Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Dies

Family Gathering Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada: Harmoni dalam Satu Keluarga Besar

Yogyakarta, 14 September 2025 – Family Gathering FMIPA UGM digelar dengan penuh kehangatan dan kebersamaan. Acara ini menjadi ajang silaturahmi alumni, dosen, mahasiswa, serta keluarga besar FMIPA UGM lintas generasi, yang diwarnai dengan momen akrab dan penuh makna.

Salah satu sorotan dalam acara tersebut adalah ungkapan terima kasih  dari Prof. Kuwat Triyana Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM, kepada FMIPA  beserta keluarga, atas dedikasi dan kerelaan mereka dalam mendukung peran aktif di FMIPA UGM. Apresiasi ini menjadi simbol penghormatan dan rasa syukur atas kontribusi pribadi maupun keluarga dalam dinamika akademik dan kelembagaan FMIPA.

Kehangatan acara semakin terasa ketika seluruh peserta larut dalam kebersamaan melalui makan bersama, berbagi cerita, serta menikmati berbagai doorprize yang dibagikan. Suasana penuh keceriaan ini menegaskan ikatan kekeluargaan yang erat, sekaligus mencerminkan nilai solidaritas dan kebersamaan di lingkungan FMIPA UGM.

Lebih dari sekadar reuni, Family Gathering FMIPA UGM juga mencerminkan semangat Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta Tujuan 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Melalui ajang silaturahmi ini, ditunjukkan bahwa keharmonisan, kolaborasi, dan dukungan keluarga adalah elemen penting untuk membangun komunitas akademik yang sehat, produktif, dan berkelanjutan.

Dengan penuh kehangatan, Family Gathering FMIPA UGM 2025 membuktikan bahwa keluarga besar FMIPA senantiasa terikat oleh rasa hormat, solidaritas, dan kebersamaan yang akan terus hidup dari generasi ke generasi.

Penulis: Tim Jurnalis FMIPA UGM
Dokumentasi: Setyadi dan Annisa

Read More

Malem Kangen FMIPA UGM 2025 Digelar dengan Tema UFO Night, Soroti Masa Depan Antariksa

Malem Kangen FMIPA UGM 2025 menghadirkan reuni para alumni FMIPA pada 13 September 2025. Mengusung tema “UFO Night: Kenangan FMIPA, Masa Depan, dan Luar Angkasa”, acara ini tidak hanya menjadi ajang temu alumni, mahasiswa, dan dosen, tetapi juga forum membicarakan inovasi teknologi serta isu-isu antariksa global. Sebanyak 700 peserta memenuhi Auditorium FMIPA UGM yang disulap dengan atmosfer futuristik: tata cahaya kosmik, kostum sains-fiksi, hingga permainan interaktif “Squid UFO Games”.

Dalam sesi utama, Dr. Agfianto Eko Putra, M.Si., dosen Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA UGM sekaligus perancang UGMSat-1, memaparkan pengembangan satelit mini berbasis CubeSat. “Lewat UGMSat-1, mahasiswa FMIPA UGM bisa belajar mengendalikan satelit sendiri tanpa harus menunggu proyek besar,” ujarnya.

Acara ini juga menyinggung keberhasilan Indonesia meluncurkan Satelit Nusantara Lima pada 11 September 2025 dengan roket Falcon 9 milik SpaceX. Satelit seberat 7,8 ton dengan kapasitas 160 Gbps itu kini menjadi satelit broadband terbesar di Asia, menandai tonggak penting kedaulatan antariksa Indonesia.

Lebih dari sekadar reuni, acara ini juga menunjukkan kontribusi nyata terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Quality Education) melalui peningkatan akses pendidikan berbasis riset luar angkasa, SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) lewat pengembangan satelit mini dan teknologi antariksa, serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) dengan semangat kolaborasi lintas generasi, alumni, mahasiswa, hingga komunitas global.

Melalui kombinasi hiburan, edukasi, dan diskusi ilmiah, Malem Kangen FMIPA UGM 2025 sukses mengubah reuni tahunan menjadi forum inspirasi, menjadikan nostalgia lintas generasi sebagai energi kolektif untuk melahirkan inovasi.

Sesi berikutnya menghadirkan Nindi Kusuma, pendiri NÖVA dan kolaborator NASA Space Apps Challenge, yang berbagi pengalaman membangun inovasi sejak muda. “Riset luar angkasa kini tidak lagi eksklusif bagi negara besar atau lembaga tertentu. Dengan teknologi yang semakin mudah diakses, mahasiswa, komunitas, bahkan individu kreatif bisa ikut berkontribusi,” katanya.

Diskusi ini juga relevan dengan isu global terbaru: penemuan komet antarbintang 3I/ATLAS, objek antar-bintang ketiga yang pernah terdeteksi. Meski sempat memicu spekulasi publik, para ilmuwan menegaskan objek tersebut aman sekaligus membuka peluang riset baru.

Ketua Keluarga Alumni FMIPA UGM (KAMIPAGAMA), Daniel Oscar Baskoro, menegaskan arti penting acara ini. “Malem Kangen bukan sekadar temu alumni. Ini adalah forum untuk merajut jejaring lintas generasi dan memikirkan masa depan sains bersama, bahkan sampai ke luar angkasa.”

Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., menutup acara dengan optimisme. “Semangat diskusi antariksa ini bukan sekadar gimmick. Ini adalah contoh FMIPA UGM membangun mindset inovasi masa depan yang bermanfaat bagi bangsa dan dunia.”

Melalui kombinasi hiburan, edukasi, dan diskusi ilmiah, Malem Kangen FMIPA UGM 2025 menjadi forum inspirasi, menjadikan nostalgia lintas generasi sebagai energi kolektif untuk melahirkan inovasi. Relevansinya pun nyata terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs): mendukung pendidikan berkualitas (SDG 4) melalui literasi sains antariksa, mendorong inovasi dan infrastruktur berkelanjutan (SDG 9) lewat riset satelit dan teknologi baru, serta memperkuat kemitraan lintas generasi dan institusi (SDG 17) dalam menghadapi tantangan global masa depan.

Penulis: Daniel Oscar Baskoro
Editor: Meitha Eka Nurhasanah dan Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Aprodhity Nirmala dan Raditya Wicaksono

Read More

FMIPA UGM Gelar MIPA Fun Run dalam Rangka Dies Natalis ke-70, Diikuti Hingga 500 Peserta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar MIPA Fun Run dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-70 pada Sabtu (6/9/2025). Kegiatan ini diikuti sekitar 500 peserta dengan dua kategori lomba, yakni jarak tempuh 3 kilometer dan 5,5 kilometer. Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FMIPA UGM, Prof. Eng. Kuwat Triyana, M.Si.

“Tahun depan kita akan selenggarakan lagi. Mudah-mudahan semuanya sehat dan kembali ke kampus dengan kondisi yang senang, bahagia, dan sehat,” ujar Prof. Kuwat dalam sambutannya.

Fun Run ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis FMIPA UGM ke-70 yang bertujuan mempererat kebersamaan sivitas akademika sekaligus menumbuhkan semangat hidup sehat. Sejak pagi, peserta diajak melakukan warming up sebelum berlari. Agenda kemudian diselingi dengan senam zumba bersama serta pembagian doorprize.

Kegiatan ini juga sejalan dengan komitmen FMIPA UGM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-3 tentang Good Health and Well-Being yang menekankan pentingnya gaya hidup sehat dan kesejahteraan, serta poin ke-17, yaitu Partnerships for the Goals melalui keterlibatan bersama sivitas akademika dan masyarakat dalam membangun budaya sehat dan kolaboratif.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Tim Media MIPA Fun Run

Read More

Kolaborasi Sains dan Seni dalam Pameran DATA.RT, FMIPA UGM Tunjukkan Inovasi Baru dalam Dunia Pendidikan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menggelar kegiatan pameran seni dan seminar ilmiah bertajuk DATA.RT yang dilaksanakan di Jogja Gallery selama 5 hari, pada 25 – 30 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan pameran data dan seni pertama yang dilaksanakan di Indonesia dan berhasil menampilkan 40 karya dari 27 partisipan yang terdiri atas dosen dan mahasiswa FMIPA UGM. Pembukaan resmi kegiatan dilakukan pada 25 Agustus 2025, dengan penandatanganan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Rektor Universitas Gadjah Mada, Pendiri Jogja Gallery, serta Ketua KAMIPAGAMA, pada salah satu lukisan yang menjadi simbol pameran DATA.RT.

Dalam sambutan oleh ketua KAMIPAGAMA, Daniel Oscar Baskoro, menyebutkan bahwa “pameran DATA.RT ini tak hanya melibatkan satu elemen akademisi, melainkan juga dosen, mahasiswa, serta alumni seluruhnya ikut terlibat dalam pelaksanaannya. Semangat inilah yang membawa perbedaan dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh KAMIPAGAMA,” ujar Oscar.

Tak hanya menyajikan seni visual, dari  40 karya yang terkumpul, terdapat karya yang berbentuk benda serta permainan interaktif. Menurut Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., kegiatan ini merupakan sebuah terobosan baru, kolaborasi antara seni dan teknologi. “Tentu ide ini akan tercatat sebagai hal yang luar biasa,” ucap Prof. Ova dalam sambutannya.

DATA.RT mengusung konsep ilmu pengetahuan sebagai inspirasi karya kontemporer. menunjukkan bagaimana riset dan pengetahuan dapat hidup di luar laboratorium dan hidup melalui seni. Pameran ini mengajak pengunjung untuk memahami bagaimana data dapat dihidupkan menjadi narasi oleh seni, dan memandang data menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.  Melalui kegiatan DATA.RT, FMIPA UGM turut mendukung berjalannya Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yakni Pendidikan Berkualitas, dalam mendukung kolaborasi antara seni dan teknologi untuk kemajuan pendidikan. Hal ini juga selaras dengan SDG ke-9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur.

Penulis : Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi : Raditya Maulana Adiwicaksana, Aphrodity Nirmala Putri
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More

The 8th BIGTC 2025 Resmi Ditutup: Wadah Refleksi dan Penguatan Kolaborasi Global

Yogyakarta, 29 Juli 2025 — The 8th Biennial International Group Theory Conference (BIGTC) secara resmi ditutup pada Selasa siang (29/7) di Auditorium Lantai 7, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Penutupan dimulai dengan pemutaran video singkat yang merangkum momen-momen penting selama konferensi berlangsung sejak 26 Juli 2025.

Prof. A. Erfanian dari Ferdowsi University of Mashhad, Iran, selaku Chair of the Committee sekaligus penggagas BIGTC, menyampaikan sambutan penutup. Dalam refleksinya, ia mengapresiasi dedikasi panitia lokal dan mengusulkan sejumlah pengembangan ke depan, seperti pendirian komunitas “BIGTC Society” untuk mendukung mahasiswa doktoral, penyelenggaraan workshop sebelum/selama/setelah konferensi, serta peningkatan publikasi ilmiah hasil konferensi. “Kita harus berupaya bersama agar BIGTC menjadi semakin bermakna dan efisien,” ujarnya.

Dalam sesi refleksi, Prof. Nor Haniza Sarmin dari Universiti Teknologi Malaysia menyambut baik ide-ide seperti penyelenggaraan workshop, pendanaan riset, serta keterkaitan antara konferensi dan publikasi. “Di Malaysia, setiap konferensi harus menghasilkan publikasi bereputasi seperti di Scopus. Usulan ini dapat dipertimbangkan untuk BIGTC mendatang,” ungkapnya.

Prof. T.T. Seretlo dari Northwest University, Afrika Selatan, juga menyampaikan bahwa berbagai saran tersebut dapat terus didiskusikan bersama. Sementara itu, Prof. İsmail Şuayip Güloğlu dari Doğuş University, Türkiye, menekankan pentingnya menjadikan kolaborasi dalam konferensi ini sebagai solusi konkret atas persoalan besar di bidang teori grup. Ia berharap adanya workshop yang lebih aplikatif ke depan.

Selaku Chair of the Conference, Prof. Dr.rer.nat. Yeni Susanti, S.Si., M.Si., menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia, pembicara undangan, dan peserta. “Merupakan kehormatan bagi kami menjadi tuan rumah BIGTC ke-8 ini. Semoga sukses dalam perjalanan riset Anda, dan sampai jumpa di BIGTC ke-9,” tuturnya.

Beberapa peserta juga turut berbagi kesan. Prof. Rebecca Waldecker dari Martin-Luther Universität Halle-Wittenberg, Jerman, mengungkapkan bahwa atmosfer konferensi yang ramah membuat para peserta tetap fokus pada esensi ilmu dan diskusi matematika yang mendalam. “Terima kasih atas kerja keras panitia yang luar biasa, termasuk mereka yang bekerja di balik layar,” ucapnya.

Dr. Manimaran dari Vellore Institute of Technology, India, menyatakan kepuasannya atas penyelenggaraan konferensi yang menurutnya tidak memiliki celah kekurangan. Dr. Siti Norziahidayu Amzee Zamri dari Malaysia juga memberikan apresiasi atas keramahan, organisasi yang rapi, dan sajian kuliner yang mengesankan. “Terima kasih, rasanya seperti pulang ke kampung halaman,” ungkap Dr. Siti. Sementara itu, Asisten Profesor dari Tezpur University, India, Rajat Kanti Nath, menyampaikan harapannya agar dapat hadir secara luring di BIGTC mendatang.

Agista Surya Bawana, S.Si., M.Sc. dari Universitas Diponegoro turut mengungkapkan rasa terima kasih karena telah dapat mengikuti konferensi dan bertemu dosen-dosen yang dihormati. “Beberapa materi cukup menantang, tapi ini pengalaman luar biasa,” ujarnya.

Puncak acara ditandai dengan pengumuman resmi bahwa The 9th BIGTC akan diselenggarakan pada tahun 2027 di Manipal Academy of Higher Education, India, oleh Prof. Kuncham Syam Prasad, yang juga memberikan gambaran umum mengenai universitas dan departemen matematika tempat penyelenggaraan mendatang.

Konferensi secara resmi ditutup oleh Prof. Dr.-Ing. Mhd. Reza M. I. Pulungan, S.Si., M.Sc., Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, FMIPA UGM. Ia menekankan pentingnya berbagi pengetahuan, keterampilan, dan kontribusi bermakna dalam mengembangkan kolaborasi riset teori grup. “Semoga Anda menikmati Yogyakarta. Selamat melanjutkan perjalanan pulang,” ujarnya menutup konferensi secara resmi.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama, menandai berakhirnya BIGTC ke-8 yang sarat inspirasi dan kolaborasi internasional.

Kata Kunci: Penutupan Konferensi BIGTC, Kolaborasi Riset Teori Grup

Penulis: Shafira Fauzia Untsa
Foto: Yehuda Dwi Yosafat

sumber: https://math.fmipa.ugm.ac.id/id/the-8th-bigtc-2025-resmi-ditutup-wadah-refleksi-dan-penguatan-kolaborasi-global/

Read More

Jatuh Cinta pada Matematika: Pandangan Tiga Ilmuwan Italia di CIMPA School 2025

Apa yang membuat seseorang jatuh cinta pada matematika? Pertanyaan ini menjadi bahan renungan dalam sebuah sesi santai namun penuh makna di sela kegiatan CIMPA School 2025, yang berlangsung di Auditorium Lantai 1 FMIPA UGM pada 25 Juli lalu. Tiga dosen asal Italia, yakni Anna Maria Iezzi, Francesco Campagna, dan Valerio Talamanca berbagi pandangan mereka tentang bagaimana membuat lebih banyak orang, terutama mahasiswa, menghargai dan memahami peran penting matematika kehidupan.

Anna Maria Iezzi, pengajar matematika terapan dari Université Grenoble Alpes, Prancis, membuka dengan refleksi dari masa mahasiswanya. “Dulu, saya merasa sulit melihat bagaimana matematika bisa langsung diterapkan. Tapi sekarang, saya menyadari betapa kerennya menjadi matematikawan. Terutama saat kita masuk ke bidang seperti kriptografi, teori yang kita pelajari ternyata bisa berdampak besar di dunia digital,” ungkapnya.

Ia mengajak mahasiswa untuk lebih terbuka melihat aplikasi nyata dari matematika, terutama di era teknologi tinggi. “Cobalah melihat dari sisi penggunaannya. Dari situ kamu akan sadar bahwa kita, para matematikawan, punya kontribusi nyata terhadap masa depan digital dan keamanan informasi,” tambahnya. Pandangannya selaras dengan Sustainable Development Goals (SDG) 9: Industri, Inovasi, dan Insfrastruktur, yang menekankan pentingnya inovasi berbasis sains seperti kriptografi dalam membangun masyarakat yang tangguh dan berkelanjutan.

Francesco Campagna, dosen teori bilangan dari Université Clermont Auvergne, Prancis, membawa perspektif yang lebih ringan dan menyenangkan. “Number theory itu seperti game. Kamu bisa menemukan banyak masalah yang terlihat sederhana, tapi sebenarnya sangat sulit diselesaikan. Dan itu membuatmu tertantang terus,” ujarnya. Ia menambahkan, “It’s easy to fall in love with mathematics when you realize it’s like playing a game, and yet one of the oldest subjects in human history.” Baginya, kekuatan matematika terletak pada kedalaman dan sejarah panjangnya yang masih menyimpan misteri. Cara pandangnya sangat mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan menekankan pembelajaran yang tidak hanya serius tetapi juga menyenangkan dan bermakna.

Terakhir, Valerio Talamanca, dosen dari Università Roma Tre, Italia, yang mengajar Algebraic Number Theory, menyampaikan jawabannya dengan gaya santai namun tulus. “Saya tidak punya strategi khusus untuk membuat orang menyukai matematika. Sama seperti orang jatuh cinta. Kalau memang suka, ya suka. Kalau tidak, ya tidak,” tuturnya sambil tertawa kecil. Namun, ia meyakini bahwa ketika seseorang benar-benar mencintai matematika, itu akan menjadi bagian dari dirinya. “You cannot force someone to love mathematics. But when they do, it becomes part of who they are,” tutupnya.

Ketiga pandangan ini memperlihatkan bahwa cinta terhadap matematika bisa tumbuh dari berbagai arah, mulai dari aplikasi praktis, tantangan intelektual, hingga dari kepekaan personal. Sebagaimana yang ditekankan dalam agenda SDGs, khususnya SDG 4 dan 9, menciptakan pendidikan berkualitas dan inovasi yang berdampak memerlukan fondasi kuat, dengan matematika adalah salah satunya.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Tim Media Departemen Matematika

Read More

Direktur CIMPA Bagikan Kiat Menjadi Pemimpin yang Baik: “Dekatkan Diri Seperti Keluarga”

Centre International de Mathématiques Pures et Appliquées (CIMPA) School 2025 yang merupakan kolaborasi antara CIMPA dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada, menghadirkan berbagai narasumber dari berbagai negara. Pada salah satu sela acara CIMPA School 2025, tim Media FMIPA berkesempatan mewawancarai langsung Direktur CIMPA, yakni Prof. Christophe Ritzenthaler dari Université de Strasbourg, Prancis. Dalam wawancaranya, ia membagikan sudut pandang pribadi tentang bagaimana menjadi pemimpin yang baik, terutama dalam konteks kepemimpinan di ranah akademik dan kolaboratif internasional.

Menjadi Direktur CIMPA bukanlah tugas yang ringan. Menurut Prof. Christophe Ritzenthaler, dibutuhkan komitmen waktu dan dedikasi yang besar. “It takes quite a lot of time and dedication. So you need to be ready to really spend a lot of time doing this work,” ungkapnya. Ia pun menyampaikan bahwa ketika memegang peran ini, dirinya harus rela mengesampingkan sementara waktu riset pribadinya.

Namun, baginya, aspek paling penting dalam kepemimpinan bukan hanya urusan administratif, tetapi relasi kepada sekitar. “my approach is really to try to be as close as possible to the people, in the sense that I believe that everyone, all the other colleagues, organizers, are really colleagues,” jelasnya dengan senyum hangat.

Dalam dunia yang semakin terhubung, pemimpin masa depan ditantang bukan hanya untuk cakap secara intelektual, tetapi juga hangat secara emosional dan inklusif secara sosial. Pendekatan itu pula yang ia terapkan kepada para peserta. “I also try to also speak to all the participants as we are, like a big family, because I think it’s, yeah, it’s a way to try to really connect to the people and to have their true impressions on what is going,” pungkasnya. Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan yang merangkul seperti keluarga, tak heran jika suasana CIMPA School 2025 terasa hangat meski datang dari berbagai belahan dunia.

Keikutsertaan FMIPA dalam program internasional seperti CIMPA menjadi wujud nyata dari upaya memperluas akses pendidikan matematika murni dan terapan, serta membangun atmosfer akademik yang menjunjung tinggi nilai keilmuan dan kemanusiaan. Hal ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas. Adapun kolaborasi yang datang dari berbagai latar belakang dan penjuru dunia juga sejalan dengan SDG ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Reportase : Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi : Azizah

Read More

Antusiasme Peserta CIMPA School 2025 dalam Acara Cultural Night yang Memperkenalkan Kebudayaan Yogyakarta: “Interesting to Learn”

CIMPA School 2025, yang merupakan kolaborasi antara Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan The Centre International de Mathématiques Pures et Appliquées (CIMPA), menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan pada 14–25 Juli 2025. Salah satu agenda yang paling menarik perhatian adalah Cultural Night yang digelar di CIMPA Mathematics Departement. Acara ini berhasil memukau para peserta CIMPA School 2025 serta memberikan kesan dan pengalaman berharga bagi mereka.

Salah satu peserta, Hakim, yang merupakan perwakilan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), mengungkapkan kekagumannya terhadap sajian budaya yang ia saksikan. “Honestly, I didn’t know much about the history of Yogyakarta and its temples. But through the theater show about Ramayana, I got to learn something new. It’s interesting to see how the story unfolds,” ujarnya antusias. “It’s a fun activity that relieves the stress from our intense learning sessions over the past two weeks,” pungkasnya.

Tak hanya para peserta, suasana hangat juga terasa dalam cerita Adeline, seorang peneliti di CNRS Prancis yang datang bersama anak dan suaminya. Baginya, CIMPA School 2025 bukan hanya ajang akademik, tetapi juga pengalaman keluarga yang berkesan. “It’s a very nice experience. The children are very happy to discover Indonesia with me,” ungkapnya.

Acara ini bukan sekadar ajang pertunjukan budaya yang penuh pengetahuan dan pembelajaran. Lebih dari itu, CIMPA School 2025 menjadi ruang perjumpaan yang mempertemukan sains dan budaya sebagai bagian dari kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs). Sejalan dengan SDG poin ke-4, yaitu Pendidikan Berkualitas, CIMPA berkomitmen mendorong pemerataan akses pendidikan matematika yang bermutu serta memperkuat kapasitas ilmiah. Jalinan kolaborasi global dalam bidang pengetahuan dan teknologi yang dibangun juga selaras dengan SDG poin ke-17, yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Reportase : Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi : Amalia Nurmalitasari

Read More

Family Gathering Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada: Harmoni dalam Satu Keluarga Besar

Yogyakarta, 14 September 2025 – Family Gathering FMIPA UGM digelar dengan penuh kehangatan dan kebersamaan. Acara ini menjadi ajang silaturahmi alumni, dosen, mahasiswa, serta keluarga besar FMIPA UGM lintas generasi, yang diwarnai dengan momen akrab dan penuh makna.

Salah satu sorotan dalam acara tersebut adalah ungkapan terima kasih  dari Prof. Kuwat Triyana Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM, kepada FMIPA  beserta keluarga, atas dedikasi dan kerelaan mereka dalam mendukung peran aktif di FMIPA UGM. Apresiasi ini menjadi simbol penghormatan dan rasa syukur atas kontribusi pribadi maupun keluarga dalam dinamika akademik dan kelembagaan FMIPA.

Kehangatan acara semakin terasa ketika seluruh peserta larut dalam kebersamaan melalui makan bersama, berbagi cerita, serta menikmati berbagai doorprize yang dibagikan. Suasana penuh keceriaan ini menegaskan ikatan kekeluargaan yang erat, sekaligus mencerminkan nilai solidaritas dan kebersamaan di lingkungan FMIPA UGM.

Lebih dari sekadar reuni, Family Gathering FMIPA UGM juga mencerminkan semangat Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta Tujuan 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Melalui ajang silaturahmi ini, ditunjukkan bahwa keharmonisan, kolaborasi, dan dukungan keluarga adalah elemen penting untuk membangun komunitas akademik yang sehat, produktif, dan berkelanjutan.

Dengan penuh kehangatan, Family Gathering FMIPA UGM 2025 membuktikan bahwa keluarga besar FMIPA senantiasa terikat oleh rasa hormat, solidaritas, dan kebersamaan yang akan terus hidup dari generasi ke generasi.

Penulis: Tim Jurnalis FMIPA UGM
Dokumentasi: Setyadi dan Annisa

Read More

Malem Kangen FMIPA UGM 2025 Digelar dengan Tema UFO Night, Soroti Masa Depan Antariksa

Malem Kangen FMIPA UGM 2025 menghadirkan reuni para alumni FMIPA pada 13 September 2025. Mengusung tema “UFO Night: Kenangan FMIPA, Masa Depan, dan Luar Angkasa”, acara ini tidak hanya menjadi ajang temu alumni, mahasiswa, dan dosen, tetapi juga forum membicarakan inovasi teknologi serta isu-isu antariksa global. Sebanyak 700 peserta memenuhi Auditorium FMIPA UGM yang disulap dengan atmosfer futuristik: tata cahaya kosmik, kostum sains-fiksi, hingga permainan interaktif “Squid UFO Games”.

Dalam sesi utama, Dr. Agfianto Eko Putra, M.Si., dosen Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA UGM sekaligus perancang UGMSat-1, memaparkan pengembangan satelit mini berbasis CubeSat. “Lewat UGMSat-1, mahasiswa FMIPA UGM bisa belajar mengendalikan satelit sendiri tanpa harus menunggu proyek besar,” ujarnya.

Acara ini juga menyinggung keberhasilan Indonesia meluncurkan Satelit Nusantara Lima pada 11 September 2025 dengan roket Falcon 9 milik SpaceX. Satelit seberat 7,8 ton dengan kapasitas 160 Gbps itu kini menjadi satelit broadband terbesar di Asia, menandai tonggak penting kedaulatan antariksa Indonesia.

Lebih dari sekadar reuni, acara ini juga menunjukkan kontribusi nyata terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Quality Education) melalui peningkatan akses pendidikan berbasis riset luar angkasa, SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) lewat pengembangan satelit mini dan teknologi antariksa, serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) dengan semangat kolaborasi lintas generasi, alumni, mahasiswa, hingga komunitas global.

Melalui kombinasi hiburan, edukasi, dan diskusi ilmiah, Malem Kangen FMIPA UGM 2025 sukses mengubah reuni tahunan menjadi forum inspirasi, menjadikan nostalgia lintas generasi sebagai energi kolektif untuk melahirkan inovasi.

Sesi berikutnya menghadirkan Nindi Kusuma, pendiri NÖVA dan kolaborator NASA Space Apps Challenge, yang berbagi pengalaman membangun inovasi sejak muda. “Riset luar angkasa kini tidak lagi eksklusif bagi negara besar atau lembaga tertentu. Dengan teknologi yang semakin mudah diakses, mahasiswa, komunitas, bahkan individu kreatif bisa ikut berkontribusi,” katanya.

Diskusi ini juga relevan dengan isu global terbaru: penemuan komet antarbintang 3I/ATLAS, objek antar-bintang ketiga yang pernah terdeteksi. Meski sempat memicu spekulasi publik, para ilmuwan menegaskan objek tersebut aman sekaligus membuka peluang riset baru.

Ketua Keluarga Alumni FMIPA UGM (KAMIPAGAMA), Daniel Oscar Baskoro, menegaskan arti penting acara ini. “Malem Kangen bukan sekadar temu alumni. Ini adalah forum untuk merajut jejaring lintas generasi dan memikirkan masa depan sains bersama, bahkan sampai ke luar angkasa.”

Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., menutup acara dengan optimisme. “Semangat diskusi antariksa ini bukan sekadar gimmick. Ini adalah contoh FMIPA UGM membangun mindset inovasi masa depan yang bermanfaat bagi bangsa dan dunia.”

Melalui kombinasi hiburan, edukasi, dan diskusi ilmiah, Malem Kangen FMIPA UGM 2025 menjadi forum inspirasi, menjadikan nostalgia lintas generasi sebagai energi kolektif untuk melahirkan inovasi. Relevansinya pun nyata terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs): mendukung pendidikan berkualitas (SDG 4) melalui literasi sains antariksa, mendorong inovasi dan infrastruktur berkelanjutan (SDG 9) lewat riset satelit dan teknologi baru, serta memperkuat kemitraan lintas generasi dan institusi (SDG 17) dalam menghadapi tantangan global masa depan.

Penulis: Daniel Oscar Baskoro
Editor: Meitha Eka Nurhasanah dan Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Aprodhity Nirmala dan Raditya Wicaksono

Read More

FMIPA UGM Gelar MIPA Fun Run dalam Rangka Dies Natalis ke-70, Diikuti Hingga 500 Peserta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar MIPA Fun Run dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-70 pada Sabtu (6/9/2025). Kegiatan ini diikuti sekitar 500 peserta dengan dua kategori lomba, yakni jarak tempuh 3 kilometer dan 5,5 kilometer. Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FMIPA UGM, Prof. Eng. Kuwat Triyana, M.Si.

“Tahun depan kita akan selenggarakan lagi. Mudah-mudahan semuanya sehat dan kembali ke kampus dengan kondisi yang senang, bahagia, dan sehat,” ujar Prof. Kuwat dalam sambutannya.

Fun Run ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis FMIPA UGM ke-70 yang bertujuan mempererat kebersamaan sivitas akademika sekaligus menumbuhkan semangat hidup sehat. Sejak pagi, peserta diajak melakukan warming up sebelum berlari. Agenda kemudian diselingi dengan senam zumba bersama serta pembagian doorprize.

Kegiatan ini juga sejalan dengan komitmen FMIPA UGM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-3 tentang Good Health and Well-Being yang menekankan pentingnya gaya hidup sehat dan kesejahteraan, serta poin ke-17, yaitu Partnerships for the Goals melalui keterlibatan bersama sivitas akademika dan masyarakat dalam membangun budaya sehat dan kolaboratif.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Tim Media MIPA Fun Run

Read More

Kolaborasi Sains dan Seni dalam Pameran DATA.RT, FMIPA UGM Tunjukkan Inovasi Baru dalam Dunia Pendidikan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menggelar kegiatan pameran seni dan seminar ilmiah bertajuk DATA.RT yang dilaksanakan di Jogja Gallery selama 5 hari, pada 25 – 30 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan pameran data dan seni pertama yang dilaksanakan di Indonesia dan berhasil menampilkan 40 karya dari 27 partisipan yang terdiri atas dosen dan mahasiswa FMIPA UGM. Pembukaan resmi kegiatan dilakukan pada 25 Agustus 2025, dengan penandatanganan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Rektor Universitas Gadjah Mada, Pendiri Jogja Gallery, serta Ketua KAMIPAGAMA, pada salah satu lukisan yang menjadi simbol pameran DATA.RT.

Dalam sambutan oleh ketua KAMIPAGAMA, Daniel Oscar Baskoro, menyebutkan bahwa “pameran DATA.RT ini tak hanya melibatkan satu elemen akademisi, melainkan juga dosen, mahasiswa, serta alumni seluruhnya ikut terlibat dalam pelaksanaannya. Semangat inilah yang membawa perbedaan dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh KAMIPAGAMA,” ujar Oscar.

Tak hanya menyajikan seni visual, dari  40 karya yang terkumpul, terdapat karya yang berbentuk benda serta permainan interaktif. Menurut Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., kegiatan ini merupakan sebuah terobosan baru, kolaborasi antara seni dan teknologi. “Tentu ide ini akan tercatat sebagai hal yang luar biasa,” ucap Prof. Ova dalam sambutannya.

DATA.RT mengusung konsep ilmu pengetahuan sebagai inspirasi karya kontemporer. menunjukkan bagaimana riset dan pengetahuan dapat hidup di luar laboratorium dan hidup melalui seni. Pameran ini mengajak pengunjung untuk memahami bagaimana data dapat dihidupkan menjadi narasi oleh seni, dan memandang data menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.  Melalui kegiatan DATA.RT, FMIPA UGM turut mendukung berjalannya Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yakni Pendidikan Berkualitas, dalam mendukung kolaborasi antara seni dan teknologi untuk kemajuan pendidikan. Hal ini juga selaras dengan SDG ke-9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur.

Penulis : Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi : Raditya Maulana Adiwicaksana, Aphrodity Nirmala Putri
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More

The 8th BIGTC 2025 Resmi Ditutup: Wadah Refleksi dan Penguatan Kolaborasi Global

Yogyakarta, 29 Juli 2025 — The 8th Biennial International Group Theory Conference (BIGTC) secara resmi ditutup pada Selasa siang (29/7) di Auditorium Lantai 7, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Penutupan dimulai dengan pemutaran video singkat yang merangkum momen-momen penting selama konferensi berlangsung sejak 26 Juli 2025.

Prof. A. Erfanian dari Ferdowsi University of Mashhad, Iran, selaku Chair of the Committee sekaligus penggagas BIGTC, menyampaikan sambutan penutup. Dalam refleksinya, ia mengapresiasi dedikasi panitia lokal dan mengusulkan sejumlah pengembangan ke depan, seperti pendirian komunitas “BIGTC Society” untuk mendukung mahasiswa doktoral, penyelenggaraan workshop sebelum/selama/setelah konferensi, serta peningkatan publikasi ilmiah hasil konferensi. “Kita harus berupaya bersama agar BIGTC menjadi semakin bermakna dan efisien,” ujarnya.

Dalam sesi refleksi, Prof. Nor Haniza Sarmin dari Universiti Teknologi Malaysia menyambut baik ide-ide seperti penyelenggaraan workshop, pendanaan riset, serta keterkaitan antara konferensi dan publikasi. “Di Malaysia, setiap konferensi harus menghasilkan publikasi bereputasi seperti di Scopus. Usulan ini dapat dipertimbangkan untuk BIGTC mendatang,” ungkapnya.

Prof. T.T. Seretlo dari Northwest University, Afrika Selatan, juga menyampaikan bahwa berbagai saran tersebut dapat terus didiskusikan bersama. Sementara itu, Prof. İsmail Şuayip Güloğlu dari Doğuş University, Türkiye, menekankan pentingnya menjadikan kolaborasi dalam konferensi ini sebagai solusi konkret atas persoalan besar di bidang teori grup. Ia berharap adanya workshop yang lebih aplikatif ke depan.

Selaku Chair of the Conference, Prof. Dr.rer.nat. Yeni Susanti, S.Si., M.Si., menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia, pembicara undangan, dan peserta. “Merupakan kehormatan bagi kami menjadi tuan rumah BIGTC ke-8 ini. Semoga sukses dalam perjalanan riset Anda, dan sampai jumpa di BIGTC ke-9,” tuturnya.

Beberapa peserta juga turut berbagi kesan. Prof. Rebecca Waldecker dari Martin-Luther Universität Halle-Wittenberg, Jerman, mengungkapkan bahwa atmosfer konferensi yang ramah membuat para peserta tetap fokus pada esensi ilmu dan diskusi matematika yang mendalam. “Terima kasih atas kerja keras panitia yang luar biasa, termasuk mereka yang bekerja di balik layar,” ucapnya.

Dr. Manimaran dari Vellore Institute of Technology, India, menyatakan kepuasannya atas penyelenggaraan konferensi yang menurutnya tidak memiliki celah kekurangan. Dr. Siti Norziahidayu Amzee Zamri dari Malaysia juga memberikan apresiasi atas keramahan, organisasi yang rapi, dan sajian kuliner yang mengesankan. “Terima kasih, rasanya seperti pulang ke kampung halaman,” ungkap Dr. Siti. Sementara itu, Asisten Profesor dari Tezpur University, India, Rajat Kanti Nath, menyampaikan harapannya agar dapat hadir secara luring di BIGTC mendatang.

Agista Surya Bawana, S.Si., M.Sc. dari Universitas Diponegoro turut mengungkapkan rasa terima kasih karena telah dapat mengikuti konferensi dan bertemu dosen-dosen yang dihormati. “Beberapa materi cukup menantang, tapi ini pengalaman luar biasa,” ujarnya.

Puncak acara ditandai dengan pengumuman resmi bahwa The 9th BIGTC akan diselenggarakan pada tahun 2027 di Manipal Academy of Higher Education, India, oleh Prof. Kuncham Syam Prasad, yang juga memberikan gambaran umum mengenai universitas dan departemen matematika tempat penyelenggaraan mendatang.

Konferensi secara resmi ditutup oleh Prof. Dr.-Ing. Mhd. Reza M. I. Pulungan, S.Si., M.Sc., Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, FMIPA UGM. Ia menekankan pentingnya berbagi pengetahuan, keterampilan, dan kontribusi bermakna dalam mengembangkan kolaborasi riset teori grup. “Semoga Anda menikmati Yogyakarta. Selamat melanjutkan perjalanan pulang,” ujarnya menutup konferensi secara resmi.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama, menandai berakhirnya BIGTC ke-8 yang sarat inspirasi dan kolaborasi internasional.

Kata Kunci: Penutupan Konferensi BIGTC, Kolaborasi Riset Teori Grup

Penulis: Shafira Fauzia Untsa
Foto: Yehuda Dwi Yosafat

sumber: https://math.fmipa.ugm.ac.id/id/the-8th-bigtc-2025-resmi-ditutup-wadah-refleksi-dan-penguatan-kolaborasi-global/

Read More

Jatuh Cinta pada Matematika: Pandangan Tiga Ilmuwan Italia di CIMPA School 2025

Apa yang membuat seseorang jatuh cinta pada matematika? Pertanyaan ini menjadi bahan renungan dalam sebuah sesi santai namun penuh makna di sela kegiatan CIMPA School 2025, yang berlangsung di Auditorium Lantai 1 FMIPA UGM pada 25 Juli lalu. Tiga dosen asal Italia, yakni Anna Maria Iezzi, Francesco Campagna, dan Valerio Talamanca berbagi pandangan mereka tentang bagaimana membuat lebih banyak orang, terutama mahasiswa, menghargai dan memahami peran penting matematika kehidupan.

Anna Maria Iezzi, pengajar matematika terapan dari Université Grenoble Alpes, Prancis, membuka dengan refleksi dari masa mahasiswanya. “Dulu, saya merasa sulit melihat bagaimana matematika bisa langsung diterapkan. Tapi sekarang, saya menyadari betapa kerennya menjadi matematikawan. Terutama saat kita masuk ke bidang seperti kriptografi, teori yang kita pelajari ternyata bisa berdampak besar di dunia digital,” ungkapnya.

Ia mengajak mahasiswa untuk lebih terbuka melihat aplikasi nyata dari matematika, terutama di era teknologi tinggi. “Cobalah melihat dari sisi penggunaannya. Dari situ kamu akan sadar bahwa kita, para matematikawan, punya kontribusi nyata terhadap masa depan digital dan keamanan informasi,” tambahnya. Pandangannya selaras dengan Sustainable Development Goals (SDG) 9: Industri, Inovasi, dan Insfrastruktur, yang menekankan pentingnya inovasi berbasis sains seperti kriptografi dalam membangun masyarakat yang tangguh dan berkelanjutan.

Francesco Campagna, dosen teori bilangan dari Université Clermont Auvergne, Prancis, membawa perspektif yang lebih ringan dan menyenangkan. “Number theory itu seperti game. Kamu bisa menemukan banyak masalah yang terlihat sederhana, tapi sebenarnya sangat sulit diselesaikan. Dan itu membuatmu tertantang terus,” ujarnya. Ia menambahkan, “It’s easy to fall in love with mathematics when you realize it’s like playing a game, and yet one of the oldest subjects in human history.” Baginya, kekuatan matematika terletak pada kedalaman dan sejarah panjangnya yang masih menyimpan misteri. Cara pandangnya sangat mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan menekankan pembelajaran yang tidak hanya serius tetapi juga menyenangkan dan bermakna.

Terakhir, Valerio Talamanca, dosen dari Università Roma Tre, Italia, yang mengajar Algebraic Number Theory, menyampaikan jawabannya dengan gaya santai namun tulus. “Saya tidak punya strategi khusus untuk membuat orang menyukai matematika. Sama seperti orang jatuh cinta. Kalau memang suka, ya suka. Kalau tidak, ya tidak,” tuturnya sambil tertawa kecil. Namun, ia meyakini bahwa ketika seseorang benar-benar mencintai matematika, itu akan menjadi bagian dari dirinya. “You cannot force someone to love mathematics. But when they do, it becomes part of who they are,” tutupnya.

Ketiga pandangan ini memperlihatkan bahwa cinta terhadap matematika bisa tumbuh dari berbagai arah, mulai dari aplikasi praktis, tantangan intelektual, hingga dari kepekaan personal. Sebagaimana yang ditekankan dalam agenda SDGs, khususnya SDG 4 dan 9, menciptakan pendidikan berkualitas dan inovasi yang berdampak memerlukan fondasi kuat, dengan matematika adalah salah satunya.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Tim Media Departemen Matematika

Read More

Direktur CIMPA Bagikan Kiat Menjadi Pemimpin yang Baik: “Dekatkan Diri Seperti Keluarga”

Centre International de Mathématiques Pures et Appliquées (CIMPA) School 2025 yang merupakan kolaborasi antara CIMPA dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada, menghadirkan berbagai narasumber dari berbagai negara. Pada salah satu sela acara CIMPA School 2025, tim Media FMIPA berkesempatan mewawancarai langsung Direktur CIMPA, yakni Prof. Christophe Ritzenthaler dari Université de Strasbourg, Prancis. Dalam wawancaranya, ia membagikan sudut pandang pribadi tentang bagaimana menjadi pemimpin yang baik, terutama dalam konteks kepemimpinan di ranah akademik dan kolaboratif internasional.

Menjadi Direktur CIMPA bukanlah tugas yang ringan. Menurut Prof. Christophe Ritzenthaler, dibutuhkan komitmen waktu dan dedikasi yang besar. “It takes quite a lot of time and dedication. So you need to be ready to really spend a lot of time doing this work,” ungkapnya. Ia pun menyampaikan bahwa ketika memegang peran ini, dirinya harus rela mengesampingkan sementara waktu riset pribadinya.

Namun, baginya, aspek paling penting dalam kepemimpinan bukan hanya urusan administratif, tetapi relasi kepada sekitar. “my approach is really to try to be as close as possible to the people, in the sense that I believe that everyone, all the other colleagues, organizers, are really colleagues,” jelasnya dengan senyum hangat.

Dalam dunia yang semakin terhubung, pemimpin masa depan ditantang bukan hanya untuk cakap secara intelektual, tetapi juga hangat secara emosional dan inklusif secara sosial. Pendekatan itu pula yang ia terapkan kepada para peserta. “I also try to also speak to all the participants as we are, like a big family, because I think it’s, yeah, it’s a way to try to really connect to the people and to have their true impressions on what is going,” pungkasnya. Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan yang merangkul seperti keluarga, tak heran jika suasana CIMPA School 2025 terasa hangat meski datang dari berbagai belahan dunia.

Keikutsertaan FMIPA dalam program internasional seperti CIMPA menjadi wujud nyata dari upaya memperluas akses pendidikan matematika murni dan terapan, serta membangun atmosfer akademik yang menjunjung tinggi nilai keilmuan dan kemanusiaan. Hal ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas. Adapun kolaborasi yang datang dari berbagai latar belakang dan penjuru dunia juga sejalan dengan SDG ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Reportase : Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi : Azizah

Read More

Antusiasme Peserta CIMPA School 2025 dalam Acara Cultural Night yang Memperkenalkan Kebudayaan Yogyakarta: “Interesting to Learn”

CIMPA School 2025, yang merupakan kolaborasi antara Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan The Centre International de Mathématiques Pures et Appliquées (CIMPA), menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan pada 14–25 Juli 2025. Salah satu agenda yang paling menarik perhatian adalah Cultural Night yang digelar di CIMPA Mathematics Departement. Acara ini berhasil memukau para peserta CIMPA School 2025 serta memberikan kesan dan pengalaman berharga bagi mereka.

Salah satu peserta, Hakim, yang merupakan perwakilan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), mengungkapkan kekagumannya terhadap sajian budaya yang ia saksikan. “Honestly, I didn’t know much about the history of Yogyakarta and its temples. But through the theater show about Ramayana, I got to learn something new. It’s interesting to see how the story unfolds,” ujarnya antusias. “It’s a fun activity that relieves the stress from our intense learning sessions over the past two weeks,” pungkasnya.

Tak hanya para peserta, suasana hangat juga terasa dalam cerita Adeline, seorang peneliti di CNRS Prancis yang datang bersama anak dan suaminya. Baginya, CIMPA School 2025 bukan hanya ajang akademik, tetapi juga pengalaman keluarga yang berkesan. “It’s a very nice experience. The children are very happy to discover Indonesia with me,” ungkapnya.

Acara ini bukan sekadar ajang pertunjukan budaya yang penuh pengetahuan dan pembelajaran. Lebih dari itu, CIMPA School 2025 menjadi ruang perjumpaan yang mempertemukan sains dan budaya sebagai bagian dari kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs). Sejalan dengan SDG poin ke-4, yaitu Pendidikan Berkualitas, CIMPA berkomitmen mendorong pemerataan akses pendidikan matematika yang bermutu serta memperkuat kapasitas ilmiah. Jalinan kolaborasi global dalam bidang pengetahuan dan teknologi yang dibangun juga selaras dengan SDG poin ke-17, yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Reportase : Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi : Amalia Nurmalitasari

Read More
Translate