Search
Search
Search

mipa

Cerita KKN Mahasiswa FMIPA UGM: Peningkatan Literasi Keuangan di Pulau Derawan

Pulau Derawan, sebuah surga wisata Bahari kini menjadi rumah sementara bagi Alief Glenfico Anwar dan tim KKN Derawan Menawan. Mahasiswa Ilmu Aktuaria ini terlibat dalam program KKN-PPM UGM 2024 yang membawa salah satu misi keuangan yakni meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat setempat.

Salah satu program kerja (proker) yang diinisiasi oleh Alief dan timnya adalah Program Peningkatan Literasi Keuangan pada Masyarakat. Program ini dilatarbelakangi oleh urgensi dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap instrumen-instrumen keuangan, seperti kredit, tabungan, dan money changer.

Dalam pelaksanaannya, program ini menyasar para pelaku UMKM dan pengusaha kecil di Kampung Pulau Derawan. Harapannya, masyarakat dapat memperoleh informasi seputar Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa menjadi tambahan modal untuk usaha mereka. Selain itu, topik terkait money changer diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi masyarakat yang tertarik dalam usaha ini, yang juga mendukung program pemerintah kampung, yaitu Derawan Mendunia.

Namun, Alief menghadapi tantangan dalam menarik minat masyarakat untuk hadir dan berpartisipasi. Untuk mengatasi hal ini, Alief bekerja sama dengan pihak pemerintah desa untuk mengundang secara langsung para pelaku UMKM dan pengusaha kecil.

Selain itu, program ini juga bermitra dengan Bankaltimtara (BPD Kaltim Kaltara) sehingga masalah terkait narasumber, pendanaan, dan fasilitas dapat teratasi dengan baik melalui kolaborasi ini.

Sejauh ini, pengalaman KKN bagi Alief sangat menyenangkan. Banyak cerita yang telah tercipta dengan masyarakat yang sangat terbuka dan anak-anak yang sangat aktif.

“Selalu menyenangkan bertemu dengan kebiasaan, budaya, dan orang-orang baru,” ujar Fico.

Proker yang dijalankan oleh Alief dan timnya tidak hanya fokus pada pengembangan ekonomi lokal, tetapi juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program ini terkait dengan SDG nomor 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG nomor 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Dengan menyediakan akses pendidikan keuangan yang inklusif dan adil, program ini berkontribusi pada peningkatan peluang belajar

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Alief Glenfico Anwar
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Intip Serba Serbi dan Keseruan Perjalanan Menjadi Cofas Pionir Pascal 2024

Francis Adhitya Cahyadi dan Muhammalila Azzahra, 2 mahasiswa Geofisika angkatan 2023 merupakan cofas (coach fasilitator) bagi mahasiswa baru (Gamada) pada Pionir Pascal 2024. Persiapan ini memakan waktu sekitar 3 minggu dan melibatkan puluhan kali roleplay dengan berbagai studi kasus serta ice breaking. Selain itu, cofas telah mempersiapkan 2 kali sesi studi kasus yang dilakukan meliputi skenario gamada sakit, terlambat, pasif, hiperaktif, mengantuk, hingga kasus proyektor mati.

Latar belakang mereka memilih menjadi cofas cukup menarik. Lila merasa kepribadiannya yang senang berhadapan dengan banyak orang sangat cocok untuk peran ini. Energinya semakin meningkat saat berinteraksi dengan banyak orang, sesuai dengan tugas cofas yang banyak berinteraksi dengan para gamada. Sementara itu, Francis adalah seorang yang sangat extrovert, suka mengekspresikan diri dengan kata-kata dan tindakan, serta suka bercanda. Menjadi cofas adalah salah satu cara baginya untuk menyalurkan emosi positif.

Sejauh ini, mereka belum menemukan tantangan berarti dari gamada. Namun, mereka telah mengantisipasi gamada yang pendiam atau pasif. Cofas telah menyiapkan ice breaking yang melibatkan banyak percakapan dan gerakan. Mereka juga berencana mengajak gamada untuk berkontribusi dalam berbagai games agar merasa lebih dilibatkan.

Materi yang telah disiapkan untuk gamada meliputi KRS, integritas akademik, dan tata perilaku. Materi integritas akademik, yang sebelumnya tidak dibawakan di Pionir Pascal, kini akan dibawakan langsung di fakultas. Materi ini mencakup kejujuran dan keadilan akademik, seperti tidak menitip absen, tidak menyontek, tidak menggunakan jasa joki, serta gratifikasi. Mereka juga akan menjelaskan sanksi-sanksi yang dapat diterima oleh gamada jika melakukan pelanggaran tersebut.

Keterlibatan mahasiswa FMIPA UGM menjadi cofas berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Dengan mempersiapkan cofas yang mampu membimbing gamada secara efektif, diharapkan dapat tercipta lingkungan pendidikan yang lebih baik melalui penyampaian materi dalam kepemanduan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM Ajak Orang Tua Wali Mahasiswa Baru untuk Bersinergi Mendukung Prestasi dan Studi

FMIPA UGM menggelar pertemuan orang tua wali mahasiswa baru pada Sabtu, 3 Agustus 2024 melalui ruang digital Zoom. Acara dibuka dan dipandu oleh Idham Syah Alam, S.Si., M.Sc., Ph.D. selaku perwakilan dosen pengajar di FMIPA UGM. Kemudian, acara dilanjutkan dengan menyanikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada.

Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. turut memberikan sambutan dan menjadi pemateri dengan tema Lebih Dekat dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada. Dalam pertemuan ini, terdapat lebih dari 200 hadirin yang merupakan orang tua wali mahasiswa baru FMIPA UGM beserta perwakilan dosen dari masing-masing program studi FMIPA UGM.

Dalam mengawali penyampaian, Prof. Kuwat mengenalkan mengenai fasilitas dan program-program yang dapat diakses oleh mahasiswa. Kemudian, Dekan FMIPA UGM tersebut turut menekankan bahwa FMIPA UGM tidak dapat bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan mahasiswa dan orang tua wali mahasiswa di FMIPA UGM.

“Kami berharap bisa mencetak pemimpin di bidangnya yaitu di bidang sains seperti pemimpin pada bidang fisika,” papar Prof Kuwat.

Kemudian, pemaparan dilanjutkan dengan membahas pentingnya penguasaan softskill dan isu-isu yang berkembang di kehidupan mahasiswa zaman sekarang.

“Yang penting kita perlu mendorong kemandirian mahasiswa agar mereka tidak bergantung pada orang lain,” papar Prof Kuwat.

Orang tua wali murid berkesempatan mendapatkan sesi interaktif dengan bertanya langsung kepada FMIPA UGM.

“Untuk mahasiswa yang reguler apakah boleh mengikuti internship selama 1 semester di luar negeri?”, tanya Igun selaku orang tua wali mahasiswa baru.

Hal ini langsung ditanggapi oleh Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan (WDPPK)

“Mahasiswa non IUP juga punya kesempatan yang sama untuk exchange ke luar negeri,” jelas Prof Roto.

Hadirnya interaksi dan sinergi antara FMIPA UGM dengan orang tua wali mahasiswa baru FMIPA UGM merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama dalam mendukung mahasiswa mendapatkan akses pendidikan dan keterampilan khususnya di bidang sains dan kepemimpinan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Febriska Noor Fitriana

Read More

Sukses Gelar Geophysics Outreach, Geofisika UGM Kenalkan Fenomena Intrusi Air Laut di SMA Negeri 1 Sanden

Geofisika UGM berhasil laksanakan acara Geophysics Expedition dan Outreach yang menjadi acara tahunan HMGF UGM dan SEG UGM SC. Sebelum acara Geophysics Outreach diadakan, mahasiswa Geofisika UGM yang mendaftar juga diberikan kesempatan untuk mencoba alat metode. Momen coba alat tersebut merupakan rangkaian Geophysics Expedition bersama dengan geostudy yang dilakukan 2 kali.

Geostudy dilakukan oleh asisten sesuai metode dengan harapan bisa memberikan teori kepada para peserta terkait metode yang akan di akuisisi. Rangkaian acara coba alat juga menjadi rangkaian acara yang penting sebab khususnya mahasiswa Geofisika UGM dan mahasiswa luar UGM diberi kesempatan untuk melakukan akuisisi di lingkungan sekitar Fakultas MIPA, tepatnya di hutan biologi, jalan sains, dan sekitaran departemen fisika.

Gak kalah seru dari rangkaian GE dan Outreach, Roadshow dan Geo showcase juga jadi rangkaian acara yang menyenangkan. Kami memperkenalkan Geofisika dan hasil akuisisi Outreach kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Sanden dan respon mereka penasaran terkait fenomena intrusi air laut,” ujar Anastasia Sherliana, selaku Ketua pelaksana Geophysics Expedition dan Outreach, dalam wawancara online, Rabu (31/7).

Rangkaian acara Roadshow dan Geo showcase mengangkat tema Mengenal Geofisika Untuk Mendeteksi Fenomena Intrusi Air Laut  yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sanden hari Senin, 29 Juli 2024.

“Dengan menghadirkan dosen dari Geofisika UGM sesuai bidangnya serta pengawas dari Departemen Fisika, acara Roadshow dan Geo showcase ini berhasil dilakukan dengan lancar,” ujar Anastasia Sherliana, menambahkan keterangannya dalam wawancara daring, Rabu (31/7).

Pada kesempatan lain siswa SMA Negeri 1 Sanden juga meramaikan bertanya dalam sesi diskusi. Dengan menanyakan info terkait akuisisi dan hasil data yang didapatkan dari event Outreach. Dari rangkaian geo showcase juga memperkenalkan Geofisika sekaligus alat yang dipakai untuk akuisisi sesuai dengan metode yang ada. Dalam acara ini, Geofisika FMIPA UGM mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu pendidikan untuk berkelanjutan dengan memberikan pembelajaran dasar untuk siswa SMA 1 Sanden, SDGs poin 6 yaitu air yang dapat diakses dan air tanah.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: DDD Geophysics Expedition dan Geo Showcase
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa UGM Bantu Masyarakat Samosir Tingkatkan UMKM dan Pendidikan Karakter untuk Ciptakan AgroWisata

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya untuk melakukan pengabdian ke seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya adalah Tim KKN-PPM Mengukir Samosir yang melakukan pengabdian di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Dengan mengangkat tema Pengembangan Agrowisata Berlandaskan UMKM elalui Kreativitas dan Pendidikan Karakter di Kecamatan Pangururan.

“Kami mengangkat tema tersebut berdasarkan kondisi di Samosir, dengan melakukan riset yang dapat dikembangkan disana,” ujar Sarah Salsabilah selaku mahasiswa Kimia Angkatan 2021 perwakilan Tim KKN Mengukir Samosir dalam wawancara daring, Jumat (26/7).

Dari riset dan brainstorming yang dilakukan Tim KKN Mengukir Samosir akhirnya diputuskan untuk mengambil tema besar dari bidang agrowisata, UMKM, serta pendidikan di Kecamatan Pangururan, Samosir. Dari program yang ada, sudah cukup banyak terealisasi untuk membantu mengembangkan Kecamatan Pangururan.

Seperti pada klaster saintek, program yang sudah terealisasi yaitu revitalisasi rumah bolon, biopori, edukasi pemrograman dasar menggunakan arduino, eksperimen sederhana lava lamp, dan pengembangan website desa. Dengan mendapatkan output berupa keseimbangan antara aspek agro dan wisatanya, Tim KKN Mengukir Samosir membantu masyarakat di Kecamatan Pangururan dalam pertanian dan nelayan sebagai sumber mata pencaharian.

“Dari bantuan ke pertanian dan nelayan itu harapannya dapat memperindah alam Kecamatan Pangururan Samosir sebagai daya tarik pendatang,” ujar Sarah Salsabilah menambahkan dalam wawancara daring.

Dalam hal ini, Tim KKN Mengukir Samosir membantu meningkatkan nilai dari UMKM yang ada dan pendidikan karakter di lokasi tempat pengabdian. Outputnya berupa masyarakat dapat merespons baik terhadap pendatang dari mancanegara dan meningkatkan engagement masyarakat luar maupun dalam negeri. Tim KKN-PPM Mengukir Samosir ini turut mengimplementasikan nilai SDGs poin 4 yaitu akses terhadap kehidupan, dan SDGs poin 8 yaitu kreativitas dan inovasi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Mengukir Samosir
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa Geofisika UGM Lakukan Akuisisi Untuk Temukan Fenomena Intrusi Air Laut dan Sesar Opak di Bantul

Geophysics Outreach menjadi event tahunan HMGF UGM bersama SEG UGM SC. Dengan membawa tema Fenomena Intrusi Air Laut dan Sesar Opak di Pantai Samas dan sekitaran wilayah Bantul di tanggal 19 Juli 2024 hingga 22 Juli 2024.

“Pengangkatan tema ini berdasarkan letak geografis pantai di Jogja, terutama banyak pantai di Jogja menjadi objek wisata dan di sekitaran Bantul terjadi sesar opak. Sehingga terpikir untuk mengangkat tema intrusi air laut dan sesar opak Bantul,” ujar Anastasia Sherliana, selaku Ketua pelaksana Geophysics Expedition dan Outreach, dalam wawancara daring, Rabu (31/7).

Metode geofisika yang digunakan dalam event terdiri dari metode VES, IP, dan VLF dengan target yang didapatkan berupa intrusi air laut. Selain itu, ada pula metode mikroseismik dengan target yang didapatkan kerentanan seismik, serta metode gravity GPS dan magnetik dengan target akhir yang didapatkan adalah litologi kretek di Bantul.

“Warga sangat welcome dengan event ini, salah satu warga yaitu Bapak Atmono yang tidak kami sangka bahwa beliau sangat aware dengan fenomena ini,” ujar Anastasia Sherliana menambahkan keterangannya dalam wawancara online, Rabu (31/7).

Dari keterangan yang ada wilayah Sanden terutama wilayah yang dekat dengan Pantai Samas sudah teridentifikasi terkena fenomena intrusi air laut. Dari akuisisi yang teman-teman Geofisika UGM lakukan membuktikan bahwa fenomena tersebut sudah mencemari kegiatan warga terutama kegiatan pertanian hingga simpanan air tawar milik warga. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah sebuah poster berisi pengolahan akuisisi dan pembahasan yang akan dipublikasikan di Instagram HMGF UGM.

Acara ini mengimplementasikan SDGs poin 2 yaitu produktivitas pertanian, SDGs poin 4 yaitu pendidikan untuk berkelanjutan dengan memberikan pembelajaran diluar jam kuliah untuk menunjang fasilitas mahasiswa Geofisika di FMIPA UGM, SDGs poin 6 yaitu air yang dapat diakses dan air tanah.

Reportase: Ratih Cintia Sari
Foto: DDD Geophysics Expedition and Outreach

Read More

Terapkan Kebiasaan Kurangi Sampah Plastik, FMIPA UGM Ajak Mahasiswa Baru Bawa Botol Minum Mandiri

FMIPA UGM mengajak seluruh mahasiswa baru untuk giat membawa botol minum atau tumblr secara mandiri untuk menekan produksi sampah plastik pada saat pelaksanaan Pionir Pascal. Ajakan tersebut bertujuan untuk mengurangi penggunaan bahan plastik selama berkegiatan sekaligus momen untuk membentuk kebiasaan baik dalam aksi nyata pengurangan sampah plastik.

Selain itu, kebiasaan baik lainnya untuk menekan produksi sampah plastik adalah dengan pembiasaan makan dengan wadah sendiri yang dapat digunakan secara berulang. Mahasiswa dapat langsung mengambil air dari galon atau stasiun air yang sudah disiapkan di fakultas. Selain itu, mahasiswa baru juga dapat membentuk kebiasaan sehat dengan rajin mengonsumsi air putih dan mengurangi konsumsi minuman berperasa dan tinggi gula.

“Dalam upaya mengurangi sampah, panitia mengonsep ulang kegiatan di Pionir Pascal, termasuk penyediaan makanan dan minuman,” papar Nabila selaku Koordinator Umum Pionir Pascal.

Upaya-upaya membentuk kebiasaan baik terhadap keberlangsungan lingkungan telah diupayakan dari beragam cara. Mulai dari kebiasaan konsumsi, berkendara, dan gaya hidup. Beberapa konten dari FMIPA UGM yang dapat diakses oleh mahasiswa baru dalam membentuk kebiasaan baik terhadap lingkungan yaitu penggunaan tas belanja sendiri (tas kain atau totebag), pemilahan sampah saat membuang, dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Penerapan kebiasaan baru dalam rangka mengurangi sampah plastik di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan dan meningkatkan keterampilan dalam sadar lingkungan bagi mahasiswa baru FMIPA UGM. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Sukses Pimpin Pionir Pascal, Intip Nabila Sosok Koordinator Umum di FMIPA

Raut wajah bangga dan lega terpancar dari seluruh elemen pendukung terselenggaranya Pionir Pascal FMIPA UGM 2024 tak terkecuali dari sosok Koordinator Umum Pascal, Nabila Nafisatuz Zahrah. Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM yang akrab disapa Nabila ini tengah lega dengan suksesnya kegiatan yang dipimpinnya. Namun, di balik suksesnya acara Pionir Pascal, ada beberapa lika-liku yang dijalani bersama segenap panitia lainnya.

“Pionir Pascal ini dibuat agar Gamada (Gadjah Mada Muda, sebutan untuk mahasiswa baru di UGM) siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi kehidupan kemahasiswaan,” papar Nabila.

Dirinya juga menyampaikan bahwa Pionir Pascal nantinya akan menjadi wajah bagi mahasiswa baru yang memainkan peran penting dalam membentuk persepsi dan pengalaman awal mereka terhadap Fakultas.

Suksesnya kegiatan Pionir Pascal tidak terlepas dari beragam tantangan yang menerjang bagi para panitia terlebih bagi koordinator umum. Kemampuan dalam memimpin dan mengarahkan ratusan panitia menjadi cerita dan pelajaran berharga bagi Nabila.

“Dalam mempersiapkan Pionir Pascal, kami menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah upaya pengurangan sampah. Panitia mengonsep ulang kegiatan di Pascal, termasuk penyediaan makanan dan minuman. Selain itu, tantangan lain yang kami hadapi adalah memastikan komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak terkait,” papar Nabila.

Dengan adanya kegiatan Pionir Pascal, Nabila berharap bahwa mahasiswa baru dapat beradaptasi dengan cepat dan efektif dengan lingkungan kampus baik secara akademik maupun non-akademik sehingga Gamada mampu mengembangkan karakter yang baik.

“Kegiatan PIONIR Pascal ini harapannya Gamada siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga Gamada dengan lebih baik menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi berbagai tantangan selama masa studi di UGM,” kata Nabila.

Terselenggaranya kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan bagi panitia Pionir Pascal FMIPA UGM. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Cerita KKN Mahasiswa FMIPA UGM: Peningkatan Literasi Keuangan di Pulau Derawan

Pulau Derawan, sebuah surga wisata Bahari kini menjadi rumah sementara bagi Alief Glenfico Anwar dan tim KKN Derawan Menawan. Mahasiswa Ilmu Aktuaria ini terlibat dalam program KKN-PPM UGM 2024 yang membawa salah satu misi keuangan yakni meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat setempat.

Salah satu program kerja (proker) yang diinisiasi oleh Alief dan timnya adalah Program Peningkatan Literasi Keuangan pada Masyarakat. Program ini dilatarbelakangi oleh urgensi dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap instrumen-instrumen keuangan, seperti kredit, tabungan, dan money changer.

Dalam pelaksanaannya, program ini menyasar para pelaku UMKM dan pengusaha kecil di Kampung Pulau Derawan. Harapannya, masyarakat dapat memperoleh informasi seputar Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa menjadi tambahan modal untuk usaha mereka. Selain itu, topik terkait money changer diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi masyarakat yang tertarik dalam usaha ini, yang juga mendukung program pemerintah kampung, yaitu Derawan Mendunia.

Namun, Alief menghadapi tantangan dalam menarik minat masyarakat untuk hadir dan berpartisipasi. Untuk mengatasi hal ini, Alief bekerja sama dengan pihak pemerintah desa untuk mengundang secara langsung para pelaku UMKM dan pengusaha kecil.

Selain itu, program ini juga bermitra dengan Bankaltimtara (BPD Kaltim Kaltara) sehingga masalah terkait narasumber, pendanaan, dan fasilitas dapat teratasi dengan baik melalui kolaborasi ini.

Sejauh ini, pengalaman KKN bagi Alief sangat menyenangkan. Banyak cerita yang telah tercipta dengan masyarakat yang sangat terbuka dan anak-anak yang sangat aktif.

“Selalu menyenangkan bertemu dengan kebiasaan, budaya, dan orang-orang baru,” ujar Fico.

Proker yang dijalankan oleh Alief dan timnya tidak hanya fokus pada pengembangan ekonomi lokal, tetapi juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program ini terkait dengan SDG nomor 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG nomor 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Dengan menyediakan akses pendidikan keuangan yang inklusif dan adil, program ini berkontribusi pada peningkatan peluang belajar

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Alief Glenfico Anwar
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Intip Serba Serbi dan Keseruan Perjalanan Menjadi Cofas Pionir Pascal 2024

Francis Adhitya Cahyadi dan Muhammalila Azzahra, 2 mahasiswa Geofisika angkatan 2023 merupakan cofas (coach fasilitator) bagi mahasiswa baru (Gamada) pada Pionir Pascal 2024. Persiapan ini memakan waktu sekitar 3 minggu dan melibatkan puluhan kali roleplay dengan berbagai studi kasus serta ice breaking. Selain itu, cofas telah mempersiapkan 2 kali sesi studi kasus yang dilakukan meliputi skenario gamada sakit, terlambat, pasif, hiperaktif, mengantuk, hingga kasus proyektor mati.

Latar belakang mereka memilih menjadi cofas cukup menarik. Lila merasa kepribadiannya yang senang berhadapan dengan banyak orang sangat cocok untuk peran ini. Energinya semakin meningkat saat berinteraksi dengan banyak orang, sesuai dengan tugas cofas yang banyak berinteraksi dengan para gamada. Sementara itu, Francis adalah seorang yang sangat extrovert, suka mengekspresikan diri dengan kata-kata dan tindakan, serta suka bercanda. Menjadi cofas adalah salah satu cara baginya untuk menyalurkan emosi positif.

Sejauh ini, mereka belum menemukan tantangan berarti dari gamada. Namun, mereka telah mengantisipasi gamada yang pendiam atau pasif. Cofas telah menyiapkan ice breaking yang melibatkan banyak percakapan dan gerakan. Mereka juga berencana mengajak gamada untuk berkontribusi dalam berbagai games agar merasa lebih dilibatkan.

Materi yang telah disiapkan untuk gamada meliputi KRS, integritas akademik, dan tata perilaku. Materi integritas akademik, yang sebelumnya tidak dibawakan di Pionir Pascal, kini akan dibawakan langsung di fakultas. Materi ini mencakup kejujuran dan keadilan akademik, seperti tidak menitip absen, tidak menyontek, tidak menggunakan jasa joki, serta gratifikasi. Mereka juga akan menjelaskan sanksi-sanksi yang dapat diterima oleh gamada jika melakukan pelanggaran tersebut.

Keterlibatan mahasiswa FMIPA UGM menjadi cofas berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Dengan mempersiapkan cofas yang mampu membimbing gamada secara efektif, diharapkan dapat tercipta lingkungan pendidikan yang lebih baik melalui penyampaian materi dalam kepemanduan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM Ajak Orang Tua Wali Mahasiswa Baru untuk Bersinergi Mendukung Prestasi dan Studi

FMIPA UGM menggelar pertemuan orang tua wali mahasiswa baru pada Sabtu, 3 Agustus 2024 melalui ruang digital Zoom. Acara dibuka dan dipandu oleh Idham Syah Alam, S.Si., M.Sc., Ph.D. selaku perwakilan dosen pengajar di FMIPA UGM. Kemudian, acara dilanjutkan dengan menyanikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada.

Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. turut memberikan sambutan dan menjadi pemateri dengan tema Lebih Dekat dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada. Dalam pertemuan ini, terdapat lebih dari 200 hadirin yang merupakan orang tua wali mahasiswa baru FMIPA UGM beserta perwakilan dosen dari masing-masing program studi FMIPA UGM.

Dalam mengawali penyampaian, Prof. Kuwat mengenalkan mengenai fasilitas dan program-program yang dapat diakses oleh mahasiswa. Kemudian, Dekan FMIPA UGM tersebut turut menekankan bahwa FMIPA UGM tidak dapat bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan mahasiswa dan orang tua wali mahasiswa di FMIPA UGM.

“Kami berharap bisa mencetak pemimpin di bidangnya yaitu di bidang sains seperti pemimpin pada bidang fisika,” papar Prof Kuwat.

Kemudian, pemaparan dilanjutkan dengan membahas pentingnya penguasaan softskill dan isu-isu yang berkembang di kehidupan mahasiswa zaman sekarang.

“Yang penting kita perlu mendorong kemandirian mahasiswa agar mereka tidak bergantung pada orang lain,” papar Prof Kuwat.

Orang tua wali murid berkesempatan mendapatkan sesi interaktif dengan bertanya langsung kepada FMIPA UGM.

“Untuk mahasiswa yang reguler apakah boleh mengikuti internship selama 1 semester di luar negeri?”, tanya Igun selaku orang tua wali mahasiswa baru.

Hal ini langsung ditanggapi oleh Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan (WDPPK)

“Mahasiswa non IUP juga punya kesempatan yang sama untuk exchange ke luar negeri,” jelas Prof Roto.

Hadirnya interaksi dan sinergi antara FMIPA UGM dengan orang tua wali mahasiswa baru FMIPA UGM merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama dalam mendukung mahasiswa mendapatkan akses pendidikan dan keterampilan khususnya di bidang sains dan kepemimpinan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Febriska Noor Fitriana

Read More

Sukses Gelar Geophysics Outreach, Geofisika UGM Kenalkan Fenomena Intrusi Air Laut di SMA Negeri 1 Sanden

Geofisika UGM berhasil laksanakan acara Geophysics Expedition dan Outreach yang menjadi acara tahunan HMGF UGM dan SEG UGM SC. Sebelum acara Geophysics Outreach diadakan, mahasiswa Geofisika UGM yang mendaftar juga diberikan kesempatan untuk mencoba alat metode. Momen coba alat tersebut merupakan rangkaian Geophysics Expedition bersama dengan geostudy yang dilakukan 2 kali.

Geostudy dilakukan oleh asisten sesuai metode dengan harapan bisa memberikan teori kepada para peserta terkait metode yang akan di akuisisi. Rangkaian acara coba alat juga menjadi rangkaian acara yang penting sebab khususnya mahasiswa Geofisika UGM dan mahasiswa luar UGM diberi kesempatan untuk melakukan akuisisi di lingkungan sekitar Fakultas MIPA, tepatnya di hutan biologi, jalan sains, dan sekitaran departemen fisika.

Gak kalah seru dari rangkaian GE dan Outreach, Roadshow dan Geo showcase juga jadi rangkaian acara yang menyenangkan. Kami memperkenalkan Geofisika dan hasil akuisisi Outreach kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Sanden dan respon mereka penasaran terkait fenomena intrusi air laut,” ujar Anastasia Sherliana, selaku Ketua pelaksana Geophysics Expedition dan Outreach, dalam wawancara online, Rabu (31/7).

Rangkaian acara Roadshow dan Geo showcase mengangkat tema Mengenal Geofisika Untuk Mendeteksi Fenomena Intrusi Air Laut  yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sanden hari Senin, 29 Juli 2024.

“Dengan menghadirkan dosen dari Geofisika UGM sesuai bidangnya serta pengawas dari Departemen Fisika, acara Roadshow dan Geo showcase ini berhasil dilakukan dengan lancar,” ujar Anastasia Sherliana, menambahkan keterangannya dalam wawancara daring, Rabu (31/7).

Pada kesempatan lain siswa SMA Negeri 1 Sanden juga meramaikan bertanya dalam sesi diskusi. Dengan menanyakan info terkait akuisisi dan hasil data yang didapatkan dari event Outreach. Dari rangkaian geo showcase juga memperkenalkan Geofisika sekaligus alat yang dipakai untuk akuisisi sesuai dengan metode yang ada. Dalam acara ini, Geofisika FMIPA UGM mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu pendidikan untuk berkelanjutan dengan memberikan pembelajaran dasar untuk siswa SMA 1 Sanden, SDGs poin 6 yaitu air yang dapat diakses dan air tanah.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: DDD Geophysics Expedition dan Geo Showcase
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa UGM Bantu Masyarakat Samosir Tingkatkan UMKM dan Pendidikan Karakter untuk Ciptakan AgroWisata

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya untuk melakukan pengabdian ke seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya adalah Tim KKN-PPM Mengukir Samosir yang melakukan pengabdian di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Dengan mengangkat tema Pengembangan Agrowisata Berlandaskan UMKM elalui Kreativitas dan Pendidikan Karakter di Kecamatan Pangururan.

“Kami mengangkat tema tersebut berdasarkan kondisi di Samosir, dengan melakukan riset yang dapat dikembangkan disana,” ujar Sarah Salsabilah selaku mahasiswa Kimia Angkatan 2021 perwakilan Tim KKN Mengukir Samosir dalam wawancara daring, Jumat (26/7).

Dari riset dan brainstorming yang dilakukan Tim KKN Mengukir Samosir akhirnya diputuskan untuk mengambil tema besar dari bidang agrowisata, UMKM, serta pendidikan di Kecamatan Pangururan, Samosir. Dari program yang ada, sudah cukup banyak terealisasi untuk membantu mengembangkan Kecamatan Pangururan.

Seperti pada klaster saintek, program yang sudah terealisasi yaitu revitalisasi rumah bolon, biopori, edukasi pemrograman dasar menggunakan arduino, eksperimen sederhana lava lamp, dan pengembangan website desa. Dengan mendapatkan output berupa keseimbangan antara aspek agro dan wisatanya, Tim KKN Mengukir Samosir membantu masyarakat di Kecamatan Pangururan dalam pertanian dan nelayan sebagai sumber mata pencaharian.

“Dari bantuan ke pertanian dan nelayan itu harapannya dapat memperindah alam Kecamatan Pangururan Samosir sebagai daya tarik pendatang,” ujar Sarah Salsabilah menambahkan dalam wawancara daring.

Dalam hal ini, Tim KKN Mengukir Samosir membantu meningkatkan nilai dari UMKM yang ada dan pendidikan karakter di lokasi tempat pengabdian. Outputnya berupa masyarakat dapat merespons baik terhadap pendatang dari mancanegara dan meningkatkan engagement masyarakat luar maupun dalam negeri. Tim KKN-PPM Mengukir Samosir ini turut mengimplementasikan nilai SDGs poin 4 yaitu akses terhadap kehidupan, dan SDGs poin 8 yaitu kreativitas dan inovasi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Mengukir Samosir
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa Geofisika UGM Lakukan Akuisisi Untuk Temukan Fenomena Intrusi Air Laut dan Sesar Opak di Bantul

Geophysics Outreach menjadi event tahunan HMGF UGM bersama SEG UGM SC. Dengan membawa tema Fenomena Intrusi Air Laut dan Sesar Opak di Pantai Samas dan sekitaran wilayah Bantul di tanggal 19 Juli 2024 hingga 22 Juli 2024.

“Pengangkatan tema ini berdasarkan letak geografis pantai di Jogja, terutama banyak pantai di Jogja menjadi objek wisata dan di sekitaran Bantul terjadi sesar opak. Sehingga terpikir untuk mengangkat tema intrusi air laut dan sesar opak Bantul,” ujar Anastasia Sherliana, selaku Ketua pelaksana Geophysics Expedition dan Outreach, dalam wawancara daring, Rabu (31/7).

Metode geofisika yang digunakan dalam event terdiri dari metode VES, IP, dan VLF dengan target yang didapatkan berupa intrusi air laut. Selain itu, ada pula metode mikroseismik dengan target yang didapatkan kerentanan seismik, serta metode gravity GPS dan magnetik dengan target akhir yang didapatkan adalah litologi kretek di Bantul.

“Warga sangat welcome dengan event ini, salah satu warga yaitu Bapak Atmono yang tidak kami sangka bahwa beliau sangat aware dengan fenomena ini,” ujar Anastasia Sherliana menambahkan keterangannya dalam wawancara online, Rabu (31/7).

Dari keterangan yang ada wilayah Sanden terutama wilayah yang dekat dengan Pantai Samas sudah teridentifikasi terkena fenomena intrusi air laut. Dari akuisisi yang teman-teman Geofisika UGM lakukan membuktikan bahwa fenomena tersebut sudah mencemari kegiatan warga terutama kegiatan pertanian hingga simpanan air tawar milik warga. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah sebuah poster berisi pengolahan akuisisi dan pembahasan yang akan dipublikasikan di Instagram HMGF UGM.

Acara ini mengimplementasikan SDGs poin 2 yaitu produktivitas pertanian, SDGs poin 4 yaitu pendidikan untuk berkelanjutan dengan memberikan pembelajaran diluar jam kuliah untuk menunjang fasilitas mahasiswa Geofisika di FMIPA UGM, SDGs poin 6 yaitu air yang dapat diakses dan air tanah.

Reportase: Ratih Cintia Sari
Foto: DDD Geophysics Expedition and Outreach

Read More

Terapkan Kebiasaan Kurangi Sampah Plastik, FMIPA UGM Ajak Mahasiswa Baru Bawa Botol Minum Mandiri

FMIPA UGM mengajak seluruh mahasiswa baru untuk giat membawa botol minum atau tumblr secara mandiri untuk menekan produksi sampah plastik pada saat pelaksanaan Pionir Pascal. Ajakan tersebut bertujuan untuk mengurangi penggunaan bahan plastik selama berkegiatan sekaligus momen untuk membentuk kebiasaan baik dalam aksi nyata pengurangan sampah plastik.

Selain itu, kebiasaan baik lainnya untuk menekan produksi sampah plastik adalah dengan pembiasaan makan dengan wadah sendiri yang dapat digunakan secara berulang. Mahasiswa dapat langsung mengambil air dari galon atau stasiun air yang sudah disiapkan di fakultas. Selain itu, mahasiswa baru juga dapat membentuk kebiasaan sehat dengan rajin mengonsumsi air putih dan mengurangi konsumsi minuman berperasa dan tinggi gula.

“Dalam upaya mengurangi sampah, panitia mengonsep ulang kegiatan di Pionir Pascal, termasuk penyediaan makanan dan minuman,” papar Nabila selaku Koordinator Umum Pionir Pascal.

Upaya-upaya membentuk kebiasaan baik terhadap keberlangsungan lingkungan telah diupayakan dari beragam cara. Mulai dari kebiasaan konsumsi, berkendara, dan gaya hidup. Beberapa konten dari FMIPA UGM yang dapat diakses oleh mahasiswa baru dalam membentuk kebiasaan baik terhadap lingkungan yaitu penggunaan tas belanja sendiri (tas kain atau totebag), pemilahan sampah saat membuang, dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Penerapan kebiasaan baru dalam rangka mengurangi sampah plastik di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan dan meningkatkan keterampilan dalam sadar lingkungan bagi mahasiswa baru FMIPA UGM. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Sukses Pimpin Pionir Pascal, Intip Nabila Sosok Koordinator Umum di FMIPA

Raut wajah bangga dan lega terpancar dari seluruh elemen pendukung terselenggaranya Pionir Pascal FMIPA UGM 2024 tak terkecuali dari sosok Koordinator Umum Pascal, Nabila Nafisatuz Zahrah. Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM yang akrab disapa Nabila ini tengah lega dengan suksesnya kegiatan yang dipimpinnya. Namun, di balik suksesnya acara Pionir Pascal, ada beberapa lika-liku yang dijalani bersama segenap panitia lainnya.

“Pionir Pascal ini dibuat agar Gamada (Gadjah Mada Muda, sebutan untuk mahasiswa baru di UGM) siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi kehidupan kemahasiswaan,” papar Nabila.

Dirinya juga menyampaikan bahwa Pionir Pascal nantinya akan menjadi wajah bagi mahasiswa baru yang memainkan peran penting dalam membentuk persepsi dan pengalaman awal mereka terhadap Fakultas.

Suksesnya kegiatan Pionir Pascal tidak terlepas dari beragam tantangan yang menerjang bagi para panitia terlebih bagi koordinator umum. Kemampuan dalam memimpin dan mengarahkan ratusan panitia menjadi cerita dan pelajaran berharga bagi Nabila.

“Dalam mempersiapkan Pionir Pascal, kami menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah upaya pengurangan sampah. Panitia mengonsep ulang kegiatan di Pascal, termasuk penyediaan makanan dan minuman. Selain itu, tantangan lain yang kami hadapi adalah memastikan komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak terkait,” papar Nabila.

Dengan adanya kegiatan Pionir Pascal, Nabila berharap bahwa mahasiswa baru dapat beradaptasi dengan cepat dan efektif dengan lingkungan kampus baik secara akademik maupun non-akademik sehingga Gamada mampu mengembangkan karakter yang baik.

“Kegiatan PIONIR Pascal ini harapannya Gamada siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga Gamada dengan lebih baik menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi berbagai tantangan selama masa studi di UGM,” kata Nabila.

Terselenggaranya kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan bagi panitia Pionir Pascal FMIPA UGM. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More
Translate