Search
Search
Search

Prestasi

Puluhan Tahun Menjadi Dosen, Simak Perjalanan Roto Raih Gelar Guru Besar

Balai Senat Universitas Gadjah Mada menjadi saksi suasana haru dan bangga atas perjuangan Prof. Drs. Roto, S.Si., M.Eng., Ph.D. dalam meraih gelar guru besar pada Selasa, 14 Mei 2024 melalui penelitiannya yang berjudul Analisis Kimia Berbasis Quartz Resonator dan Aplikasinya. Dengan perlahan, Prof. Roto mencoba menyampaikan apresiasi atas capaian dan perjalanannya hingga berada pada saat ini.

“Saya persembahkan capaian ini untuk Departemen Kimia, tempat berkarya para guru dan mentor saya selama ini. Terima kasih telah membuka jalan bagi saya untuk menimba ilmu dan mengabdi di Departemen Kimia terbaik di Indonesia. Demikian pula bimbingan dan arahan yang tak pernah hendti dari mentor dan para rekan sejawat,” papar Prof. Roto.

Pria kelahiran 56 tahun lalu tersebut menyelesaikan studi di tanah kelahirannya yaitu Purworejo, Jawa Tengah melalui SD Negeri Wero Ngombol, SMP Panca Marga Bhakti 5 Purworejo, SMA Panca Marga Bhakti 1 Purworejo, hingga menyelesaikan program sarjana di Kimia FMIPA UGM, program magister di Keio University Japan, dan doktor di University New Brunswick Canada.

Setelah menamatkan studi di Fisika UGM, Prof. Roto mendedikasikan dirinya sebagai seorang dosen di Fisika UGM sejak tahun 1991. Hingga saat ini, Prof. Roto turut dipercaya sebagai Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan dengan deretan peran penting lainnya di berbagai sektor lembaga akreditasi. Beliau menjadi Wakil Direktur dari Lembaga Akreditasi Sains Alam dan Ilmu Formal (LAMSAMA), Asesor International Royal Society of Chemistry London England, Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, dan Reviewer penelitian di lingkungan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dikti.

Dari hasil penelitian Prof. Roto sebagai guru besar, penelitiannya memiliki keberanfaatan dalam aplikasinya di bidang lingkungan untuk pemantauan pencemaran, di bidang kesehatan dan kedokteran untuk diagnosis penyakit, dan di bidang keamanan pangan untuk mendeteksi patogen dalam makanan. Kemudian, disampaikan juga mengenai potensi pengembangan riset dan aplikasi Quartz Crystal Microbalance di masa depan.

“Saya bersyukur menjadi bagian dari UGM khususnya di Departemen Fisika sehingga dapat belajar dan berkembang bersama,” ungkap Prof. Roto.

Kiprah dan dRotokasi Prof. Roto di bidang kimia menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan melalui riset yang dilakukan dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi yang dilakukan untuk bidang kesehatan, kemanann pangan, dan lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Datu Maulana Ahmad

Read More

Bertahan Hidup di Masjid saat Kuliah, Simak Perjuangan Edi Suharyadi Raih Gelar Guru Besar

Balai Senat Universitas Gadjah Mada menjadi saksi suasana haru dan bangga atas perjuangan Prof. Dr. Eng. Edi Suharyadi, S.Si., M.Si., M.Eng. dalam meraih gelar guru besar pada Selasa, 7 Mei 2024. Dengan perlahan, Prof. Edi mencoba mengenang bagaimana perjalanannya hingga berada pada saat ini.

“Terima kasih juga kepada sahabat saya di Masjid Nurul Islam Jalan Kaliurang Km. 5,6 di mana saya pernah tinggal bersama dan menjadi marbot selama 5 tahun sejak tahun 1995 hingga tahun 2000,” kenang Prof. Edi.

Pria kelahiran 49 tahun lalu tersebut menyelesaikan studi di tanah kelahirannya yaitu Madura, Jawa Timur melalui SD Negeri Polangan 1 Sampang, SMPN 1 Sampang, SMAN 1 Madura, hingga menyelesaikan program sarjana hingga magister di FMIPA UGM serta program magister dan doktor di Waseda University dan Nagoya University. Sejak kecil, Prof. Edi bercita-cita ingin menjadi seorang peneliti. Konsistensi dan sikap disiplin yang dimiliki sejak kecil telah membawanya hingga meraih apa yang diinginkan yaitu menjadi seorang peneliti sekaligus dosen.

“Beliau adalah sosok yang disiplin kepada kami keluarga,” ujar Fauzan, putra dari Prof. Edi.

Setelah menamatkan studi di Fisika UGM, Prof. Edi mendedikasikan dirinya sebagai seorang dosen di Fisika UGM. Hingga saat ini, Prof. Edi telah membentuk tim riset yang mengakomodasi 42 mahasiswa dari jenjang sarjana hingga doktor untuk memberikan kesempatan belajar dan penelitian di bidang fisika. Dari hasil penelitian Prof. Edi sebagai guru besar, penelitiannya memiliki keberanfaatan dalam aplikasi di bidang kesehatan seperti penghancur sel kanker, penghantar obat, dan untuk degradasi limbah.

“Saya bersyukur menjadi bagian dari UGM khususnya di Departemen Fisika sehingga dapat belajar dan berkembang bersama,” ungkap Prof. Edi.

Kiprah dan dedikasi Prof. Edi di bidang fisika menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan melalui riset yang dilakukan dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi yang dilakukan untuk bidang kesehatan seperti penghancur sel kanker, penghantar obat, dan untuk degradasi limbah.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Datu Maulana Ahmad

Read More

Puluhan Tahun Teliti Magnet, Edi Suharyadi Raih Gelar Guru besar di Bidang Ilmu Fisika Material

Prof. Dr. Eng. Edi Suharyadi, S.Si., M.Si., M.Eng. resmi dikukuhkan sebagai guru besar pada Selasa, 7 Mei 2024 di Balai Senat Universitas Gadjah Mada. Dengan penelitian berjudul Perkembangan Riset Bidang Nanomaterial Magnetik dan Aplikasinya, Prof. Edi akhirnya menyandang guru besar dalam Bidang Ilmu Fisika Material.

“Topik yang saya angkat tersebut didasarkan atas penelitian Kemagnetan dan Material Magnetik yang saya mulai sejak menempuh program Magister di Fisika UGM pada tahun 1998. Kemagnetan dan Material Magnetik merupakan cabang dari bidang Fisika dan Kimia, khususnya Ilmu Material,” ucap Prof. Edi dalam pidato yang disampaikan Selasa (7/5).

Dalam pengantar pidatonya, Prof. Edi menjelaskan mengenai tema penelitiannya yaitu terkait magnet. Beliau menjelaskan bahwa dalam 2 abad terakhir, kemajuan penelitian bidang magnet permanen semakin pesat dan memainkan banyak peran besar. Bahan magnet merupakan komponen penting dari komputer bahkan dalam industri, ruang angkasa, kesehatan, dan lingkungan. Pertumbuhan penggunaan bahan magnet sebagian besar disebabkan oleh peningkatan sifat magnetik yang memungkinkan merancang perangkat yang lebih kecil, lebih ringan, dan lebih efisien.

“Atas keluasan aplikasi nanomaterial magnetik, penelitian bidang ini terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Ini menjadi tantangan bagi para peneliti bidang material magnetik untuk terus melakukan penelitian lintas bidang dan transdisipliner. Tidak hanya Fisika dan Kimia, tapi juga Kedokteran, Lingkungan, Pertanian, Farmasi, Teknologi Informasi, dan lain sebagainya,” papar Prof. Edi.

Secara umum, Prof. Edi menyampaikan riwayat singkat penemuan, pengembangan aplikasi nanomaterial magnetik, dan beberapa contoh aplikasinya sebagai biosensor, penghantaran obat, dan untuk degradasi limbah. Kemudian, disampaikan juga mengenai potensi pengembangan riset dan aplikasi nanomaterial magnetik di masa depan.

Kiprah dan dedikasi Prof. Edi di bidang fisika menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan melalui riset yang dilakukan dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi yang dilakukan untuk biosensor, penghantaran obat, dan untuk degradasi limbah.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Datu Maulana Ahmad

Read More

Intip 18 Mahasiswa FMIPA UGM Lolos IISMA di Berbagai Kampus Ternama Dunia

Sejumlah 18 mahasiswa FMIPA UGM berhasil lolos sebagai penerima beasiswa kegiatan IISMA di berbagai kampus ternama dunia. IISMA atau disebut Indonesia International Student Mobility Awards merupakan skema beasiswa yang memberikan pendanaan kepada mahasiswa untuk belajar selama 1 semester di kampus berepurtasi di skala global.

Dari 18 mahasiswa FMIPA UGM yang berhasil lolos tersebut terdiri atas 13 mahasiswa program Ilmu Komputer, 3 mahasiswa ilmu Elektronika dan Instrumentasi, 1 mahasiswa ilmu Aktuaria, dan 1 mahasiswa ilmu Kimia. Delapan belas mahasiswa tersebut telah melalui berbagai tahapan seleksi dan bersaing dengan ribuan pendaftar lainnya hingga akhirnya berkesempatan untuk lolos program IISMA.

Salah satu manfaat yang bisa diperoleh mahasiswa dari kegiatan ini adalah untuk memperluas pandangan terhadap keragaman akademik dan budaya global serta jejaring internasionalnya. Seleksi yang dilalui oleh mahasiswa terbilang relatif ketat jika ditinjau dari perbandingan jumlah pendaftar dengan jumlah penerima beasiswa IISMA. Sebanyak 15.211 mahasiswa melakukan pendaftaran dan hanya 3.300 mahasiswa yang lolos termasuk 18 mahasiswa terbaik dari FMIPA UGM.

Keterlibatan mahasiswa FMIPA UGM dalam IISMA tersebut merupakan cerminan dari SDGs di pilar nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dengan pendidikan untuk keberlanjutan dan keanekaragaman budaya melalui pertukaran ilmu dan budaya serta kompetensi yang didapatkan oleh mahasiswa. Jadi, mari intip ke-18 mahasiswa FMIPA UGM tersebut pada infografis berikut:


Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

UGM Delegation Attends International Symposium on Volcano Monitoring for Immediate Action Against Disaster

Dr. Wiwit delivered a presentation

A delegation from Universitas Gadjah Mada (UGM) attended an International Symposium on Volcano Monitoring for Immediate Disaster Response at the Mount Fuji Research Institute in Yamanashi Prefecture, Japan on March, 4th 2024. This event is an important milestone in the Grassroots Japan International Cooperation Agency (JICA) Project, titled “Building a Disaster-Resistant Community through the Utilisation of Local Universities as a Base for Responding to Low Frequency, Large-Scale Disasters.” This collaborative initiation, launched in 2022 and set to last until 2025, represents a strong relationship between Universitas Gadjah Mada, Universitas Udayana, and Bali’s disaster volunteer network. Dr. Ade Anggraini, a seismologist from UGM, wholeheartedly supports this project.

Pioneering research and collaborative efforts.

Dr. Wiwit Suryanto from UGM attracted delegates at the conference with his presentation on “Efforts towards Maintaining Volcano Monitoring Stations through Local Universities in Indonesia.” Dr. Suryanto’s ideas shed light on the vital link between universities, research agencies and the community, emphasizing creative techniques and the crucial role of academic institutions in disaster preparedness to develop state-of-the-art technology for monitoring, detecting and understanding the structure of a volcano.

Dr. Kazuya Yamakawa of the Mount Fuji Research Institute (MFRI) spoke “Volcanic Infrasound Observation for Quick Detection of Eruption Vents,” providing ground-breaking perspectives on the early detection of volcanic activity. This research is critical for communities living near active volcanoes to mitigate the impact of possible disasters.

Mr. Alvin Yesaya from Universitas Udayana and Mr. Suta Wijaya, Chair of the Bali Province Disaster Risk Reduction Forum, represented the project’s collaborative spirit by sharing their experiences and collective efforts in Bali. Their comments highlight the value of local participation and volunteers in disaster resilience.

Aligning with Sustainable Development Goals.

This symposium and the broader project strongly align with the United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), particularly SDG 11 (Sustainable Cities and Communities) and SDG 13. This effort, which focuses on disaster risk reduction and the use of scientific research for community safety, illustrates a proactive approach to protecting vulnerable people from natural catastrophes.

A beacon of hope for future generations.

The UGM delegation’s participation at the International Symposium on Volcano Monitoring demonstrates not only their dedication to academic success and community engagement but also serves as a light of hope for future generations. It emphasizes the significance of international collaboration, local engagement, and the critical role of education in disaster-resistant societies.

This project and similar initiatives remind us of the power of collective action and the crucial need to be prepared for natural disasters. The quest for a safer, more resilient world continues, with academia and community collaborations at the forefront.

A group photo of the International Symposium (Photos: Wiwit)

 

Keywords: disaster, volcano, symposium

Author: Dr. rer. nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si.

Photos: Dr. rer. nat.  Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si.

Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Accreditation Excellence Achieved, Department of Physics FMIPA UGM Captivates Assessors with Physics and Geophysics Program Quality

Concluding the year with elation, the Department of Physics FMIPA UGM secured outstanding accreditation from LAMSAMA (Independent Accreditation Institute for Natural Sciences and Formal Sciences). The accreditation criteria include vision, mission, goals/targets; governance and cooperation; students; human resources; finance, facilities, and infrastructure; education; research; community service; and the achievements of the tridharma (the three pillars of higher education). The accreditation process took place over four days, starting with a visitation and concluding with the signing accreditation agreement on Tuesday, December 19th, 2023 at the Department of Physics building.

Dr. Eddy Hartantyo, M.Si., the Secretary of the Department of Physics, directly accompanied the accreditation activities. He conveyed various positive impressions from the assessors regarding the institution’s efforts to improve the program’s quality continuously. This is evident in various research and innovations developed, the presence of relatively rare laboratory equipment, a career center for student career preparation, and the availability of discussion rooms for students and lecturers. “In the laboratory, there are manually operated tools, not computer-based ones. These tools stimulate the instinct and sensitivity of students in research. Then, there is a common room used for gatherings and discussions. There is a place to make coffee and a pantry similar to those in Europe. Furthermore, our library is like those in foreign universities with various components. In addition, there is a career center for students to prepare for their future careers,” Eddy explained.

The efforts of all personnel, both from the Geophysics and Physics programs, bore fruit. On 28th December 2023, both programs received the “excellent” predicate with numbers 138/SK/LAMSAMA/Akred/S/XII/2023 for the Geophysics program and number 136/SK/LAMSAMA/Akred/S/XII/2023 for the Physics program. The accreditation is valid until 28th December 2028 (for 5 years). In this regard, Eddy stated that this accreditation is important. “We now know the weaknesses, strengths, and opportunities that can be planned for the future. Hopefully, we can further improve research with downstream systems such as the Gamadu (seismometer),” Eddy clarified.

Forward-looking expectations were also expressed by the Dean of the Faculty of Mathematics and Natural Sciences UGM, Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si. “We aspire to evolve into a department characterized by excellence and productivity, encompassing stellar achievements in research, scholarly journals, and the introduction of innovative products and research ventures into the market,” he explained. The accreditation sought by the Department of Physics is one implementation of SDGs in the field of quality education, innovation, and partnerships through efforts to improve the quality of education, develop research and innovation, and expand cooperation with various partners in preparing the best talents from the Department of Physics.

Humas FMIPA UGM | Febriska Noor Fitriana

Read More

Sivitas Akademika FMIPA UGM Memperoleh Penghargaan dalam Acara Malam Penghargaan Insan Berprestasi Universitas Gadjah Mada 2022

Pada tanggal 2 November 2022, UGM menyelenggarakan acara Malam Penghargaan Insan Berprestasi Universitas Gadjah Mada 2022 di Grha Sabha Pramana Yogyakarta sebagai rangkaian acara Dies Natalis ke-73 UGM. Acara malam penghargaan tersebut diawali dengan fragmen teater tari Wira Prasetya Palapa, hasil kolaborasi antara alumni dan mahasiswa UGM.

Acara Malam Penghargaan Insan Berprestasi UGM 2022 diberikan kepada dosen, peneliti, alumni, tenaga kependidikan dan mahasiswa serta unit kerja di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Wirastuti Widyatmanti, S.Si., Ph.D. selaku sekretaris rektor menyampaikan ada total 81 penerima penghargaan pada acara anugerah insan berprestasi Universitas Gadjah Mada 2022.

(Dr. Azhari, M.T. menerima penghargaan kategori Ketua Program Studi Penggerak MBKM, sumber : YouTube UGM Yogyakarta)

Adapun dari sivitas akademika FMIPA UGM, terdapat 5 perwakilan peraih penghargaan yang terdiri dari 3 dosen dan 2 mahasiswa. Prof. Dra. Wega Trisunaryanti, M.S., Ph.D., Eng. dari prodi Kimia meraih penghargaan pada kategori Publikasi Terbaik bidang Sains 2022, kemudian Sholihun, S.Si., M.Sc., Ph.D.Sc. dari prodi Fisika meraih penghargaan pada kategori Kekayaan Intelektual Non Paten Terbaik UGM 2022, dan Dr. Azhari, M.T. dari prodi Ilmu Komputer meraih penghargaan pada kategori Ketua Program Studi Penggerak Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

(M. R. Akram menerima penghargaan kategori Mahasiswa Berprestasi, sumber : YouTube UGM Yogyakarta)

Sedangkan pada kategori Mahasiswa Berprestasi, Muhammad Raid Akram dan Fahreezan Sheraz Diyaldin dari prodi Matematika masing-masing memperoleh penghargaan atas raihan Medali Emas Bidang Matematika ON MIPA 2022 dan 1st Prize International Mathematics Competition (IMC) for University Students 2022.

(Fahreezan S. D. menerima penghargaan kategori Mahasiswa Berprestasi, sumber : YouTube UGM Yogyakarta)

Semoga dengan perolehan lima penghargaan tersebut dapat memotivasi seluruh sivitas akademika di lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM untuk lebih berprestasi lagi di kemudian hari.

(TN)

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Menyabet 9 dari 13 Medali yang diperoleh Kontingen UGM dan menjadikan UGM sebagai Juara 3 dalam ajang ON-MIPA

Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ON-MIPA) tahun 2022 digelar pada tanggal 18 – 23 September 2022 di Universitas Brawijaya, Malang Jawa Timur. Kontingen UGM yang didampingi oleh Dr. Suherman, M.Sc. Dr. M. Idham Darussalam, M.Sc. dan Dr. Chotimah, M.Si. dalam ajang tersebut berhasil menjadi juara ketiga di bawah Universitas Indonesia(UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Kontingen UGM berhasil membawa pulang 13 medali, yang 9 di antaranya disabet oleh mahasiswa FMIPA UGM dalam bidang matematika, kimia dan fisika. Sedangkan 4 lainnya masing-masing diraih oleh mahasiswa fakultas Teknik dalam bidang fisika, serta dua mahasiswa fakultas Biologi dan satu mahasiswa FKKMK dalam bidang biologi.

Adapun rincian medali yang diperoleh mahasiswa FMIPA UGM antara lain medali emas diraih oleh Muhammad Raid Akram pada bidang matematika. Medali perak diraih oleh William Kosasih, L.M. Aditya Isnan dan Nicholas Gilang Pradipta Kusuma yang masing-masing dalam bidang matematika, kimia dan fisika. Kemudian medali perunggu diraih oleh Gusti Agung Rama Ayudhya, Orlando Ferrari dalam bidang matematika dan Muhammad Arif Arkan, Juve Anthony dalam bidang kimia. Sedangkan Dayanu Ikhsanuddin memperoleh honorable mention dalam bidang kimia.

Semoga dengan pencapaian yang mengharumkan UGM ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa FMIPA UGM lainnya agar tetap berprestasi di tahun berikutnya dan bisa menjadi lebih baik lagi baik itu di tingkat nasional maupun di tingkat internasional. (TN/RNC)

Read More

Puluhan Tahun Menjadi Dosen, Simak Perjalanan Roto Raih Gelar Guru Besar

Balai Senat Universitas Gadjah Mada menjadi saksi suasana haru dan bangga atas perjuangan Prof. Drs. Roto, S.Si., M.Eng., Ph.D. dalam meraih gelar guru besar pada Selasa, 14 Mei 2024 melalui penelitiannya yang berjudul Analisis Kimia Berbasis Quartz Resonator dan Aplikasinya. Dengan perlahan, Prof. Roto mencoba menyampaikan apresiasi atas capaian dan perjalanannya hingga berada pada saat ini.

“Saya persembahkan capaian ini untuk Departemen Kimia, tempat berkarya para guru dan mentor saya selama ini. Terima kasih telah membuka jalan bagi saya untuk menimba ilmu dan mengabdi di Departemen Kimia terbaik di Indonesia. Demikian pula bimbingan dan arahan yang tak pernah hendti dari mentor dan para rekan sejawat,” papar Prof. Roto.

Pria kelahiran 56 tahun lalu tersebut menyelesaikan studi di tanah kelahirannya yaitu Purworejo, Jawa Tengah melalui SD Negeri Wero Ngombol, SMP Panca Marga Bhakti 5 Purworejo, SMA Panca Marga Bhakti 1 Purworejo, hingga menyelesaikan program sarjana di Kimia FMIPA UGM, program magister di Keio University Japan, dan doktor di University New Brunswick Canada.

Setelah menamatkan studi di Fisika UGM, Prof. Roto mendedikasikan dirinya sebagai seorang dosen di Fisika UGM sejak tahun 1991. Hingga saat ini, Prof. Roto turut dipercaya sebagai Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan dengan deretan peran penting lainnya di berbagai sektor lembaga akreditasi. Beliau menjadi Wakil Direktur dari Lembaga Akreditasi Sains Alam dan Ilmu Formal (LAMSAMA), Asesor International Royal Society of Chemistry London England, Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, dan Reviewer penelitian di lingkungan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dikti.

Dari hasil penelitian Prof. Roto sebagai guru besar, penelitiannya memiliki keberanfaatan dalam aplikasinya di bidang lingkungan untuk pemantauan pencemaran, di bidang kesehatan dan kedokteran untuk diagnosis penyakit, dan di bidang keamanan pangan untuk mendeteksi patogen dalam makanan. Kemudian, disampaikan juga mengenai potensi pengembangan riset dan aplikasi Quartz Crystal Microbalance di masa depan.

“Saya bersyukur menjadi bagian dari UGM khususnya di Departemen Fisika sehingga dapat belajar dan berkembang bersama,” ungkap Prof. Roto.

Kiprah dan dRotokasi Prof. Roto di bidang kimia menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan melalui riset yang dilakukan dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi yang dilakukan untuk bidang kesehatan, kemanann pangan, dan lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Datu Maulana Ahmad

Read More

Bertahan Hidup di Masjid saat Kuliah, Simak Perjuangan Edi Suharyadi Raih Gelar Guru Besar

Balai Senat Universitas Gadjah Mada menjadi saksi suasana haru dan bangga atas perjuangan Prof. Dr. Eng. Edi Suharyadi, S.Si., M.Si., M.Eng. dalam meraih gelar guru besar pada Selasa, 7 Mei 2024. Dengan perlahan, Prof. Edi mencoba mengenang bagaimana perjalanannya hingga berada pada saat ini.

“Terima kasih juga kepada sahabat saya di Masjid Nurul Islam Jalan Kaliurang Km. 5,6 di mana saya pernah tinggal bersama dan menjadi marbot selama 5 tahun sejak tahun 1995 hingga tahun 2000,” kenang Prof. Edi.

Pria kelahiran 49 tahun lalu tersebut menyelesaikan studi di tanah kelahirannya yaitu Madura, Jawa Timur melalui SD Negeri Polangan 1 Sampang, SMPN 1 Sampang, SMAN 1 Madura, hingga menyelesaikan program sarjana hingga magister di FMIPA UGM serta program magister dan doktor di Waseda University dan Nagoya University. Sejak kecil, Prof. Edi bercita-cita ingin menjadi seorang peneliti. Konsistensi dan sikap disiplin yang dimiliki sejak kecil telah membawanya hingga meraih apa yang diinginkan yaitu menjadi seorang peneliti sekaligus dosen.

“Beliau adalah sosok yang disiplin kepada kami keluarga,” ujar Fauzan, putra dari Prof. Edi.

Setelah menamatkan studi di Fisika UGM, Prof. Edi mendedikasikan dirinya sebagai seorang dosen di Fisika UGM. Hingga saat ini, Prof. Edi telah membentuk tim riset yang mengakomodasi 42 mahasiswa dari jenjang sarjana hingga doktor untuk memberikan kesempatan belajar dan penelitian di bidang fisika. Dari hasil penelitian Prof. Edi sebagai guru besar, penelitiannya memiliki keberanfaatan dalam aplikasi di bidang kesehatan seperti penghancur sel kanker, penghantar obat, dan untuk degradasi limbah.

“Saya bersyukur menjadi bagian dari UGM khususnya di Departemen Fisika sehingga dapat belajar dan berkembang bersama,” ungkap Prof. Edi.

Kiprah dan dedikasi Prof. Edi di bidang fisika menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan melalui riset yang dilakukan dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi yang dilakukan untuk bidang kesehatan seperti penghancur sel kanker, penghantar obat, dan untuk degradasi limbah.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Datu Maulana Ahmad

Read More

Puluhan Tahun Teliti Magnet, Edi Suharyadi Raih Gelar Guru besar di Bidang Ilmu Fisika Material

Prof. Dr. Eng. Edi Suharyadi, S.Si., M.Si., M.Eng. resmi dikukuhkan sebagai guru besar pada Selasa, 7 Mei 2024 di Balai Senat Universitas Gadjah Mada. Dengan penelitian berjudul Perkembangan Riset Bidang Nanomaterial Magnetik dan Aplikasinya, Prof. Edi akhirnya menyandang guru besar dalam Bidang Ilmu Fisika Material.

“Topik yang saya angkat tersebut didasarkan atas penelitian Kemagnetan dan Material Magnetik yang saya mulai sejak menempuh program Magister di Fisika UGM pada tahun 1998. Kemagnetan dan Material Magnetik merupakan cabang dari bidang Fisika dan Kimia, khususnya Ilmu Material,” ucap Prof. Edi dalam pidato yang disampaikan Selasa (7/5).

Dalam pengantar pidatonya, Prof. Edi menjelaskan mengenai tema penelitiannya yaitu terkait magnet. Beliau menjelaskan bahwa dalam 2 abad terakhir, kemajuan penelitian bidang magnet permanen semakin pesat dan memainkan banyak peran besar. Bahan magnet merupakan komponen penting dari komputer bahkan dalam industri, ruang angkasa, kesehatan, dan lingkungan. Pertumbuhan penggunaan bahan magnet sebagian besar disebabkan oleh peningkatan sifat magnetik yang memungkinkan merancang perangkat yang lebih kecil, lebih ringan, dan lebih efisien.

“Atas keluasan aplikasi nanomaterial magnetik, penelitian bidang ini terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Ini menjadi tantangan bagi para peneliti bidang material magnetik untuk terus melakukan penelitian lintas bidang dan transdisipliner. Tidak hanya Fisika dan Kimia, tapi juga Kedokteran, Lingkungan, Pertanian, Farmasi, Teknologi Informasi, dan lain sebagainya,” papar Prof. Edi.

Secara umum, Prof. Edi menyampaikan riwayat singkat penemuan, pengembangan aplikasi nanomaterial magnetik, dan beberapa contoh aplikasinya sebagai biosensor, penghantaran obat, dan untuk degradasi limbah. Kemudian, disampaikan juga mengenai potensi pengembangan riset dan aplikasi nanomaterial magnetik di masa depan.

Kiprah dan dedikasi Prof. Edi di bidang fisika menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan melalui riset yang dilakukan dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi yang dilakukan untuk biosensor, penghantaran obat, dan untuk degradasi limbah.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Datu Maulana Ahmad

Read More

Intip 18 Mahasiswa FMIPA UGM Lolos IISMA di Berbagai Kampus Ternama Dunia

Sejumlah 18 mahasiswa FMIPA UGM berhasil lolos sebagai penerima beasiswa kegiatan IISMA di berbagai kampus ternama dunia. IISMA atau disebut Indonesia International Student Mobility Awards merupakan skema beasiswa yang memberikan pendanaan kepada mahasiswa untuk belajar selama 1 semester di kampus berepurtasi di skala global.

Dari 18 mahasiswa FMIPA UGM yang berhasil lolos tersebut terdiri atas 13 mahasiswa program Ilmu Komputer, 3 mahasiswa ilmu Elektronika dan Instrumentasi, 1 mahasiswa ilmu Aktuaria, dan 1 mahasiswa ilmu Kimia. Delapan belas mahasiswa tersebut telah melalui berbagai tahapan seleksi dan bersaing dengan ribuan pendaftar lainnya hingga akhirnya berkesempatan untuk lolos program IISMA.

Salah satu manfaat yang bisa diperoleh mahasiswa dari kegiatan ini adalah untuk memperluas pandangan terhadap keragaman akademik dan budaya global serta jejaring internasionalnya. Seleksi yang dilalui oleh mahasiswa terbilang relatif ketat jika ditinjau dari perbandingan jumlah pendaftar dengan jumlah penerima beasiswa IISMA. Sebanyak 15.211 mahasiswa melakukan pendaftaran dan hanya 3.300 mahasiswa yang lolos termasuk 18 mahasiswa terbaik dari FMIPA UGM.

Keterlibatan mahasiswa FMIPA UGM dalam IISMA tersebut merupakan cerminan dari SDGs di pilar nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dengan pendidikan untuk keberlanjutan dan keanekaragaman budaya melalui pertukaran ilmu dan budaya serta kompetensi yang didapatkan oleh mahasiswa. Jadi, mari intip ke-18 mahasiswa FMIPA UGM tersebut pada infografis berikut:


Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

UGM Delegation Attends International Symposium on Volcano Monitoring for Immediate Action Against Disaster

Dr. Wiwit delivered a presentation

A delegation from Universitas Gadjah Mada (UGM) attended an International Symposium on Volcano Monitoring for Immediate Disaster Response at the Mount Fuji Research Institute in Yamanashi Prefecture, Japan on March, 4th 2024. This event is an important milestone in the Grassroots Japan International Cooperation Agency (JICA) Project, titled “Building a Disaster-Resistant Community through the Utilisation of Local Universities as a Base for Responding to Low Frequency, Large-Scale Disasters.” This collaborative initiation, launched in 2022 and set to last until 2025, represents a strong relationship between Universitas Gadjah Mada, Universitas Udayana, and Bali’s disaster volunteer network. Dr. Ade Anggraini, a seismologist from UGM, wholeheartedly supports this project.

Pioneering research and collaborative efforts.

Dr. Wiwit Suryanto from UGM attracted delegates at the conference with his presentation on “Efforts towards Maintaining Volcano Monitoring Stations through Local Universities in Indonesia.” Dr. Suryanto’s ideas shed light on the vital link between universities, research agencies and the community, emphasizing creative techniques and the crucial role of academic institutions in disaster preparedness to develop state-of-the-art technology for monitoring, detecting and understanding the structure of a volcano.

Dr. Kazuya Yamakawa of the Mount Fuji Research Institute (MFRI) spoke “Volcanic Infrasound Observation for Quick Detection of Eruption Vents,” providing ground-breaking perspectives on the early detection of volcanic activity. This research is critical for communities living near active volcanoes to mitigate the impact of possible disasters.

Mr. Alvin Yesaya from Universitas Udayana and Mr. Suta Wijaya, Chair of the Bali Province Disaster Risk Reduction Forum, represented the project’s collaborative spirit by sharing their experiences and collective efforts in Bali. Their comments highlight the value of local participation and volunteers in disaster resilience.

Aligning with Sustainable Development Goals.

This symposium and the broader project strongly align with the United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), particularly SDG 11 (Sustainable Cities and Communities) and SDG 13. This effort, which focuses on disaster risk reduction and the use of scientific research for community safety, illustrates a proactive approach to protecting vulnerable people from natural catastrophes.

A beacon of hope for future generations.

The UGM delegation’s participation at the International Symposium on Volcano Monitoring demonstrates not only their dedication to academic success and community engagement but also serves as a light of hope for future generations. It emphasizes the significance of international collaboration, local engagement, and the critical role of education in disaster-resistant societies.

This project and similar initiatives remind us of the power of collective action and the crucial need to be prepared for natural disasters. The quest for a safer, more resilient world continues, with academia and community collaborations at the forefront.

A group photo of the International Symposium (Photos: Wiwit)

 

Keywords: disaster, volcano, symposium

Author: Dr. rer. nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si.

Photos: Dr. rer. nat.  Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si.

Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Accreditation Excellence Achieved, Department of Physics FMIPA UGM Captivates Assessors with Physics and Geophysics Program Quality

Concluding the year with elation, the Department of Physics FMIPA UGM secured outstanding accreditation from LAMSAMA (Independent Accreditation Institute for Natural Sciences and Formal Sciences). The accreditation criteria include vision, mission, goals/targets; governance and cooperation; students; human resources; finance, facilities, and infrastructure; education; research; community service; and the achievements of the tridharma (the three pillars of higher education). The accreditation process took place over four days, starting with a visitation and concluding with the signing accreditation agreement on Tuesday, December 19th, 2023 at the Department of Physics building.

Dr. Eddy Hartantyo, M.Si., the Secretary of the Department of Physics, directly accompanied the accreditation activities. He conveyed various positive impressions from the assessors regarding the institution’s efforts to improve the program’s quality continuously. This is evident in various research and innovations developed, the presence of relatively rare laboratory equipment, a career center for student career preparation, and the availability of discussion rooms for students and lecturers. “In the laboratory, there are manually operated tools, not computer-based ones. These tools stimulate the instinct and sensitivity of students in research. Then, there is a common room used for gatherings and discussions. There is a place to make coffee and a pantry similar to those in Europe. Furthermore, our library is like those in foreign universities with various components. In addition, there is a career center for students to prepare for their future careers,” Eddy explained.

The efforts of all personnel, both from the Geophysics and Physics programs, bore fruit. On 28th December 2023, both programs received the “excellent” predicate with numbers 138/SK/LAMSAMA/Akred/S/XII/2023 for the Geophysics program and number 136/SK/LAMSAMA/Akred/S/XII/2023 for the Physics program. The accreditation is valid until 28th December 2028 (for 5 years). In this regard, Eddy stated that this accreditation is important. “We now know the weaknesses, strengths, and opportunities that can be planned for the future. Hopefully, we can further improve research with downstream systems such as the Gamadu (seismometer),” Eddy clarified.

Forward-looking expectations were also expressed by the Dean of the Faculty of Mathematics and Natural Sciences UGM, Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si. “We aspire to evolve into a department characterized by excellence and productivity, encompassing stellar achievements in research, scholarly journals, and the introduction of innovative products and research ventures into the market,” he explained. The accreditation sought by the Department of Physics is one implementation of SDGs in the field of quality education, innovation, and partnerships through efforts to improve the quality of education, develop research and innovation, and expand cooperation with various partners in preparing the best talents from the Department of Physics.

Humas FMIPA UGM | Febriska Noor Fitriana

Read More

Sivitas Akademika FMIPA UGM Memperoleh Penghargaan dalam Acara Malam Penghargaan Insan Berprestasi Universitas Gadjah Mada 2022

Pada tanggal 2 November 2022, UGM menyelenggarakan acara Malam Penghargaan Insan Berprestasi Universitas Gadjah Mada 2022 di Grha Sabha Pramana Yogyakarta sebagai rangkaian acara Dies Natalis ke-73 UGM. Acara malam penghargaan tersebut diawali dengan fragmen teater tari Wira Prasetya Palapa, hasil kolaborasi antara alumni dan mahasiswa UGM.

Acara Malam Penghargaan Insan Berprestasi UGM 2022 diberikan kepada dosen, peneliti, alumni, tenaga kependidikan dan mahasiswa serta unit kerja di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Wirastuti Widyatmanti, S.Si., Ph.D. selaku sekretaris rektor menyampaikan ada total 81 penerima penghargaan pada acara anugerah insan berprestasi Universitas Gadjah Mada 2022.

(Dr. Azhari, M.T. menerima penghargaan kategori Ketua Program Studi Penggerak MBKM, sumber : YouTube UGM Yogyakarta)

Adapun dari sivitas akademika FMIPA UGM, terdapat 5 perwakilan peraih penghargaan yang terdiri dari 3 dosen dan 2 mahasiswa. Prof. Dra. Wega Trisunaryanti, M.S., Ph.D., Eng. dari prodi Kimia meraih penghargaan pada kategori Publikasi Terbaik bidang Sains 2022, kemudian Sholihun, S.Si., M.Sc., Ph.D.Sc. dari prodi Fisika meraih penghargaan pada kategori Kekayaan Intelektual Non Paten Terbaik UGM 2022, dan Dr. Azhari, M.T. dari prodi Ilmu Komputer meraih penghargaan pada kategori Ketua Program Studi Penggerak Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

(M. R. Akram menerima penghargaan kategori Mahasiswa Berprestasi, sumber : YouTube UGM Yogyakarta)

Sedangkan pada kategori Mahasiswa Berprestasi, Muhammad Raid Akram dan Fahreezan Sheraz Diyaldin dari prodi Matematika masing-masing memperoleh penghargaan atas raihan Medali Emas Bidang Matematika ON MIPA 2022 dan 1st Prize International Mathematics Competition (IMC) for University Students 2022.

(Fahreezan S. D. menerima penghargaan kategori Mahasiswa Berprestasi, sumber : YouTube UGM Yogyakarta)

Semoga dengan perolehan lima penghargaan tersebut dapat memotivasi seluruh sivitas akademika di lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM untuk lebih berprestasi lagi di kemudian hari.

(TN)

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Menyabet 9 dari 13 Medali yang diperoleh Kontingen UGM dan menjadikan UGM sebagai Juara 3 dalam ajang ON-MIPA

Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ON-MIPA) tahun 2022 digelar pada tanggal 18 – 23 September 2022 di Universitas Brawijaya, Malang Jawa Timur. Kontingen UGM yang didampingi oleh Dr. Suherman, M.Sc. Dr. M. Idham Darussalam, M.Sc. dan Dr. Chotimah, M.Si. dalam ajang tersebut berhasil menjadi juara ketiga di bawah Universitas Indonesia(UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Kontingen UGM berhasil membawa pulang 13 medali, yang 9 di antaranya disabet oleh mahasiswa FMIPA UGM dalam bidang matematika, kimia dan fisika. Sedangkan 4 lainnya masing-masing diraih oleh mahasiswa fakultas Teknik dalam bidang fisika, serta dua mahasiswa fakultas Biologi dan satu mahasiswa FKKMK dalam bidang biologi.

Adapun rincian medali yang diperoleh mahasiswa FMIPA UGM antara lain medali emas diraih oleh Muhammad Raid Akram pada bidang matematika. Medali perak diraih oleh William Kosasih, L.M. Aditya Isnan dan Nicholas Gilang Pradipta Kusuma yang masing-masing dalam bidang matematika, kimia dan fisika. Kemudian medali perunggu diraih oleh Gusti Agung Rama Ayudhya, Orlando Ferrari dalam bidang matematika dan Muhammad Arif Arkan, Juve Anthony dalam bidang kimia. Sedangkan Dayanu Ikhsanuddin memperoleh honorable mention dalam bidang kimia.

Semoga dengan pencapaian yang mengharumkan UGM ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa FMIPA UGM lainnya agar tetap berprestasi di tahun berikutnya dan bisa menjadi lebih baik lagi baik itu di tingkat nasional maupun di tingkat internasional. (TN/RNC)

Read More
Translate