Search
Search
Search

mipa

Sustainable Innovation: Solar Power Lights Up Chicken Coops in Grembyangan Village, Sleman

In a corner of Grembyangan Village, Madurejo, Prambanan, Sleman, a sustainable breakthrough is bringing new light and knowledge. The Jago Rejeki Livestock Group, known for their “Jowo Super” chicken breed, has taken a significant step towards sustainability by implementing a Solar Power Plant (PLTS). With a capacity of 320 Wp, this PLTS has been installed in the livestock coop, serving as a symbol of progress and environmental concern.

The installation of the PLTS is not just about illumination. It’s about transformation. By using a 65 Ah dry battery and 5 DC 12V/12W lamps, this PLTS successfully provides lighting for the coop at night, improving the quality of life for the chickens and facilitating the farmers in managing the coop.

Beyond that, this initiative also serves as an educational tool for the residents, especially the members of the livestock group. They are introduced to environmentally friendly advanced technology, learn about the components of the PLTS, as well as its installation and operation. The initiator of this activity, Physics Department Lecturer at Gadjah Mada University, Ihsan Setiawan, M.Sc., has brought significant change to the community.

The implementation of PLTS is also in line with the Sustainable Development Goals (SDGs), particularly in the areas of clean and affordable energy (SDG 7), industry, innovation, and infrastructure (SDG 9), and climate action (SDG 13). This initiative not only reduces dependence on fossil energy but also helps to decrease greenhouse gas emissions, taking small yet crucial steps towards a more sustainable future.

This activity serves as evidence that small steps can make a big impact. Grembyangan Village, through this innovation, showcases how communities can collaborate to achieve sustainability and how technology can be the key to a brighter and greener future. (FNF/RNC)

Read More

Kuwat Triyana, Penemu GeNose Pendeteksi Covid-19 Dikukuhkan Sebagai Guru Besar UGM

Penemu GeNose Pendeteksi Covid-19, Prof. Dr. Eng Kuwat Triyana, M.Si., dikukuhkan dalam jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Fisika FMIPA UGM.

Dalam pengukuhan yang berlangsung pada Kamis (12/10) di Balai Senat UGM, ia memaparkan pidato berjudul Inovasi Sistem Sensor Berbasis Kecerdasan Artifisial dan Tantangan Hilirisasinya.
Dekan FMIPA UGM ini dalam pidatonya memaparkan tentang inovasi dan pengembangan sensor gas berbasis kecerdasan buatan yang telah dilakukannya yakni hidung elektronik (GeNose) dan lidah elektronik (Elto). Ia menyebutkan ada beberapa tantangan dalam pengembangan sensor gas, termasuk meningkatkan selektivitas, sensitivitas, respons dan waktu pemulihan, stabilitas jangka panjang, dan pergeseran penuaan. Tantangan-tantangan ini sedang diatasi melalui berbagai pendekatan, seperti penggunaan material baru, teknologi nano, dan teknik machine learning.
Dalam kesempatan itu Kuwat turut membagikan pengalaman dalam menghilirkan inovasi yang dihasilkannya yaitu hidung elektronik (merek terdaftar sebagai GeNose C19) melalui beberapa tahapan panjang dalam rangka pemenuhan sesuai regulasi di Indonesia. Mulai dari uji profiling, uji standar di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Surabaya, uji diagnostik hingga produksi massal.

“Terkait hilirisasi GeNose C19, kami mendapatkan pembelajaran yang luar biasa banyak untuk ke depannya. Sebagai produk yang aplikasinya baru, penjaminan mutu GeNose C19 harus dilakukan, meliputi uji diagnostik pre-market dan post-market serta literasi dan dan peningkatan skill operator agar patuh kepada SOP yang telah ditetapkan,”paparnya.

Lebih lanjut Kuwat mengatakan persoalan utama hilirisasi dan komersialisasi produk inovasi khususnya alat kesehatan (alkes) di Indonesia meliputi beberapa aspek. Salah satunya, keterbatasan modal atau pembiayaan menjadi kendala dalam pengembangan produk alkes inovatif di Indonesia. Hal ini menghambat penelitian dan pengembangan produk alkes yang lebih maju dan berteknologi tinggi.

Kedua, lemahnya ekosistem produksi alkes nasional menjadi salah satu kendala yang dihadapi industri alat kesehatan di Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, menurutnya perlu ada sinergi antara universitas, pemerintah, dan industri perlu ditingkatkan, termasuk penambahan fasilitas pengujian, pembuatan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pengujian alkes, dan penguatan industri bahan baku pendukung.

Ketiga, kurangnya koordinasi antara peneliti, pemerintah, dan industri juga menjadi masalah dalam hilirisasi dan komersialisasi produk alkes inovatif. Untuk mempercepat proses hilirisasi, peran industri perlu dilibatkan sejak tahap ide atau pembuatan proposal penelitian inovasi. Perusahaan swasta juga diharapkan dapat berkolaborasi dalam pengembangan produk alkes inovatif.

“Selain itu, 90% produk alat kesehatan di Indonesia merupakan produk impor yang menunjukkan bahwa industri alat kesehatan dalam negeri belum mampu memproduksi sebagian besar produk alat kesehatan berteknologi tinggi. Untuk mencapai kemandirian dalam industri alkes, Indonesia perlu meningkatkan kapasitas produksi produk dalam negeri dan mendorong peningkatan jumlah produk hasil riset dan inovasi dalam negeri,”pungkasnya.

Penulis: Ika

Foto: Donnie

Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/kuwat-triyana-penemu-genose-pendeteksi-covid-19-dikukuhkan-sebagai-guru-besar-ugm/

Read More

Mahasiswa UGM Kembangkan AI dan AR untuk Perawatan dan Edukasi Kesehatan Gigi Anak

Dalam upaya meningkatkan perawatan dan edukasi kesehatan gigi dan mulut anak-anak, Tim PKM Pi Universitas Gadjah Mada (UGM) telah merintis inovasi luar biasa yang diberi nama “Aplikasi Gigi Kecil”. Aplikasi ini menggabungkan dan mengimplementasikan teknologi Artificial Intelligence  (AI) dan Augmented Reality (AR) untuk memberikan solusi atas permasalahan yang relevan dengan perkembangan zaman.

Aplikasi Gigi Kecil diinisiasi oleh tiga mahasiswa Pendidikan Dokter Gigi FKG, yaitu Dwina Aulia Ristyoningrum, Ariefa Nugrahany Nursalim, dan Ribka Wijayanti Kusnardi serta berkolaborasi dengan dua mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA, yaitu Fitriansyah Eka Putra dan Khoirul Anam   . Di bawah bimbingan drg. Mohammad Fadyl Yunizar, MPH., Ph.D., kelimanya mengembangkan aplikasi Gigi Kecil dengan pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) Kemendikbud Ristek 2023.

Inovasi ini bermula dari permasalahan yang dihadapi RSGM UGM Prof. Soedomo dalam  perawatan gigi anak. “Promosi kesehatan gigi anak yang dilakukan oleh RSGM UGM masih sangat terbatas, hanya melalui akun instagram dan website. Itu pun kami hanya memiliki sedikit konten edukasi kesehatan gigi anak,” tutur Humas RSGM UGM Prof. Soedomo saat berdiskusi dengan tim PKM PI. Selain itu, pihak RSGM juga menyatakan bahwa pasien anak sering mengalami ketidakberlanjutan perawatan. “Banyak pasien anak yang perawatannya putus di tengah jalan. Selama ini, tidak ada yang dapat memonitor perawatan pasien anak, terutama dalam perawatan jarak jauh”. Padahal, kesehatan gigi dan mulut anak sangat perlu diperhatikan. Gigi susu sangat mempengaruhi gigi permanen yang tumbuh. Apabila tidak terjadi ketidaksempurnaan dalam perawatan, maka akan mempengaruhi gigi permanen yang tumbuh.

Dari persoalan dan kekhawatiran tersebut dikembangkanlah aplikasi Gigi kecil yang merupakan aplikasi Android dengan fitur utama berupa Screening yang dapat mengidentifikasi karies pada gigi anak secara real-time dengan menerapkan artificial intelligence sebagai pendeteksinya. Ada pula fitur Ayo Belajar! Yang merupakan fitur edukasi berbasis augmented reality untuk membantu anak kecil memahami mengenai proses gigi berlubang. Aplikasi Gigi Kecil juga menyediakan fitur Kalender, Pengingat, dan Fitur Chat yang akan terintegrasi dengan RSGM UGM Prof. Soedomo.

Aplikasi ini telah diuji cobakan pada pembukaan Bulan Kesehatan Gigi Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 12 September 2023 di FKG UGM dan RSGM UGM Prof Soedomo. Aplikasi ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat, khususnya pasien anak rsgm UGM prof Soedomo. Melalui uji coba ini, terbukti banyak pengunjung Ibu yang memiliki anak terkesan dengan fitur yang dimiliki aplikasi ini, terutama konsultasi gratis dengan dokter gigi profesional. Sedangkan, pasien anak langsung menyukai permainan edukasi berbasis augmented reality yang menjadi andalan aplikasi ini. Tidak hanya itu, banyak Staff RSGM Prof. Soedomo yang merasa terbantu dengan adanya aplikasi ini. Mereka sangat berharap, dalam perkembangan selanjutnya, aplikasi ini mampu terintegrasi seutuhnya dengan manajemen rumah sakit sehingga digitalisasi pelayanan kesehatan dapat membawa keefektifan dan keefisienan sistem rumah sakit.

Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan masyarakat akan lebih teredukasi akan pentingnya kesehatan gigi anak, terputusnya perawatan kesehatan di RSGM Prof. Soedomo akan berkurang, serta pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat optimal. Adanya aplikasi ini menjadikan RSGM. Prof. Soedomo sebagai satu-satunya Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang memiliki aplikasi digital. Ditambah lagi, aplikasi ini bukan hanya untuk pendaftaran online, tetapi mampu mengedukasi serta memantau selama periode perawatan gigi dan mulut anak. Melalui aplikasi ini, kualitas kesehatan gigi dan mulut anak Indonesia akan meningkat!

Tim PKM-PI saat ini dalam tahapan mengunggah Aplikasi Gigi Kecil ke Google PlayStore, namun masyarakat dapat mencoba menggunakan Aplikasi Gigi Kecil melalui laman alternatif yang disediakan yaitu https://linktr.ee/gigikecil. Melalui Aplikasi Gigi Kecil mereka berharap dapat membantu RSGM UGM Prof. Soedomo dalam mempromosikan serta mengedukasi masyarakat mengenai kesehatan gigi anak.

Read More

Seminar Nasional “Smart City Outlook 2023: Big Data”

Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada, melalui Lab Riset SKJ, akan menyelenggarakan acara Seminar Nasional “Smart City Outlook 2023: Big Data.

Seminar Nasional Smart City Outlook pada tahun 2022 dilaksanakan dengan fokus pada perkembangan teknologi pendukung Smart City di Indonesia. Pada tahun 2023 ini Seminar Nasional Smart City tahun 2023 dilaksanakan dengan fokus pada dukungan teknologi Big Data. Big Data menjadi salah satu pemantik dan pendorong bagi terciptanya kumpulan data secara besar untuk pemanfaatan di masa depan. Konsep Smart City menjadi suatu konsep dan strategi bagi Pemerintah Derah untuk melakukan pengembangan sistem pengelolaan pemerintahan baik yang sudah berjalan atas inisiatif masing-masing perangkat daerah, menjadi lebiih terkoneksi, terintegrasi dan melibatkan pihak lain sebagai stakeholder Kota/Kabupaten, untuk mewujudkan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik. Smart City menjadi salah satu perwujudan yang direalisasikan dengan menghadirkan pusat pelayanan dan meningkatkan keberdayaan masyarakat salah satunya melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Pelaksanaan

hari, tanggal    : Sabtu, 14 Oktober 2023

pukul               : 08.00 – 15.00 WIB

tempat             : Auditorium lantai 7, Fakultas MIPA UGM

Sekip Utara Bulaksumur 21 Yogyakarta

Pembicara

09.00-12.00

 

Sesi 1 : Big Data dalam sains, penelitian dan pengembangan

  • Big Data dalam bidang Fisika (Narasumber: Muh Adhib Ulil Absor, Ph.D)
  • Big Data dalam bidang Kimia (Prof. Dr.rer.nat. Harno Dwi Pranowo, M.Si.)
  • Big Data dalam Cyber Security (Narasumber: Prof. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc)
  • Big Data dalam Ilmu Komputer, Elektronika dan Instrumentasi (Narasumber: Prof. Dr.techn. Ahmad Ashari, M.I.kom.)
    • Diskusi
  • Moderator: Idham Ananta Timur, M.Kom
13.00-15.00 Sesi 2 : Big Data: Update Teknologi dan Trend

  • Big Data di Cyber Security Fortrezz Indonesia (Seto Wijaya, S.Sos., M.M – Chief Executive Officer and Co Founder Fourtezz Indonesia)
  • Big Data untuk Enterprise System (Budi Raharjo, B.Eng. – Chief of Product & Head of Engineering PT Global Sukses Solusi Tbk (RUN System) )
  • Big Data untuk Blockchain (Drs. Bambang Nurcahyo Prastowo, M.Sc. – Tim Blockchain DIKTI) 
    • Diskusi
  • Moderator : Triyogatama Wahyu Widodo, M.Kom

Peserta yang akan mengikuti acara seminar mohon mengisi konfirmasi kehadiran melalui tautan http://ugm.id/SmartCityOutlook23 sampai dengan Rabu, 11 Oktober 2023.

Jika terdapat hal-hal yang perlu untuk ditanyakan atau dikoordinasikan mengenai pelaksanaan kegiatan tersebut, Bapak/Ibu/Sdr. dapat menghubungi CP kegiatan atas nama:

  1. Sonia Yunita, S.Kom., email: sonia.yunita@mail.ugm.ac.id
  2. Shafa Purnama Sari, email: shafa.purnama.s@ugm.ac.id
Read More

Semarakkan Dies Natalis Ke-68, FMIPA UGM Ajak Masyarakat Bersepeda

Rayakan Dies Natalis ke-68, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM mengadakan  rangkaian acara bersama dosen dan alumni FMIPA UGM pada Sabtu (16/9). Paginya, acara tersebut diawali dengan “FMIPA Fun Bike”, bersepeda bersama sepanjang 40-100 km dengan berbagai komunitas. Acara ini sekaligus menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi serta mengenalkan FMIPA UGM pada masyarakat.

“Senang sekali pada pagi ini, kita bisa berkumpul untuk bersepeda bersama. Terima kasih pada dosen, alumni, dan berbagai komunitas yang telah hadir. Saya harap, acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, namun juga mengingatkan kita agar sama-sama mengingat pentingnya kesehatan,” ucap Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. Sebanyak 208 peserta yang turut memeriahkan FMIPA Fun Bike terbagi menjadi dua kategori, yaitu MIPA Fun Ride 40 km dan Gran Fondo Ride 100 km. Tak hanya itu, acara olahraga bersama ini juga diikuti oleh beberapa komunitas, seperti Jogja Punya Road Bike, Jogja Pit Ringkes, Honda Cycling Club, dan masyarakat dari berbagai kalangan.

Kegiatan bersepeda sengaja dipilih untuk menumbuhkan budaya olahraga di masyarakat yang penting bagi kebugaran tubuh. Terlebih di era ini, baik tuntutan pekerjaan ataupun pola hidup membuat banyak orang kekurangan waktu untuk berolahraga. Bagi beberapa dosen dan civitas akademika FMIPA UGM, ajang ini menjadi tempat untuk rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari dan memperbarui suasana hati dengan silaturahmi. Adanya doorprize dan hadiah menarik bagi peserta yang berhasil menuntaskan rute bersepeda pun turut mengundang antusiasme peserta.

Keseruan acara berlanjut hingga malam hari, puncaknya pada “Malam Kangen FMIPA UGM 2023” yang diikuti oleh mahasiswa FMIPA UGM untuk merasakan euforia perayaan Dies Natalis ke-68. “Saya ucapkan selamat ulang tahun ke-68 untuk FMIPA UGM. Saya juga ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, karena fakultas juga telah memberikan dukungan yang besar bagi para mahasiswa, khususnya kami dari BEM. Setahun sekali acara ini terselenggara, dan semoga acara ini nantinya bisa menjadi tempat untuk mengakrabkan hubungan antar mahasiswa dan dosen,” kata Nicholas Gilang, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM UGM.

Malam pentas tersebut dimeriahkan oleh serangkaian tampilan oleh perwakilan mahasiswa dan alumni FMIPA UGM. Berbagai pertunjukkan memukau pun menjadi puncak kemeriahan acara pada malam itu. Selain itu, hadir pula obrolan TED Talk yang mengundang Prof. Dr. Ir. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc.,  F. Heru Sukrisna, dan Ayu Ardelia Putri. Selipan gelar wicara di tengah panggung hiburan memang dikhususkan untuk memberi pembelajaran dengan cara yang menarik dan unik bagi mahasiswa. Sehingga, tak hanya kesenangan saja yang didapat, namun juga ada manfaat yang bisa dipetik dari malam puncak tersebut.

Perayaan Dies Natalis ke-68 FMIPA UGM tahun ini berlangsung sukses dan meriah melalui kolaborasi antara civitas akademika FMIPA UGM, komunitas, dan masyarakat. Harapannya, sinergi ini dapat terus terjalin sebagai dasar dari kontribusi akademisi UGM bagi masyarakat.

Penulis: Tasya

Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/semarakkan-dies-natalis-ke-68-fmipa-ugm-ajak-masyarakat-bersepeda/

Read More

Sustainable Innovation: Solar Power Lights Up Chicken Coops in Grembyangan Village, Sleman

In a corner of Grembyangan Village, Madurejo, Prambanan, Sleman, a sustainable breakthrough is bringing new light and knowledge. The Jago Rejeki Livestock Group, known for their “Jowo Super” chicken breed, has taken a significant step towards sustainability by implementing a Solar Power Plant (PLTS). With a capacity of 320 Wp, this PLTS has been installed in the livestock coop, serving as a symbol of progress and environmental concern.

The installation of the PLTS is not just about illumination. It’s about transformation. By using a 65 Ah dry battery and 5 DC 12V/12W lamps, this PLTS successfully provides lighting for the coop at night, improving the quality of life for the chickens and facilitating the farmers in managing the coop.

Beyond that, this initiative also serves as an educational tool for the residents, especially the members of the livestock group. They are introduced to environmentally friendly advanced technology, learn about the components of the PLTS, as well as its installation and operation. The initiator of this activity, Physics Department Lecturer at Gadjah Mada University, Ihsan Setiawan, M.Sc., has brought significant change to the community.

The implementation of PLTS is also in line with the Sustainable Development Goals (SDGs), particularly in the areas of clean and affordable energy (SDG 7), industry, innovation, and infrastructure (SDG 9), and climate action (SDG 13). This initiative not only reduces dependence on fossil energy but also helps to decrease greenhouse gas emissions, taking small yet crucial steps towards a more sustainable future.

This activity serves as evidence that small steps can make a big impact. Grembyangan Village, through this innovation, showcases how communities can collaborate to achieve sustainability and how technology can be the key to a brighter and greener future. (FNF/RNC)

Read More

Kuwat Triyana, Penemu GeNose Pendeteksi Covid-19 Dikukuhkan Sebagai Guru Besar UGM

Penemu GeNose Pendeteksi Covid-19, Prof. Dr. Eng Kuwat Triyana, M.Si., dikukuhkan dalam jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Fisika FMIPA UGM.

Dalam pengukuhan yang berlangsung pada Kamis (12/10) di Balai Senat UGM, ia memaparkan pidato berjudul Inovasi Sistem Sensor Berbasis Kecerdasan Artifisial dan Tantangan Hilirisasinya.
Dekan FMIPA UGM ini dalam pidatonya memaparkan tentang inovasi dan pengembangan sensor gas berbasis kecerdasan buatan yang telah dilakukannya yakni hidung elektronik (GeNose) dan lidah elektronik (Elto). Ia menyebutkan ada beberapa tantangan dalam pengembangan sensor gas, termasuk meningkatkan selektivitas, sensitivitas, respons dan waktu pemulihan, stabilitas jangka panjang, dan pergeseran penuaan. Tantangan-tantangan ini sedang diatasi melalui berbagai pendekatan, seperti penggunaan material baru, teknologi nano, dan teknik machine learning.
Dalam kesempatan itu Kuwat turut membagikan pengalaman dalam menghilirkan inovasi yang dihasilkannya yaitu hidung elektronik (merek terdaftar sebagai GeNose C19) melalui beberapa tahapan panjang dalam rangka pemenuhan sesuai regulasi di Indonesia. Mulai dari uji profiling, uji standar di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Surabaya, uji diagnostik hingga produksi massal.

“Terkait hilirisasi GeNose C19, kami mendapatkan pembelajaran yang luar biasa banyak untuk ke depannya. Sebagai produk yang aplikasinya baru, penjaminan mutu GeNose C19 harus dilakukan, meliputi uji diagnostik pre-market dan post-market serta literasi dan dan peningkatan skill operator agar patuh kepada SOP yang telah ditetapkan,”paparnya.

Lebih lanjut Kuwat mengatakan persoalan utama hilirisasi dan komersialisasi produk inovasi khususnya alat kesehatan (alkes) di Indonesia meliputi beberapa aspek. Salah satunya, keterbatasan modal atau pembiayaan menjadi kendala dalam pengembangan produk alkes inovatif di Indonesia. Hal ini menghambat penelitian dan pengembangan produk alkes yang lebih maju dan berteknologi tinggi.

Kedua, lemahnya ekosistem produksi alkes nasional menjadi salah satu kendala yang dihadapi industri alat kesehatan di Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, menurutnya perlu ada sinergi antara universitas, pemerintah, dan industri perlu ditingkatkan, termasuk penambahan fasilitas pengujian, pembuatan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pengujian alkes, dan penguatan industri bahan baku pendukung.

Ketiga, kurangnya koordinasi antara peneliti, pemerintah, dan industri juga menjadi masalah dalam hilirisasi dan komersialisasi produk alkes inovatif. Untuk mempercepat proses hilirisasi, peran industri perlu dilibatkan sejak tahap ide atau pembuatan proposal penelitian inovasi. Perusahaan swasta juga diharapkan dapat berkolaborasi dalam pengembangan produk alkes inovatif.

“Selain itu, 90% produk alat kesehatan di Indonesia merupakan produk impor yang menunjukkan bahwa industri alat kesehatan dalam negeri belum mampu memproduksi sebagian besar produk alat kesehatan berteknologi tinggi. Untuk mencapai kemandirian dalam industri alkes, Indonesia perlu meningkatkan kapasitas produksi produk dalam negeri dan mendorong peningkatan jumlah produk hasil riset dan inovasi dalam negeri,”pungkasnya.

Penulis: Ika

Foto: Donnie

Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/kuwat-triyana-penemu-genose-pendeteksi-covid-19-dikukuhkan-sebagai-guru-besar-ugm/

Read More

Mahasiswa UGM Kembangkan AI dan AR untuk Perawatan dan Edukasi Kesehatan Gigi Anak

Dalam upaya meningkatkan perawatan dan edukasi kesehatan gigi dan mulut anak-anak, Tim PKM Pi Universitas Gadjah Mada (UGM) telah merintis inovasi luar biasa yang diberi nama “Aplikasi Gigi Kecil”. Aplikasi ini menggabungkan dan mengimplementasikan teknologi Artificial Intelligence  (AI) dan Augmented Reality (AR) untuk memberikan solusi atas permasalahan yang relevan dengan perkembangan zaman.

Aplikasi Gigi Kecil diinisiasi oleh tiga mahasiswa Pendidikan Dokter Gigi FKG, yaitu Dwina Aulia Ristyoningrum, Ariefa Nugrahany Nursalim, dan Ribka Wijayanti Kusnardi serta berkolaborasi dengan dua mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA, yaitu Fitriansyah Eka Putra dan Khoirul Anam   . Di bawah bimbingan drg. Mohammad Fadyl Yunizar, MPH., Ph.D., kelimanya mengembangkan aplikasi Gigi Kecil dengan pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) Kemendikbud Ristek 2023.

Inovasi ini bermula dari permasalahan yang dihadapi RSGM UGM Prof. Soedomo dalam  perawatan gigi anak. “Promosi kesehatan gigi anak yang dilakukan oleh RSGM UGM masih sangat terbatas, hanya melalui akun instagram dan website. Itu pun kami hanya memiliki sedikit konten edukasi kesehatan gigi anak,” tutur Humas RSGM UGM Prof. Soedomo saat berdiskusi dengan tim PKM PI. Selain itu, pihak RSGM juga menyatakan bahwa pasien anak sering mengalami ketidakberlanjutan perawatan. “Banyak pasien anak yang perawatannya putus di tengah jalan. Selama ini, tidak ada yang dapat memonitor perawatan pasien anak, terutama dalam perawatan jarak jauh”. Padahal, kesehatan gigi dan mulut anak sangat perlu diperhatikan. Gigi susu sangat mempengaruhi gigi permanen yang tumbuh. Apabila tidak terjadi ketidaksempurnaan dalam perawatan, maka akan mempengaruhi gigi permanen yang tumbuh.

Dari persoalan dan kekhawatiran tersebut dikembangkanlah aplikasi Gigi kecil yang merupakan aplikasi Android dengan fitur utama berupa Screening yang dapat mengidentifikasi karies pada gigi anak secara real-time dengan menerapkan artificial intelligence sebagai pendeteksinya. Ada pula fitur Ayo Belajar! Yang merupakan fitur edukasi berbasis augmented reality untuk membantu anak kecil memahami mengenai proses gigi berlubang. Aplikasi Gigi Kecil juga menyediakan fitur Kalender, Pengingat, dan Fitur Chat yang akan terintegrasi dengan RSGM UGM Prof. Soedomo.

Aplikasi ini telah diuji cobakan pada pembukaan Bulan Kesehatan Gigi Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 12 September 2023 di FKG UGM dan RSGM UGM Prof Soedomo. Aplikasi ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat, khususnya pasien anak rsgm UGM prof Soedomo. Melalui uji coba ini, terbukti banyak pengunjung Ibu yang memiliki anak terkesan dengan fitur yang dimiliki aplikasi ini, terutama konsultasi gratis dengan dokter gigi profesional. Sedangkan, pasien anak langsung menyukai permainan edukasi berbasis augmented reality yang menjadi andalan aplikasi ini. Tidak hanya itu, banyak Staff RSGM Prof. Soedomo yang merasa terbantu dengan adanya aplikasi ini. Mereka sangat berharap, dalam perkembangan selanjutnya, aplikasi ini mampu terintegrasi seutuhnya dengan manajemen rumah sakit sehingga digitalisasi pelayanan kesehatan dapat membawa keefektifan dan keefisienan sistem rumah sakit.

Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan masyarakat akan lebih teredukasi akan pentingnya kesehatan gigi anak, terputusnya perawatan kesehatan di RSGM Prof. Soedomo akan berkurang, serta pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat optimal. Adanya aplikasi ini menjadikan RSGM. Prof. Soedomo sebagai satu-satunya Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang memiliki aplikasi digital. Ditambah lagi, aplikasi ini bukan hanya untuk pendaftaran online, tetapi mampu mengedukasi serta memantau selama periode perawatan gigi dan mulut anak. Melalui aplikasi ini, kualitas kesehatan gigi dan mulut anak Indonesia akan meningkat!

Tim PKM-PI saat ini dalam tahapan mengunggah Aplikasi Gigi Kecil ke Google PlayStore, namun masyarakat dapat mencoba menggunakan Aplikasi Gigi Kecil melalui laman alternatif yang disediakan yaitu https://linktr.ee/gigikecil. Melalui Aplikasi Gigi Kecil mereka berharap dapat membantu RSGM UGM Prof. Soedomo dalam mempromosikan serta mengedukasi masyarakat mengenai kesehatan gigi anak.

Read More

Seminar Nasional “Smart City Outlook 2023: Big Data”

Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada, melalui Lab Riset SKJ, akan menyelenggarakan acara Seminar Nasional “Smart City Outlook 2023: Big Data.

Seminar Nasional Smart City Outlook pada tahun 2022 dilaksanakan dengan fokus pada perkembangan teknologi pendukung Smart City di Indonesia. Pada tahun 2023 ini Seminar Nasional Smart City tahun 2023 dilaksanakan dengan fokus pada dukungan teknologi Big Data. Big Data menjadi salah satu pemantik dan pendorong bagi terciptanya kumpulan data secara besar untuk pemanfaatan di masa depan. Konsep Smart City menjadi suatu konsep dan strategi bagi Pemerintah Derah untuk melakukan pengembangan sistem pengelolaan pemerintahan baik yang sudah berjalan atas inisiatif masing-masing perangkat daerah, menjadi lebiih terkoneksi, terintegrasi dan melibatkan pihak lain sebagai stakeholder Kota/Kabupaten, untuk mewujudkan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik. Smart City menjadi salah satu perwujudan yang direalisasikan dengan menghadirkan pusat pelayanan dan meningkatkan keberdayaan masyarakat salah satunya melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Pelaksanaan

hari, tanggal    : Sabtu, 14 Oktober 2023

pukul               : 08.00 – 15.00 WIB

tempat             : Auditorium lantai 7, Fakultas MIPA UGM

Sekip Utara Bulaksumur 21 Yogyakarta

Pembicara

09.00-12.00

 

Sesi 1 : Big Data dalam sains, penelitian dan pengembangan

  • Big Data dalam bidang Fisika (Narasumber: Muh Adhib Ulil Absor, Ph.D)
  • Big Data dalam bidang Kimia (Prof. Dr.rer.nat. Harno Dwi Pranowo, M.Si.)
  • Big Data dalam Cyber Security (Narasumber: Prof. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc)
  • Big Data dalam Ilmu Komputer, Elektronika dan Instrumentasi (Narasumber: Prof. Dr.techn. Ahmad Ashari, M.I.kom.)
    • Diskusi
  • Moderator: Idham Ananta Timur, M.Kom
13.00-15.00 Sesi 2 : Big Data: Update Teknologi dan Trend

  • Big Data di Cyber Security Fortrezz Indonesia (Seto Wijaya, S.Sos., M.M – Chief Executive Officer and Co Founder Fourtezz Indonesia)
  • Big Data untuk Enterprise System (Budi Raharjo, B.Eng. – Chief of Product & Head of Engineering PT Global Sukses Solusi Tbk (RUN System) )
  • Big Data untuk Blockchain (Drs. Bambang Nurcahyo Prastowo, M.Sc. – Tim Blockchain DIKTI) 
    • Diskusi
  • Moderator : Triyogatama Wahyu Widodo, M.Kom

Peserta yang akan mengikuti acara seminar mohon mengisi konfirmasi kehadiran melalui tautan http://ugm.id/SmartCityOutlook23 sampai dengan Rabu, 11 Oktober 2023.

Jika terdapat hal-hal yang perlu untuk ditanyakan atau dikoordinasikan mengenai pelaksanaan kegiatan tersebut, Bapak/Ibu/Sdr. dapat menghubungi CP kegiatan atas nama:

  1. Sonia Yunita, S.Kom., email: sonia.yunita@mail.ugm.ac.id
  2. Shafa Purnama Sari, email: shafa.purnama.s@ugm.ac.id
Read More

Semarakkan Dies Natalis Ke-68, FMIPA UGM Ajak Masyarakat Bersepeda

Rayakan Dies Natalis ke-68, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM mengadakan  rangkaian acara bersama dosen dan alumni FMIPA UGM pada Sabtu (16/9). Paginya, acara tersebut diawali dengan “FMIPA Fun Bike”, bersepeda bersama sepanjang 40-100 km dengan berbagai komunitas. Acara ini sekaligus menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi serta mengenalkan FMIPA UGM pada masyarakat.

“Senang sekali pada pagi ini, kita bisa berkumpul untuk bersepeda bersama. Terima kasih pada dosen, alumni, dan berbagai komunitas yang telah hadir. Saya harap, acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, namun juga mengingatkan kita agar sama-sama mengingat pentingnya kesehatan,” ucap Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. Sebanyak 208 peserta yang turut memeriahkan FMIPA Fun Bike terbagi menjadi dua kategori, yaitu MIPA Fun Ride 40 km dan Gran Fondo Ride 100 km. Tak hanya itu, acara olahraga bersama ini juga diikuti oleh beberapa komunitas, seperti Jogja Punya Road Bike, Jogja Pit Ringkes, Honda Cycling Club, dan masyarakat dari berbagai kalangan.

Kegiatan bersepeda sengaja dipilih untuk menumbuhkan budaya olahraga di masyarakat yang penting bagi kebugaran tubuh. Terlebih di era ini, baik tuntutan pekerjaan ataupun pola hidup membuat banyak orang kekurangan waktu untuk berolahraga. Bagi beberapa dosen dan civitas akademika FMIPA UGM, ajang ini menjadi tempat untuk rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari dan memperbarui suasana hati dengan silaturahmi. Adanya doorprize dan hadiah menarik bagi peserta yang berhasil menuntaskan rute bersepeda pun turut mengundang antusiasme peserta.

Keseruan acara berlanjut hingga malam hari, puncaknya pada “Malam Kangen FMIPA UGM 2023” yang diikuti oleh mahasiswa FMIPA UGM untuk merasakan euforia perayaan Dies Natalis ke-68. “Saya ucapkan selamat ulang tahun ke-68 untuk FMIPA UGM. Saya juga ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, karena fakultas juga telah memberikan dukungan yang besar bagi para mahasiswa, khususnya kami dari BEM. Setahun sekali acara ini terselenggara, dan semoga acara ini nantinya bisa menjadi tempat untuk mengakrabkan hubungan antar mahasiswa dan dosen,” kata Nicholas Gilang, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM UGM.

Malam pentas tersebut dimeriahkan oleh serangkaian tampilan oleh perwakilan mahasiswa dan alumni FMIPA UGM. Berbagai pertunjukkan memukau pun menjadi puncak kemeriahan acara pada malam itu. Selain itu, hadir pula obrolan TED Talk yang mengundang Prof. Dr. Ir. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc.,  F. Heru Sukrisna, dan Ayu Ardelia Putri. Selipan gelar wicara di tengah panggung hiburan memang dikhususkan untuk memberi pembelajaran dengan cara yang menarik dan unik bagi mahasiswa. Sehingga, tak hanya kesenangan saja yang didapat, namun juga ada manfaat yang bisa dipetik dari malam puncak tersebut.

Perayaan Dies Natalis ke-68 FMIPA UGM tahun ini berlangsung sukses dan meriah melalui kolaborasi antara civitas akademika FMIPA UGM, komunitas, dan masyarakat. Harapannya, sinergi ini dapat terus terjalin sebagai dasar dari kontribusi akademisi UGM bagi masyarakat.

Penulis: Tasya

Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/semarakkan-dies-natalis-ke-68-fmipa-ugm-ajak-masyarakat-bersepeda/

Read More
Translate