Search
Search
Search

News

Hari Populasi Sedunia, FMIPA UGM Ajak Generasi Muda untuk Refleksi

Hari Populasi Sedunia menjadi momentum yang tepat untuk mengajak generasi muda melakukan refleksi terutama terhadap tujuan bangsa. Di Indonesia, visi yang ingin dicapai adalah Indonesia Emas 2045 dengan hadirnya bonus demografi dan pendidikan yang ada. Namun, pada tahun ini, tren populasi justru menunjukkan grafik yang menurun dan menyebabkan adanya tren depopulasi bahkan hampir di seluruh dunia.

Di FMIPA sendiri, isu depopulasi cukup menarik dibahas secara keilmuan melalui studi statistika tepatnya pada mata kuliah demografi. Generasi muda dikenalkan terlebih dahulu mengenai isu yang ada dan pengertian depopulasi.

“Bagaimana pandanganmu tentang bonus demografi dan pendidikan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045?” tanya admin FMIPA untuk memancing pendapat generasi muda.

Penurunan yang terjadi di Indonesia sendiri pun mengalami hingga 0,39 persen dalam 10 tahun terakhir. Jika tidak disikapi dengan bijak, tren ini akan menyebabkan ancaman demografi dengan dibarengi penurunan kuantitas dan kualitas penduduk. Dengan ini, tujuan dari Indonesia pun akan sulit untuk digapai. Refleksi di Hari Populasi Dunia menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan yang diberikan untuk memberikan wawasan terhadap isu yang ada. Simak konten Hari Populasi Dunia melalui tautan https://www.instagram.com/p/C9R-2pgSoVI/?img_index=9.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Dukung Indonesia Tangguh Bencana, FMIPA UGM Resmi Kerja Sama dengan PT. Reasuransi Meipark

FMIPA UGM melaksanakan penandatanganan kerja sama dengan PT. Reasuransi Meipark Indonesia pada Rabu, 10 Juli 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Kegiatan kerja sama dilakukan dalam rangka mendukung Indonesia agar tangguh terhadap bencana melalui kolaborasi riset berkaitan dengan manajemen risiko bencana dan penanggulangannya. Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si.

“Semoga kerja sama dapat berjalan secara maksimal dan kami akan mendukung bersama teman-teman dari program studi Aktuaria. Kami butuh sekali mendapatkan wawasan atau paparan dari industri agar tercapai tujuan-tujuan dari pendidikan kami. Kerja sama ini bisa memetakan potensi sehingga kami bisa mendapatkan insight dari industri,” papar Kuwat.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi mengenai peluang dan tantangan kerja sama yang akan dihadapi bersama dengan melihat kondisi kebencanaan di Indonesia saat ini.

“Meipark akan menjadi penghubung antara dunia pendidikan dengan mekanisme asuransi risiko bencana. Kami akan menggunakan metode dan pendekatan dalam prediksi risiko,” papar Direktur Utama PT. Reasuransi Maipark Indonesia, Kocu Andre Hutagalung.

Dalam hal ini ilmu statistika dan aktuaria dibutuhkan untuk mendukung program-program yang ditawarkan seperti perhitungan dan manajemen risiko bencana dan perubahan iklim. Selain itu, program yang akan dijalankan juga adalah mengembangkan model-model untuk memmbangun estimasi kerugian akibat bencana alam.

Kerja sama antara FMIPA UGM dan PT. Reasuransi Meipark Indonesia merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan dengan melibatkan mahasiswa dan peneliti di bidang statistika dan aktuaria dalam kolaborasi bersama di bidang risiko dan manajemen bencana yang merupakan pendidikan untuk berkelanjutan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Beri Ruang Ekspresi dan Memori Mahasiswa, FMIPA UGM Buka Open Submission Content KKN

FMIPA UGM menyelenggarakan open submission content KKN atau pengumpulan dokumentasi bagi mahasiswa yang sedang menjalankan KKN atau Kuliah Kerja Nyata. Kegiatan dilaksanakan dengan rentang waktu bulan Juli hingga Agustus 2024 atau bertepatan dengan KKN PPM UGM Periode 2. Mahasiswa dapat mengirimkan dokumentasi berupa video atau foto yang dapat dikirimkan melalui tautan s.id/KKNStoriesWithFMIPA.

“Yuk, berbagi cerita keseruan dengan tim KKN-mu bareng FMIPA UGM agar ceritamu menjadi #KKNStories!,” ajak admin FMIPA UGM.

Kriteria konten yang dicari adalah foto atau video dengan format portrait atau vertikal yang memiliki kualitas HD, model transisi dengan skema buka tutup tangan pada lensa kamera, durasi konten dengan 10 – 15 menit, dan video tidak mengandung SARA.

Beberapa mahasiswa turut mengikuti kegiatan tersebut. Walau beberapa mengakui mengalami kendala sinyal, tetapi hal tersebut tidak membatasi mereka untuk berpartisipasi dalam meramaikan kegiatan tersebut. Kegiatan KKN yang dilakukan akan menyediakan ruang ekspresi dan memori mereka melalui skema unggah ulang dari akun Instagram FMIPA UGM.

Hadirnya kegiatan Open Submission Content KKN merupakan cerminan dari SGD nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan mahasiswa dalam menarasikan kegiatan pengabdian yang dilakukan. Di sisi lain, kegiatan ini menjadi cerminan SDGs nomor 8 mengenai Pekerjaan Layak dann Pertumbuhan Ekonomi melalui peningkatan kompetensi di ranah kreativitas dan inovasi melalui pembuatan konten dengan tema KKN atau pengabdian.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Hari Bebas Kantong Plastik, Mahasiswa FMIPA Ajak Kurangi Pemakaian Plastik

Sejumlah mahasiswa FMIPA UGM yang tergabung dalam Media FMIPA UGM membuat konten kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik. Kegiatan dilakukan bertepatan dengan momen peringatan Hari Bebas Kantong Plastik atau Plastic Bag Free Day yaitu pada 3 Juli 2024. Dalam unggahan tersebut, target utama dari kampanye bebas plastik yang dilakukan adalah para mahasiswa di sekitar kampus FMIPA UGM.

“Sebagai langkah kecil namun bermakna, kami mengajak Sobat MIPA untuk beralih ke tas ramah lingkungan dalam setiap aktivitas sehari-hari. Dengan demikian, kita turut berpartisipasi dalam mengurangi limbah plastik yang merusak ekosistem kita,” papar Sulaiman selaku mahasiswa.

Beberapa poin penekanan di konten tersebut adalah penggunaan bahan ramah lingkungan seperti kain yang dapat dipakai hingga berulang kali. Bahan lainnya yang dapat digunakan adalah kertas yang dapat didaur ulang. Pengemasan konten dengan menggunakan template atau format bak model dengan tas bergengsi menjadi daya tarik bagi penonton konten kampanye tersebut hingga menembus lebih dari 12.000 penonton.

Kegiatan kampanye dalam rangka peringatan Hari Bebas Kantong Plastik atau Plastic Bag Free Day merupakan cerminan dari SDGs nomor 6 yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak melalui mengurangi limbah atau sampah, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab melalui pengelolaan limbah dan konsumsi bahan plastik, nomor 14 dan 15 yaitu Ekosistem Lautan dan Ekosistem Daratan melalui konservasi lautan dan perlindungan lingkungan. Konten tersebut dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/reel/C885xE1yhB0/

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Kunjungan Tim Peneliti Perancis di FMIPA UGM: Siap Kolaborasi di Ilmu Geosains

FMIPA UGM menerima kunjungan dari tim peneliti asal negara Prancis pada Selasa, 2 Juli 2024 di Ruang Sidang FMIPA UGM. Kunjungan diterima langsung oleh Dr. Wiwit Suryanto, M.Si., selaku Wakil Dekan Penelitian dan Bidang Pengabdian Masyarakat FMIPA UGM sekaligus dosen program studi Geofisika UGM.

Tim peneliti dari Perancis diketuai oleh France Lagroix selaku Deputy Scientific Director Solid Earth.

Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, Wiwit memaparkan profil dari fakultas dan penelitian yang dilakukan khususnya di bidang geofisika dan geosains.

“Kami memiliki program studi reguler dan internasional juga. Di sisi lain, kami juga memiliki mitra industri yang telah bekerja sama dengan kami,” papar Wiwit sembari menunjukkan deretan mitra-mitra kolaborator seperti Pertamina, PGN SAKA, Schlumberger, dan JICA.

Kemudian diskusi berjalan dengan berbagai pertanyaan dari tamu berupa apa yang menjadi ciri khas atau representasi dari FMIPA UGM. Wiwit menjelaskan bahwa studi yang dilakukan di FMIPA berupaya mengintegrasikan ilmu-ilmu yang ada di fakultas seperti pengembangan inovasi untuk keamanan siber.

“Ada isu tentang keamanan siber. Kita mencoba untuk mengembangkan modelling matematika untuk pembuatan keamanan siber. Dari ilmu murni dan konsep dasar matematika menjadi matematika terapan melalui pembuatan machine learning,” papar Uha Isnaini, selaku dosen program studi Matematika FMIPA UGM.

Selanjutnya, terdapat beragam ciri khas yang menjadi pembanding antara studi sains di Perancis dengan FMIPA UGM yaitu berupa fokus studi.

“Dibandingkan dengan program kami, program FMIPA UGM lebih fokus di lapangan sedangkan kami di akademik,” papar Lagroix.

Dari agenda kunjungan yang ada, FMIPA UGM turut mendukung poin 4 SDGSs mengenai Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan di masing-masing institusi. Selain itu, FMIPA UGM juga menyambut baik institusi dalam kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pendidikan, teknologi, dan inovasi sesuai dengan poin 17 SDGs.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Tingkatkan Keterampilan Berbicara, FMIPA UGM Rutin Gelar Latihan Pranatacara (Pewara Bahasa Jawa)

FMIPA UGM kembali laksanakan latihan bersama pranatacara atau pewara dengan bahasa Jawa. Latihan dilakukan 1 minggu sekali dengan peserta yang terdiri atas tenaga kependidikan dan dosen. Narasumber dari kegiatan tersebut adalah Agus Pramono yang merupakan penyiar di salah 1 stasiun televisi nasional dan merupakan seorang pewara baik bahasa Indonesia atau bahasa Jawa.

Materi yang diajarkan meliputi olah vokal, mengenal karakter suara, etika pewara, menyusun teks atau naskah acara, gestur dan mimic tubuh, serta pantangan dan anjuran yang dilakukan saat menjadi seorang pewara atau pembawa acara.

“Jika akan menjadi pewara jangan minum manis-manis dahulu seperti teh atau kopi manis karena akan memengaruhi kualitas suara. Sebaiknya, minum air putih saja,” terang Agus selaku narasumber.

Selanjutnya, para peserta diberikan contoh serta studi kasus yang terjadi sesuai dengan jenis acara yang diselenggarakan. Narasumber kemudian mempersilakan para peserta untuk praktik sesuai dengan tema acara seperti pemakaman, syukuran, gelar budaya, dan lainnya.

Kegiatan rutin Latihan pranatacara atau pewara bahasa Jawa merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan berbicara bagi sivitas akademik di kampus. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian tradisi penggunaan bahasa daerah di kehidupan sehari-hari.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Uji Kelayakan Sensor Magnetik Drone Rakitan Tim Riset Geofisika FMIPA UGM

Tim Riset Geofisika UGM melakukan uji kelayakan terhadap sensor magnetik yang terdapat pada rakitan drone. Alat sensor magnetik yang dirakit pada drone tersebut digunakan untuk mendeteksi benda magnetik di bawah permukaan bumi seperti potensi bahan tambang yang meliputi emas, nikel, tembaga, dan lain-lain. Pengujian dilaksanakan pada Senin, 29 Juli 2024 di Lapangan Sidomoyo, Sleman. Tujuan dari pengujian adalah untuk melihat dan mengetahui noise level yang ditimbulkan oleh motor drone terhadap sensor magnetik.

Dalam masa mendatang, alat ini digunakan di lapangan untuk keperluan survey eksplorasi geothermal (panas bumi) serta mendeteksi potensi tambang yang ada di lapangan. Sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Beban maksimal yang bisa ditanggung dari alat adalah 2,7 kilogram. Hasil rakitan kita hanya 2 kilogram,” papar Pamungkas, selaku Tim Riset Geofisika FMIPA UGM.

Kegiatan pengujian hasil riset tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam merakit sensor magnetik drone.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

Hari Mangrove Sedunia, FMIPA UGM Beri Edukasi Kondisi Mangrove di Indonesia

Peringatan Mangrove Sedunia jatuh setiap tanggal 26 Juli. Pada tahun ini, tema yang diangkat adalah Mangrove for Future 2024. Melalui konten yang dibuat, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat untuk lebih peka dan sadar terhadap kondisi mangrove yang ada di Indonesia. Konten edukasi tersebut juga merupakan bagian dari upaya pelaksanaan kampanye digital dalam mendukung Hari Mangrove Sedunia.

Dalam membuka topik, masyarakat diajak untuk merasa bangga mengenai kekayaan alam mangrove di Indonesia sebesar 3.364.047 Ha. Hal ini menyuguhkan fakta bahwa Indonesia memiliki 20,37% dari total mangrove di dunia. Dengan ini, beragam manfaat dan fungsi dari mangrove perlu diketahui masyarakat baik secara umum atau khusus dari segi keilmuan sains.

Selanjutnya, mangrove dikenalkan sebagai benteng alam yang berfungsi dalam melawan abrasi dan erosi. Selain itu, mangrove dapat mengurangi dampak dari tsunami melalui penyerapan energi gelombang air laut. Fakta dari penelitian yang dilakukan, hutan mangrove yang sehat mengalami kerusakan lebih sedikit selama terjadinya hantaman badai atau gelombang air laut.

Dari sudut pandang ilmu Fisika, mangrove memiliki adaptasi yang luar biasa dalam bertahan di lingkungan yang ekstrem. Akar dan daun yang didesain untuk menopang dan mendapatkan oksigen dalam kondisi air pasang menjadi keunikan tersendiri bagi mangrove dan memiliki peran penting di ekosistem pesisir. Di sisi lain, dari segi keilmuan Kimia, mangrove memiliki senyawa tanin yang memiliki dampak besar dalam penyerapan logam berat dan polutan dari air.

Dampak besar dan peran penting mangrove tersebut perlu diketahui masyarakat luas sehingga menimbulkan dorongan untuk bersama menjaga hutan mangrove di tengah ancaman dan tantangan yang dialami seperti pembabatan mangrove untuk tambak dan pencemaran secara besar-besaran pada ekosistem perairan. Untuk itu, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat dalam upaya-upaya pelestarian yang dapat dilakukan seperti membagikan konten tersebut dalam menyadarkan dan membagikan pengetahuan terkait kondisi mangrove di Indonesia yang dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/p/C94SC1dSte1/?img_index=2

Edukasi yang dilakukan dalam momen Hari Mangrove Sedunia tahun 2024 merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan terutama edukasi mengenai lingkungan, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui kampanye digital mengenai edukasi lingkungan yang meliputi keanekaragaman hayati, mangrove, konservasi, garis Pantai, polusi minyak, pengelolaan ekosistem, dan perlindungan lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Hari Populasi Sedunia, FMIPA UGM Ajak Generasi Muda untuk Refleksi

Hari Populasi Sedunia menjadi momentum yang tepat untuk mengajak generasi muda melakukan refleksi terutama terhadap tujuan bangsa. Di Indonesia, visi yang ingin dicapai adalah Indonesia Emas 2045 dengan hadirnya bonus demografi dan pendidikan yang ada. Namun, pada tahun ini, tren populasi justru menunjukkan grafik yang menurun dan menyebabkan adanya tren depopulasi bahkan hampir di seluruh dunia.

Di FMIPA sendiri, isu depopulasi cukup menarik dibahas secara keilmuan melalui studi statistika tepatnya pada mata kuliah demografi. Generasi muda dikenalkan terlebih dahulu mengenai isu yang ada dan pengertian depopulasi.

“Bagaimana pandanganmu tentang bonus demografi dan pendidikan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045?” tanya admin FMIPA untuk memancing pendapat generasi muda.

Penurunan yang terjadi di Indonesia sendiri pun mengalami hingga 0,39 persen dalam 10 tahun terakhir. Jika tidak disikapi dengan bijak, tren ini akan menyebabkan ancaman demografi dengan dibarengi penurunan kuantitas dan kualitas penduduk. Dengan ini, tujuan dari Indonesia pun akan sulit untuk digapai. Refleksi di Hari Populasi Dunia menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan yang diberikan untuk memberikan wawasan terhadap isu yang ada. Simak konten Hari Populasi Dunia melalui tautan https://www.instagram.com/p/C9R-2pgSoVI/?img_index=9.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Dukung Indonesia Tangguh Bencana, FMIPA UGM Resmi Kerja Sama dengan PT. Reasuransi Meipark

FMIPA UGM melaksanakan penandatanganan kerja sama dengan PT. Reasuransi Meipark Indonesia pada Rabu, 10 Juli 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Kegiatan kerja sama dilakukan dalam rangka mendukung Indonesia agar tangguh terhadap bencana melalui kolaborasi riset berkaitan dengan manajemen risiko bencana dan penanggulangannya. Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si.

“Semoga kerja sama dapat berjalan secara maksimal dan kami akan mendukung bersama teman-teman dari program studi Aktuaria. Kami butuh sekali mendapatkan wawasan atau paparan dari industri agar tercapai tujuan-tujuan dari pendidikan kami. Kerja sama ini bisa memetakan potensi sehingga kami bisa mendapatkan insight dari industri,” papar Kuwat.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi mengenai peluang dan tantangan kerja sama yang akan dihadapi bersama dengan melihat kondisi kebencanaan di Indonesia saat ini.

“Meipark akan menjadi penghubung antara dunia pendidikan dengan mekanisme asuransi risiko bencana. Kami akan menggunakan metode dan pendekatan dalam prediksi risiko,” papar Direktur Utama PT. Reasuransi Maipark Indonesia, Kocu Andre Hutagalung.

Dalam hal ini ilmu statistika dan aktuaria dibutuhkan untuk mendukung program-program yang ditawarkan seperti perhitungan dan manajemen risiko bencana dan perubahan iklim. Selain itu, program yang akan dijalankan juga adalah mengembangkan model-model untuk memmbangun estimasi kerugian akibat bencana alam.

Kerja sama antara FMIPA UGM dan PT. Reasuransi Meipark Indonesia merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan dengan melibatkan mahasiswa dan peneliti di bidang statistika dan aktuaria dalam kolaborasi bersama di bidang risiko dan manajemen bencana yang merupakan pendidikan untuk berkelanjutan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Beri Ruang Ekspresi dan Memori Mahasiswa, FMIPA UGM Buka Open Submission Content KKN

FMIPA UGM menyelenggarakan open submission content KKN atau pengumpulan dokumentasi bagi mahasiswa yang sedang menjalankan KKN atau Kuliah Kerja Nyata. Kegiatan dilaksanakan dengan rentang waktu bulan Juli hingga Agustus 2024 atau bertepatan dengan KKN PPM UGM Periode 2. Mahasiswa dapat mengirimkan dokumentasi berupa video atau foto yang dapat dikirimkan melalui tautan s.id/KKNStoriesWithFMIPA.

“Yuk, berbagi cerita keseruan dengan tim KKN-mu bareng FMIPA UGM agar ceritamu menjadi #KKNStories!,” ajak admin FMIPA UGM.

Kriteria konten yang dicari adalah foto atau video dengan format portrait atau vertikal yang memiliki kualitas HD, model transisi dengan skema buka tutup tangan pada lensa kamera, durasi konten dengan 10 – 15 menit, dan video tidak mengandung SARA.

Beberapa mahasiswa turut mengikuti kegiatan tersebut. Walau beberapa mengakui mengalami kendala sinyal, tetapi hal tersebut tidak membatasi mereka untuk berpartisipasi dalam meramaikan kegiatan tersebut. Kegiatan KKN yang dilakukan akan menyediakan ruang ekspresi dan memori mereka melalui skema unggah ulang dari akun Instagram FMIPA UGM.

Hadirnya kegiatan Open Submission Content KKN merupakan cerminan dari SGD nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan mahasiswa dalam menarasikan kegiatan pengabdian yang dilakukan. Di sisi lain, kegiatan ini menjadi cerminan SDGs nomor 8 mengenai Pekerjaan Layak dann Pertumbuhan Ekonomi melalui peningkatan kompetensi di ranah kreativitas dan inovasi melalui pembuatan konten dengan tema KKN atau pengabdian.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Hari Bebas Kantong Plastik, Mahasiswa FMIPA Ajak Kurangi Pemakaian Plastik

Sejumlah mahasiswa FMIPA UGM yang tergabung dalam Media FMIPA UGM membuat konten kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik. Kegiatan dilakukan bertepatan dengan momen peringatan Hari Bebas Kantong Plastik atau Plastic Bag Free Day yaitu pada 3 Juli 2024. Dalam unggahan tersebut, target utama dari kampanye bebas plastik yang dilakukan adalah para mahasiswa di sekitar kampus FMIPA UGM.

“Sebagai langkah kecil namun bermakna, kami mengajak Sobat MIPA untuk beralih ke tas ramah lingkungan dalam setiap aktivitas sehari-hari. Dengan demikian, kita turut berpartisipasi dalam mengurangi limbah plastik yang merusak ekosistem kita,” papar Sulaiman selaku mahasiswa.

Beberapa poin penekanan di konten tersebut adalah penggunaan bahan ramah lingkungan seperti kain yang dapat dipakai hingga berulang kali. Bahan lainnya yang dapat digunakan adalah kertas yang dapat didaur ulang. Pengemasan konten dengan menggunakan template atau format bak model dengan tas bergengsi menjadi daya tarik bagi penonton konten kampanye tersebut hingga menembus lebih dari 12.000 penonton.

Kegiatan kampanye dalam rangka peringatan Hari Bebas Kantong Plastik atau Plastic Bag Free Day merupakan cerminan dari SDGs nomor 6 yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak melalui mengurangi limbah atau sampah, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab melalui pengelolaan limbah dan konsumsi bahan plastik, nomor 14 dan 15 yaitu Ekosistem Lautan dan Ekosistem Daratan melalui konservasi lautan dan perlindungan lingkungan. Konten tersebut dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/reel/C885xE1yhB0/

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Kunjungan Tim Peneliti Perancis di FMIPA UGM: Siap Kolaborasi di Ilmu Geosains

FMIPA UGM menerima kunjungan dari tim peneliti asal negara Prancis pada Selasa, 2 Juli 2024 di Ruang Sidang FMIPA UGM. Kunjungan diterima langsung oleh Dr. Wiwit Suryanto, M.Si., selaku Wakil Dekan Penelitian dan Bidang Pengabdian Masyarakat FMIPA UGM sekaligus dosen program studi Geofisika UGM.

Tim peneliti dari Perancis diketuai oleh France Lagroix selaku Deputy Scientific Director Solid Earth.

Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, Wiwit memaparkan profil dari fakultas dan penelitian yang dilakukan khususnya di bidang geofisika dan geosains.

“Kami memiliki program studi reguler dan internasional juga. Di sisi lain, kami juga memiliki mitra industri yang telah bekerja sama dengan kami,” papar Wiwit sembari menunjukkan deretan mitra-mitra kolaborator seperti Pertamina, PGN SAKA, Schlumberger, dan JICA.

Kemudian diskusi berjalan dengan berbagai pertanyaan dari tamu berupa apa yang menjadi ciri khas atau representasi dari FMIPA UGM. Wiwit menjelaskan bahwa studi yang dilakukan di FMIPA berupaya mengintegrasikan ilmu-ilmu yang ada di fakultas seperti pengembangan inovasi untuk keamanan siber.

“Ada isu tentang keamanan siber. Kita mencoba untuk mengembangkan modelling matematika untuk pembuatan keamanan siber. Dari ilmu murni dan konsep dasar matematika menjadi matematika terapan melalui pembuatan machine learning,” papar Uha Isnaini, selaku dosen program studi Matematika FMIPA UGM.

Selanjutnya, terdapat beragam ciri khas yang menjadi pembanding antara studi sains di Perancis dengan FMIPA UGM yaitu berupa fokus studi.

“Dibandingkan dengan program kami, program FMIPA UGM lebih fokus di lapangan sedangkan kami di akademik,” papar Lagroix.

Dari agenda kunjungan yang ada, FMIPA UGM turut mendukung poin 4 SDGSs mengenai Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan di masing-masing institusi. Selain itu, FMIPA UGM juga menyambut baik institusi dalam kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pendidikan, teknologi, dan inovasi sesuai dengan poin 17 SDGs.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Tingkatkan Keterampilan Berbicara, FMIPA UGM Rutin Gelar Latihan Pranatacara (Pewara Bahasa Jawa)

FMIPA UGM kembali laksanakan latihan bersama pranatacara atau pewara dengan bahasa Jawa. Latihan dilakukan 1 minggu sekali dengan peserta yang terdiri atas tenaga kependidikan dan dosen. Narasumber dari kegiatan tersebut adalah Agus Pramono yang merupakan penyiar di salah 1 stasiun televisi nasional dan merupakan seorang pewara baik bahasa Indonesia atau bahasa Jawa.

Materi yang diajarkan meliputi olah vokal, mengenal karakter suara, etika pewara, menyusun teks atau naskah acara, gestur dan mimic tubuh, serta pantangan dan anjuran yang dilakukan saat menjadi seorang pewara atau pembawa acara.

“Jika akan menjadi pewara jangan minum manis-manis dahulu seperti teh atau kopi manis karena akan memengaruhi kualitas suara. Sebaiknya, minum air putih saja,” terang Agus selaku narasumber.

Selanjutnya, para peserta diberikan contoh serta studi kasus yang terjadi sesuai dengan jenis acara yang diselenggarakan. Narasumber kemudian mempersilakan para peserta untuk praktik sesuai dengan tema acara seperti pemakaman, syukuran, gelar budaya, dan lainnya.

Kegiatan rutin Latihan pranatacara atau pewara bahasa Jawa merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan berbicara bagi sivitas akademik di kampus. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian tradisi penggunaan bahasa daerah di kehidupan sehari-hari.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Uji Kelayakan Sensor Magnetik Drone Rakitan Tim Riset Geofisika FMIPA UGM

Tim Riset Geofisika UGM melakukan uji kelayakan terhadap sensor magnetik yang terdapat pada rakitan drone. Alat sensor magnetik yang dirakit pada drone tersebut digunakan untuk mendeteksi benda magnetik di bawah permukaan bumi seperti potensi bahan tambang yang meliputi emas, nikel, tembaga, dan lain-lain. Pengujian dilaksanakan pada Senin, 29 Juli 2024 di Lapangan Sidomoyo, Sleman. Tujuan dari pengujian adalah untuk melihat dan mengetahui noise level yang ditimbulkan oleh motor drone terhadap sensor magnetik.

Dalam masa mendatang, alat ini digunakan di lapangan untuk keperluan survey eksplorasi geothermal (panas bumi) serta mendeteksi potensi tambang yang ada di lapangan. Sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Beban maksimal yang bisa ditanggung dari alat adalah 2,7 kilogram. Hasil rakitan kita hanya 2 kilogram,” papar Pamungkas, selaku Tim Riset Geofisika FMIPA UGM.

Kegiatan pengujian hasil riset tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam merakit sensor magnetik drone.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

Hari Mangrove Sedunia, FMIPA UGM Beri Edukasi Kondisi Mangrove di Indonesia

Peringatan Mangrove Sedunia jatuh setiap tanggal 26 Juli. Pada tahun ini, tema yang diangkat adalah Mangrove for Future 2024. Melalui konten yang dibuat, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat untuk lebih peka dan sadar terhadap kondisi mangrove yang ada di Indonesia. Konten edukasi tersebut juga merupakan bagian dari upaya pelaksanaan kampanye digital dalam mendukung Hari Mangrove Sedunia.

Dalam membuka topik, masyarakat diajak untuk merasa bangga mengenai kekayaan alam mangrove di Indonesia sebesar 3.364.047 Ha. Hal ini menyuguhkan fakta bahwa Indonesia memiliki 20,37% dari total mangrove di dunia. Dengan ini, beragam manfaat dan fungsi dari mangrove perlu diketahui masyarakat baik secara umum atau khusus dari segi keilmuan sains.

Selanjutnya, mangrove dikenalkan sebagai benteng alam yang berfungsi dalam melawan abrasi dan erosi. Selain itu, mangrove dapat mengurangi dampak dari tsunami melalui penyerapan energi gelombang air laut. Fakta dari penelitian yang dilakukan, hutan mangrove yang sehat mengalami kerusakan lebih sedikit selama terjadinya hantaman badai atau gelombang air laut.

Dari sudut pandang ilmu Fisika, mangrove memiliki adaptasi yang luar biasa dalam bertahan di lingkungan yang ekstrem. Akar dan daun yang didesain untuk menopang dan mendapatkan oksigen dalam kondisi air pasang menjadi keunikan tersendiri bagi mangrove dan memiliki peran penting di ekosistem pesisir. Di sisi lain, dari segi keilmuan Kimia, mangrove memiliki senyawa tanin yang memiliki dampak besar dalam penyerapan logam berat dan polutan dari air.

Dampak besar dan peran penting mangrove tersebut perlu diketahui masyarakat luas sehingga menimbulkan dorongan untuk bersama menjaga hutan mangrove di tengah ancaman dan tantangan yang dialami seperti pembabatan mangrove untuk tambak dan pencemaran secara besar-besaran pada ekosistem perairan. Untuk itu, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat dalam upaya-upaya pelestarian yang dapat dilakukan seperti membagikan konten tersebut dalam menyadarkan dan membagikan pengetahuan terkait kondisi mangrove di Indonesia yang dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/p/C94SC1dSte1/?img_index=2

Edukasi yang dilakukan dalam momen Hari Mangrove Sedunia tahun 2024 merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan terutama edukasi mengenai lingkungan, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui kampanye digital mengenai edukasi lingkungan yang meliputi keanekaragaman hayati, mangrove, konservasi, garis Pantai, polusi minyak, pengelolaan ekosistem, dan perlindungan lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More
Translate