung.

Melihat kekayaan potensi wilayah desa KKN tersebutm membuat Aziz bergerak dalam memberdayakan daun mangrove menjadi sesuatu hal yang bernilai lebih. Hal ini juga didukung oleh disiplin ilmu yang dipelajarinya di bangku kuliah yaitu bidang Kimia.

“Latar belakang Saya membuat program ini karena melihat potensi sumber daya alam di Dusun Tambak Seklenting, wedung yang merupakan daerah pesisir dan memiliki banyak ekosistem mangrove dengan berbagai spesies. Mangrove kaya akan manfaat selain mencegah terjadinya bencana, salah satunya yaitu kandungan dari daun mangrove dapat berpotensi dijadikan sabun. Sebenarnya, masih banyak manfaat lain, apalagi masyarakat di sini juga sudah mulai memanfaatkan potensi mangrove tersebut, salah satunya dengan diolah menjadi sirup, kopi, dan teh mangrove. Sehingga saya membuat produk yang belum pernah dibuat di sini,” papar Aziz.

Aziz juga berharap bahwa ke depannya dengan adanya program ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan mengelola ekosistem mangrove di daerah pesisir karena memiliki banyak potensi dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, produk-produk olahan dari mangrove dapat dijadikan sebagai salah satu sumber penghasilan dan lokasi hutan mangrove dapat dijadikan sebagai ekowisata.

Kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Aziz beserta timnya merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam memajukan desa lokasi penempatan KKN. Selain itu, upaya Aziz tersebut menjadi cerminan SDGs nomor 8 yaitu pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui produktivitas ekonomi masyarakat pesisir serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi potensi alam masyarakat desa.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Nur Aziz

Read More

Cerita Nugi, Mahasiswa FMIPA UGM Dorong Petani Desa dengan Kreasi Hasil Bumi Jadi Sambal Salak

Sambal merupakan salah satu makanan favorit masyarakat di Indonesia dengan beragam kreasi yang dibuat sesuai dengan daerahnya. Hal ini menjadi salah satu peluang bagi Anugrah Yuwan Atmadja, yang akrab disapa Nugi, mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM untuk turut mendorong kreasi masyarakat di kawasan Desa Purwobinangun. Pada mulanya, melalui program pengabdian PPK Ormawa 2022, Nugi berhasil mendirikan Salacca Space sebagai rumah inovasi pengolahan salak di Desa Purwobinangun. Salah satu produk unggulan yang dikembangkan adalah Sambalacca, atau sambal salak yang diproduksi menggunakan hasil bumi khas Desa Purwobinangun.

“Produk ini dapat menjadi pendobrak usaha-usaha lainnya mulai dari petani salak sebagai supplier bahan baku dan rempah-rempah lainnya serta usaha restoran yang terlibat. Dukanya adalah ketika harga cabai dan bahan baku lainnya sedang mengalami kenaikan,” papar Nugi.

Sambalacca dapat dibeli dengan harga Rp18.000 untuk 1 botol dengan ukuran 120gram. Saat ini, penjualan Sambalacca berfokus pada penjualan B2B ke salah satu restoran yang ada di Godean bernama Tamanjiwo Resto. Beberapa menu yang disediakan di restoran ini menggunakan sambal salak dari Sambalacca sebagai menu pelengkapnya.

“Kesannya adalah sangat senang ketika produk ini dapat membantu petani salak yang mengalami kesulitan menjual hasil bumi mereka karena harga salak yang kian menurun. Dengan adanya produk ini, salak dapat dijual dengan nilai jual yang tinggi,” papar Nugi.

Dalam hal ini, Nugi turut berharap bahwa bisnis ini semoga dapat dikembangkan lebih jauh lagi bersama teman-teman yang lain setelah lulus kuliah. Merujuk pada upaya Nugi tersebut menjadi implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang wirausaha dan sosial masyarakt. Selain itu, upaya tersebut menjadi cerminan SDGs nomor 8 yaitu pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui produktivitas ekonomi petani salak serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi hasil bumi masyarakat desa.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Anugrah Yuwan Atmadja

Read More

FMIPA UGM Gelar Jogja Innovator Summit, Dorong Hilirisasi Produk Inovasi

Pada Jumat, 18 Oktober 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menggelar Jogja Innovator Summit di Auditorium Lantai 7 FMIPA UGM. Acara ini bertujuan untuk menyatukan peneliti, mahasiswa, pengusaha, dan profesional industri dalam rangka bertukar pengetahuan, membangun jaringan, serta memfasilitasi kolaborasi antara akademisi dan industri. Fokus utama kegiatan ini adalah menciptakan solusi inovatif dan mendukung pengembangan startup yang sukses.

Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara ahli, termasuk Djoko Hartanto (CEO PT. Waleta Asia Jaya), Prasetyo Raharjo (Senior Manager Digital Platform & Digital Service – Telkom Corp), Andrias Ekoyuono (Chief of AI & Corporate Strategy di Kumparan), Kenneth Li (Managing Partner di MDI Pte. Ltd), dan Andi Boediman (Managing Partner Ideasource Capital & Ideasource Entertainment). Kehadiran mereka menambah bobot acara dengan berbagi wawasan dan pengalaman di bidang inovasi dan pengembangan bisnis.

“Jogja Innovator Summit adalah acara perdana yang digelar di FMIPA UGM,” ungkap Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., Dekan FMIPA UGM dalam konferensi pers. “Kami juga meluncurkan perusahaan spinout yang didirikan bersama Volantis Technology.” Prof. Kuwat berharap acara ini menjadi langkah strategis untuk mendorong hilirisasi produk-produk inovatif yang dihasilkan oleh FMIPA UGM.

Prof. Ir. Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D., dari Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, juga menekankan pentingnya kontribusi FMIPA dalam inovasi. “Penyumbang terbesar royalti di UGM berasal dari FMIPA, sekitar 70%,” ujarnya. Sebagai perwakilan rektorat, Prof. Kompiang menegaskan komitmen universitas dalam mendukung pengembangan inovasi dari fakultas ini.

Acara ini diisi dengan presentasi para ahli yang dipandu oleh moderator Hasan Imaduddin, VP of Business Development di Volantis Technology. Djoko Hartanto membuka sesi dengan tema “Transforming University Innovation into Marketable Solutions.” Selanjutnya, Prasetyo Raharjo membahas “How to Create Products That are Widely Adopted in the Industry,” diikuti oleh Andrias Ekoyuono dengan presentasinya, “From Zero to One.” Kenneth Li kemudian memberikan paparan tentang “How to Build a Fundable Startup,” dan Andi Boediman menutup rangkaian dengan tema “Ensuring Product-Market Fit to Address Industrial Challenges.”

Jogja Innovator Summit mencerminkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan adanya kesempatan bagi peserta untuk belajar langsung dari para ahli dan praktisi industri sehingga mampu memperkaya pengetahuan dan keterampilan mereka. Selain itu, acara ini juga mencerminkan penerapan SDGs poin 8 dan 9, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi serta Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dukungan terhadap hilirisasi produk inovasi menunjukkan potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperkuat sektor industri. Kolaborasi strategis antara FMIPA UGM dan Volantis Technology juga mencerminkan penerapan SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mewujudkan inovasi berkelanjutan dan berdampak luas.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Hadirkan Robotika Sumo dan Soccer sebagai Inovasi dan Teknologi Modern di Gelaran MIPA EXPO Hari Keempat

Pameran MIPA EXPO hari ke-4 semakin meriah dengan penampilan dan workshop dari berbagai departemen, termasuk tim ERC (Electronic Robotics Club) yang memamerkan inovasi robotika mereka kepada pengunjung pada Sabtu, 19 Oktober 2024. Mengusung tema Sustainable Innovation for Global Impact, tim ERC menampilkan dua jenis robot unggulan, yaitu robot sumo dan robot soccer, sebagai bagian dari acara MIPA EXPO.

Kedua robot ini dirancang khusus untuk berkompetisi di bidang robotika, dengan fokus pada kekuatan fisik dan kecerdasan buatan untuk mengendalikan pergerakan. Robot sumo dirancang untuk mendorong lawan keluar dari arena, sementara robot soccer berlomba mencetak gol ke gawang lawan dalam pertandingan di lintasan.

“Robot sumo kami didesain kokoh dan kuat, dengan berat mencapai 3 kg,” jelas Akbar, perwakilan Tim ERC UGM. “Ditenagai oleh motor berdaya tinggi, robot ini mampu mendorong beban hingga 15 kg, menjadikannya lawan yang tangguh di arena pertandingan.”

Robot soccer yang dipamerkan juga menarik perhatian pengunjung. Robot ini dilengkapi dengan roda dan dirancang untuk bergerak cepat di lintasan, dengan tujuan mencetak gol ke gawang lawan. Biasanya, dua robot akan bertanding di satu lintasan, bersaing untuk mencetak gol sebanyak mungkin. Kompetisi ini menguji kemampuan robot dalam bergerak, berkoordinasi, dan menendang bola dengan akurasi.

ERC berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi robotika melalui berbagai kompetisi dan pameran seperti MIPA EXPO. Workshop ini tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan inovasi mereka, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat untuk lebih mengenal perkembangan robotika. Dengan sensor, aktuator, dan sistem penggerak canggih, robot-robot yang dipamerkan oleh ERC menunjukkan betapa pesatnya teknologi robotika saat ini.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui talk show inovasi mahasiswa Fakultas MIPA, SDGs poin 9 yaitu akses internet dan teknologi melalui tema MIPA EXPO Sustainable Innovation for Global Impact, SDGs poin 11 yaitu komunitas science inovasi robotika yang dikembangkan di Fakultas MIPA, dan SDGs poin 17 kemitraan global dengan memperluas jejaring dengan SMA se Indonesia.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Sinergi Pertamina PGE dan FMIPA UGM untuk Pengembangan Pengolahan Data Magnetik Berbasis Drone

Tim penelitian Geofisika UGM baru-baru ini mencapai kemajuan signifikan dalam pengolahan data dari drone dan ground magnetic menggunakan software Pertagamant. Beberapa fitur baru telah ditambahkan, termasuk metode gridding minimum curvature dan pengolahan data yang mencakup inline dan crossline. Kini, pengolahan data menggunakan filter bandpass pada tingkat mikro. Namun, tim masih menghadapi tantangan berupa bug pada fitur multiple filter yang menyulitkan dalam menghapus filter yang tidak diperlukan.

Proses pemodelan juga mengalami perkembangan dengan pemanfaatan data topografi. Tim perlu melakukan pembersihan data NaN dari Digital Elevation Model (DEM) agar data dapat diinput dengan baik. Mereka menemukan bahwa model awal untuk 3D perlu disederhanakan, dengan hanya menyimpan satu hasil filter sebelum menerapkan mesh pada setiap slice.

“Tim juga berupaya meningkatkan resolusi model dengan memperkirakan jumlah slice yang dibutuhkan. Meskipun metode upward continuation sekarang menggunakan satuan meter, penting untuk mencantumkan satuan tersebut dengan jelas,” jelas Tim Riset Geofisika.

Dalam pengolahan data, proses inversi saat ini masih menggunakan single core, yang menyebabkan waktu pemrosesan cukup lama. Meski begitu, hasil dari proses inversi, gridding, dan filtering kini dapat diekspor. Walaupun pengembangan backend telah disiapkan, tim masih perlu mengembangkan frontend untuk menghasilkan output 2D dan 3D dalam format array atau CSV.

Tim terus berkomitmen untuk mengatasi kendala yang ada dan berupaya untuk meningkatkan fungsionalitas software Pertagamant, termasuk penambahan fitur untuk menghitung gradien vertikal dan horizontal serta kemampuan untuk mengunduh output yang telah terfilter. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pengolahan data akan semakin efisien dan akurat, memberikan kontribusi penting bagi penelitian geosains di Indonesia.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan mahasiswa dalam projek kerjasama, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses pembuatan UAV untuk survei Geothermal dan SDGS poin 17 yaitu mendorong inovasi dengan adanya kerjasama bersama Pertamina.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Dr. Eko Sulistya dari Fisika FMIPA UGM Elaborasikan Inovasi Teknologi IoT dalam Pengabdian Masyarakat KBK Fisika di SMAN 1 Temanggung

Dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat KBK Fisika FMIPA UGM di SMAN 1 Temanggung pada 8 Oktober 2024, Dr. Eko Sulistya, M.Si. memperkenalkan penerapan Internet of Things (IoT) dalam fisika. IoT dibahas karena kemampuannya menghubungkan perangkat fisik dengan internet untuk kontrol dan pengawasan jarak jauh, seperti pada alarm bencana, lampu, dan kipas angin.

Dr. Eko memperagakan cara kerja aplikasi RemoteXY, yang dapat digunakan untuk mengontrol perangkat elektronik melalui sensor yang terhubung dengan jaringan. Beliau menjelaskan bahwa penerapan IoT dalam fisika dapat digunakan sebagai sistem peringatan dini, khususnya dalam situasi yang membutuhkan pemantauan terus-menerus, seperti mitigasi bencana alam atau pengelolaan energi. Hal ini memberikan wawasan kepada para siswa tentang potensi besar IoT di masa depan, terutama dalam memecahkan masalah sosial dan teknis.

Dalam sesi tersebut, siswa-siswi SMAN 1 Temanggung juga diajak berinteraksi langsung dengan perangkat IoT yang dipresentasikan. Mereka belajar tentang pentingnya integrasi teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana fisika menjadi dasar dari inovasi tersebut. IoT tidak hanya membantu mempermudah kehidupan, tetapi juga berperan penting dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk tantangan global.

Kegiatan ini mendukung SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dengan memberikan akses pengetahuan mengenai teknologi IoT kepada siswa, yang mendorong pengembangan keterampilan di bidang teknologi. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan mendorong pemanfaatan teknologi inovatif di sektor industri dan infrastruktur. Penerapan IoT untuk sistem peringatan dini juga terkait dengan SDG 11 tentang Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, karena teknologi ini dapat membantu menciptakan kota yang lebih efisien, aman, dan tanggap terhadap perubahan. Lebih jauh lagi, SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan tercermin melalui kerja sama antara institusi pendidikan, industri, dan komunitas, yang memungkinkan penyebaran teknologi IoT dan inovasi lainnya secara lebih luas melalui kolaborasi lintas sektor, serta mendorong pertukaran pengetahuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Tim Laboran Fisika Atom dan Inti (Fisanti) Departemen Fisika FMIPA UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Integrasi Inovasi Fisika untuk Masa Depan: Pandangan Prof. Gede Bayu Suparta di Pengabdian Masyarakat UGM

Pada 8 Oktober 2024, dalam rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat KBK Fisika FMIPA UGM di SMAN 1 Temanggung, Prof. Drs. Gede Bayu Suparta, MS, Ph.D. menyampaikan materi tentang inovasi berbasis fisika dan bagaimana penelitian fisika dapat memberikan dampak besar pada berbagai bidang kehidupan. Dalam pemaparannya, Prof. Bayu menjelaskan tentang siklus hilirisasi, yaitu proses dari penemuan dasar hingga penerapannya menjadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Salah satu inovasi yang dibahas adalah teknologi sinar-X, yang lahir dari penelitian fisika mengenai transisi elektron dalam atom. Teknologi ini kemudian berkembang menjadi perangkat penting dalam dunia medis untuk mendeteksi berbagai penyakit. Prof. Bayu juga menekankan pentingnya hilirisasi atau komersialisasi dari hasil riset fisika, sehingga inovasi tersebut dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat.

Beliau mengajak siswa untuk berpikir kreatif dan mencari solusi inovatif dari berbagai masalah yang ada di sekitar. Menurutnya, fisika memberikan kerangka berpikir yang memungkinkan siswa untuk memahami pola-pola di alam dan menerapkannya dalam menciptakan teknologi yang bermanfaat. Inovasi yang berawal dari fisika tidak hanya terbatas pada dunia akademik, tetapi juga bisa diterapkan di berbagai industri, mulai dari kesehatan hingga energi.

Kegiatan ini mendukung SDG 3 tentang Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, melalui inovasi sinar-X yang berkontribusi pada peningkatan layanan kesehatan. Selain itu, kegiatan ini mendukung SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas, dengan memberikan wawasan kepada siswa tentang pentingnya inovasi dalam pendidikan fisika. SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur juga relevan, karena riset fisika berperan penting dalam pengembangan teknologi untuk industri dan infrastruktur masa depan. Terakhir, SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan tercermin dalam kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan industri untuk memperluas penerapan teknologi fisika dan berbagi pengetahuan secara global.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Tim Laboran Fisika Atom dan Inti (Fisanti) Departemen Fisika FMIPA UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kolaborasi FMIPA UGM dan Pertamina dalam Uji Coba UAV untuk Optimalisasi Survei Geothermal

Pada hari Senin, 7 Oktober 2024, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada bersama Pertamina Geothermal Energy (PGE) tengah memperkuat kerja sama dalam pengembangan teknologi di sektor Geothermal. Bekerja sama bersama program studi Geofisika, ciptakan salah satu terobosan besar dalam keberhasilan uji coba pesawat (UAV) untuk survei Geofisika di lapangan Geotermal.

“Kerjasama ini sangat menguntungkan bagi universitas, Sebagai institusi pendidikan, kita cenderung lambat dalam perubahan, dan kolaborasi ini membuka peluang baru,” papar Prof. Kuwat selaku Dekan Fakultas MIPA.

Prof. Kuwat mengungkapkan rasa bangganya terhadap kolaborasi yang melibatkan laboratorium Geofisika untuk pertama kalinya menggunakan UAV dalam uji coba di lapangan Geothermal. Keberhasilan ini disebut sebagai hasil dari kerjasama yang sudah terjalin lama antara UGM dan Pertamina, khususnya dalam bidang pengembangan teknologi Geotermal.

Metode yang digunakan dalam survei geofisika seperti noise tomografi dan aeromagnetik menghadapi tantangan tersendiri, namun melalui sinergi ini, tantangan tersebut dapat diatasi. Dari pengembangan metode noise tomografi dan berhasil mengujinya di lapangan. Dari pengembangan ini, terus memperluas pemahaman hingga berhasil mengembangkan teknologi yang digunakan saat ini.

“Apabila menggunakan metode magnetik ground khawatir dengan nilai karena terjadinya proses magnetisasi akibat proses alterasi dibawah permukaan. Waktu itu  pernah mencoba uji terbang meskipun sempat jatuh, sehingga itu menjadi challenge untuk kami mengatur SOP agar lebih teliti di lapangan,” papar Hari selaku VP Teknologi Development I.

Keberhasilan uji coba ini menandai langkah besar bagi pengembangan teknologi energi terbarukan di Indonesia. Acara ditutup dengan laporan akhir mengenai fase-fase penelitian yang telah dilakukan, serta diskusi mengenai potensi pengembangan lebih lanjut di masa mendatang. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan mahasiswa dalam projek kerjasama, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses pembuatan UAV untuk survei Geothermal dan SDGS poin 17 yaitu mendorong inovasi dengan adanya kerjasama bersama Pertamina.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Keyword: Pertamina, PGE, Inovasi, Kerjasama, SDGS, SDGS 4, SDGS 9

Read More

Latih Masyarakat Pesisir Olah Daun Mangrove Jadi Sabun Cair, Simak Cerita Aziz Mahasiswa Kimia FMIPA UGM

Momen KKN menjadi pengalaman berharga bagi Aziz, mahasiswa Kimia FMIPA UGM dalam mengimplementasikan ilmunya kepada masyarakat bersama dengan tim kelompoknya. Lokasi KKN Aziz berada pada Desa Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Terdapat 5 program kerja yang dijalankan Aziz yaitu edukasi budidaya maggot, diversifikasi minyak jelantah untuk lilin aromaterapi, pemanfaatan daun mangrove untuk sabun cair, science fair, serta lomba tartil Al-Qur’an, sains, dan calistung.

Melihat kekayaan potensi wilayah desa KKN tersebutm membuat Aziz bergerak dalam memberdayakan daun mangrove menjadi sesuatu hal yang bernilai lebih. Hal ini juga didukung oleh disiplin ilmu yang dipelajarinya di bangku kuliah yaitu bidang Kimia.

“Latar belakang Saya membuat program ini karena melihat potensi sumber daya alam di Dusun Tambak Seklenting, wedung yang merupakan daerah pesisir dan memiliki banyak ekosistem mangrove dengan berbagai spesies. Mangrove kaya akan manfaat selain mencegah terjadinya bencana, salah satunya yaitu kandungan dari daun mangrove dapat berpotensi dijadikan sabun. Sebenarnya, masih banyak manfaat lain, apalagi masyarakat di sini juga sudah mulai memanfaatkan potensi mangrove tersebut, salah satunya dengan diolah menjadi sirup, kopi, dan teh mangrove. Sehingga saya membuat produk yang belum pernah dibuat di sini,” papar Aziz.

Aziz juga berharap bahwa ke depannya dengan adanya program ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan mengelola ekosistem mangrove di daerah pesisir karena memiliki banyak potensi dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, produk-produk olahan dari mangrove dapat dijadikan sebagai salah satu sumber penghasilan dan lokasi hutan mangrove dapat dijadikan sebagai ekowisata.

Kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Aziz beserta timnya merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam memajukan desa lokasi penempatan KKN. Selain itu, upaya Aziz tersebut menjadi cerminan SDGs nomor 8 yaitu pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui produktivitas ekonomi masyarakat pesisir serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi potensi alam masyarakat desa.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Nur Aziz

Read More

Cerita Nugi, Mahasiswa FMIPA UGM Dorong Petani Desa dengan Kreasi Hasil Bumi Jadi Sambal Salak

Sambal merupakan salah satu makanan favorit masyarakat di Indonesia dengan beragam kreasi yang dibuat sesuai dengan daerahnya. Hal ini menjadi salah satu peluang bagi Anugrah Yuwan Atmadja, yang akrab disapa Nugi, mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM untuk turut mendorong kreasi masyarakat di kawasan Desa Purwobinangun. Pada mulanya, melalui program pengabdian PPK Ormawa 2022, Nugi berhasil mendirikan Salacca Space sebagai rumah inovasi pengolahan salak di Desa Purwobinangun. Salah satu produk unggulan yang dikembangkan adalah Sambalacca, atau sambal salak yang diproduksi menggunakan hasil bumi khas Desa Purwobinangun.

“Produk ini dapat menjadi pendobrak usaha-usaha lainnya mulai dari petani salak sebagai supplier bahan baku dan rempah-rempah lainnya serta usaha restoran yang terlibat. Dukanya adalah ketika harga cabai dan bahan baku lainnya sedang mengalami kenaikan,” papar Nugi.

Sambalacca dapat dibeli dengan harga Rp18.000 untuk 1 botol dengan ukuran 120gram. Saat ini, penjualan Sambalacca berfokus pada penjualan B2B ke salah satu restoran yang ada di Godean bernama Tamanjiwo Resto. Beberapa menu yang disediakan di restoran ini menggunakan sambal salak dari Sambalacca sebagai menu pelengkapnya.

“Kesannya adalah sangat senang ketika produk ini dapat membantu petani salak yang mengalami kesulitan menjual hasil bumi mereka karena harga salak yang kian menurun. Dengan adanya produk ini, salak dapat dijual dengan nilai jual yang tinggi,” papar Nugi.

Dalam hal ini, Nugi turut berharap bahwa bisnis ini semoga dapat dikembangkan lebih jauh lagi bersama teman-teman yang lain setelah lulus kuliah. Merujuk pada upaya Nugi tersebut menjadi implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang wirausaha dan sosial masyarakt. Selain itu, upaya tersebut menjadi cerminan SDGs nomor 8 yaitu pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui produktivitas ekonomi petani salak serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi hasil bumi masyarakat desa.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Anugrah Yuwan Atmadja

Read More
Translate