Search
Search
Search

Inovasi

Dekan FMIPA UGM: “Akselerator Inovasi FMIPA UGM dan Volantis Jadi Jembatan Utama Hilirisasi Riset untuk Masyarakat”

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) terus memperkuat perannya sebagai pusat inovasi dengan meluncurkan akselerator inovasi bekerja sama dengan Volantis dalam ajang Jogja Innovator Summit. Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., menyampaikan bahwa kolaborasi ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan berbagai pihak pada FMIPA UGM sebagai inkubator inovasi yang berkelanjutan. Ia berharap akselerator ini tidak hanya menjadi ruang bagi ide-ide baru, tetapi juga saluran efektif untuk mengalirkan hasil riset dan inovasi dari dosen serta mahasiswa langsung ke masyarakat luas.

“Dengan Volantis, kita berambisi membawa akselerator ini melampaui peran wadah ide dan menjadi jalan utama yang menghubungkan inovasi kampus ke masyarakat,” ungkap Prof. Kuwat. Ia juga menambahkan bahwa akselerator ini diharapkan dapat menciptakan suasana baru (vibe) yang lebih mendukung pengembangan inovasi di lingkungan akademik maupun masyarakat umum.

Prof. Kuwat juga menyoroti pentingnya fokus riset yang terarah dan memiliki daya guna di pasar. “Kami ingin agar riset yang dilakukan tidak hanya berdasarkan minat pribadi, tetapi juga mempertimbangkan potensi pasar yang dapat digarap atau dikembangkan dari hasil riset tersebut. Tujuan kami adalah membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan,” jelasnya. Menurut Prof. Kuwat, sebagai “gudang inovator,” Yogyakarta adalah lingkungan yang sangat potensial untuk memicu inovasi baru, tetapi diperlukan ekosistem yang mendukung agar ide-ide ini tidak hilang sia-sia.

Keberadaan akselerator inovasi yang baru diluncurkan sejalan dengan pencapaian beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDGs ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Akselerator ini menjadi platform penting untuk menjembatani riset dengan kebutuhan industri dan masyarakat, sehingga inovasi yang dihasilkan dapat mendukung pembangunan infrastruktur yang optimal. Kolaborasi yang dibangun juga sejalan dengan SDGs poin ke-17 yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dengan memperluas ekosistem inovasi di Yogyakarta agar lebih berdampak secara sosial dan ekonomi.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Sulaiman Nur Hidayat
Foto : Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Inisiasi Kerja Sama FMIPA UGM dengan BRIN dalam Mewujudkan Inovasi yang Mutakhir dan Berkelanjutan di Bidang Nanoteknologi dan Elektronika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) melakukan seremoni Penandatanganan Kerja Sama (PKS) dengan Pusat Riset Sistem Nanoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRSN BRIN) pada Jumat, 25 Oktober 2024 di Ruang Sidang Lantai 2 FMIPA UGM.

“Saya yakin dengan bantuan dari teman-teman di sini, tujuan riset ini akan lebih mudah untuk dicapai,” ungkap Badru selaku perwakilan dari PRE BRIN. Ia menambahkan bahwa kesempatan studi bagi mahasiswa program doktoral (S3) UGM akan lebih terbuka melalui kerja sama ini. Selain untuk publikasi, ia juga berharap dapat tercipta prototipe yang siap didemonstrasikan pada tahun 2025.

Setelah seremoni penandatanganan, acara dilanjutkan dengan diskusi mengenai roadmap penelitian bersama selama tiga tahun mendatang serta rencana penyelenggaraan seminar bersama antara Pusat Riset Elektronika Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (PRE OREI) BRIN dan UGM.

Kerja sama antara FMIPA UGM dengan BRIN menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang tercermin dari semakin luasnya akses pendidikan bagi mahasiswa. Selain itu, PKS ini juga merupakan cerminan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dengan kerja sama ini, diharapkan lahir berbagai inovasi riset elektronika yang dapat berkontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu dan industri.

Penulis: Azzah Nurfatin
Reportase: Indara Nurwulandari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat, Danendra Azriel R
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Tampilkan GAMADU di MIPA Expo, Alat Seismometer Inovatif untuk Masa Depan Berkelanjutan

Pada hari keempat MIPA Expo, Program Studi Geofisika Universitas Gadjah Mada (UGM) memperkenalkan alat kebanggaan mereka, GAMADU, sebuah seismometer triaxial hasil inovasi dosen dan mahasiswa. Dikembangkan sebagai bagian dari upaya inovasi berkelanjutan untuk dampak global, GAMADU menjadi pionir teknologi deteksi aktivitas seismik buatan Indonesia sejak 2020.

“Alat ini dirancang untuk mendeteksi getaran tanah dari tiga arah—vertikal dan horizontal—dengan sensitivitas tinggi yang mampu menangkap gelombang P dan S secara real-time,” jelas tim peneliti Geofisika UGM. Dengan teknologi ini, GAMADU menyediakan solusi pemantauan aktivitas seismik yang efektif dan andal, bahkan dalam kondisi lapangan yang menantang.

Keunggulan GAMADU tidak hanya terletak pada teknologinya, tetapi juga pada kemudahan penggunaannya. Seismometer ini dapat diakses dari jarak jauh, sehingga ideal untuk berbagai kebutuhan seperti riset geoteknik, mitigasi bencana, dan pemantauan aktivitas mikro-seismik. Selain itu, kemudahan instalasi dan harga yang terjangkau membuat GAMADU relevan bagi berbagai institusi dan industri yang memerlukan pemantauan seismik di wilayah rawan gempa.

Di balik pengembangan GAMADU, tim peneliti Geofisika UGM berkomitmen menciptakan dampak berkelanjutan yang bermanfaat di tingkat nasional maupun global. Dengan memanfaatkan teknologi ini, potensi bencana alam dapat diantisipasi lebih dini, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efektif. Langkah ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk terus menciptakan solusi inovatif yang aman dan ramah lingkungan, demi masa depan yang lebih baik.

GAMADU adalah bukti nyata bahwa inovasi anak bangsa dapat berperan dalam pembangunan berkelanjutan sebagai pelopor dalam solusi teknologi untuk lingkungan dan masyarakat serta memperkaya ekosistem pengumpulan data yang akurat dan terintegrasi di lapangan untuk survei visual dengan memberikan gambaran yang lebih komprehensif bagi peneliti. Kegiatan dan inovasi ini turut mengimplementasikan SDGS poin poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui stand booth Program Studi beserta keunggulan dan inovasinya, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui tema MIPA Expo Sustainable Innovation for Global Impact dan inovasi penelitian GAMADU.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Hadirkan Inovasi Robotika, Tim ERC Pamerkan Teknologi Robotik Artic Soccer

Dalam ajang tahunan bertema inovasi, Tim Electronic Robotics Club (ERC) memeriahkan stand booth mereka di MIPA EXPO dengan memamerkan berbagai karya mahasiswa, termasuk robot unggulan bernama Artic Soccer. Robot ini dirancang khusus untuk beragam kompetisi, dengan kemampuan bermain sepak bola yang mengesankan berkat kelincahannya dan kecerdasan dalam bergerak di lapangan.

“Kami punya banyak rancangan robot dengan berbagai kegunaan, mulai dari kompetisi sepak bola hingga pendeteksi air, yang saat ini kami bawa ke stand untuk dipamerkan,” ujar Winner, perwakilan Tim ERC. Ia menjelaskan bahwa inovasi tim tidak hanya terbatas pada Artic Soccer, tetapi juga mencakup teknologi lain yang menarik.

Selain Artic Soccer, Tim ERC juga mengembangkan robot yang dirancang khusus untuk eksplorasi bawah air. Robot ini dilengkapi dengan teknologi pendeteksi air dan dirancang menyerupai pelampung. Uniknya, robot ini mampu mendarat dan menyelam dengan stabil di permukaan air, menjadikannya solusi inovatif untuk aplikasi eksplorasi maritim. Kecanggihan teknologi dari robot-robot tersebut berhasil menarik perhatian banyak pengunjung, yang antusias bertanya tentang cara kerja dan fitur unik yang dimilikinya.

Bagi anggota Tim ERC, berpartisipasi dalam pameran dan berinteraksi langsung dengan pengunjung menjadi pengalaman yang sangat berharga. Di hari pertama, mereka juga berkesempatan mengunjungi berbagai stand lain dan menikmati atmosfer kompetitif serta kolaboratif di pameran tersebut. “Semangat dan inspirasi yang kami dapat di sini mendorong kami untuk terus mengembangkan robot yang lebih inovatif,” tambah Winner. Melalui partisipasi di MIPA EXPO, Tim ERC berharap dapat memperluas jaringan dan mendapatkan ide-ide baru untuk terus berinovasi di bidang robotika.

Keberhasilan Tim ERC dalam mengembangkan robot dengan berbagai fungsi menunjukkan potensi besar generasi muda Indonesia dalam menciptakan teknologi yang mampu bersaing ditingkat global. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui pengenalan inovasi dan pengalaman stand booth ERC, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui tema MIPA EXPO Sustainable Innovation for Global Impact, dan SDGS poin 17 kemitraan global dengan memperluas jejaring dengan SMA se-Indonesia.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Beri Solusi Keamanan di Tempat Tertutup, Mahasiswa FMIPA UGM Kembangkan Si Satpam

Kejahatan bisa terjadi di mana saja, termasuk di area tertutup seperti kamar mandi atau ruang ganti. Namun, area ini tidak memungkinkan pemasangan CCTV karena alasan privasi. Menyadari keterbatasan tersebut, Luqmanul Hakim, mahasiswa S-1 Elektronika dan Instrumentasi angkatan 2020, menciptakan sebuah inovasi keamanan bernama Si Satpam (Sistem Identifikasi Suara Terintegrasi dengan Alarm pada Pemantauan Audio Berbasis Model Support Vector Machine atau SVM).

“Si Satpam adalah sistem keamanan yang dirancang untuk mendeteksi potensi bahaya di tempat-tempat yang tidak bisa diawasi oleh CCTV,” jelas Luqmanul Hakim. Sistem ini bekerja dengan mendeteksi suara-suara tertentu yang menandakan adanya bahaya, menggunakan teknologi machine learning. Dengan model SVM, sistem ini mampu mengklasifikasikan suara yang mengindikasikan situasi berbahaya atau tidak.

Penelitian mengenai Si Satpam ini dibawa oleh Luqmanul Hakim untuk berkompetisi dalam lomba My Thesis in 3 Minutes yang diadakan oleh FMIPA UGM. Berkat inovasinya yang menarik dan presentasinya yang memukau, ia berhasil meraih juara pertama dalam kategori sarjana pada ajang tersebut.

Hasil penelitian Luqmanul Hakim mengenai Si Satpam menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan berhasilnya FMIPA UGM dalam memberikan akses terhadap pendidikan sehingga dapat dikembangkan inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat. Selain itu, Si Satpam juga menunjukkan penerapan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang ditunjukkan dengan pemanfaatan teknologi untuk menciptakan solusi keamanan.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto, Danendra Azriel R
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Ciptakan Inovasi Sistem Deteksi Autisme Berbasis Analisis Foto Wajah

Deteksi dini autisme semakin menjadi perhatian penting karena semakin cepat kondisi ini teridentifikasi, semakin efektif pula penanganannya. Namun, diagnosis langsung dari dokter seringkali memerlukan biaya yang cukup tinggi, yang menjadi kendala bagi banyak keluarga. Menjawab tantangan ini, Doni Tan Hero, mahasiswa Magister Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) angkatan 2022, mengembangkan sistem deteksi autisme berbasis analisis foto wajah dengan teknik Local Binary Patterns (LBP) dan Histogram of Oriented Gradients (HOG).

“Sistem ini tidak memberikan hasil yang 100% akurat, sehingga keputusan akhir tetap harus dari tim medis. Namun, sistem ini bisa digunakan sebagai langkah skrining awal,” jelas Doni. Ia berharap penelitian ini dapat bekerja sama dengan tenaga medis untuk menciptakan metode deteksi yang lebih akurat dan bermanfaat bagi masyarakat.

Doni mempresentasikan inovasinya dalam kompetisi My Thesis in 3 Minutes yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM. Berkat inovasi ini, ia berhasil menjadi salah satu finalis, menunjukkan potensi pengembangan teknologi untuk mendukung deteksi dini autisme yang lebih mudah dan terjangkau.

Hasil penelitian Doni mengenai deteksi dini autisme menunjukkan penerapan SDGs poin 1 dan 3, yaitu Tanpa Kemiskinan, serta Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Sistem deteksi ini menawarkan solusi biaya rendah, sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian Doni juga menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan berhasilnya FMIPA UGM dalam menyediakan akses pendidikan yang memicu inovasi. Tak hanya itu, pemanfaatan teknologi dalam riset ini juga sejalan dengan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

CEO PT. Waleta Asia Jaya Berbagi Tantangan dan Peluang Bisnis Sarang Burung Walet di Jogja Innovator Summit 2024

Pada sesi Industry Perspective di Jogja Innovator Summit 2024 yang diselenggarakan di FMIPA UGM, Djoko Hartyanto, CEO PT. Waleta Asia Jaya, mengangkat topik seputar tantangan dan peluang dalam industri sarang burung walet. Meski industri ini hampir 100% berorientasi ekspor, Djoko mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah tantangan besar yang harus dihadapi, seperti food fraud dan risiko keamanan pangan. Salah satu isu utama yang disoroti adalah adanya kontaminasi zat berbahaya, seperti aluminium, yang dapat mengurangi kualitas sarang burung walet, terutama bagi konsumen rentan seperti ibu hamil. Djoko menegaskan bahwa keamanan pangan harus menjadi prioritas utama dalam menjaga kelangsungan industri ini.

Di sisi lain, inovasi teknologi menawarkan banyak peluang bagi bisnis sarang burung walet. PT. Waleta, misalnya, telah menerapkan sistem pengelolaan data yang lebih efisien, menggantikan proses manual yang rentan terhadap kesalahan dengan sistem otomatis berbasis machine learning dan AI (Artificial Intelligence). Djoko menjelaskan bahwa transformasi digital ini memungkinkan PT. Waleta untuk beradaptasi lebih cepat dengan kebutuhan pasar, meningkatkan produktivitas, serta menjaga kualitas produk secara konsisten.

Namun, Djoko juga menyoroti ancaman kebijakan ekspor yang mengharuskan sarang burung walet diekspor dalam bentuk mentah. Ia memperingatkan bahwa hal ini dapat merusak potensi industri domestik dan menyarankan agar pelaku industri memahami pentingnya keberlanjutan bisnis, termasuk dalam hal menjaga kualitas produk seperti kadar air yang sesuai dengan standar internasional.

Sesi ini menegaskan bahwa dalam bisnis sarang burung walet, keberanian untuk berinovasi harus diiringi dengan pemahaman mendalam tentang industri dan tantangan yang dihadapi. Kegiatan ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), serta 17 (Kemitraan untuk Tujuan), yang memastikan kolaborasi antara industri dan akademisi terus berkembang untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Transformasi Kolaborasi Inovasi Universitas Menjadi Solusi Pengembangan Bisnis dalam Jogja Innovator Summit 2024

Sebagai bagian dari Jogja Innovator Summit 2024, sesi Industry Perspective dengan tema “Transforming University Innovation into Marketable Solutions” diadakan pada 19 Oktober 2024 di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM. Sesi ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara akademisi dan industri dalam menciptakan solusi bisnis yang praktis melalui inovasi teknologi. Djoko Hartyanto, CEO PT Waleta Asia Jaya, hadir sebagai pembicara utama dan berbagi pengalamannya mengenai transformasi digital di industri sarang burung walet.

Djoko menjelaskan bahwa inovasi tidak hanya tentang penerapan teknologi canggih, tetapi harus dimulai dari dasar, yaitu dengan membangun kualitas data yang baik. Di PT Waleta, langkah pertama menuju efisiensi adalah mengalihkan pencatatan manual menjadi sistem digital. Dengan data yang jujur dan akurat, perusahaan kemudian membangun dashboard otomatis untuk memantau dan menganalisis bisnis secara real-time. Proses ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat, sehingga mendorong kemajuan bisnis secara signifikan.

Selain itu, Djoko menyoroti pentingnya kolaborasi dengan universitas, seperti FMIPA UGM, dalam pengembangan inovasi di perusahaannya. Ia menjelaskan bagaimana kerjasama dengan FMIPA UGM dalam pengembangan machine learning untuk otomatisasi proses di pabrik menghadapi tantangan pada awalnya. Namun, setelah satu tahun, kerjasama tersebut berhasil menemukan solusi berbasis AI (Artificial Intelligence) yang mampu mempercepat digitalisasi dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

Sesi ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara akademisi dan industri dapat mengubah inovasi universitas menjadi solusi nyata yang bermanfaat bagi pasar, memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi. Kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), dan 17 (Kemitraan untuk Tujuan).

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Dekan FMIPA UGM: “Akselerator Inovasi FMIPA UGM dan Volantis Jadi Jembatan Utama Hilirisasi Riset untuk Masyarakat”

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) terus memperkuat perannya sebagai pusat inovasi dengan meluncurkan akselerator inovasi bekerja sama dengan Volantis dalam ajang Jogja Innovator Summit. Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., menyampaikan bahwa kolaborasi ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan berbagai pihak pada FMIPA UGM sebagai inkubator inovasi yang berkelanjutan. Ia berharap akselerator ini tidak hanya menjadi ruang bagi ide-ide baru, tetapi juga saluran efektif untuk mengalirkan hasil riset dan inovasi dari dosen serta mahasiswa langsung ke masyarakat luas.

“Dengan Volantis, kita berambisi membawa akselerator ini melampaui peran wadah ide dan menjadi jalan utama yang menghubungkan inovasi kampus ke masyarakat,” ungkap Prof. Kuwat. Ia juga menambahkan bahwa akselerator ini diharapkan dapat menciptakan suasana baru (vibe) yang lebih mendukung pengembangan inovasi di lingkungan akademik maupun masyarakat umum.

Prof. Kuwat juga menyoroti pentingnya fokus riset yang terarah dan memiliki daya guna di pasar. “Kami ingin agar riset yang dilakukan tidak hanya berdasarkan minat pribadi, tetapi juga mempertimbangkan potensi pasar yang dapat digarap atau dikembangkan dari hasil riset tersebut. Tujuan kami adalah membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan,” jelasnya. Menurut Prof. Kuwat, sebagai “gudang inovator,” Yogyakarta adalah lingkungan yang sangat potensial untuk memicu inovasi baru, tetapi diperlukan ekosistem yang mendukung agar ide-ide ini tidak hilang sia-sia.

Keberadaan akselerator inovasi yang baru diluncurkan sejalan dengan pencapaian beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDGs ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Akselerator ini menjadi platform penting untuk menjembatani riset dengan kebutuhan industri dan masyarakat, sehingga inovasi yang dihasilkan dapat mendukung pembangunan infrastruktur yang optimal. Kolaborasi yang dibangun juga sejalan dengan SDGs poin ke-17 yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dengan memperluas ekosistem inovasi di Yogyakarta agar lebih berdampak secara sosial dan ekonomi.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Sulaiman Nur Hidayat
Foto : Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Inisiasi Kerja Sama FMIPA UGM dengan BRIN dalam Mewujudkan Inovasi yang Mutakhir dan Berkelanjutan di Bidang Nanoteknologi dan Elektronika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) melakukan seremoni Penandatanganan Kerja Sama (PKS) dengan Pusat Riset Sistem Nanoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRSN BRIN) pada Jumat, 25 Oktober 2024 di Ruang Sidang Lantai 2 FMIPA UGM.

“Saya yakin dengan bantuan dari teman-teman di sini, tujuan riset ini akan lebih mudah untuk dicapai,” ungkap Badru selaku perwakilan dari PRE BRIN. Ia menambahkan bahwa kesempatan studi bagi mahasiswa program doktoral (S3) UGM akan lebih terbuka melalui kerja sama ini. Selain untuk publikasi, ia juga berharap dapat tercipta prototipe yang siap didemonstrasikan pada tahun 2025.

Setelah seremoni penandatanganan, acara dilanjutkan dengan diskusi mengenai roadmap penelitian bersama selama tiga tahun mendatang serta rencana penyelenggaraan seminar bersama antara Pusat Riset Elektronika Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (PRE OREI) BRIN dan UGM.

Kerja sama antara FMIPA UGM dengan BRIN menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang tercermin dari semakin luasnya akses pendidikan bagi mahasiswa. Selain itu, PKS ini juga merupakan cerminan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dengan kerja sama ini, diharapkan lahir berbagai inovasi riset elektronika yang dapat berkontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu dan industri.

Penulis: Azzah Nurfatin
Reportase: Indara Nurwulandari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat, Danendra Azriel R
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Tampilkan GAMADU di MIPA Expo, Alat Seismometer Inovatif untuk Masa Depan Berkelanjutan

Pada hari keempat MIPA Expo, Program Studi Geofisika Universitas Gadjah Mada (UGM) memperkenalkan alat kebanggaan mereka, GAMADU, sebuah seismometer triaxial hasil inovasi dosen dan mahasiswa. Dikembangkan sebagai bagian dari upaya inovasi berkelanjutan untuk dampak global, GAMADU menjadi pionir teknologi deteksi aktivitas seismik buatan Indonesia sejak 2020.

“Alat ini dirancang untuk mendeteksi getaran tanah dari tiga arah—vertikal dan horizontal—dengan sensitivitas tinggi yang mampu menangkap gelombang P dan S secara real-time,” jelas tim peneliti Geofisika UGM. Dengan teknologi ini, GAMADU menyediakan solusi pemantauan aktivitas seismik yang efektif dan andal, bahkan dalam kondisi lapangan yang menantang.

Keunggulan GAMADU tidak hanya terletak pada teknologinya, tetapi juga pada kemudahan penggunaannya. Seismometer ini dapat diakses dari jarak jauh, sehingga ideal untuk berbagai kebutuhan seperti riset geoteknik, mitigasi bencana, dan pemantauan aktivitas mikro-seismik. Selain itu, kemudahan instalasi dan harga yang terjangkau membuat GAMADU relevan bagi berbagai institusi dan industri yang memerlukan pemantauan seismik di wilayah rawan gempa.

Di balik pengembangan GAMADU, tim peneliti Geofisika UGM berkomitmen menciptakan dampak berkelanjutan yang bermanfaat di tingkat nasional maupun global. Dengan memanfaatkan teknologi ini, potensi bencana alam dapat diantisipasi lebih dini, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efektif. Langkah ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk terus menciptakan solusi inovatif yang aman dan ramah lingkungan, demi masa depan yang lebih baik.

GAMADU adalah bukti nyata bahwa inovasi anak bangsa dapat berperan dalam pembangunan berkelanjutan sebagai pelopor dalam solusi teknologi untuk lingkungan dan masyarakat serta memperkaya ekosistem pengumpulan data yang akurat dan terintegrasi di lapangan untuk survei visual dengan memberikan gambaran yang lebih komprehensif bagi peneliti. Kegiatan dan inovasi ini turut mengimplementasikan SDGS poin poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui stand booth Program Studi beserta keunggulan dan inovasinya, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui tema MIPA Expo Sustainable Innovation for Global Impact dan inovasi penelitian GAMADU.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Hadirkan Inovasi Robotika, Tim ERC Pamerkan Teknologi Robotik Artic Soccer

Dalam ajang tahunan bertema inovasi, Tim Electronic Robotics Club (ERC) memeriahkan stand booth mereka di MIPA EXPO dengan memamerkan berbagai karya mahasiswa, termasuk robot unggulan bernama Artic Soccer. Robot ini dirancang khusus untuk beragam kompetisi, dengan kemampuan bermain sepak bola yang mengesankan berkat kelincahannya dan kecerdasan dalam bergerak di lapangan.

“Kami punya banyak rancangan robot dengan berbagai kegunaan, mulai dari kompetisi sepak bola hingga pendeteksi air, yang saat ini kami bawa ke stand untuk dipamerkan,” ujar Winner, perwakilan Tim ERC. Ia menjelaskan bahwa inovasi tim tidak hanya terbatas pada Artic Soccer, tetapi juga mencakup teknologi lain yang menarik.

Selain Artic Soccer, Tim ERC juga mengembangkan robot yang dirancang khusus untuk eksplorasi bawah air. Robot ini dilengkapi dengan teknologi pendeteksi air dan dirancang menyerupai pelampung. Uniknya, robot ini mampu mendarat dan menyelam dengan stabil di permukaan air, menjadikannya solusi inovatif untuk aplikasi eksplorasi maritim. Kecanggihan teknologi dari robot-robot tersebut berhasil menarik perhatian banyak pengunjung, yang antusias bertanya tentang cara kerja dan fitur unik yang dimilikinya.

Bagi anggota Tim ERC, berpartisipasi dalam pameran dan berinteraksi langsung dengan pengunjung menjadi pengalaman yang sangat berharga. Di hari pertama, mereka juga berkesempatan mengunjungi berbagai stand lain dan menikmati atmosfer kompetitif serta kolaboratif di pameran tersebut. “Semangat dan inspirasi yang kami dapat di sini mendorong kami untuk terus mengembangkan robot yang lebih inovatif,” tambah Winner. Melalui partisipasi di MIPA EXPO, Tim ERC berharap dapat memperluas jaringan dan mendapatkan ide-ide baru untuk terus berinovasi di bidang robotika.

Keberhasilan Tim ERC dalam mengembangkan robot dengan berbagai fungsi menunjukkan potensi besar generasi muda Indonesia dalam menciptakan teknologi yang mampu bersaing ditingkat global. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui pengenalan inovasi dan pengalaman stand booth ERC, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui tema MIPA EXPO Sustainable Innovation for Global Impact, dan SDGS poin 17 kemitraan global dengan memperluas jejaring dengan SMA se-Indonesia.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Beri Solusi Keamanan di Tempat Tertutup, Mahasiswa FMIPA UGM Kembangkan Si Satpam

Kejahatan bisa terjadi di mana saja, termasuk di area tertutup seperti kamar mandi atau ruang ganti. Namun, area ini tidak memungkinkan pemasangan CCTV karena alasan privasi. Menyadari keterbatasan tersebut, Luqmanul Hakim, mahasiswa S-1 Elektronika dan Instrumentasi angkatan 2020, menciptakan sebuah inovasi keamanan bernama Si Satpam (Sistem Identifikasi Suara Terintegrasi dengan Alarm pada Pemantauan Audio Berbasis Model Support Vector Machine atau SVM).

“Si Satpam adalah sistem keamanan yang dirancang untuk mendeteksi potensi bahaya di tempat-tempat yang tidak bisa diawasi oleh CCTV,” jelas Luqmanul Hakim. Sistem ini bekerja dengan mendeteksi suara-suara tertentu yang menandakan adanya bahaya, menggunakan teknologi machine learning. Dengan model SVM, sistem ini mampu mengklasifikasikan suara yang mengindikasikan situasi berbahaya atau tidak.

Penelitian mengenai Si Satpam ini dibawa oleh Luqmanul Hakim untuk berkompetisi dalam lomba My Thesis in 3 Minutes yang diadakan oleh FMIPA UGM. Berkat inovasinya yang menarik dan presentasinya yang memukau, ia berhasil meraih juara pertama dalam kategori sarjana pada ajang tersebut.

Hasil penelitian Luqmanul Hakim mengenai Si Satpam menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan berhasilnya FMIPA UGM dalam memberikan akses terhadap pendidikan sehingga dapat dikembangkan inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat. Selain itu, Si Satpam juga menunjukkan penerapan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang ditunjukkan dengan pemanfaatan teknologi untuk menciptakan solusi keamanan.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto, Danendra Azriel R
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Ciptakan Inovasi Sistem Deteksi Autisme Berbasis Analisis Foto Wajah

Deteksi dini autisme semakin menjadi perhatian penting karena semakin cepat kondisi ini teridentifikasi, semakin efektif pula penanganannya. Namun, diagnosis langsung dari dokter seringkali memerlukan biaya yang cukup tinggi, yang menjadi kendala bagi banyak keluarga. Menjawab tantangan ini, Doni Tan Hero, mahasiswa Magister Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) angkatan 2022, mengembangkan sistem deteksi autisme berbasis analisis foto wajah dengan teknik Local Binary Patterns (LBP) dan Histogram of Oriented Gradients (HOG).

“Sistem ini tidak memberikan hasil yang 100% akurat, sehingga keputusan akhir tetap harus dari tim medis. Namun, sistem ini bisa digunakan sebagai langkah skrining awal,” jelas Doni. Ia berharap penelitian ini dapat bekerja sama dengan tenaga medis untuk menciptakan metode deteksi yang lebih akurat dan bermanfaat bagi masyarakat.

Doni mempresentasikan inovasinya dalam kompetisi My Thesis in 3 Minutes yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM. Berkat inovasi ini, ia berhasil menjadi salah satu finalis, menunjukkan potensi pengembangan teknologi untuk mendukung deteksi dini autisme yang lebih mudah dan terjangkau.

Hasil penelitian Doni mengenai deteksi dini autisme menunjukkan penerapan SDGs poin 1 dan 3, yaitu Tanpa Kemiskinan, serta Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Sistem deteksi ini menawarkan solusi biaya rendah, sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian Doni juga menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan berhasilnya FMIPA UGM dalam menyediakan akses pendidikan yang memicu inovasi. Tak hanya itu, pemanfaatan teknologi dalam riset ini juga sejalan dengan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

CEO PT. Waleta Asia Jaya Berbagi Tantangan dan Peluang Bisnis Sarang Burung Walet di Jogja Innovator Summit 2024

Pada sesi Industry Perspective di Jogja Innovator Summit 2024 yang diselenggarakan di FMIPA UGM, Djoko Hartyanto, CEO PT. Waleta Asia Jaya, mengangkat topik seputar tantangan dan peluang dalam industri sarang burung walet. Meski industri ini hampir 100% berorientasi ekspor, Djoko mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah tantangan besar yang harus dihadapi, seperti food fraud dan risiko keamanan pangan. Salah satu isu utama yang disoroti adalah adanya kontaminasi zat berbahaya, seperti aluminium, yang dapat mengurangi kualitas sarang burung walet, terutama bagi konsumen rentan seperti ibu hamil. Djoko menegaskan bahwa keamanan pangan harus menjadi prioritas utama dalam menjaga kelangsungan industri ini.

Di sisi lain, inovasi teknologi menawarkan banyak peluang bagi bisnis sarang burung walet. PT. Waleta, misalnya, telah menerapkan sistem pengelolaan data yang lebih efisien, menggantikan proses manual yang rentan terhadap kesalahan dengan sistem otomatis berbasis machine learning dan AI (Artificial Intelligence). Djoko menjelaskan bahwa transformasi digital ini memungkinkan PT. Waleta untuk beradaptasi lebih cepat dengan kebutuhan pasar, meningkatkan produktivitas, serta menjaga kualitas produk secara konsisten.

Namun, Djoko juga menyoroti ancaman kebijakan ekspor yang mengharuskan sarang burung walet diekspor dalam bentuk mentah. Ia memperingatkan bahwa hal ini dapat merusak potensi industri domestik dan menyarankan agar pelaku industri memahami pentingnya keberlanjutan bisnis, termasuk dalam hal menjaga kualitas produk seperti kadar air yang sesuai dengan standar internasional.

Sesi ini menegaskan bahwa dalam bisnis sarang burung walet, keberanian untuk berinovasi harus diiringi dengan pemahaman mendalam tentang industri dan tantangan yang dihadapi. Kegiatan ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), serta 17 (Kemitraan untuk Tujuan), yang memastikan kolaborasi antara industri dan akademisi terus berkembang untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Transformasi Kolaborasi Inovasi Universitas Menjadi Solusi Pengembangan Bisnis dalam Jogja Innovator Summit 2024

Sebagai bagian dari Jogja Innovator Summit 2024, sesi Industry Perspective dengan tema “Transforming University Innovation into Marketable Solutions” diadakan pada 19 Oktober 2024 di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM. Sesi ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara akademisi dan industri dalam menciptakan solusi bisnis yang praktis melalui inovasi teknologi. Djoko Hartyanto, CEO PT Waleta Asia Jaya, hadir sebagai pembicara utama dan berbagi pengalamannya mengenai transformasi digital di industri sarang burung walet.

Djoko menjelaskan bahwa inovasi tidak hanya tentang penerapan teknologi canggih, tetapi harus dimulai dari dasar, yaitu dengan membangun kualitas data yang baik. Di PT Waleta, langkah pertama menuju efisiensi adalah mengalihkan pencatatan manual menjadi sistem digital. Dengan data yang jujur dan akurat, perusahaan kemudian membangun dashboard otomatis untuk memantau dan menganalisis bisnis secara real-time. Proses ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat, sehingga mendorong kemajuan bisnis secara signifikan.

Selain itu, Djoko menyoroti pentingnya kolaborasi dengan universitas, seperti FMIPA UGM, dalam pengembangan inovasi di perusahaannya. Ia menjelaskan bagaimana kerjasama dengan FMIPA UGM dalam pengembangan machine learning untuk otomatisasi proses di pabrik menghadapi tantangan pada awalnya. Namun, setelah satu tahun, kerjasama tersebut berhasil menemukan solusi berbasis AI (Artificial Intelligence) yang mampu mempercepat digitalisasi dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

Sesi ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara akademisi dan industri dapat mengubah inovasi universitas menjadi solusi nyata yang bermanfaat bagi pasar, memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi. Kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), dan 17 (Kemitraan untuk Tujuan).

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More
Translate